You are on page 1of 16

Judul : Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Karakteristik

Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Sebagai Variabel Intervening

Nama Penulis : Nurmala Sari

Tahun : 2014

Jumlah halaman : 23 halaman

Kota Terbit : Kota Padang

1. Motivasi Penelitian

 Untuk memotivasi tujuan dalam mencapai sasaran organisasi dalam mematuhi

standar prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan

dan hasil yang diinginkan dengan melaliu umpan balik kerja.

2. Isu – Isu Penelitian

 Kebutuhan manusia akan informasi terus meningkat seiring dengan pesatnya

perkembanmgan zaman, dalam waktu yang relative singkat informasi dapat

berubah.

 Beberapa ahli manajemen menekankan bahwa perusahaan yang menguasai

informasi memiliki keunggulan kompetitif dalam bidang makro bisnis

 Pada kondisi prediksi tinggi individu sulit memprediksi kegagalan dan

keberhasilan dari keputusan yang dibuat

 Informasi SAM yang bersifat broadscope adalah informasi yang berhubungan

dengan lingkungan eksternal.


3. Rumusan Masalah Penelitian

 Sujauhmana ketidakpastian dapat mempengaruhi kinerja perusahaan ?

 Sejauhmana ketidakpastian lingkungan dapat mempengaruhi karakteristik

informasi system akuntansi manajemen broadscope ?

 Sejauhmana karakteristik informasi system akuntansi manajemen broadscope

dapat mempengaruhi kinerja perusahaan ?

 Sejauhmana ketidakpastian lingkungan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan

melalui karakteristik informasi system akuntansi manajemen broadscope ?

4. Tujuan Penelitian

 Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi kinerja perusahaan

 Ketidakpastian mempengaruhi karakteristik informasi system akuntansi

manajemen broadscape

 Karakteristik informasi system akuntansi manajemen broadscape mempengaruhi

kinerja perusahaan

 Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi kinerja perusahaan melalui

karakteristik informasi system akuntansi manajemen broadscape.

5. Pembahasan

 Kinerja Perusahaan

Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan atau program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic

plannning) suatu organisasi. Kinerja perusahaan menurut E.M Agus D, dkk

(2001:36) adalah pencapaian tugas-tugas individu dalam tujuan yang diinginkan


oleh perusahaan didalam melakukan pekerjaan, pada hakekatnya para pekerja

memerlukan rasa aman, yang mempunyai kaitan dengan jaminan masa depan,

suasana organisasi yang memberikan kesempatan untuk berkembang, tanpa

adanya ancamanancaman, dan hubungan antara atasan dan bawahan yang

manusiawi.

 Ketidakpastian Lingkungan

Miliken (1987) dalam Listeria (2009) menyatakan bahwa ketidakpastian

merupakan rasa ketidakmampuan individu dalam memprediksi sesuatu sacara

tepat. Ketidakpastian lingkungan sebagai ketidakmampuan individu untuk menilai

probabilitas seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan gagal atau berhasil

yang disebabkan karena kesulitan untuk memprediski situasi disekitarnya

sehingga mencoba untuk melakukan sesuatu untuk menghadapi ketidakpastian

lingkungan, individu akan menghadapi keterbatasan dalam memperoleh informasi

dari lingkungan.

 Karakteristik Informasi Sistem

a. Akuntansi Manajemen

Broadscope merupakan informasi bukan keuangan yang berkenaan dengan

informasi historis, sekarang, dan masa datang. Scope dipandang sebagai

suatu kontinum yaitu scope sempit merupakan informasi sistem akuntansi

tradisional. Sistem ini terbatas dalam menyediakan informasi yang

terfokus secara internal, yaitu mengenai masalah keuangan dan merupakan

informasi yang terfokus secara eksternal, tidak berkaitan dengan finansial

dan berorientasi masa depan.


6. Hipotesis Penelitian

 Hubungan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Perusahaan

Ketidakpastian lingkungan yang tinggi diidentifikasi sebagai faktor penting

karena kondisi demikian dapat menyulitkan perencanaan dan pengendalian.

Menurut Daft (2002) ada dua strategi dasar untuk mengatasi ketidakpastian

lingkungan yang tinggi yaitu mengadaptasi organisasi dengan perubahan

perubahan lingkungan dan mempengaruhi lingkungan untuk membuatnya lebih

harmonis dengan kebutuhan kebutuhan organisasi.

H1: Ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan negatif terhadap kinerja

perusahaan

 Hubungan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Karakteristik Informasi Sistem

Akuntansi Manajemen Broadscope

Tingginya ketidakpastian lingkungan organisasi dapat menyulitkan perusahaan

dalam menyusun perencanaan dan pengendalian yang efektif. Miliken (1987)

dalam Listeria (2009) menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan sebagai rasa

ketidakmampuan individu dalam memprediksi sesuatu secara tepat dan persepsi

ketidakpastian lingkungan didefinisikan sebagai persepsi individual atas

ketidakpastian yang berasal dari lingkungan organisasi. Ketika ketidakpastian

lingkungan meningkat maka yang dibutuhkan karakteristik sistem akuntansi

manajemen agar keputusan yang diambil dapat efektif (Chenhall dan Morris,

1986 dalam Yubiharto, 2003) maka dapat disimpulkan bahwa pada kondisi
ketidakpastian lingkungan suatu organisasi akan membutuhkan karakteristik

informasi sistem akuntansi manajemen.

H2: Ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan positif terhadap

karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen broadscope

 Hubungan Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen Broadscope Terhadap

Kinerja Perusahaan

Karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen dapat membantu perusahaan

menghadapi tantangan pasar kompetitif yang berfokus pada peningkatan nilai

tambah perusahaan melebihi kompetitornya dan membantu manajer memonitor

kinerja perusahaan tersebut pada lingkungan yang kompetitif (Bromwich, 1990).

Menurut Chenhall dan Morris (1986) dalam Nizarudin (2006), informasi sistem

akuntansi manajemen yang baik adalah yang memiliki karakteristik broadscope,

integration, timeliness, dan aggregation. Supardiyono (1999) mengemukakan

bahwa semakin andal sistem akuntansi manajemen yang ditandai dengan

tingginya sifat broadscope, timeliness, agregation dan integration informasi

maka semakin tinggi pula kinerja perusahaan.

H3: Karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen broadscope

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan.

 Hubungan Ketidak Pastian Lingkungan dengan Kinerja Perusahaan Melalui

Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Broadscope.

Menurut Milikien (1987) dalam Listeria (2009) ketidakpastian dapat diartikan

sebagai rasa ketidakmampuan individu dalam memprediksi lingkungannya secara


tepat. Tingginya ketidakpastian lingkungan organisasi dapat menyulitkan

perusahaan dalam menyusun perencanaan dan pengendalian yang efektif.

H4: Ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja

perusahaan melalui karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen

broadscope

7. Metode Penelitian

 Populasi yang digunakan dalampenelitian ini adalah perusahaan manufaktur di

Kota Padang yang terdaftar dalam Departemen Perindustrian danPerdagangan

Sumatera Barat 2013.

 Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dalam skala besar dan

menengah di Kota Padang.

 Peneliti menggunakan metode purposive sampling

 ber Data Penelitian ini menggunakan dataprimer. Data primer adalah data

penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa melalui

perantara. Dalam penelitian ini data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner

kepada manager produksi, manajer pemasaran, dan manajer keuangan perusahaan

manufaktur di Kota Padang.

8. Variabel Penelitian

1. Variabel Endogen

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan (Y).

2. Variabel Eksogen

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi customization (X1)

3. Variabel Intervening
Variabel antara (variabel mediasi) dalam penelitian ini adalah karakteristik

informasi sistem akuntansi manajemen.

9. Teknis Analisis Data

4. Analisis Jalur

Untuk dapat menganalisis seberapa besar suatu variabel penyebab mempengaruhi

variabel akibat maka analisis data yang digunakan adalah analisis jalur(Path

Analysis). Diagram jalur merupakansebuah struktur yang lengkap darihubungan

kausal antar variabel, yang terdiri dari hubungan substruktur yangmenyerupai

struktur regresi.

Struktur diagram jalur pada penelitian ini dapat dipecah menjadi 2sub struktur:

a. Sub struktur 1 pengaruh tidaklangsung Dengan persamaan jalur sebagai

berikut: X2 = PX2X1X1 + + PX2€1

b. Sub struktur 2 pengaruh langsung Dengan persamaan jalur sebagai

berikut: Y = PYX1X1 + PYX2X2 + PY€2

Maka berdasarkan sub struktur ini, besarnya pengaruh suatu variabel bebas

terhadap variabel terikat yangdisebut koefisien jalur dengan simbol:

Pyx2 = byxi ∑ ∑ ; = 1, 2, dan 3

Keterangan: Pyxi = koefisien jalur variabel Xi terhadap Y Byxi=koefisien regresi

variabel Xi terhadap Y

Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel lain (€) dapat

ditentukan dengan rumus : Py€ = 1− Dimana: = Koefisien determinasi (Rsquare)


5. Uji F (F-test)

Uji F dilakukan bertujuan untuk menguji apakah hasil analisis jalur modelnya

sudah fit atau belum dan untuk dapat mengetahui pengaruh antara variabel

endogen dan variabel eksogen secara keseluruhan atau secara simultan. Patokan

yang digunakan dalam pengujian ini adalah membandingkan nilai sig yang

diperoleh dengan derajat signifikasi pada level = 0,05. Apabila nilai sig yang

diperoleh lebih kecil dari derajat signifikasi maka model yang digunakan sudah

fit.

6. Uji Hipotesis (t-test)

Uji t bertujuan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas

terhadap variabel tidak bebas dengan variabel lain dianggap konstan dengan

asumsi bahwa jika signifikan nilai t hitung yang dapat dilihat dari analisa regresi

menunjukkan kecil dari α = 5%, berarti variabel independen berpengaruh terhadap

variabel dependen.

10. Pembahasan

 Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian

a. Uji Validitas

Untuk melihat validitas dari masingmasing item kuesioner, digunakan

Corrected Item-Total Colleration. Jika rhitung > rtabel, maka data

dikatakan valid, dimana rtabel untuk N = 54, adalah 0,226. Berdasarkan

hasil pengolahan data didapatkan bahwa nilai Corrected ItemTotal

Colleration untuk masing-masing item variabel X1, X2, dan Y semuanya


di atas rtabel. Jika dapat dikatakan bahwa seluruh item pernyataan variabel

X1, X2, dan Y adalah valid.

b. Uji Realibilitas

Untuk uji reliabilitas intrumen, semakin dekat koefisien keandalan dengan

1,0 maka akan semakin baik. Secara umum, keandalan kurang dari 0,60

dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0,7 bisa diterima, dan lebih dari

0,80 adalah baik.

 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Residual

Uji normalitas residual bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Pengujian normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorof

Smirnov (KS), dengan melihat perbandingan nilai signifikasi yang

dihasilkan > 0.05 maka distribusi datanya dikatakan normal. Sebaliknya

jika signifikasi yang dihasilkan < 0.05 maka data tidak ter-distribusi secara

normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varian data sama

atau berbeda. Pengujian ini dilakukan dengan metode Spearmen

Correlations. Berdasarkan tabel 20 dapat dilihat bahwa nilai koefisien

korelasi spearman untuk masing-masing variabel X1 (ketidakpastian

lingkungan), X2 (karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen

broadscope), dan Y (kinerja perusahaan) > α 0,05. Hal ini menunjukkan


bahwa varian data untuk semua variabel adalah homogen, atau varian data

populasi dari semua data sampel yang diambil homogen.Nilai Spearman

correlation untuk masingmasing variabel.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Untuk

menguji adanya multikolinearitas dapat dilihat melalui nilai Variance

Inflantion Factor (VIF) dan tolerance value untuk masing-masing variabel

independen. Apabila tolerance value di atas 0,10 dan VIF < 10 maka

dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas.

 Uji Model Penelitian

a. Uji F

Hasil pemprosesan data menunjukkan hasil sebesar 11,035 yang signifikan

pada 0,000. Jadi

tabelhitung FF dengan nilai signifikansi yaitu 0.000 < 0.05. Hal ini

menunjukkan bahwa persamaan jalur yang diperoleh dapat diandalkan

atau model sudah fit sehingga dapat dilanjutkan untuk pengujian secara

individual.

b. Koofisien Determinasi

Menghasilkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,302. Hal ini berarti,

kontribusi variabel eksogen terhadap variabel endogen adalah sebesar

30,2%, sedangkan sisanya 69,8% ditentukan oleh variabel lain yang tidak

teridentifikasi dalam model penelitian ini.


 Uji t

a. Pengujian Hipotesis 1

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh langsung

ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja perusahaan yang dilakukan

dengan pengujian statistic

b. Pengujian Hipotesis 2

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh

ketidakpastian lingkungan terhadap karakteristik informasi sistem

akuntansi manajemen (broadscope) yang dilakukan dengan pengujian

statistic.

c. Pengujian Hipotesis 3

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh informasi

sistem akuntansi manajemen broadscope terhadap kinerja perusahaan yang

dilakukan dengan pengujian statistik.

d. Pengujian Hipotesis 4

hasil pengolahan data diatas, dapat dilihat bahwa pengaruh ketidakpastian

lingkungan terhadap kinerja perusahaan secara langsung adalah 1,8%.

Pengaruh tidak langsung ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja

perusahaan melalui karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen

yang bersifat broadscope adalah -3,1%. Sedangkan pengaruh karakteristik

informasi sistem akuntansi manajemen yang bersifat broadscope terhadap

kinerja perusahaan adalah 34,3%.


11. Pembahasan

 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap KInerja Perusahaan

Dari hasil pengujian hipotesis, ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hal ini bertolak belakang dengan teori

yang dikemukakan oleh Miliken (1987) dalam Listeria (2009) yang menyatakan

bahwa ketidakpastian merupakan rasa ketidakmampuan individu dalam

memprediksi sesuatu sacara tepat. Temuan penelitian ini bertolak belakang

dengan penelitian Listeria (2009) mengenai pengaruh karakteristik informasi

sistem akuntansi manajemen yang bersifat broad scope, desentralisasi dan

ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial yang menunjukkan bahwa

ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif

terhadap kinerja manajerial. Tetapi penelitin ini sesuai dengan penelitian Darya I

(2012) yang mengatakan bahwa ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh

terhadap kinerja di kota Balik Papan.

 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Karakteristik Informasi

Sistem Akuntansi Manajemen

Dari hasil pengujian hipotesis, ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan

positif terhadap karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang bersifat

broadscope. Hal ini berarti dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi suatu

organisasi membutuhkan karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen

lebih mampu memprediksi kondisi di masa mendatang dengan tepat. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan, Gul dan Chia(1994), Mia
dan Chenhall (1994) yang mengatakan bahwa terdapat hubungan antara

ketidakpastian lingkungan dan karakteristik informasi sistem akuntansi

manajemen dengan kinerja.

 Pengaruh Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap

Kinerja Perusahaan

Dari hasil pengujian hipotesis, ditemukan adanya bukti yang menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara karakteristik informasi sistem akuntansi

manajemen broadscope dengan kinerja perusahaan dan hubungannya positif.

Pengaruh antara informasi sistem akuntansi manajemen dengan kinerja

perusahaan adalah semakin andal informasi sistem akuntansi manajemen maka

kinerja perusahaan akan semakin meningkat. Informasi yang dihasilkan suatu

sistem informasi merupakan sumber daya bagi organisasi, dimana informasi

tersebut dapat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan

(Widarsono, 2007).

 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kinerja Perusahaan

Secara Tidak Langsung Melalui Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi

Manajemen

erdasarkan hasil analisis statistik dalam penelitian ini ditemukan bahwa hipotesis

ke empat (H4) diterima. Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan,

ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan

melalui karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen yang bersifat

broadscope. Dari hasil perhitungan pengaruh langsung ketidakpastian lingkungan

terhadap kinerja perusahaan sebesar 1,8% dan pengaruh tidak langsung


ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja perusahaan melalui karakteristik

informasi sistem akuntansi manajemen yang bersifat broadscope sebesar -3,1%.

12. Kesimpulan dan Saran

 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini mengenai pengaruh

ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja perusahaan melalui karakteristik

informasi sistem akuntansi manajemen (broadscope) sebagai berikut:

a. Ketidakpastian Lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja

perusahaan pada perusahaan manufaktur kota Padang

b. Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh signifikan positif terhadap

karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen (broadscope)

c. Karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen (broadscope)

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja perusahaan manufaktur

kota Padang

d. Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh signifikan positif terhadap

kinerja perusahaan manufaktur kota Padang melalui karakteristik

informasi sistem akuntansi manajemen (broadscope).

 Saran

a. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa ketidakpastian lingkungan,

karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen telah dilakukan

dengan baik, tapi masih ada beberapa hal yang belum sepenuhnya

dilakukan dengan sempurna sehingga hal ini berdampak pada kinerja

perusahaan manufaktur.
b. Bagi penelitian mendatang, hendaknya saat pengisian semua kuesioner

untuk responden dilakukan secara langsung dihadapan peneliti, sehingga

hasil pengumpulan data benar-benar akurat.

13. Critical Review

Setelah kami kaji secara mendalam terkait dengan bahan bacaan ini, dapat kami katakan

bahwasanya artikel yang dibuat oleh peneliti sudah sangat bagus. Peneliti sudah mampu

menggali dan menuangkan suatu karya tulis dengan tema yang cukup menarik, sehingga

riset ini cocok dijadikan refrensi dan acuan untuk peneliti berikutnya terkait dengan

penelitian dibidang yang sama. Akan tetapi, dari sekian bab yang kami telaah, masih

kami temukan beberapa kekurangan-kekurangan tertentu yang sifatnya sedikit namun

bisa saja mengurangi makna dari hasil penelitian yang tentunya bisa membuat bias makna

dan hasil bagi si pembaca. Kekurangan itu dapat kami ungkapkan seperti,

a. Kekurangan dasar yang saya temukan dalam penelitian ini adalah penulisan

sumber rujukan masih banyak menggunakan kata dalam. Contohnya Miliken

(1987) dalam Listeria (2009), Gordon dan Nayaran (1984) dalam Yovianda

(2009), Bouwens dan Abernethy (2000) dalam Ritonga dan Zainuddin (2002), dst.

Sebaiknya peneliti mencari dan mencantumkan sumber rujukan aslinya.

b. Untuk populasi dan sampel juga demikian, kejelasan populasi dan sampelnya

sangat meragukan. Seharusnya peneliti mencantukan jumlah populasi. Penentuan

sampel menggunakan purposive sampling tetapi peneliti tidak menjelaskan

jumlah sampel yang didapat.


c. Setelah kami membaca artikel tersebut kami mendapati bahwa peneliti tidak

memasukkan manfaat penelitian. Agar penelitian tersbut semakin lengkap,

peneliti seharusnya memasukkan manfaat penelitian.

d. Saran penelitian yang diberikan kami rasa sifatnya sangat umum. Saran yang bisa

diberikan mungkin dengan penyempurnaan pada pernyataan kuesionernya, karena

seringkali maksud dari peneliti dan responden itu tidak sinkron, yang artinya

pikiran dari responden tidak sejalan dengan apa yang dibayangkan oleh peneliti.

Sehingga kecenderungannya responden menjawab secara asal-asalan, dan

menurut kelompok kami ini kuncinya ada pada pernyataan-pernyataan yang

tertuang pada kuisioner si peneliti. Dari hasil pengujian hipotesis, ketidakpastian

lingkungan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Alasan yang dapat

diterima untuk penyebab hasil analisis yang tidak signifikan dalam penelitian ini

adalah ukuran sampel yang kecil yang disebabkan oleh adanya keterbatasan

dalam penelitian, yakni banyaknya perusahaan manufaktur yang ada di kota

Padang dan perusahaan manufaktur yang menolak untuk mengisi kuesioner. Dari

hasil tersebut peneliti dapat memberikan saran untuk penelitian selanjutnya

dengan menambah sampel penelitiannya.

You might also like