You are on page 1of 27

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ANATOMI HEWAN
PISCES

Disusun Oleh:

Nama : Lintang Sirfa Salsabila

NIM : K4315033

Kelas :A

Kelompok :3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016
Laporan Resmi Praktikum

Anatomi Hewan

I. Judul : Pisces
II. Tujuan : 1. Mengetahui topografi organ-organ pada ikan
2. Mengetahui fungsi organ-organ pada ikan
3. Mengetahui berbagai system organ pada ikan
III. Alat dan Bahan :

 Alat
1. Papan seksi
2. Jarum pentul
3. Cutter/ pisau
4. Gunting
5. Pinset
6. Alat tulis
7. Lup
 Bahan
1. Osphronemus goramy (ikan gurame)
2. Euthynnus affinis (ikan tongkol)
3. Lutjanus sp (ikan kakap)
4. Chanos chanos (ikan bandeng)
IV. Langkah Kerja :
1. Meletakkan ikan pada papan seksi
2. Mengamati bentuk anatomi dan morfologi ikan
3. Memotong ikan untuk mengamati topografi ikan, pemotongan ikan
dimulai dari bagian anus hingga bawah kepala ikan dengan gunting
bedah
4. Dari bawah kepala, digunting ke atas sampai daging bisa diangkat,
lalu mengamati organ-organ ikan
5. Mencatat hasil pengamatan.
V. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Morfologi Gurame, Tongkol, dan Bandeng

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar


3 2 1 A. Ikan Gurame
14 B. Ikan Tongkol
C. Ikan Bandeng
13 10 1. Caput
2. Truncus
A
3. Cauda
4. Celah mulut
5. Nostril
12
6 6. Mata
15 5
7. Operculum
8. Moncong
4 9. Linea lateralis
B 10. Sirip pectoral
11. Sirip ventral
11
12. Sirip anal
13. Sirip caudal
14. Sirip dorsal
15. Sisik
C 8

9 7

Sumber Gambar Referensi

http://afiesh.blogspot.co.id/201
3/04/ikan-gurame-
osphronemus-gouramy.html

http://kerong2.blogspot.co.id/p/
Gurame Bandeng jenis-ikan.html

http://www.ap2hi.org/?
knowledge-sharing=ikan-
bandeng

Tongkol

Deskripsi
Morfologi Gurame
 Caput
o Memiliki ukuran mulut relative kecil, miring, dan mempunyai moncong
o Memiliki gigi rahang di bawah
 Truncus
o Memiliki bentuk tubuh memanjang mencapai 65 cm, tinggi, dan pipih ke samping
o Memiliki garis lateral tunggal, tidak terputus, dan lengkap
o Memiliki sisik yang sangat licin dan kasar serta berbentuk stenoid (bulat)
o Secara umum, ikan gurame memiliki warna kecoklatan hingga kehitaman dengan
ditandai bitnik-bintik hitam dan juga putih di bagian sirip dada
o Tebal daging pada ikan gurame mencapai 1-2 cm
 Cauda
o Memiliki ekor dengan ciri khas seperti bulan yang berwarna hitam atau gelap
o Sirip ekor membulat serta dilengkapi juga sepasang sirip yang tampak bagus
Morfologi tongkol
 Caput
o cranial berbentuk memipih tegak (kompres) dengan ujung anterior agak meruncing
membentuk moncong
o Rima oris terletak di ujung anterior dengan dibatasi oleh mandibular dan maxilla
o Favea nasalis (nostril) mengarah pada saccus olfactorius, lubang hidung tidak
berhubungan dengan cavum oris
o Organon visus terletak di kedua sisi caput dan tidak berkelopak. Pupil mata sempit dan
menegak serta memiliki menbran niktitans
 Tutup insang
o Operculum terdiri dari osoperculare, intropectulare, radil branchiostegi, dan
suboperculare
o Membrane branchiostegi berjumlah sepasang , berada di belakang operculum dan
terlihat jelas
 Truncus
o Bentuk tubuh seperti betuto dengan kulit licin
o Tubuh memiliki sisik kecil dan hanya menutupi sebagian kecil bagian dorsal tubuh
dengan kulit luar yang licin sehingga mempercepat saat berenang
o Squama kecil dan tipis, tersusun teratur dan terbenam dalam kulit bagian dorsal tubuh.
Berfungsi sebagai pelindung
o Tipe sisik ganoid
o Sirip dada melengkung, ujungnya lurus dan pangkalnya sangat kecil
o Sirip dorsal berjumlah 2
 Cauda
o Ekor bertipe homocercal
o Sirip caudal berbentuk bulan sabit
o Di belakang sirip bagian dorsal dan bagian dubur terdapat sirip tambahan berukuran
kecil yang disebut finlet
Morfologi bandeng
 Caput
o Organon visus (mata) berjumlah sepasang, berada di bagian lateral kanan dan kiri dari
caput. Berbentuk bulat besar, dan cembung
o Mulut bertipe superior
o Rima oris terdiri atas maxilla (rahang atas), mandibula (rahang bawah), lingua yang
kaku, dan tidak mempunyai gigi
o Nostril (lubang hidung) berjumlah sepasang, terletak di sebelah atas maxilla
 Tutup insang
o Operculum berjumlah sepasang, berukuran besar sehingga dapat terlihat dengan jelas
 Truncus
o Tipe sisik sikloid
o Linea lateralis (gurat sisi) memanjang di sisi badan dari batas operculum hingga caudal
o Pinnae terdiri atas sepasang pinnae pectoralis, sepasang pinnae ventralis, sebuah pinnae
dorsalis, sebuah pinnae analis, dan sebuah pinnae caudalis
 Cauda
o Ekor bertipe homocercal dan finlet (sirip tambahan berukuran kecil)

Sumber
Brotowidjoyo, Mukayat, Djarubito. 1989. Zoology Dasar. Jakarta: Erlangga
Ismawati. 2008. Biologi. Surakarta: Bumi Aksara
Jasin, Maskoeri, 1992. Sistematika Hewan. Surabaya: SinarWijaya
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya
Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga
VI. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Topografi Gurame, Tongkol, dan Bandeng

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

A. Ikan Gurame
B. Ikan Tongkol
C. Ikan Bandeng
1 1. Insang
A 2. Cor (jantung)
8 3. Gelembung renang
4. Gonad
3 5. Hepar(hati)
6. Kantong empedu
10 7. Lambung
8. Usus
B 9. Kloaka
11 10. Skeleton
11. Otot

4
9 7

6 8

5
2
Gambar Referensi Sumber

http://wierdahblog.blogspot.
co.id/2014/11/morfologi-
ikan-mas-cyprinus-
carpio.html
http://biologipedia.blospot.
co.id/2010/12/bedahikan.html
Gurame http://grungablo.blospot.co.id
/2013/10/laporanvertebrata-
pisces.html

Tongkol Bandeng
Deskripsi
Topografi Gurame
o Branchia (insang) : pada bagian cranial tertutup oleh apparatus opercularis (tutup
insang)
o Cor (jantung) : letaknya ventro caudal insang agak ke kanan
o Gelembung renang (Saccus pneomaticus) : terletak di bagian dorsal rongga perut,
berwarna keputih-putihan. Berfungsi sebagai alat hidrostastik (pengatur kedalaman)
dan membantu pernapasan
o Ren (Ginjal) : berwarna merah tua, terletak di sebelah ventral columna vertebralis
o Hepar (hati) : berwarna merah tua
o Vesica felea (kantong empedu) : berwarna kehijau-hijauan
o Ventriculus (lambung) : termasuk tractus digestivus. Diselubungi oleh sel mucus yang
bersifat asam
o Intestinum (usus) : panjang dan berkelok-kelok
o Kloaka : lubang pembuangan yang terletak di dekat sirip anal
Topografi Tongkol
o Branchia (insang) : pada bagian cranial tertutup oleh apparatus opercularis (tutup
insang)
o Cor (jantung) : letaknya ventro caudal insang agak ke kanan
o Gelembung renang (Saccus pneomaticus) : terletak di bagian dorsal rongga perut,
berwarna keputih-putihan. Berfungsi sebagai alat hidrostastik (pengatur kedalaman)
dan membantu pernapasan
o Ren (Ginjal) : berwarna merah tua, terletak di sebelah ventral columna vertebralis
o Hepas (hati) : berwarna merah tua
o Vesica felea (kantong empedu) : berwarna kehijau-hijauan
o Ventriculus (lambung) : termasuk tractus digestivus. Diselubungi oleh sel mucus yang
bersifat asam
o Intestinum (usus) : panjang dan berkelok-kelok
o Kloaka : lubang pembuangan yang terletak di dekat sirip anal
Topografi Bandeng
o Branchia (insang) : pada bagian cranial tertutup oleh apparatus opercularis (tutup
insang)
o Cor (jantung) : letaknya ventro caudal insang agak ke kanan
o Gelembung renang (Saccus pneomaticus) : terletak di bagian dorsal rongga perut,
berwarna keputih-putihan. Berfungsi sebagai alat hidrostastik (pengatur kedalaman)
dan membantu pernapasan
o Ren (Ginjal) : berwarna merah tua, terletak di sebelah ventral columna vertebralis
o Hepas (hati) : berwarna merah tua
o Vesica felea (kantong empedu) : berwarna kehijau-hijauan
o Ventriculus (lambung) : termasuk tractus digestivus. Diselubungi oleh sel mucus yang
bersifat asam
o Intestinum (usus) : panjang dan berkelok-kelok
o Kloaka : lubang pembuangan yang terletak di dekat sirip anal

PERBEDAAN GURAME, TONGKOL, DAN BANDENG


Pembeda Ikan Gurame Ikan Tongkol Ikan Bandeng

Tipe Otot Tipe V Tipe W Tipe V


Organ Pembeda Memilik Pelebaran -
i
lambung
labiri
Usus Panjang Pendek Panjang

Sumber
Campbell, Neil A. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Ismawati. 2008. Biologi. Surakarta: Bumi Aksara
Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Mukayat, Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
VII. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Sistem Digestoria pada ikan Gurame, Tongkol, dan Bandeng

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

A B A. Ikan Gurame
B. Ikan Tongkol
1 C. Ikan Bandeng
1. Cavum oris (mulut)
2 2. Ventrikulus (lambung)
3. Intestunum (usus)
2 3 4. Hepar (hati)
5. Vesical felea (kantong
3 empedu)

1
4

2
5
3

Gambar Referensi Sumber

http://www.biologimu.com /
2015/01/pisces.html
http://www.informasi-
pendidikan.com/2015/
03/sistem-pencernaan-
ikan.html

Gurame https://biologigonz.blog
spot.co.id/2014/11/sistem-
pencernaan-ikan-pisces.html

Tongkol Bandeng
Deskripsi
Sistem Digestoria Ikan Gurame
Ikan gurame merupakan ikan yang mengalami perubahan kebiasaan makan. Ikan gurame pada
fase bulan pertama kehidupannya merupakan ikan karnivora yaitu pemakan detritus. Fase
remaja kebiasaan makannya berubah menjadi omnivore (pemakan detritus dan dedaunan) dan
memasuki fase dewasa, ikan gurame akan menjadi ikan herbivora (pemakan dedaunan hijau)
dengan perubahan kebiasaan makan ini menjadikan pertumbuhannya menjadi lambat.
 Tractus Digestivus
o Cavum oris (mulut) : pada rahangnya terdapat gigi-gigi kecil yang disebut conus.
Lingua (lidah) melekat pada dasar mulut dan tidak dapat digerakkan
o Oesophagus : bentuknya kerucut pendek, terdapat di belakang insang
o Ventriculus (lambung) : membesar, batas dengan usus terlihat
o Intestinum (usus) : sebagai pipa yang berkelok-kelok, besarnya konstan dan berakhir
di anus.
 Glandula Digestoria
o Hepar (hati) : berwarna merah kecoklatan, letaknya di bagian depan rongga badan.
o Vesica felea (kantong empedu) : bentuk membulat, warna kehitaman, terletak di
sebelah ventral lobus dexter hepatis. Salurannya bermuara di usus dekat ventriculus.
Berfungsi mencerna lemak dan menyimpan bilus dan mengeluarkannya ke usus.
Sistem Digestoria Ikan Tongkol
 Tractus Digestivus
o Cavum oris (mulut) : pada rahangnya terdapat gigi-gigi kecil yang disebut conus.
Lingua (lidah) melekat pada dasar mulut dan tidak dapat digerakkan
o Esofagus (kerongkongan), saluran silindris pendek menuju ventrikulus
o Ventriculus (lambung), saluran yang melebar dan berbentuk seperti ‘J’
o Pyloryccaceae (usus buntu), tonjolan halus diantara pertemuan ventrikulus dan
intestinum
o Intestinum (usus), saluran panjang berkelok-kelok dan diikat mesentrium
(penggantungnya)
 Glandula Digestoria
Terdiri atas hepar (hati) yang besar dan berwarna merah coklat,vesical fellea (empedu)
kantung bulat berwarna hijau tua di sebelah bawah hepar, dan pancreas.
 Berawal dari makanan masuk cavum oris lalu melalui faring tertelan masuk ke esophagus,
kemudian menuju ventriculus untuk mulai dicerna. Pencernaan berlanjut ke intestinum
dibantu hepar, pancreas, dan empedu yang mengeluarkan sekretnya. Sisa pencernaan akan
dikeluarkan melalui anus.
Sistem Digestoria Ikan Bandeng
 Tractus Digestivus
o Cavum oris (mulut) : pada rahangnya terdapat gigi-gigi kecil yang disebut conus.
Lingua (lidah) melekat pada dasar mulut dan tidak dapat digerakkan
o Esofagus (kerongkongan), saluran silindris pendek menuju ventrikulus
o Ventriculus (lambung), saluran yang melebar dan berbentuk seperti ‘J’
o Pyloryccaceae (usus buntu), tonjolan halus diantara pertemuan ventrikulus dan
intestinum
o Intestinum (usus), saluran panjang berkelok-kelok dan diikat mesentrium
(penggantungnya)
 Glandula Digestoria
Terdiri atas hepar (hati) yang besar dan berwarna merah coklat,vesical fellea (empedu)
kantung bulat berwarna hijau tua di sebelah bawah hepar, dan pancreas.

Sumber

Brotowidjoyo, Mukayat Djahurito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga


Campbell, Neil A. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya
Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga
VIII. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Sistem Urogenital pada Ikan Gurame, Tongkol, dan Bandeng

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

A. Ikan Gurame
B. Ikan Tongkol
A B
C. Ikan Bandeng
1. Gonad
2. Ginjal
1
3. Ureter
4. Kandung kemih
3 5. Lubang anal

Gambar Referensi Sumber

http://www.alamikan.com /
2012/11/struktur-anatomi-tubuh-
ikan-sistem_27.html

http://www.softilmu.com /
2015/03/sistem-pernapasan-
respirasi-ikan-adalah.html
Gurame
http://www.biologimu.com /
2015/01/pisces.html

Tongkol

Bandeng
Deskripsi
Sistem Urogenital pada ikan Gurame
 Sistem Genitalia
Memiliki sepasang gonade (kelenjar kelamin), terdapat diantara anus dan ductus
pneumatocyst. Bermuara keluar pada saluran yang pendek di porus genitalis (di belakang
anus). Pada jantan berupa testes berwarna putih kompak. Pada betina disebut ovarium
tampak berwarna putih agar-agar jernih dan terlihat bitnik-bintik apabila berisi sel telur.
Testes berbentuk memanjang , spermatozoa yang dihasilkan oleh testes disalurkan melalui
dictus deferens. Sel-sel telur (ovum) yang dihasilkan oleh ovarium disalurkan melalui
sepanjang oviduk (tuba falopi)
 Sistem Uropoeticum
o Mesonefros (ginjal) : sepasang, terdapat diantara gelembung renang dengan tulang
punggung, bentuknya tidak begitu tegas, agak memanjang dengan bagian yang
membesar terjepit diantara kedua bagian pneumatocyst
o Ductus mesonephridicus (ureter) : saluran keluar dari mesonefros, sepasang, berjalan
ke belakang di sebelah ventral tulang punggung, kemudian kedua ureter kanan dan kiri
bersatu sebagai vesical urinaria
o Vesical urinaria (kandung kemih) : dari vesical urinaria ada saluran keluar yang
bermuara di luar sebagai porus excretorius pada papilla urogenitalis. Pada yang jantan
saluran kelamin dan saluran ekskresi bersatu. Pada betina letaknya di belakang porus
genitalis
 Sistem ekskresi
Sisa metabolism yang dibawa darah ke ginjal akan difiksasi hingga membentuk urine, lalu
disalurkan melalui ureter menuju vesica urinaria sebelum dikeluarkan.
Biasanya ikan gurame mengeluarkan sedikit urine untuk mengatasi kelebihan ion dan
kekurangan air arena habitatnya di air tawar yang kadar garamnya rendah.
 Ciri khas pada ikan jantan yaitu terdapat benjolan di bagian kepala (dahi), bibir bawah
tebal dan memerah terutama pada saat birahi, tidak memiliki warna hitam pada ketiak sirip
dada, dan apabila bagian perut diurut kea rah anus akan mengeluarkan caira berwarna
putih susu (sperma).
 Pada ikan betina memiliki ciri-ciri, yaitu tidak terdapat benjolan di bagian kepala (dahi),
bibir bawah tipis, berwana merah hitam di ketiak sirip dada dan apabila sedang matang,
gonad perutnya membesar dan lembek.
Sistem Urogenital pada ikan Tongkol
 Sistem Genitalia
Pada jantan berupa testis, warna putih kompak. Pada betina berupa ovarium, tampak
berupa putih agar-agar jernih dan terlihat bitnik-bintik apabila berisi sel telur.
 Sistem Uropoeticum
o Mesonefros (ginjal) yang memanjang dan melekat pada dinding rongga perut bagian
dorsal dan berwarna merah tua
o Ureter berupa saluran yang keluar dari ginjal
o Sisa metabolisme yang dibawa darah ke ginjal akan difilter hingga membentuk urine,
lalu disalurkan melalui ureter menuju vesical urinaria sebelum dikeluarkan. Biasanya
ikan bandeng menegluarkan banyak urine untuk mengatasi kelebihan air dan
kekurangan ion. Ureter berupa saluran yang keluar dari ginjal
Sistem Urogenital pada ikan Bandeng
 Sistem Genitalia
Pada jantan berupa testis, warna putih kompak. Pada betina berupa ovarium, tampak
berupa putih agar-agar jernih dan terlihat bitnik-bintik apabila berisi sel telur.
 Sistem Uropoeticum
o Mesonefros (ginjal) yang memanjang dan melekat pada dinding rongga perut bagian
dorsal dan berwarna merah tua
o Ureter berupa saluran yang keluar dari ginjal
Sisa metabolisme yang dibawa darah ke ginjal akan difilter hingga membentuk urine, lalu
disalurkan melalui ureter menuju vesical urinaria sebelum dikeluarkan. Biasanya ikan
bandeng menegluarkan banyak urine untuk mengatasi kelebihan air dan kekurangan ion.

Sumber

Brotowidjoyo, Mukayat Djahurito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga


Campbell, Neil A. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya
Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Mukayat, Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
IX. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Sistem Respiratori pada Ikan Gurame, Tongkol, dan Bandeng

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

4 A. Ikan Gurame
A
B. Ikan Tongkol
B C. Ikan Bandeng
1. Arcus branchialis
(lengkung insang)
2. Hemibranchia
(lembaran insang)
3. Holobranchia
4. Insang mawar

C 2
3 1

Gambar Referensi Sumber

http://www.frewaremini.
com/2014/12/gambar-cara-
bernafas-pada-ikan.html

http://www.biologimu.
com/2015/01/pisces.html

https://zonaikan.word
Gurame Tongkol
press.com/page/24/?pages-
list

Bandeng
Deskripsi
Sistem Respiratori pada Ikan Gurame
 Memiliki pernapasan khusus yang disebut labirin, bukan menggunakan insang seperti
pada umumnya. Labirin tersebut terdiri dari banyak lipatan berstruktur menyerupai labirin
kompleks.
 Labirin ikan gurame kaya akan darah yang memungkinkan transfer oksigen dari air yang
dihirup ke dalam system peredaran darah.
 Alat pernapasan ini memungkinkan gurame untuk hidup di air yang rendah oksigen.
Sistem Respiratori pada Ikan Tongkol
 Holobranchia
Terdiri dari sepasang hemibranchia (lembaran insang), berwarna merah, bentuknya seperti
sisir, tersusun atas lamella-lamela, dan mengandung banyak pembuluh darah.
 Arcus branchialis (lengkung ingsang)
Tempat melekatnya hemibranchia
 Gill rakers (raker mulut)
Bentuknya seperti sisir yang mengarah ke dalam sebagai pencegah masuknya makanan ke
insang.
Mekanismenya diatur oleh mulut dan operculum. Ketika operculum dan mulut membuka, air
yang mengandung O2 masuk dalam mulut. Insang yang kaya kapiler akan mengikat O2 dan
CO2 dilepas. Ketika mulut dan operculum menutup, air keluar melalui celah insang membawa
CO2
Sistem Respiratori pada Ikan Bandeng
 Holobranchia
Terdiri dari sepasang hemibranchia (lembaran insang), berwarna merah, bentuknya seperti
sisir, tersusun atas lamella-lamela, dan mengandung banyak pembuluh darah.
 Arcus branchialis (lengkung ingsang)
Tempat melekatnya hemibranchia
 Gill rakers (raker mulut)
Bentuknya seperti sisir yang mengarah ke dalam sebagai pencegah masuknya makanan ke
insang.
Mekanismenya diatur oleh mulut dan operculum. Ketika operculum dan mulut membuka, air
yang mengandung O2 masuk dalam mulut. Insang yang kaya kapiler akan mengikat O2 dan
CO2 dilepas. Ketika mulut dan operculum menutup, air keluar melalui celah insang membawa
CO2

Sumber
Brotowidjoyo, Mukayat Djahurito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya
Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Mukayat, Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
X. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
Sistem Cardiovaskuler pada Ikan Gurame, Tongkol, dan Bandeng

Gambar Pengamatan Keterangan Gambar

A. Ikan Gurame
A
B. Ikan Tongkol
C. Ikan Bandeng
1. Jantung (cor)
2. Pembuluh darah (vasa)
1

1
A A

Gambar Referensi Sumber

http://helmysuhendar.blog
spot.co.id/2013/03/hello.html

http://www.cpuik.com/
2013/10/sistem-peredaran-
darah- pada-hewan.html

https://biologiklaten.files.
wordpress.com/2012/01 /
Gurame Tongkol ikan.jpg

Bandeng
Deskripsi
Sistem Cardiovaskuler pada Ikan Gurame
 System sirkulasi berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh, terdiri atas jantung dan
pembuluh-pembuluh darah. Ikan gurame mempunyai system peredaran darah tertutup
tunggal, berarti darah masuk ke jantung hanya sekali. Jantung hanya mengandung darah
yang miskin akan oksigen.
 Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh, terletak di dekat insang dan
sibungkus oleh selaput pericardium. Bagian-bagian jantung:
o Sinus venosus : merupakan ruang jantung pertama yang menerima darah, berdinding
tipis, berwarna merah tua, terletak di dasar rongga pericardia
o Atrium : kantong segitiga yang besar
o Ventrikel: terletak setelah atrium
o Bulbus arterious : tabung yang keluar dari ventrikel, berdinding tebal, dan berwarna
putih, memanjang sebagai aorta ventralis
 Pembuluh darah berupa arteri, vena, dan kapiler
Sistem Cardiovaskuler pada Ikan Tongkol
 Cor (jantung)
Terletak pada rongga pericardial dalam kepala, ditutupi selaput pericardium, beruang dua
yang terdiri atas sebuah atrium (serambi) dan sebuah ventrikel (bilik), dan sinus venosus
 Pembuluh darah berupa arteri, vena, dan kapiler
 Sistem peredaran darah tunggal, darah dari seluruh tubuh yang mengandung CO2 kembali
ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus, lalu masuk atrium dan menuju
ventrikel. Darah pun dipompa menuju insang melewati konus arteious, aorta ventralis, dan
empat pasang arteri aferen brakialis, kemudian darah mengikat O2 dan diedarkan ke
seluruh tubuh. Di jaringan tubuh darah mengikat CO2. Melalui system vena, darah kembali
menuju jantung.
Sistem Cardiovaskuler pada Ikan Bandeng
 Cor (jantung)
Terletak pada rongga pericardial dalam kepala, ditutupi selaput pericardium, beruang dua
yang terdiri atas sebuah atrium (serambi) dan sebuah ventrikel (bilik), dan sinus venosus
 Pembuluh darah berupa arteri, vena, dan kapiler

Sumber
Brotowidjoyo, Mukayat Djahurito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Campbell, Neil A. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Surabaya: Sinar Wijaya
Mukayat, Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
VI. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, dapat diperoleh kesimpulan:
 Morfologi Ikan Gurame, Tongkol, dan Bandeng terdiri dari:
o Caput : moncong, nostril, mata, dentale, premaksila, admaksila, maksila
o Tutup insang : operculum, preoperculum, interoperculum, suboperculum,
membrane branchistegi, radial branchistegi
o Truncus : sisik, linea lateralis, pinae dorsais, pinae analis, pinae caudalis,
pinae pectoralis, dan pinae abdominalis.
o Cauda : ekor
 Topografi Ikan Gurame, Tongkol, dan Bandeng terdiri dari:
o Branchia o Hepar
o Cor o Vesica felea
o Gelembung renang o Ventriculus
o Ren o Intestinum
o Gonad o Kloaka
o Limpa
 Sistem Digestoria Ikan Gurame, Tongkol, dan Bandeng
o Tractus digestivus
Berfungsi untuk transport (mengangkut bahan-bahan makanan),
pencernaan (mekanis dan chemis), dan absorb (menyerap sari-sari
makanan). Terdiri dari:
 Cavum oris (mulut): tempat masuknya makanan, terdapat gigi dan
lidah.
 Faring: penghubung rongga mulut dan esophagus.
 Esofagus: lanjutan dari faring, bentuknya kerucut, pendek, terdapat
di belakang insang, bila tidak dilalui makanan lumen menyempit.
 Ventriculus (lambung): Kelanjutan dari esofagus yang melebar,
bentuknya seperti tabung memanjang.
 Pilorus: tonjolan halus diantara pertemuan ventrikulus dan
instestinum, memperluas permukaan dinding lambung.
 Usus: salura panjang berkelok-kelok dan diikat mesentrium.
 Anus: tempat mengeluarkan sisa pencernaan.
o Glandula digestoria dibantu oleh hepar, pankreas, dan empedu.
 Sistem Urogenital Ikan Gurame, Tongkol, dan Bandeng
Sistem uropedia berperan dalam penyaringan zat ekskresi dan sistem genitalia
berperan dalam proses reproduksi.
o Sistem genitalia (alat-alat kelamin)
Memiliki sepasang gonade (kelenjar kelamin), terdapat di antara usus dan
ductus pneumatocyst. Bermuara keluar pada saluran yang pendek di porus
genitalis (dibelakang anus). Pada jantan berupa testes, berwarna putih
kompak. Pada betina disebut ovarium, tampak berupa putih agar- agar
jernih dan terlihat bintik-bintik apabila berisi sel telur. Testis berbentuk
memanjang, spermatozoa yang dihasilkan oleh testis disalurkan melalui
ductus deferens. Sel-sel terlur (ovum) yang dihasilkan oleh ovarium
disalurkan melalui sepasang oviduk (tuba falopi)
o Sistem uropoeticum (sistem excretorium)
 Mesonephros (ginjal)
 Ductus mesonephridicus (ureter)
 Vesica urinaria (kandung kemih)
 Sistem ekskresi, dimana sisa metabolisme yang di bawa darah ke
ginjal akan difilter hingga membentuk urine, lalu disalurkan melalui
ureter menuju vesica urinaria sebelum dikeluarkan.
 Sistem Respirasi Ikan Gurame, Tongkol, dan Bandeng
Pengambilan oksigen dari air dan mengeluarkan karbondioksida. Pernapasan
pada ikan berupa insang (branchia). Terdiri dari:
o Arcus branchialis (lengkung insang): tampak memutih, terdiri dari tulang,
terdapat rigi-rigi sepasang, berguna untuk saringan pernapasan.
o Hemibranchia (lembaran insang): berwarna merah, berupa bangunan seperti
sisir, terdiri dari jaringan lunak, melekat pada arcus branchialis.
Mengandung banyak pembuluh darah sebagai cabang-cabang arteri
branchialis. Tempat pertukaran gas.
o Holobranchia: pada tiap arcus branchialis melekat dua buah hemibranchia,
kedua hemibranchia ini disebut holobranchia
 Sistem kardiovaskuler Ikan Gurame, Tongkol, dan Bandeng
Sistem peredaran darah pada ikan merupakan peredaran darah tertutup
tunggal. Terdiri dari:
o Cor (jantung): memompa darah ke seluruh tubuh, terletak dekat daerah
insang dan dibungkus selaput pericardium. Memiliki beberapa bagian: sinus
venosus, atrium, ventrikel, dan bulbus arterious
o Vasa (pembuluh darah)
-
VII. Daftar Pustaka
Brotowidjoyo, Mukayat Djahurito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Campbell, Neil A. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Fujaya. 1999. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Ismawati. 2008. Biologi. Surakarta: Bumi Aksara
Jasin, Maskoeri. 1992. Sistematika Hewan. Surabaya: Sinar Wijaya
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoology Vertebrata. Surabaya: Sinar
Wijaya
Kimbal, J. W. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta:
Erlangga
Mukayat, Djarubito. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga

VIII. Lampiran

1 lembar foto praktikum

Surakarta, 27 September 2016

Asisten Praktikum Praktikan

(Widhesti Ratri Wuranci) (Lintang Sirfa Salsabila)


NIM. K4314055 NIM. K4315033
LAMPIRAN

You might also like