You are on page 1of 27

LAPORAN KUNJUNGAN STUDI LAPANGAN

DI KANTOR KECAMATAN CISARUA

LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

GOLONGAN III

Oleh :

Muhammad Harvan

199501222018011002

Angkatan III

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Bogor, 23 April 2018


HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan disahkan oleh Pembimbing Study Lapangan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pada

Hari : Senin

Tanggal : 23 April 2018

Pembimbing Studi Lapangan

Asep Jamaludin Malik, S.Si, M.Pd


NIP 198012122006041001

Mengesahkan Mengetahui
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepala Bidang
Penyelenggara
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pusat Pendidikan dan
Pelatihan BMKG

Drs. Maman Sudarisman, DEA Drs. Eko Suryanto


NIP: 196202251985031001 NIP.
196012101981031002
Kata Pengantar

Puji dan syukur dihaturkan ke hadirat semesta dan Tuhan YME, karena atas
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan studi lapangan dalam rangka
mempelajari pengimplementasian pengetahuan peserta diklatsar mengenai materi
Peran dan Kedudukan ASN di NKRI. Adapun laporan ini dibuat guna memaparkan
hasil observasi penulis mengenai peran, kedudukan, tugas, dan fungsi ASN,
Manajemen ASN, serta konsep Whole of Government. Tiga hal ini merupakan topik
yang wajib dipahami oleh seorang calon ASN agar dapat bekerja sebagai seorang
ASN Professional. Sehingga studi lapangan untuk mempelajari secara langsung
pengimplementasian hal-hal tersebut sangatlah penting untuk dilakukan.

Adapun lokasi studi lapangan kali ini berlokasi di Kantor Kecamatan CIsarua,
yang merupakan bagian dari elemen pemerintah Indonesia. Mempelajari
pengimplementasian Manajemen ASN, Whole of Government, serta pelaksanaan
tugas dan peran ASN sebagai pelayan publik lewar pengamatan langsung
pelaksanaan tata kelola pemerintahan di Kecamatan Cisarua diharapkan dapat
membuat peserta didik paham sepenuhnya terkait materi tersebut dan mampu
mengimplementasikannya saat bekerja di penempatan masing-masing.

Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:


1. Bapak Drs. Maman Sudarisman, DEA selaku Kepala Pusdiklat BMKG
2. Bapak ASem Jamaludin Malik, S.Si, M.Pd selaku Pembimbing Studi
Lapangan Angkatan III
3. Panitia Pusdiklat dan para Widyaiswara yang telah menyelenggarakan
kegiatan dan memberikan ilmu selama kegiatan Pelatihan Dasar Calon PNS
Golongan III BMKG 2018
4. Seluruh staf Kecamatan Cisarua yang memberikan penjelasan mengenai
Kantor Kecamatan Cisarua
5. Rekan-rekan CPNS Angkatan I, II, dan III yang selalu mengisi hari-hari
penyusun selama masa Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III di
Lingkungan BMKG Tahun 2018
6. Semua yang terlibat dalam Studi Lapangan kami, yang tidak dapat disebutkan
satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan hasil studi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya dukungan dari pihak-pihak lain. Oleh karena itu melalui kesempatan ini,
penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besar nya kepada pihak IPC
Corpu yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menyambut dan memberikan
ilmu kepada penulis. Tak lupa, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada para
Widyaiswara Pusdiklat BMKG, khususnya Bapak Nurhidayat, yang telah membimbing
penulis selama melakukan studi lapangan mulai dari tahap persiapan hingga tahap
analisis hasil studi.

Akhir kata, penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis menerima saran ataupun kritik yang membangun guna menyempurnakan
laporan ini.

Salam.

Citeko, 17 April 2018

Muhammad Harvan, ST.


BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Aparatur sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik yang di buat oleh
pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas dan mempererat persatuan dan kesatuan NKRI (Devi Melitasari,
2015)
Pelayanan publik oleh PNS masih dirasa kurang memenuhi harapan
masyarakat Indonesia. Hal tersebut dapat diketahui dengan banyaknya
keluhan dan ketidakpuasan pada survey pelayanan publik, terutama masalah
waktu dan biaya. Untuk masalah ini pemerintah telah membuat berbagai
peraturan salah satunya adalah undang-undang pelayanan publik dan undang-
undang keterbukaan informasi publik. Berbagai terobosan pemerintah dalam
pembangunan sistem pelayanan publik tentunya akan berhasil jika dilakukan
oleh pegawai PNS yang berkarakter baik dalam menjalankannya.
Banyaknya keluhan dan ketidakpuasan dalam pelayanan publik merupakan
indikator karakter pegawai PNS masih belum terbentuk dengan baik. Dengan
demikian diklat prajabatan belum memberikan manfaat bagi pembentukan
karakter CPNS.
Berdasarkan hal di atas, penyempurnaan dan pengayaan konsep Diklat
Prajabatan dilakukan dengan mengembangkan desain diklat terintegrasi
sejalan dengan perkembangan dinamika tuntutan jabatan yang ditetapkan.
Nomenklatur Diklat Prajabatan diubah menjadi Pelatihan Dasar Calon PNS,
sebagai salah satu jenis pelatihan yang strategis pasca UU ASN dalam rangka
pembentukan karakter PNS dan membentuk kemampuan bersikap dan
bertindak professional mengelola tantangan dan masalah keragaman social
kultural dengan menggunakan perspektoif whole government atau one
government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan
peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap
pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat.
Strategi pembelajaran pada kegiatan pembelajaran latihan dasar CPNS
dilakukan melalui serangkaian pengalaman belajar, yaitu mensintesakan
substansi mata Pelatihan ke dalam instrumen pengumpulan data studi
lapangan, melakukan kegiatan studi lapangan yang mengandung unsur
pembelajaran tentang substansi mata Pelatihan, mengamati, mendengar dan
berdiskusi, dan melakukan refleksi terhadap pengalaman belajar tersebut. Di
penghujung pembelajaran, peserta menghasilkan produk pembelajaran yang
menunjukkan hasil refleksi terhadap substansi mata Pelatihan berdasarkan
konteks lokus yang dikunjungi sebagai bekal dalam pelaksanaan tugas dan
jabatan di tempat kerja (PERKA LAN Nomor 21 Tahun 2016).
Kegiatan studi lapangan secara umum memberikan pandangan kepada
peserta diklat akan kejadian nyata yang terjadi di sekelilingnya dalam konteks
ini kegiatan dilakukan di lingkungan kerja Pusdiklat Anggaran dan
Perbendaharaan sebagai bentuk contoh rIIl dari elemen pemerintah yang
mengimplementasikan Pelayanan Publik berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik. Dalam mana dari kegiatan studi lapangan yang
telah dilakukan dapat dibuat sebagai bahan kajian dan diskusi, dan
memperoleh gambaran rill bentuk implementasi yang relevan dari Pelayanan
Publik berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan studi lapangan dalam rangka pelatihan dasar
calon pegawai negeri sipil ini antara lain :
 Peran dan Kedudukan ASN di NKRI kaitannya dengan Tugas Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, dan Konsep Whole of Government di Kecamatan Cisarua
Kabupaten Bogor.
 Merefleksikan Peran dan Kedudukan ASN di NKRI kaitannya dengan Tugas
Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Konsep Whole of Government
berdasarkan hasil studi banding ke Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor.

1.3. Manfaat
Berdasarkan tujuan maka diperoleh manfaat dari kunjungan studi lapangan
yaitu mampu meningkatkan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI. Selain itu juga membantu dalam berpikir kreatif terkait Kedudukan
dan Peran PNS dalam NKRI.

1.4. Program Kegiatan


Kegiatan ini berlokasi di Kantor Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat. Waktu Studi lapangan pada tanggal 23 April 2018.

1.5. Metode
Kunjungan studi lapangan ini menggunakan dua metode dalam
pengumpulan data, yaitu:

 Wawancara
Peserta melakukan wawancara secara langsung secara berkelompok
dengan Kasie Pelayanan Piblik. Durasi wawancara yang ditentukan adalah 60
menit dimana setiap kelompok akan melakukan wawancara seputar
Pelayanan Publik di Kecamatan Cisarua meliputi: Program, Perizinan dan
Nonperizinan, Pembangunan Fasilitas (khususnya penyandang disabilitas).
Selain itu juga ditanyakan kendala-kendala yang dihadapi dalam menjalankan
fungsi pelayanan pada institusi terkait.
 Pengamatan Langsung
Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
objek yang menjadi bahan studi. Pengamatan langsung meliputi pelaku atau
partisipan, meyangkut siapa saja yang terlibat dalam kegiatan yang diamati,
status mereka, dan hubungan mereka dengan kegiatan tersebut. Selain itu juga
diamati kegiatan yang menyangkut apa yang dilakukan oleh partisipan, apa yang
mendorong mereka melakukannya, untuk siapa mereka melakukannya,
bagaimana mereka melakukannya, bagaimana bentuk kegiatan tersebut, dan
apa akibat kegiatan tersebut serta tujuan menyangkut apa yang diharapkan
partisipan. Hasil pengamatan tersebut kemudian didokumentasikan untuk
selanjutnya dimuat dan ditampilkan dalam pelaporan.
BAB 2 : HASIL PENGAMATAN

2.1 Gambaran Umum Lokasi Studi


Secara Geografis, Kecamatan Cisarua terletak di Selatan wilayah
Bogor pada 06°42’LS dan 106°56’ BB. Kecamatan Cisarua merupakan salah
satu organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Bogor. Secara administratif
Kecamatan Cisarua terdiri dari Sembilan desa dan satu kelurahan, 32 dusun,
73 RW, dan 260 RT, dengan luas wilayah 7.379,7 Ha. Batas wilayah kerja
Kecamatan Cisarua yaitu sebelah utara Kecamatan Megamendung, sebelah
selatan adalah Kabupaten Cianjur, sebelah barat Kecamatan
Megamendung, dan berbatasan dengan Kabupaten Cianjur untuk sebelah
timur. Berdasarkan karakteristik wilayah, Kecamatan Cisarua termasuk ke
dalam kawasan Bogor – Puncak – Cianjur (Bopuncar) yang dilalui Daerah
Aliran Sungai (DAS) Ciliwung Huku yang merupakan wilayah khusus dalam
penanganan dan dalam pengembangannya Kecamatan Cisarua merupakan
wilayah pertanian,perkebunan, pariwisata, dan daerah penyangga kawasan
hutan lindung.

Gambar 2.1 Peta Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor


Adapun visi dan misi dari kecamatan Cisarua adalah sebagai berikut.
VISI
Kecamatan Cisarua Menuju Pariwisata Berwawasan Lingkungan, Bertaqwa,
Berdaya Dan Berbudaya Menuju Sejahtera
MISI
 Meningkatkan Pelayanan Publik dan Kapasitas Pemerintahan Desa.
 Meningkatkan Perekonomian, Kesehatan dan Pendidikan Masyarakat dengan
Berbasis Sumber Daya Alam dan Pariwisata.
 Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur.

MOTTO
CISARUA JUARA (JUJUR, UNGGUL, AMANAH, RAPIH)

Adapun untuk bagan struktur organisasi Kecamatan Cisarua


Kabupaten Bogor dapat kita lihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pemerintahan Kecamatan Cisarua


Struktur organisasi Kecamatan Cisarua terdiri dari Camat, Sekretariat
Kecamatan, dan 5 seksi. Seksi ini terdiri dari Seksi Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Masyarakat, Ketentraman dan Ketertiban Umum, Pelayanan,
Pemerintahan, serta Ekonomi dan Pembangunan. Sekretariat terdiri dari 2
bagian, yaitu Sub Bagian Umum dan Kepegawaian serta Sub Bagian Program
dan Keuangan. Sekretariat memiliki fungsi sebagai perencanaan kebutuhan
kecamatan, pemeliharaan fasilitas, dan manajemen kepegawaian, sedangkan
5 bidang yang lain memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing. Selain itu,
terdapat Kelompok Kerja Fungsional dibawah perintah Camat, kemudian Desa
dan Kelurahan berkoordinasi dan diperintah oleh Camat.

 Seksi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat


Pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat (PKM) memiliki tugas pokok
dan fungsi Pembinaan dan pengendalian bantuan social, Pembinaan dan
pemberdayaan perempuan, Pembinaan organisasi masyarakat, Bencana
alam dan pengungsi, Masalah social, Kerukunan beragama.
 Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Ketentraman dan ketertiban umum bertugas menyiapkan bahan perumusan
kebijakan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan urusan ketentraman dan
ketertiban umum.
 Seksi Pemerintahan
Memiliki tugas pokok dan fungsi di bidang pertanahan, pembinaan dan
pengawasan desa, dan pembinaan lembaga pemasyarakatan.
 Seksi Ekonomi dan Pembangunan
Membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan,
pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan urusan perekonomian dan
pembangunan.
 Seksi pelayanan
Melayani pengurusan layanan perizinan dan non perizinan.
2.2. Pelayanan Publik

Penyelenggaraan pemerintahan di Kantor Kecamatan Cisarua terkait


pelayanan publik berupa kordinasi antara masyarakat dengan institusi
berwenang. Bentuk layanan berupa perizinan dan non perizinan dapat dilihat
pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Bentuk Layanan Publik di Kantor Kecamatan Cisarua

No Perizinan Non Perizinan


1 Penggunaan tanah Pencetakan kartu keluarga
2 Mendirikan bangunan gedung (IMB) Pencatakan kartu tanda
penduduk
3 Izin spanduk di luar ruangan Surat pindah
4 Reklame dalam ruangan Surat keterangan kematian
5 Usaha perdagangan mikro Suratketerangan
melahirkan
6 Tanda daftar perusahaan mikro Surat keterangan kurang
mampu
7 Tanda daftar perusahaan makro Surat dispensasi nikah
8 Penyelenggaraan PAUD non formal Surat keterangan ahli waris
9 Penyelenggaraan taman bacaan Surat rekomendasi lainnya
10 Pengangkutan jenazah ke luar
negeri/daerah
11 Penguburan jenazah di lahan pemerintah
daerah
12 Izin pembangunan/penembokan makam
13 Izin huller/penggilingan padi
Salah satu penerapan kedudukan dan peran PNS pada kantor kecamatan Cisarua
adalah adanya inovasi berupa sistem online untuk pembuatan kartu keluarga (KK).
Meskipun merupakan program Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)
sistem ini mempermudah masyarakat dalam mengurus KK, karena dapat selesai
dalam satu hari (one day service). Tampilan depan dari KK online ditunjukkan pada
Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Tampilan depan KK online Disdukcapil Kabupaten Bogor

Berdasarkan hasil pengamatan, penilaian standar pelayanan ditunjukkan pada Tabel


2.2

Tabel 2.2. Pemenuhan Indikator Standar Pelayanan Kantor Kecamatan Cisarua


Indikator Standar Terpenuhi/Tidak Keterangan
Pelayanan Terpenuhi
Dasar Hukum Terpenuhi Perbup No. 7 Tahun 2017
Tentang Pendelegasian
Kabupaten ke Kecamatan.
SOP No.13 Tahun 2016
Tentang Perizinan
UU No. 24 Tahun 2013
Tentang Administrasi
Kependudukan
Persyaratan Terpenuhi Cont: Persyaratan IMB
1. Formulir
permohonan oleh
pemohon,
ditandatangani
bermaterai
2. Surat Kuasa
3. KTP Pemohon
4. Foto kopi bukti
pembayaran PBB
5. Foto kopi izin
peruntukan tanah
.
.
.
dll
Sistem, Mekanisme, Terpenuhi Cont: untuk membuat akta
Prosedur kelahiran, perlu
menyiapkan berkas (KK,
KTP, surat nikah, dll),
diajukan ke
kelurahan/kantor desa
untuk mendapatkan
pengantar, kemudian baru
diajukan ke kecamatan.
Jangka waktu Terpenuhi Untuk pengurusan izin,
penyelesaian masyarakat akan menerima
resi yang berisikan kapan
masyarakat dapat
mengambil izin yang telah
selesai
Biaya/tariff Terpenuhi Biaya sudah diatur oleh
pihak kecamatan dan
diinformasikan kepada
masyarakat.
Cont:
• biaya pembuatan
akta kelahiran 0-60
hari setelah
kelahiran -> gratis
Biaya pembuatan akta
kelahiran >60 hari setelah
kelahiran-> Rp 10.000,-
Produk Pelayanan Terpenuhi Layanan yang diberikan
oleh pihak kecamatan
memiliki produk.
Contoh: Layanan
Administrasi kependudukan
menghasilkan produk
seperti E-KTP, Akta
Kelahiram, KK, SIUP, IMB,
dll
Sarana, prasarana, Terpenuhi Fasilitas untuk
melaksanakan pelayanan
fasilitas
publik:
Contoh:
• Komputer untuk
melakukan
perekaman E-KTP
• Fasilitas elektronk
untuk membuat dan
mencetak surat izin
permintaan
masyarakat
Fasilitas khusus difabel
(masih dalam proses)
Kompetensi Pelaksana Terpenuhi SDM yang mennjalankan
layanan memiliki
kapabilitas dan kompetensi
untuk memberikan
pelayanan yang baik:
Contoh: Proses perekaman
dan pendataan e-KTP
dikerjakan oleh SDM
dengan latar belakang
pendidikan IT
Pengawasan Internal Terpenuhi Pengawasan pelaksanaan
pelayan dari pihak internal
institusi.
Contoh: pengawasan Kasie
pelayanan dan Kepala
Kecamatan dalam hal
pelayan publik di front desk
Penanganan Terpenuhi Media bagi masyarakat
untuk memberikan
pengaduan dan saran
masukan serta kritik atas
pelayanan yang telah
diberikan
Contoh: pemasangan kotak
saran
Jumlah Pelaksana Terpenuhi Pihak Kecamatan
menyediakan 5 orang
tenaga front-desk yang
bertugas melayani publik
mulai pukul 08.00 s/d 16.00
setiap harinya
Jaminan Kepastian Terpenuhi Pemebrian pelayanan
mengacu pada SOP yang
Pelayanan
selalu dijadikan patokan
dalam pelaksanaan
pelayanan
Jaminan Keselamatan Terpenuhi Pihak Kecamatan
menyediakan tenaga
dan Keamanan
pengamanan di sekitar
kantor kecamatab
Evaluasi Kinerja Tidak Terpenuhi Ada, tapi hanya evaluasi
internal saja. Belum pernah
mengukur IKM

2.3. Whole of Government

Berdasarkan hasil kunjungan ke Kecamatan Cisarua yang ditemukan


bahwa ada beberapa produk layanan yang telah menerapkan prinsip-prinsip
dari sistem whole of government (WOG). Produk layanan tersebut diantaranya
telah menerapkan koordinasi antara sektor yang terlibat. Salah satu contoh
kegiatan yang menerapkan koordinasi adalah pendataan imgrasi. Kegiatan ini
terjalin karena adanya koordinasi antara pemerintah Kecamatan Cisarua
dengan pihak imigrasi kelas II Bogor. Program ini merupakan program yang
bertujuan untuk mengetahui jumlah warga negara asing yang berada di
Kecamatan Cisarua. Program ini dilakukan oleh petugas imigran yang
didampingi oleh Satpol PP Kecamatan Cisarua (Gambar II.1). Program ini
merupakan contoh koordinasi eksternal di Kecamatan Cisarua, karena pada
program ini melibatkan sector dari luar yaitu pihak imigrasi kelas II Bogor.

Gambar 2.4 Pendataan imigrasi

Selain program di atas, berdasarkan dari kelompok kami terdapat


program lainnya yang telah menerapkan sistem koordinasi, yaitu pelayanan
administrasi terpadu atau yang sering disebut dengan Paten (Gambar II.2).
Program ini merupakan program layanan terpadu satu atap yang mana
melayani pembuatan kartu keluarga, pengantar KTP, dan akte kelahiran.
Selain itu pelayanan perizinan seperti Usaha Mikro Kelas Menengah (UMKM).
Program ini terbentuk karena adanya koordinasi secara internal antara sektor
yang ada di Kecamatan Cisarua. Selain itu pelayanan pembuatan KTP dan
akte kelahiran dapat digolongkan sebagai layanan yang terbentuk akibat
adanya koordinasi antara Dinas Penduduk dan Catatan Sipil. Dalam pebuatan
KTP Kecamatan dibantu oleh dua orang operator dari Dinas Penduduk dan
Catatan Sipil.
Kecamatan Cisarua telah menerapkan konsep WoG. Dapat dilihat dari
kegiatan-kegiatan berikut ini:
 ForKomPimCam merupakan kependekan dari Forum Komunikasi Pimpinan
Kecamatan. Yang tergabung dalam ForKomPimCam, yaitu: Camat selaku
pimpinan kecamatan, Kapolsek selaku pimpinan keamanan, dan Daranmil
selaku pimpinan di bidang pertahanan. Ketiganya bersinergi untuk
membangun kecamatan tersebut untuk mencapai kesejahteraan.
 Gelar Cipta Kondisi. Di kecamatan cisarua, kegiatan ini dilaksanakan setiap
malam Ahad. Kegiatannya yaitu berupa kegiatan lalu lintas, membantu polisi
dalam mengecek kelengkapan kendaraan. Dan juga kegiatan Patroli wilayah
untuk merazia penggunaan miras.
 Pendidikan. Pihak kecamatan berkoordinasi dengan sekolah SD dan SMP
untuk pendataan siswa-siswa di sekolah tersebut.
 Kesehatan. Dalam hal ini pihak kecamatan berkoordinasi dengan Puskesmas
sebagai unit pelaksana kesehatan.

Sementara, untuk koordinasi di internal kecamatan cisarua dilakukan kegiatan


berikut ini:
 Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN). PATEN ini merupakan
pelayan ditingkat kecamatan yang melingkupi pelayanan administrasi berupa
pembuatan Kartu Keluarga, pembuatan surat pengantan untuk KTP dan Akta.
PATEN didalamnya juga terdapat pegawai Disdukcapil yang bertugas untuk
melayani pelayanan KTP dan Akta.
 Apel Pagi. Apel pagi ini dilakukan setiap jam 07:20 pagi hari. Apel ini bertujuan
untuk membahas kegiatan yang telah dilakukan pada hari sebelumnya, dan
jika ada permasalahan maka bisa ditemukan solusinya pada saat apel pagi.
 Koordinasi Insidential. Koordinasi insidential ini adalah koordinasi yang bersifat
urgensi. Contohnya adalah ketika kunjungan yang dilakukan oleh CPNS
BMKG ke Kecamatan Cisarua, yang pada saat itu kepala camat tidak bisa
hadir, sehingga harus mendelegasikan kepada bawahannya.
 Grup Whatsapp. Grup whatsapp ini digunakan untuk memudahkan koordinasi
karena dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
 Disposisi surat. Disposisi surat ini memudahkan koordinasi melalui surat.
Disposisi haruslah memberikan informasi yang jelas berupa instruksi, petunjuk
dan arahan dari pejabat lebih tinggi apa yang harus dilakukan kepada
bawahannya.
 Evaluasi bulanan. Evaluasi ini dilakukan satu kali dalam sebulan. Dalam
evaluasi ini, semua kepala desa dan kepala kelurahan diundang untuk
menghadiri rapat evaluasi ini.

WoG Kecamatan Cisarua dengan Pihak swasta


 PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia)
 IMBG (Izin Mendirikan Bangunan Gedung)
 IPPT (Izin Peruntukkan Penggunaan Tanah)
 UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Contoh: Paguyuban Cisarua

Strategi untuk Implementasi WoG ini, Kecamatan Cisarua meminta ke


setiap kelurahan untuk memiliki 1 person in charge (PIC) untuk mendata dan
menfasilitasi setiap ada permintaan izin ini. Hal ini untuk mendekatkan investor
atau pemilik modal dengan aparat birokrasi dengan cara jemput bola. Namun
dengan cara datang ke kecamatan juga dapat dilakukan. Dalam hal ini
Pemerintah Kecamatan Cisarua juga berperan sebagai pengawas dan
mengontrol berdirinya bangunan disuatu kawasan sesuai dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor. Karena selain Kecamatan Cisarua
diperuntukan sebagai kawasan wisata juga sebagai kawasan lindung berupa
wilayah resapan air.
2.4. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Penerapan sistem merit untuk meningkatkan kompetensi, kinerja dan profesionalitas
PNS di Cisarua akan dibahas pada sub bab selanjutnya. Berikut adalah pengaturan
manajemen ASN berdasarkan PP 11 tahun 2017.
 Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan
Setiap instansi pemerintah menyusun kebutuhan jenis jabatan dan
jumlah PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja, peta
jabatan, dan ketersediaan pegawai untuk 5 tahun dan diperinci per tahun.
Terdapat dua jenis pegawai yaitu PNS dan pegawai honorer.
Untuk perekrutan PNS di Kecamatan Cisarua, setelah hasil dari
penyusuhan dan penetapan kebutuhan dilakukan, maka tahap
selanjutnya adalah pengajuan ke Kabupaten Bogor. Setelah dari
Kabupaten Bogor maka diajukan ke pemerintah pusat. Setelah dari
pemerintah pusat maka jumlah formasi disesuaikan dengan kemampuan
anggaran yang ada, setelah itu dilakukan perekrutan secara nasional.
Pegawai honorer direkrut berdasarkan kebutuhan beban kerja dan
anggaran biasanya dikontrak per tahun.

Gambar 2.5 Skema pengadaan CPNS setelah diajukan ke tingkat kabupaten/kota


 Pengadaan
Proses pengadaan wewenang pusat. Untuk menjamin objektivitas,
Menteri membentuk Panitia Seleksi Nasional yang diketuai oleh
Kepala BKN. Adapun stakeholder yang terkait terdiri atas unsur
Kementerian PANRB, Kemendagri, Kementerian Keuangan,
Kemenristek Dikti, Kemendikbud, BKN, BPKP dan instansi sesuai
kebutuhan.
 Pangkat dan Jabatan
Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukan tingkatan jabatan
yang digunakan sebagai dasar penggajian. Jabatan PNS terdiri atas
Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional, dan Jabatan Pimpinan
Tinggi.

Gambar 2.6 Ringkasan pangkat dan jabatan di Kantor Kecamatan


Cisarua

 Pengembangan Karier
Pengembangan karier dilakukan dengan menerapkan prinsip sistem
merit untuk meningkatkan kompetensi, kinerja dan profesionalitas
PNS. Pengembangan kejelasan dan kepastian karier kepada PNS
berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan
instansi pemerintah. Pengembangan karier dapat dilakukan melalui
mutasi dan/atau promosi. Pengembangan karier erat kaitannya
dengan pengembangan kompetensi. Pengembangan potensi dapat
dilakukan melalui diklat, seminar, kursus, penataran,
sekolah/pelatihan kader dan magang. Prinsip dasar PNS yakni
memiliki hak dan kesempatan yang sama didasarkan pada penilaian
kinerja dan penilaian kompetensi.
Di kantor Kecamatan Cisarua pengembangan karier untuk
PNS sudah diterapkan, terutama untuk diklat prajabatan dan
kepemimpinan. Namum, belum ada standar yang terstruktur terkait
mekanisme pengembangan karier, pertimbangan dari atasan
memainkan peranan penting. Untuk pengembangan kompetensi,
pemerintah Kecamatan Cisarua membuka kesempatan kepada
pegawaianya untuk melakukan pengembangan kompetensi, salah
satu contoh yang penulis temui adalah beberapa pegawai diberikan
tugas belajar.

 Pola Karier
Setiap instansi wajib memiliki sistem informasi manajemen karier yg
merupakan bagian terintegrasi dari Sistem Informasi ASN.
Berdasarkan hasil pengamatan, pola karier di Kecamatan Cisarua
belum termanajerial dengan baik.

 Promosi
Promosi seringkali dilakukan dalam pengangkatan jabatan
administrasi. Promosi dilakukan berdasarkan tingkat kebutuhan dan
kompetensi administratif. Di pemerintah Kecamatan Cisarua ini
penulis menemukan contoh penerapan promosi yaitu kepala sub
bagian umum dan kepegawaian Kecamatan Cisarua hasil promosi
jabatan dari sebelumnya yaitu staff Kecamatan Megamendung
Kabupaten Bogor.
 Mutasi
Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN
pasal 73, setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam 1
(satu) Instansi Pusat, antar-Instansi Pusat, 1 (satu) Instansi Daerah,
antar-Instansi Daerah, antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan
ke perwakilan Negara Indonesia di luar negeri. Mutasi PNS dilakukan
dengan memperhatikan prinsip larangan konflik kepentingan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Kecamatan
Cisarua, mutasi yang pada umumnya dilakukan adalah mutasi antar
kecamatan dan hal tersebut ditetapkan Bupati berdasarkan pejabat
Pembina kepegawaian.

 Penilaian Kerja
Penilaian kinerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas
pembinaan PNS yang didasarkan sistem prestasi dan sistem karier.
Penilaian kinerja PNS dilakukan berdasarkan perencanaan kinerja
pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi, dengan
memperhatikan target, capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai,
serta perilaku PNS.
Penilaian Kinerja di lingkungan kantor Kecamatan Cisarua
dilakukan secara subjektif oleh atasan unit terkecil masing-masing.
Oleh karena itu, untuk saat ini, sistem penilaian kinerja belum
diterapan di Kantor Kecamatan Cisarua.

 Penggajian dan Tunjangan


PNS diberikan gaji, tunjangan, dan fasilitas. Gaji, tunjangan, dan
fasilitas sebagaimana dimaksud dan diatur dengan Peraturan
Pemerintah. PNS di kantor Kecamatan Cisarua mendapatkan gaji
sesuai dengan yang telah diatur dan mendapatkan tunjangan sesuai
dengan uji coba LHKP saat ini.
 Penghargaan

PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian,


kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam
melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan.

Penghargaan kepada PNS diberikan kepada PNS yang


memiliki prestasi baik di Kantor Kecamatan Cisarua untuk diajukan
menjadi Pegawai Teladan di tingkat Kabupaten. PNS yang diajukan
menjadi Pegawai Teladan akan bersaing di tingkat Kabupaten untuk
menjadi Pegawai Teladan Kabupaten. Pegawai Teladan Kabupaten
akan mendapatkan apresiasi berupa Sertifikat Pegawai Teladan dan
sejumlah uang.

 Pensiun dan Tabungan Hari Tua


PNS yang berhenti bekerja berhak atas jaminan pensiun dan jaminan
hari tua PNS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Jaminan pensiun PNS dan jaminan hari tua PNS diberikan
penghasilan sebagai hari perlindungan tua, sebagai hak
kesinambungan dan sebagai penghargaan atas pengabdian PNS.
PNS yang telah berhenti bekerja karena memasukin masa pensiun di
Kantor KecamatanCisarua mendapatkan jaminan pensiun dan
jaminan hari tua.

 Perlindungan
Perlindungan berupa jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja,
dan jaminan kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
huruf b, dan huruf c mencakup jaminan sosial yang diberikan dalam
program jaminan sosial nasional. PNS di lingkungan Kantor
Kecamatan Cisarua mendapatkan perlindungan berupada jaminan
kesehatan dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan BPJS-
JKM.
2.5. Refleksi Hasil Kunjungan
2.5.1. Pelayanan Publik

Berdasarkan hasil pengamatan pelayanan publik di Kecamatan Cisarua, ada


beberapa hal yang penulis garisbawahi, antara lain:

• Pelayanan administrasi dilakukan dengan pola “Layanan Terpadu Satu Atap”.


Penerapan pola ini berimplikasi pada kemudahan yang diterima masyarakat
ketika membutuhkan pelayanan administrasi. Masyarakat tidak perlu repot
untuk datang ke berbagai instansi berbeda untuk meminta jenis-jenis layanan
administrasi yang berbeda

• Petugas Front-Desk menerapkan etika pelayanan publik yang baik, seperti


bersikap proaktif, ramah, serta bersih dari unsur-unsur KKN.

• Kecamatan belum jadi One Stop Services. Tidak semua jenis pelayanan yang
dibutuhkan oleh masyarakat dapat ditemukan di kecamatan. Pemerintah
Kabupaten harus serius menjalankan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2008 tentang Kecamatan dan Permendagri Nomor 4 tahun 2010 terkait
pelimpahan wewenang pelayanan dari tingkat Pemkab ke tingkat kecamatan.
Contoh: Dokumen Wajib Lapor Tenaga Kerja

• Pengurusan dokumen keluaran institusi diluar kementerian dalam negeri juga


belum terintegrasikan dalam Pelayan terpadu satu atap di kecamatan. Contoh:
pengurusan dokumen perpajakan

Konsep One Stop Service seharusnya dapat diterapkan disemua bagian pelayanan
setiap institusi pemrintah. Begitu juga di bagian PTSP BMKG.
2.5.1. Whole of Government

Kecamatan Cisarua telah menerapkan kedudukan dan peran PNS


dalam NKRI sebagai Whole of Government, nilai-nilai yang dapat
diterapkan di unit kerja dari Kecamatan Cisarua ialah:

 Apel pagi/briefing di pagi hari unit kerja untuk penyampaian semua hal
dan evaluasi.
 Optimalisasi grup WhatsApp sebagai media penyebaran informasi.
 Kordinasi untuk menentukan pembagian jam kerja untuk pengoptimalan
kerja 24 jam.
 Percaya pada bawahan/rekan kerja dengan cara disposisi.
 Aktif dalam forum untuk menyampaikan dan menerima pendapat demi
visi yang sama (seperti FORKUMPIMCAM).
 Terbuka dan memberikan solusi untuk terpenuhnya kebutuhan
masyarakat/investor.

Aktif mencari/menerima stakeholder untuk memudahkan kepentingan


masyarakat

2.5.3 Manajemen ASN

Mengingat sistem merit dalam manajemen ASN berperan penting bagi


akuntabilitas dan keadilan pegawai, maka kita sebaiknya mengaplikasikan Sistem
Merit dengan penuh integritas. Laporan kinerja dalam bentuk Satuan Kinerja Pegawai
yang diterapkan di BMKG merupakan contoh penerapan Sistem Merit yang sudah
baik dan perlu dilanjutkan. Dibuat setiap hari dapat dijadikan contoh dan diterapkan
dalam
BAB III : KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari studi lapangan ini antara lain:
 Pelayanan publik pada Kantor Kecamatan Cisarua secara umum telah
memenuhi standard pelayanan menurut UU No.25/2009, namun konsep
pelayanan terpadu yang diterapkan masih perlu ditingkatkan guna menaikan
kualitas pelayanan kepada masyarakat
 Kecamatan Cisarua telah menerapkan sistem pengelolaan pemerintahan yang
baik dan terintegrasi dalam penyelenggaraan pemberian pelayanan melalui
pembelajaran konsep whole of government (WoG). Baik koordinasi di internal
organisasi maupun eksternal organisasi. Namun, masih ada hal yang masih di
perbaiki.
 Sistem Merit belum diterapkan sepenuhnya dan penilaian masih berdasarkan
pada kebijakan atasan, bukan berdasarkan 3K (Kompetensi, Kualifikasi dan
Kinerja), maka akuntabilitas dan keadilan bagi pegawai sulit untuk dicapai.
Maka pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa Sistem Merit sangat penting
diaplikasikan dalam manajemen ASN.

You might also like