Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliphyta
Kelas : Magnolipsida
Ordo : Piperales
Family : Piperaceae
Genus : Piper
7
8
kesuburan media tanam dan media untuk merambat. Batang sirih berwarna
cokelat kehijauan, berbentuk bulat, berkerut, dan beruas yang merupakan tempat
mengeluarkan bau khas aromatis jika diremas. Panjang daun 6-17,5 cm dan lebar
3,5-10 cm. Sirih memiliki bunga majemuk yang berbentuk bulir dan merunduk.
Bunga sirih dilindungi oleh daun pelindung yang berbentuk bulat panjang dengan
diameter 1 mm. Buah terletak tersembunyi atau buni, berbentuk bulat, berdaging,
memiliki akar tunggang yang bentuknya bulat dan berwarna cokelat kekuningan
(Koensoemardiyah, 2010).
atas permukaan laut (dpl) dan tumbuh subur pada tanah yang kaya akan zat
organik dan cukup air. Kandungan minyak atsiri dipengaruhi oleh keadaan
lingkungan seperti suhu udara, kelembaban, komposisi mineral dan kandungan air
pada tempat tumbuh (Koensoemardiyah, 2010). Tumbuhan sirih (P. betle Linn.)
apabila tanaman sirih dipaparkan pada panas yang ekstrem, daunnya akan berubah
menjadi hijau tua dan renyah. Pada iklim sejuk daun sirih akan berwarna hijau
Kandungan dari daun sirih yaitu minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, fenol dan
steroid (Mursito, 2003 ; Srisadono, 2008). Terdapat pula katekin dan tannin yang
termasuk senyawa polifenol (Damayanti, 2005). Selain itu, daun sirih juga
mengandung enzim diastase dan gula. Biasanya, daun sirih muda mengandung
diastase, gula dan minyak atsiri lebih banyak dibandingkan dengan daun sirih tua.
Sementara itu, kandungan taninnya relatif sama (Moeljanto dan Mulyono, 2003).
Minyak atsiri adalah salah satu kandungan tanaman yang sering disebut
dengan “minyak terbang” atau volatile oils. Dinamakan demikian didasarkan atas
sifat minyak atsiri yang mudah menguap. Minyak atsiri juga disebut essential oil
(Koensoemardiyah, 2010).
Pada tanaman, minyak atsiri mempunyai tiga fungsi yaitu: membantu proses
kerusakan tanaman oleh serangga atau hewan, dan sebagai cadangan makanan
tersusun dari berbagai macam komponen yang terdiri dari turunan terpena dan
kelompok terpenoid terdiri dari monoterpen dan seskuiterpen, berupa isopren C10
10
dan C15 yang titik didihnya berbeda. Titik didih monoterpena 140-180 ºC, titik
Pemerian minyak atsiri adalah berupa cairan jernih, tidak berwarna, tetapi
Hal tersebut terjadi karena minyak atsiri dapat mengalami oksidasi dan
mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam bejana gelas yang berwarna
gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di tempat yang kering dan sejuk
(Gunawan dan Mulyani, 2004). Pada umumnya minyak atsiri tidak dapat
bercampur dengan air, tetapi cukup dapat larut hingga dapat memberikan baunya
kepada air walaupun kelarutannya sangat kecil. Minyak atsiri sangat mudah larut
dalam pelarut organik seperti etanol, eter dan kloroform (Gunawan dan Mulyani,
2004). Minyak atsiri sirih bersifat tidak larut dalam alkohol 70% dan 80%, larut
2.3 Kandungan Minyak Atsiri Daun Sirih Hijau (Piper betle Linn.)
Daun sirih mengandung minyak atsiri hingga 4% yang terdiri dari kavikol,
minyak atsiri P. betle antara lain eugenol (28,44%), safrol (27,48%), metil
hidroksikavikol (0,53%) (Saxena et al., 2014). Minyak atsiri P. Betle Linn. juga
11
sirih hijau mempunyai aktivitas antibakteri terhadap P. acnes dengan MIC sebesar
ekstrak etanol daun sirih hijau yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap P.
acnes adalah senyawa golongan flavonoid dan polifenol. Potensi antibakteri daun
menyatakan bahwa ekstrak etanol terpurifikasi daun sirih hijau pada konsentrasi
doksisiklin.
betle Linn. telah terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif.
Pada penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa minyak atsiri daun sirih hijau
MIC berturut-turut yaitu: 50 µL/mL, 25 µL/mL, 12,5 µL/mL, 25 µL/mL dan 100
µL/mL. Bakteri yang digunakan dalam penelitian tersebut termasuk bakteri Gram
positif yang memiliki persamaan terhadap struktur dinding sel dengan bakteri P.
acnes.
12
bakteri P. acnes (Jappe, 2003). Proses timbulnya acne dapat dilihat pada gambar
2.2.
folikular, yang memungkinkan asam lemak bebas yang dihasilkan dari aktivitas
13
menginduksi terjadinya defisiensi asam lemak esensial lokal (Jappe, 2003). Selain
duktal. Epitel folikel rambut bagian atas akan menjadi hiperkeratotik dan
menjadi respon imun kulit. Regulasi ini merupakan mekanisme pertahanan yang
dari bakteri P. acne. Sebum merupakan campuran kompleks lipid yang sekitar
akan karbon bagi bakteri P. acnes yang dapat memproduksi lipase (Kim and
Webster, 2008). Hasil pemecahan trigliserida adalah asam lemak bebas yang
Selain itu, P. acnes berkontribusi dalam memicu inflamasi pada acne dengan
rusaknya jaringan oleh lipase, protease, dan hyaluronidase (Lee et al., 2010).
terdapat pada daerah yang kaya akan kelenjar sebaseous pada kulit manusia
berikut:
14
Kingdom : Bacteria
Phylum : Actinobacteria
Class : Actinobacteridae
Order : Actinomycetales
Family : Propionibacteriaceae
Genus : Propionibacterium
Bakteri ini memiliki ciri-ciri berbentuk batang tak teratur yang terlihat pada
pewarnaan Gram positif, dapat berbentuk filamen bercabang atau campuran antara
bentuk batang/filamen dengan bentuk kokoid (Putri, 2010). Uji yang dapat
dilakukan untuk mengidentifikasi bakteri P. acnes dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut:
destilasi air (water distillation), destilasi air dan uap (water and steam distillation)
15
ini metode destilasi untuk memperoleh minyak atsiri dauh sirih hijau P. betle
Linn. yang digunakan adalah metode destilasi air (water distillation). Metode
destilasi air adalah metode paling sederhana dari ekstraksi minyak atsiri. Teknik
ini adalah teknik yang cukup umum untuk mengekstraksi minyak atsiri dalam
skala laboratorium (Banerjee, 2013). Dalam metode ini, bahan yang akan disuling
sejumlah air hingga sampel terbenam namun tidak memenuhi labu agar ruang
yang cukup untuk proses penguapan tetap tersedia. Jumlah air yang ditambahkan
harus cukup untuk membuat bahan bergerak bebas dalam air mendidih, sehingga
over heating secara lokal dapat dihindari (Ravindran and Babu, 2004). Air akan
terserap masuk ke dalam bahan tanaman selama proses perebusan dan minyak
atsiri yang terkandung dalam sel-sel tumbuhan akan berdifusi melalui dinding sel
dengan cara osmosis. Setelah minyak atsiri telah menyebar keluar dari dalam sel-
sel, minyak atsiri akan menguap dan terbawa oleh aliran uap menuju kondensor
dan hasilnya akan ditampung pada labu destilat (Baser and Buchbauer, 2010).
waktu dan tidak memerlukan peralatan yang canggih untuk memperoleh ada atau
tidaknya aktivitas dari suatu senyawa (Choma and Grzelak, 2010). Terdapat 3
antimikroba akan berdifusi dari plat KLT yang telah dielusi pada petri yang telah
bawah ke lapisan agar yang telah diinokulasi dengan mikroorganisme uji selama
Selanjutnya, plat KLT diangkat dan media diinkubasi. Zona hambat pada
permukaan agar yang sesuai dengan spots pada plat kromatografi diindikasikan
bioautografi kontak yaitu merupakan metode yang mudah untuk dilakukan dan
hasilnya dapat terlihat jelas tanpa harus menggunakan reagent MTT. Bila zona
hambat kurang jelas dalam satu atau dua hari dapat diteruskan hingga mikroba uji