Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
Sirih adalah salah satu jenis tumbuhan yang berasal dari family
Piperaceae, tumbuh merambat atau menjalar. Tinggi tanaman sirih bisa mencapai
5-15 meter tergantung pertumbuhan dan tempat rambatnya. Sirih memiliki batang
berwarna coklat kehijauan, berbentuk bulat, berkerut dan beruas yang merupakan
tempat keluarnya akar. Tanaman ini memiliki daun berbentuk jantung, berujung
runcing, tumbuh berselang seling, bertangkai, teksturnya kasar jika diraba, dan
mengeluarkan bau yang aromatis. Panjang daun 6-17,5 cm dan lebar 3,5-10 cm.
Warna daun sirih bervariasi, kuning, hijau sampai hijau tua. Sirih dapat tumbuh
subur didaerah tropis dengan ketinggian 300-1.000 meter diatas permukaan laut,
terutama di tanah yang banyak mengandung bahan organik dan cukup air
(Damayanti, 2003).
Gambar 2.1 Sirih hijau (Piper betle L.) (Dwivedi dan shalini, 2014)
7
8
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Kandungan kimia utama yang memberikan ciri khas daun sirih adalah
minyak atsiri. Selain minyak atsiri, senyawa lain yang menentukan mutu daun
sirih adalah vitamin, asam organik, asam amino, gula, tannin, lemak, pati, dan
karbohidrat. Komposisi minyak atsiri terdiri dari senyawa fenol dan turunan fenol
merupakan senyawa polifenol yang bersifat polar sehingga mudah larut dalam
pelarut polar seperti air, etanol, metanol, butanol, dan aseton. Tannin merupakan
menjadi cokelat atau hitam. Tannin mempunyai berat molekul antara 500 – 3000
9
g/mol. Tannin larut dalam alkohol, aseton dan air. Pada pemanasan suhu tinggi
(210 – 215ºC) akan terurai menjadi pirogallol dan CO2. Identifikasi tannin dapat
dilakukan dengan menggunakan larutan gelatin 1% dan hasil positif akan terdapat
2.1.4 Khasiat
Pada pengobatan tradisional india, daun sirih dikenal sebagai zat aromatik
yang menghangatkan dan bersifat antiseptik. Kandungan eugenol pada daun sirih
mampu membunuh jamur Candida albicans, mencegah ejakulasi dini dan bersifat
daun sirih hijau berfungsi sebagai antialergi, antikanker, dan antiinflamasi. Tannin
juga dikenal sebagai zat samak untuk pengawetan kulit, dimana efek tannin yang
utama yaitu sebagai astringensia yang banyak digunakan sebagai pengencang kulit
dalam kosmetika atau estetika (Alfares. 2013). Daun sirih juga memiliki khasiat
2.2 Kandidiasis
disebabkan oleh Candida sp. yang terdapat dalam tubuh sebagai flora normal,
10
sedangkan infeksi eksogen disebabkan oleh Candida sp. yang masuk ke dalam
Kandidiasis superfisialis adalah bentuk infeksi Candida sp. yang paling sering
terjadi. Bentuk kandidiasis ini ditandai dengan infeksi yang terjadi terbatas di
permukaan kulit atau mukosa. Kandidiasis yang bersifat lokal dan invasif ditandai
dengan adanya ulkus pada mukosa. Ulkus ini terlihat jelas serta dasarnya tampak
granuler. Seluruh atau sebagian ulkus diselubungi oleh lapisan eksudat yang
berwarna kuning. Kandidiasis sistemik adalah infeksi Candida sp. yang mengenai
parenkim beberapa organ dalam, seperti jantung, ginjal, hepar, limpa, paru-paru,
mata dan otak. Bentuk kandidiasis ini ditandai dengan terbentuknya abses di
Kandidiasis dapat terjadi dari infeksi oportunistik Candida sp. dan terjadi
nosokomial, yaitu infeksi yang berhubungan dengan atau berasal dari rumah sakit.
Infeksi oportunistik oleh Candida sp. biasanya bersifat progresif, parah dan sulit
mengalami kandidiasis ini sangat besar, yaitu sebanyak 70% wanita Indonesia
pernah mengalami kandidiasis paling tidak satu kali dalam hidupnya, hal ini
berkaitan erat dengan kondisi cuaca lembab yang mempermudah wanita Indonesia
Candida sp. dikenal sebagai fungi dimorfik yang secara normal ada pada
saluran pencernaan, saluran pernafasan bagian atas dan mukosa genital pada
penyakit baik pada manusia maupun hewan adalah Candida albicans (Kumamoto
dan vinces, 2004). Candida albicans dapat tumbuh pada suhu 37ºC dalam kondisi
aerob atau anaerob. Pada kondisi anaerob, Candida albicans mempunyai waktu
generasi yang lebih panjang yaitu 248 menit dibandingkan dengan kondisi
baik pada media padat namun kecepatan pertumbuhan lebih cepat pada media cair
dengan pada suhu 37ºC. Pertumbuhan juga lebih cepat pada kondisi asam
water. Candida albicans berbentuk bulat atau oval yang biasa disebut dengan
bentuk khamir dengan ukuran (3,5-6) x (6-10) µm. Koloni berwarna krem, agak
mengkilat dan halus (Lodder, 1970). Candida albicans meragikan glukosa dan
maltosa, menghasilkan asam dan gas, asam dari sukrosa dan tidak bereaksi dengan
laktosa. Peragian karbohidrat ini, bersama dengan sifat-sifat koloni dan morfologi
2009).
12
Kingdom : Fungi
Division : Thallophyta
Subdivision : Fungi
Class : Deuteromycetes
Order : Moniliales
Family : Cryptococcaceae
Genus : Candida
Keterangan:
Sumber utama infeksi Candida adalah flora normal dalam tubuh pada
pasien dengan sistem imun yang menurun. Dapat juga berasal dari luar tubuh,
contohnya pada bayi baru lahir mendapat Candida dari vagina ibunya (pada waktu
13
lahir atau masa hamil) atau dari staf rumah sakit, dimana angka terbawanya
candida sampai dengan 58%, meskipun masa hidup spesies Candida di kulit
sangat pendek. Transmisi Candida antara staf rumah sakit dengan pasien, pasien
dengan pasien biasanya muncul pada unit khusus, contohnya unit luka bakar, unit
geriatri, unit hematologi, unit bedah, Intensive Care Unit dewasa dan neonatus
dan unit transplantasi. Infeksi Candida dapat terjadi apabila terdapat faktor
faktor eksogen meliputi iklim panas dan kelembaban, kebersihan kulit, kebiasaan
berendam kaki dalam air yang terlalu lama memudahkan masuknya jamur
(Simatupang, 2009).
Candida albicans menyebabkan abses yang tersebar luas, khususnya di ginjal, dan
menyebabkan kematian kurang dari satu minggu. Secara histologik, berbagai lesi
antibiotika oral, misalnya tetrasiklin, tetapi hal ini biasanya tidak menyebabkan
gejala. Candida dapat dibawa oleh aliran darah ke organ lainnya termasuk selaput
otak, tetapi biasanya tidak dapat menetap disini dan menyebabkan abses-abses
kecuali bila inang lemah. Penyebaran dan sepsis dapat terjadi pada penderita
dengan imunitas seluler yang lemah, misalnya mereka yang menerima kemoterapi
14
2009).
2.4 Uji Aktivitas Antifungi Candida albicans Fraksi Etanol Daun Sirih Hijau
keadaan patologik berupa infeksi, yang disebut kandidiasis atau kandidosis. Salah
satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antifungi adalah daun sirih hijau
(Piper belte L.). Penentuan aktivitas daun sirih hijau (Piper belte L.) sebagai
antifungi dapat dilakukan dengan metode difusi disk. Metode difusi disk
mikroorganisme yang akan berdifusi pada media agar tersebut. Zona bening
antimikroba pada permukaan media agar (Pratiwi, 2008). Pada penelitian yang
dilakukan oleh Mani dan Boominathan (2011), fraksi etanol daun sirih hijau
2.5.1 Ekstraksi
pelarut yang tidak saling bercampur dengan tujuan untuk memperoleh ekstrak
penarikan komponen atau zat aktif suatu simplisia dengan menggunakan pelarut
dengan pelarut selama selang waktu tertentu, sehingga komponen yang akan
diekstrak akan terlarut dalam pelarut. Terdapat dua jenis ekstraksi yang dikenal
ekstraksi dapat juga dilakukan menurut pelarut yang digunakan. Pada pembagian
ini, ekstraksi dibagi menjadi ekstraksi tunggal dan ekstraksi bertingkat. Ekstraksi
tunggal adalah teknik ekstraksi pada bahan secara langsung menggunakan satu
2.5.2 Maserasi
pengadukan. Simplisia yang akan diekstraksi ditempatkan pada wadah atau bejana
yang bermulut lebar bersama larutan penyari yang telah ditetapkan, bejana ditutup
seluruh permukaan simplisia (Ansel, 2008). Pada teknik maserasi, cairan penyari
akan masuk ke dalam sel melalui dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dan diluar sel. Larutan yang
konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan
terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di dalam sel dan di luar sel.
setiap hari. Endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dipekatkan (Gandjar
dan Rohman, 2007). Keuntungan metode ini adalah prosedur dan peralatan yang
Salah satu media yang biasanya digunakan untuk pembiakan jamur in vitro
dekstrosa merupakan sumber energi, agar sebagai bahan pemadat, dan dua
pHnya yang asam juga menyebabkan SDA hanya dapat digunakan sebagai media
Metode difusi disk merupakan cara yang paling umum digunakan untuk
menentukan kepekaan kuman terhadap berbagai macam obat-obatan. Pada cara ini
digunakan suatu cakram kertas saring (paper disc) yang berfungsi sebagai tempat
menampung zat anti mikroba. Kertas saring tersebut kemudian diletakkan pada
lempeng agar yang telah diinokulasi mikroba uji, kemudian diinkubasi pada suhu
dan waktu tertentu, sesuai dengan kondisi optimum dari mikroba uji. Hasil
ada atau tidaknya zona hambatan yang akan terbentuk di sekeliling zat
antimikroba pada waktu masa inkubasi tertentu (Heinrich et al., 2004). Pada
umumnya, hasil yang didapat bisa diamati setelah inkubasi 18-24 jam pada suhu
37ºC. Kelebihan dari metode difusi disk yaitu mudah dilakukan, tidak
memerlukan peralatan khusus, dan relatif murah (Pelczar, 1988). Metode difusi
disk juga dapat menafsirkan apakah agen antimikroba yang diujikan memiliki