Pada review ini penulis menggunakan dua referensi berupa karya tulis
ilmiah (paper). Paper pertama berjudul “High-Sulfidation Epithermal Pyrite-
Hosted Au (Ag-Cu) Ore Formation by Condensed Magmatic Vapors on Sangihe Island, Indonesia” yang ditulis oleh Julia King, A.E. Williams-Jones, Vincent van Hinsberg, dan Glyn Williams-Jones. Sedangkan paper kedua berjudul “Supergene Enriched, Intrusion Related Low Suphidation Deposit, Binebase- Bawone, North Sulawesi, Indonesia” yang ditulis oleh A. Wisanggono, P. Abaijah, K. Akiro, D. Pertiwi, dan R. Aditya Sauzy. Kedua paper tersebut membahas tentang satu topik yang relatif sama yakni keterdapatan mineral emas pada endapan pirit yang berasosiasi dengan vuggy silica yang merupakan penciri endapan epitermal sulfidasi tinggi. Lokasi penelitian berada di kompleks Binebase-Bawone, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Indonesia. Endapan epitermal high sulfidation dicirikan dengan host rock berupa batuan vulkanik bersifat asam hingga intermediet dengan kontrol struktur berupa sesar secara regional atau intrusi subvulkanik, kedalaman formasi batuan sekitar 500-2000 meter dan temperatur 1000C-3200C. Endapan Epitermal High Sulfidation terbentuk oleh sistem dari fluida hidrotermal yang berasal dari intrusi magmatik yang cukup dalam, fluida ini bergerak secara vertikal dan horizontal menembus rekahan-rekahan pada batuan. Fluida ini didominasi oleh fluida magmatik dengan kandungan acidic yang tinggi yaitu berupa HCl, SO2, H2S (Pirajno, 1992). Daerah penelitian merupakan jajaran volcanic island arc hasil subduksi lempeng Laut Molucca dengan lempeng benua Eurasia yang menghasilkan jajaran 25 gunung berapi aktif yang berjajar dari timur laut pulau Sulawesi hingga selatan Filipina. Hasil dari subduksi ini menghasilkan produk- produk batuan intermediet hingga dasit pada kelompok Bawone-Binebase. Adanya supergene enrichment menyebabkan pengkayaan unsur Au dan Ag pada daerah penelitian. Selain itu keterdapatan vuggy silica juga membuktikan adanya endapan epitermal sulfidasi tinggi pada daerah tersebut. Mineral bijih yang dihasilkan pada daerah ini meliputi emas, perak, dan pirit. Sedangkan mineral asosiasinya meliputi mineral-mineral silica dan sulfida.