You are on page 1of 15

PENERAPAN INTEGRAL LIPAT DUA UNTUK MENENTUKAN LUAS

PERMUKAAN

Oleh

Sella Aji Oktarin


NIM 111810101023

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2015
KATA PENGANTAR

Alhamduliah, segala puji hanya bagi Allah atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir mata kuliah kalkulus 3 dengan
judul “Penerapan Integral Lipat-Dua untuk Menentukan Luas Permukaan ”.
Penulisan tugas ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat tugas akhir
mata kuliah Kalkulus 3. Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tugas ini.
Selesainya tugas ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun
tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan tugas ini hingga selesai.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan penulis berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Jember, Februari 2015 Penulis


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1

1.3 Tujuan ........................................................................................... 1

1.4 Manfaat ......................................................................................... 1

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 2

BAB 3. PEMBAHASAN ................................................................................... 6

BAB 4. PENUTUP........................................................................................... 10

4.1 Kesimpulan .................................................................................. 10

4.2 Saran ............................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini perkembangan penerapan suatu materi ke dalam studi kasus
sangat beragam, tidak terkecuali integral. Dalam integral lipat dua terdapat
bermacam-macam yaitu seperti menghitung pusat massa, momen inersia, dan luas
permukaan. Dalam hal ini penulis akan membahas salah satu penerapan integral
lipat dua yaitu luas permukaan suatu daerah. Selain itu penerapan dilakukan
dengan menggunakan program Maple dan Matlab.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana
menghitung luas permukaan suatu daerah dengan mengunakan integral lipat dua.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penulisan makalah ini berdasarkan
rumusan masalah diatas adalah dapat memahami dan menghitung luas permukaan
suatu daerah dengan mengunakan integral lipat dua.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari makalah ini adalah dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaplikasian integral lipat dua
untuk menentukan luas permukaan suatu daerah.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Integral Lipat Dua


Menurut Hasyim Baisuni (1986) pengertian integral lipat dua yang ditulis
dalam bentuk:
( )
∫ ∫ ( ) ( )
( )

adalah pengintegralan pertama dilakukan terhadap x dengan memandang f(x,y)


sebagai fungsi x dan y dianggap tetap (konstan), sedang batas integral yaitu
( ) ( ), kemudian hasil pengintegralan pertama di integrasikan terhadap
y dengan batas integrasi .
Bila integral diberikan dalam bentuk:
( )
∫ ∫ ( ) ( )
( )

Maka pengintegralan pertama dilakukan terhadap y dengan batas dari


( ) ( ), kemudian hasilnya integrasikan terhadap x dengan batas ke
. Secara umum persamaan (1) dan (2) dapat ditulis sebagai berikut:

∬ ( ) ( )

∬ ( ) ( )

2. 2 Luas Permukaan
Salah satu penerapan integral lipat dua menurut James Stewart (1999)
adalah menghitung luas permukaan. Metode kalkulus variabel tunggal
digunakan untuk menentukan luas dari suatu jenis permukaan yang khas seperti
permukaan benda putar dan untuk menghitung luas permukaan dengan
persamaan ( ) grafik fungsi dua variabel.
Misalkan S adalah permukaan dengan persamaan ( ) dengan f
menpunyai turunan parsial kontinu. Untuk penyederhanaan dalam penurunan
rumus luas permukaan, anggap bahwa ( ) dan daerah asal D dari f
adalah segiempat. Bagi D menjadi segiempat kecil dengan luas
Jika ( ) adalah pojok dari yang terdekat ke titik asal, dan anggap

( ( )) adalah titik pada S yang tepat diatasnya seperti yang

terlihat pada gambar 1. Bidang singgung terhadap s di adalah hampiran


terhadap S dekat . Sehingga luas dari bagian bidang singgung (jajar
genjang) yang terletak tepat diatas adalah hampiran terhadap luas
bagian S yang terletak tepat diatas . Jadi jumlah ∑ ∑ adalah hamiran
terhadap luas total S, dan semakin banyak segiempat maka hampiran tersebut
semakin baik. Oleh karena itu, didefinisikan bahwa luas permukaan S sebagi
berikut

( ) ∑∑ ( )

Selain rumus diatas terdapat rumus lain yang lebih praktis untuk
keperluan komputasi, misalkan a dan b adalah vektor yang bermula di dan
terletak sepanjang sisi jajar genjang dengan luas (lihat gambar 2). Maka
| | . ingat kembali pada subbab turunan parsial bahwa ( )
dan ( ) adalah kemiringan garis singgung yang melalui dalam arah a
dan b. Oleh karena itu,
( )
( )
Dan

| | | ( ) |
( )
( ) ( )
[ ( ) ( ) ]

Jadi | | √[ ( )] [ ( )]
Dari persamaan (5) didapatkan

( ) ∑∑

∑ ∑ √[ ( )] [ ( )]

Dan menurut definisi integral lipat dua dapat diperoleh rumus luas permukaan
dengan persamaan ( )( ) dengan kontinu adalah

( ) ∬ √[ ( )] [ ( )] ( )

Teorema :
Misalkan f dan turunan parsial pertamanya kontinu pada daerah tertutup R di
dalam bidang xy. Jika ( ) luas permukaan ( ) yang terletak diatas R,
maka

( ) ∬√ ( ) ( ) ( )

(Leithold, 1986).

Pada kurva y = F(x) dengan F(x) > 0 pada [a,b] F’ kontinupada


[a,b]. Jika kurva ini diputar mengelilingi sumbu x, diperoleh suatu permukaan
putar. Persamaan permukaan ini adalah
[ ( )] (8)
Dari sifat simetris, luas permukaan diatas bidang xz dan di muka bidang xy
adalah seperempat luas seluruh permukaan. Dengan menyelesaikan (8) untuk z
dan meniadakan akar negatif karena maka diperoleh ( )

√[ ( )] . Daerah R di bidang xy adalah daerah yang dibatasi oleh sumbu


x, kurva y = F(x), garis x = a dan x = b. Perhitungan turunan parsial f diperoleh
( ) ( )
( ) ( )
√[ ( )] √[ ( )]
Dengan melihat bahwa ( ) dan ( ) tidak ada pada sebagian batas R
( ( ) ( )). Integral lipat dua yang diperoleh dari (7)
adalah

[ ( )] [ ( )] ( )√[ ( )]
∬√ ∬
[ ( )] [ ( )] √[ ( )]
Integral lipat dua ini adalah integral tak wajar, karena integral mempunyai
diskontinuitas di setiap titik pada batas dari R dimana ( )
( ) Dengan demikian untuk menghitung integrallipat dua dengan suatu
integral berulang di mana integral sebelah dalam merupakan integral tak wajar.
( )
( ) ∫ [ ( )√[ ( )] ∫ ] ( )
√[ ( )]
( )

√[ ( )] ( ) √[ ( )]

[ ]
( ) ( )

( ) ( )

Dari persamaan (9) diperoleh persamaan berikut

( ) ∫ ( ) √[ ( )]

Persamaan diatas mengakibatkan suatu teorema, dimana F diganti dengan f.

Teorema:
Misalkan fungsi f positif pada [a,b], dan f’ kontinu pada [a,b]. Jika ( ) adalah
luas permukaan putar yang diperoleh dengan memutar kurva y = f(x), dengan
mengelilingi sumbu x, maka

( ) ∫ ( ) √[ ( )]
BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Penyelesaian Soal


Terdapat beberapa permasalahan menghitung luas permukaan suatu daerah
tertentu. Berikut merupakan contoh permasalahan mengenai luas permukaan
tersebut.
Contoh 1:
Carilah luas permukaan yang dipotong dari silinder oleh bidang x
= 0, x = 2, y = 0, dan y = 3 (Leithold, 1986).
Penyelesaian:
Daerah R adalah empat persegi panjang di kuadran pertama di dalam bidang xy
yang dibatasi oleh garis x = 2 dan y = 3. Permukaan mempunyai persamaan
. Penyelesaian dalam z menghasilkan √ , sehingga
( ) √ . Jadi, jika ( ) adalah luas permukaan, maka

( ) ∬√ ( ) ( )

∫ ∫ √( )

∫ ∫

∫ [ ]

Jadi, luas permukaannya adalah satuan kuadrat.


Contoh 2:
Carilah luas paraboloida dibawah bidang z = 4 (Leithold, 1986).
Penyelesaian:
Dari persamaan paraboloida dapat dilihat bahwa ( ) . Daerah
tertutup di bidang xy yang dibatasi oleh lingkaran adalah daerah R.
Jika luas permukaan yang ditanyakan adalah ( ) satuan kuadrat, maka

( ) ∬√ ( ) ( )

∬√ ( )

Karena integral mengandug suku ( ) perhitungan integral lipat dua


dapat disederhanakan bila digunakan koordinat kutub. Maka .
Karena , maka Selanjutnya batas r dari 0 ke 2, dan
batas dari 0 ke . Karena itu,

( ) ∬√

∫ ∫ √

∫ [ ( ) ]

( √ )

Dengan demikian luas paraboloida di bawah bidang yang diberikan adalah


( √ ) satuan kuadrat.

3.2 Implementasi kedalam Program


Pada pembahasan ini akan membahas tentang penerapan atau implemenntasi
permasalahan kedalam program yaitu Matlab dan Maple.
a. Program Matlab
Berkut merupakan penerapan soal pada program matlab.
Skrip yang digunakan:

Hasil yang dididapatkan:


Skrip yang digunakan untuk soal 2:

Hasil keluaran:
b. Program Maple
Berikut ini merupakan penerapan soal 1 pada program maple.

Berikut ini merupakan penerapan soal 1 pada program maple.


BAB 3. KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Menghitung luas permukaan suatu daerah dapat mengunakan rumus sebagai
berikut dengan persamaan ( )( ) dengan kontinu
adalah

( ) ∬ √[ ( )] [ ( )]

dan misalkan fungsi f positif pada [a,b], dan f’ kontinu pada [a,b]. Jika ( )
adalah luas permukaan putar yang diperoleh dengan memutar kurva y = f(x),
dengan mengelilingi sumbu x, maka mengunakan rumus

( ) ∫ ( ) √[ ( )]

3.2 Saran
Adapun saran dalam makalah ini adalah materi luas permukaan dapat
digunakan sebagai dasar menentukan luas permukaan parametrik benda putar.
DAFTAR PUSTAKA

Baisuni, H. 1986. Kalkulus. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

J. Purcell, E. dkk. 2004. Kalkulus Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Leithold. 1986. The Calculus With Analytic Geometry Fith Edition. Harper &
Row Inc.

Stewart, J. 1999. Calculus Fourth Edition. Jakarta: Erlangga.

You might also like