Professional Documents
Culture Documents
penurunan anatomik dan fungsional atas organ organnya makin besar. Penurunan
anatomik dan fungsional dari organ-organ terebut akan menyebabkan lebih mudah
1. Sistem panca-indra
Terdapat berbagai perubahan morfologik baik pada mata, telinga, hidung, syaraf
perasa di lidah dan kulit. Perubahan yang bersifat degeneratif ini yang bersifat
indra tersebut baik pada fungsi melihat, mendengar, keseimbangan ataupun perasa
dan perabaan. Pada keadaan yang ekstrim bahkan bisa berifat patologik, misalnya
terjadi ulkus kornea, glaucoma dan katarak pada mata, sampai pada keadaan
konfusio akibat penglihatan terganggu. Pada telinga dapat terjadi tuli konduktif,
2. Sistem gastro-intestinal
Mulai dari gigi sampai anus terjadi perubahan morfologik degeneratif, antara
lain perubahan atrofik pada rahang, sehingga gigi lebih mudah tanggal. Perubahan
3. Sistem kardiovaskuler
Walaupun tanpa adanya penyakit, pada usia lanjut jantung sudah menunjukkan
penurunan kekuatan kontraksi, kecepatan kontraksi dan isi sekuncup. Terjadi pula
4. Sistem respirasi
tahun, setelah itu mulai menrun fungsinya. Elastisitas paru menurun, kekakuan
dinding dada meningkat, kekuatan otot dada menurun. Semua ini berakibat
menurunnya rasio ventilasi-perfusi dibagian paru yang tak bebas dan perlebaran
gradient alveolar arteri untuk oksigen, keadaan ini tidak boleh disalah artikan
sebagai penyakit paru. Di sampng itu, terjadi penurunan gerak silia di dinding
sistem respirasi, penurunan reflex batuk dan reflex fisiologik lain, yang
bawah.
5. Sistem endokrinologik
gula puasa yang normal. Di samping factor diet, obesitas dan kurangnya olahraga
6. Sistem hematologik
Pola pertumbuhan SDP/SDM secara kualitatif tak berubah pada penuaan, akan
tetapi sumsum tulang secara nyata mengandung lebih sedikit sel hemopoitik
Pada synovial sendi terjadi perubahan berupa tidak ratanya permukaan sendi,
penurunan dalam jumlah (Jumlah neuron pada akhir rentan hidup rata-
rata tinggal tersisa sekitar 50% dibanding usia 30 tahun) dan mulai
genetik.
lanjut, timus sudah mengalami resorbsi. Walaupun demikian jumlah sel T dan B
Berat otak akan menurun sebanyak sekitar10% pada penuaan antara umur 30
sampai 70 tahun. Di samping itu meningen menebal, giri dan sulci otak berkurang
kedalamannya.
berubahnya pigmentasi dengan akibat penipisan kulit, fragil seperti selaput (seperti
kulit ari buah salak). Warna kulit berubah akibat terjadi pigmentasi tak merata, kuku
seringkali akibat gangguan matebolik atau denervarsi syaraf. Keadaan otot akibat
inaktivitas ini dapat diatasi dengan memperbaiki pola hidup (olahraga atau aktivitas
terpogram).