Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Flaviviridae. DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama
Aedes aegypti (infodatin, 2016). Menurut data WHO (2014) Penyakit demam
berdarah dengue pertama kali dilaporkan di Asia Tenggara pada tahun 1954
hanya 9 negara yang mengalami wabah DBD, namun sekarang DBD menjadi
penyakit endemik pada lebih dari 100 negara, diantaranya adalah Afrika,
Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat memiliki angka
tertinggi terjadinya kasus DBD. Jumlah kasus di Amerika, Asia Tenggara dan
Pasifik Barat telah melewati 1,2 juta kasus ditahun 2008 dan lebih dari 2,3 juta
kasus di 2010. Pada tahun 2013 dilaporkan terdapat sebanyak 2,35 juta kasus di
Kesehatan Dunia (WHO) yakni dari 980 kasus di hampir 100 negara tahun 1954-
2014).
sering terjadinya demam berdarah dengue. Indonesia termasuk dalam salah satu
Negara yang endemik demam berdarah dengue karena jumlah penderitanya
yang terus menerus bertambah dan penyebarannya semakin luas (Sungkar dkk,
Surabaya pada tahun 1968 dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang
di tahun 2015 pada bulan Oktober ada 3.219 kasus DBD dengan kematian
dengan tahun 2014 pada Oktober tercatat 8.149 kasus dengan 81 kematian,
50 kematian.
mencapai 74 kasus. Pada 2016, jumlah kasus DBD mencapai 854 kasus dengan
korban meninggal 8 orang. Sementara, tahun 2015 sebanyak 793 kasus dengan
pemberantasan vektor ini harus dilakukan dengan PSN. PSN paling efektif dalam
mencegah DBD,'' kata drg. Oscar, PSN dilakukan dengan 3 langkah. Pertama,
seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air
kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi
menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur,
Empat tahun kemudian yakni tahun 1980, abate (temephos) ditetapkan sebagai
dikatakan abate (temephos) sudah digunakan lebih dari 30 tahun (Felix, 2008).
Selain itu salah satu hal penting yang harus dicermati adalah munculnya
resistensi dari berbagai macam spesies nyamuk yang menjadi vektor penyakit.
Bukan tidak mungkin, penggunaan abate (temephos) yang bisa dikatakan lebih
beberapa negara seperti Brazil, Bolivia, Argentina, Kuba, Karibia, dan Thailand
(Felix, 2008). Sehubungan dengan hal diatas maka perlu dilakukan suatu usaha
alami. Larvasida alami merupakan larvasida yang dibuat dari tanaman yang
ekstrak daun sirsak dalam membunuh jentik nyamuk dengan hasil penelitian
menekan jumlah jentik nyamuk dengan konsentrasi 6,89% dalam waktu 6 jam.
sebagai larvasida terhadap larva Aedes aegypti. Nilai LC50 ekstrak ethanol daun
salam (Syzigium polyanthum) yang diperoleh dari hasil uji analisis probit adalah
Pinem,dkk (2015) mengenai Efektivitas Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.)
jumlah kematian larva nyamuk Aedes spp. Secara signifikan pada berbagai
konsentrasi ekstrak daun jambu biji dalam 2 jam, 12 jam dan 24 jam waktu
pengamatan.
larvasida alami ( Ekstrak Daun Jambu Biji, Ekstrak Daun Salam dan Ekstrak
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan data yang telah diuraikan pada latar belakang diatas dapat
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Daun Jambu Biji, Ekstrak Daun Salam dan Ekstrak Daun Pandan) terhadap
2. Tujuan Khusus
Sukabumi.
d. Mengetahui kadar klor bebas (Cl2) yang terlarut setelah metode klorinasi
A. Manfaat
1. Manfaat Teoritik
rumah sakit.
2. Manfaat Praktis
Sukabumi.
metode yang tepat dalam pengolahan limbah cair di rumah sakt, sehingga dapat