You are on page 1of 4

TUGAS METODOLOGI KEPERAWATAN: TELAAH PENELITIAN

KUALITATIF

Nama : Jihan Rabi’al


NPM : 1712201010023
Mata Kuliah : Metodologi Keperawatan
Dosen Pembimbing : Ns. Suryane Sulistiana S, MA, Ph.D

Judul :
Kelelahan pada perawat di Rumah Sakit - Budaya 'Supernurse' adalah penghalang
mengatasi masalah: Sebuah studi wawancara kualitatif.

Landasan Teori :
Kelelahan pada perawat yang bekerja di Rumah Sakit dapat berdampak pada
penurunan kepuasan perawat, sehingga dapat mempengaruhi perawat dalam
memberikan pelayanan pada pasien. Mengatasi kelelahan pada perawat telah
diidentifikasi sebagai prioritas oleh banyak organisasi di seluruh dunia dalam
upaya untuk mempromosikan budaya keselamatan pasien dan tenaga keperawatan
yang sehat.

Tujuan :
Tujuan keseluruhan dari penelitian ini adalah untuk menggali hambatan dalam
sistem kerja perawat di Rumah Sakit untuk mengatasi masalah dan kelelahan,
serta menawarkan wawasan baru yang menggambarkan hubungan antara persepsi
perawat terhadap kelelahan, budaya profesional keperawatan, dan implikasi bagi
tenaga keperawatan.

Metodologi Penelitian :
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
fenomologi, yaitu suatu tradisi untuk mengeksplorasi pengalaman manusia.
Dalam konteks ini ada asumsi bahwa manusia aktif memahami apa yang terjadi
disekelilingnya sebagai sebuah pengalaman hidupnya dan menginterpretasikan
pengalaman tersebut.

Metode Pengumpulan Data :


Wawancara dengan peserta mengikuti panduan wawancara semi terstruktur yang
mencakup pertanyaan yang memunculkan pandangan peserta tentang tingkat
kelelahan perawat, konsekuensi kelelahan, dan hambatan untuk mengatasi
kelelahan. Transkrip wawancara dianalisis dengan menggunakan analisis konten
langsung yang dipandu oleh model Inisiatif Teknik Sistem untuk Keselamatan
Pasien (SEIPS). Tema tambahan yang tidak secara langsung sesuai dengan model
SEIPS juga diidentifikasikan.
Wawancara semi terstruktur dibuat oleh dua penulis berdasarkan penelitian
sebelumnya tentang kelelahan dalam keperawatan dengan model SEIPS dari
sistem kerja. Panduan ini mencakup pertanyaan tentang pengalaman pribadi
tentang kelelahan, sumber kelelahan, hambatan terhadap kelelahan dan
penanganan dalam sistem kerja keperawatan. Setiap wawancara berlangsung 30-
66 menit. Penulis kedua melakukan semua wawancara selama musim gugur 2014
di ruang wawancara pribadi di dalam gedung School of Nursing.. Wawancara
adalah rekaman audio dan ditranskripsi kata demi kata oleh transcriptionist
terstruktur HIPAA. Transkripsi dan analisis data berlangsung pada musim semi
tahun 2015

Tempat dan Jumlah Partisipan :


Penelitian ini dilakukan di University of Wisconsin, United States. Perawat
terdaftar (RN) direkrut dari pusat medis akademis besar di Amerika Serikat
Midwestern. Pekerjaan sebelumnya telah menunjukkan perbedaan tingkat
kelelahan berdasarkan pengalaman bertahun-tahun RN. Selain itu, perawat dengan
lebih banyak pengalaman kerja mungkin memiliki perspektif unik dalam
mengatasi kelelahan karena "kelangsungan hidup" mereka dalam sistem
dibandingkan dengan perawat dengan pengalaman yang lebih terbatas. Oleh
karena itu, RN direkrut yang memiliki pengalaman kurang dari dua tahun atau
lebih dari lima tahun pengalaman dalam praktik. Tingkat pengalaman ini dipilih
berdasarkan kerangka Novice to Expert Benner yang merekomendasikan perawat
"kompeten" setelah dua sampai tiga tahun berlatih dan menjadi "ahli" ketika
mereka memahami apa yang dibutuhkan dalam situasi tertentu berdasarkan intuisi
dan pengalaman. Selain itu, peserta direkrut dari unit perawatan medis dan bedah
intensif (ICUs) untuk memungkinkan pemindahan potensial ke unit serupa di
seluruh Amerika Serikat di pusat medis akademik yang besar.
Peserta direkrut melalui presentasi di Rumah Sakit Keperawatan Research
Council, sebanyak 22 RN diwawancarai untuk studi ini sesuai dengan
rekomendasi kualitas untuk studi analisis konten kualitatif.

Tehnik Menilai Kredibilitas dan Kualitas Instrumen Penelitian :


Transkrip wawancara dianalisis untuk tema yang menggunakan analisis konten
langsung. Penulis menggunakan model SEIPS untuk mengarahkan pengkodean
transkrip. Dua penulis, seorang insinyur faktor manusia dan perawat, bertugas
sebagai coders untuk analisis awal dan analisis lengkap tentang aplikasi
pengkodean. Keduanya mulai dengan membaca tiga transkrip untuk tema, dan
kemudian mengembangkan struktur pengkodean awal dan buku berdasarkan tema
yang ditemukan dalam transkrip dan komponen yang didefinisikan dalam Model
SEIPS. Para penulis kemudian masing-masing secara independen mengkodekan
semua dua puluh dua wawancara sambil bertemu setiap minggu untuk
memastikan bahwa semua pengkodean disesuaikan sepanjang keseluruhan
transkrip. Setelah analisis awal ini selesai, penulis kedua kembali melalui kutipan
kode dan subtema yang teridentifikasi pada pengkodean awal. Sub-subtema
dipresentasikan kembali kepada penulis pertama dan dibahas di banyak presentasi
untuk para peneliti keperawatan, termasuk sejumlah besar perawat dari rumah
sakit dimana data dikumpulkan, untuk memastikan validitas tema. Temuan dari
analisis yang secara langsung disesuaikan dengan model SEIPS, secara spesifik
hambatan dan fasilitator terhadap kelelahan dan penanganan yang terkait dengan
masing-masing komponen struktur sistem kerja, disajikan dalam publikasi
sebelumnya.
Metode Analisis yang digunakan :

Untuk menjaga transparansi dan kredibilitas, . Transkrip wawancara dianalisis


dengan menggunakan analisis konten langsung yang dipandu oleh Model Inisiatif
Teknik Sistem untuk Keselamatan Pasien (SEIPS). Wawancara adalah rekaman
audio dan di transkripsi kata demi kata oleh transcriptionist terstruktur HIPAA.

You might also like