You are on page 1of 28

TUGAS INDIVIDU

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


(KGD)
ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR

DISUSUN OLEH :
YOLA ERISARDO (0402148161018)
ALIH PROGRAM 2016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2017/2018
A. Karakteristik Pasien
Pasien Tn. AP. Tn. AP berjenis kelamin laki-laki, dilahirkan di
Palembang pada tanggal 01 Juli 1993 dan usianya sekarang adalah 22
Tahun. Status Tn. AP sekarang belum menikah, Tn. AP tinggal bersama
kedua orang tuanya yang berasal dari Palembang dan sekarang bertempat
tinggal di Jl. Printis Kemerdekaan, LG. Hadiah NO 866 Kelurahan Lawang
Kidul Kecamatan Ilir Timur II Palembang. Status pekerjaannya saat ini
adalah sebagai mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Palembang.
Agama yang dianut Tn. AP adalah agama Islam. Penanggung jawab dari Tn
AP adalah Ny. N berjenis kelamin Perempuan, dengan usianya sekarang 49
Tahun dan hubungannya dengan pasien adalah sebagai ibu kandung.

B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Aamnesis
a) Saat MRS : Nyeri dan sulit menggerakkan tungkai kaki
sebelah kiri setelah kecelakaan.
b) Saat Pengkajian : Nyeri dan sulit bergerak untuk melakukan
aktivitas seperti mandi, BAB, BAK serta ganti baju. Skala
nyeri 4, Nyeri timbul pada saat digerakkan dan pada saat
malam hari.
c) Riwayat kesehatan saat ini : ± 1 jam sebelum masuk rumah
sakit motor yang dikendarai pasien bertabrakan dengan
mobil lain dari arah yang berlawanan. Pasien terjatuh dengan
kaki kiri terbentur beda keras. Kemudian pasien dirujuk ke
RSUP Dr. Moehammad Hoesin Palembang dibawa ke
Instalasi Gawat Darurat ( IGD ). Belum dilakukan tindakan
operasi, kemudian pasien dikirim ke ruang Aster D pada
tanggal 25 Mei 2016 dan diberi terapi IVFD RL 20x/menit,
Ceftriaxone 3x50mg dan Ketorolac 3x30mg.
d) Riwayat kesehatan dahulu : Sebelum terjadi fraktur, pasien
mengatakan tidak pernah mengalami penyakit berat, hanya
sakit ringan seperti, influenza dan batuk - batuk saja. Jika
sakit pasien berobat ke puskesmas terdekat. Penyakit lain
disangkal, riwayat alergi disangkal.
e) Riwayat keluarga : Tidak ada rwayat.
f) Genogram:

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki meninggal

: Garis keturunan

: Pasien fraktur

: Tinggal satu rumah

: Garis keluarga
Keterangan : Pasien merupakan anak ke 4 dari 4 bersaudara.
Di dalam keluarga pasien tidak ada yang
menderita penyakit berat.
g) Riwayat Psikososial : Saat dilakukan wawancara, pasien dan
keluarganya bersifat kooperatif. Pasien dapat berinteraksi
dengan keluarga, perawat dan pasien lainnya. Pasien
mengatakan hidup rukun dengan keluarga dan tetangganya,
tidak ada hambatan dalam interaksi sosial. Pola emosi pasien
stabil.
h) Riwayat Spiritual : Pasien beragama Islam. Pasien
mengatakan tidak ada hambatan dalam melaksanakan ibadah
shalat 5 waktu saat sebelum sakit, dan saat setelah sakit,
pasien jarang melakukan shalat. Namun pasien yakin, Allah
akan menyembuhkan sakitnya.
i) Pola aktifitas sehari – hari
- Nutrisi & minum
Jenis makanan : Nasi + lauk pauk
Pola makan : Teratur
Frekuensi makan : 3kali sehari
Porsi makan :1 piring habis
Nafsu makan : baik
Frekuensi minum : 8 – 10 gelas/hari
- BAK
Frekuensi : 4 – 6 kali?hari
Warna : Kuning jernih
- BAB
Frekuensi : 1 x/hari
Warna : Coklat
Konsistensi : Lunak
Keluhan : Tidak ada
- Istirahat tidur
Tidur malam : 6 – 7 jam/hari
Tidur siang : Tidak pernah tidur siang
Keluhan : Tidak ada
- Pola Hygiene
Mandi : 2x sehari
Ganti pakaian : 2x sehari
Oral hyfiene : 1x sehari
- Aktivitas / mobilitas fisik
Pasien mengatakan kesulitan untuk bergerak dan takut
untuk menggerakkan kaki kirinya karena kaki yang patah
baru di teraksi. Jadi pasien dibantu oleh keluarga dan
perawat dalam melakukan aktivitas terutama kebutuhan
personal hygiene dan mobillitas fisik.
- Komunikasi
Pasien tidak mengalami gangguan komunikasi. Pasien
sangat kooperatif dalam melakukan wawancara.
2) Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Pasien lemah
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD 110/70 mmHg
Nadi 72x/menit
Suhu 36,1 ºC
RR 18 x/menit
Tinggi badan : 170cm
Berat badan : 60 kg
kepala : Bentuk normocephalus, simetris, tidak ada
jejas, tidak ada hematoma, tidak ada oedema.
Rambut : Hitam, bersih, kering, tidak ada rontok,
tidak ada ketombe.
Mata : Penglihatan normal, simetris, konjungtiva
anemis, pupil isokor.
Hidung : Simetris, bersih, penciuman baik, tidak ada
nyeri, tidak ada sekret.
Muka : Simetris, tidak ada oedema, tidak ada
hematoma.
Mulut : Simetris, mukosa bibir lembab, bibir tidak
pucat, kebersihan cukup
Gigi : Ada caries, gigi lengkap, dan tidak terdapat
gigi palsu.
Lidah : Lidah bersih, gerakan simetris dan mukosa
lembab.
Tenggorokan : Tidak ada pembengkakan tonsil
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada
kaku kuduk.
Dada : Simetris antara inspirasi dan ekspirasi, tidak
ada penggunaan otot bantu pernafasan, suara
bunyi jantung I dan II (+), suara paru
vesikuler, irama nafas teratur.
Abdomen : Inspeksi datar, palpasi nyeri tekan tidak ada,
perkusi nyeri ketuk tidak ada, suara timpani
pada bagian lambung, tidak ada pembesaran
hepar, tidak ada asites, tidak ada distensi
abdomen.
Genetal : Pendarah tidak ada, keputihan tidak ada dan
tidak terpasang kateter dan tidak ada kelaian.
Integumen : Turgor kulit elastis, tidak pucat tidak terlihat
tanda-tanda infeksi.
Ekstremitas : Tidak ada edema pada ujung kaki kiri, tidak
ada hematoma, dan terasa nyeri pada tungkai
kiri bagian atas bila di jalankan.
Persyarafan : - Gangguan Syaraf Kranial : tidak ada
gangguan saraf kranial.
- Kekuatan Otot :
3) Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan Rotgen :

4) Terapi :
Farmakoligi
- Ceftriaxone : 2 x 1 gr
- Keterolac : 3 x 30 mg
Nonfarmakologi
- GV
- Diet TKTP (tinggi karbohidrat tinggi protein)

b. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. Data Subjektif (DS) : Trauma Langsung
a. Pasien mengatakan Nyeri
sering timbul nyeri
secara tiba-tiba apalagi Fraktur
saat melakukan
pergerakan atau Pergeseran fragmen
perubahan posisi. tulang
Kualitas nyeri konstan ,
nyeri hanya disekitar
Nyeri
paha, skala nyeri 4,
nyeri timbul pada
malam hari dan akan
berkurang jika klien
disuntikan obat lalu
beristirahat.
Data Objektif (DO) :
a. Pasien tampak
memegang arah daerah
nyeri.
b. Tekanan darah :
90/70 mmHg
Frekuensi pernafasan :
22 x/menit
Frekuensi nadi :
76 x/menit
Suhu : 36,1ºC
Skala nyeri : 4
2. Data Subjektif (DS) :
a. Pasien mengatakan sulit Trauma langsung Kerusakan mobilitas
menggerakkan kaki fisik
kirinya setelah di pasang Fraktur
traksi.
b. Pasien mengatakan Diskontinuitas
masih takut untuk tulang
menggerakkan kaki
kirinya. Perubahan jaringan
c. Pasien mengatakan sulit sekitar
melakukan aktivitas
seperti BAK, Pergeseran fragmen
BAB,mandi dan ganti
baju. Deformitas
Data Objektif (DO) :
a. Pasien tampak Gangguan fungsi
beraktivitas ditempat Ekstremitas
tidur
d. Kekuatan otot Kerusakan mobilitas
fisik
5 5 5 5 5 5 5 5

5 5 5 5 0 2 4 4

e. Tingkat ketergantungan
: Perawatan parsial /
dibantu sebagian
3. Data Subjektif (DS) :
a. Pasien mengatkan sangat Trauma langsung Resiko tinggi trauma
takut menggerakan tambahan
badan dan kakinya Fraktur
dengan posisi sekarang
Data Objektif (DO) : Diskontinuitas
a. Terpasang traksi dengan
tulang
beban 6 kg
b. Terdapat papan dibawah
Perubahan jaringan
tempat tidur sekitar
c. Terdapat ganjalan di
ujung kaki kiri Spasme otot

Resiko tinggi trauma


tambahan

4. Data Subjektif (DS) : Trauma langsung Kerusakan integritas


a. Pasien mengatakan ada kulit
bekas luka kecelakaan Fraktur
Data Objektif (DO) :
a. Terdapat bekas luka Diskontinuitas
b. Daerah luka fraktur
tulang
Nampak tidak beraturan

Perubahan jaringan
sekitar

Pergeseran fragmen

Deformitas

Gangguan fungsi
ekstremitas

Gangguan mobilitas
fisik

laserasi kulit

5.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan spasme otot, gerakan fragmen tulang
cedera pada jaringan lunak, stres, ansietas, alat traksi/imobilisasi.
b. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka
neuromuscular.
c. Resiko tinggi trauma tambahan bergubungan dengan kehilangan
integritas tulang.
d. Kerusakan integritas kulit / jaringan berhubungan dengan luka post
operasi ORIF / pemasangan pen.
e.
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Tindakan/Intervensi
Keperawatan
1. Nyeri Tujuan : Mandiri
berhubungan Individu akan 1. Observasi tanda - tanda vital.
dengan mengungkapkan kepuasan 2. Evaluasi keluhan nyeri dengan
spasme otot, setelah pemberian mengkaji lokasi dan karakter
gerakan tindakan pereda nyeri. nyeri, intensitas nyeri (0-10).
fragmen Kriteria hasil : 3. Dorong klien untuk
tulang, cedera a. Mampu mengontrol mengekspresikan masalah
pada jaringan nyeri (tahu penyebab berhubungan dengan cedera.
lunak, stres, nyeri, mampu 4. Bantu klien untuk mengambil
ansietas, alat menggunakan tknik posisi yang nyaman dengan
traksi/imobili nonfarmakologi untuk mengatur posisi kaki yang
sasi. mengurangi nyeri) mengalami fraktur.
b. Melaporkan bahwa 5. Dorong penggunaan manajemen
nyeri berkurang dengan stress, seperti relaksasi progresif,
manajemen nyeri. latihan nafas dalam, imajinasi
c. Mampu mengenali visualisasi, sentuhan terapeutik.
nyeri (skala, intensitas, 6. Observasi adanya keluhan nyeri
frekuensi dan tanda yang tidak biasa, tiba-tiba atau
nyeri). dalam, lokasi progresif atau
d. Menyatakan rasa buruk yang tidak hilang dengan
nyaman setelah nyeri analgesik.
berkurang. Kolaborasi
7. Berikan obat sesuai order :
narkotik dan analgesik non-
narkotik, NSAID (Non
Steroidal Anti Inflammatory
Drugs). Berikan narkotik
sesuai order selama 3-5 hari.
8. Berikan/awasi analgesik yang
dikontrol klien.
2. Kerusakan Tujuan : Mandiri
mobilitas Individu akan 1. Instruksikan klien untuk
fisik mengungkapkan melakukan rentang gerak
berhubungan bertambahnya kekuatan pasip/aktif pada ekstremitas
dengan daya tahan ekstremitas. yang sakit dan yang tak sakit.
kerusakan Kriteria hasil : 2. Lakukan dan awasi latihan
rangka a. Mendemonstrasikan rentang gerak (ROM)
neuromuskula cara penggunaan alat pasif/aktif.
r. adaptif untuk 3. Berikan papan kaki, bebat
meningkatkan pergelangan, gulungan
mobilitas (walker, trokanter/tangan yang sesuai.
kruk) 4. Berikan/bantu dalam
b. Melakukan langkah- mobilisasi dengan kursi roda,
langkah pengamanan kruk, tongkat, sesegera
untuk meminimalkan mungkin. Instruksikan
kemungkinan cedera keamanan dalam menggunakan
c. Menverbalisasi alat mobilitas.
perasaan dalam 5. Awasi TD saat melakukan
meningkatkan kekuatan aktivitas. Perhatikan keluhan
dan kemampuan pusing.
berpindah. 6. Ubah posisi secara periodik
dan dorong untuk latihan
batuk/nafas dalam.
Kolaborasi
7. Konsul dengan ahli gizi dalam
pemberian diet tinggi protein,
karbohidrat, vitamin dan
mineral. Pertahankan
penurunan kandungan protein
sampai setelah defekasi
pertama.
8. Konsul dengan ahli terapi
fisik/okupasi dan/atau
rehabilitasi spesialis.
9. Lakukan program defekasi
(pelunak feses, enema, laksatif)
sesuai indikasi.
3 Resiko tinggi Tujuan : Mandiri
trauma Individu akan melaporkan 1. Pertahankan tirah baring/
tambahan bahwa tidak terjadi trauma ekstremitas sesuai indikasi.
berhubungan tambahan. 2. Letakkan papan dibawah
dengan Kriteria hasil : tempat tidur atau tempatkan
kehilangan a. Mempertahankan pasien pada tempat tidur
integritas stabilisasi dan posisi ortepedik.
tulang fraktur. 3. Gips/Bebat: sokong fraktur
(fraktur). b. Menunjukkan dengan bantal/gulungan
mekanika tubuh yang selimut. Pertahankan posisi
meningkatkan netral pada bagian yang sakit
stabilitas pada sisi dengan bantal pasir, pembebat,
fraktur. papan kaki.
c. Menunjukkan 4. Lakukan mobilisasi. Hindari
pembentukan menggunakan papan abduksi
kalus/mulai penyatuan untuk membalik pasien dengan
fraktur dengan tepat. gips spika.
5. Evaluasi pembebat ekstremitas
terhadap resolusi edema.
6. Traksi : Pertahankan posisi /
integritas traksi.
Kolaborasi
7. Kaji ulang/evaluasi foto.
4. Kerusakan Tujuan : Mandiri
integritas Individu akan 1. Kaji kulit dari adanya benda
kulit/jaringan memperlihatkan perbaikan asing, kemerahan, perdarahan,
berhubungan jaringan yang progresif perubahan warna (kelabu atau
dengan Kriteria hasil : memutih).
fraktur a. Integritas kulit yang 2. Masase kulit dan penonjolan
terbuka, baik bisa dipertahankan tulang. Pertahankan tempat
pemasangan (elastisitas, sensasi, tidur kering dan bebas kerutan.
pen traksi, hidrasi, pigmentasi) 3. Ubah posisi dengan sering.
perubahan b. Tidak ada luka/lesi 4. Kaji posisi cincin bebat pada
sensasi, pada kulit alat traksi.
imobilisasi c. Perfusi jaringan yang 5. Penggunaan Gips dan
fisik. baik perawatan kulit :
d. Menunjukkan a. Bersihkan kulit dengan
pemahaman dalam sabun dan air. Gosok
proses perbaikan kulit perlahan dengan alkohol
dan mencegah dan/atau bedak dengan
terjadinya cedera sedikit borat atau stearat
berulang seng.
b. Potong pakaian dalam yang
menutup area dan perlebar
beberapa inci di atas gips.
c. Gunakan telapak tangan
untuk memasang,
mempertahankan atau
melepas gips, dan dukung
dengan bantal setelah
pemasangan.
d. Potong kelebihan plester
dan ujung gips sesegera
mungkin saat gips lengkap.
e. Tingkatkan pengeringan
gips dengan mengangkat
linen tempat tidur,
memajankan pada sirkulasi
udara.
f. Observasi untuk potensial
area yang tertekan
khususnya pada ujung dan
bawah bebatan gips.
g. Beri bantalan pada ujung
gips dengan plester tahan
air.
h. Bersihkan kelebihan plester
dari kulit saat masih basah
bila mungkin.
i. Lindungi gips dan kulit
pada daerah kulit pada area
perineal. Berikan perawatan
sering.
j. Instruksikan pasien/orang
terdekat untuk menghindari
pemasukan objek ke dalam
gips.

4. Implementasi Keperawatan
No. Dx
No Tanggal Jam Kepera Implementasi Respon
. watan
1. Selasa, 15.00 1 1. Mengobservasi tanda 1. Tekanan darah :
07 Juni WIB - tanda vital. 90/70 mmHg
2016
Frekuensi pernafasan
: 22x/menit
Frekuensi nadi : 76
x/menit
Suhu : 36,1 ºC
Keadaan umum baik,
kesadaran compos
mentis.
15.30 2. Mengevaluasi 2. Pasien mengatakan
WIB keluhan nyeri dengan nyeri pada bagian
mengkaji lokasi dan daerah paha. Pasien
karakter nyeri, tanpak memegang
intensitas nyeri (0- paha kiri dengan
10). berkata sakit.
Skala nyeri : 4
16.00 3. Memberikan kompres 3. Kompres diberikan
WIB dingin sesuai pada ekstremitas
kebutuhan. bawah bagian
Paha.Pasien merasa
nyaman.

2.
Selasa, 15.00 2 1. Mengawasi tekanan 1. Tekanan darah :
07 Juni WIB darah saat melakukan 90/70 mmHg.
2016 aktivitas.
16.00 2. Menginstruksikan 2. Pasien mengatakan
WIB pasien untuk belum berani
melakukan rentang menggerakkan kaki
gerak aktif (fleksi, kirinya yang patah.
ekstensi,
hiperekstensi,
abduksi, adduksi,
rotasi dan eversi)
pada ekstremitas
yang sakit dan yang
tak sakit.

17.00 3. Melakukan dan awasi 3. Pasien mengatakan


WIB latihan rentang gerak sulit menggerakkan
(ROM) aktif (fleksi, kaki kirinya setelah
ekstensi, di traksi.
hiperekstensi,
abduksi, adduksi,
rotasi dan evers).

4. Memberikan klien 4. Pasien mengatakan


18.30
makan -makanan selalu makan buah
WIB
yang berserat. dan sayur saat
makan.

19.00 5. Konsul dengan ahli


5. Pasien dijadwalkan
WIB terapi fisik/okupasi
akan melakukan
dan/atau rehabilitasi
fisioterapi.
spesialis.
Selasa, 15.00 3 1. Mempertahankan 1. Pasien mengatakan
07 Juni WIB tirah nyaman dengan
2016 baring/ekstremitas posisi sekarang.
sesuai indikasi.
16.00 2. Meletakkan papan 2. Pasien mengatakan
WIB dibawah tempat lebih baik untuk
tidur atau posisinya sekarang.
tempatkan pasien
pada tempat tidur
ortopedik.
17.00 3. Sokong fraktur 3. Pasien mengatakan
WIB dengan nyaman dengan kaki
bantal/gulungan kirinya.
selimut.
Mempertahankan
posisi netral pada
bagian yang sakit.
18.30 4. Mempertahankan 4. Pasien mengatakan
WIB posisi traksi. mengerti apa yang
perawat lakukan.
19.00 5. Pasien mengatakan
5. Selalu awasi
WIB selalu menjaga
pasien dari resiko
dirinya dari resiko
jatuh.
jatuh.
19:10 4 1. Mengkaji kulit dari 1.Pasien mengatakan
adanya benda asing, tidak ada benda
kemerahan, asing di sekitar
perdarahan dan luka. Luka masih
perubahan warna. tertutup verban.
2. Mengkonsultasi 2.Pasien selalu
makanan dengan ahli mendapatkan
diet. makanan, sayur
dan buah
2. Rabu, 15.00 1 1. Mengobservasi tanda 1. Tekanan darah :
08 Juni WIB - tanda vital. 100/80 mmHg
2016 Frekuensi pernafasan
: 18x/menit,
Frekuensi nadi : 80
x/menit
Suhu : 36.5ºC
Keadaan umum baik,
15.30 2. Mengevaluasi kesadaran
WIB keluhan nyeri dengan composmentis.
mengkaji lokasi dan 2. Pasien mengatakan
karakter nyeri, nyeri masih tapi
intensitas nyeri (0- hanya malam hari.
10). Skala nyeri : 3

16.00 3. Mendorong latihan


WIB nafas dalam.

3. Pasien melakukan
latihan nafas dalam
4. Melakukan
16.30
untuk mengurangi /
perubahan posisi
WIB
manajemen nyeri.
dengan perlahan.
4. Pasien melakukan
perubahan posisi
kaki kiri perlahan
5. Membantu pasien
17.00
dengan bantuan
untuk mengambil
WIB
perawat.
posisi yang nyaman
5. Pasien mengatakan
dengan mengatur
nyaman dengan
posisi kaki yang
posisi lurus pada
mengalami fraktur.
kaki kirinya.
Rabu, 15.00 2 1. Mengawasi tekanan 1. Tekanan darah :
08 Juni WIB darah saat 100/80 mmHg.
2016 melakukan aktivitas.
2. Pasien tampak mulai
16.00 2. Melakukan dan
berani untuk
WIB awasi latihan
menggerakkan kaki
rentang gerak
kirinya yang patah.
(ROM) aktif (fleksi,
Pasien melakukan
ekstensi,
pergerakkan kaki
hiperekstensi,
abduksi, adduksi, kiri sedikit demi
rotasi dan eversi). sedikit dengan
bantuan perawat.
17.00 3. Memberikan klien 3. Pasien mengatakan
WIB makan -makanan selalu makan buah
yang berserat. dan sayur saat
makan.
4. Pasien dijadwalkan
18.30 akan melakukan
4. Konsul dengan ahli
WIB fisioterapi.
terapi fisik/okupasi
dan/atau rehabilitasi
spesialis.
Rabu, 15.00 3 1. Mempertahankan 1. Pasien mengatakan
08 Juni WIB tirah nyaman dengan
2016 baring/ekstremitas posisi sekarang..
sesuai indikasi. 2. Pasien mengatakan
16.00 2. Mempertahankan sudah nyaman.
WIB posisi traksi. 3. Pasien mengatakan
17.00 3. Selalu awasi selalu menjaga
WIB pasien dari resiko dirinya dari resiko
jatuh. jatuh.
17.10 4 1. Mengkaji kulit dari 1. Pasien mengatakan
WIB adanya benda asing, tidak ada benda
kemerahan, asing disekitar kulit.
perdarahan, Tidak terdapat
perubahan warna. kemerahan dan
17.20 2. Membersihkan kulit perubahan warna.
dengan sabun dan air 2. Tampak bekas lukah
hangat bersih.
17.30 3. Mengubah posisi 3. Pasien Nampak
dengan sering. paham
17.40 4. Mengkonsultasi 4. Pasien selalu
makanan dengan ahli mendapatkan
diet. makanan, sayur dan
buah.
3. Kamis,0 15.00 1 1. Mengobservasi tanda 1. Tekanan darah :
9Juni WIB - tanda vital. 100/80 mmHg
2016 Frekuensi pernafasan
: 22 x/menit
Frekuensi nadi : 80
x/menit
Suhu : 36.5ºC
Keadaan umum baik,
kesadaran
composmentis.
15.30 2. Mengevaluasi 2. Pasien mengatakan
WIB keluhan nyeri dengan nyeri berkurang
mengkaji lokasi dan namun sesekali
karakter nyeri, muncul. Muka
intensitas nyeri (0- tampak rileks. Skala
10). nyeri : 3
16.00 3. Mendorong latihan 3. Pasien melakukan
WIB nafas dalam. latihan nafas jika
nyeri timbul seperti
yang diajarkan
perawat.
17.00 4. Melakukan 4. Pasien mengatakan
WIB perubahan posisi tidak terasa nyeri
dengan perlahan. saat melakukan
perubahan posisi
kaki kiri perlahan
dibantu perawat.
Kamis, 15.00 2 1. Mengawasi 1. Tekanan darah :
09 Juni WIB tekanan darah 100/80 mmHg.
2016 saat melakukan
aktivitas.
16.00 2. Melakukan dan 2. Pasien melakukan
WIB awasi latihan pergerakkan
rentang gerak menggeser dan
(ROM) aktif mengangkat kaki
(fleksi, ekstensi, kiri sedikit demi
hiperekstensi, sedikit dengan
abduksi, adduksi, bantuan perawat.
rotasi dan eversi
3. Pasien
17.00 3. Memberikan klien
mengatakan
WIB makan -makanan
selalu makan
yang berserat.
buah dan sayur
saat makan.
4. Konsul dengan 4. Pasien
ahli terapi dijadwalkan akan
18.30
fisik/okupasi melakukan
WIB
dan/atau fisioterapi.
rehabilitasi
spesialis.
Kamis, 15.00 3 1. Mempertahankan 1. Pasien mengatakan
09 Juni WIB tirah nyaman dengan
2016 baring/ekstremitas posisi sekarang..
sesuai indikasi.
2. Pasien mengatakan
16.00 2. Mempertahankan
sudah nyaman.
WIB posisi traksi.
3. Pasien mengatakan
selalu menjaga
17.00 3. Selalu awasi dirinya dari resiko
WIB pasien dari resiko jatuh.
jatuh.
17.10 4 1. Mengkaji kulit dari 1. Pasien mengatakan
WIB adanya benda asing, daerah bekas
kemerahan, lukanya baik dan
perdarahan, merasa nyaman.
perubahan warna. 2. Pasien selalu
17.30 2. Mengkonsultasi mendapatkan
WIB makanan dengan ahli makanan, sayur dan
diet. buah.

e. Evaluasi Keperawatan
No. Tanggal Dx. Catatan Perkembangan Paraf
1. Selasa, 07 1 S:
Juni 2016 a. Pasien mengatakan nyeri pada daerah paha.
17.00 b. Pasien mengatakan nyeri tiba-tiba dan secara
WIB spontan apalagi pada malam hari.
O:
a. Skala nyeri : 4
b. Pasien tampak memegang daerah nyeri
c. KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 90/70 mmHg
Frekuensi Pernafasan : 22x/menit
Frekuensi nadi : 76 x/menit
Suhu : 36,1 ºC
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi diteruskan
2. Selasa, 07 2 S:
Juni 2016
17.00 a. Pasien mengatakan sulit melakukan gerakan
WIB dan takut melakukan gerkaan karena dipasang
traksi.
O:
a. Pasien tampak takut menggerakkan kaki kirinya
b. Tingkat ketergantungan pasien : perawatan
parsial (dibantu sebagian)
c. Kekuatan otot :

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi diteruskan
3. Selasa, 07 3 S:
Juni 2016 a. Pasien mengatakan belum mengerti dengan apa
17.00 yang dijelaskan.
WIB O:
a. Pasien nampak bingung.
b. Terpasang papan dibawah tempat tidur.
c. Terpasang traksi beban 6 kg.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan.

4. Selasa, 07 4 S:
Juni 2016 a. Pasien mengatakan tidak ada benda asing
17.00 disekitar luka.
WIB O:
a. Bekas luka pasien tidak ada perubahan.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi diteruskan
1. Rabu, 08 1 S:
Juni 2016 a. Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
17.00 O:
WIB a. Skala nyeri : 3
b. Pasien tampak melakukan latihan nafas dalam
c. KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Frekuensi pernafasan : 18 x/menit
Frekuensi nadi : 80 x/menit
Suhu : 36.5 ºC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi diteruskan
2. Rabu, 08 2 S:
Juni 2016 a. Pasien mengatakan mulai berani
17.00 menggerakkan kaki kirinya sedikit demi sedikit
WIB O:
a. Pasien tampak melakukan pergerakkan kaki kiri
dengan bantuan
b. Tingkat ketergantungan pasien : perawatan
parsial (dibantu sebagian)
c. Kekuatan otot :

A : Masalah teratasi sebagian


P : Intervensi diteruskan
3. Rabu, 08 3 S:
Juni 2016 a. Pasien mengatakan sudah paham apa yang
dijelaskan.
17.00 O:
a. Posisi pasien sudah nyaman.
WIB
b. Terpasang traksi.
c. Terpasang papan dibawah tempat tidur.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi diteruskan.
4. Rabu, 08 4 S:
Juni 2016 a. Pasien mengatakan baik-baik saja dengan
17.00 kondisi lukanya dan siap menunggu untuk di
WIB operasi.
O:
a. Bekas luka pasien tanpak tidak ada benda
asing.
b. Pasien Nampak nyaman.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
1. Kamis, 1 S:
09 Juni a. Pasien mengatakan nyeri berkurang
2016 b. Pasien mengatakan nyeri kadang - kadang
17.00 muncul
WIB O:
a. Skala nyeri : 2
b. Muka pasien tampak rileks
c. Pasien tampak melakukan latihan nafas dalam
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Frekuensi pernafasan : 22 x/menit
Frekuensi nadi : 80 x/menit
Suhu : 36.5 ºC
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi diteruskan.
2. Kamis, 2 S:
09 Juni a. Pasien mengatakan lebih sering melakukan
2016 pergerakkan pada kaki kiri setelah selesai
17.00 dilakukan fisioterapi.
WIB O:
a. Pasien tampak melakukan pergerakkan
menggeser dan mengangkat kaki kiri dengan
bantuan perawat
b. Tingkat ketergantungan pasien : perawatan
parsial (dibantu sebagian)
c. Kekuatan otot :

A : Masalah teratasi sebagian.


P : Intervensi diteruskan.
3. Kamis, 3 S:
09 Juni a. Pasien mengatakan sudah paham
2016 O:
17.00 a. Pasien bisa mengulangi apa yang dijelaskan
WIB dan apa yang harus dilakukan.
b. Pasien Nampak nyaman.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
4. Kamis, 4 S:
09 Juni a. Pasien mengatakan baik-baik saja dengan
kondisi lukanya dan siap menunggu untuk di
2016
operasi.
17.00 O:
WIB a. Bekas luka pasien tanpak tidak ada benda asing.
b. Pasien Nampak nyaman.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

You might also like