You are on page 1of 48

TUGAS MODUL 1

KEHAMILAN

DISUSUN OLEH

JURUSAN KEPERAWATANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2017-2018

KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT, yang memberikan kami hidayah,
rahmat, lindungan, dan izinnya sehingga tugas ini dapat kami selesaikan. Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas dari dosen dengan mata kuliah
“keperawatan maternitas”.
Mungkin makalah yang kami buat ini belum sempurna karena kami masih
dalam proses pembelajaran, oleh karena itu kami menerima saran ataupun kritikan
bagi pembaca agar makalah kami kedepannya bisa lebih baik.
Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi pembaca utamanya
bagi pemakalah sendiri.

Samata, 16 oktober 2017

Pemakalah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Tujuan Penulisan..................................................................................................
C. Manfaat Penulisan ...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Tanda kehamilan..................................................................................................
B. Askep trimester I,II, dan III..................................................................................
C. Pemeriksaan fisik ibu hamil.................................................................................
D. Pemeriksaan Penunjang ......................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................
B. Saran ....................................................................................................................
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kehamilan
1. Definisi kehamilan
Hamil didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi
(Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, 2008). Kehamilan adalah
pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 2008).
a. Tanda kehamilan
Tanda hamil adalah perubahan fisiologis yang timbul selama
hamil. Ada 3 tanda kehamilan, yaitu presumtif (perubahan yang dirasakan
wanita), kemungkinan (perubahan yang bisa diobservasi pemeriksa), dan
positif hamil (Bobak, 2005).
1. Tanda presumtif (perubahan yang dirasakan wanita)
a) Amenore (terhentinya menstruasi)
Kehamilan menyebabkan dinding dalam uterus (endometrium)
tidak dilepaskan sehingga amenore atau tidak datangnya haid. Hal
ini dianggap sebagai tanda kehamilan. Hal ini tidak dianggap
sebagai tanda pasti kehamilan, karena aminore dapat juga terjadi
pada beberapa penyakit kronik, tumor hipofise, perubahan faktor-
faktor lingkungan, malnutrisi, dan (yang paling sering) gangguan
emosional (Prawirohardjo, 2008).
b) Fatique (keletihan)
Selama periode kehamilan minggu ke lima sampai minggu ke-
empat belas, di priode ini ibu akan merasakan keletihan yang tidak
biasa dan membutuhkan tidur lebih banyak karena adanya tuntutan
baru terhadap pasokan energi pada ibu, dan karena terjadinya
pergeseran pada kecepatan metabolisme tubuh ibu (Penny, 2007).
c) Perubahan payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan
payudaranya menjadi lebih lunak. Setelah bulan kedua payudara
akan bertambah ukurannya dan vena- vena di bawah kulit akan
lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman, dan
tegak. Setelah bulan pertama satu cairan berwarna kekuningan
yang disebut kolostrum dapat keluar. Kolostrum ini berasal ini
berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.
Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat di produksi
karena hormon prolaktin ditekan oleh prolactin inhibiting hormone
(Prawirohardjo, 2008).
d) Morning sicknes (mual dan muntah di pagi hari)
Kehamilan sering ditandai oleh gangguan sistem pencernaan,
yang terutama bermanifestasi sebagai mual dan muntah. Apa yang
disebut dengan morning sickness pada kehamilan, biasanya timbul
pada pagi hari tetap hilang pada beberapa jam, walaupun kadang-
kadang keluhan ini menetap lebih lama dan dapat timbul pada
waktu yang berbeda. Gejala yang mengganggu ini biasanya
dimulai biasanya dimulai sekitar 6 minggu setelah hari pertama
menstruasi terakhir, dan biasanya menghilang spontan 6 sampai 12
minggu kemudian. Penyebab kelainan ini tidak diketahui tetapi
tampaknya berkaitan dengan tingginya kadar bentuk-bentuk
tertentu hCG (yang mengalami variasi-variasi dalam glikosilasi)
dengan kapasitas perangsangan tiroid terbesar (Bobak, 2005). e.
Quickening (persepsi gerakan janin) Pada usia kehamilan antara 16
dan 20 minggu (sejak hari pertama menstruasi berakhir), wanita
hamil mulai menyadari adanya gerakan berdenyut ringan di
perutnya, dan intensitas gerakan ini semakin meningkat secara
bertahap. Sensasi ini disebabkan oleh gerakan janin, dan hari ketika
gerakan tersebut disadari oleh wanita hamil disebut quickening atau
munculnya persepsi kehidupan. Namun, hanya merupakan bukti
penunjang kehamilan, dan apabila berdiri kurang kurang bernilai
diagnostik (Cunningham, 2005).

2. Tanda kemungkinan hamil (yang dapat diobservasi pemeriksa)


a. Tanda Hegar
Pada minggu-minggu pertama kehamilan, meningkatnya
ukuran uterus terutama terbatas pada diameter anteroposterior,
tetapi pada masa gestasi selanjutnya, korpus uterus hampir
membulat garis tengah uterus rata-rata 8 cm dicapai pada minggu
ke-12. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah dalam serviks
bertambah dan karena terjadinya odema dari serviks dan
hyperplasia kelenjar-kelenjar serviks sehingga serviks menjadi
lunak. Pada pemeriksaan bimanual, korpus uterus selama
kehamilan teraba liat atau elastis dan kadang- kadang sangat lunak.
Pada sekitar 6 sampai 8 minggu setelah hari pertama menstruasi
terakhir, tanda hegar mulai tampak. Tanda hegar dengan
melakukan satu tangan pemeriksa diatas abdomen dan dua jari
tangan yang lain dimasukkan kedalam vagina, dapat diraba serviks
yang keras, dengan korpus uterus yang elastis di atas ismus yang
lunak bila di tekan, yang terletak diantara dua bagian tersebut
(Cunningham, 2005 & Rustam, 2005).
b. Ballottement (baloteman) Sekitar pertengahan kehamilan, volume
janin lebih kecil dibanding volume cairan amnion. Karena itu,
tekanan mendadak pada uterus dapat menyebabkan janin
tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian memantul kesisinya
semula, benturan yang ditimbulkan ballottement dapat dirasakan
oleh jari-jari tangan pemeriksa (Cunningham, 2005).
c. Test kehamilan Menurut Prawirohardjo (2008), Terdapat sejumlah
perangkat uji kehamilan yang beredar di pasaran dengan harga
terjangkau. Uji kehamilan ini dapat dibaca dalam 3 sampai 5 menit,
dengan tingkat akurasi yang tinggi, dan tingkat kecermatan yang
tinggi pada tahap tertentu. Sistem yang digunakan dalam berbagai
perangkat berbeda-beda namun, masing-masing berpegang pada
prinsip yang sama (pengenalan HCG dan subunitnya) oleh suatu
antibodi molekul HCG atau epitop subunit β. Hormon ini di
ekskresikan ke dalam sirkulasi wanita hamil dan diekskresikan
melalui urin (Cunningham, 2005).
d. Tanda goodel (serviks melunak)
Pada minggu ke-6 sampai 8, konsistensi jaringan serviks yang
mengelilingi os eksternus lebih mirip dengan mulut bibir daripada
tulang rawan hidung, yang khas untuk serviks pada wanita tidak
hamil. Namun, keadaan-keadaan lain dapat menyebabkan serviks
melunak, misalnya kontrasepsi yang mengandung estrogen-
progestin. Seiring dengan perkembangan kehamilan, kanalis
servikalis dapat menjadi sedemikian melebar sehingga jari tangan
dapat dimasukkan. Pada proses peradangan tertentu, serta
karsinoma, serviks akan tetap keras selama kehamilan dan, bilapun
mungkin, hanya membuka saat persalinan (Cunningham, 2005).

3. Positif hamil
a. Sonografi
Pemakaian Sonografi Transvaginal telah menimbulkan
revolusi dalam pencitraan kehamilan tahap awal dan
perkembangannya. Dengan sonografi abdomen, kantung gestasi
dapat dilihat hanya setelah usia 4 sampai 5 minggu sejak
menstruasi terakhir. Pada hari ke-35, semua kantung gestasi normal
seyogyanya sudah terlihat, dan setelah 6 minggu, denyut jantung
seharusnya sudah terdeteksi. Pada minggu ke-8, usia gestasi dapat
dapat diperkirakan secara cukup akurat. Sampai minggu ke-12, tiap
millimeter panjang puncak kepala- bokong merefleksikan
pertambahan usia gestasi 4 hari.
b. Bunyi jantung janin
Mendengar atau mengamati denyut jantung janin dapat
memastikan diagnosis kehamilan. Kontraksi jantung janin dapat
diidentifikasi dengan auskultasi menggunakan fetoskop khusus,
ultrasonografi, dengan prinsip Doppler dan sonografi. Denyut
jantung janin dapat dideteksi dengan auskultasi dengan
menggunakan stetoskop rata-rata pada usia kehamilan 17 minggu,
pada usia kehamilan 19 minggu, denyut jantung janin dapat
dideteksi pada hampir semua wanita hamil yang tidak kegemukan.
Frekuensi denyut jantung janin pada tahap 13 ini dan sesudahnya
berkisar antara 120 sampai 160 dpm dan terdengar sebagai bunyi
ganda mirip detak jam dibawah bantal. Tidak cukup apabila kita
hanya mendengar jantung janin. Denyut jantung janin harus
berbeda dengan ibunya.
c. Pemeriksa melihat dan merasakan gerakan janin
Gerakan janin dapat terdeteksi oleh pemeriksa setelah usia
kehamilan sekitar 20 minggu. Gerakan janin memperlihatkan
intensitas yang bervariasi dari getaran halus pada awal kehamilan
sampai gerakan nyata pada periode selanjutnya, dapat dilihat selain
itu dapat diraba. Sensasi yang agak mirip dapat ditimbulkan oleh
kontraksi otot abdomen atau peristaltik usus (Cunningham, 2005).

e) Adaptasi Fisiologis Selama Kehamilan


Adaptasi anatomis, fisiologis, dan biokimiawi terhadap
kehamilan sangat besar. Banyak dari perubahan-perubahan tersebut
segera terjadi setelah fertilisasi dan berlanjut sepanjang kehamilan.
Perubahan anatomi dan fisiologi pada perempuan hamil sebagian
besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus berlanjut
selama kehamilan. Perubahan-perubahan ini merupakan respon
terhadap janin. Satu hal yang menakjubkan adalah bahwa hampir
semua perubahan ini akan kembali seperti keadaan sebelum hamil
setelah proses persalinan dan menyusui selesai (Cunningham,
2005).
Perawat memerlukan dasar yang adekuat tentang fisiologi
maternal normal untuk mencapai hal-hal berikut.
1. Mengidentifikasi penyimpangan yang aktual dan potensial
terhadap adaptasi normal supaya pengobatan dapat dimulai
2. Membantu ibu memahami perubahan anatomi dan fisiologis
selama hamil 14.
3. Menghilangkan kecemasan ibu (dan keluarga), yang mungkin
disebabkan pengetahuan yang kurang.
4. Memberi penyuluhan kepada ibu dan keluarga tentang tanda
dan gejala yang harus dilaporkan kepada pemberi perawatan
kesehatan. Menurut Cunningham (2005),

Selain dengan penyesuaian yang diharapkan terjadi selama


masa hamil, beberapa penyakit juga menimbulkan perubahan.
Beberapa contoh adalah kadar hemoglobin yang rendah, laju endap
darah yang tinggi, dispnea saat istirahat, dan perubahan fungsi jantung
serta keseimbangan endokrin. Perubahan-perubahan ini menunjukkan
usaha tubuh untuk melindungi ibu dan janin. Pemahaman tentang
perubahan-perubahan ini penting untuk setiap orang yang
berpartisipasi dalam perawatan ibu dan janin (Prawirohardjo, 2008).

b. Tanda kehamilan yang paling umum


adalah berhentinya menstruasi, khususnya jika Anda sebelumnya
punya periode menstruasi yang teratur. Sebagian wanita tetap
memiliki periode mereka selama 3 bulan pertama kehamilan, tapi
jumlah dan durasi pendarahan jauh berkurang daripada periode normal
mereka. Maka, pengurangan mendadak durasi dan aliran menstruasi
juga perlu diperhatikan.
Gejala-gejala lain kehamilan mulai muncul sekitar 1 minggu
setelah periode kehamilan pertama ( 5 minggu setelah LMP {Last
Menstrual Periode/ periode menstruasi terakhir})/. Hanya beberapa
gejala ini mungkin terjadi dan intensitasnya berbeda-beda pada tiap
orang.

a) Muntah
b) Perasaan letih, lelah dan pusing
c) Payudara lembek
d) Keluarnya kotoran dari vagina
e) Berubahnya selera, dan kesukaan/kebencian yang kuat pada
makanan tertentu
f) Sering ada dorongan untuk kencing
g) Meningkatnya kepekaan emosional

Human Chorionic Gonadotrophihin (HCG) dan hormon-hormon


lain seperti progesteron menekan menstruasi dan peruahan-perubahan ini.
Tes kehamilan urine mengandalkan pada keberadaan HCG dalam urine.
Tes tersebut sederhana, yang dapat anda lakukan sendiri kira-kira 10 hari
setelah berhentinya menstrasi. Jika dilakukan lebih awal, tes ini bisa
menghasilkan laporan negatif palsu.

Beberapa jenis testing yang berbeda juga tersedia. Sebagian


diantaranya adalah:

a) Pregcolour
b) Test pack
c) Gravindeks

Jika anda melakukan tes sendiri, ikuti petunjuk dalam kit dengan
cermat. Idealnya, sample urine pertama di pagi hari di masukkan dalam
sebuah wadah yang bersih dan di gunakan untuk tes tersebut. tes positif
hampir selalu benar. Tes negatif, sebaliknya, mungkin disebabkan oleh tes
yang dilakukan terlalu dini atau tertunda lebih dari 3 bulan setelah LMP
anda.

1. Fisik (Sistem reproduksi)


a. Uterus
Selama kehamilan, pembesaran uterus meliputi peregangan dan
hipertrofi nyata dari sel-sel otot, sementra miosit baru diproduksi dalam
jumlah terbatas. Sel-sel otot polos miometrium di kelilingi oleh satu
rangkaian fibril-fibril kolagen yang tersusun secara tak beraturan. Daya
kontraksi dihantarkan dari protein kontraktil miosit tersebut ke jarinagan
ikat disekitarnya melalui urunreticulum kolagen. Yang menyertai
pertambahan ukuran sel otot uterus adalah suatu akumulasi jaringan
fibrosa, khususnya di lapisan otot luar, bersama dengan bertambah
banyaknya jaringan elastik. Jarinagan yang terbentuk tersebut secara
material menambah kekuatan dinding uterus. Bersamaan dengan itu,
terjadi penambahan besar-besaran dalam ukuran dan jumlah pembuluh
darah dan lmfatik. 15 Vena-vena yang mengalirkan darah di sisi plasenta,
berubah bentuk menjadi sinus-sinus uteri yang besar, dan beradaptasi
hipertropi saraf yang di tunjukkan dengan bertambahnya ukuran ganglion
servikal Frankenhauser. Selama beberapa bulan pertama, hipertropi uterus
mungkin terutama dirangsang kerja estrogen dan mungkin juga oleh kerja
progesteron (Cunningham, 2005).

b. Vagina dan Perineum


Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat
jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina
akan terlihat bewarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick.
Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan kehilangan sejumlah
jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos. Dinding vagina
mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk
mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya
ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertrofi sel otot
polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding
vagina. Papilla mukosa juga mengalami hipertropi. Peningkatan volume
sekresi vagina juga terjadi, dimana sekresi akan bewarna keputihan,
menebal, dan Ph antara 3,56 yang merupakan hasil dari peningkatan
produksi asam laktat glikogen yang dihasilkan oleh epitel vagina sebagai
aksi dari lactobacillus acidophilus (Prawirohardjo, 2008).
c. Payudara
Pada minggu-minggu awal kehamilan, wanita hamil sering
mengalami rasa nyeri dan gatal di payudara. Setelah bulan kedua, payudara
bertambah besar dan vena-vena halus menjadi kelihatan tepat di bawah kulit.
Puting susu menjadi 16 bertambah besar, berpigmen lebih gelap, dan lebih
erektil. Setelah beberapa bulan pertama, cairan kental bewarna kekuning-
kuningan, kolostrum, sering dapat ditekan keluar dari puting susu dengan
tekanan lembut. Pada saat itu areola menjadi lebih lebar dan berpigmen lebih
gelap. Sejumlah tonjolan-tonjolan kecil tersebar di seluruh areola disebut
juga kelenjar Montgomery merupakan kelenjar sebasea yang mengalami
hipertrofi (Cunningham, 2005).

2. Psikologis dan kognitif wanita hamil


Menurut Barclay dkk, 1997 dalam buku Afiyanti (2004), menyebutkan
bahwa seorang wanita hamil juga dilaporkan memiliki berbagai reaksi
emosional dan kognitif yang berbeda-beda dari setiap periode trimester
kehamilannya. Berbagai hasil studi menjelaskan bahwa terdapat suatu pola
tertentu dari reaksi- reaksi emosional dan kognitif yang dimunculkan oleh
wanita hamil.
A. FISIOLOGI KEHAMILAN
Kehamilan mempengaruhi tubuh ibu secara keseluruhan dengan
menimbulkan perubahan fisiologi yang pada hakekatnya terjadi di seluruh
system organ. Perubahan fisiologi yang terjadi antara lain:
1. Kerja hormone
a. Estrogen
Estogen merupakan factor yang mempengaruhi :
1) Pertumbuhan uterus
2) Pertumbuhan payudara
3) Retensi air dan natium
4) Pelepasan hormone hipofise.
Hormone estrogenik utama pada kehamilan merupakan produk
yang terjadi akibat interaksi antara plasenta dan hormone-hormon
adrenal janin. Kadar esteriol dapat diukur pada urin serta darah dan
merupakan indicator penting untuk menunjukan fungsi plasenta serta
kesehatan janin khususnya pada kehamilan lanjut.
b. Progesterone
Progesterone mempengaruhi tubuh ibu melalui :
1) Relaksasi otot polos dengan efek yang menyebar luas
2) Relaksasi jaringan ikat
3) Kenaikan suhu
4) Pengembangan duktus laktiferus dan alveoli
5) Perubahan sekretori pada payudara
c. Hormone-hormon plasenta lainnya
Hormone laktogene plasenta meningkatkan pertumbuhan,
menstimulus perkembangan payudara dan mempunyai peranan yang
sangat penting dalam metabolism lemak maternal. Kadar hormone
laktogenik plasenta dapat diukur untuk menilai fungsi janin dan
plasenta.
Hormone relaksin merupakan efek relaksan, khususnya pada jaringan
ikat.
d. Perubahan endokrin lainnya
Sekresi kelenjar hipofisis umumnya menurunan penurunan ini
selanjutnya akan menungkatkan sekresi semua kelenjar endokrin
(khususnya kelenjar tiroid, gparatiroid, dan adrenal). Kadar hormone
hipofisis, proklatin meningkat secara berangsur-angsur menjelang
akhir kehamilan, namun fungsi prolactin dapat memicu laktasi
disupresi sampai sudah plasenta dilahirkan dan kadar estrogen
kehamilan.
2. Penambahan berat badan
Peningkatan berat badan normalnya sama dengan25 % berat badan
sebelum hamil. Berikut rincian-rincian penambahan berat badan nya
sampai kehmilan adalah :
a. Isu uterus
Janin 3,5 kg
Cairan ketuban 1,0 kg
Plasenta 0,5 kg
b. Pertumbuhan
Uterus 1,0 kg
Payudara 0,5-1,0 kg
c. Simpanan lemak dan protein maternal 3,0 kg
d. Peningkatan volume darah maternal dan cairan interstisial 2,0 kg
Penambahan total rata-rata selama kehamilan normal berkisar antara 11
dan 12 kg
3. Perubahan dalam uterus
Ukuran : tidak hamil 8 x 5 x3 cm
Hamil 30x22x20 cm
Berat : tidak hamil 50 g
Hamil 1kg
a. Serviks
Serviks terutama terdiri atas jaringan fibrosa dalam persiapan
persalinan, estrogen dan hormone plasenta relaksin membuat serviks
lebih lunak
b. Segmen bawah uterus
Uterus akan membentuk dua buah segmen selama kehamilan,
segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis servisis
setinggi ostium enternabersama-sama istium uteri,segmen bawah lebih
tipis dari pada segmen atas dan menjadi lunak dan berdilatasi selama
minggu-minggu terakhir kehamilan
c. Kontraksi Braxton-hicks
Kontraksi Braxton-hicks merupakan kontraksi takteratur rahm dan
terjadi tanpa rasa nyeri selama disepanjang kehamilan; kontraksi ini
barangkali membantu sirkulasi darah da;am plasenta.
Kontraksi Braxton-hicks akan dirasakan oleh ibu selama beberapa
minggu terakhir kehamilannya.
4. Perubahan dalam vagina
Pada awal kehamilan, vagina dan serviks memiliki warna yang
hamper biru (normalnya, karena bagian ini pada wanita yang tidak hamil
adalah merah muda). Warna kebiruan ini terjadi akibat kerja hormone
progesterone.
Thrush atau vaginitis candida sering ditemukan pada kehamilan. Infeksi
ini disebabkan oleh pertumbuhan jamur candida albicans secara
berlebihan. Kehamilan dalam kadar estrogen dan glukosa yang tinggi
didalam srikulasi darah merupakan kondisi yan mendukung tumbuhnya
candida dan peningkatan pertumbuhan jamur ini menyebabkan iritasi
local, kndisi sedikit secret yang berwarna putih seperti keju, timbulnya
bercak merah yag kadang-kadang terlihat pada dinding vagina serta
keluhan pruritis hebat.
5. Perubahan pada payudara
Perubahan pada payudara yang membawa fungsi kepada fungsi laktasi
disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen, progesterone, laktogen,
prasenta, dan proklaktin. Stimulun hormone ini menunjukan poliferasi
jaringan, dilatasi pembuluh darah dan perubahan secretorik pada payudara.
Payudara terus tumbuh disepanjang kehamilan dan ukuran serta eratnya
meningkata hingga mencapai 500 gram untuk masing-masing payudara.
6. Perubahan pada traktus urinarius
Perubahan pada traktus urinarius disebabkan factor hormonal dan
mekanis; perubahan ini menimbulkan permasalahan urinarius.
a. Infeksi traktus urinarius
Progesteron dengan efek relaksan pada serabut-serabut otot polos
menyebabkan terjadinya dilatasi, pemanjangan dan penekukan ureter.
Penumpukan urin terjadi dalam ureter bagian bawah, dan penurunan
tonus kandung kemih dapat menimbulkan pengosongan kandung
kemih yang tidak tuntas. Kedua factor ini menyebabkan membuat
wanita tersebut mudah terkena infeksi traktus urinarius.
b. Frekuensi mikturisi
Dengan pembesaran yang terjadi pada bulan-bulan pertama
kehamilan, uterus akan lebih banyak menyita tempat dalam panggul.
Dengan demikian tempat bagi pembesaran kandung kemih akan
berkurang dan tekanan dalam kandung kemih semakin sering
dirasakan.
c. Stress inkontinensia
Ketidakmampuan mengendalikan aliran urin, khusunya akibat
desakan (stres) yang ditimbulkan oleh peningkatan intraabdomen yang
mendadak seperti ketika bersin dan tertawa (dapat terjadi menjelang
akhir kehamilan). Keadaan ini disebabkan oleh penurunan tonus otot
pada dasar pnggul (akibat progesteron) dan peningkatan tekanan akibat
penambahan berat isi uterus.
7. Perubahan Pada raktus Alimentarius
Perubahan pada traktus juga disebabkan oleh faktor hormonal dan
mekanis.
a. Morning Sickness
Nausea (mual) atau vomitus (muntah) yang terjadi dalam bulan-
bulan awal kehamilan (biasanya hanya pada saat bangun dari tidur)
sering dijumpai dan biasanya ringan. Penyebabnya yang pasti tidak
diketahui tetapi kemungkinan besar keadaan ini merupakan reaksi
terhadap peningkatan kadar hormon mendadak. Jika berlangsung
melebihi 14 minggu atau bila berat (hiperemesis), maka morning
sickness ini dianggap sebagai keadaan abnormal dan memerlukan
tindakan aktif.
b. Refleks Asam Lambung
Refluks asam lambung (‘heartburn’) disebabkan oleh regurgitasi isi
lambung ke dalam esofagus bagian bawah. Progesteron menyebabkan
relaksasi sfingter kardiak pada lambung dan mengurangi motilitas
lambung sehingga memperlambat pengosongan lambung.
Konstipasi sering terjadi dan disebabkan oleh penurunan motilitas usus
sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk menyerap cairan .
8. Perubahan pada system respiratoris
Uterus yang membesar akan mendorong diafragma ke atas sehingga
merubah bentuk toraks namun tidak mengurangi kapasitas paru frekuensi
respirasi meningkat untuk mendapatkan lebih banyak oksigen yang
diperlukan.
9. Perubahan pada kulit
a. Pigmentasi
Pigmnetasi yang lebih gelap terjadi pada :
1) Puting dan aroela mammae
2) Wajah
3) Garis tengah abdomen (dari bagian atas umbilicus hingga rambut
pubis)
Pigmentasi biasanya berkurang setelah melahirkan tetapi puting
wanita akan tetap berwarna cokelat.
b. Bekas-bekas regangan
Bekas-bekas regangan pada kehamilan dapat terlihat dibagian perut,
payudara dan pantat. Bekas-bekas tersebut mulanya berwarna merah
tetapi kemudian warna ini berkurang dan berubah menjadi warna
perak. Ini disebabkan karena peningkatan sekresi korteks adrenal.
c. Spider naevi
Spider naevi merupakan lesi kulit berwarna merah terang yang
dibagian tengahnya terdapat sebuah arteriole dengan cabang-cabang
halus yang memancar umumnya gejala spider naevi tampak paling
menonjol di daerah wajah dan dada bagian atas. Gambaran ini
berkurang setelah melahirkan namun akan memerlukan waktu
beberapa bulan.
10. Perubahan pada skleton dan persendian
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat gya
tarik bumi dan garis bentuk tubuh. Lengkungan tulang belakang akan
berubah untuk mengimbangi pembesaran abdomen dan menjelang akhir
kehamilan, banyak wanita yang memperlihatkan postur tubuh yang khas
(lordosis) jarring ikat pada persendian panggul akan melunak dalam
mempersiapkna persalinan. Mobilitas simfisis pubis dan persendian sakro
iliaka akan bertambah sehingga rongga panggul menjadi lebih besar semua
perubahan ini dapat enimbulkan gerakan seperti meluncur yang tidak
stabil ketika berjalan dan nyeri punggung.
11. Perubahan pada metabolisme
a. Metabolisme karbohidrat
Kadar gula darah wanita hamil lebih tinggi daripada keadaan tidak
hamil hal ini mungkin terjadi akibat zat antagonis insulin yang
dihasilkan oleh plasenta akibatnya adalah jumlah gula yang lebih
banyak dalam darah sehingga gula ini diteruskan ke dalam janin.
b. Metabolisme protei dan lemak
Protein cenderung menumpuk selama kehamilan karena kebutuhan
janin dan ibu terhadap pertumbuhan simpanan nitrogen terbentuk
untuk mengantisipasi produksi asi dengan demikian konsentrasi ureum
dalam darah menurun. Simpanan lemak meningkat dan dijumpai kadar
lipit serat kolestrol yang tinggi dengan lebih sedikit lemak yang
dikonfersikan menjadi glikogen untuk disimpan.
12. Perubahan pada system kardiovaskuler
a. Hemodilusi
Volume darah selama kehamilan akan meningkat sebanyak kurag
lebih 40-50 % untuk memenuhi kebutuhan bagi sipulasi plasenta.
b. Tekana darah
Penigkatan curah jantung terjadi akibat peningkatn volume darah.
Jantung harus memompa dengan kekuatan yang lebih besar, khususnya
pada saat menjelang aterm, sehingga terjadi sedikit dilatasi. seorang
wanita hamil cenderung mengalami hipotensi supinasio kalau
berbaring terlentang, karena vena kava inferior akan tertekan oleh isi
uterus yang berat.
c. Daya pembekuan darah
Daya pembekuan darah sedikit meningkat selama kehamilan jika
peningkatan ini berhasil maka ketika melahirkan akan terdapat
ancaman berbahaya perdarahan yang hebat sehingga observasi yang
cermat dan penyulhan yangbaik merupakan aspek penting dalam
asuhan keperawatan prefentif selama kehamilan, persalinan dan
periode postnatal.

Berikut reaksi-reaksi emosional dan kognitif yang pada umumnya


dimunculkan wanita sehubungan dengan kehamilannya:
a. Trimester pertama
Perasaan ambivalensi - Ketidakpastian tentang waktu dimulainya
kehamilan - Ketidaknyamanan fisik: sering berkemih, mual dan muntah,
kekuatan sebagai orang tua dirinya sendiri dan pasangannya kelelahan,
gelisah, dan gangguan tidur pada malam hari - Ketidakpastian tentang
peran yang adekuat sebagai orangtua dirinya sendiri dan pasangannya 17
Ketakutan dan khayalan-khayalan - Melakukan spekulasi dan antisipasi
tentang peran baru dengan bantuan khayalan-khayalan: mengkhayal
tentang seperti siapa bayi yang akan dilahirkan, bagaimana dirinya dan
pasangannya menguasai kondisi saat ini, dan seperti apa kehidupan baru
yang akan mereka jalani sehubungan dengan bertambahnya anggota baru
dalam keluarga mereka - Berpikir tentang masa depan dengan kecemasan
dan ketakutan yang meningkat.

Periode prenatal merupakan periode persiapan baik fisik (yaitu


pertumbuhan janin dan adaptasi maternal) juga adaptasi psikologis dimana
hal ini merupakan antisipasi menjadi orangtua. Periode ini merupakan
salah satu krisis maturitas dalam kehidupan sekaligus merupakan masa
perkembangan tanggungjawab dan perhatian tehadap orang lain.

Masa prenatal merupakan masa yang panjang sehingga hal ini bisa
menjadi masa belajar yang intensif bagi ibu dan pasangan juga anggota
keluarga yang lain. Kunjungan prenatal seyogyanya dimulai sejak pertama
kali ibu terlambat haid karena hal ini untuk memastikan keadaan kesehatan
ibu juga janin.

Kunjungan pertama ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan


berguna untuk menentukan perawata selanjutnya. Dimana kehamilan
sendiri berlangsung selama 9 bulan atau sekitar 40 minggu. Kehamilan
dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai pada minggu
pertama sampai minggu ke- 13 gestasi. Trimester kedua adalah periode
minggu ke- 14 sampai ke-26, sedangkan trimester ketiga adalah periode
minggu ke-27 sampai kehamilan cukup bulan (38 sampai 40 minggu).

1) Diagnosa Kehamilan
Untuk melakukan diagnosa kehamilan maka keakuratan adalah
faktor yng sangat penting,. Tanggal menstruasi terakhir (normal) yang
benar, tanggal melakukan hubungan seksual atau catatn suhu tubuh
basal adalah hal penting untuk menegakkan diagnosis kehamilan.

Diagnosa kehamilan dapat diklasifikasi yaitu tanda presumtif,


kemungkinan dan positif. Tanda presumtif dapat muncul akibat
kondisi selain gestasi, sehingga tanda ini tidak cukup valid untuk
menegakkan diagnosa kehamilan. Tanda tersebut yang berupa keluhan
subyektif seperti amenorrhe, nause, dan muntah (morning sickness),
payudara terasa penuh dan sensitif, merasa lemah dan letih, berat
badan naik dan perubahan mood. Quickening (dapat terlihat pada
minggu ke-16 dan ke-20). Adapun tanda obyektifnya seperti
perubahan fisiologis dan anatomis peningkatan temperatur basal tubuh
(basal body temperatur), perubahan kulit seperti striae gravidarium dan
pigmentasi (kloasma, line nigra), perubahan payudara, pembesaran
abdomen dan perubahan pada rahim dan vagina.

Tanda kemungkinan kehamilan adalah tanda-tanda yang dapat


diobservasi oleh pemeriksa. Tanda-tanda yang berupa obyektifmeliputi
pembesaran rahim, kontraksi Braxton Hicks dan Souffle, Ballotement
dan test kehamilan yang positif. Adapun tanda positif ditunjukkan
olkeh denyut jantung janin yang berbeda dengan denyut jantung ibu,
ditemukan gerakan janin oleh seseorang selain ibu, ditemukan gerakan
janin oleh seseorang selain ibu, dan visualisasi janin dengan alat teknik
seperti ultrasound (Scott, 1990 dalam Bobak, 2005).

ASUHAN KEPERAWATAN TRIMESTER I

A. Pengkajian
1. Wawancara
Alasan Mencari Perawatan
Perawat akan mencatat hal yang dijelaskan ibu mengenai alasan
mencari bantuan kesehatan dan kunjungan ibu ke pelayanan kesehatan.
Dokumentasi ditulis dengan menggunakan bahasa klien.
a) Riwayat kehamilan saat ini
Biasanya ibu datang karena adanya tanda presumtif kehamilan.
Identifikasi ulang hal-hal yang dirasakan ibu guna mengembangakn
rencana perawatan selanjutnya. Perhitungan Tafsiran persalinan (TP)
dapat dilakukan saat itu.
b) Riwayat Obsteri Ginekologi
Data yang diidentifikasi meliputi usia saat menarche dan riwayat
menstruasi, infertilitas, anomali ginekologi, riwayat penyakit menular
seksual (OMS), riwayat seksual, semua kehamilan masa lalu dan
termasuk kehamilan saat ini, serta hasil akhirnya.
c) Riwayat Medis
Menguraikan tentang kondisi medis atau bedah yang pernah
dialami dan dapat mempengaruhi perjalanan kehamilan saat ini.
Apakah ibu mengalam diabetes, epilepsi, alergi tertentu, penyakit
kronis atau obat-obatan yang dipakai. Apakah iu pernah menjalani
pembedahan rahim atau perbaikan ekstensif dinding pelvis,
apppendiktomi dan lain-lain yang terkait dengan pembedahan medis.
d) Riwayat Nutrisi
Nutrisi adalah aspek yang sangat penting selama masa kehamilan.
Karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
janin. Pengkajian tentang nutrisi ibu seperti apakah menjalani diet
khusus, alergi makanan, serta faktor-faktor lain yang terkait status
nutrisi menjadi sangat penting. Diharapkan pada akhirnya ibu memiliki
pengetahuan dan motivasi yang baik untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi selama masa kehamilan.

e) Riwayat Penggunaan Obat


Meliputi pengunaan obat saat ini dan saat lalu. Apakah ibu
menggunakan obta-obat secara legal seperti obat-obatan beas,
tembakau, obat yang diresepkan, rokok, kafein, alkohol maupun obat-
pbatan secara ilegal seperti mariyuana dan kokain. Penggunaan obat-
obatan yang dapat menembus plasenta dapat menimbulkan defek
perkembangan janin, dan hal ini sangat merugikan.

f) Riwayat Keluarga
Adakah gangguan genetik atau familial dan kondisi-kondisi yang
dapat mempengaruhi status kesehatan ibu atau janin selama masa
kehamilan.

g) Riwayat Sosial
Faktor-faktor seperti pekerjaan ibu dan pasangannya, pendidikan,
status perkawinan, latar belakang budaya dan etnik, serta status
sosioekonomi perlu diidentifikasi. Selain itu, persepsi tentang
kehamilan saat ini, sistem dukungan, mekanisme koping dan pola
interaksi juga diidentifikasi. Ibu dan pasangan jjga perlu digali datanya
tentang kemampuan dalam mengambil keputusan dan kebiasaan hidup.
Perawat juga mengali sikap terhadap rentang perilaku seksual yang
diterima selama masa kehamilan. Konsep diri ibu juga merupakan data
yang penting.

h) Rencana Melahirkan
Tanyakan apakah ibu berencana akan mengikut kelas prenatal
untuk orangtua baik sendiri maupun dengan pasangannya saat
trimester I. Identifikasi juga rencana melahirkan ibu. Biasanya ibu
yang mandiri akan agresif mencari perawatan kesehatan yang sesuai
dengan filosofinya tentan perawatan, keyakinannya dan juga
pengetahuannya.

2. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Pemeriksaan pertama memberikan data dasar untuk mengkaji
perubahan-perubahan selanjutnya. Harus dapat diidentifikasi
kebutuhan dasar tentang struktur organ genetalian dan memberi
informasi sekaligus mendemonstrasikan peralatan yang digunakan
untuk prosedur pemeriksaan. Selama pemeriksaan harus dijaga privacy
ibu.
Pemeriksaan fisik dimulai dengan memeriksa tanda-tanda vital,
tinngi badan (TB) dan berat badan (BB). Sebelum pemeriksaan,
kandung kemih harus dikosongkan. Pemeriksaan dikembangkan
dengan metode antara lain dimulai dari ujung keala hingga ujung kaki,
juga higiene secara umum.

b) Kelenjar Tiroid
Pemeriksaan terhadap kelenjar tiroid meliputi observasi, palpasi
lokasi kelenjar tiroid, tingkat metabolik dan ritme, termasuk
keteraturan menstruasi pada wanita subur. Observasi efek yang terkait
dengan kerja kelenjar tiroid seperti observasi tingkah laku,
penampilan, kulit, mata, rambut dan status kardiovaskuler.

c) Payudara
Pemeriksaan ginekologi payudara bisa dilakukan untuk
mengdentifikasi kondisi normal atau abnormal. Anjurkan ibu untuk
melakukan pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan yaitu waktu
payudara paling sedikit dipengaruhi siklus menstruasi pada 4 sampai
10 hari setelah periode menstruasi terakhir. Selama hamil dan
menyusui oemeriksaan payudara sendiri tdak dapat dilakukan karena
mengalami perubahan.

d) Abdomen
Periksa keadaan umum kulit abdomen meliputi warna, ruam, lesi,
jaringan part, kontur, kesimetrisan dan adanya hernia, bunyi usus.
Adapaun tinggi fundus uteri diperiksa dan dicatat jika kunjungan
pemeriksaan kehamilan yang pertama saat sudah pada kehamilan
lanjut.

e) Pemeriksaan Panggul
Inspeksi luar dilakukan untuk mengidentifikasi kematangan
seksualnya seperti klitoris, labia dan perinem, apakah ibu pernah
melahirkan atau belum. Palpasi luar dengan menggunakan sarung
tangan steril mengidentifikasi struktur vestibulum mulai meatusnaris,
kelenjar skene, orifisum vaginalis dan kelenjar bartholini. Perineum
dinilai untuk menemukan adanya jaringan parut akibat laserasi yang
terjadi pada waktu sebelumnya, juga beas luka episiotomi, adakah
penipisan, fitel dan peradangan. Anus juga diperiksa guna mengetahui
adanya hemoroid atau sisa hemoroid, adakah lesi, massa abses dan
tmor. Bila ada riwaya PMS perlu melakukan kultur. Selain itu, selama
pemeriksaan juga perlu diperhatikan bau daerah perineum, serta
hygiene yang buruk.
Pemeriksaan dalam dilakukan antara lain untuk mengidentifikasi
kelainan seperti adanya infeksi. Misalnya dengan pemeriksaan sitologi.
Palpasi bimanual juga dilakukan dengan melakukan palpasi vagina
untuk mengkaji kekenyalan, lesi dan nyeri tekan. Serviks diperiksa
untuk mengetahui posisi, bentuk, konsistensi, motilitas dan lesi.
Forniks di sekitar serviks juga dipalpasi. Uterus diperiksa untuk
mengetahui posisi, ukuran, bentuk, konsistensi, regularitas, motilitas,
massa dan nyeri tekan.
Palpasi rektovagina dilakukan untuk mendapatkan data septum
rektovagina, permukaan posterior rahim dan daerah belakang serviks.
Setelah pemeriksaan panggul ibu dibantu duduk, diberi tissue untuk
membersihkan diri, serta beri kesempatan merapikan pakaian.

3. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan antara lain uji
tberkulosa, sitologi, pemeriksaan darah (identifikasi tes untuk sifilis, HIV
untuk uji antibodi AIDS, darah lengkap, hematokrit, hitung differensial,
golongan darah, faktor rhesus, skrining antibodi, anemia sel sabit, kadar
asam folat jika diindikasikan). Pemeriksaan urine untuk mengetahui kadar
glukosa, protein dan aseton (tes sensitifitas jika diindikasikan).

B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas yang berhubungan dengan kekhawatiran terhadap diri sendiri,
perubahan fisik selama hamil, rasa tidak nyaman pada awal kehamilan.
2. Perubahan proses keluarga yang berhubunga dengan respon keluarga
terhadap diagnosis kehamilan.
3. Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan peran diri pada
penatalaksanaan kesehatan dan kehamilan.
4. Perubahan nutisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan morning
sickness.
5. Perubahan pola seksual yang berhubungan dengan rasa kuranhg nyaman
pda awal kehamilan, rasa takut bahwa senggama akan mencederai janin.

C. Intervensi Keperawatan dna Perawatan Kolaboratif


1. Mencegah infeksi salran kemih (ISK)
Perawatan diri pada ibu hamil adalah hal yang penting. Ibu
memerlukan informasi antara lain yang berkaitan dengan pencegahan
infeski saluran kemih. Infeksi saluran kemih biasanya asimtomatik.
Walaupun simtomatik atau asimtomatik, ISK beresiko bagi ibu dan janin.
Sehingga tindakan pencegahan menjadi sangat penting.
Ibu dianjurkan membersihkan daerah urogenital dari depan ke belakan
setiap kali berkemh atau uang air besar (BAB), dan anjurkan
menggunakan tissue yang bersih setiap kali melakukannya. Selain itu,
anjurkan ibu untuk sering mengganti pelapis pakaian dalam, tidak
menggunakan celana ketat atau jeans ketat dalam waktu lama. Anjurkan
ibu untuk minum cukup yaitu antara 8-12 gelas perhari, minum juice buah,
sering berkemih dan tidak menahan kencing.
2. Anjurkan latihan kegel
Latihan kegel (latihan dasar panggul) memperkuat otot-otot sekitar
organ reproduksi dan memperbaiki tonus otot-otot terseut. Hal ini karena
otot dasar panggul melingkari jalan keluar bayi, sehingga sangatlah
penting otot-otot ni dilatih, sehingga akhirnya diharapkan dapat meregang
dan berkontraksi dengan baik selama proses persalinan. Latihan kegel ini
dilakukan setelah ibu hamil mengetahui dengan benar otot-otot tersebut.
Adapun caranya adalah:
a. Secara lambat: kencangkan otot, tahan sampai hitungan ketiga dan
lemaskan.
b. Kedua cara cepat: kencangkan otot dan lemaskan secepat mungkin.
c. Ketiga dorong keluar dan tarik ke dalam: yaitu tarik ke atas seluruuh
dasar panggul seakan-akan sedang mencoba menarik ar masuk ke
dalam vagina. Kemudian dorong keluuar seakan-akan mencoba
mengeluarkan air tersebut.
d. Latihan ini juga menggunakan otot-otot abdomen. Latihan dapat
dilakukan 10x tiap kali latihan dan dilakukan setidaknya 3x dalam
sehari.

3. Informasikan jadwal perawatan


Pada usia kehamilan selama triameter pertama kunjungan ibu
hamil ke pelayanan kesehatan 4 minggu sekali. Kemudian dalam 2 minggu
sekali samoai usia kehamilan 36 minggu. Sejak usia kehamilan ke-37
minggu sampai melahirkan kunjungan prenatal care menjadi 1 minggu
sekali.

4. Informasikan tanda komplikasi potensial


Informasikan pada ibu bahwa kondisi seperti muntah berat dapat
diindikasikan hiperemesis gravidarium, menggigil, dan demam, rasa
terbakar saat berkemih dan diare kemungkinan penyebabnya adalah
infeksi. Rasa kram pada perut, perdarahan pervaginam kemungkinan
penyabab adalh abortus spontan dan keguguran. Kondisi yang mungkin
terjadi tersebut harus disampaikan ke bumil untuk meminta pelayanan
kesehatan dengan segera.

5. Informasikan keluhan rasa tidaj nyaman masa hamil


Informasikan pada ibu hamil bahwa kemungkinan akan mengalami
rasa tidak nyaman antara lain perubahan payudara, sensasi rasa nyeri dan
geli pada payudara, urgensi dan sering berkemih, rasa lesu dan malaise,
keletihan, mual dan muntah, mornng sickness, ptialisme dan adanya
perubahan dinamika sosial seperti perubahan mood, perasaan yang
bercampur aduk. Jelaskan bahwa semua keluhan tidak nyaman tersebut
adalah normal sebagai respon adaptasi maternal ibu selama masa
kehamilan. Selanjutnya jelaskan hal-hal yang dapat mengurangi kluhan-
keluhan tersebut.

6. Informasikan keamanan selama bepergian


a) Untuk bepergian jauh, jadwalkan untuk melakukan gerakan bebas dan
istirahat.
b) Saat duduk dapat melakukan latihan nafas dalam, memutar-mutar kaki
dan mengencangkan otot di bagian tubuh yang berlainan.
c) Hindari keletihan.
d) Biasanya maskapai penerbangan memperbolehkan bumil menumpang
pesawat sampai usia 35 minggu.

7. Aktivitas fisik dan istirahat


a) Penelitian merekomendasikan latihan moderat selama hamil
b) Tetapi aktivitas terus menerus sampai bumil terlalu lelah membuat
perfusi darah ke rahim berkurang, pemberian oksigen ke fetoplasental
menurun
c) Gerakan fleksi dan ekstensi berlebihan harus dihindari
d) Aktivitas melompat, berputar atau mengbah arah gerakan secara
mendadak tidak dianjurkan, karena persendian tidak stabil
e) Latihan yang menimbulkan rasa nyaman dapat membantu bumil
menghadapi persalinan
f) Menganjurkan bumil untuk aktif berjalan, melakukan aktivitas normal
tetapi tidak melelahkan.

8. Kesehatan gigi
Perawatan gigi selama hamil sangat penting, karena rasa mual
selama hamil dapat mengakibatkan perburukan higiene mulut dan karies
gigi.

9. Penggunaan obat-obatan
Bahaya terbesar akibat penggunaan obat-obatan dapat
menyebabkan defek perkembangan janin, dan hal ini dapat muncul sejak
fertilisasi sampai sepanjang trimester I kehamilan.

10. Risiko terpapar substansi berbahaya


a) Ketergantungan alkohol pada bumil dikaitkan dengan tingginya angka
abortus spontan.
b) Risiko abortus spontn berbanding lurus dengan dosis pemakaian
alkohol pada trimester I.
c) Merokok meningkatkan frekuensi persalinan prematur, KPD, abruptio
placenta, plasenta previa dan kematian janin.

11. Seksualitas selama kehamilan trimester pertama


a) Riwyat abortus spontan/ ancaman abortus lebih 1 kali hampir terjadi
keguguran trimester II, KPD, pendarahan atau sakit perut pada
trimester III, merupakan peringatan tidak melakukan coitus dan
orgasme.
b) Pada bumil sehat secara medis dan kondisi obsteri prima, tidak
bermasalah dalam melakukan coitus dan orgasme.
c) Libido mungkin rendah pada trimester pertama (akan mulai meningkat
pada trimester II dan III).
d) Adaptasi trimester pertama mempengaruhi seksualitas dan ekspresi
seksual.
e) Bahas respon seksual bersama pasangan.
f) Pandangan budaya terkait seksualitas masa kehamilan akan
mempengaruhi respons seksual bumil dan pasangan.
g) Bahas alternatif ekspresi seksual seperti tindakan alternatif (contoh
bercumbu, saling memijat dll), atau posisi alternatif (misal wanita di
atas, atau di samping).

12. Nutrisi ibu hamil


Informasi tentang pentingnya nutrisi selama kehamilan sangatlah
penting untuk disampaikan. Biasanya bumil dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi juga dipenuhi latar belakang budaya yang berkaitan dengan pantang
makanan. Dengan demikian lakukan strategi informasi dan pendekatan
yang optimal dalam memodifikasi pengaruh budaya terkait nutrisi ibu
hamil. Selain itu pengaruh adaptasi maternal pada masa awal kehamilan
biasanya ibu hamil mengalami gangguan pemenuhan nutrisi selama
periode ini berupa nause dan vomiting. Tetapi pemenuhan nutrisi tetap
harus diupayakan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

D. Evaluasi Akhir Yang Diharapkan


Setelah dilakukan serangkaian intervensi selama kehamilan trimester
pertama ini, hasil akhir yang diharapkan adalah :
1. Ibu menunjukkan pengetahuan yang benar dan meningkat tentang adaptasi
maternal terhadap perkeembangan janin.
2. Ibu akan menggunakan pengetahuan tentang pentingnya nutrisi, kebutuhan
seksual, aktivitas sehari-hari, keadaan rasa tidak nyaman akibat kehamilan
dan juga perawatan diri.
3. Ibu dapat mengenali gejala-gejala yang menunjukkan penyimpangan dari
kehamilan normal dan juga dapat melaporkan kondisi tersebut.
4. Ibu dan keluarganya akan turut berpartisipasi secara aktif elama perawatan
pada kehamilan trimester pertama.

b. Trimester kedua
Perasaan sejahtera - Berbagai ketidaknyamanan fisik berkurang -
Ketakutan dan kecemasan berkurang dengan dirasakannya gerakan-
gerakan pada janin (jika kemajuan kehamilan berlangsung normal)
Pemusatan pikiran dan perhatian pada diri sendiri - Konsentrasi penuh
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan kewanitaan pada
kebutuhan-kebutuhan pribadinya dan kebutuhan-kebutuhan janinnya -
Rasa kagum dengan kehamilan dan proses kelahiran; mempelajari
perilaku- perilaku anak-anak - Mempererat hubungan dan banyak mencari
pengalaman dan informasi dari ibunya sendiri untuk mengembangkan
perasaan-perasaan identitas maternalnya - Sifat egosentris yang
meningkat; sering bermimpi dan berkhayal 18 - Mulai memperlihatkan
sikap suka menyendiri dan senang mengumpulkan segala sesuatu (baju
dan barang-barang) untuk keperluan bayi yang akan dilahirkannya,
keperluan dirinya sendiri, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
persiapan kelahiran Perasaan dan keadaan emosi yang labil - Egois,
sangat ingin diperhatikan, asyik dengan diri sendiri, kebutuhan untuk
dikasihi dan disayangi secara berlebihan, sangat membutuhkan perhatian
dan pemahaman tentang dirinya dari orang lain.
ASUHAN KEPERAWATAN TRIMESTER Il

1. Pendahuluan
Kehamilan trimester ke dua biasanya sudah di diagnosa dengan
pasti . ibu hamil pada umumnya mulai merasa lebih nyaman dan
keluhan-keluhan kehamilanmulai berkurang.pada trimester ke dua ini
kunjung prenatal sebulan sekali sudah di anggap cukup.

A. Pengkajian
1. Wawancara
Beberapa hal dapat di identifikasi selama wawancara pada
kunjungan praqnetal trimester ke dua antara lain adalah:
a. Ibu hamil di minta menceritakan peristiwa yang terjadi sejak
kunjangan pertama terdahulu.
b. Menanyakan kesejahteraan ibu hamil secara umum.
c. Tanyakan keluhan-keluhan yang dirasakan ibu sejak periode awal
kunjungan sampai menjelang kunjungan saat ini.
d. Identifikasi hal-hal yang ingin ditanyakan ibu pada kondisi
kehamilan pada waktu sekarang.
e. Perlu direncanakan untuk memberi pangkes tentang tanda-tanda
bahaya pada kehamilan.
f. Mengidentifikasi kebutuhan ibu dan keluarga saat ini.
g. Tanyakan perawatan diri yang sudah dilakukan di rumah dan yang
nantinya perlu diketahui oleh ibu.
h. Identifikasi kebutuhan dan kesiapan belajar menjadi orang tua.

2. Pemeriksaan fisik dan pengkajian janin


a. Pemerikaan fisik umum
1. Observasi tanda-tanda vital ibu hamil
2. Identifikasi BB ( ada peningkatan /tidak,sesuai/tidak,ada
edema/tidak,bila ada catat derajatnya)
3. Tekanan darah di evaluasi berdasarkan nilai absolut atau lama
gestasi
4. Nilai absolut TD sistolik kurang lebih 140 mmHg dan TD
diastolik kurang lebih 90 mmHg memberi kesan hipertensi
5. Peningkatan TD sistolik kurang lebih 30 mmHg dan TD
Diastolik kurang lebih 15 mmHg dari nilai dasar juga
signifikan tanpa memperhatikan apakah nilai absolut kurang
dari 140/90 mmHg
6. MAP ( Mean Anterial Pressure) mencapai titik terendah pada
trimester ll sekitar minggu ke 22 kemudian meningkat perlahan
sampai kehamilan aterm.
7. MAP kurang lebih 90 pada trimester ll dikaitkan dengan
peningkatan insiden PIH( pregnancy –induced hypertension)
8. Ansietas maternal dapat meningkatkan TD.

b. Pemeriksaan tinggi fundus


Pengukuran tinggi fudus uteri ( TFU) memungkinkan
perkiraan usia kehamilan secara kasar selain itu, pengukuran TFU
dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor resiko,
seperti TFU yang menurun mengidikasikan retardasi pertumbuhan
intrauterin, sedangkan TFU yang meningkat berlebihan
mengindikasikan kehamilan kembar atau hidarmnion.
Aturan McDonald digunakan untuk menguatkan ketepatan
TFUselama trismeter ll dan lll.caranya adalah TFU (cm)x 2/7( atau
+3,5)= durasi kehamilan dalam bulan.atau TFU (Cm)x 8/7= durasi
kehamilan dalam minggu.
Selain itu pada pemeriksaan ini juga dapat dilakukan pemeriksaan
leopold untuk mengidentifikasi pemeriksaan lebih lanjut.
Pemeriksaan leopold terdiri dari leopold l,ll,lll dan IV adapun cara
melakukan adalah sebagai berikut:
Leopold l:
Untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada
dalam fundus.caranya pemeriksaan berdiri disebelah kanan dan
menghadap kemuka ibu, kemudian kaki ibu di tekuk pada lutut dan
lipat paha.lengkungkan jari-jari dari kedua tangan pemeriksa untuk
mengelilingi bagian atas fundus,lalu tentukan apa yang ada
didalam fudus .bila kepala sifatnya keras bundar dan melenting,
dan bila bokong sifatnya lunak kurang bulat dan kurang melenting.
Leopold ll:
Digunakan untuk menentukan letak punggung janin dan
letak bagian kecil pada janin.caranya adalah: letakkan kedua
tangan pada sisi iterus dan tentukan dimanakah bagian terkecil
janin.

Leopold lll:
Digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di
bagian bawah dan apakah bagian bawah janin sudah terpegang
oleh pintu atas panggul ( PAP) atau belum.caranya adalah : tekan
dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan secara
lembut dan masuk kedalam abdomen ibu diatas simpisis kubis.
Peganglah bagian presentasi janin, dan rasakan bagian apakah yang
menjadi presentasi tersebut.

Leopold IV:
Digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian
bawah dan seberapa jauh masuknya bagian bawah tersebut ke
dalam rongga panggul. Caranya adalah: letakkan ke dua tangan di
sisi bawah uterus,lalu tekan kedalam dan gerakkan jari-jari
pemeriksa kearah rongga panggul.dimanakah tonjolan sefilik dan
apakah bagian presentasi telah masuk.hal ini tidak dilakukan bila
kepala masih tinggi,dan lopold lengkap dilakukan jika janin cukup
besar yaitu sekitar kehamilan akgir trimester kedua akhir.
c. Usia gestasi
Usia gestasi janin diperkirakan dengan menentukan lama
kehamilan dan memetapkan tanggal perkiraan fartus.usia gestasi
janin ditentukan baru riwayat mentruasi,riwayuat kontrepsi tes
kehamilan evaluasi klinis.

d. Status kesehatan
1. Pengkajian status kesehatan janin meliputi: pertimbangan
pergerakan janin,denyut jantung janin dan gejala-gejala
kelainan pada janin dari ibu
2. Ibu diinstruksikan mencatat kapan gerakan janin terjadi dan
lamanya,melapot bila pola berubah dan grakan janin berhenti.
3. Gerakan janin (quickening) dirasakan pada ibu multigavidah
sekitar minggu ke 16 kehamilan, sedangkan pada ibu
primigravida mungkin belumterasa sampai kehamilan ke-20
minggu.
4. DJJ diperiksa rutin setiap kunjungan tranetal.
5. Pertama kali terdengar dengan doppler pada usia sekitar 12
minggu, sedangkan dengan fotoskop usia 18 – 20 minggu
gestasi.
6. Perkembangan janin pada minggu 26 gestasi adalah: mulai
hidup pada minggu ke 24,gerakan janin jelas, DJJ mulai
terdengar jelas rambut kepala,alis ,mata,bulu mata,lanugo halus
dan perniks menutupi mata,kelopak mata masih menyatu ,kulit
merah,berkilau dan tipis,wajah keripit tampak seperti orang
tua,panjang 30 cm berat 600 gr dan rahim terletak pada
umbilitus atau sedikit diatasnya.
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Uji laboratorium ruti pada primester ll dibatasi pelaksaannya.
b. Spesimen urin di ambil untuk mendeteksi glikosa,aseton dan
albumin/proteim.
c. Test glikosa biasanya di lakukan pada munggu ke-24 sampai ke-
28gestesi
d. Pemeriksaan kultururin dan sensitivitas urin serta sampel darah
dilakukan bila ada gejal yang menunjang.

B. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada ibu hamil
trimester ke-2 adalah antara lain :
1. Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan perubahan anatomi
fisiologi kehamilan.
2. Perubahan dalam pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan
deficit pengetahuan tentang tindakan perawatan diri istirahat dan
relaksasi hygiene pesonal.
3. Nyeri yang berhubungan dengan keluhan-keluhan ( rasa tidak nyaman
selama hamil)
4. Resiko tinggi terhadap cedera yang berhubungan dengan kurangnya
pemakaian alat pengaman selama dalam perjalanan pemajanan bahan
kimia yang berbahaya.
5. Perubahan proses keluarga yang berhubungan debgan kekurangan
pemahaman yang terjadi pada kehamilan trimester ke-2, perubahan
hubungan seksual.
6. Ansietas yang berhubungan dengan rasa tidak nyaman selama hamil
perubahan dinamika keluarga,kesejahteraan janin.

C. Intervensi Keperawatan dan Perawatan kolaboratif


1. Informasikan tentang penggunaan pakaian
a. Pakaian terbaik adalah longgar dan nyaman dan bahan adalah kain
misalnya katun.
b. Pakaian ketat dihindari, penggunaan pakaian ketat diprenium
memudahkan timbulnya faginitas, kerusakan sirkulasi bawah dan
berisiko terjadi farises
c. Gunakan bra yang dapat menyokong payudarah.
d. Pada ibu yang mengalami farises atau pembengkakan tungkai
bawah dapat menggunakan kaos kaki penyokong.
e. Sepatu dengan tumit sangat tinggi tidak dianjurkan, karena pusat
gravitasi tubuh ibu hamil berubah.

2. Informasi tentang postur dan mekamika


a. Postur dan mekanika yang buruk menimbulkan ketidaknyamanan
dan resiko cedera.
b. Gunakan mekanika tubuh yang benar seperti gunakan otot-otot
untuk menjangkau benda dilantai,tekuk lutut buakan punggung
sehingga dapat melakukan posisi jongkok.mengangkat dengan satu
tungkai.untuk mengangkat obyek berat,satu kaki diletakkan sedikit
kedepan kaki yang lain dengan dipertahahankan dapat saat ibu
merendahkan tubuhnya pada satu lutut.mengangkat beban dengan
memegangnya dekat tubuh dan tidak lebih tinggi dari dada.untuk
berdiri dan duduk satu kaki di letakkan sedikit di belakang kaki
yang lain saat ibu bangkit atau menurungkan tubuhnya.

3. Aktivitas mandi dan berenang


a. Mandi dengan merendam diperbolehkan, tetapi kontrain dikasih
pada ibu hamil yang mengalami ketuban pecah.
b. Berenang dibolehkan selama kehamilan normal tetapi menyelam
tidak dianjurkan.
4. Aktivitas fisik
a. Aktivitas fisik dapat meningkatkan rasa sejahtera pada ibu hamil .
b. Aktivitas fisik dapat meningkatkan sirkulasi, membantu relaksasi
dan istirahat serta menghindari kebosanan.
c. Anjurkan ibu hamil untuk melakukan latihan kagel.

5. Istirahat dan relaksasi


a. Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus
dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena
kafa asenden.
b. Untuk meregangkan dan merelaksasikan otot punggung anjurkan
ibu untuk: berdiri dibelakang kursi, gunakan sandaran kursi untuk
berpegang dan mengatur keseimbangan tubuh, jongkok selama 30
detik dan berdiri selama 15 detik ulangi 6 kali, dilakukan beberapa
kali dalam sehari sesuai kebutuhan.bisa juga dilakukan duduk
dikursi tundukkan kepala kearah lutut selama 30 detik angkat
kepala, ulangi 6 kali, dilakukan beberapa kali dalam sehari sesuai
kebutuhan.

c. Relaksasi adalah upayamembebaskan fikiran dan tubuh dari


ketegangan melalui latihan dan upaya dasar.
d. Keuntungan relaksasi yang dilakukan dengan sadar
1. Menghilangkan rasa tidak nyaman normal yang berhubungan
dengan kehamilan
2. Menurunkan stres.
3. Meningkatkan kesadaran diri dan keyakinan pada kemampuan
diri dalam mengendalikan fungsi dan respon diri.
4. Koping terhadap stress sehari-hari yang dirasakan ibu hamil.
D. EVALUASI( hasil akhir yang diharapkan)
1. Ibu terpenuhi kebutuhannya selama kehamilan trimester ke-2
2. Ibi hamil memahami semua informasi yang disampaikan selama
kunjungan pranetal.
3. Ibu menggunakan pengetahuannya guna pemenuhan dan
pemeliharaan perawatan diri
4. Terbinanya hubungan yang semakin berkembang antara pemberi
pelayanan ( petugas kesehatan) dengan ibu hamil
5. Ibu dan keluarga berpartisifasi secara aktif dalam perawatan
trimester kedua kehamilan.

c. Trimester tiga
Kembali merasakan ketidaknyamanan fisik - Kelelahan, rasa cepat
lelah, frrekuensi berkemih yang meningkat, gangguan tidur, perasaan
kikuk Perluasan dimensi psikososial - Perubahan-perubahan tentang
gambaran diri, perasaan canggung dan kaku yang berlebihan Pemusatan
pemikiran dan perhatian tentang diri sendiri yang meningkat - Perasaan
takut atau khawatir tentang kesejahteraan dan keselamatan dirinya dan
takut menghadapi proses kelahiran - Khawatir dengan kesejahteraan dan
keselamatan janinnya Pemikiran dan perenungan tentang asumsi-
asumsinya berhubungan dengan peran maternal - Khayalan dan
bayangan tentang dugaan-dugaan situasi menjadi orangtua 19 - Obsesi
untuk cepat mengakhiri kehamilannya dan hasrat yang tinggi agar
kehamilannya cepat berakhir - Perilaku menyendiri meningkat.
ASUHAN KEPERAWATAN TRIMESTER lll

A. Pengkajian
1. Wawancara
Beberapa hal dibawah ini dapat dinyatakan pada ibu saat kunjungan
prenatal trimester ketiga. Hal tersebut antara lain:
a. Rencana antisipasi dan tanggung jawab menjadi orang tua.
b. Bagaimana yang dialami ibu tentang diet, istirahat dan relaksasi,
seksualitas serta dukungan emosional.
c. Bagaimana pemahaman ibu tentang kebutuhan kehamilan dan janin
yang akan dilahirkan.
d. Apakah bumil mengetahui tanda bahaya kehamilan dan cara meminta
bantuan.
e. Apakah bumil mengetahui tanda-tanda persalinan premature dan
persalinan aterm.
f. Apakah bumil memahami tentang proses kehamilan, apa yang harus
dibawa dan harapan terhadap orang lain pada fase itu.
g. Apa rencana bumil dan keluarga dalam menghadapi persalinan nanti.
h. Kecemasan apa yang dihadapi ibu dan keluarga dalam menghadapi
persalinan.
i. Apa yang ingin diketahui ibu selama menghadapi ketidak nyamanan
persalinan.
j. Apakah bumil berencana untuk menghadiri kelas prenatal.
k. Apakah bumil ingin mengetahui perkembangan janin dan cara
mengkaji kesejahteraan janin.
l. Mengidentifikasi kekhawatiran utama bumil pada saat itu.
m. Pemusatan perhatian membuat bumil siap untuk belajar dan merasa
yakin diperhatikan sebagai individu.
n. Mengkaji tanda dan gejala beresiko, tinjau ulang system tubuh setiap
pertemuan.
o. Identifikasi rasa tidak nyaman terhadap adaptasi kehamilan
p. Mengkaji kemungkinan mengalami penyakit infeksi seperti ISK,
ISPA.
q. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang perawatan dini.
r. Mengidentifikasi respon psikososial ibu terhadap kehamilan dan
menjadi orang tua.

2. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan dengan mengidentifikasi beberapa hal di


bawah ini :

a. Identifikasi TTV dan berat badan (BB)


b. Bila ada edema kaji keberadaannya, lokasi dan dokumentasikan semua
kondisi tersebut
c. Konfirmasi usia gestasi
d. Pengkajian tergadap faktor resiko dilakukan. Dimana faktor resiko
komplikasi potensial yang bias terjadi pada trimester kedua dan ketiga
antara lain seperti :
1) Muntah berat dan tersisten, berarti terjadi hyperemesis gravidarum
2) Rabas cairan amniotic dari vagina mengindikasikan KPD
3) Perdarahan pervaginam dan nyeri abdomen yang hebat,
mengidikasikan pemisahan plasenta atau abortus
4) Mengigil, demam, rasa terbakar saat berkemih, diare
mengindikasikan kemungkinan infeksi
5) Gerakan janin, hilangnya gerakan janin setelah quickenin,
perubahan jumlah gerakan yang tidak lasim mengindikasikan
gangguan janin atau IUFD (intra uterine fetal dath)
6) Kontrak uterus berisiko terjadinya persalinan preterm
7) Gangguan penglihatan : kabur, penglihatan ganda, adanya titik
gelap, pembengkakan wajah, jari-jari dan sacrum, nyeri kepala
hebat (sering atau continue), iritabilitas/kejang otot, nyeri ulu hati
(sakit perut hebat), mengindikasikan hipertensi dan PIH
8) Glukosuria, test reaksi toleransi glukosa positif mengindikasikan
diabetes mellitus gestasional.

3. Pemeriksaan laboratorium pada trimester ketiga antara lain dapat


dilakukan :
a. Pemeriksaan urine untuk mendeteksi glukosa dan protein albumin
b. Test kultur dan sensifitas urine bila perlu
c. Test darah dilakukan sesuai kebutuhan seperti : deteksi sifilis, Ht, Hb,
hitung jenis diferensial, skrining antibody, kadar asam volat bila ada
indikasi, pemeriksaan glukosa
d. Asupan vagina dan serviks diulang pada minggu ke 32 atau sesuai
kebutuhan (deteksi chlamydia, gonore, herpes impleks tipe 1 dan 2,
streptokokus grup B)
4. Pengkajian janin
Pada pengkajian janin dapat kita lakukan hal-hal antara lain :
a. Sejak minggu ke-32 gestasi harus diidentifikasi presentasi posisi
dan engogement.
b. TFU diukur, bandingkan ukuran dan besar uterus dengan usis
kehamilan yang sesungguhnya.
c. Perkiraan BB janin lebih akurat melalui pengukuran diameter
diparietal (biparietal diameter determination) pada pemeriksaan
menggunakan USG.
d. Evaluasi status kesehatan dan kesejahteraan janin.
e. Tanyakan pada bumil tentang perubahan gerakan janin, ketubah
pecah, dan tanda komplikasi lain.
f. Perkembangan janin usia 40 minggu memiliki karakteristik antara
lain :
1) Nutrian dan imunoglobin ibu disimpan
2) Lemak subkutan disimpan
3) Penyimpanan zat besi, nitrogen dan kalsium dalam jumlah
besar.
4) Janin laki-laki testis berada di kamtong skrotum. Janin
perempuan, labia terbentuk dan menutup vestibulum
5) Umumnya lanugo tanggal, kecuali daerah bahu
6) Kontur tubuh montok
7) Vermeks berkurang
8) Panjang rambut kepala 2-3 cm
9) Terbentuk tulang rawan dihidung dan telinga
10) Panjang 45-55 cm
11) Berat rata-rata 340g
12) TFU dibawah xifoid sesudah terjadi lightening (penurunan
fundus)
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada kehamilan trimester
ketiga antara lain :
1. Kerusakan koping individu yang berhubungan dengan pengkajian,
risiko (misalnya persalinan prematur), mengenali tanda persalinan
palsu, tindakan perawatan diri, pengaturan kedarurtana
2. Perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan pemahaman
tentang perubahan dan kebutuhan trimester 3 yang tidak adekuat,
kekhawatiran yang meningkat tentang persalinan
3. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan rasa tidak nyaman pada
akhir krhamilan, kecemasan dalam menghadapi persalinan.
4. Intoleransi aktitas yang berhubungan dengan peningkatan BB dan
perubahan pusat grevitasi.
C. Intervensi Keperawatan dan Perawatan Kolaboratif
1. Perawatan kolaboratif
a. Dukungan emosi : penghargaan,kasih sayang, kepercayaan, perhatian,
respon, budaya dan agama
b. Perhatikan kepuasan bumil tentang hubungan, dukungan dan
pengendalian diri
c. Diskusikan tentang respon bayi baru lahir lahir terhadap stimulus
seperti cahay, suara, ketegangan ibu dan lain-lain
d. Beri kesempatan membahas ketegangan emosional terkaitpengalaman
meahirkan.
e. Komitmen ayah terhadap kehamilan, hubungan dengan pasangan,
kekhawatiran sedang sexualitas dan ekspresi sexual
f. Stimulasi dan dorongan pasangan untuk berbicara secara terbuka
2. Meningkatkan tanda bahaya selama kehamilan
a. Anjurkan ibu segera melaporkan tanda dan gejala komplikasi potensial
b. Bahas lebih ekstensif tanda dan gejala komplikasi : perdarahan
pervagina, perubahan gerakan janin, gejala PIH, KDP, persalinan
premature
3. Memperkenalkan gejala persalinan
a. Kontraksi : pengerasan atau penegangan uterus secara periodic
b. Kosongkan kandung kemih, minum 3-4 gelas untuk hidrasi, baring
miring, letakkan sebuah bantal di bawah punggung
c. Periksa kontraksi selama satu jam, catat kontraksi pertama dan
berikutnya
d. Beberapa kontraksi/hari adalah normal misalnya : saat mengubah
posisi. Rasanya ringan dan tidak teratur (beraxton hicks). Kontraksi ini
mendukung tonus otot uterus dan perfusi uteroplasenta
e. Kontraksi uterus sering (tiap sepluh menit/lebih dari satu jam) kondisi
tidak normal.
f. Kontraksi persalinan sifatnya teratur, sering dank eras . terdapat
penegangan abdomen dan nyeri punggung (membuat serviks terbuka
dan berdilatasi)
g. Kenali : kontraksi uterus setiap sepuluhmenit/ selama satu jam.
Terdapat bercak darah/kebocoran cairan dari vagina, minta bantuan
kesehatan
4. Pendidikan kesehatan tentang perawatan diri
a. Sesak napas terjadi pada 60% bumil. Maka saat tidur tambahkan
bantal, hindari makan terlalu kenyang, berhenti merokok, rujuk bila
keluhan memburuk untuk menyingkirkan kemungkinan anemia,
imfisema, dan asma
b. Insomnia (pada minggu-minggu akhir kehamilan).tenangkan bumil
relaksasi, pijit punggung atau effleurage, topang bagian-bagian tubuh
dengan bantal, minum susu hangat/mandi air hangat sebelum istirahat
c. Perubahan mood, perasaan bercampur aduk cemas meningkat. Berikan
ketenangan, dukungan social, support, dan petugas kesehatan, perbaiki
komunikasi dengan pasangan, keluarga, dan orang lain
d. Gingivitis (hilang spontan 1-2 bulan setelah melahirkan) anjurkan diet
seimbang yang mengandung protein, buah-buahan, sayur-sayuran
segar, sikat gigi perlahan dan jaga kebersihan gigi, hindari infeksi
e. Sering berkemih. Anjurkan latihan kegel, batasi masukan cairan
sebelum tidur, rujuk jika merasa nyeri dan terbakar saat berkemih
f. Merasa tidak nyaman dan tekanan diperineum. Anjurkan istirahat,
lakukan relaksasi dan postur tubuh benar, rujuk untuk dikaji jika ada
nyeri, singkirkan kemungkinan akan bersalin
g. Kontraksi Braxton hicks. Tekanan bumil, istirahat, ubah posisi,
relaksasi saat kontraksi mengganggu, efflurage, singkirkan
kemungkinan bersalin
h. Kram (spasme gatroknemius), terutama saat baring. Singkirkan
kemungkinan buang darah dengan melakukan pemeriksaan tanda
homans, lakukan masase dan kompres hangat pada otot yang kram,
dorsofleksi kaki pada plasma hilang, berdiri di atas permukaan yang
dingin, beri tablet kalsium oral
i. Edema di mata kaki (bukan pitting) sampai tungkai. Banyak minumair
untuk efek diuretic alami, gunakan kaos kaki penopang sebelum
bangun, istirahat secara periodic dengan tungkai dan pinggang
ditinggikan, latihan ringan jika timbul edema.
5. Pemilihan tempat persalinan
Identifikasi rencana ibu dan keluarga tentang rencana tempat persalinan.
Apakah persalinan direncanakan di rumah dengan bantuan kesehatan,
ataukah dilakukan di klinik bersalin atau rumah sakit. Beri informasi pada
ibu dan keluarga untuk memilih tempat persalinan di rumah sakit, bila
kehamilan ibu mengindikasikan resiko tinggi atau adanya penyulit seperti
CPD, plasenta prefia, dan sebagainya.
6. Evaluasi (Hasil akhir yang diharapkan)
1. Perawatan Fisiologis
a. Bumil dan keluarga menyatakan telah memiliki informasi tentag
adaptasi maternal dan perkembangan janin (sebagai dasar
penatalaksanaan perawatan trimester ketiga)
b. Bumil memahami paearawatan diri
c. Bumil mengenali tanda-tanda yang menindikasikan penyimpangan
dan mengetahui cara meminta bantuan
2. Perawatan psikologis
a. Bumil menyatakan bahwa dia butuh belajar
b. Bumil dan keluarga berpartisipasi aktif dalam perawatrimister ketiga
kehamilan
c. Bumil menyampaikan tentang rencana melahirkan
d. Hubungan saling percaya terus berkembang.

3. Konsep Perawatan Diri Selama Kehamilan


a. Pengertian perawatan diri.
Perawatan diri didefenisikan sebagai cara perawatan diri manusia
untuk memelihara kesehatann diri mereka (Potter, 2005).
b. Tujuan perawatan diri selama hamil
Program perawatan prakonsepsi yang komperhensif berpotensi
membantu wanita yang ingin hamil dengan cara mengurangi risisko,
mendorong gaya hidup sehat, dan meningkatkan kesiapan menerima
kehamilan. Asuhan prenatal seyogyanya dimulai segera setelah
diperkirakan terjadi kehamilan. Perawatan ini dapat dilakukan dalam
beberapa hari setelah terlambat menstruasi, terutama bagi mereka yang
menginginkan kehamilannya dan terapi bagi semua wanita secara umum
sebaiknya jangan lebih dari saat terlambat menstruasi kedua kali. Tujuan
utama tindakan ini adalah: -Menentukan status kesehatan ibu dan janin -
Menentukan usia gestasi janin -Memulai rencana untuk melanjutkan
perawatan obstetrik (Bobak, 2005).

c. Peran perawat dalam perawatan selama hamil


Menjaga kesehatan merupakan aspek penting perawatan prenatal,
karena itu calon ibu memerlukan informasi yang banyak tentang
kehamilannya. Karena itu, fungsi peawat maternitas sebagai pendidik
dapat melakukan penyuluhan tentang 20 kehamilan yang dapat membantu
orang tua melakukan transisi dari peran sebagai orang tua yang
menantikan kelahiran bayi menjadi orang tua yang bertanggung jawab atas
bayi yang baru lahir. Kebanyakan perawat dalam memberi pendidikan
tentang kehamilan meyakini orang tua yang sedang menanti kelahiran bayi
memerlukan program pendidikan yang komperhensif untuk
mempersiapkan mereka berperan sebagai orang tua. Usia, latar belakang
budaya, filosofi pribadi tentang kehamilan, status sosioekonomi,
keyakinan spiritual, dan cara belajar, semua ini perlu di kaji perawat untuk
membantu calon ibu memenuhi kebutuhannya (Bobak, 2005).

d. Jenis-jenis perawatan diri selama kehamilan


Ada beberapa pendapat tentang jenis-jenis perawatan diri pada ibu
hamil. Menurut Prawirohardjo (2008), nutrisi pada wanita hamil dan
perawatan payudara itu perlu diperhatikan pada ibu hamil. Menurut Potter
2005, perawatan diri meliputi kebersihan tubuh (mandi, perawatan rambut,
perawatan gigi, pakaian). Menurut Bobak 2005, perawatan diri pada ibu
hamil yaitu: koitus, eliminasi (BAB/BAK), kebersihan vulva dan
perineum, obat-obatan, merokok, alkohol, aktifitas dan istirahat.
Nutrisi pada wanita hamil

Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting.


Pada masa itu wanita hamil harus mempersiapkan diri sebaik-
baiknya untuk menyambut kelahiran bayinya. Ibu sehat akan
melahirkan bayi yang sehat. Salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap kesehatannya ialah nutrisi pada wanita
hamil tersebut. Ibu hamil yang mengalami kekurangan nutrisi
selama kehamilan, mempunya resiko.

Zat gizi Tidak hamil Hamil


Kilokalori protein 220 55 2500 60
(g)

Vitamin larut
dalam lemak

You might also like