You are on page 1of 9

MANAJEMEN KEUANGAN LANJUTAN

”STRATEGI PENDANAAN”

Oleh

Kelompok 3:

I DEWA GEDE SURYAWAN (1707612007)


PUTU RISKA AMANDA DEWI (1707612008)
I MADE DWIPA DARMA PUTRA (1707612009)

PROGRAM PPAk

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
A. Karakteristik Sahan Biasa dan Saham Preferen

1. Saham Biasa
Saham biasa (common stock) adalah saham yang tidak memiliki keistimewaan baik
dari sisi penerimaan deviden atau dalam klaim atas aset perusahaan saat perusahaan
mengalami kondisi likuiditas.
a. Shareholder Right
Pemegang saham mengendalikan perusahaan melalui hak untuk memilih direksi.
Direksi dipilih setiap tahun melalui rapat pemegang umum pemegang saham
mayoritas. Prinsip nya adalah Satu saham, satu hak suara.
b. Proxy Foting
Proxy adalah pemberian kewenangan dari pemegang saham kepada pihak lain
untuk memilih dengan saham yang dimilikinya. Pemegang saham bisa datang
saat RUPS untuk memilih direksi atau memindahkan hak nya kepada pihak lain.
c. Classes of Stock
Beberapa perusahaan memiliki lebih dari satu tipe saham biasa yang kadang kala
memiliki hak suara yang tidak sama. Ford Motor Company (FMC) misalnya
memiliki saham biasa tipe B yang tidak diperdagangkan di bursa saham (dimiliki
oleh keluarga pendiri perusahaan). Alasan nya keberadaan lebih dari satu tipe
saham biasa terkait dengan pengendalian perusahaan.
d. Other Right
Nilai saham biasa dalam perusahaan berhubungan langsung dengan hak-hak
umum yang dimiliki pemegang saham. Biasanya pemegang saham biasa memiliki
beberapa hak lain selain hak untuk memilih direksi, yaitu :
 Hak untuk mendapatkan deviden secara proporsional
 Hak untuk memperoleh nilai sisa dari aset secara proporsional setelah
liabilitas dibayarkan dalam kondisi perusahaan dilikuidasi
 Hak untuk memilih terkait dengan dengan hal-hal yang sangat penting misal
nya merjer.
Pemegang saham juga terkadang memiliki preemrtive right yakni hak yang
diberikan kepada pemegang saham lama untuk membeli saham baru perusahaan
yang akan diterbitkan. Pemegang saham lama ditawarkan membeli untuk pertama
kali jika tidak mengambil penawaran tersebut maka perusahaan akan menjualnya
ke pasar. preemrtive right mencegah terjadinya dilusi kepemilikan pemegang
saham lama.

e. Dividens
Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham adalah tingkat pengembalian
atas modal yang dikontribusikan secara langsung atau tidak langsung ke
perusahaan. Pembayaran dividen merupakan merupakan hasil keputusan RUPS.
Beberapa karakteristik penting dari deviden yakni :
 Dividen bukan merupakan liabilitas perusahaan. Nilai deviden yang
dibayarkan berdasarkan pertimbangan dari dewan direksi.
 Dividen bukanlah beban perusahaan sehingga deviden tidak bisa dikurangkan
dari pajak (dividen yang mengurangi laba setelah pajak)
 Dividen yang diterima oleh pemegang saham individu dikenakan pajak

2. Sahan Preferen
Saham preferen memiliki perbedaan dengan saham biasa, dalam hal pembayaran
dividen dan distribusi aset saat perusahaan dilikuidasi. Pemegang saham preferen
akan mendapatkan dividen lebih dahulu sebelum pemegang saham biasa menerima
dividen.
a. Stated Value ( Nilai yang ditetapkan)
Saham preferen memiliki nilai likuidasi yang tetap. Nilai rupiah dari dividen
tunai yang diberikan kepada pemegang saham preferen biasanya ditentukan
setiap lembar saham.
b. Cumulative dan Noncumulative dividen
Tidak seperti bunga untuk obligasi, dewan direksi boleh memutuskan untuk tidak
membagikan dividen kepada pemegang saham. Utang deviden yang tidak
dibayarkan pada suatu tahun dapat bersifat kumulatif dan non kumulatif
c. Apakah saham preferen merupakan utang ?
Beberapa ahli berpendapat, saham preferen merupakan utang karena nilai dividen
yang dibagikan tetap dan dapat terakumulasi setiap tahun nya. Walaupun
demikian, saham preferen tidak memiliki waktu jatuh tempo sehingga memiliki
sifat seperti ekuitas. Hal yang membuat saham preferen memiliki sifat hybrid
yakni memiliki sifat utang dan ekuitas

B. Utang Jangka Panjang


Sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai sekuritas utang
dan ekuitas. Saat perusahaan melakukan pinjaman, maka perusahaan menjadwalkan
pembayaran bunga dan pengembalian nilai pokok utang. Perusahaan yang meminjam
disebut debtor atau borrower. Perbedaan utama antara utang dan ekuitas adalah sebagai
berikut :
a. Utang tidak mencerminkan kepemilikan atas perusahaan
b. Pembayaran bungan atas pinjaman diklasifikasikan sebagai beban perusahaan
sehingga mengurangi beban pajak yang harus ditanggung perusahaan. Dividen yang
dibayarkan tidak mengurangi pembayaran pajak.
c. Utang yang belum dibayar diakui sebagai liabilitas. Jika tidak dibayar, maka kreditur
dapat mengklaim aset perusahaan peminjam yang akan berakibatkan terjadnya
likuidasi atau re organisasi perusahaan peminjam.

Utang jangka panjang adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan dimana
perusahaan menjanjikan pembayaran pokok dan bunga kepada kreditur pada waktu yang
dijanjikan. Sekuritas utang dapat dibagi menjadi utang jangka pendek (jatuh tempo < 1
tahun) dan jangka panjang (dengan jatuh tempo > 1 tahun). Utang jangka panjang dapat
berupa utang bank jangka panjang, wesel bayar/ obligasi. Pembahasan utang jangka
panjang disini lebih spesifik kepada utang jangka panjang yang diterbitkan ke
masyarakat yaitu obligasi.

1. The Indenture Indenture adalah surat perjanjian antara perusahaan dengan pihak
krediturnya. Umumnya perusahaan menunjuk wali amanat (trustee) misalnya bank
untuk mewakili kepentingan pemegang obligasi. Indenture umumnya berisikan :
a. Istilah-istilah dasar obligasi
b. Total nilai nominal obligasi yang diterbitkan
c. Penjelasan tentang properti yang dijadikan jaminan
d. Provisi penarikan kembali obligasi
e. Rincian covenant yang ada

2. Sekuritas Utang
Sekuritas utang diklasifikasikan berdasarkan jaminan yang digunakan untuk
melindungi pemegang obligasi. Jaminan yang diberikan biasanya dalam bentuk aset.
Mortgages securities adalah surat utang yang dilindungi dengan aset properti berupa
tanah atau bangunan yang dimiliki oleh penerbit surat utang tersebut. Debenture
adalah surat utang yang tidak dijaminkan dengan aset tertentu. Seniority
mengindikasikan posisi kreditor dan utang biasanya diidentifikasi sebagai senior dan
junior untuk mengindikasikan seniority.

3. Pembayaran kembali obligasi ( Repayment)


Obligasi dibayarkan pada saat jatuh tempo yaitu pada saat pemegang obligasi akan
memperoleh nilai nominal obligasi. Pemegang obligasi dapat juga menerima nilai
nominal obligasi sebagian atau seluruhnya sebelum obligasi jatuh tempo.
Sinking fund (dana pelunasan obligasi) adalah akun yang dikelolah oleh wali amanat
obligasi untuk pelunasan obligasi. Perusahaan membayar setiap tahun nya kepada
wali amanat yang kemudian menggunakan dana tersebut untuk membeli obligasi
secara bertahap.

4. Call Provision
Call provision membuat perusahaan penerbit obligasi untuk membeli kembali
obligasi call sebagian atau seluruh obligasi pada harga yang telah ditentukan selam
periode waktu tertentu. Umumnya harga pembelian kembali obligasi (call price)
lebih tinggi dari nilai nominal obligasi.

5. Protective Covenant
Protective Covenant merupakan bagian dari perjanjian perjanjian yang membatasi
kegiatan-kegiatan perusahaan peminjam selama jangka waktu pinjaman. Protective
Covenant dapat dibagi menjadi dua kelompok :
a. Protective Covenant adalah tindakan yang boleh atau tidak dilakukan perusahaan,
contoh nya menjaga tingkat modal kerja diatas angka minimal tertentu.
b. Protective Covenant adalah tindakan yang tidak boleh dilakukan oleh perusahaan
misal nya membatasi jumlah pembayaran deviden.

C. JENIS-JENIS OBLIGASI
1. FLOATING RATE BONDS

Pembayaran kupon bunga dapat disesuaikan dengan indeks tingkat bunga tertentu.
Nilai dari floating rate bond bergantung pada berapa lama penyesuaian pembayaran
kupon bunga disesuaikan. Floating rate bond memiliki beberapa karakteristik yaitu
pemegang obligasi memiliki hak untuk menjual kembali obligasi yang dimilikinya
pada nilai nominalnya setelah beberapa periode. Hak ini disebut put provision.

2. OTHER TYPES OF BONDS


a) BONDS WITH WARRANT

Setiap pemegang saham obligasi diberikan hak untuk membeli saham


perusahaan pada harga tertentu dan waktu tertentu

b) INCOME BONDS

Mirip dengan obligasi biasa namun pembayaran kupon bunga bergantung pada
laba perusahaan. Umumnya kupon bunga akan dibayarkan jika laba
perusahaan cukup.

c) CONVERTIBLE BONDS

Pemegang saham dapat mengkonversikan obligasi menjadi saham biasa pada


harga tertentu debelum tanggal jatuh tempo obligasi

d) PUT BONDS

Obligasi yaitu pada saat pemegang obligasi boleh memaksa penerbit untuk
membeli kembali obligasi yang pernah diterbitkan sebelumnya pada harga
tertentu.
D. KREDIT SINDIKASI JANGKA PANJANG
Pinjaman sindikasi adalah pinjaman kepada perusahaan yang diberikan oleh sekelompok
bank atau institusi keuangan. Pinjaman sindikasi selalu memiliki rating investasi yang
baik.

E. OBLIGASI INTERNASIONAL

Salah satu instrumen yang digunakan oleh perusahaan untuk mengakses pasar obligasi
internasional disebut Eurobond- sebuah obligasi yang diterbitkan di luar negeri yang mata
uangnya adalah mata uang denominasi. Dengan kata lain, obligasi yang diterbitkan oleh
perusahaan Venezuela, dalam mata uang dolar, dan dijual di Britania, Perancis, Jerman dan
Belanda (tetapi tidak tersedia di Amerika Serikat atau warganya) adalah sebuah eurobond.
Karena eurobond ini dalam mata uang dolar, peminjam Venezuela keduanya menerima
pinjaman dan melakukan pembayaran bunga dalam dolar.

Eurobonds populer karena pemerintah negara-negara di mana mereka dijual tidak


mengatur mereka. Absennya regulasi secara substansial mengurangi biaya penerbitan
obligasi. Sayangnya, meningkatkan tingkat risiko. Pasar tradisional untuk Eurobonds adalah
Eropa dan Amerika utara.

Perusahaan juga memperoleh sumber dana dengan menerbitkan apa yang disebut obligasi
asing - obligasi yang dijual di luar negeri peminjam dan dalam mata uang dari negara di mana
mereka dijual. Misalnya, obligasi dalam bentuk yen yang dikeluarkan oleh produsen mobil
Jerman BMW di pasar obligasi domestik Jepang merupakan obligasi asing. Obligasi asing
mencapai sekitar 20 sampai 25 persen dari semua obligasi internasional.

Obligasi asing tunduk pada peraturan dan ketentuan yang sama dengan obligasi domestik
dari negara di mana mereka dikeluarkan. Negara biasanya mewajibkan emiten untuk
memenuhi persyaratan peraturan tertentu dan untuk mengungkapkan rincian tentang kegiatan
perusahaan, pemilik dan manajemen atas. Sehingga obligasi samurai BMW itu (nama untuk
obligasi asing yang diterbitkan di Jepang) akan perlu untuk memenuhi pengungkapan dan
persyaratan peraturan lain yang sama dengan obligasi toyota di Jepang harus penuhi.
Obligasi asing di Amerika Serikat disebut obligasi Yankee, dan obligasi di Inggris disebut
obligasi Bulldog. Obligasi asing yang diterbitkan dan diperdagangkan di asia , di luar Jepang
(dan biasanya dalam mata uang dolar) disebut obligasi Naga.
F. POLA PEMBIAYAAN

Perusahaan menggunakan arus kas untuk belanja modal dan modal kerja bersih baru.
Secara historis perusahaan di amerika serikat mengeluarkan kas sebesar 80% untuk belanja
modal dan sisanya untuk modal kerja.

Gambar 11.1 Defisit Pendanaan Jangka Panjang

Beberapa fitur dari pendanaan jangka panjang:

1. Arus kas yang diperoleh dari internal perusahaan mendominasi sebagai sumber
pendanaan
2. Pendanaan yang defisit terjadi karena adanya selisih antara total pengeluaran dengan
arus kas yang dihasilkan secara internal
3. Secara umum, kekurangan pendanaan biasanya ditutupi dengan pinjaman atau
menerbitkan saham baru yang merupakan sumber pendanaan eksternal
G. PERKEMBANGAN TERKINI STRUKTUR MODAL

Apakah struktur permodalan perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat berubah secara


signifikan di pertengahan 90’an? Sayangnya tidak ada jawaban yang tepat untuk menjawab
pertanyaan tersebut. Penggunaan nilai buku atau nilai pasar dari utang dan ekuitas dalam
menentukan rasio utang atas ekuitas akan memberikan gambaran yang berbeda terkait dengan
struktur permodalan perusahaan. Secara umum , cendekiawan lebih suka menggunakan nilai
pasar dalam menghitung rasio utang. Hal ini dikarenakan nilai pasar mencerminkan nilai
terkini dibandingkan dengan nilai historis meskipun terjadi perbedaan dengan para praktisi.
Penggunaan nilai buku lebih popular karena adanya volatilitas dalam pasar saham.
Perusahaan di amerika serikat lebih sedikit menggunakan utang dibandingkan dengan ekuitas
dalam struktur permodalannya.

You might also like