Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
1. Elita Sari 7101416007
2. Himmatul Afthina 7101416035
3. Alifia Maskhanah 7101416108
4. Reni Oktaliana 7101416113
5. Nita Dwi Untari 7101416166
6. Klara Gendis P. 7101416222
FAKULTAS EKONOMI
TAHUN 2018
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang dunia ekonomi, khususnya dalam bidang pendidikan,pembiayaan
pendidikan seringkali menjadi sorotan utama ,terutama dalam efisiensi biaya
pendidikan,yang meliputi efisiensi teknis,efisiensi ekonomis, peganalisaan biaya dan
manfaat dari pendidikan itu sendiri.
Saat ini sekolah membutuhkan kejelasan tentang alokasi biaya, sehingga dapat
meminimalisir penyelewengan, dan dapat mengoptimalkan anggaran yang telah
disediakan Pemerintah.
Bermaksud untuk mengetahui lebih lanjut tentang efisiensi pembiayaan pendidikan
serta manfaatnya, tentu harus mengetahui terlebih dahulu tentang konsep,analisis,
perhitungannya terlebih agar sekolah dapat mengoptimalkan anggarannya sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Konsep-konsep apa saja yang terdapat dalam efisiensi biaya pendidikan?
2. Apa yang dimaksud dengan efisiensi dalam perspektif mutu total?
3. Bagaimana cara perhitungan efisiensi dengan berbagai analisis?
4. Apa yang di maksud efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis?
5. Apa yang dimaksud dengan konsep biaya,peran analisis biaya, dan teknik
perhitungan analisis biaya dalam analisis manfaat pendidikan?
C. Tujuan
1. Memenuhi penugasan mata kuliah manajemen dan pembiayaan pendidikan
2. Mengetahui konsep-konsep apa saja yang terdapat dalam efisiensi biaya pendidikan
3. Mengetahui cara menghitung efisiensi biaya pendidikan dalam berbagai analisis
4. Mengetahui maksud dari efisiensi teknis dan ekonomis, serta dapat membedakan
keduanya
5. Mengetahui maksud dari konsep biaya,peran analisis biaya dan teknik perhitungan
analisis biaya.
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen mutu total atau yang biasa diistilahkan dengan Total Quaity
Management (TQM) menjadi pendekatan yang sangat relevan diterapkan di setiap
organisasi, termasuk organisasi pendidikan. Total Quality Management merupakan
sistem kerja yang berorientasi pada terwujudnya long term benefit bagi organisasi.
Salah satu indikatornya adalah kemudahan yang dirasakan oleh para pelanggan
dalam mengakses kemajuan organisasi melalui keunggulan yang diciptakan.
Kemudian keunggulan tersebut akan menjadi jaminan mutu untuk mempertahankan
keuntungan jangka panjang. Prinsip efisiensi menjadi dasar mewujudkan keunggulan
dan jaminan mutu. Alasannya dengan bekerja efisien akan diperoleh:
a) Keunggulan kompetitif ;
b) Barang dan jasa dengan harga pokok penjualan yang kompetitif;
c) Memiliki pangsa pasar yang luas dan menguntungkan;
d) Keunggulan komparatif;
e) Kemudahan dalam menilai kinerja sumber daya;
f) kemudahan dalam mendorong dan meningkatkan kemampuan sumber daya.
Enam alasan mengapa harus bekerja efisien menguatkan posisi efisiensi dalam
perspektif mutu total. Sebuah organisasi memiliki mutu total apabila organisasi
tersebut mampu menyuguhkan keunggulan sebagai jaminan kepada para pelanggan.
Oleh karena keunggulan sebagai jaminanya maka harus bertahan dan meningkat
secara terus menerus (quality continuous improvement). Apa yang bisa menjamin
bahwa akan terjadi peningkatan mutu secara terus menerus? Jawabannya adalah
organisasi bekerja secara efisien. Dengan efisiensi secara otomatis jaminan mutu
(quality assurance) akan terwujud. Disinilah ada kesamaan syarat antara quality
assurance dengan efisiensi. Terdapat tiga persamaan yakni: (1) jaminan mutu tidak
membutuhkan partisipasi dari semua anggota organisasi; (2) jaminan mutu yang
efektif membutuhkan budaya mutu dan evaluasi organisasi; dan (3) jaminan mutu
membutuhkan penggunaan biaya dan waktu (Indhapanya, 2003:62).
3. Perhitungan Efisiensi
a. Analisis Produktivitas
Analisis Produktivitas membandingkan nilai output yang dihasilkan
dengan nilai input yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Oleh
karena itu analisis produktivitas disebut juga sebagai rasio output-input. Manfaat
analisis produktivitas bagi satuan pendidikan antara lain: (1) dapat diketahui
seberapa besar kapasitas dari input sumber daya yang digunakan; (2) dapat
dihitung besaran biaya yang dibelanjakan untuk memperoleh input sumber daya
yang digunakan; (3) dapat dinilai besarnya biaya per unit output atau unit cost;
dan (4) dapat dideteksi tingkat optimalisasi pemanfaatan setiap input sumber daya
yang digunakan.
Secara umum analisis produktivitas dibedakan menjadi dua yakni analisis
produktivitas total dan analisis produktivitas parsial. Analisis produktivitas total
adalah hasil bagi dari nilai output yang dihasilkan dengan nilai seluruh input
sumber daya yang digunakan selama proses pendidikan. Sedangkan analisi
produktivitas parsual adalah hasil bagi dari nilai output yang dihasilkan dengan
nilai dari satu input sumber daya yang digunakan selama proses pendidikan.
Berdasarkan pembagian tersebut maka analisi produktivitas terdiri atas: (1)
produktivitas total sumber daya; (2) produktivitas financial; (3) produktivitas
pendidik; (4) produktivitas fasilitas; dan (5) produktivitas tenaga kependidikan.
b. Analisi Kelayakan
Analisis kelayakan dimaksudkan untuk menilai seberapa baik jaminan
kualitas yang kita berikan pada masyarakat yang dalam pelaksanaannya
membutuhkan biaya yang tidak sedikit, komitmen manajemen terhadap mutu,
dan kepatuhan terhadap standart kinerja pendidikan. Penyelenggaraan system
pendidikan tidak boleh berbasis produk, tetapi harus berbasis proses.
Keuntungan berbasis proses adalah pihak manajemen mulai dari bagaimana mutu
setiap sumber daya, standart operating prosedur, regulasi yang yang mendasari
proses, dan keterlibatan setiap sumber daya dalam proses pendidikan.
Analisis kelayakan secara umum dibedakan kelayakan input SDM, dan
kelayakan kelayakan input fasilitas. Kelayakan SDM menekankan pada
kesanggupan SDM yang dimiliki satuan pendidikan, Sedaaangkan kelayakan
fasilitas menekankan pada kesanggupan satuan pendidikan dalam menyediakan
fasilitas yang ada. Analisis kelayalakan terdiri atas: (1) rasio pesrta didik dengan
pendidik; (2) rasio peserta didik dengan tenga administrasi; (3) rasio peserta didik
dengan ruang kelas; (4) rasio rombongan belajar dengan pendidik; (5) rasio luas
ruang kelas dengan peserta didik; (6) rasio luas kantor dengan tenaga
administrasi; (7) rasio luas kantor dengan pendidik; (8) rasio jam belajar dengan
pendidik; (9) rasio pendidikan antar pendidik; dan (10) rasio pendidikan antar
tenaga administrasi.
c. Analisis Proses
lama studi rata-rata = (S1 x Y1) + (S2 x Y2) + (S3 x Y3) + .......+ (Sn x Yn)
dibagi jumlah seluruh peserta didik
Keterangan: S = peserta didik; Y = banyaknya tahun penyelesaian studi
Rumus lama rata-rata penyelesaian TA = (S1 x M1) + (S2 x M2) + (S3 x M3)
+......+ (Sn x Mn) dibagi jumlah seluruh peserta didik yang menyelesaikan TA
Keterangan: S = peserta didik; M = lama bulan penyelesaian TA
Rumus mengulang kelas rata-rata = banyaknya peserta didik yang tinggal
kelas di seluruh kelas pada tingkatan tertentu dibagi dengan jumlah kelas
yang ada di suatu tingkatan tertentu.
Analisis arus siswa merupakan deskripsi mengenai bagaimana
keberhasilan peserta didik dalam mengikuti tahapan pembelajaran pada setiap
tingkatan (dari mulai masuk pada tingkat pertama sampai dengan menyelesaika di
tingkat akhir) pada satuan pendidikan tertentu.
Rumus IPK rata rata = IPK 1 + IPK 2 + IPK 3 + .........+ IPK n dibbagi
jumlah seluruh peserta didik
Rumus rentang IPK = IPK tertinggi – IPK terendah
a. Efisiensi Teknis
b. Efisiensi Ekonomis
Secara bahasa biaya (cost) dapat diartikan pengeluaran, dalam istilah ekonomi,
biaya/pengeluaran dapat berupa uang atau bentuk moneter lainnya. Biaya pendidikan
menurut Prof. Dr. Dedi Supriadi, merupakan salah satu komponen instrumental
(instrumental input) yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan (di
sekolah). Biaya dalam pengertian ini memiliki cakupan yang luas, yakni semua jenis
pengeluaran yang berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk
uang maupun barang dan tenaga (yang dapat dihargakan uang).
Dalam konsep dasar pembiayaan pendidikan ada dua hal penting yang perlu
dikaji atau dianalisis, yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan (total cost) dan biaya
satuan per siswa (unit cost). Biaya satuan ditingkat sekolah merupakan aggregate biaya
pendidikan tingkat sekolah baik yang bersumber dari pemerintah, orang tua, dan
masyarakat yang dikerluarkan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam satu tahun
pelajaran. Biaya satuan per murid merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa
besar uang yang dialokasikan sekolah secara efektif untuk kepentingan murid dalam
menempuh pendidikan. Oleh karena biaya satuan ini diperoleh dengan memperhitungkan
jumlah murid pada masing-masing sekolah, maka ukuran biaya satuan dianggap standard
an dapat dibandingkan antara sekolah yang satu dengan yang lainnya.