You are on page 1of 5

[JUDUL DOKUMEN]

[Subjudul dokumen]

[TANGGAL]
[NAMA PERUSAHAAN]
[Alamat perusahaan]
Bahan Konstruksi dan Korosi

1. FRACTURE
Fracture adalah merupakan pemisahan suatu bagian utuh menjadi dua bagian atau lebih
sebagai respons terhadap tekanan yang dipaksakan secara statis (yaitu konstan atau perlahan
berubah seiring waktu) dan pada suhu yang relatif rendah terhadap suhu leleh material.
Sedangkan jenis jenis fracture antara lain:
a. Ductile Fracture-> fraktur didahului oleh sejumlah kecil necking
b. Brittle Fracture ->Arah gerakan retak tegak lurus terhadap arah dari tegangan tarik
yang diterapkan dan menghasilkan permukaan rekahan yang relatif datar
c. Fracture Mechanics ->Dengan menggunakan prinsip-prinsip mekanika fraktur, adalah
mungkin untuk menunjukkan bahwa tegangan kritis dibutuhkan untuk perambatan
retak pada material rapuh
d. Ductility ->ukuran tingkat deformasi plastis yang telah dipertahankan pada fraktur
.
2. FATIGUE
Kelelahan (fatigue) merupakan salah satu bentuk kegagalan yang terjadi pada struktur yang
mengalami tekanan dinamis dan berfluktuasi (misalnya, jembatan, pesawat terbang, dan
komponen mesin). Istilah "kelelahan" digunakan karena jenis kegagalan ini biasanya terjadi
setelah periode tegangan atau regangan yang berulang-ulang. Tahapan terjadinya Fatigue:
a. Reversed Stress Cycle
b. Repeated Stress Cycle
c. Random Stress Cycle
Sedangkan factor yang mempengaruhi antara lain:
a. Tegangan Rata-Rata
b. Efek Permukaan
c. Faktor Desain->mengurangi penyimpangan structural dengan modifikasi desain
d. Lingkungan->kelelahantermal dan kelelahan korosi
.
3. CREEP
Mulur (creep) didefinisikan sebagai regangan (strain) yang bergantung waktu (time).
Mulur terjadi sebagai akibat adanya deformasi lambat dari suatu material/logam/komponen
yangbekerja dengan kondisi beban (load) dan atau suhu tinggi yang konstan. Pengaruh
tegangan dan suhu terhadap creep:
a. Terjadi peningkatan strain pada saat diberi tegangan
b. Steady state creep rate meningkat
c. Rupture lifetime is diminish
.
4. DISLOKASI
Dislokasi adalah suatu pergeseran atau pegerakan atom-atom di dalam sistem kristal logam
akibat tegangan mekanik yang dapat menciptakan deformasi plastis (perubahan dimensi secara
permanen). Kekuatan (strength) dan keelastisan (ductility) atom di dalam melalui tingkat
kesulitan atau kemudahan gerakan dislokasi di dalam sistem kristal logam .. Berikut adalah
jenis-jenis dislokasi:

a. Edge Dislocation (dislokasi tepi)


b. Screw Dislocation (dislokasi ulir)
c. Mixed Dislocation (dislokasi campuran)

5. MEKANISME PENGUATAN
Mekanisme penguatan adalah hubungan antara pergerakan dislokasi dan sifat mekanik
logam, dengan prinsip sederhana, yaitu :membatasi atau menghambat gerakan dislokasi
membuat bahan menjadi lebih keras dan lebih kuat. Berikut adalah jenis jenis mekanisme
penguatan:

a. Reduce Grain Size->ukuran butir diperkecil atau diperhalus agar dapat menghalangi
pergerakan dislokasi disekitar batas butir.
b. Penguatan Larutan Padatan ->mencampurnya dengan atom-atom tak murni yang mana
baik menjadi larutan padatan tersubstitusi atau interstisial
c. Precipitation Strengthening ->proses pengerasan paduan logam dengan menyebarkan
partikel-partikel halus secara merata
d. Strain Hardening ->fenomena dimana logam ductile (lentur) menjadi lebih keras dan
kuat karena deformasi plastis

6. DEFORMASI
Deformasi merupakan suatu keadaan dimana terjadi perubahan bentuk suatu material atau
bahan. Terjadinya perubahan ini diakibatkan karena mengalami atau dikenai gaya. Selama
proses deformasi berlangsung, didalam bahan terjadi penyerapan energi sebagai akibat dari
gaya yang bekerja sepanjang deformasi. Deformasi terbagi menjadi dua yaitu

a. Deformasi Elastis->perubahan yang terjadi pada bahan yang dikenai oleh gaya dan
sifatnya sementara, maksudnya bila gaya yang dikenai oleh bahan bekerja maka bahan
akan berubah bentuknya namun sebaliknya bila gaya yang dikenai bahan ditiadakan
maka keadaan benda kembali seperti semula
b. Deformasi Plasdtis->perubahan bentuk yang terjadi pada benda secara permanen,
walaupun beban yang berkerja ditiadakan.

7. MATERIAL PROPERTIES
Sifat mekanis merupakan kemampuan suatu bahan/material dalam menerima beban
mekanis, baik beban statis maupun beban dinamis.Berikut sifat-sifat bahan material antara
lain:Strength (Kekuatan),Stifnes (Kekakuan), Elasticity (Elastisitas), Plasticity
(Plastisitas),Ductility (Keliatan), Keuletan,Kelelahan,Creep (Melar),Keausan .

8. EROSION CORROSION
Korosi erosi adalah percepatan tingkat kerusakan atau serangan pada logam karena gerakan
relatif antara cairan korosif dan permukaan logam. Umumnya gerakan ini cukup cepat, dan
berkaitan dengan abrasi. Penyebab korosi erosi antara lain:
a. Turbulensi Aliran->Di dalam aliran yang turbulen gelembung udara akan semakin
banyak dan bertekanan,
b. Adanya produk korosi/endapan lain yang dapat mengganggu aliran
c. Peronggaan/kavitasi->terbentuknya gelembung-gelembung uap dan pecah pada
permukaan logam.
9. KOROSI MIKROORGANISME
korosi ini disebabkan oleh mikroorganisme yang melakukan metabolisme secara langsung
dengan logam sehingga hasil akhir akan menimbulkan korosi, atau dapat pula hasil reaksinya
membuat lingkungan yang korosif. Berikut adalah jenis-jenis korosi mikroorganisme:

a. Biokorosi-Aktif-> korosi ini disebabkan oleh mikroorganisme yang melakukan


metabolisme secara langsung dengan logam sehingga hasil akhir akan menimbulkan
korosi, atau dapat pula hasil reaksinya membuat lingkungan yang korosif
b. Biokorosi-pasif-> mikroorganisme baik yang telah mati atau masih hidup
menyebabkan perubahan laju aliran pada fluida yang menginduksi adanya erosi korosi
Hal-hal yang menyebabkan korosi mikroorganisme antara lain:

a. Temperatur, semakin tinggi temperatur maka reaksi kimia akan semakin cepat
maka korosi akan semakin cepat terjadi.
b. Kecepatan aliran, jika kecepatan aliran semakin cepat maka akan merusak lapisan
film pada logam maka akan mempercepat korosi karena logam akan kehilangan
lapisan.
c. Pada pH yang optimal maka korosi akan semakin cepat ( mikroba ).
d. Kadar Oksigen, semakin tinggi kadar oksigen pada suatu tempat maka reaksi
oksidasi akan mudah terjadi sehingga akan mempengaruhi laju reaksi korosi.
e. Kelembaban udara

DAFTAR PUSTAKA

Callister, William D., 2007. "Materials Science and Engineering: an Introduction


7th".
New York: John Wiley & Sons, Inc.

Surdia.T,. Saito, S, 2000, Pengetahuan Bahan Teknik., Cetakan ke-5 Pradnya Paramita
Jakarta.

Staf Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Pattimura Kampus Unpatti, Poka-
Ambon: 2011.

Utomo, Budi. 2009. JENIS KOROSI DAN PENANGGULANGANNYA. Program


Diploma III Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro: Semarang

You might also like