You are on page 1of 3

Ancaman terhadap NKRI

Pertumbuhan berkelanjutan

Mempertahankan tingkat pertumbuhan memang sangat penting untuk dapat menarik


minat investor asing. 20 tahun setelah krisis keuangan Asia yang juga mengguncang
Indonesia, cadangan devisa kini mencapai rekor tertinggi dengan 129 miliar dolar AS.
Arus masuk di pasar obligasi juga mendekati angka rekor.

S&P Global Ratings pada Mei lalu bergabung dengan dua perusahaan pemeringkat
utama lainnya dalam memberikan status "investment grade" untuk Indonesia, sebuah
imbalan positif pada politik anggaran yang lebih hati-hati. Mata uang Rupiah tahun ini
berhasil dipertahankan stabil, bahkan menguat 2,3 persen terhadap dolar AS dibanding
pada 2016.

Trend ini "menandakan bagaimana Indonesia sekarang naik menjadi kelompok negara
berpenghasilan menengah," kata Perry Warjiyo, wakil gubernur di Bank Indonesia. "Di
bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, perkembangan itu juga menandakan
dasar-dasar ekonomi yang cukup kuat dan tangguh," tandasnya.
Gap Infrastruktur

Program pembangunan pemerintahan Jokowi saat ini fokus pada pembangunan


infrastruktur: jalan, jalur kereta api dan pelabuhan laut serta udara. Targetnya adalah
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada 2018, sasaran tertinggi dalam lima
tahun.

Tapi defisit infrastruktur masih sangat besar. Bank Dunia memperkirakan ada defisit
infrastruktur senilair 1,5 triliun US Dolar Berarti, Indonesia dalam beberapa tahun ke
depan tetap perlu pinjaman dari luar negeri senilai 500 miliar US Dolar setiap tahun.

Karena minimnya investasi sebelum era Jokowi, tingkat pertumbuhan belanja pemerintah
per kapita di Indonesia jauh lebih rendah dibanding Vietnam, China, India dan Malaysia,
kata Bank Dunia. Investasi publik tumbuh hanya setengah dari laju ekonomi dari tahun
2005 sampai 2015. Kualitas infrastruktur juga jauh tertinggal dari wilayah dan pasar
negara berkembang lainnya.
Tekanan Anggaran

Penerimaan pajak Indonesia sebagai pangsa PDB juga tetap menjadi salah satu yang
paling rendah di kawasan Asia Tenggara. Menurut perkiraan OECD angkanya hanya 12
persen pada tahun 2015. Lalu turun lagi menjadi hanya 10,3 persen, hal yang membuat
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bulan Juli mengeluarkan pernyataan bahwa
pendapatan dari pajak begitu "rendah dan tidak dapat diterima."

Menkeu Sri Mulyani ingin mendongkrak pendapatan pajak hingga mencapai rasio 16
persen sampai 2019, sebuah target yang dinilai ambisius. Melalui program amnesti pajak
yang berakhir tahun ini, pemerintah berhasil meraup senilai lebih dari 11 miliar US Dolar
dari pembayaran denda amnesti pajak.

Dalam upaya mengurangi kemiskinan, ada beberapa kemajuian, namun masih terdapat
sekitar 28 juta penduduk miskin. Tingkat kemiskinan resmi adalah 10,6 persen pada bulan
Maret, atau hanya 0,2 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Bank Dunia mengatakan, sejumlah besar penduduk tetap rentan terhadap guncangan
ekonomi. Lebih 60 juta orang berisiko jatuh kembali ke dalam kemiskinan. Sementara
upah bulanan rata-rata naik 24 persen sampai Februari tahun ini, dengan kecenderungan
timpang, karena kelompok pendapatan yang lebih tinggi mengalami pertumbuhan lebih
cepat daripada kelompok berpenghasilan rendah.

You might also like