Professional Documents
Culture Documents
KEHAMILAN
DISUSUN OLEH
JURUSAN KEPERAWATANAN
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, yang memberikan kami hidayah,
rahmat, lindungan, dan izinnya sehingga tugas ini dapat kami selesaikan. Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas dari dosen dengan mata kuliah
“keperawatan maternitas”.
Mungkin makalah yang kami buat ini belum sempurna karena kami masih
dalam proses pembelajaran, oleh karena itu kami menerima saran ataupun kritikan
bagi pembaca agar makalah kami kedepannya bisa lebih baik.
Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi pembaca utamanya
bagi pemakalah sendiri.
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Tujuan Penulisan..................................................................................................
C. Manfaat Penulisan ...............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Tanda kehamilan..................................................................................................
B. Askep trimester I,II, dan III..................................................................................
C. Pemeriksaan fisik ibu hamil.................................................................................
D. Pemeriksaan Penunjang ......................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................................
B. Saran ....................................................................................................................
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kehamilan
1. Definisi kehamilan
Hamil didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi
(Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, 2008). Kehamilan adalah
pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008).
a. Tanda kehamilan
Tanda hamil adalah perubahan fisiologis yang timbul selama
hamil. Ada 3 tanda kehamilan, yaitu presumtif (perubahan yang dirasakan
wanita), kemungkinan (perubahan yang bisa diobservasi pemeriksa), dan
positif hamil (Bobak, 2005).
1. Tanda presumtif (perubahan yang dirasakan wanita)
a) Amenore (terhentinya menstruasi)
Kehamilan menyebabkan dinding dalam uterus (endometrium)
tidak dilepaskan sehingga amenore atau tidak datangnya haid. Hal
ini dianggap sebagai tanda kehamilan. Hal ini tidak dianggap
sebagai tanda pasti kehamilan, karena aminore dapat juga terjadi
pada beberapa penyakit kronik, tumor hipofise, perubahan faktor-
faktor lingkungan, malnutrisi, dan (yang paling sering) gangguan
emosional (Prawirohardjo, 2008).
b) Fatique (keletihan)
Selama periode kehamilan minggu ke lima sampai minggu ke-
empat belas, di priode ini ibu akan merasakan keletihan yang tidak
biasa dan membutuhkan tidur lebih banyak karena adanya tuntutan
baru terhadap pasokan energi pada ibu, dan karena terjadinya
pergeseran pada kecepatan metabolisme tubuh ibu (Penny, 2007).
c) Perubahan payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan
payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara
akan bertambah ukurannya dan vena- vena di bawah kulit akan
lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan
tegak. Setelah bulan pertama satu cairan berwarna kekuningan
yang disebut kolostrum dapat keluar. Kolostrum ini berasal ini
berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat di produksi
karena hormon prolaktin ditekan oleh prolactin inhibiting hormone
(Prawirohardjo, 2008).
d) Morning sicknes (mual dan muntah di pagi hari)
Kehamilan sering ditandai oleh gangguan sistem pencernaan,
yang terutama bermanifestasi sebagai mual dan muntah. Apa yang
disebut dengan morning sickness pada kehamilan, biasanya timbul
pada pagi hari tetap hilang pada beberapa jam, walaupun kadang-
kadang keluhan ini menetap lebih lama dan dapat timbul pada
waktu yang berbeda. Gejala yang mengganggu ini biasanya
dimulai biasanya dimulai sekitar 6 minggu setelah hari pertama
menstruasi terakhir, dan biasanya menghilang spontan 6 sampai 12
minggu kemudian. Penyebab kelainan ini tidak diketahui tetapi
tampaknya berkaitan dengan tingginya kadar bentuk-bentuk
tertentu hCG (yang mengalami variasi-variasi dalam glikosilasi)
dengan kapasitas perangsangan tiroid terbesar (Bobak, 2005). e.
Quickening (persepsi gerakan janin) Pada usia kehamilan antara 16
dan 20 minggu (sejak hari pertama menstruasi berakhir), wanita
hamil mulai menyadari adanya gerakan berdenyut ringan di
perutnya, dan intensitas gerakan ini semakin meningkat secara
bertahap. Sensasi ini disebabkan oleh gerakan janin, dan hari ketika
gerakan tersebut disadari oleh wanita hamil disebut quickening atau
munculnya persepsi kehidupan. Namun, hanya merupakan bukti
penunjang kehamilan, dan apabila berdiri kurang kurang bernilai
diagnostik (Cunningham, 2005).
3. Positif hamil
a. Sonografi
Pemakaian Sonografi Transvaginal telah menimbulkan
revolusi dalam pencitraan kehamilan tahap awal dan
perkembangannya. Dengan sonografi abdomen, kantung gestasi
dapat dilihat hanya setelah usia 4 sampai 5 minggu sejak
menstruasi terakhir. Pada hari ke-35, semua kantung gestasi normal
seyogyanya sudah terlihat, dan setelah 6 minggu, denyut jantung
seharusnya sudah terdeteksi. Pada minggu ke-8, usia gestasi dapat
dapat diperkirakan secara cukup akurat. Sampai minggu ke-12, tiap
millimeter panjang puncak kepala- bokong merefleksikan
pertambahan usia gestasi 4 hari.
b. Bunyi jantung janin
Mendengar atau mengamati denyut jantung janin dapat
memastikan diagnosis kehamilan. Kontraksi jantung janin dapat
diidentifikasi dengan auskultasi menggunakan fetoskop khusus,
ultrasonografi, dengan prinsip Doppler dan sonografi. Denyut
jantung janin dapat dideteksi dengan auskultasi dengan
menggunakan stetoskop rata-rata pada usia kehamilan 17 minggu,
pada usia kehamilan 19 minggu, denyut jantung janin dapat
dideteksi pada hampir semua wanita hamil yang tidak kegemukan.
Frekuensi denyut jantung janin pada tahap 13 ini dan sesudahnya
berkisar antara 120 sampai 160 dpm dan terdengar sebagai bunyi
ganda mirip detak jam dibawah bantal. Tidak cukup apabila kita
hanya mendengar jantung janin. Denyut jantung janin harus
berbeda dengan ibunya.
c. Pemeriksa melihat dan merasakan gerakan janin
Gerakan janin dapat terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia
kehamilan sekitar 20 minggu. Gerakan janin memperlihatkan
intensitas yang bervariasi dari getaran halus pada awal kehamilan
sampai gerakan nyata pada periode selanjutnya, dapat dilihat selain
itu dapat diraba. Sensasi yang agak mirip dapat ditimbulkan oleh
kontraksi otot abdomen atau peristaltik usus (Cunningham, 2005).
a) Muntah
b) Perasaan letih, lelah dan pusing
c) Payudara lembek
d) Keluarnya kotoran dari vagina
e) Berubahnya selera, dan kesukaan/kebencian yang kuat pada
makanan tertentu
f) Sering ada dorongan untuk kencing
g) Meningkatnya kepekaan emosional
a) Pregcolour
b) Test pack
c) Gravindeks
Jika anda melakukan tes sendiri, ikuti petunjuk dalam kit dengan
cermat. Idealnya, sample urine pertama di pagi hari di masukkan dalam
sebuah wadah yang bersih dan di gunakan untuk tes tersebut. tes positif
hampir selalu benar. Tes negatif, sebaliknya, mungkin disebabkan oleh tes
yang dilakukan terlalu dini atau tertunda lebih dari 3 bulan setelah LMP
anda.
Masa prenatal merupakan masa yang panjang sehingga hal ini bisa
menjadi masa belajar yang intensif bagi ibu dan pasangan juga anggota
keluarga yang lain. Kunjungan prenatal seyogyanya dimulai sejak pertama
kali ibu terlambat haid karena hal ini untuk memastikan keadaan kesehatan
ibu juga janin.
1) Diagnosa Kehamilan
Untuk melakukan diagnosa kehamilan maka keakuratan adalah
faktor yng sangat penting,. Tanggal menstruasi terakhir (normal) yang
benar, tanggal melakukan hubungan seksual atau catatn suhu tubuh
basal adalah hal penting untuk menegakkan diagnosis kehamilan.
A. Pengkajian
1. Wawancara
Alasan Mencari Perawatan
Perawat akan mencatat hal yang dijelaskan ibu mengenai alasan
mencari bantuan kesehatan dan kunjungan ibu ke pelayanan kesehatan.
Dokumentasi ditulis dengan menggunakan bahasa klien.
a) Riwayat kehamilan saat ini
Biasanya ibu datang karena adanya tanda presumtif kehamilan.
Identifikasi ulang hal-hal yang dirasakan ibu guna mengembangakn
rencana perawatan selanjutnya. Perhitungan Tafsiran persalinan (TP)
dapat dilakukan saat itu.
b) Riwayat Obsteri Ginekologi
Data yang diidentifikasi meliputi usia saat menarche dan riwayat
menstruasi, infertilitas, anomali ginekologi, riwayat penyakit menular
seksual (OMS), riwayat seksual, semua kehamilan masa lalu dan
termasuk kehamilan saat ini, serta hasil akhirnya.
c) Riwayat Medis
Menguraikan tentang kondisi medis atau bedah yang pernah
dialami dan dapat mempengaruhi perjalanan kehamilan saat ini.
Apakah ibu mengalam diabetes, epilepsi, alergi tertentu, penyakit
kronis atau obat-obatan yang dipakai. Apakah iu pernah menjalani
pembedahan rahim atau perbaikan ekstensif dinding pelvis,
apppendiktomi dan lain-lain yang terkait dengan pembedahan medis.
d) Riwayat Nutrisi
Nutrisi adalah aspek yang sangat penting selama masa kehamilan.
Karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
janin. Pengkajian tentang nutrisi ibu seperti apakah menjalani diet
khusus, alergi makanan, serta faktor-faktor lain yang terkait status
nutrisi menjadi sangat penting. Diharapkan pada akhirnya ibu memiliki
pengetahuan dan motivasi yang baik untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi selama masa kehamilan.
f) Riwayat Keluarga
Adakah gangguan genetik atau familial dan kondisi-kondisi yang
dapat mempengaruhi status kesehatan ibu atau janin selama masa
kehamilan.
g) Riwayat Sosial
Faktor-faktor seperti pekerjaan ibu dan pasangannya, pendidikan,
status perkawinan, latar belakang budaya dan etnik, serta status
sosioekonomi perlu diidentifikasi. Selain itu, persepsi tentang
kehamilan saat ini, sistem dukungan, mekanisme koping dan pola
interaksi juga diidentifikasi. Ibu dan pasangan jjga perlu digali datanya
tentang kemampuan dalam mengambil keputusan dan kebiasaan hidup.
Perawat juga mengali sikap terhadap rentang perilaku seksual yang
diterima selama masa kehamilan. Konsep diri ibu juga merupakan data
yang penting.
h) Rencana Melahirkan
Tanyakan apakah ibu berencana akan mengikut kelas prenatal
untuk orangtua baik sendiri maupun dengan pasangannya saat
trimester I. Identifikasi juga rencana melahirkan ibu. Biasanya ibu
yang mandiri akan agresif mencari perawatan kesehatan yang sesuai
dengan filosofinya tentan perawatan, keyakinannya dan juga
pengetahuannya.
2. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Pemeriksaan pertama memberikan data dasar untuk mengkaji
perubahan-perubahan selanjutnya. Harus dapat diidentifikasi
kebutuhan dasar tentang struktur organ genetalian dan memberi
informasi sekaligus mendemonstrasikan peralatan yang digunakan
untuk prosedur pemeriksaan. Selama pemeriksaan harus dijaga privacy
ibu.
Pemeriksaan fisik dimulai dengan memeriksa tanda-tanda vital,
tinngi badan (TB) dan berat badan (BB). Sebelum pemeriksaan,
kandung kemih harus dikosongkan. Pemeriksaan dikembangkan
dengan metode antara lain dimulai dari ujung keala hingga ujung kaki,
juga higiene secara umum.
b) Kelenjar Tiroid
Pemeriksaan terhadap kelenjar tiroid meliputi observasi, palpasi
lokasi kelenjar tiroid, tingkat metabolik dan ritme, termasuk
keteraturan menstruasi pada wanita subur. Observasi efek yang terkait
dengan kerja kelenjar tiroid seperti observasi tingkah laku,
penampilan, kulit, mata, rambut dan status kardiovaskuler.
c) Payudara
Pemeriksaan ginekologi payudara bisa dilakukan untuk
mengdentifikasi kondisi normal atau abnormal. Anjurkan ibu untuk
melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan yaitu waktu
payudara paling sedikit dipengaruhi siklus menstruasi pada 4 sampai
10 hari setelah periode menstruasi terakhir. Selama hamil dan
menyusui oemeriksaan payudara sendiri tdak dapat dilakukan karena
mengalami perubahan.
d) Abdomen
Periksa keadaan umum kulit abdomen meliputi warna, ruam, lesi,
jaringan part, kontur, kesimetrisan dan adanya hernia, bunyi usus.
Adapaun tinggi fundus uteri diperiksa dan dicatat jika kunjungan
pemeriksaan kehamilan yang pertama saat sudah pada kehamilan
lanjut.
e) Pemeriksaan Panggul
Inspeksi luar dilakukan untuk mengidentifikasi kematangan
seksualnya seperti klitoris, labia dan perinem, apakah ibu pernah
melahirkan atau belum. Palpasi luar dengan menggunakan sarung
tangan steril mengidentifikasi struktur vestibulum mulai meatusnaris,
kelenjar skene, orifisum vaginalis dan kelenjar bartholini. Perineum
dinilai untuk menemukan adanya jaringan parut akibat laserasi yang
terjadi pada waktu sebelumnya, juga beas luka episiotomi, adakah
penipisan, fitel dan peradangan. Anus juga diperiksa guna mengetahui
adanya hemoroid atau sisa hemoroid, adakah lesi, massa abses dan
tmor. Bila ada riwaya PMS perlu melakukan kultur. Selain itu, selama
pemeriksaan juga perlu diperhatikan bau daerah perineum, serta
hygiene yang buruk.
Pemeriksaan dalam dilakukan antara lain untuk mengidentifikasi
kelainan seperti adanya infeksi. Misalnya dengan pemeriksaan sitologi.
Palpasi bimanual juga dilakukan dengan melakukan palpasi vagina
untuk mengkaji kekenyalan, lesi dan nyeri tekan. Serviks diperiksa
untuk mengetahui posisi, bentuk, konsistensi, motilitas dan lesi.
Forniks di sekitar serviks juga dipalpasi. Uterus diperiksa untuk
mengetahui posisi, ukuran, bentuk, konsistensi, regularitas, motilitas,
massa dan nyeri tekan.
Palpasi rektovagina dilakukan untuk mendapatkan data septum
rektovagina, permukaan posterior rahim dan daerah belakang serviks.
Setelah pemeriksaan panggul ibu dibantu duduk, diberi tissue untuk
membersihkan diri, serta beri kesempatan merapikan pakaian.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan antara lain uji
tberkulosa, sitologi, pemeriksaan darah (identifikasi tes untuk sifilis, HIV
untuk uji antibodi AIDS, darah lengkap, hematokrit, hitung differensial,
golongan darah, faktor rhesus, skrining antibodi, anemia sel sabit, kadar
asam folat jika diindikasikan). Pemeriksaan urine untuk mengetahui kadar
glukosa, protein dan aseton (tes sensitifitas jika diindikasikan).
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas yang berhubungan dengan kekhawatiran terhadap diri sendiri,
perubahan fisik selama hamil, rasa tidak nyaman pada awal kehamilan.
2. Perubahan proses keluarga yang berhubunga dengan respon keluarga
terhadap diagnosis kehamilan.
3. Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan peran diri pada
penatalaksanaan kesehatan dan kehamilan.
4. Perubahan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan morning
sickness.
5. Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan rasa kuranhg nyaman
pda awal kehamilan, rasa takut bahwa senggama akan mencederai janin.
8. Kesehatan gigi
Perawatan gigi selama hamil sangat penting, karena rasa mual
selama hamil dapat mengakibatkan perburukan higiene mulut dan karies
gigi.
9. Penggunaan obat-obatan
Bahaya terbesar akibat penggunaan obat-obatan dapat
menyebabkan defek perkembangan janin, dan hal ini dapat muncul sejak
fertilisasi sampai sepanjang trimester I kehamilan.
b. Trimester kedua
Perasaan sejahtera - Berbagai ketidaknyamanan fisik berkurang -
Ketakutan dan kecemasan berkurang dengan dirasakannya gerakan-
gerakan pada janin (jika kemajuan kehamilan berlangsung normal)
Pemusatan pikiran dan perhatian pada diri sendiri - Konsentrasi penuh
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan kewanitaan pada
kebutuhan-kebutuhan pribadinya dan kebutuhan-kebutuhan janinnya -
Rasa kagum dengan kehamilan dan proses kelahiran; mempelajari
perilaku- perilaku anak-anak - Mempererat hubungan dan banyak mencari
pengalaman dan informasi dari ibunya sendiri untuk mengembangkan
perasaan-perasaan identitas maternalnya - Sifat egosentris yang
meningkat; sering bermimpi dan berkhayal 18 - Mulai memperlihatkan
sikap suka menyendiri dan senang mengumpulkan segala sesuatu (baju
dan barang-barang) untuk keperluan bayi yang akan dilahirkannya,
keperluan dirinya sendiri, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
persiapan kelahiran Perasaan dan keadaan emosi yang labil - Egois,
sangat ingin diperhatikan, asyik dengan diri sendiri, kebutuhan untuk
dikasihi dan disayangi secara berlebihan, sangat membutuhkan perhatian
dan pemahaman tentang dirinya dari orang lain.
ASUHAN KEPERAWATAN TRIMESTER Il
1. Pendahuluan
Kehamilan trimester ke dua biasanya sudah di diagnosa dengan
pasti . ibu hamil pada umumnya mulai merasa lebih nyaman dan
keluhan-keluhan kehamilanmulai berkurang.pada trimester ke dua ini
kunjung prenatal sebulan sekali sudah di anggap cukup.
A. Pengkajian
1. Wawancara
Beberapa hal dapat di identifikasi selama wawancara pada
kunjungan praqnetal trimester ke dua antara lain adalah:
a. Ibu hamil di minta menceritakan peristiwa yang terjadi sejak
kunjangan pertama terdahulu.
b. Menanyakan kesejahteraan ibu hamil secara umum.
c. Tanyakan keluhan-keluhan yang dirasakan ibu sejak periode awal
kunjungan sampai menjelang kunjungan saat ini.
d. Identifikasi hal-hal yang ingin ditanyakan ibu pada kondisi
kehamilan pada waktu sekarang.
e. Perlu direncanakan untuk memberi pangkes tentang tanda-tanda
bahaya pada kehamilan.
f. Mengidentifikasi kebutuhan ibu dan keluarga saat ini.
g. Tanyakan perawatan diri yang sudah dilakukan di rumah dan yang
nantinya perlu diketahui oleh ibu.
h. Identifikasi kebutuhan dan kesiapan belajar menjadi orang tua.
Leopold lll:
Digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di
bagian bawah dan apakah bagian bawah janin sudah terpegang
oleh pintu atas panggul ( PAP) atau belum.caranya adalah : tekan
dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan secara
lembut dan masuk kedalam abdomen ibu diatas simpisis kubis.
Peganglah bagian presentasi janin, dan rasakan bagian apakah yang
menjadi presentasi tersebut.
Leopold IV:
Digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian
bawah dan seberapa jauh masuknya bagian bawah tersebut ke
dalam rongga panggul. Caranya adalah: letakkan ke dua tangan di
sisi bawah uterus,lalu tekan kedalam dan gerakkan jari-jari
pemeriksa kearah rongga panggul.dimanakah tonjolan sefilik dan
apakah bagian presentasi telah masuk.hal ini tidak dilakukan bila
kepala masih tinggi,dan lopold lengkap dilakukan jika janin cukup
besar yaitu sekitar kehamilan akgir trimester kedua akhir.
c. Usia gestasi
Usia gestasi janin diperkirakan dengan menentukan lama
kehamilan dan memetapkan tanggal perkiraan fartus.usia gestasi
janin ditentukan baru riwayat mentruasi,riwayuat kontrepsi tes
kehamilan evaluasi klinis.
d. Status kesehatan
1. Pengkajian status kesehatan janin meliputi: pertimbangan
pergerakan janin,denyut jantung janin dan gejala-gejala
kelainan pada janin dari ibu
2. Ibu diinstruksikan mencatat kapan gerakan janin terjadi dan
lamanya,melapot bila pola berubah dan grakan janin berhenti.
3. Gerakan janin (quickening) dirasakan pada ibu multigavidah
sekitar minggu ke 16 kehamilan, sedangkan pada ibu
primigravida mungkin belumterasa sampai kehamilan ke-20
minggu.
4. DJJ diperiksa rutin setiap kunjungan tranetal.
5. Pertama kali terdengar dengan doppler pada usia sekitar 12
minggu, sedangkan dengan fotoskop usia 18 – 20 minggu
gestasi.
6. Perkembangan janin pada minggu 26 gestasi adalah: mulai
hidup pada minggu ke 24,gerakan janin jelas, DJJ mulai
terdengar jelas rambut kepala,alis ,mata,bulu mata,lanugo halus
dan perniks menutupi mata,kelopak mata masih menyatu ,kulit
merah,berkilau dan tipis,wajah keripit tampak seperti orang
tua,panjang 30 cm berat 600 gr dan rahim terletak pada
umbilitus atau sedikit diatasnya.
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Uji laboratorium ruti pada primester ll dibatasi pelaksaannya.
b. Spesimen urin di ambil untuk mendeteksi glikosa,aseton dan
albumin/proteim.
c. Test glikosa biasanya di lakukan pada munggu ke-24 sampai ke-
28gestesi
d. Pemeriksaan kultururin dan sensitivitas urin serta sampel darah
dilakukan bila ada gejal yang menunjang.
B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada ibu hamil
trimester ke-2 adalah antara lain :
1. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan anatomi
fisiologi kehamilan.
2. Perubahan dalam pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan
deficit pengetahuan tentang tindakan perawatan diri istirahat dan
relaksasi hygiene pesonal.
3. Nyeri yang berhubungan dengan keluhan-keluhan ( rasa tidak nyaman
selama hamil)
4. Resiko tinggi terhadap cedera yang berhubungan dengan kurangnya
pemakaian alat pengaman selama dalam perjalanan pemajanan bahan
kimia yang berbahaya.
5. Perubahan proses keluarga yang berhubungan debgan kekurangan
pemahaman yang terjadi pada kehamilan trimester ke-2, perubahan
hubungan seksual.
6. Ansietas yang berhubungan dengan rasa tidak nyaman selama hamil
perubahan dinamika keluarga,kesejahteraan janin.
c. Trimester tiga
Kembali merasakan ketidaknyamanan fisik - Kelelahan, rasa cepat
lelah, frrekuensi berkemih yang meningkat, gangguan tidur, perasaan
kikuk Perluasan dimensi psikososial - Perubahan-perubahan tentang
gambaran diri, perasaan canggung dan kaku yang berlebihan Pemusatan
pemikiran dan perhatian tentang diri sendiri yang meningkat - Perasaan
takut atau khawatir tentang kesejahteraan dan keselamatan dirinya dan
takut menghadapi proses kelahiran - Khawatir dengan kesejahteraan dan
keselamatan janinnya Pemikiran dan perenungan tentang asumsi-
asumsinya berhubungan dengan peran maternal - Khayalan dan
bayangan tentang dugaan-dugaan situasi menjadi orangtua 19 - Obsesi
untuk cepat mengakhiri kehamilannya dan hasrat yang tinggi agar
kehamilannya cepat berakhir - Perilaku menyendiri meningkat.
ASUHAN KEPERAWATAN TRIMESTER lll
A. Pengkajian
1. Wawancara
Beberapa hal dibawah ini dapat dinyatakan pada ibu saat kunjungan
prenatal trimester ketiga. Hal tersebut antara lain:
a. Rencana antisipasi dan tanggung jawab menjadi orang tua.
b. Bagaimana yang dialami ibu tentang diet, istirahat dan relaksasi,
seksualitas serta dukungan emosional.
c. Bagaimana pemahaman ibu tentang kebutuhan kehamilan dan janin
yang akan dilahirkan.
d. Apakah bumil mengetahui tanda bahaya kehamilan dan cara meminta
bantuan.
e. Apakah bumil mengetahui tanda-tanda persalinan premature dan
persalinan aterm.
f. Apakah bumil memahami tentang proses kehamilan, apa yang harus
dibawa dan harapan terhadap orang lain pada fase itu.
g. Apa rencana bumil dan keluarga dalam menghadapi persalinan nanti.
h. Kecemasan apa yang dihadapi ibu dan keluarga dalam menghadapi
persalinan.
i. Apa yang ingin diketahui ibu selama menghadapi ketidak nyamanan
persalinan.
j. Apakah bumil berencana untuk menghadiri kelas prenatal.
k. Apakah bumil ingin mengetahui perkembangan janin dan cara
mengkaji kesejahteraan janin.
l. Mengidentifikasi kekhawatiran utama bumil pada saat itu.
m. Pemusatan perhatian membuat bumil siap untuk belajar dan merasa
yakin diperhatikan sebagai individu.
n. Mengkaji tanda dan gejala beresiko, tinjau ulang system tubuh setiap
pertemuan.
o. Identifikasi rasa tidak nyaman terhadap adaptasi kehamilan
p. Mengkaji kemungkinan mengalami penyakit infeksi seperti ISK,
ISPA.
q. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang perawatan dini.
r. Mengidentifikasi respon psikososial ibu terhadap kehamilan dan
menjadi orang tua.
2. Pemeriksaan fisik
Vitamin larut
dalam lemak