You are on page 1of 20

OPINI HLM.

04
Perlawanan Terhadap Korupsi
Dari pembuktian terbalik hingga peran serta masyarakat
INDONESIA adalah negara paling korup di dunia. Transparency International
(TI), sebuah lembaga nirlaba yang setiap tahun membuat laporan mengenai
peringkat korupsi di antara negara-negara seantero dunia, selalu menempatkan
Indonesia dalam posisi yang memalukan.
Ini menunjukan bahwa salah satu agenda reformasi, yakni pemberantasan
korupsi sama sekali tidak jalan. Para koruptor tetap saja lenggang kangkung,
menjarah uang negara sana-sini, tanpa tersentuh hukum. Penjara lebih banyak
dihuni para pencuri ayam, kambing atau sapi, dibanding pencuri berdasi.

KAJIAN UTAMA HLM. 06


Jejaring Korupsi Dana Pengungsi Poso
PENGUNGSI dapat super mi (mie instan:red), pejabat dapat super kijang
(jenis mobil:red) adalah anekdot yang lazim keluar dari mulut penduduk di
Poso, Morowali, dan Tojo Una-una.
Itulah penggalan kalimat paling tepat menggambarkan kekerasan yang
berlarut-larut di sana benar-benar meyengsarakan penduduk.
Sebaliknya, para pejabat pemerintah berpesta pora menikmati kucuran
dana atas nama proyek-proyek pengungsi dan rehabilitasi dan pembangunan
fisik pasca kekerasan. Kekerasan Poso memang ibarat neraka bagi rakyat
kebanyakan, tetapi surga bagi sejumlah pejabat.

Modus Mencuri Uang Pengungsi HLM. 10


KEKERASAN yang berlarut-larut di Poso memaksakan pengungsian
penduduk besar-besaran. Data resmi yang dikeluarkan pemerintah menyebut
18.070 keluarga (pernah) menjadi pengungsi di negeri sendiri ( internally
displaced persons).
Tetapi, tidak bagi para koruptor. Angka 18.070, merangsang air liur.
Bagaimana tidak, jumlah pengungsi sebanyak itu berpeluang menda-tangkan
dana seratusan milyar rupiah. Kesempatan untuk mengeruk keuntungan
terbuka lebar, tentu dengan cara-cara kotor.

KAJIAN KHUSUS HLM. 16


Dan Koruptor Pun Tersungkur
TAMPAKNYA, matahari perubahan akan segera terbit setelah Susilo
Bambang Yudhoyono dan Moh. Jusuf Kalla [SBY-MJK] merilis 100 hari
pemerintahannya dengan program penegakan hukum.
Mencengangkan! Aparat penegak hukum seperti ramai-ramai membersihkan
“angka merah” pada rapor mereka sebelumnya dengan tancap gas memburu
para koruptor.
Dalam hitungan hari, sejumlah nama-nama pejabat eksekutif, legislatif,
pengusaha dsb, yang terindikasi melakukan Tipikor segera duduk di kursi
pesakitan. Institusi berita pun segera berlomba menjadikannya headline.

2
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
Sidang pembaca yang budiman,
seputarrakyat
EDISI 03/TAHUN II/2004

SEPERTI biasa, Seputar Rakyat menurunkan


laporan tematik dengan issu tertentu. Edisi kali ini,
redaksi menurunkan issu korupsi yang terjadi di DITERBITKAN OLEH
Sulawesi Tengah. Pertama, laporan perihal korupsi dana YAYASAN TANAH MERDEKA [YTM] PALU
bantuan pengungsi di Poso yang melibatkan banyak
pihak. Laporan ini kami tempatkan dalam rubrik Kajian PEMIMPIN UMUM/
Khusus. PENANGGUNG JAWAB
Redaksi menyajikan beberapa bukti-bukti dan data- ARIANTO SANGAJI
data lapangan yang selama ini masih tertutup selubung
misteri. Kami juga melakukan wawancara dengan salah
seorang tersangka korupsi yang sedang dalam tahanan
PEMIMPIN REDAKSI
MAHFUD MASUARA
Polda Sulteng.
Darinya, kami banyak mendapat informasi tentang
keterlibatan Andi Azikin Suyuti tentang raibnya REDAKTUR PELAKSANA
sejumlah dana bantuan pengungsi. Walaupun saat ini YUSRIWATI [ON-LINE]
proses hukum terhadap tersangka korupsi dana ANDI MISWAR [CETAK]
bantuan pengungsi Poso sementara berjalan, namun
masih sebatas kroco-kroco (baca:kelas teri). SIDANG REDAKSI
Master mind atau otak pelaku yang sesungguhnya ARIANTO SANGAJI, YUSRIWATI,
belum tersentuh. Adalah sangat penting bagi kita untuk LAHMUDIN YOTO, MAHFUD MASUARA,
mendorong dan mendukung upaya aparat penegak HAMDIN, ANDI MISWAR, DANEL LASIMPO
hukum dengan cara melaporkan data-data dan bukti- FERDINAN LUMENO [POSO],
bukti keterlibatan mereka. HALIM [MOROWALI],
Kedua, laporan korupsi APBD legislatif di sejumlah YONAS MANTAILI [DONGALA]
daerah kabupaten di Sulawesi Tengah yang kami
tempatkan di rubrik Kajian Khusus. Kami menilai, SEKRETARIS REDAKSI
korupsi APBD yang melibatkan hampir semua wakil YUSRIWATI
rakyat yang terpilih pada tahun 1999 sangat melukai
hati rakyat. Korupsi di legislatif yang juga melibatkan
eksekutif, sesungguhnya mereka telah menghisap
TATA LETAK
ANDI MISWAR
energi dan potensi ekonomi rakyat.
Bila kita cermati, muncul gejala yang amat
menyolok pada level legislatif dan aparat pemerintah. SIRKULASI
Pada level ini, terjadi proses penggelembungan NOFRIANTO
kekayaan yang luar biasa dari detik ke detik. Sedangkan
pada level masyarakat, terjadi proses pengempisan ALAMAT REDAKSI
kekayaan dan pemiskinan yang luar biasa dari detik JL. TG. MANIMBAYA NO. 111 D PALU
ke detik pula. SULAWESI TENGAH INDONESIA
Anggaran daerah yang seharusnya digunakan untuk
membangun fasilitas pendidikan, kesehatan dan TELP/FAX.
fasilitas umum lainnya, telah mengendap ke dalam 62-0451-425892
rekening-rekening pribadi para pejabat di legislatif dan
eksekutif. E-MAIL
Melihat gaya hidup aparat pemerintah dan legislatif YTM@YTM.OR.ID
yang demikian mewah, maka kita segera sadar : ada
yang tidak beres di level ini. Bahwa mereka telah
merampok mimpi kita, telah merampok masa depan
WEBSITE
HTTP://WWW.YTM.OR.ID
anak-anak kita. Untuknya para koruptor, mari kita
rapatkan barisan. Satu kata : LAWAN.
Akhirnya selamat membaca… [r]

3
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
Dari pembuktian terbalik hingga peran serta masyarakat

INDONESIA adalah negara paling pemberan-tasan korupsi sama sekali Penyelenggara Negara yang bersih dan
korup di dunia. Transparency tidak jalan. Para koruptor tetap saja bebas dari Korupsi, Kolusi dan
International (TI), sebuah lembaga lenggang kangkung, menjarah uang Nepotisme; Undang-Undang (UU) No
nirlaba yang setiap tahun membuat negara sana-sini, tanpa tersentuh 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara
laporan mengenai peringkat korupsi hukum. Penjara lebih banyak dihuni Negara yang bersih dan bebas dari
di antara negara-negara seantero para pencuri ayam, kambing atau Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; UU No
dunia, selalu menempatkan Indonesia sapi, dibanding pencuri berdasi. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan
dalam posisi yang memalukan. Padahal, sejak reformasi 1998, Tindak Pidana Korupsi (PTPK)
Tahun 2004, lembaga ini menem- usaha mengembangkan landasan sebagaimana telah diubah dengan UU
patkan Indonesia dalam posisi sebagai hukum pemberantasan korupsi sudah No 20 tahun 2001 tentang Perubahan
negara paling korup nomor lima di dilakukan secara nyata. Tengok saja atas UU No 31 tahun 1999 tentang
dunia. Ini menunjukan bahwa salah Ketetapan Majelis Permusyawaratan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
satu agenda reformasi, yakni Rakyat R.I. No XI/MPR/1998 tentang serta ; UU No 30 tahun 2002 tentang

4
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana kekayaannya, maka keterangan Secara lebih rinci hal ini kemudian
Korupsi (KPK). sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah
Banyak hal penting berkenaan digunakan untuk memperkuat alat (PP) No 71 tahun 2000 tentang Tata
dengan pengaturan tentang bukti yang sudah ada bahwa terdakwa Cara Pelaksanaan Peran Serta
pemberantasan korupsi. Dalam UU telah melakukan tindak pidana Masyarakat dan Pemberian
PTPK, dua yang penting di antaranya korupsi. Penghargaan dalam Pencegahan dan
adalah ketentuan tentang Pasal 38 B ayat (1) juga Pemberantasan Tindak Pidana
pembuktian terbalik dan peran serta menyatakan secara jelas prinsip Korupsi.
masyarakat. pembuktian terbalik. Di situ Pasal 2 ayat (1) PP tersebut
disebutkan bahwa setiap orang yang menyatakan bahwa setiap orang,
didakwa melakukan tindak pidana Organisasi Masyarakat, atau Lembaga
Pembuktian terbalik korupsi sebagaimana dimaksud dalam Swadaya Masyarakat berhak mencari,
UU PTPK menegaskan bahwa Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 13, memperoleh dan memberikan
korupsi di Indonesia merupakan Pasal 14, Pasal 15, dan Pasal 16 UU No informasi adanya dugaan telah terjadi
masalah yang sistemik dan meluas, 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi serta
sehingga tidak hanya merugikan Tindak Pidana Korupsi dan Pasal 5 menyampaikan saran dan pendapat
keuangan negara, tetapi juga telah sampai dengan Pasal 12 UU ini, wajib kepada penegak hukum dan atau
melanggar hak-hak sosial dan membuktikan sebaliknya terhadap Komisi mengenai perkara tindak
ekonomi masyarakat secara luas. harta benda miliknya yang belum pidana korupsi.
Makanya, pemberantasan korupsi didakwakan, tetapi juga diduga Pasal 4 ayat (1) menyatakan bahwa
perlu dilakukan dengan cara luar berasal dari tindak pidana korupsi. setiap orang, Organisasi Masyarakat,
biasa. Dengan demikian, Pembuktian terbalik juga atau Lembaga Swadaya Masyarakat
pemberantasan tindak pidana korupsi tercantum dalam ketentuan tentang berhak memperoleh pelayanan dan
harus dilakukan dengan cara yang gratifikasi (Pasal 12 B). Di situ jawaban dari penegak hukum atau
khusus, antara lain penerapan sistem disebutkan bahwa setiap gratifikasi Komisi atas informasi, saran, atau
pembuktian terbalik, yakni kepada pegawai negeri atau pendapat yang disampaikan kepada
pembuktian yang dibebankan kepada penyelenggara negara dianggap suap, penegak hukum atau Komisi.
terdakwa. apabila berhubungan dengan
Ketentuan pembuktian terbalik, jabatannya dan yang berlawanan
misalnya tercantum dalam Pasal 37 dengan kewajiban atau tugasnya, Komisi Pemberantasan Korupsi
dan 37 A UU PTPK. Pasal 37 ayat (1) dengan ketentuan ; (a) yang nilainya (KPK)
menyatakan bahwa terdakwa Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah) Pemberantasan korupsi yang
mempunyai hak untuk membuktikan atau lebih, pembuktian bahwa dilakukan secara konvensional
bahwa ia tidak melakukan tindak gratifikasi tersebut bukan merupakan selama ini mengalami hambatan.
pidana korupsi. suap dilakukan oleh penerima Untuk itu dibentuk badan khusus
Dalam ayat (2) disebutkan bahwa gratifikasi ; (b) yang nilainya kurang yang memiliki kewenangan luas,
dalam hal terdakwa dapat Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah), independen serta bebas dari
membuktikan bahwa ia tidak pembuktian bahwa gratifikasi kekuasaan manapun.
melakukan tindak pidana korupsi, tersebut suap dilakukan oleh Badan itu dikenal dengan Komisi
maka pembuktian tersebut penuntut umum. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
dipergunakan oleh pengadilan Gratifikasi adalah pemberian atau disebut KPK. Pasal 43 UU PTPK
sebagai dasar untuk menyatakan dalam arti luas meliputi pemberian menyatakan bahwa KPK memiliki
bahwa dakwaan tidak terbukti. uang, barang, rabat (discount), kewenangan melakukan koordinasi
Sebaliknya dalam Pasal 37 A ayat komisi, pinjaman tanpa bunga, ticket dan supervisi, termasuk melakukan
(1) disebutkan, bahwa terdakwa perjalanan, fasilitas penginapan, penyelidikan, penyidikan, dan
wajib memberikan keterangan perjalanan wisata, pengobatan penuntutan.
tentang seluruh harta bendanya dan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Tahun 2002, pemerintah
harta benda isteri atau suami, anak, mengeluarkan UU No 30 tahun 2002
dan harta benda setiap orang atau tentang Komisi Pemberantasan
korporasi yang diduga mempunyai Peran serta masyarakat Tindak Pidana korupsi.
hubungan dengan perkara yang Pemberantasan korupsi bagai- Memperhatikan kewenangannya,
didakwakan. mana pun memerlukan dukungan dan badan ini sebenarnya memiliki
Selanjutnya ayat (2) menyatakan peran serta masyarakat. Pasal 41 dan kekuatan yang luar biasa, jauh
dalam hal terdakwa tidak dapat 42 UU PTPK secara nyata memberikan melebihi institusi penegak hukum
membuktikan tentang kekayaan yang peluang kepada masyarakat untuk lainnya atau badan khusus anti
tidak seimbang dengan penghasi- ikut serta dalam pemberantasan korupsi yang pernah dibentuk
lannya atau sumber penambahan korupsi. sebelumnya. []

5
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
JEJARING KORUPSI
DANA PENGUNGSI POSO

BANTUAN PEMERINTAH : Menteri Sosial, Bachtiar Hamzah serahkan bantuan untuk pengungsi di Poso. Namun
bantuan tersebut tidak dinikmati para pengungsi. Siapa yang diuntungkan? foto: doc.ytm

PENGUNGSI dapat super mi (mie Sebaliknya, para pejabat mengalirnya dana puluhan milyar ke
instan:red), pejabat dapat super pemerintah berpesta pora menikmati daerah ini. Dana sebanyak itu dipakai
kijang (jenis mobil:red) adalah kucuran dana atas nama proyek- untuk macam-macam, mulai dari
anekdot yang lazim keluar dari mulut proyek pengungsi dan rehabilitasi dan pemulangan pengungsi, pemba-
penduduk di Poso, Morowali, dan Tojo pembangunan fisik pasca kekerasan. ngunan barak-barak, hingga proyek-
Una-una. Kekerasan Poso memang ibarat neraka proyek fisik lainnya.
Itulah penggalan kalimat paling bagi rakyat kebanyakan, tetapi surga Tetapi, uang-uang telah digerogoti
tepat menggambarkan kekerasan bagi sejumlah pejabat. aparat birokrat di tingkat kepala dinas
yang berlarut-larut di sana benar- Betapa tidak, darah yang terus sampai kepala kelurahan.
benar meyengsarakan penduduk. mengalir di Poso telah diikuti dengan

6
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
Tengok saja reaksi warga Poso menyatakan telah menyerahkan uang melalui SMS (short message service)
ketika menyambut Menteri Sosial dan sebanyak Rp 5 juta kepada Muin. menyatakan telah memeriksa Andi
Menteri Pemberdayaan Perempuan di Nyanyian Anwar menyebar ke Azikin Suyuti (AAS) di Poso. Kepada
Poso Desember 2002 dalam rangka mana-mana. Dalam pengakuannya penyidik dari Polda Sulteng, AAS
Hari Kesetia Kawanan Nasional kepada harian Nuansa Pos, Anwar Ali membantah menerima uang itu.
(HKSN). Di situ, mereka memajang menyatakan bahwa Kepala Kejaksaan Kecuali AAS, Abdul Muin Pusadan juga
spanduk besar bertuliskan “Hilangkan Negeri (Kajari) Poso pernah meminta telah diperiksa. Polda belum
tikus-tikus yang menggerogoti uang uang sebesar Rp 500 juta. Tetapi memeriksa Abdi Dharma Sitepu dan
pengungsi sampai ke tingkat Anwar mengakui hanya menyerahkan Djoko Poerwoko, karena keduanya
kelurahan”. 100 juta melalui jaksa Saifullah di masih menjalani ibadah haji di Tanah
Cerita soal korupsi dana sebuah hotel di Palu. Suci.
pengungsi, merupakan lagu lama di Seperti sinterklas, Anwar Itu baru cerita soal dana jadup/
Poso. Soal ini lolos dari perhatian menyatakan bahwa uang sebesar itu bedup yang Rp 2,2 M. Bagaimana
publik, karena banyak perhatian merupakan bantuan kepada Kajari, dengan total dana jadup/bedup/BBR
terfokus ke kasus-kasus kekerasan karena yang bersangkutan meminta tahun 2002 dan 2003 (lihat tabel 1).
dan bagaimana memulihkan bantuan. Tentu saja, bantuan itu Jika modus korupsi 2,2 Milyar juga
keamanan. Ternyata kekerasan dan bukan karena Kajari adalah dipakai, maka diperkirakan sekitar
korupsi ibarat dua sisi dari satu mata pengungsi atau korban kekerasan, 100 milyar dana pengungsi raib tidak
uang. Korupsi tumbuh subur karena tetapi Anwar pasti berharap jelas rimbanya. Sayangnya, selama
ada kekerasan. “bantuan” itu bisa membebaskannya tiga tahun ini tidak pernah ada usaha
Seperti diketahui, pemerintah dari tuduhan korupsi. Kejaksaan mengungkap kasus ini secara
pusat telah mengucurkan dana lebih Negeri Poso kemudian membebas- sungguh-sungguh.
dari 100 milyar untuk proyek kannya. Selain Anwar Ali yang sudah
kemanusiaan Poso (lihat table aliran Pihak Kejati Sulawesi Tengah ditahan Polda Sulteng, siapa yang
bantuan untuk pengungsi). Tetapi, (Kejati Sulteng) terkesan cuci tangan mesti berpertanggung jawab
dana itu dikorup sana-sini, sehingga soal setoran Anwar Ali ini. Asisten terhadap raibnya uang negara
tidak mulus sampai ke penduduk. Intel Kejati Sulteng, Tri Sumardi, SH
Laporan saksi, sebuah lembaga dalam beberapa kesempatan
pemantau korupsi bantuan menyatakan informasi mengenai
kemanusian Poso menyatakan sekitar setoran Anwar Ali tersebut akan
35 % dana bantuan kemanusian itu diselesaikan. Tetapi, sama sekali
diselewengkan. Sampai di sini, tidak terdengar kabar mengenai
korupsi dana pengungsi Poso hanya penyelesaiannya.
mewarnai diskusi publik atau sekedar Ternyata nasib Anwar memang
ramai di warung kopi. sial. Lepas dari mulut Kejaksaan,
Mata publik terbuka setelah kasus Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng
korupsi di Dinas Kesejahteraan Sosial menangkapnya. Ia disangka terlibat
(Dinkesos) Poso terungkap ke dalam penyalahgunaan dana Jadup/
permukaan. Adalah Drs Hi Anwar Ali, Bedup senilai 1,7 milyar dari total
Kepala Dinkesos Poso yang dituduh dana 2,2 milyar. Dari kasus ini,
menggelapkan uang pengungsi. penduduk korban kerusuhan Poso
Anwar sempat diduga menilep dana hanya memperoleh Rp 500 juta,
Jadup (jaminan hidup) dan Bedup sementara Rp 1,7 milyar raib ditilep.
(bekal hidup) pengungsi senilai Rp Dalam pengakuannya, ia telah
153 juta. Karenanya, atas perintah membagi-baginya kepada sejumlah
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Poso pemerintah. Di antaranya diserahkan
H Raden Badri, SH MH, ia sempat kepada Andi Azikin Suyuti (Kepala
mendekam dalam sel. Dinkensos Provinsi Sulteng) sebesar
Tetapi kemudian dilepaskan, Rp 70 juta, Kapolres Poso AKBP Abdi
setelah Bupati Poso saat itu, Drs Dharma Sitepu, Rp 50 juta, dan Rp
Abdul Muin turun tangan dengan 112 juta kepada Letkol Djoko
mengeluarkan surat jaminan. Sebuah Purwoko, Koordinator Badan
sumber di Dinkesos Poso mencibir Intelejen Negara (BIN) Sulteng. Kini,
“barangkali ada apa-apanya antara Anwar ditahan di Polda Sulteng.
bupati dan Kadis (kepala Dinas), Polda kemudian bergerak cepat.
sehingga Kadis dikeluarkan”. Benar Kepada Arianto Sangaji dari Seputar
saja, dalam pengakuannya, Anwar Rakyat, Brigjen Polisi Aryanto Sutadi

7
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
sebanyak itu. Sebelumnya, banyak Sulteng. Menurutnya, Kejati tidak Di antaranya, Kepala Kejaksaan
orang membidik Bupati Poso periode berwenang mengeluarkan SP3. Selain Tinggi Sulteng dan Asisten Intelnya.
1999 – 2004 H Abdul Muin Pusadan itu, kasus ini masih dalam taraf Menurut Aditjondro, dalam sebuah
sebagai Pihak yang harus bertanggung pengumpulan barang bukti. perjalanan dengan pesawat ke
jawab. Persoalannya, sampai kapan Jakarta, tagihan ticket pesawat
Tetapi, kepada Seputar Rakyat, pengumpulan bukti terus dilakukan. keduanya beserta keluarga senilai Rp
Muin menolak semua cerita miring Karena, bukti yang tersedia dengan 15 juta justru dibebankan kepada
tentang dirinya. Ia menunjuk Dinas mudah diperoleh, kalau Kejati Dinas Kesejahteraan Sosial Sulteng.
Kesejahteraan Sosial Propinsi Sulteng Sulawesi Tengah punya kemauan Kecuali kepada kedua pejabat di
sebagai institusi yang mesti menangani kasus ini. Investigasi lingkungan Kejati itu, AAS juga
bertanggung jawab. Tidak tanggung- Seputar Rakyat di Poso menunjukkan menyervis orang nomor satu Sulteng.
tanggung, Muin juga meminta Komisi banyak cerita fiktif berkenaan Aditjondro mencatat sebuah rumah
Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dengan dana pemulangan pengungsi. di Kompleks Sekretariat Negara di
memeriksa perkara ini (lihat Sejumlah nama yang dilaporkan telah Cempaka Putih Jakarta Pusat milik
Klarifikasi tentang penyaluran dana menerima dana tersebut, ternyata Aminuddin Ponulele direnovasi oleh
pemulihan pengungsi konflik Poso) bohong belaka. AAS dengan nilai Rp 500 juta.
Perhatian penting diarahkan ke Contohnya, Husin Hutuna (47 Para pejabat itu kemudian ramai-
AAS yang bertanggung jawab tahun), warga Kelurahan Lawanga. ramai memberikan klarifikasi.
menyalurkan dana kemanusiaan Nama dan tanda tangannya tercantum Melalui, Asisten Intel Tri Sumardi SH,
bertalian kekerasan di Poso. AAS saat dalam daftar penerima dana. Kepada fihak kejaksaan membantah cerita
itu mengepalai Dinas Kesejahteraan Danel Lasimpo dari Seputar Rakyat Aditjondro dalam lembaran paper-nya.
Sosial Sulteng, instansi pemerintah yang menyodorkan sebuah dokumen Ia menyatakan mereka membeli
yang mengurusi penyaluran dana bukti tanda terima dana tersebut, dengan membebankannya ke
tersebut. Kini, AAS ditunjuk Husin dengan sengit membantah. anggaran rutin sendiri.
Aminuddin Ponulele merangkap “Saya tidak pernah menerima uang Gubernur Sulteng melalui sebuah
Pejabat Sementara Bupati Poso. dan ini bukan tanda tangan saya”, sumber dekatnya mengklarifikasi
Tetapi, AAS seolah sukar disentuh ujarnya. tulisan George. Ia menyatakan,
aparat penegak hukum. Awal 2004, Soal lain juga muncul. Dalam dua rumah yang dibelinya di Cempaka
kepada Baruga (Maret – April 2004), lembar tulisan ringkas untuk seminar Putih bukan menggunakan uang dari
sebuah terbitan milik Pokja RKP, tentang Kekerasan Bersenjata di AAS. Rumah itu dibeli dari hasil
Kapolres Poso menyatakan akan Sulteng yang diselenggarakan Yayasan penjualan mobil Cheroke miliknya.
memanggil AAS, kalau sudah Tanah Merdeka, Desember 2004, Adapun AAS terlibat dalam transaksi,
memperoleh persetujuan dari peneliti korupsi, Dr George Junus karena kebetulan rumah tersebut
Gubernur Sulteng. Sayangnya, cerita Aditjondro, menyebut AAS telah milik seorang pegawai Departemen
tentang pemanggilan itu tidak melayani sejumlah pejabat di Sosial. []
terdengar lagi. Barangkali karena Sulteng. [as,mahfud masuara, danel lasimpo]
adanya cerita setoran Rp 50 juta dari
Anwar Ali.
Di depan kejaksaan, AAS juga
punya gigi. Sebuah sumber Tabel I
menyatakan bahwa laporan Badan Aliran dana bantuan untuk pengungsi
Pemeriksa Keuangan dan Pemba-
ngunan (BPKP) Sulteng menemukan
indikasi penyimpangan dalam
penyaluran dana pengembalian Tahun Dalam rupiah Keterangan
pengungsi. Beredar informasi bahwa
dari dana senilai Rp 13 milyar, 2000 2,3 Lauk pauk
separuhnya sukar dipertanggung
jawabkan. 2001 18,5 Lauk pauk
Laporan itu telah diserahkan ke 2002 79,9 Bedup/Jadup/BBR/
Kejati Sulteng untuk ditindak lanjuti. pemulangan pengungsi
Beberapa sumber menyatakan Kejati
Sulteng telah mengeluarkan Surat 2003 57,5 Jadup/Bedup/BBR/
Perintah Penghentian Perkara (SP3) pemulangan pengungsi
dalam kasus tersebut. Tetapi,
informasi ini dibantah oleh Tri
Sumardi, SH, Asisten Intelijen Kejati
Sumber : Data base Yayasan Tanah Merdeka Palu 2003.

8
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
KLARIFIKASI TENTANG PENYALURAN DANA
PEMULIHAN PENGUNGSI KONFLIK POSO

Setelah mencermati adanya pemberitaan yang selama ini muncul ke permukaan


tentang Penyaluran Dan Pemulhan Pengungsi Poso, di mana kami selaku Bupati
Poso ketika itu dalam berbagai pemberitaan di media disebut-sebut sebagai
penanggung jawab dalam pengelolaan dan penyaluran Dana Pemulihan
Pengungsi Poso, olehnya kami merasa perlu meluruskan dan memberikan
penjelasan sebagai berikut :

1. Bahwa dana bantuan untuk pengungsi kerusuhan Poso bersumber dari


dana Dekonsentrasi dari pemerintah pusat (Menko Kesra RI) langsung
turun ke pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah yang diterima oleh Dinas
Kesejahteraan Sosial Propinsi Sulawesi Tengah.
2. Bahwa dana Pengungsi Poso yang diterima oleh Dinas Kesejahteraan
Sosial Propinsi Sulawesi Tengah dikelola dan disalurkan langsung
kepada masyarakat pengungsi Poso.
3. Bahwa dana tersebut tidak pernah masuk ke rekening Pemerintah
Daerah Kabupaten Poso (Kas Daerah Pemda Poso).
4. Besarnya jumlah Dana Pengungsi Poso yang diturunkan dan yang telah
disalurkan tidak dilaporkan kepada kami selaku Bupati Poso saat ini,
sehingga kami tidak ketahui besarnya Dana bantuan tersebut.
5. Berdasarkan point 1 (satu sampai point 4 (empat) di atas maka
penanggung jawab Pengelolaan dan penyaluran dana tersebut adalah
Dinas Kesejahteraan Sosial Propinsi Sulawesi Tengah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka kami menyarankan sudah saatnya Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) atau lembaga yang berkompeten untuk
memeriksa dan mengaudit Dana Penanggulangan Pengungsi Poso antara lain
: Dana Pemulangan Pengungsi, Dana Jaminan Hidup dan Bekal Hidup (Jadup/
Bedup), serta Dana Pengadaan Bahan Bangunan Rumah (BBR).
Demikian pernyataan ini kami sampaikan sekaligus sebagai jawaban atas
berbagai pertanyaan dan pemberitaan tentang penyaluran bantuan dana
penanggulangan pengungsi Poso.

Drs H Abd. Muin Pusadan


Mantan Bupati Poso 1999-2004

9
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
MODUS
MENCURI
UANG
KEKERASAN yang berlarut-larut
di Poso memaksakan pengungsian
penduduk besar-besaran. Data resmi
ya ng dikelua rkan pemerintah
menyebut 18.070 keluarga (pernah)
menjadi pengungsi di negeri sendiri
(internally displaced persons).

PENGUNGSI
Mereka menyebar di Propinsi
Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan,
Gorontalo, dan bagian lain dari
Propinsi Sulawesi Tengah sendiri.
Sebuah jumlah yang memilukan.
Tetapi, tidak bagi para koruptor.
Angka 18.070, merangsang air liur.
Bagaimana tidak, jumlah pengungsi
sebanyak itu berpeluang menda-
tangkan dana seratusan milyar Tetapi, kekerasan menjadi lahan keluarga fiktif di kecamatan itu
rupiah. Kesempatan untuk mengeruk subur bagi para koruptor untuk menerima 2,5 juta Jadup/Bedup,
keuntungan terbuka lebar, tentu menjarah uang seba nyak i tu. maka ni la i ua ng yang di ti lep
dengan cara-cara kotor. Modusnya macam-macam, mulai mencapai sekitar 90 juta rupiah.
Atas nama pengungsi korban da ri tidak memba ya r ha k-ha k Ga ra -g ara ka sus ters ebut lima
kerusuhan, pemerintah mengucur- p engung si , mark up jumla h anggota DPRD Poso periode 1999 –
kan berbagai jenis dana. Paling pengungsi, pembayaran kepada 2004 pernah menghuni penjara
menonjol adalah dana jaminan pengungsi fiktif, pemerasan kepada karena menjadi bagian dari skandal
hidup (jadup) dan bekal hidup pengungsi melalui pemotongan dana jadup/bedup.
(bedup) yang dikucurkan kepada jumla h tertentu dari ha k-ha k Bentuk penyimpa ng an lain
setiap keluarga sebesar Rp 2,5 juta mereka, hingga teror pembunuhan. terjadi da la m ka sus proyek
(bukan pegawai negeri) dan Rp 1,5 Tengok saja, cerita di sekitar pemulangan pengungsi senilai Rp 13
juta bagi keluarga pegawai negeri. kematian Carminalis Ndele (48 milyar oleh Dinas Kesejahteraan
Pemerintah juga memberikan tahun), Kepala Desa Pinedapa Sosial Propinsi Sulawesi Tengah.
bantuan bahan bangunan rumah Kecamatan Pos o Pesisir, a wa l Dalam proyek ini terlihat berbagai
(BBR) senilai Rp 4,5 juta kepada No vember 2 00 4. C armi na li s bentuk tipu muslihat. Contoh paling
setiap keluarga dalam bentuk bahan meninggal secara mengenaskan, telanjang mata adalah manipulasi
baku. Terahir, warga Poso juga ka rena menolak s kena ri o data warga desa, seolah mereka
memperoleh dana pemula ng an penggelapan uang pengungsi. adalah penduduknya. Wa rg a
pengungsi untuk transportasi dan Selain pemotongan dana jadup/ dilaporkan telah menerima sejumlah
uang makan senilai antara Rp 30 ribu bedup, maka modus paling umum uang, lengkap dengan bukti tanda
hingga Rp 40 ribu untuk setiap jiwa. dari pencurian uang pengungsi tangan dan tanggal penerimaan.
Ditambah dengan uang lauk pauk adalah memfiktifka n identi ta s Penelusuran Seputar Rakyat di
pada tahun 2000 dan 2001, maka warga penerima. Contohnya, di la pangan membuktika n banyak
total uang yang mestinya mengucur Kecamatan Pamona Utara, pernah ceri ta bohong. Ketua Badan
ke pengungsi Poso mencapai Rp 162 terdapat 3 8 na ma kelua rg a Perwakilan Desa (BPD) Desa Toini
milyar. peneri ma fikti f. J ika, s etiap Kecamatan Poso Pesisir, Pitono

10
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
Chairil, menemukan adanya tujuh seki ta r proyek pemulangan
warga fiktif dari desanya yang melihat namanya tercantum dalam pengungsi. “Coba perhatikan tanda
dilaporkan telah menerima dana daftar Rekapi tula si Dana tangan para penerima di dalam
pemula ng an pengung si . Da la m Transportasi dan Uang Makan. “Saya daftar rekapitulasi, anda pasti
pernyataan yang dibuatnya, ia ti da k pernah menerima ua ng menemukan banyak tanda tangan
menyatakan ketujuh warga itu 150.000 rupiah, karena pada saat itu yang sama. Karena, tanda tangan itu
bukan penduduk Desa Toini. saya mengungsi di Parigi”, tuturnya. dibuat oleh staf proyek di kantor,
Pernyataan senada juga datang Ba ntahan jug a da ta ng dari bukan oleh warga Poso”, ujarnya.
dari N.G. Djaelani, Kepala Desa Budiman, wa rg a Kelura ha n Cerita sumber itu memang pas
Sintuwulemba Kecamatan Lage. Ia Kayamanya Kecamatan Poso Kota. dengan fakta di lapangan. Tanda
menyatakan, sama sekali tidak “Saya tidak pernah menerima uang tangan dua warga fiktif asal Desa
benar ada warga desanya bernama pemulangan pengungsi. Ini bohong, Sintuwulemba, yakni Afdal dan
Afdal, Betalurang, Rivai, Edwin, dan karena bukan tanda tangan saya”, Betalurang, benar-benar s ama
Rusman. “Saya kenal betul warga ujar Budiman Geram. Dalam laporan dengan sebelas warga Kelurahan
saya dan nama-nama itu bukan rekapitulasi, Budiman dianggap Ka ya ma nya, empat warga
wa rg a Si ntuwulemba ” tutur telah menerima uang sebanyak Rp Tokorondo, dan enam warga Desa
Djaelani, yang warganya banyak 150 ribu pada Selasa 10 September Tabalu. Warga tersebut dilaporkan
meni ng ga l da la m trag edi 2002. sudah menerima dana transportasi
kemanusiaan Poso Mei 2000. Sebuah sumber pengelola proyek da n ua ng makan pada Seni n 2
Korban lain adalah Damsir Kadir ini di Dinas Kesejahteraan Sosial september 2002. []
(43 tahun), warga Desa Mepane Pro pi ns i Sula wesi Tengah
Kecamatan Poso Pesisir. Ia terkejut mengkonfirmasi cerita bohong di [danel lasimpo]

PENGUNGSI POSO : Selain jumlahnya dibengkakkan, banyak juga yang tidak menerima sama sekali. Pengungsi lahan subur
para koruptor. foto : doc.ytm

11
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
wawancara
Wawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancara

Anwar M Ali :
Pak Azikin sendiri yang datang ke rumah saya di Poso
dan bilang, mana jatah saya!
Anwar M Ali adalah bekas Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkensos) Kabupaten
Poso. Saat ini, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) menahannya dalam kasus
dugaan korupsi dana jadup/bedup pengungsi Poso senilai Rp 2,2 milyar.
Dari pemeriksaan terhadap dirinya, Polisi kemudian memeriksa Andi Azikin Suyuti (Kepala
Dinkensos Provinsi Sulteng/Pejabat Bupati Poso) dan Abdul Muin Pusadan (eks Bupati
Poso 1999-2004).
Anwar mengakui telah memberikan uang sebanyak Rp 70 juta kepada Azikin dan Rp 10
juta kepada Muin. Selain kepada keduanya, Anwar juga menyatakan memberikan sejumlah
uang kepada Kapolres Poso, Kajari Poso, Kordinator BIN Sulawesi Tengah, dan beberapa
nama lainnya.
Mahfud Masuara (MM) dari Seputar Rakyat, mewawancarai Anwar M Ali (AMA) di ruang
tahanan Polda Sulteng. Ketatnya penjagaan polisi, sehingga wawancara terpaksa dilakukan
secara tersembunyi dengan memanfaatkan jadwal kunjungan keluarga dan menggunakan
bahasa Kaili. Berikut petikannya :

MM : Nakono komiu dengan pelantikan anggota DPRD bawah tangan, sebab kalau pake
nombekaka doi bantuan jadup Kab. Poso tahun 2004 Jam 13.00 kuitansi tentu mereka tidak mau
njau ante pak Azikin? (Apakah Wita). tanda tangan).
benar Bapak memberikan dana MM : Sema Poro Nibagika miu doi
jadup dan bedup ini ke Pak hei, apakah pak Azikin aga? (Selain MM : Jelaskan miu sakodi
Azikin?) Pak Azikin, siapa saja yang bapak beriva sampe komiu nabia
berikan dana ini?) nombagi doi bantuan hei? (Bisa
AMA : Nakono, doi ante Pak Bapak memberikan penjelasan
Azikin Rp. 70.000.000 (Benar, Pak AMA : Nadea, Nibekakakuja ante bagaimana sampai Bapak berani
Azikin juga saya berikan sebesar Pa Joko (ketua Bin njau) sejumlah membagi dana kemanusiaan ini?)
Rp.70.000.000.-) Rp. 112.000.000. Naria catatana ni
poviaku. (Saya juga menyerahkan ke AMA : Vei, doi hei labih nu
MM : I Pia pombekaka miu Pak Djoko (Koordinator BIN Sulteng) doi bantuan 2,2 M njau, kira-kira
ante riva ni bekaka miu? (Kapan sebesar Rp.112.000.000.- jelasnya Rp.600.000.000. Setelah njau,
dan dimana bapak serahkan uang ada catatan yang saya buat aku nihubungi Pak Djoko (BIN).
itu?) mengenai siapa saja yang saya Nitona nihubungina poromo ante
berikan dan mengambil dana ini. Kapolres, kejaksaan, Dinkesos
AMA: Rai nibekaku, tapi Pak (Catatan Terlampir) propinsi, sehingga Pak djoko
Azikin mboto nantimana ante nokoordinir pembagian doi hei.
aku, ia nasonda risapo kira-kira MM : Naria buktina ante komiu Nitona jamo rabantuna aku,
jam 1 eona, kasondana langsung penyerahan doi hei, eva kuitansi, makanya aku nabia nombagi.
nitona “Vamo Jataku”. Waktu ia atau njapa natetulisi? (Apakan ada beriva eo-eo aku nihubungina ri
nantima njau bertepatan ante bukti berupa kuitansi atau catatan telepon, baik sapo ri Poso ante
pelantikan anggota DPRD Poso. tertulis dari penyerahan dana ini?) sapo ri Palu.
(saya tidak menyerahkan, tetapi (Yang jelas dana ini adalah
Pak Azikin sendiri yang datang di AMA : Rai ria, apa doi hei dana sisa sebesar kurang lebih
Rumah Dinas saya di Poso, dengan niserahkanmo vetu aga, apa, ane Rp. 600.000.000. dari anggaran
mengatakan mana jatah mopake kuitansi tanturai madota 2,2 Milyar.
saya? Beliau (Azikin:red) ke sira motandatangan (Tidak ada, Saya dihubungi oleh Pak Djoko
rumah pada saat bertepatan semua penyerahannya dilakukan di (BIN), yang kemudian

12
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
wawancara
Wawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancara

mengkoordinir pembagian dana (Benar, yang bujuk saya adalah Kesehatan Kabupaten Poso
ini, dengan mengatakan kepada Pak Made salah satu anggota penyidik menemui istrinya Pak Kadir,
saya bahwa Dia (Pak Djoko : Red) Polda. Cuma saya heran, saya menyampaikan pesan bahwa saya
telah berkoordinasi dengan Pak dipanggil ketika pak Made pulang membuat pernyataan di kertas
Kapolres Poso, Kejaksaan Poso, dari Poso habis melakukan segel mengenai dana yang saya
Dinkesos Propinsi (Azikin Suyuti). penyidikan kepada Pak Azikin. berikan kepada Pak Djoko (BIN)
Pak Djoko siap memback up Saya dibujuk untuk menarik supaya dialihkan kepada Pak Azikin
saya. Makanya saya berani pernyataan saya mengenai dana 70 saja.
membagikannya, apalagi hampir juta yang Azikin terima. Supaya saya Di sini saya berfikir kenapa
setiap saat dia hubungi saya lewat dapat dibantu oleh Pak Azikin serta kemarin dana yang diambil Pak
telepon, baik saya di Poso maupun istri saya disuruh menghadap Pak Azikin saya harus cabut laporannya
saya berada di Palu. Azikin di Poso. Pak Made juga sekarang malah Pak Azikin yang
mengatakan jangan sampai ini siap menanggung dana yang
MM : I pia mulai doi hei naria? diketahui oleh orang). diambil oleh Pak Djoko (BIN).
(Sejak kapan dana ini mulai Tentu ada apa-apanya ini.
digulirkan?) MM : Madota komiu ante rencana Makanya saya menyuruh istri saya
njau? (Apakah bapak setuju atau untuk menemui Pak Azikin di Poso
AMA : Doi hei tahun 2002 mau dengan rencana tersebut?) untuk menanyakan kepastian
nariamo, aku najadi kepala berita ini.
kantoro tahun 1999-2000 pertama, AMA : Pertama aku
diganti ulu, jamo vula Juni tahun natepengaruhja, sampai MM : Jadi Komiu tetap mbato
2003 - 2004 niunggetaka panjili. kamintaliroa ri sel hei, novia sanga Azikin dalam kasus hei?
sementara realisasi doi hei vula rencana. Vei, Doi nitima Pak Azikin (Apakah keputusan bapak tetap
Agustus 2004 yang lalu. (sejak Njau ragolimo ante pak Ahmad melibatkan Pak Azikin dalam kasus
tahun 2002, sementara saya jadi Laparigi, apa pak Ahmad nasiapja mo ini?)
Kepala Dinas Sosial Poso Tahun monta korona.
1999-2000 kemudian diganti. nanti Tapi setela kasonda rongo Pak AMA : Nasae aku Nompekiri ulu,
pada bulan juni 2003 - 2004 saya Kadir, naria moje informasi baru karena sampasuvuja nedukung.
kembali jadi kepala dinas Poso dan nitokaka Pak Ismet (Nokarja ri Dinas Tetap ku to’o sema poro norata
realisasi penggunaan dana ini pada Kesehatan Poso) ante rongo i Kadir, bagian doi hei. apa, ane rai ku
bulan Agustus tahun 2004 yang nitona Patu Pak Azikin. Rongo kadir to’o tantu aku mboto aku
lalu). nojarita ante rongona kemudian motanggulangi doi hei, padahal
kadir Nontokaka aku. nadeapa bagiana sira.
MM : Ni epeku naria kereba, Nitona supaya aku movia (Setelah berfikir-fikir juga oleh
komiu ni rayu nu polisi untuk pernyataan ri kertas segel agar doi dukungan keluarga, saya tetap
mbataja laporan mengenai ante pak Joko rai nakono nitimana, akan melibatkan mereka yang juga
keterlibatan Pak Azikin, Nakono? doinjau nitima Pak Azikin. Justru mendapat bagian dari dana
(Bagaimana dengan isu bahwa hie, napusi moje aku, beriva, masa kemanusiaan ini.
bapak dibujuk oleh penyidik untuk doi ante ia racabuja tapi ia madota Karena pikiran saya, kalau saya
menarik tuntutan keterlibatan Pak mangaku mantima doi dako pak joko. menutup-nutupinya berarti saya
Azikin, apakah ini benar?) Makanya nipokauku rongoku sendiri yang akan menanggung
malau mosintomu ante pak Azikin ri akibatnya, sementara mereka yang
AMA : Nakono Nompalece aku Poso, untuk mompenggunei paling banyak menikmati dana ini).
Pak Made, anggota tim penyidik, kepastiana.
Cuma aku nahera moje hei, (Awalnya saya mau, sampai saya MM : Maserius mpu komiu ante
nakuya aku nipokio setelah Pak dan teman-teman yang ada disini pendapat miu pangane? (Apakah
Made Noura dako ri Poso untuk (tahanan Polda:red) merencanakan Bapak yakin dengan pernyataan
menyidik Pak Asikin. untuk dana yang diambil oleh Pak tadi?)
Nipalece aku supaya Azikin Suyuti saya cabut saja dan AMA : Ie, pendapatku eo hie
kutajampajili laporanku njau, yang siap mengaku adalah Pak Ahmad mamateja, meingulu mamateja,
supaya aku rabantu pak Azikin, Laparigi karena dia sudah siap maipia kita hei rai mamate. tetap
mala rongoku nipokau loku ri Poso pasang badan untuk hal ini. ku to’o
mosintomu ante Pak Azikin. Nito Kemudian saya berfikir kembali, (Sangat yakin, sebab hari ini
moje Pak Made, nemo sampe setelah ada orangnya pak Azikin juga bisa mati, besok atau kapan
jaritana raepentau. yakni pak Ismet yang kerja di Dinas pun juga akan pasti mati). []

13
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
wawancara
Wawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancara

Provokator,
George Junus Aditjondro, pakar
sosiologi korupsi yang meneliti
konflik kemanusian di Poso

Deklarator hingga
menilai, penyelewengan dana
KUT yang melibatkan elit Poso
perihal utama penyebab konflik.
Andi Miswar dari Seputar
Rakyat mewawancarainya
beberapa bulan silam.
Berikut petikannya :
Kontraktor
Dalam kasus Poso, bagaimana bargaining power secara politis, di juta, sementara yang di Bandung BMW
relasi antara korupsi d an samping bersama-sama dengan Arief senilai Rp 600 juta . Dan Itu pasti tidak
kekerasan? Patanga di bawah payung ICMI, sehingga bisa dibiayai dari gaji Bupati
Pada awalnya kekerasan di Poso kemudian tidak tersentuh.
memang seolah-olah diciptakan/ Dari mana sumber uang yang
untuk menutupi oligarkhi kepentingan telah dikorupsi tersebut?
klik Patanga. Salah satu kepentingan Modus korupsi lainnya? Pertama, anggaran rutin
dari pendukung Arief Patanga (mantan Korupsi yang kedua adalah pembangunan, kedua, bantuan
Bupati Poso:red) adalah mencegah bagaimana Muin Pusadan bisa terpilih pengungsi dan yang terakhir, DAU (Dana
pengusutan korupsi Kredit Usaha Tani jadi Bupati. Itu adalah korupsi yang Aloksi Umum) yang artinya uang dari
(KUT). disebut orang dengan politik uang atau pusat yang bisa ditarik ke daerah sini.
KUT ini terutama sangat menonjol sogokan terhadap anggota-anggota DPRD Nah untuk melestarikan
pada kerusuhan kedua yang di Poso. jabatannya, dia juga harus menarik
menyebabkan Kapolres Poso, Letkol Untuk bisa terpilih, Muin membayar simpati masyarakat termasuk juga
(Pol) Dedy Woeryantono dicopot dan Rp 5 juta sebelum pemilihan dan Rp 15 mahasiswa. Salah satu yang dia lakukan
pengusutan korupsi KUT yang nilainya juta lagi sesudah dia terpilih. Ibaratnya adalah memberikan Rp 550 juta kepada
milyaran sampai sekarang juga belum sebuah perusahaan, ini adalah investasi. mahasiswa Poso di Jogja untuk
beres. Nah investasi ini harus didapat kembali. membangun asrama. Dan ini semua
dari APBD, termasuk juga
Selain Arief Patanga, siapa saja Apakah model korupsi saat ini di pembangunan mess Pemda Poso di Palu
yang menikmati KUT ini? Poso semakin mutakhir d engan yang sangat mewah.
Ironisnya beberapa orang yang keterlibatan lebih banyak oknum Menurut kontraktor yang
terlibat dalam korupsi KUT itu pejabat dan kerabatnya? membangun, ini dari APBD. Tapi saya
menjadi deklarator. Dengan ikut Diduga ada kerabat Pusadan sendiri tidak tahu apa betul dari APBD. Kalau
menandatangani Deklarasi Malino yang ikut membantu kelompok- pun itu dari APBD, berarti ada korupsi
I(Deklama), mereka mendapatkan kelompok yang ikut melakukan yang sifatnya sistemik dalam arti,
posisi terhormat, dan kemudian penyerangan-penyerangan. Sebab yang kenapa anggota DPRD Poso memberikan
mendapat proyek. Jadi, dari koruptor, terjadi kemudian semacam industri prioritas untuk pembangunan sebuah
deklarator kemudian kontraktor. pengungsi. Kekerasan konflik melahirkan mess Pemda.
Tetapi dampak kerusuhan I dan II pengungsi, kemudian timbullah upaya Bukan rehabilitasi rumah-rumah
masih tetap cukup parah, dalam arti untuk mencari bantuan untuk mereka. para pengungsi supaya kembali. Apakah
pengungsi kristen meninggalkan dan Dana bantuan itu diserahkan lewat pengungsi selama-lamanya tinggal di
sampai sekarang belum kembali ke pemerintah dan yayasan-yayasan swasta barak. Uang di barak saja, BBRnya
kota Poso. Artinya masih ada ribuan juga. (Bahan Bangunan Rumah) tidak
pengungsi yang masih tinggal di kamp- Mungkin yang menjadi salahsatu diterima oleh pengungsi.
kamp pengungsian. Ini kemudian indikator besarnya korupsi dana bantuan
menjadi satu objek korupsi baru, yaitu itu adalah mewahnya pola hidup Muin Sampai saat ini kasus-kasus
korupsi dana bantuan pengungsi. Pusadan. Muin bisa membeli satu rumah korupsi di Poso yang nilainya besar
Jadi kerusuhan awal dipicu oleh pribadi di Poso, dua buah rumah pribadi tidak pernah tersentuh aparat
upaya untuk menutup korupsi dana dan lima mobil mewah di Palu, satu penegak hukum. Apa sebenarnya
KUT yang di bawah Menteri Koperasi rumah pribadi dan dua mobil mewah di yang terjadi?
dan UKM, Adi Sasono, yang punya Makassar, serta sebuah rumah dan mobil Sama seperti permasalahan
ambisi menjadi Presiden dengan mewah masing-masing di Semarang, nasional, dimana-mana permasalahan
membuat Partai Daulat Rakyat (PDR). Surabaya dan Bandung. korupsi sistemik yang melibatkan
Dan koruptor KUT itu menjadi Salah satu mobil mewahnya di Palu aparat pemerintah bisa ditutupi juga
tokoh-tokoh PDR dan mempunyai adalah Nissan Terrano senilai Rp 400

14
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
wawancara
Wawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancarawawancara

dengan membagi-bagi rejeki kepada Dalam bentuk lain, Pogege misalnya, Tetapi saya kira bukan hanya itu
aparat penegak hukum. Bagaimana mantan Ketua Bappeda yang juga Rektor bentuk manipulasi. Kalaupun ada
kita bisa percaya aparat penegak Unsimar dia masih bisa mempertahankan pemekaran keluarga, agak aneh saya
hukum, kalau misalnya Jaksa Agungnya hotelnya, Alamanda di Poso. Tetapi kira. Misalnya pada kelurahan tertentu
sendiri tidak jujur melaporkan dipakai oleh Brimob yang ada di sana. di Poso seperti Kayamanya yang tadinya
kekayaannya. Kalau kita lihat secara struktural, hanya 1500 KK kemudian menjadi
Saya tidak tahu di level provinsi konflik Poso melahirkan eskalasi pasukan ribuan KK. Apakah itu semua
atau kabupaten karena saya tidak tahu yang tidak hanya di Poso tetapi juga di pemekaran keluarga? Kemudian
jaksa yang ada di sana. Ada usaha kabupaten tetangganya seperti Morowali kenyataan bahwa ribuan pengungsi di
untuk mulai membongar korupsi dana sampai di Banggai. Keberadaan pasukan Later belum menerima secara utuh tiga
bantuan pengungsi di Later. tambahan ini, jika TNI menambah bentuk bantuan dari pemerintah.
Tapi itu yang kecil-kecil saja seperti pasukan maka Brimob juga tidak mau
kepala desa atau juru bayar di Dinas kalah dengan menambah pasukan. Jadi Apa yang harus d ilakukan
Sosial Kabupaten. Tapi kenapa orang bisa dilihat dimana jika ada kompi pemerintah untuk mengakhiri
tidak mempertanyakan kekayaan Muin pasukan TNI, juga dibangun markas Kekerasan dan korupsi di Poso?
Pusadan atau Arief Patanga. Brimob. Saat ini sangat Presiden dan Wakil
Arief Patanga bisa hidup nyaman di Hal ini kemudian melahirkan Presiden merupakan bekas pejabat
Jogya dengan keluarganya. Ia bisa berbagai jenis bisnis militer. Seperti Menko Polkam dan Menko Kesra yang
merehabilitasi rumah di kompleks Illegal logging berjalan dengan lancar menjadi payung dari sejumlah orang
Pepabri menjadi rumah mewah, dan sulit juga untuk menyalahkan yang makan dari kerusuhan dan konflik
kemudian memberikan hadiah rumah perwira-perwira pertama (Pama dan di Poso.
dan ruko kepada anaknya. Pamen). Beberapa agenda yang harus segera
Terakhir saya mendengar ketika Jadi ada tiga kelompok kepentingan dilakukan diantaranya : pertama,
mulai disoroti oleh mahasiswa Poso yang mempertahankan konflik Poso. menolak penetapan status darurat sipil
juga investigasi yang sedang dilakukan, Pertama, adalah aparat keamanan itu bagi daerah Poso dan Morowali. Kedua,
maka dia melakukan pengalihan sendiri, kedua adalah birokrat dan secara konsepsional mulai
kekayaannya dari Jogya ke Jepara lembaga swasta yang terlibat dalam membedakan militer (TNI) dan polisi,
dengan industri meubel bersama-sama pengelolaan dana bantuan pengungsi, baik institusinya, maupun tugas dan
mantan Gubernur yang sebenarnya ketiga adalah orang yang menggusur cara operasionalnya, sehingga
punya andil dalam melanggengkan rakyat dari tanah mereka karena berniat masyarakat tidak lagi menganggap
konflik di Poso. menguasai tanah. kedua kekuatan bersenjata itu
Dalam masalah korupsi kelompok mempunyai fungsi yang sama.
Bagaimana dengan kekerasan kepentingan yang kedua, yaitu yang Ketiga, menarik pasukan-pasukan
sporadis yang terjadi belakangan terlibat dalam industri pengungsi ini, TNI/Angkatan Darat dan Brimob dari
ini. Apakah itu juga salah satu upaya tidak luput dari kesalahan adalah aparat daerah Sulawesi Tengah bagian Timur,
untuk menutupi korupsi? gereja dan yayasan-yayasan sipil (LSM) baik pasukan yang beroperasi secara
Kekerasan yang berlangsung terus yang terlibat di situ. Salah seorang tokoh terbuka, maupun pasukan yang
secara sporadis itu untuk LSM asal Poso yang lebih banyak tinggal beroperasi secara terselubung.
melanggengkan kesempatan bagi di Salatiga, secara sangat menyolok bisa Keempat, memprioritaskan
anggota TNI dan Polri untuk membeli dan membangun sekian rumah. pemanfaatan tenaga polisi untuk
melestarikan tambahan penghasilan- pengamanan di daerah kerusuhan,
nya. Jika masih ada kekerasan di Poso Bagaimana dengan Dinkensos dengan meningkatkan profesionalisme
yang juga menyebar ke Palu, maka Provinsi sebagai salah satu sumber mereka dalam menghadapi gejolak,
keberadaan pos-pos penjagaan bisa penyalur dana bantuan? unjuk rasa, dan bentuk-bentuk
dipertahankan atau dijadikan alasan. Dalam pertemuan dengan tim kami, kerusuhan sosial lainnya dengan teknik
Pos-pos penjagaan di Poso sendiri, mereka berusaha cuci tangan dengan pengendalian huru-hara tanpa
belum terhitung di Morowali, setiap mengatakan, mereka langsung membunuh.
hari dari perhitungan di lapangan menyalurkan ke kabupaten. Kelima, menggalakkan pendekatan
menyedot uang Rp 20 juta dari rakyat. Waktu mewawancarai Pak Azikin antara calon penanam modal dengan
Maksudnya dari pengusaha bis, truk Suyuti (Kepala Dinkensos) dia rakyat setempat dengan menghormati
atau mobil-mobil pribadi, maupun menyatakan salah satu manipulasi hak-hak rakyat—baik penduduk asli,
penumpang yang tidak punya KTP atau timbul karena rasa kemanusian. petani pendatang (transmigran)
sudah habis masa berlakunya. Jadi itu Penggelembungan dana pengungsi penduduk di kawasan pemukiman
juga suatu industri yang sementara timbul karena pemekaran dalam setempat maupun buruh—, tanpa
berjalan. Jadi dua kekuatan inilah yang keluarga. Kalau dulu hanya ibu ayah dan pendekatan keamanan yaitu menakut-
merupakan untuk melestarikan konflik anak-anak, sekarang anak-anaknya nakuti rakyat dengan intervensi militer
Poso. sudah kawin maka menjadi KK baru. berupa latihan perang-perangan. []

15
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
DAN KORUPTOR
PUN TERSUNGKUR

DESAK PENEGAK HUKUM : Ratusan massa KRM mendesak Kejati membongkar korupsi APBD yang terjadi pada
legislatif dan eksekutif di Sulawesi Tengah.foto : andi miswar/doc.ytm

TERIAKAN itu bersahut-sahutan pendemo mengusung sebuah keranda


Tangkap koruptor. dari sejumlah pendemo yang terdiri mayat dibungkus kain hitam
dari Ornop (organisasi non bertuliskan “Rakyat Berduka, Kejari/
Gantung koruptor. pemerintah), masyarakat dampingan, Kejati Mati”.
mahasiswa dan beberapa organisasi Selain itu, lusinan spanduk dan
kemasyarakatan (ormas) lainnya. pamflet dengan huruf gemuk-gemuk
Kejaksaan banci. Sinar matahari yang terik di pekan bernada kecaman menyemarakkan
pertama Desember. Massa berjumlah konvoi siang itu. Puluhan aparat
Tegakkan hukum ratusan yang mengusung bendera keamanan berjaga-jaga dan
Koalisi Rakyat Miskin (KRM), menertibkan lalu lintas. Sebelumnya¸
memenuhi ruas jalan Sam Ratulangi. pendemo berkumpul di Taman
Basmi KKN. Barisan paling depan, empat orang Kesenian Kota, lalu menyisir jalan

16
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
protokol. Setelah singgah di DPRD sibuk bagi aparat penegak hukum. dilepaskan dari jerat hukum atau
Provinsi, massa menuju ke arah memperoleh hukuman yang ringan,
kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati). APBD Sumber Korupsi bahkan tidak sedikit menikmati
Tepat di pintu gerbang Kejati Sudah bukan rahasia lagi, korupsi putusan bebas. Institusi kejaksaan
Sulawesi Tengah (Sulteng), sebuah truk yang terjadi di Indonesia saat ini dan pengadilan lebih dikenal sebagai
bermuatan alat pengeras suara sudah dalam posisi yang sangat kronis “mesin binatu” yang siap bekerja
dijadikan mimbar pendemo untuk dan mengakar dalam setiap sendi mencuci tangan-tangan kotor itu
menyampaikan tuntutan mereka. kehidupan. Meski bukan budaya menjadi bersih kembali.
Hampir selama dua jam, loud bangsa, namun korupsi sudah Kejati Sulteng, I Made Yasa SH
speaker itu terus menyalak dengan membudaya di dalam masyarakat. dalam dialog dengan Komisi III DPR-
pidato dari pendemo yang silih Perkembangan praktek ini dari tahun RI di Kejati (17/12) menyampaikan,
berganti. Hari itu, KRM memenuhi ke tahun semakin meningkat, baik ada 12 kasus dugaan korupsi yang
janjinya untuk mengerahkan massa dari kuantitas atau jumlah kerugian ditangani Kejati dan Kejari dengan 68
yang lebih banyak dari sebelumnya. keuangan negara. terdakwa/tersangka. Ke-12 kasus itu
Dari segi kualitas semakin sudah masuk tahap penyidikan hingga
>>> sistematis, canggih serta lingkupnya upaya hukum kasasi. (radar sulteng
sudah meluas dalam seluruh aspek 18/12).
SELAMA dua pekan terakhir ini, masyarakat. Berdasarkan laporan Dalam pertemuan itu, Kejati
pendemo pro dan kontra silih berganti Transparency International sejak menyebut jumlah kerugian negara
mendatangi Kejati. Pekan 1998-2003 Indonesia bertahta di mencapai Rp 17,904 miliar lebih.
sebelumnya, massa yang mengatas- peringkat sepuluh dunia. Sungguh Namun jumlah itu diperkirakan masih
namakan Komite Nasional Pemuda In- suatu hal yang memalukan. sangat jauh dari jumlah yang
donesia (KNPI) Donggala mendatangi Salah satu sumber korupsi adalah sebenarnya. Perhitungan tersebut
Kejati untuk meminta penghentian Anggaran Pendapatan dan Belanja didasarkan belum tersentuhnya DPRD
proses penyidikan kasus dugaan Daerah (APBD). APBD yang seharusnya Provinsi, DPRD Kota Palu, DPRD Poso
korupsi di DPRD Donggala. dinikmati oleh rakyat, kini dan Morowali.
Menariknya, diantara pendemo mengendap dalam rekening wakil- >>>
tersebut, salah seorang anggota DPRD rakyat yang duduk di parlemen.
Donggala, Harsin K Gotian, yang bakal Sebagian besar kebocoran ini telah Memburu Perampok APBD
diperiksa hadir mewakili tokoh melibatkan sejumlah pihak yang TAMPAKNYA, matahari perubahan
pemuda. berada dalam lingkaran sistem. Hal ini akan segera terbit setelah Susilo
Tak ayal lagi, dentuman kritik dari juga dipicu irama kerja birokrasi yang Bambang Yudhoyono dan Moh. Jusuf
aneka kalangan segera menghujam ke lamban, bertele-tele dan tak becus, Kalla [SBY-MJK] merilis 100 hari
KNPI Donggala. Dari kalangan sehingga semakin mengikis fungsinya pemerintahannya dengan program
akademisi, Irwan Waris, MSi, kepada untuk memberikan pelayanan bagi penegakan hukum.
salah satu media lokal mengatakan, warga negara. Mencengangkan! Aparat penegak
sikap KNPI Donggala sangat kental Sebaliknya, watak birokrasi ini hukum seperti ramai-ramai member-
nuansa politisnya. Tenaga edukatif di telah berkembang menjadi birokrasi sihkan “angka merah” pada rapor
Fisip Untad ini, menghimbau KNPI yang justru harus dilayani warga mereka sebelumnya dengan tancap
Donggala untuk tidak bersikap buta negara. Aparat peradilan pun bukan gas memburu para koruptor. Dalam
aturan dan menyerahkan kasus ini ke lagi tempat orang untuk dilayani hitungan hari, sejumlah nama-nama
pengadilan. dalam meraih keadilan, melainkan pejabat eksekutif, legislatif,
Selain itu, KNPI tingkat provinsi, telah diubah menjadi “sarang mafia pengusaha dsb, yang terindikasi
melalui Wakil Sekretarisnya, Iwan peradilan”. melakukan Tipikor segera duduk di
Kobaa S.Sos, menilai aksi KNPI Mengutip Hendardi, dalam sebuah kursi pesakitan. Institusi berita pun
Donggala ditunggangi kepentingan artikelnya mengatakan, Pengadilan segera berlomba menjadikannya
oknum yang sedang terlibat kasus Negeri (PN) hingga Mahkamah Agung headline.
tindak pidana korupsi (Tipikor) di (MA) tidak lebih sebagai pasar jual- Tak terkecuali di Sulteng yang
Kabupaten Donggala. beli perkara. Harapan akan suatu selama ini dikenal sebagai salah satu
Selain mendatangi Kejati, massa peradilan yang bebas dan tidak provinsi paling tinggi tingkat
yang menginginkan penyidikan memihak, telah digerogoti oleh korupsinya. Program 100 hari SBY-MJK
korupsi DPRD Donggala ini dihentikan, praktik suap dan korupsi. sepertinya mujarab menyembuhkan
juga mendemo kantor harian Radar Kenyataannya, kata Ketua PBHI penyakit “telmi” aparat penegak
Sulteng. Massa meminta media (Perhimpunan Bantuan Hukum dan hukum di Sulteng. Kejati dan Kejari
tersebut untuk tidak lagi memberi- Hak Asasi Manusia Indonesia), (Kejaksaan Negeri) segera memburu
takan kasus korupsi di DPRD tangan-tangan kotor pelaku korupsi koruptor setelah menerima laporan
Donggala. Sungguh, hari-hari yang kelas kakap tak jarang malah masyarakat.

17
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
(rumah dinas) dan sisa perhitungan menetapkan lima anggota dan mantan
>>> APBD 2003 yang tidak tercatat. anggota Dekab Donggala sebagai
HANYA berselang hitungan hari Dugaan korupsi ini mendapat tersangka (Ridwan Yalidjama, A.
setelah Ketua PN Palu, Achmad Iswadi perhatian khusus dari Indonesia Cor- Rangan, Ventje Sumakul, Muh. Anwar
mengambil sumpah Ridwan Yalidjama ruption Watch (ICW) sehingga harus Muthaher, Awaludin Husen Aref).
sebagai ketua DPRD Kabupaten mengirim surat ke Kejati Sulteng. Langkah Kejati untuk menyeret
(Dekab) Donggala periode 2004-2009, Surat itu berisi desakan untuk Ridwan Cs mendapat tantangan dari
KRM melaporkan dugaan korupsi mengusut dugaan korupsi Dekab pendukung Ridwan. Selain menekan
Ridwan Cs. Donggala. Kejati untuk menghentikan proses
Dalam laporannya, KRM Bak gayung bersambut, Kejati hukum—penyidikan—yang
memastikan kerugian negara sebesar Sulteng segera menyurat ke Gubernur berlangsung, pendukung Ridwan juga
Rp 7,424 miliar. Dana sebesar itu Sulteng untuk memeriksa 16 orang melakukan teror kepada KRM dan
berasal dari berbagai pos tunjangan mantan anggota Dekab Donggala yang media massa.
bagi anggota dewan. Diantaranya, kini terpilih kembali sebagai anggota Akhirnya, Setelah mendapat izin
tunjangan kesehatan, kesejahteraan, dewan. dari Gubernur, Kejati segera
langganan jasa atas penggunaan Akhirnya setelah melakukan rapat merutankan Ridwan Cs (6/12/04).
listrik, telepon air, sewa gedung evaluasi (5/11/04), Kejati

KERANDA MAYAT : Massa menilai, Kejati/Kejari tidak berdaya menyeret tersangka korupsi APBD ke meja hijau.
foto : andi miswar

18
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
Pada sidang perdana Ridwan Cs, APBD. Ke-tujuh terdakwa yang masuk pihak yang tidak senang dengan
Tim JPU (Jaksa Penuntut Umum) yang paket II terdiri dari, Dahyar Alatas, tindakannya. Pada sebuah harian
terdiri dari RO Marunduh SH, Asmah, SH, Moh Arif Muluk, AR Katiandago, lokal, mantan staf di bagian pusat
SH, Ariati SH, Sumantri, SH dan Irwan AR Said, Drs Sarpan M Said, operasi intelejen Kejaksaan Agung
Agustinus SH, pada mengatakan, para Hasbi Bantilan Bsc dan A Chalik BA. mengaku, baru dua hari melaksanakan
terdakwa telah melakukan Tim JPU yang terdiri dari tugas, dirinya sudah tiga kali
penggelembungan (mark up) APBD Hartawan,SH, Hendra Hermawan SH mendapat ancaman dan teror melalui
mulai tahun 2001 hingga tahun 2004. dan Wido Utomo SH dalam telepon.
Akibatnya negara dirugikan dakwaannya mengatakan, saat APBD Penelpon tersebut mengancam
sebesar lebih Rp 5,293 miliar berbeda 2000, para terdakwa yang duduk akan mem-Ferry Silalahi-kan --Jaksa
dari laporan KRM yang menyebut dalam kepanitian legislatif, tidak yang ditembak mati penembak
angka Rp 7, 424 miliar. melakukan koreksi terhadap misterius di Palu--dirinya.
Tinggal di rutan memang tak anggaran, yaitu terhadap pembebanan
nyaman bagi seorang Ridwan biaya asuransi jiwa standar dan Bumi >>>
Yalidjama. Selain tersiksa secara Putera Tolitoli, serta pengadaan
fisik, beban psikologis pun harus sepeda motor untuk keperluan DI Kabupaten Banggai, PN Luwuk
ditanggung. Merasa dirinya dijadikan kelancaran tugas dengan kepemilikan telah menjatuhkan vonis dua tahun
tumbal atas kesalahan kolektif, pribadi oleh masing-masing anggota penjara kepada lima anggota dan
politisi asal partai Golkar ini pun dewan. mantan anggota Dekab Banggai yang
bernyanyi tentang keterlibatan rekan- Jaksa menilai sejak dibentuknya terlibat dalam kasus Tipikor APBD
rekannya di legislatif yang turut BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) Banggai tahun 2004 (lihat tabel 2)
menikmati hasil korupsi APBD. dewan pada tahun 2000, ketujuh Selain harus menjalani penahanan
Pada sidang ketiga (28/12), terdakwa dalam pembahasan APBD di LP, mereka juga diwajibkan
Ridwan meminta kepada hakim dan telah melawan ketentuan yang ada mengembalikan dana dari hasil korupsi
jaksa, agar semua anggota panitia dalam pasal 14 (1), (3) huruf c PP No. ditambah denda sebesar Rp 50 juta.
anggaran (panggar) legislatif untuk 110/2000 tentang kedudukan Dari korupsi ini, negara ditaksir
ditahan. Menurutnya, kasus korupsi di keuangan anggaran DPRD yang mengalami kerugian sebesar Rp 2,2
Dekab Donggala itu kolektif. membatasi besarnya dana penunjang milyar. Jumlah tersebut berasal dari
Karena itu, katanya, kalau mau adil kegiatan dan penggunaan kegiatan. tunjangan kesehatan dan
tangkap semua anggota Dekab Mereka juga melanggar Surat Edaran kesejahteraan/kesehatan dan uang
Donggala yang telah menikmati dana Mendagri dan Otda No 903/2735/SJ Tunjangan Masa Purnabakti (TMP).
APBD. Pernyataan ini seharusnya tanggal 17 November 2000. Tindakan tersebut menyalahi PP No.
menjadi acuan Kejati, bahwa semua Menurut jaksa, perbuatan 110 tahun 2000 dan surat edaran
anggota Dekab Donggala terlibat terdakwa telah melanggar nilai-nilai Mendagri No. 161/3211/sj tanggal 29
secara langsung dalam korupsi APBD. kepatutan serta menusuk perasaaan Desember 2003.
masyarakat. Karena seharusnya Diketahui, Pendapatan Asli Daerah
>>> mereka lebih memikirkan kepentingan (PAD) Banggai pada tahun 2003 hanya
serta kesejahteraan rakyat, bukan mencapai Rp, 6,213 miliar. Sementara
KINERJA Kejari Tolitoli memburu malah sebaliknya, memikirkan tunjangan yang diberikan kepada
koruptor APBD yang merugikan negara kesejahteraan dan keuntungan pribadi anggota DPRD, Bupati, Wakil Bupati,
sebesar Rp 4 milyar mulai menuai mereka. Sekretaris Kabupaten dan Kabag
hasil. Hingga akhir Oktober, Kejari Karena itu, jaksa mengancam Keuangan mencapai 34 persen dari
Tolitoli telah menahan tiga tersangka, terdakwa dengan pasal 2 (1) UU No 31 PAD.
masing-masing : Dahyar Alatas, SH tentang pemberantasan tindak pidana Oleh karena itu, keputusan PN
(Mantan Waket Dekab Tolitoli), Moh korupsi sebagaimana telah diubah Luwuk yang hanya menyeret lima or-
Arif Muluk dan Barnabas Patoh. dengan UU No 20 tahun 2001 tentang ang mantan dan anggota Dekab
Ketiganya kini ditahan di LP Tolitoli perubahan atas UU No 31 tahun 1999 Banggai, masih menyisakan pekerjaan
di Desa Tambun Kec. Baolan. jo pasal 55 (1) ke-1 KUHPidana jo pasal rumah. Keterlibatan eksekutif dalam
Selanjutnya, pada tanggal 5 64 (1) KUHPidana. korupsi APBD ini belum disentuh.
Desember, Kejari Tolitoli kembali Sementara itu, Tim pengacara Sudarto, misalnya, Bupati Banggai
menggiring mantan Dekab Tolitoli terdakwa berpendapat bahwa klien ini berada di urutan atas dalam daftar
periode 1999-2004, Hasbi Bantilan dan mereka tidak benar melakukan asuransi jabatan DPRD Banggai. Dalam
Nyong Katiandago ke LP. korupsi sebagaimana yang daftar itu Sudarto sebagai peserta
Selanjutnya, pada minggu ketiga didakwakan JPU. asuransi dan penerima dana
Desember, PN Tolitoli menghadirkan Upaya Kejari Tolitoli, Syamsiah purnabakti. Namun Sudarto dalam
tujuh mantan dan anggota Dekab Kadir SH MH untuk memburu koruptor sebuah harian (30/9/04) membantah
Tolitoli sebagai terdakwa kasus Tipikor mendapat perlawanan dari pihak- telah menerima uang tersebut.

19
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
Selain Sudarto, Wakil Bupati ditingkatkan dari Kacabjari. senilai Rp 1,5 miliar. Dana sebesar itu
Banggai, Ma’mun Amir, berada pada diperuntukkan bagi 30 anggota dewan,
urutan ketiga. >>> masing-masing memperoleh Rp 50
juta.
>>> Sementara itu, penanganan Kasus >>>
Korupsi APBD di Kabupaten Parigi
SEPERTI tak mau kalah dari Moutong (Parimo) sudah dalam tahap KABUPATEN Buol, salahsatu
kabupaten induk, Bangkep (Banggai pemeriksaan. Terhitung sampai 18 wilayah yang baru dimekarkan,
Kepulauan) yang dimekarkan dari Desember 2004, Kejati yang langsung ditengarai juga sebagai sarang
Banggai, Kejari Bangkep mulai menangani kasus Tipikor ini telah koruptor. Berdasarkan hasil
menetapkan delapan orang tersangka menetapkan 13 orang sebagai investigasi dan analisis KRM,
korupsi APBD 2000-2004. Delapan or- tersangka. ditemukan adanya mata anggaran
ang tersebut antara lain, Abdul Gafar Dalam daftar laporan yang yang tidak diatur atau tidak sesuai
Moidady SH, Hendra Husain, Kisman diserahkan ke DPR-RI menyebutkan peruntukkannya dalam APBD 2000-
M Masia SH, Abdul Hamid Datu Adam, Anggaran Belanja Dekab Parimo APBD 2001 dan 2003-2004.
Hesmon FVL Pandili, Baharuddin Nur anggaran 2003-2004 yang diduga Bahkan sangat bertentangan
SPd, Syahran Spd, dan H Mahfud Maiki disalahgunakan. Paling menyolok dengan PP Nomor 110 tahun 2000
SE. adalah biaya penyusunan dan tentang kedudukan keuangan DPRD
Kejari Bangkep, Mochtar, SH, pembuatan Perda, tunjangan sebagai pedoman dalam penyusunan
mengatakan, pos dana yang diduga kesehatan, bantuan pengobatan dan rencana belanja DPRD, UU RI No 17
dikorupsi antara lain, Asuransi biaya check up yang mengakibatkan tahun 2003 tentang keuangan negara,
Perkumpulan (Askum) bagi 25 anggota kerugian negara sekitar Rp 2,6 miliar. PP No 74 tahun 2000 tentang
DPRD Bangkep periode 1999-2004 Langkah Kejati Sulteng ini pemberian tunjangan perbaikan dan
dengan nilai kerugian Rp 1,6 miliar didasarkan laporan Forum Masyarakat penghasilan bagi pengelolaan dan
melalui Asuransi Bumi Putera 1912. Peduli Rakyat (FMPR) Parimo dan pertanggungjawaban keuangan
Menurut Muchtar, kendala yang sejumlah LSM lainnya. daerah serta beberapa peraturan
dihadapi Kejari Bangkep dalam Dugaan penyalahgunaan APBD lainnya.
mengusut kasus korupsi karena hanya tersebut utamanya menyangkut Karena itu, KRM bersama LSM
satu tenaga jaksa. Hal ini tidak pengalokasian anggaran jasa lainnya, menduga telah terjadi
terlepas dari status Kejari yang baru pembuatan Perda di Dekab Parimo penyalahgunaan APBD Buol tahun

Tabel 2
Jumlah APBD yang dikorupsi anggota dan mantan anggota DPRD Banggai

No Nama Jumlah yang Tuntutan Ket


dikorupsi (RP)
1 H. Burhanuddin Dg. 102 juta 2,3 tahun Mantan
Matorang Anggota Dekab
2. Onesmus Djaka 102 juta 2,6 tahun Mantan
Anggota Dekab
3. H. Frans Dalangen 102 juta 2,3 tahun Mantan
Anggota Dekab
4. Moh. Rifai Dg Matorang 67 juta 2 tahun Anggota Dekab
Banggai
5. Nasrun Hipam, SH 102 juta 2,6 tahun Anggota Dekab
Banggai

Sumber : media cetak

20
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004
anggaran 2000-2001 dan 2003-2004 saja yang telah dihasilkan legislatif. segala bentuk produk peradilan
yang dilakukan seluruh anggota Dekab Memang sangat ironis, di tengah (dakwaan, putusan pengadilan dan
Buol periode 1999-2004, Sekwan Buol, gencarnya upaya penegakan hukum, sebagainya).
Bupati dan Wakil Bupati, Sekkab, dan sejogyanya pihak eksekutif dan Pengawasan ini dilakukan dengan
Kepala keuangan Pemkab Buol. Dari legislatif harus bersikap terbuka. asumsi bahwa banyak produk
penyalahgunaan APBD tersebut, peradilan yang menyimpang baik
negara dirugikan Rp 5,9 miliar. >>> secara materiil maupun formil.
Hal tersebut disampaikan saat KRM Penyimpangan tersebut tidak dapat
dan LSM lainnya melaporkan dugaan Eksaminasi Publik dilihat secara kasat mata seperti
korupsi Buol di Polda Sulteng yang WALAUPUN proses hukum layaknya suap. Sehingga perlu kajian
langsung diterima Kapolda, Brigjen terhadap sejumlah pelaku dugaan tersendiri produk peradilan yang
Polisi Aryanto Sutadi (22/12). Namun korupsi APBD di lembaga legislatif dihasilkan. (Putu Wirata Dwikora,
sejauh ini, laporan tersebut belum sudah berlangsung, namun hal-hal 2003).
ditindaklanjuti dengan tindakan yang akan mencederai keadilan masih Sedangkan tujuan secara spesifik
konkret. mungkin terjadi hingga ada putusan dari eksaminasi ini adalah untuk
Dalam sebuah harian lokal pengadilan yang berkekuatan hukum menguji apakah suatu pertimbangan
disebutkan, Polda Sulteng via Polres tetap. putusan peradilan sudah sesuai
Buol menemui kesulitan mengungkap Proses ini harus dicermati dan dengan kaedah penerapan hukum yang
dugaan korupsi ini karena tidak diawasi untuk menghindari upaya- baik dan benar berdasarkan ilmu
menemukan dokumen resmi APBD upaya yang bisa menundukkan pengetahuan hukum.
Buol. kekuatan hukum pada konspirasi yang Keberadaan eksaminasi sebagai
Hal tersebut dibantah pihak KRM dikenal dengan mafia peradilan. suatu gerakan sosial dalam mengawasi
sebagai pelapor. Menurut Juru Dalam dunia sepakbola modern, peradilan sangat penting untuk
bicaranya, Agus Darwis, pihaknya dikenal strategi total football, dimana mengawasi proses hukum terhadap
melaporkan berdasarkan analisis setiap lini secara konsisten melakukan tersangka Tipikor yang saat ini sudah
dokumen resmi APBD Buol dan serangan ke daerah lawan. Strategi ini ditangani oleh Kejati dan Kejari di
pertanggungjawaban Bupati Buol sangat relevan untuk mencegah dan Sulteng.
tentang pelaksanaan APBD. menyeret para pelaku Tipikor dengan Dari sudut pandang inilah usaha
Kendala yang dihadapi Polda melibatkan rakyat secara massif untuk mengembangkan kegiatan
Sulteng ini dinilai sangat mengada- untuk mengawasi institusi hukum dan pengujian terhadap putusan peradilan
ada. Masykur, dari Perhimpunan lembaga pengadilan. (eksaminasi) menjadi sangat
Bantuan Hukum Rakyat Sulteng Eksaminasi publik adalah satu strategis. Letak strategisnya adalah
menilai sangat ganjil. bentuk pelibatan rakyat dalam karena melibatkan partisipasi rakyat
Alasannya, dokumen APBD bukan- pengawasan produk-produk peradi- secara aktif dalam rangka mengawasi
lah bagian dari rahasia negara yang lan. Apabila dihubungkan dalam jalannya proses peradilan. Akhirnya,
wajib untuk disembunyikan. Sebagai konteks proses hukum terhadap jika rakyat sudah terlibat dalam
produk legislatif yang diperuntukkan tersangka kasus Tipikor, maka pengawasan peradilan, maka koruptor
bagi publik, tambahnya, maka seluruh eksaminasi publik akan melakukan pun akan tersungkur. []
rakyat berhak untuk mengetahui apa pengujian dan pemeriksaan terhadap [andi miswar]

seput arrakyat MENGUCAPKAN


SELAMAT
TAHUN BARU

2005
21
seputarrakyat|edisi03|tahunII|2004

You might also like