Professional Documents
Culture Documents
29 Dec
.
Ada 2 bagian yang membangun dorsum nasi, yaitu :
Bagian kaudal dorsum nasi merupakan bagian lunak dari batang hidung yang tersusun oleh
kartilago lateralis dan kartilago alaris. Jaringan ikat yang keras menghubungkan antara kulit
dengan perikondrium pada kartilago alaris.
Bagian kranial dorsum nasi merupakan bagian keras dari batang hidung yang tersusun oleh os
nasalis kanan & kiri dan prosesus frontalis ossis maksila.
Septum Nasi
Fungsi septum nasi antara lain menopang dorsum nasi (batang hidung) dan membagi dua kavum
nasi.
Bagian anterior septum nasi tersusun oleh tulang rawan yaitu kartilago quadrangularis.
Bagian posterior septum nasi tersusun oleh lamina perpendikularis os ethmoidalis dan vomer.
Kelainan septum nasi yang paling sering kita temukan adalah deviasi septi.
Kavum Nasi
Sinus Paranasalis
Golongan anterior sinus paranasalis, yaitu sinus frontalis, sinus ethmoidalis anterior, dan
sinus maksilaris.
Golongan posterior sinus paranasalis, yaitu sinus ethmoidalis posterior dan sinus
sfenoidalis.
Daftar Pustaka
Prof. Dr. dr. Sardjono Soedjak, MHPEd, Sp.THT, dr. Sri Rukmini, Sp.THT, dr. Sri Herawati,
Sp.THT & dr. Sri Sukesi, Sp.THT. Teknik Pemeriksaan Telinga, Hidung & Tenggorok. Jakarta :
EGC. 2000.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TELINGA TENGAH
Rongga telinga tengah berasal dari celah brankial pertama endoderm. Rongga berisi udara ini
meluas ke dalam resesus tubotimpanikus yang selanjutnya meluas di sekitar tulang-tulang dan
saraf dari telinga tengah dan meluas kurang lebih ke daerah mastoid. Osikula berasal dari rawan
arkus brankialis. Otot-otot telinga tengah berasal dari otot-otot arkus brankialis. Otot tensor
timpani yang melekat pada maleus, berasal dari arkus pertama dan dipersarafi oleh saraf
trigeminus cabang mandibularis. Otot stapedius berasal dari arkus kedua dipersarafi oleh suatu
cabang nervus fasialis.1
TELINGA DALAM
Plakoda otika ektoderm terletak pada permukaan lateral dari kepala embrio. Plakoda ini
kemudian tenggelam dan membentuk suatu lekukan otika dan akhirnya terkubur di bawah
permukaan sebagai vesikel otika. Vesikel auditorius membentuk suatu divertikulum yang
terletak dekat terhadap tabung saraf yang sedang berkembang dan kelak akan menjadi duktus
endolimfatikus. Vesikel otika kemudian berkerut membentuk suatu utrikulus superior dan
sakulus inferior. Dari utrikulus kemudian timbul tiga benjolan mirip gelang yang akan menjadi
kanalis semisirkularis. Sakulus kemudian membentuk duktus koklearis berbentuk spiral. Secara
filogenetik, organ-organ akhir khusus berasal dari neuromast yang tidak terlapisi yang
berkembang dalam kanalis semisirkularis untuk membentuk krista, dalam utrikulus dan sakulus
membentuk makula, dan dalam koklea untuk membentuk organ korti. Organ-organ akhir ini
kemudian berhubungan dengan neuron-neuron ganglion akustikofasialis. 1
TELINGA TENGAH
Telinga tengah berbentuk kubus dengan batas-batas :
- Luar : membran timpani
- Depan : tuba eustachius
- Bawah : vena jugularis (bulbus jugularis)
- Belakang : aditus ad antrum, kanalis fasialis pars vertikalis
- Atas : tegmen timpani (meningen/otak)
- Dalam :berturut-turut dari atas ke bawah kanalis semisirkularis horizontal, kanalis fasialis,
tingkap lonjong (oval window), tingkap bundar (round window) dan promontorium.2
Membrana timpani berbentuk bundar dan cekung bila dilihat dari arah liang telinga dan terlihat
oblik terhadap sumbu liang telinga. Bagian atas disebut pars flaksida (membran Shrapnell),
sedangkan bagian bawah pars tensa (membran propria). Pars flaksida hanya berlapis dua, yaitu
bagian luar ialah lanjutan epitel kulit liang telinga dan bagian dalam dilapisi oleh sel kubus
bersilia, seperti epitel mukosa saluran napas. Pars tensa mempunyai satu lapis lagi di tengah,
yaitu lapisan yang terdiri dari serat kolagen dan sedikit serat elastin yang berjalan secara radier di
bagian luar dan sirkuler di bagian dalam. Membran timpani dibagi dalam 4 kuadran, dengan
menarik garis searah dengan prosesus longus maleus dan garis yang tegak lurus pada garis itu di
umbo, sehingga didapatkan bagian atas-depan, atas-belakang, bawah-depan serta bawah-
belakang. Tulang pendengaran di dalam telinga tengah saling berhubungan. Prosesus longus
maleus melekat pada membran timpani, maleus melekat pada inkus, dan inkus melekat pada
stapes. Stapes melekat pada tingkap lonjong yang berhubungan dengan koklea. Hubungan antar
tulang merupakan persendian. Pada pars flaksida terdapat daerah yang disebut atik. Di tempat ini
terdapat aditus ad antrum, yaitu lubang yang menghubungkan telinga tengah dan antrum
mastoid. Tuba eustachius termasuk dalam telinga tengah yang menghubungkan daerah
nasofaring dengan telinga tengah.2
TELINGA DALAM
Telinga dalam terdiri dari koklea (rumah siput) yang berupa dua setengah lingkaran dan
vestibuler yang terdiri dari 3 buah kanalis semi sirkularis.
Pada irisan melintang koklea tampak skala vestibuli sebelah atas, skala timpani di sebelah bawah
dan skala media (duktus koklearis) di antaranya. Skala vestibuli dan skala timpani berisi
perilimfa, sedangkan skala media berisi endolimfa. Ion dan garam yang terdapat di perilimfa
berbeda dengan endolimfa. Dasar skala vestibuli disebut sebagai membran vestibuli (membran
Reissner) sedangkan dasar skala media adalah membran basalis. Pada membran ini terletak
membran corti. Pada skala media terdapat bagian yang berbentuk lidah yang disebut membran
tektoria, dan pada membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam, sel
rambut luar dan kanalis corti, yang membentuk organ corti. Ujung atau puncak koklea disebut
helikotrema, menghubungkan perilimfa skala timpani dengan skala vestibuli.
Bagian vestibulum telinga dalam dibentuk oleh sakulus, utrikulus, dan kanalis semisirkularis.
Utrikulus berhubungan dengan sakulus melalui suatu duktus sempit yang juga merupakan
saluran menuju sakus endolimfatikus. Utrikulus dan sakulus mengandung makula yang diliputi
oleh sel-sel rambut. Menutupi sel rambut ini adalah suatu lapisan gelatinosa yang ditembus silia,
yang disebut kupula, dan pada lapisan ini terdapat pula otolit yang berat jenisnya lebih berat
daripada endolimfe. Kanalis semisirkularis saling berhubungan secara tidak lengkap dan
membentuk lingkaran yang tidak lengkap. Masing-masing kanalis mempunyai suatu ujung yang
melebar membentuk ampula dan mengandung sel-sel rambut krista.2,3