Professional Documents
Culture Documents
Kedudukan tauhid dalam Islam sangatlah fundamental, karena dari pemahaman tentang
tauhid itulah keimanan seorang muslim mulai tumbuh. Konsep tauhid dalam Islam merupakan
salah satu pokok ajaran yang tidak dapat diganggu gugat dan sangat berpengaruh terhadap
keislaman seseorang. Apabila pemahaman tentang tauhid seseorang tidak kuat, maka akan goyah
Tauhid (Arab :)توحيد, adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah.
Sebuah sumpah akan kesetiaan dan kepercayaan yang mutlak tentang Allah yang Maha Esa.
Dengan menyakini akan keesaan Allah, maka seorang muslim tidak akan lagi menyakini adanya
tuhan selain Allah. Sehingga seluruh hidupnya akan senantiasa dipersembahkan hanya untuk
mengabdi kepada Allah. Dengan tauhid yang kuat maka seorang muslim akan mampu
tuhannya tersebut. Manusia diciptakan di muka bumi ini hanya mempunyai satu tugas yaitu
menyembah Allah dengan segala bentuk ibadahnya, dalam hal ini Allah berfirman dalam
"Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (QS At
Taubah: 31)
Dengan memperdalam pemahaman terhadap ilmu tauhid, maka diharapkan seorang
menyembah Allah. Dengan keyakinan yang kuat tentang keesaan Allah, maka akan semakin
ringan seorang muslim melaksanakan seluruh ibadah yang yang diwajibkan kepada seorang
muslim. Tidak ada lagi rasa malas, dan menganggap bahwa semua kewajiban yang harus
dijalaninya tersebut merupakan kebutuhan untuk bertemu dengan penciptanya, Allah SWT.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan menggali aspek-aspek tauhid sebagai
landasan aqidah umat Islam. Melalui penggalian konsep-konsep di atas, maka diharapkan
pemahaman penulis tentang keesaan Allah akan meningkat pula dan pada akhirnya
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka berikut ini rumusan masalah yang akan dikaji
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penyusunan makalah yang berjudul Tauhid landasan aqidah seorang
muslim adalah:
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan dan tujuan
penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan materi yang berjudul tauhid landasan aqidah seorang muslim, berisi tentang konsep
tauhid, hakekat dan kedudukan tauhid dalam Islam serta pengaruh tauhid terhadap kehidupan
seorang muslim.
A. Pengertian Tauhid
Tauhid (Arab :)توحيد, adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah.
Tauhid diambil kata : Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang artinya mengesakan. Satu suku kata
dengan kata wahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran Islam Tauhid
itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallah yang
berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah. ( al-Baqarah:163, Muhammad 19 ). Tauhid merupakan
inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam, sehingga oleh karenanya Islam dikenal
sebagai agama tauhid yaitu agama yang mengesakan Tuhan. Bahkan gerakan-gerakan pemurnian
Islam terkenal dengan nama gerakan muwahhidin ( yang memperjuangkan tauhid ). Dalam
perkembangan sejarah kaum muslimin, tauhid itu telah berkembang menjadi nama salah satu
cabang ilmu Islam, yaitu ilmu Tauhid yakni ilmu yang mempelajari dan membahas masalah-
masalah yang berhubungan dengan keimanan terutama yang menyangkut masalah ke-Maha Esa-
an Allah.
Tauhid dibagi menjadi 3 macam yakni tauhid rububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat.
Mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat sahadat yang
telah diikrarkan oleh seorang muslim. Sehingga seorang yang telah melanggar tauhid maka
gugur pula keislaman seseorang. Karena yang membedakan seorang muslim dengan yang bukan
muslim adalah kepercayaannya mengenai keesaan Allah yang terwujud dalam keyakinan dan
amal-amal ibadahnya.
merupakan landasan paling fundamnental dalam kehidupan seorang muslim yang sangat
hamba-Nya. Namun, sangat disayangkan kebanyakan kaum muslimin pada zaman sekarang ini
tidak mengerti hakekat dan kedudukan tauhid. Padahal tauhid inilah yang merupakan dasar
agama kita yang mulia ini. Oleh karena itu sangatlah urgen bagi kita kaum muslimin untuk
mengerti hakekat dan kedudukan tauhid. Hakekat tauhid adalah mengesakan Alloh. Bentuk
dapat dilakukan oleh Alloh, seperti mencipta dan mengatur seluruh alam semesta beserta isinya,
memberi rezeki, memberikan manfaat, menolak mudharat dan lainnya yang merupakan
kekhususan bagi Alloh. Hal yang seperti ini diakui oleh seluruh manusia, tidak ada seorang pun
yang mengingkarinya. Orang-orang yang mengingkari hal ini, seperti kaum atheis, pada
Padahal, jauh di dalam lubuk hati mereka, mereka mengakui bahwa tidaklah alam semesta ini
terjadi kecuali ada yang membuat dan mengaturnya. Mereka hanyalah membohongi kata hati
mereka sendiri. Hal ini sebagaimana firman Alloh “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu
pun ataukah mereka yang menciptakan? Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?
sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).“ (Ath-Thur: 35-36)
seseorang beragama Islam karena sesungguhnya orang-orang musyrikin Quraisy yang diperangi
Rosululloh mengakui dan meyakini jenis tauhid ini. Sebagaimana firman Alloh,
“Katakanlah: ‘Siapakah Yang memiliki langit yang tujuh dan Yang memiliki ‘Arsy yang besar?’
Mereka akan menjawab: ‘Kepunyaan Alloh.’ Katakanlah: ‘Maka apakah kamu tidak bertakwa?’
Katakanlah: ‘Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia
melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari -Nya, jika kamu mengetahui?’ Mereka
akan menjawab: ‘Kepunyaan Alloh.’ Katakanlah: ‘Maka dari jalan manakah kamu ditipu?’”
(Al-Mu’minun: 86-89).
lakukan. Seperti shalat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta, takut dan
berbagai macam ibadah lainnya. Dimana kita harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah
itu hanya kepada Alloh semata. Tauhid inilah yang merupakan inti dakwah para rosul dan
merupakan tauhid yang diingkari oleh kaum musyrikin Quraisy. Hal ini sebagaimana yang
sesembahan itu Sesembahan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang
sangat mengherankan.” (Shaad: 5). Dalam ayat ini kaum musyrikin Quraisy mengingkari jika
tujuan dari berbagai macam ibadah hanya ditujukan untuk Alloh semata. Oleh karena
pengingkaran inilah maka mereka dikafirkan oleh Alloh dan Rosul-Nya walaupun mereka
diterangkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rosululloh. Dan kita juga meyakini bahwa hanya
Alloh-lah yang pantas untuk memiliki nama-nama terindah yang disebutkan di Al-Qur’an dan
Hadits tersebut (yang dikenal dengan Asmaul Husna). Sebagaimana firman-Nya “Dialah Alloh
Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, hanya bagi Dialah Asmaaul
Seseorang baru dapat dikatakan seorang muslim yang tulen jika telah mengesakan Alloh
dan tidak berbuat syirik dalam ketiga hal tersebut di atas. Barangsiapa yang menyekutukan Alloh
(berbuat syirik) dalam salah satu saja dari ketiga hal tersebut, maka dia bukan muslim tulen
2. Kedudukan Tauhid
Tauhid memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam agama ini. Pada kesempatan kali
ini kami akan membawakan tentang kedudukan Tauhid Uluhiyah (ibadah), karena hal inilah yang
banyak sekali dilanggar oleh mereka-mereka yang mengaku diri mereka sebagai seorang muslim
namun pada kenyataannya mereka menujukan sebagian bentuk ibadah mereka kepada selain
Alloh, baik itu kepada wali, orang shaleh, nabi, malaikat, jin dan sebagainya.
Tauhid Adalah Tujuan Penciptaan Manusia, Alloh berfirman, “Dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada-Ku.” (Adz-
Dzariyat: 56) maksud dari kata menyembah di ayat ini adalah mentauhidkan Alloh dalam segala
macam bentuk ibadah sebagaimana telah dijelaskan oleh Ibnu Abbas rodhiyallohu ‘anhu,
seorang sahabat dan ahli tafsir. Ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa tujuan penciptaan jin
dan manusia di dunia ini hanya untuk beribadah kepada Alloh saja. Tidaklah mereka diciptakan
“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan
bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami
membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian.” (Al Anbiya: 16-17).
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-
main, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (Al-Mu’minun: 115)
Selain itu, tauhid juga adalah tujuan diutusnya beberapa rasul ke muka bumi, dalam hal
ini Allah berfirman, “Dan sungguh Kami telah mengutus rosul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): ‘Sembahlah Alloh, dan jauhilah Thaghut itu’.” (An-Nahl: 36). Makna dari ayat ini
adalah bahwa para Rosul mulai dari Nabi Nuh sampai Nabi terakhir Nabi kita Muhammad
shollallohu alaihi wa sallam diutus oleh Alloh untuk mengajak kaumnya untuk beribadah hanya
kepada Alloh semata dan tidak memepersekutukanNya dengan sesuatu apapun. Maka pertanyaan
bagi kita sekarang adalah “Sudahkah kita memenuhi seruan Rosul kita Muhammad shollallohu
alaihi wa sallam untuk beribadah hanya kepada Alloh semata? ataukah kita bersikap acuh tak
Selain itu tauhid merupakan perintah Alloh yang paling utama dan pertama, Alloh
berfirman, “Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun.
Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahayamu. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-
banggakan diri.” (An-Nisa: 36). Dalam ayat ini Alloh menyebutkan hal-hal yang Dia
perintahkan. Dan hal pertama yang Dia perintahkan adalah untuk menyembahNya dan tidak
menyekutukanNya. Perintah ini didahulukan daripada berbuat baik kepada orang tua serta
manusia-manusia pada umumnya. Maka sangatlah aneh jika seseorang bersikap sangat baik
terhadap sesama manusia, namun dia banyak menyepelekan hak-hak Tuhannya terutama hak
3. Pembagian Tauhid
a. Tauhid Rububiyah
serta menjaga seluruh Alam Semesta. Sebagaimana terdapat dalam Al Quran surat Az Zumar
ayat 62 :"Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu". Hal yang
seperti ini diakui oleh seluruh manusia, tidak ada seorang pun yang mengingkarinya. Orang-
orang yang mengingkari hal ini, seperti kaum atheis, pada kenyataannya mereka menampakkan
keingkarannya hanya karena kesombongan mereka. Padahal, jauh di dalam lubuk hati mereka,
mereka mengakui bahwa tidaklah alam semesta ini terjadi kecuali ada yang membuat dan
mengaturnya. Mereka hanyalah membohongi kata hati mereka sendiri. Hal ini sebagaimana
firman Alloh “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah mereka yang menciptakan?
Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu? sebenarnya mereka tidak meyakini (apa
seseorang beragama Islam karena sesungguhnya orang-orang musyrikin Quraisy yang diperangi
Rosululloh mengakui dan meyakini jenis tauhid ini. Sebagaimana firman Alloh, “Katakanlah:
‘Siapakah Yang memiliki langit yang tujuh dan Yang memiliki ‘Arsy yang besar?’ Mereka akan
menjawab: ‘Kepunyaan Alloh.’ Katakanlah: ‘Maka apakah kamu tidak bertakwa?’ Katakanlah:
‘Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi,
tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari -Nya, jika kamu mengetahui?’ Mereka akan
menjawab: ‘Kepunyaan Alloh.’ Katakanlah: ‘Maka dari jalan manakah kamu ditipu?’” (Al-
Mu’minun: 86-89).
b. Tauhid Uluhiyah/Ibadah
Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak ada sekutu bangiNya.
"Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang
menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang orang yang berilmu (juga menyatakan
demikian). Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Mahaperkasa lagi Maha
Bijaksana" (Al Imran : 18). Beriman terhadap uluhiyah Allah merupakan konsekuensi dari
keimanan terhadap rububiyahNya. Mengesakan Alloh dalam segala macam ibadah yang kita
lakukan. Seperti shalat, doa, nadzar, menyembelih, tawakkal, taubat, harap, cinta, takut dan
berbagai macam ibadah lainnya. Dimana kita harus memaksudkan tujuan dari kesemua ibadah
itu hanya kepada Alloh semata. Tauhid inilah yang merupakan inti dakwah para rosul dan
merupakan tauhid yang diingkari oleh kaum musyrikin Quraisy. Hal ini sebagaimana yang
sesembahan itu Sesembahan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang
sangat mengherankan.” (Shaad: 5). Dalam ayat ini kaum musyrikin Quraisy mengingkari jika
tujuan dari berbagai macam ibadah hanya ditujukan untuk Alloh semata. Oleh karena
pengingkaran inilah maka mereka dikafirkan oleh Alloh dan Rosul-Nya walaupun mereka
keagunganNya. Umat Islam mengenal 99 asma'ul husna yang merupakan nama sekaligus sifat
Allah. Maka dalam Islam ada sunah untuk menghafalkan ke-99 nama Allah tersebut sebagai
seorang muslim akan mampu menjalankan proses penghambaannya kepada Allah tanpa merasa
berat dan terpaksa, karena hanya satu tujuan mereka hidup yaitu keinginan mereka untuk
Implementasi penghambaan mutlak kepada Allah SWT tersebut terwujud dalam berbagai
aspek kehidupan seorang muslim, mulai hubungan antara manusia dengan Allah, hubungan
manusia dengan manusia lainnya, serta hubungan manusia dengan alam. Ketiga hubungan
tersebut akan terwujud secara selaras dan harmonis, karena memang itulah perintah Allah.
Dengan mempunyai aqidah yang kuat, maka seluruh rintangan hidup dapat dilaluinya dengan
Di era modern ini, dengan berbagai tantangan dan pengaruh global, seorang muslim harus
mempunyai tauhid yang kuat. Hal itu disebabkan tantangan dan pengaruh global yang dating
banyak memuat unsur-unsur negative yang anti-tauhid. Manakala seorang muslim dihadapkan
pada kesenangan dunia sebagai muatan dunia kapitalis, maka manusia membutuhkan benteng
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
diambil kata : Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang artinya mengesakan. Satu suku kata dengan
kata wahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran Islam Tauhid itu
berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallah yang
berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah. ( al-Baqarah:163, Muhammad 19 ). Tauhid merupakan
inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam, sehingga oleh karenanya Islam dikenal
2. Hakekat tauhid adalah kewajiban seluruh muslim untuk mengesakan Allah dan
tauhid inilah yang merupakan tujuan pertama diciptakannya manusia, diutusnya rasul dan tujuan
pokok kehidupan manusia. Tauhid dibagi menjadi tiga jenis yaitu tauhid rububiyah, uluyiah dan
3. Tauhid sangat berpengaruh terhadap kehidupan seorang muslim, yaitu menjadi landasan kuat
dalam menjalankan segala aktivitas, baik aktivitas keagamaan maupun aktivitas duniawi lainnya.
Dengan tauhid seorang muslim akan menjalani kehidupannya dengan tenang, tawakal dan sabar.
Oleh karena itu tauhid merupakan modal dasar bagi suksesnya seorang muslim baik di dunia
maupun di akherat.
B. Saran
Setelah mengkaji masalah tauhid di atas, maka saran dari penulis khususnya bagi penulis
sendiri, bahwa memegang teguh tauhid yaitu meyakini secara mutlak keesaan Allah merupakan
modal utama dalam mengarungi kehidupan modern dewasa ini. Oleh karena itu, mempelajari