Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, banyak terdapat berbagai jenis penyakit dalam rongga mulut. Tidak
sedikit penyakit yang awalnya ringan tetapi memberat diakibatkan karena kurang dalam
menjaga kebersihan ataupun Karena sikap tidak peduli terhadap keluhan yang ringan
sehingga akhirnya memberat. Hal ini biasa terjadi di masyarakat pedesaan yang enggan
memeriksakan dirinya ke dokter dikarenakan takut akan dioperasi atau letak fasilitas
kesehatan yang jauh letaknya. Sehingga penyakit yang diderita menjadi semakin memberat
atau mungkin bahkan berujung pada kematian. Salh satu penyakit yang ada di rongga mulut
adalah ameloblastoma yang biasanya sering terjadi di mandibula atau maksila yang awalnya
Ameloblastoma adalah epitel tumor odontogenik jinak sering agresif dan destruktif
dengan kemampuan untuk mengikis tulang dan menginvasi struktur yang berdekatan.
Ameloblastoma dari rahang bawah dapat berkembang menjadi ukuran variabel (1-16 cm) dan
menyebabkan asimetri wajah, perpindahan gigi, maloklusi dan fraktur patologis (Babu dan
celur, 2012).
Ameloblastoma lebih sering terjadi pada mandibula daripada di maksilla, baik laki-laki
kasus ini pernah terjadi pada usia sekitar 21 tahun. Ameloblastoma dapat terjadi pada usia
dimana paling umum terjadi pada orang-orang yang berusia diantara 20 sampai 50 tahun dan
hampir dua pertiga pasien berusia lebih muda dari 40 tahun (Abdulai, 2011).
1
Dalam ameloblastoma mandibula, mayoritas (70%) terletak di wilayah ramus molar
dan 10-15% ditemukan berhubungan dengan gigi yang tidak erupsi. Dalam kasus ini juga
ameloblastoma ditemukan di regio ramus molar dan tidak terkait dengan gigi yang tidak
Diagnosa yang tepat dan manajemen ameloblastoma tidak bisa terlalu ditekankan
karena kekambuhan tinggi. Tingkat ditunjukkan oleh lesi ini. tanda-tanda menyenangkan,
seperti resorpsi akar dan mobilitas gigi tidak harus pergi tanpa diketahui. Paresthesia yang
mungkin terjadi di lesi yang lebih besar juga menimbulkan kecurigaan untuk lesi agresif atau
ganas. Pasien dengan lesi periapikal, setelah klinis dan evaluasi radiografi, sangat penting
mikroskopis (bahkan jika lesi kecil dan atau berhubungan dengan gigi pulpa-terlibat)
sehingga perawatan yang tepat cepat dapat diberikan (Babu dan Celur, 2012).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam referat ini
C. Tujuan
2
4. Untuk mengetahui jenis ameloblastoma