You are on page 1of 3

7 LANGKAH DIAGNOSA OKUPASI UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT

KERJA

1. Tentukan diagnosis klinisnya. Diagnosis klinis harus dapat ditegakkan terlebih dahulu,

dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas penunjang yang ada, seperti umumnya dilakukan

untuk mendiagnosis suatu penyakit. Setelah diagnosis klinik ditegakkan baru dapat

dipikirkan lebih lanjut apakah penyakit tersebut berhubungan dengan pekerjaan atau tidak.

Pada skenario Pada skenario diketahui jika pasien didiagnosis mengalami “Anemia Intoksikasi

Pb”

2. Tentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini. Pengetahuan mengenai

pajanan yang dialami oleh tenaga kerja adalah esensial untuk dapat menghubungkan suatu

penyakit dengan pekerjaannya.

3. Tentukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan penyakit tersebut. Apakah

terdapat bukti-bukti ilmiah dalam kepustakaan yang mendukung pendapat bahwa pajanan

yang dialami menyebabkan penyakit yang diderita. Jika dalam kepustakaan tidak ada

ditemukan adanya dasar ilmiah yang menyatakan hal tersebut diatas, maka tidak dapat

ditegakkan diagnose penyakit akibat kerja. Jika dalam kepustakaan ada yang mendukung,

perlu dipelajari lebih lanjut secara khusus mengenai pajanan sehingga dapat menyebabkan

penyakit yang diderita (konsentrasi, jumlah, lama, dan sebagainya). Pada skenario pasien

bekerja di bagian penimbang Pb atau timah hitam, dimana Pb merupakan salah satu logam

berat yang dapat menimbulkan efek negatif pada saluran pencernaan,darah dan sistem

persarafan jika pajanannya melebihi ambang batas yang diperbolehkan untuk kesehatan

manusia
Paparan timah hitam pada pekerja melalui saluran pernapasan berasal dari debu yang ada

di udara. Logam timah hitam yang terhirup masuk ke paru-paru akan berikatan dengan

darah dan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh

4. Tentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat mengakibatkan

penyakit tersebut. Jika penyakit yang diderita hanya dapat terjadi pada keadaan pajanan

tersebut, maka pajanan yang dialami pasien di tempat kerja menjadi penting untuk diteliti

lebih lanjut dan membandingkannya dengan kepustakaan yang ada untuk dapat

menentukan diagnosis penyakit akibat kerja. Pada skenario tidak dipaparkan berapa pajanan

timah hitam ini, tapi untuk substansi tunggal di dalam udara berdasarkan efek yang timbul berupa

penyakit, bau, dan gangguan lainnya untuk zat pencemar Pb yaitu 0,5-1,0 μg/m3 dengan durasi

paparan 1 tahun

5. Tentukan apakah ada factor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi . apakah ada

keterangan dari riwayat penyakit maupun riwayat pekerjaannya, yang dapat mengubah

keadaan pajanannya, misalnya penggunaan APD, riwayat adanya pajanan serupa

sebelumnya sehingga resikonya meningkat. Apakah pasien mempunyai riwayat kesehatan

(riwayat keluarga) yang mengakibatkan penderita lebih rentan/lebih sensitive terhadap

pajanan yang dialami. Pada skenario Pasien merokok dan dapat menghabiskan beberapa

batang rokok perharinya. Pada saat rokok dihisap komposisi rokok ada yang dipecah

menjadi komponen lain. Efek utama penyakit pada rokok yaitu efek dari nikotin yang dapat

mempengaruhi Susunan Saraf Simpatis dan desaturasi Hb oeh CO. Pada skenario APD

tidak lengkap.

6. Cari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit. Apakah ada

factor lain yang dapat merupakan penyebab penyakit? Apakah penderita mengalami
pajanan lain yang diketahui dapat merupakan penyebab penyakit. Meskipun demikian,

adanya penyebab lain tidak selau dapat digunakan untuk menyingkirkan penyebab di

tempat kerja. Pada skenario tidak dijelaskan adanya faktor atau peranan dari luar yang dapat

mempengaruhi

7. Buat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya. Sesudah

menerapkan keenam langkah di atas perlu dibuat suatu keputusan berdasarkan informasi

yang telah didapat yang memiliki dasar ilmiah. Seperti telah disebutkan sebelumnya, tidak

selalu pekerjaan merupakan penyebab langsung suatu penyakit, kadang-kadang pekerjaan

hanya memperberat suatu kondisi yang telah ada sebelumnya. Hal ini perlu dibedakan pada

waktu menegakkan diagnosis.

Pada skenario : Diagnosis Kerja : Anemia akibat intoksikasi Pb. Diagnosis Diferensial:

Gangguan sistem syaraf pusat (Toxic Encephalopathy). Diagnosis Okupasi: Anemia et

causa intoksikasi Pb

Referensi:

Sulistomo, Astrid. Diagnosis Penyakit Akibat Kerja dan Sistem Rujukan. Cermin dunia

kedokteran No. 136, 2002. Hal 1-3.

You might also like