Professional Documents
Culture Documents
BAB IV
HASIL PENELITIAN
c. Motto
5. Pelayanan Unggulan
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang (RSMH) sebagai rumah
sakit Badan Layanan Umum kelas A milik Departemen Kesehatan RI yang
terbesar di kawasan Sumatera Bagian Selatan dan terakreditasi Tingkat
Lengkap (16 Bidang Pelayanan), dengan pelayanan unggulan saat ini
Jantung dan Otak Terpadu serta Onkologi Terpadu.
6. Gambaran Umum instalasi rawat inap H edah bagian ruang Aster D
Instalasi Rawat Inap H merupakan salah satu bagian dari Rumah Sakit
Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan terhadap pasien yang dirawat dengan fasilitas kelas I , Kelas II
dan kelas III dari semua 5 ruangan yang tersedia. Adapun kegiatan
pelayanan rawat inap tersebut di antaranya : THT, Syaraf aas, Row, Syaraf
bawah, dan RPK.
Ruang Aster D merupakan salah satu bagian rawat inap bedah yang
memberikan pelayanan bagi penderita penyakit bedah. Ruang Aster D
secara operasional berada dibawah Instalasi Rawat Inap H yang difungsikan
menjadi ruang MPKP pertama sejak Desember 2016 di Rumah Sakit Dr.
Mohammad Hoesin Palembang.
Ruang Aster D berkapasitas tempat tidur 33 TT. Ruang Aster D telah
mengembangkan SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan
Profesional), dimana pembagian tenaga perawat menjadi 3 tim, tim I
merawat pasien sebanyak 11 orang, tim II merawat sebanyak 10 pasien, dan
tim III merawat sebanyak 10 orang. Dengan tenaga keperawatan berjumlah
17 orang. Ruang ini memiliki 7 ruangan kamar pasien, 1 ruang karu, 1 ruang
perawat, 1 pantry, 1 kamar mandi perawat, 1 nurse station, 1 gudang dan 4
kamar mandi untuk pasien (Medical Record RSUP Dr Mohammad Hoesin
Palembang, 2016).
7. Gambaran Umum Instalasi Rawat Inap C Bedah bagian ruang
Kenanga E
Instalasi Rawat Inap C merupakan salah satu bagian dari Rumah Sakit
Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan terhadap pasien yang dirawat dengan fasilitas Kelas I, Kelas II
dan Kelas III dari 5 ruangan yang tersedia. Adapun kegiatan pelayanan
rawat inap tersebut di antaranya : Syaraf, THT, Bedah, Mata, dan Anak-
anak
Ruang Kenanga E merupakan salah satu bagian rawat inap bedah yang
memberikan pelayanan bagi penderita penyakit bedah. Ruang Kenanga E
secara operasional berada dibawah Instalasi Rawat Inap C yang difungsikan
menjadi ruang MPKP pertama sejak Desember 2016 di Rumah Sakit Dr.
Mohammad Hoesin Palembang.
Pada tanggal 12 Juni 2014 terjadi perubahan nama yang dahulu Ruang
Bedah E sekarang menjadi Ruang Kenanga E dengan pengurangan kapasitas
tempat tidur dari 35 TT menjadi 31 TT. Ruang Kenanga E telah
mengembangkan SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan
Profesional), dimana pembagian tenaga perawat menjadi 3 tim, tim I
merawat pasien sebanyak 11 orang, tim II merawat sebanyak 10 pasien, dan
tim III merawat sebanyak 10 orang. Dengan tenaga keperawatan berjumlah
17 orang. Ruang ini memiliki 5 ruangan kamar pasien, 1 ruang karu, 1 ruang
perawat, 1 pantry, 1 kamar mandi perawat, 1 nurse station, 1 gudang dan 7
kamar mandi untuk pasien (Medical Record RSUP Dr Mohammad Hoesin
Palembang, 2016).
C. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1.) Anamnesis
Tabel 4.1 Hasil Keluhan Utama pada Pasien Fraktur Femur
Pengkajian Pasien 1 Pasien 2
Keluhan Utama Nyeri dan sulit Nyeri saat berjalan, nyeri bila
Saat MRS : menggerakkan tungkai kaki ditekan.
sebelah kiri setelah
kecelakaan.
Saat Pengkajian : Nyeri dan sulit bergerak Nyeri ssat berjalan, nyeri bila
untuk melakukan aktivitas ditekan. Skala nyeri 3.
seperti mandi, BAB, BAK
serta ganti baju. Skala nyeri
4, Nyeri timbul pada saat
digerakkan dan pada saat
malam hari.
Tabel 4.2 Hasil Riwayat Kesehatan Saat Ini pada Pasien Fraktur Femur
Pengkajian Pasien 1 Pasien 2
Riwayat ± 1 jam sebelum masuk Selama 1 minggu ini sebelum
Kesehatan Saat rumah sakit motor yang masuk rumah sakit Pasien
ini dikendarai pasien selalu merasakan sakit di kaki
bertabrakan dengan mobil kiri pada daerah bekas luka
lain dari arah yang kecelakaan bermotor 1 tahun
berlawanan. Pasien terjatuh yang lalu setiap mau
dengan kaki kiri terbentur melakukan aktivitas sehari-
beda keras. Kemudian hari, pasien juga merasa cemas
pasien dirujuk ke RSUP Dr. dengan kakinya tersebut
Moehammad Hoesin sehingga keluarga pasien
Palembang dibawa ke memutuskan untuk merujuknya
Instalasi Gawat Darurat ( ke RSUP Dr. Moehammad
IGD ). Belum dilakukan Hoesin Palembang. Belum
tindakan operasi, kemudian dilakukan tindakan operasi,
pasien dikirim ke ruang kemudian pasien dikirim ke
Aster D pada tanggal 25 ruang Kenanga E pada tanggal
Mei 2016 dan diberi terapi 24 Mei 2016 dan diberi terapi
IVFD RL 20x/menit, IVFD RL 20x/menit,
Ceftriaxone 3x50mg dan Ceftriaxone 3x50mg dan
Ketorolac 3x30mg. Ketorolac 3x30mg.
Tabel 4.3 Hasil Riwayat Kesehatan Dahulu pada Pasien Fraktur Femur
Pengkajian Pasien 1 Pasien 2
Riwayat Sebelum terjadi fraktur, Sebelum terjadi fraktur, pasien
Kesehatan Dahulu pasien mengatakan tidak mengatakan tidak pernah
pernah mengalami penyakit mengalami penyakit berat,
berat, hanya sakit ringan hanya sakit ringan seperti,
seperti, influenza dan batuk influenza dan batuk - batuk
- batuk saja. Jika sakit saja. Jika sakit pasien berobat
pasien berobat ke ke puskesmas terdekat. Dan
puskesmas terdekat. tepat pada 1 tahun yang lalu
Penyakit lain disangkal, pasien bersama suaminya
riwayat alergi disangkal. mengalami kecelakaan
bermotor langsung dilarikan ke
Rumah Sakit Siti Khodijah
Palembang. Pasien mengalami
Fraktur Femur tetapi karena
tidak ada biaya pasien tidak
dirawat dan proses
penyembuhannya hanya di
rumah.
Keterangan : : Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Garis keturunan
: Pasien fraktur
: Garis keluarga
Keterangan : : Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Pasien fraktur
Tabel 4.8 Hasil Pola Aktivitas Sehari-hari pada Pasien Fraktur Femur
Pola Aktivitas Pola Nutrisi
Sehari-hari
P1 Nutrisi & Sebelum Sakit Selama Sakit
Minum
Jenis Nasi + lauk Bubur + lauk + sayur
makanan pauk
Pola makan Teratur Teratur
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
makan
Porsi makan 1 piring habis 1 piring habis
Nafsu Baik Baik
makan
Frekuensi 8-10 gelas/hari 8-10 gelas/hari
minum
P2 Nutrisi & Sebelum Sakit Selama Sakit
Minum
Jenis Nasi + lauk Bubur + lauk + sayur
makanan pauk + sayur
Pola makan Teratur Teratur
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
makan
Porsi makan 1 piring habis 1 piring habis
Nafsu Baik Baik
makan
Frekuensi 6-8 gelas/hari 4-5 gelas/hari
minum
Berat 60 kg 55 kg
Badan
Kepala Bentuk normocephalus, Bentuk normocephalus,
simetris, tidak ada jejas, tidak simetris, tidak ada jejas, tidak
ada hematoma, tidak ada ada hematoma, tidak ada
oedema. oedema.
Rambut Hitam, bersih, kering, tidak Hitam, bersih, kering, tidak ada
ada rontok, tidak ada ketombe. rontok, tidak ada ketombe.
Mata Penglihatan normal, simetris, Penglihatan normal, simetris,
konjungtiva anemis, pupil konjungtiva anemis, pupil
isokor. isokor.
Muka Simetris, tidak ada oedema, Simetris, tidak ada oedema,
tidak ada hematoma. tidak ada hematoma.
Hidung Simetris, bersih, penciuman Simetris, bersih, penciuman
baik, tidak ada nyeri, tidak ada baik, tidak ada nyeri, tidak ada
sekret. sekret.
Mulut Simetris, mukosa bibir Simetris, mukosa bibir lembab,
lembab, bibir tidak pucat, bibir tidak pucat, kebersihan
kebersihan cukup. cukup.
Gigi Ada caries, gigi lengkap, dan Ada caries, gigi lengkap, dan
tidak terdapat gigi palsu. tidak terdapat gigi palsu.
Lidah Lidah bersih, gerakan simetris Lidah bersih, gerakan simetris
dan mukosa lembab. dan mukosa lembab.
Tenggorokan Tidak ada pembengkakan Tidak ada pembengkakan
tonsil.
tonsil.
Leher Tidak ada pembesaran tiroid, Tidak ada pembesaran tiroid,
tidak ada kaku kuduk.
tidak ada kaku kuduk.
Dada Simetris antara inspirasi dan Simetris antara inspirasi dan
ekspirasi, tidak ada ekspirasi, tidak ada
penggunaan otot bantu penggunaan otot bantu
pernafasan, suara bunyi pernafasan, suara bunyi
jantung I dan II (+), suara paru jantung I dan II (+), suara paru
vesikuler, irama nafas teratur. vesikuler, irama nafas teratur.
Abdomen Inspeksi datar, palpasi nyeri Inspeksi datar, palpasi nyeri
tekan tidak ada, perkusi nyeri tekan tidak ada, perkusi nyeri
ketuk tidak ada, suara timpani ketuk tidak ada, suara timpani
pada bagian lambung, tidak pada bagian lambung, tidak
ada pembesaran hepar, tidak ada pembesaran hepar, tidak
ada asites, tidak ada distensi ada asites, tidak ada distensi
abdomen. abdomen.
Genetal Pendarah tidak ada, keputihan Pendarah tidak ada, keputihan
tidak ada dan tidak terpasang tidak ada dan tidak terpasang
kateter dan tidak ada kelaian. kateter dan tidak ada kelaian.
Integumen Turgor kulit elastis, tidak Turgor kulit elastis, tidak pucat
pucat tidak terlihat tanda-tanda tidak terlihat tanda-tanda
infeksi. infeksi.
Ekstremitas Terpasang Traksi di kaki kiri Tidak ada edema pada ujung
dengan berat beban 6 kg, tidak kaki kiri, tidak ada hematoma,
ada edema pada ujung kaki dan terasa nyeri pada tungkai
kiri, tidak ada hematoma, dan kiri bagian atas bila di
terasa nyeri pada tungkai kiri. jalankan.
Persyarafan 1) Gangguan Syaraf Kranial 3) Gangguan Syaraf Kranial :
: tidak ada gangguan saraf tidak ada gangguan saraf
kranial. kranial.
2) Kekuatan Otot : 4) Kekuatan Otot :
P2
Tidak dilakukan pemeriksaan
4.) Terapi
Table 4.17 Terapi pada Pasien Fraktur Femur
Jenis Terapi Pasien 1 Pasien 2
Farmakologi Ceftriaxone : 2 x 1 gr Tidak ada
Ketorolac : 3 x 30 mg
Nonfarmakologi GV (ganti verband) Diet TKTP (Tinggi
Diet TKTP (Tinggi Karbohidrat Tinggi
Karbohidrat Tinggi Protein)
Protein)
b. Analisa Data
Pasien 1
Tabel 4.18 Analisa Data pada Pasien Fraktur Femur
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. Data Subjektif (DS) : Trauma Langsung
a. Pasien mengatakan Nyeri
sering timbul nyeri
secara tiba-tiba apalagi Fraktur
saat melakukan
pergerakan atau Pergeseran fragmen
perubahan posisi. tulang
Kualitas nyeri konstan ,
nyeri hanya disekitar
Nyeri
paha, skala nyeri 4,
nyeri timbul pada
malam hari dan akan
berkurang jika klien
disuntikan obat lalu
beristirahat.
Data Objektif (DO) :
a. Pasien tampak
memegang arah daerah
nyeri.
b. Tekanan darah :
90/70 mmHg
Frekuensi pernafasan :
22 x/menit
Frekuensi nadi :
76 x/menit
Suhu : 36,1ºC
Skala nyeri : 4
5 5 5 5 0 2 4 4
e. Tingkat ketergantungan
: Perawatan parsial /
dibantu sebagian
3. Data Subjektif (DS) :
a. Pasien mengatkan sangat Trauma langsung Resiko tinggi trauma
takut menggerakan tambahan
Pasien 2
Tabel 4.19 Analisa Data pada Pasien Fraktur Femur
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1 Data Subjektif (DS) : Trauma Langsung
b. Pasien mengatakan Nyeri
sering timbul nyeri saat
melakukan pergerakan Fraktur
atau perubahan posisi.
Kualitas nyeri konstan , Pergeseran fragmen
nyeri hanya disekitar tulang
paha, skala nyeri 3,
nyeri timbul pada pada
Nyeri
saat melakukan aktivitas
sehari-hari.
Data Objektif (DO) :
c. Pasien tampak
memegang arah daerah
nyeri.
d. Tekanan darah :
110/70 mmHg
Frekuensi pernafasan :
18 x/menit
Frekuensi nadi :
72 x/menit
Suhu : 36,1ºC
Skala nyeri : 3
b. Kekuatan otot
5 5 5 5 5 5 5 5
4 5 5 5 0 2 4 4
c. Tingkat ketergantungan
: Perawatan parsial /
dibantu sebagian
3. Data Subjektif (DS) :
a. Pasien mengatakan ada Trauma langsung Kerusakan integritas
bekas luka kecelakaan kulit
Data Objektif (DO) : Fraktur
a. Terdapat bekas luka
b. Daerah luka fraktur
Diskontinuitas
Nampak tidak beraturan
tulang
Perubahan jaringan
sekitar
Pergeseran fragmen
Deformitas
Gangguan fungsi
ekstremitas
Gangguan mobilitas
fisik
laserasi kulit
Kerusakan integritas
kulit
2. Diagnosa keperawatan
Pasien 1
a. Nyeri berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen tulang
cedera pada jaringan lunak, stres, ansietas, alat traksi/imobilisasi.
b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka
neuromuscular.
c. Resiko tinggi trauma tambahan bergubungan dengan kehilangan
integritas tulang.
Pasien 2
a. Nyeri berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen tulang
cedera pada jaringan lunak, stres, ansietas.
b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka
neuromuscular.
c. Kerusakan integritas kulit / jaringan berhubungan dengan luka post
operasi ORIF / pemasangan pen.
3. Rencana keperawatan
Pasien 1
Tabel 4.20 Perencanaan Keperawatan pada Pasien Fraktur Femur
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Tindakan/Intervensi
Keperawatan Hasil
1. Nyeri Tujuan : Mandiri
berhubungan Individu akan 1. Observasi tanda - tanda vital.
dengan spasme mengungkapkan
2. Evaluasi keluhan nyeri dengan
otot, gerakan kepuasan setelah
mengkaji lokasi dan karakter
fragmen tulang, pemberian tindakan
nyeri, intensitas nyeri (0-10).
cedera pada pereda nyeri.
jaringan lunak, Kriteria hasil :
3. Dorong klien untuk
stres, ansietas, a. Mampu
mengekspresikan masalah
alat mengontrol nyeri
berhubungan dengan cedera.
traksi/imobilisasi. (tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan tknik
4. Bantu klien untuk mengambil
nonfarmakologi
posisi yang nyaman dengan
untuk mengurangi
mengatur posisi kaki yang
nyeri)
mengalami fraktur.
b. Melaporkan bahwa
nyeri berkurang 5. Dorong penggunaan
dengan manajemen manajemen stress, seperti
nyeri. relaksasi progresif, latihan
c. Mampu mengenali nafas dalam, imajinasi
nyeri (skala, visualisasi, sentuhan
intensitas, terapeutik.
frekuensi dan tanda
nyeri). 6. Observasi adanya keluhan
Kolaborasi
7. Kaji ulang/evaluasi foto.
Pasien 2
Tabel 4.21 Perencanaan Keperawatan pada Pasien Fraktur Femur
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Tindakan/Intervensi
Keperawatan Hasil
1. Nyeri Tujuan : Mandiri
berhubungan Individu akan 1. Observasi tanda - tanda
dengan spasme mengungkapkan vital.
otot, gerakan kepuasan setelah
2. Evaluasi keluhan nyeri
fragmen tulang, pemberian tindakan
dengan mengkaji lokasi
cedera pada pereda nyeri.
dan karakter nyeri,
jaringan lunak, Kriteria hasil :
intensitas nyeri (0-10).
stres, ansietas. a. Mampu
mengontrol nyeri
3. Dorong klien untuk
(tahu penyebab
mengekspresikan masalah
nyeri, mampu
berhubungan dengan
menggunakan
cedera.
tknik
nonfarmakologi
4. Bantu klien untuk
untuk
mengambil posisi yang
mengurangi
nyaman dengan mengatur
nyeri)
posisi kaki yang
b. Melaporkan
mengalami fraktur.
bahwa nyeri
berkurang dengan 5. Dorong penggunaan
manajemen nyeri. manajemen stress, seperti
c. Mampu relaksasi progresif, latihan
mengenali nyeri nafas dalam, imajinasi
(skala, intensitas, visualisasi, sentuhan
frekuensi dan terapeutik.
tanda nyeri).
Kolaborasi
7. Berikan obat sesuai order :
narkotik dan analgesik
non-narkotik, NSAID
(Non Steroidal Anti
Inflammatory Drugs).
Berikan narkotik sesuai
order selama 3-5 hari.
8. Berikan/awasi analgesik
yang dikontrol klien.
2. Kerusakan Tujuan : Mandiri
mobilitas fisik Individu akan 1. Instruksikan klien untuk
berhubungan mengungkapkan melakukan rentang gerak
dengan kerusakan bertambahnya pasip/aktif pada ekstremitas
rangka kekuatan daya tahan yang sakit dan yang tak sakit.
neuromuskular. ekstremitas.
Kriteria hasil : 2. Lakukan dan awasi latihan
a. Mendemonstra rentang gerak (ROM)
sikan cara pasif/aktif.
penggunaan
3. Berikan papan kaki, bebat
alat adaptif
pergelangan, gulungan
untuk
trokanter/tangan yang sesuai.
meningkatkan
mempertahankan atau
melepas gips, dan dukung
dengan bantal setelah
pemasangan.
d. Potong kelebihan plester
dan ujung gips sesegera
mungkin saat gips
lengkap.
e. Tingkatkan pengeringan
gips dengan mengangkat
linen tempat tidur,
memajankan pada
sirkulasi udara.
f. Observasi untuk potensial
area yang tertekan
khususnya pada ujung dan
bawah bebatan gips.
g. Beri bantalan pada ujung
gips dengan plester tahan
air.
h. Bersihkan kelebihan
plester dari kulit saat
masih basah bila mungkin.
i. Lindungi gips dan kulit
pada daerah kulit pada
area perineal. Berikan
perawatan sering.
j. Instruksikan pasien/orang
terdekat untuk
menghindari pemasukan
objek ke dalam gips.
4. Implementasi keperawatan
Pasien 1
Tabel 4.22 Implementasi Keperawatan pada Pasien Fraktur Femur
No. Dx
No Tanggal Jam Kepera Implementasi Respon
. watan
1. Selasa, 15.00 1 1. Mengobservasi 1. Tekanan
07 Juni WIB tanda - tanda vital. darah :
2016 90/70
mmHg
Frekuensi
pernafasan
: 22x/menit
Frekuensi
nadi : 76
x/menit
Suhu : 36,1
ºC
Keadaan
umum baik,
kesadaran
compos
mentis.
15.30 2. Mengevaluasi 2. Pasien
WIB keluhan nyeri mengatakan
dengan mengkaji nyeri pada
lokasi dan karakter bagian
nyeri, intensitas daerah
nyeri (0-10). paha.
Pasien
tanpak
memegang
paha kiri
dengan
berkata
sakit.
Skala nyeri
:4
16.00 3. Memberikan 3. Kompres
WIB kompres dingin diberikan
sesuai kebutuhan. pada
ekstremitas
bawah
bagian
Paha.Pasie
n merasa
nyaman.
2.
Selasa, 15.00 2 1. Mengawasi tekanan 1. Tekanan
07 Juni WIB darah saat darah :
2016 melakukan aktivitas. 90/70
mmHg.
sekarang.
16.00 2. Meletakkan 2. Pasien
WIB papan dibawah mengataka
tempat tidur atau n lebih
tempatkan pasien baik untuk
pada tempat tidur posisinya
ortopedik. sekarang.
17.00 3. Sokong fraktur 3. Pasien
WIB dengan mengataka
bantal/gulungan n nyaman
selimut. dengan
Mempertahankan kaki
posisi netral pada kirinya.
bagian yang
sakit.
18.30 4. Mempertahankan 4. Pasien
WIB posisi traksi. mengataka
n mengerti
apa yang
perawat
lakukan.
19.00 5. Selalu awasi 5. Pasien
WIB pasien dari resiko mengataka
jatuh. n selalu
menjaga
dirinya dari
resiko
jatuh.
2. Rabu, 08 15.00 1 1. Mengobservasi 1. Tekanan
Juni 2016 WIB tanda - tanda vital. darah :
100/80
mmHg
Frekuensi
pernafasan
: 18x/menit,
Frekuensi
nadi : 80
x/menit
Suhu :
36.5ºC
Keadaan
umum baik,
kesadaran
composmen
tis.
15.30 2. Mengevaluasi 2. Pasien
WIB keluhan nyeri mengatakan
dengan mengkaji nyeri masih
lokasi dan karakter tapi hanya
nyeri, intensitas malam hari.
nyeri (0-10). Skala nyeri
:3
16.00 3. Mendorong latihan 3. Pasien
WIB nafas dalam. melakukan
latihan
nafas
dalam
untuk
mengurang
i/
manajemen
nyeri.
pergerakka
n kaki kiri
sedikit
demi
sedikit
dengan
bantuan
perawat.
17.00 3. Pasien
WIB mengataka
n selalu
makan
buah dan
2. Memberikan klien sayur saat
makan -makanan makan.
18.30 yang berserat. 4. Pasien
WIB dijadwalka
n akan
melakukan
fisioterapi.
3. Konsul dengan
ahli terapi
fisik/okupasi
dan/atau
rehabilitasi
spesialis.
Rabu, 08 15.00 3 1. Mempertahankan 1. Pasien
Juni WIB tirah mengataka
2016 baring/ekstremita n nyaman
s sesuai indikasi. dengan
posisi
sekarang..
16.00 2. Pasien
2. Mempertahankan
WIB mengataka
posisi traksi.
n sudah
nyaman.
17.00 3. Selalu awasi 3. Pasien
WIB pasien dari resiko mengataka
jatuh. n selalu
menjaga
dirinya dari
resiko
jatuh.
3. Kamis,09 15.00 1 1. Mengobservasi 1. Tekanan
Juni 2016 WIB tanda - tanda vital. darah :
100/80
mmHg
Frekuensi
pernafasan
: 22 x/menit
Frekuensi
nadi : 80
x/menit
Suhu :
36.5ºC
Keadaan
umum baik,
kesadaran
composmen
tis.
15.30 2. Mengevaluasi 2. Pasien
WIB keluhan nyeri mengatakan
perawat.
Kamis, 15.00 2 1. Mengawasi 1. Tekanan
09 Juni WIB tekanan darah darah :
2016 saat melakukan 100/80
aktivitas. mmHg.
16.00 2. Melakukan dan 2. Pasien
WIB awasi latihan melakuka
rentang gerak n
(ROM) aktif pergerakk
(fleksi, ekstensi, an
hiperekstensi, menggese
abduksi, r dan
adduksi, rotasi mengangk
dan eversi. at kaki
kiri
sedikit
demi
sedikit
dengan
bantuan
perawat.
17.00 3. Memberikan 3. Pasien
WIB klien makan - mengata
makanan yang kan
berserat. selalu
makan
buah dan
18.30 sayur
WIB saat
makan.
4. Konsul dengan 4. Pasien
Pasien 2
Tabel 4.23 Implementasi Keperawatan pada Pasien Fraktur Femur
No. Dx
No Tanggal Jam Kepera Implementasi Respon
. watan
1. Jum’at, 15.00 1 1. Mengobservasi 1. Tekanan
berkata
sakit dan
meringis.
sakit. Skala
nyeri : 4
16.00 3. Memberikan 3. Kompres
WIB kompres dingin diberikan
sesuai kebutuhan. pada
ekstremitas
bawah
bagian
distal.
Pasien
merasa
nyaman.
Jum’at,
4. 15.00 2 1. Mengawasi 1. Tekanan
10 Juni WIB tekanan darah darah :
2016 saat melakukan 110/70
aktivitas. mmHg.
Frekuen
si
pernafas
an :
18x/men
it,
Frekuen
si nadi :
80
x/menit
Suhu :
36.5ºC
Keadaan
umum
baik,
kesadara
n
compos
mentis.
09.30 2. Mengevaluasi 2. Pasien
WIB keluhan nyeri mengata
dengan mengkaji kan
lokasi dan nyeri
karakter nyeri, masih
intensitas nyeri (0- tapi
10). hanya
malam
hari.
Skala
nyeri : 4
10.00 3. Mendorong 3. Pasien
saat makan.
10.30 3. Konsul dengan 3. Pasien
WIB ahli terapi dijadwalkan
fisik/okupasi akan
dan/atau melakukan
rehabilitasi fisioterapi.
spesialis.
Sabtu, 11 09.00 3 1. Mengkaji kulit 1. Pasien
Juni 2016 WIB dari adanya benda mengatakan
asing, kemerahan, tidak ada
perdarahan, benda asing
perubahan warna. disekitar
kulit. Tidak
terdapat
kemerahan
dan
perubahan
warna.
09.30 2. Membersihkan 2. Tampak
WIB kulit dengan sabun bekas lukah
dan air hangat bersih.
buah.
3. Minggu, 15.00 1 1. Mengobservasi 1. Tekanan
12 Juni WIB tanda - tanda vital. darah :
2016 120/80
mmHg
Frekuensi
pernafasa
n : 22
x/menit
Frekuensi
nadi : 80
x/menit
Suhu :
36.5ºC
Keadaan
umum
baik,
kesadaran
composm
entis.
15.30 2. Pasien
2. Mengevaluasi
WIB mengatak
keluhan nyeri
an nyeri
dengan mengkaji
berkurang
lokasi dan
namun
karakter nyeri,
sesekali
intensitas nyeri (0-
muncul.
10).
Muka
tampak
rileks.
Skala
nyeri : 3
16.00 3. Pasien
3. Mendorong
WIB melakuka
latihan nafas
n latihan
dalam.
nafas jika
nyeri
timbul
seperti
yang
diajarkan
perawat.
Minggu, 15.00 2 1. Mengawasi 1. Tekanan
12 Juni WIB tekanan darah darah :
2016 saat melakukan 120/80
aktivitas. mmHg.
16.00 2. Memberikan 2. Pasien
WIB klien makan - mengatak
makanan yang an selalu
berserat. makan
buah dan
sayur saat
makan.
17.00 3. Konsul dengan 3. Pasien
WIB ahli terapi dijadwalk
fisik/okupasi an akan
dan/atau melakuka
rehabilitasi n
spesialis. fisioterapi
.
Minggu, 15.00 3 1. Mengkaji kulit 1. Pasien
4. Evaluasi
Pasien 1
Table 4.24 Evaluasi Keperawatan pada Pasien Fraktur Femur
Dx.
No. Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1. Selasa, 1 S:
07 Juni a. Pasien mengatakan nyeri
2016 pada daerah paha.
17.00 b. Pasien mengatakan nyeri
WIB tiba-tiba dan secara spontan
apalagi pada malam hari.
O:
a. Skala nyeri : 4
b. Pasien tampak memegang
daerah nyeri
c. KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 90/70
mmHg
Frekuensi Pernafasan :
22x/menit
Frekuensi nadi : 76 x/menit
Suhu : 36,1 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan
2. Selasa, 2 S:
07 Juni a. Pasien mengatakan sulit
2016 melakukan gerakan dan takut
17.00 melakukan gerkaan karena
WIB dipasang traksi.
O:
a. Pasien tampak takut
menggerakkan kaki kirinya
b. Tingkat ketergantungan
pasien : perawatan parsial
(dibantu sebagian)
c. Kekuatan otot :
17.00 dijelaskan.
WIB O:
a. Pasien nampak bingung.
b. Terpasang papan dibawah
tempat tidur.
c. Terpasang traksi beban 6 kg.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan.
1. Rabu, 08 1 S:
Juni a. Pasien mengatakan nyeri
2016 sudah berkurang
17.00
O:
WIB
a. Skala nyeri : 3
b. Pasien tampak melakukan
latihan nafas dalam
c. KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 100/80
mmHg
Frekuensi pernafasan : 18
x/menit
Frekuensi nadi : 80 x/menit
Suhu : 36.5 ºC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan
2. Rabu, 08 2 S:
Juni a. Pasien mengatakan mulai
2016 berani menggerakkan kaki
3. Kamis, 3 S:
09 Juni a. Pasien mengatakan sudah
2016 paham
17.00 O:
WIB a. Pasien bisa mengulangi apa
yang dijelaskan dan apa
yang harus dilakukan.
b. Pasien Nampak nyaman.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
Pasien 2
Table 4.25 Evaluasi Keperawatan pada Pasien Fraktur Femur
Dx.
No. Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
Keperawatan
1. Jum’at, 1 S:
10 Juni a. Pasien mengatakan nyeri
2016 pada bekas kecelakaan.
17.00 b. Pasien mengatakan nyeri
WIB pada saat berjalan.
O:
a. Skala nyeri : 3
3. Jum’at, 3 S:
10 Juni a. Pasien mengatakan tidak ada
2016 benda asing disekitar luka.
17.00 b. Pasien mengatakan hanya
WIB bekas kecelakaan disekitar
luka.
O:
a. Terdapat bekas luka
kecelakaan.
b. Pasien selalu memegang
daerah yang sakit.
c. Tidak terdapat benda asing
disekitar luka.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan.
1. Sabtu, 11 1 S:
Juni a. Pasien mengatakan nyeri
2016 sudah berkurang
11.00
O:
WIB
a. Skala nyeri : 4
b. Pasien tampak melakukan
latihan nafas dalam
c. KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/80
mmHg
Frekuensi pernafasan : 18
x/menit
2. Sabtu, 11 2 S:
Juni a. Pasien mengatakan mulai
2016 berani berjalan dengan
11.00 sendiri tapi masih diawasi
WIB oleh keluarga.
O:
a. Pasien tampak melakukan
pergerakan dan berjalan
dengan pengawasan perawat
dan keluarga.
b. Tingkat ketergantungan
pasien : perawatan parsial
(dibantu sebagian)
c. Kekuatan otot :
3. Minggu, 3 S:
12 Juni a. Pasien mengatakan baik-
2016 baik saja dengan kondisi
17.00 lukanya dan siap menunggu
WIB untuk di operasi.
O:
a. Bekas luka pasien tanpak
tidak ada benda asing.
b. Pasien Nampak nyaman.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.