You are on page 1of 12

KODE: 243

PEMBAHASAN
SBMPTN KIMIA
2016

DISUSUN OLEH
—Amaldo Firjarahadi Tane—

1
KODE: 243

31.

 MATERI: SISTEM PERIODIK UNSUR


 Energi pengionan disebut juga energi ionisasi. Setiap unsur bisa mengalami energi
ionisasi berkali-kali, maka ada namanya tingkat energi pengionan. Di dalam soal,
energi pengionan berhenti hingga tingkat keenam, belum tentu unsur tersebut
berada pada golongan VI A. Gimana menentukannya?
 Begini, untuk menentukan letak suatu unsur berdasarkan energi ionisasi didasarkan
pada besarnya energi yang dilepaskan unsur tersebut sebesar-besarnya sehingga
mencapai kestabilan. Nah, mari periksa satu per satu:
 1087  2353 (mempunyai potensi 1.266 energi)
 2353  4620 (mempunyai potensi 2.267 energi)
 4620  6223 (mempunyai potensi 1.603 energi)
 6223  37831 (mempunyai potensi 31.608 energi)
 37831  47277 (mempunyai potensi 9.446 energi)
 Nah, terlihat potensi (daya) terbesar adalah dari 6223 menuju 37831 atau dari
tingkat keempat menuju tingkat kelima. Jadi, unsur tersebut berada pada golongan
IV A karena energi dari tingkat keempat yang dilepaskan paling besar (menuju
tingkat kelima) daripada tingkat yang lainnya.
 JAWABAN: B
32.

 MATERI: GEOMETRI MOLEKUL


 Soal nomor 32 sudah sangat familiar, toh keluar juga di UN, sering malah. Di soal telah
diketahui bahwa senyawanya adalah X2Y, tinggal gambar struktur lewisnya saja seperti
gambar di bawah ini: (tanda titik dan silang menunjukkan banyaknya elektron valensi
tiap unsur)

2
KODE: 243

 17X = 2 8 7 (elektron valensinya 7)


 8Y = 2 6 (elektron valensinya 6)

 Seperti pada gambar di atas, banyaknya PEI dan PEB adalah 2 pasang pada atom pusat.
So, rumus molekulnya adalah AX2E2 atau bentuk V.
 JAWABAN: C
33.

 MATERI: HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA


 CARA 1 (dengan mencari rumus senyawanya terlebih dahulu)
1. Mencari massa oksigen dari 60 gram berat senyawa
 massa senyawa = massa C + massa H + massa O
60 gram = 24 gram + 4 gram + massa O
massa O = 32 gram
2. Mencari jumlah mol tiap-tiap unsur
 mol karbon (C) = 24 gram/12 = 2 mol
 mol hidrogen (H) = 4 gram/1 = 4 mol
 mol oksigen (O) = 32 gram/16 = 2 mol
3. Bandingkan seluruh mol tiap-tiap unsur
 mol C : mol H : mol O
2 : 4 : 2
1 : 2 : 1
 Jadi, rumus senyawanya adalah CH2O (rumus empiris) atau C2H4O2 (rumus
molekulnya. Yang dipakai adalah rumus molekulnya, ya, karena di soal Mr-nya
60; kalau rumus empiris, Mr-nya bukan 60 dong.
4. Cari banyaknya jumlah atom oksigen
 N = 6,0 x 1023 x mol x banyak atom
= 6,0 x 1023 x 12 g/60 x 2

3
KODE: 243

= 2,4 x 1023
 JAWABAN: B
34.

 MATERI: STOIKIOMETRI
 Pertama, setarakan dahulu reaksi pada soal agar perhitungan mudah:
 B2O3 + 2NH3  2BN + 3H2O
 Hitung mol tiap-tiap senyawa yang diketahui dalam soal!
 mol B2O3 = 14 g/70 = 0,2 mol
 mol NH3 = 8,5 g/17 = 0,5 mol
 Untuk mencari massa boron nitrida (BN), pergunakan konsep MBS (Mula-mula,
Bereaksi, Sisa)
 B2O3 + 2NH3  2BN + 3H2O
M 0,2 mol 0,5 mol - -
B -0,2 mol -0,4 mol +0,4 mol 0,6 mol
S - 0,1 mol 0,4 mol 0,6 mol
 Tersisa boron nitrida sebanyak 0,4 mol, artinya mengandung 10 gram BN.
 JAWABAN: C
35.

 MATERI: STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA


 Di soal diketahui massa hidrogen sementara reaksi pada soal tidak menunjukkan adanya
unsur hidrogen, melainkan air. Sementara ada data lain, yaitu volume air 12 L dan 0,1

4
KODE: 243

mol (CH2O)x. Nah, di sini ada kata kuncinya, bro! Kenapa? Karena koefisien “x” di
reaksi pada soal menunjukkan perbandingan mol atau koefisiennya antara (CH2O)x dan
H2O. Karena data air yang diketahui, jadi kita hanya memerlukan mol air pada 12 L
tersebut!
 Cermati bahwa dalam air (H2O) pasti terdapat atom-atom hidrogen. Untuk
mendapatkan berat air pada 12 L tersebut, bisa didapatkan dari massa hidrogen yang 1
gram dalam 15 L menggunakan perbandingan. Sementara, untuk mendapatkan massa
air di dalam 12 L, bisa dicari menggunakan hukum Proust:
 massa H2 dalam 12 L = 12 L x 1 gram H2 = 0,8 gram
15 L
 massa H2O dalam H2 12 L = Mr H2O x massa H2 dalam 12 L
Ar H2 x banyak atom H pada air
= 18 x 0,8 gram
1x2
= 7,2 gram
 Nah, sudah didapatkan massa air dalam 12 L hidrogen. Sekarang, tinggal mencari mol
air:
 mol air = 7,2 gram/18 = 0,4 mol
 Untuk mendapatkan harga koefisien “x” pada soal, gunakan perbandingan mol antara
mol air dengan mol (CH2O)x sesuai hukum Avogadro!
 (CH2O)x  xC + xH2O
0,1 mol 0,4 mol
1 mol 4 mol
 Artinya, harga x = 4! Sehingga, rumus senyawa adalah (CH2O)4 atau C4H8O4
dengan Mr sebesar 120.
 JAWABAN: C

36.

 MATERI: TERMOKIMIA
 Di dalam reaksi, koefisien reaksi melambangkan banyaknya mol dalam senyawa
tersebut. Seperti biasa, pecah reaksi tersebut sesuai struktur Lewis-nya, sehingga
perubahan entalpinya adalah.

5
KODE: 243


Energi ikatan = energi kiri – energi kanan
= [6 (C—H) + 6 (C—C) + (Cl—Cl)] – [6 (C—C) + (C—Cl) + 5 (C—H) +
(H—Cl)]
= -110 kJ/mol
 JAWABAN: B
37.

 MATERI: REAKSI REDOKS


 Yup, sudah kita lihat reaksi redoks sebenarnya yang dimaksudkan dalam soal sudah
tertera di gambar! Untuk mendapatkan mol ion ClO3- bisa didapatkan dari persamaan
reaksi redoks setengah reaksi dalam suasana asam dahulu, baru diubah ke suasana basa:
1. Pisahkan mana yang menjadi oksidasi dan reduksi
 Oksidasi: Cl2  ClO3-
 Reduksi: Cl2  Cl-
2. Setarakan atom mana yang mengalami perubahan biloks, yaitu klor (Cl)
 Oksidasi: Cl2  2ClO3-
 Reduksi: Cl2  2Cl-
3. Tambahkan air pada ruas yang kekurangan oksigen (khusus suasana asam), jika
tidak ada oksigen pada reaksi, jangan ditambahkan! Lalu, setarakan atom oksigen!
 Oksidasi: Cl2 + 6H2O  2ClO3-
 Reduksi: Cl2  2Cl-
4. Tambahkan ion proton (H+) pada bagian selain senyawa air ditempatkan tadi, lalu
setarakan atom hidrogennya
 Oksidasi: Cl2 + 6H2O  2ClO3- + 12H+
 Reduksi: Cl2  2Cl-
5. Hitung banyaknya elektron yang diperlukan antara ruas kanan dan kiri
 Oksidasi: Cl2 + 6H2O  2ClO3- + 12H+ + 10e
 Reduksi: Cl2 + 2e  2Cl-
6. Setarakan antara elektron oksidasi dan reduksi agar dapat dicoret dan menghasilkan
reaksi redoks yang setara
 Oksidasi: Cl2 + 6H2O  2ClO3- + 12H+ + 10e
 Reduksi: Cl2 + 2e  2Cl- (dikali 5)
 Reaksi redoks setara (suasana asam):
6Cl2 + 6H2O  2ClO3- + 10Cl- + 12H+
7. Tambahkan reaksi ionisasi air dan setarakan sesuai banyaknya koefisien ion proton
(H+) agar ion proton (suasana asam) dapat dicoret dan digantikan dengan suasana
basa
 Reaksi suasana asam: 6Cl2 + 6H2O  2ClO3- + 10Cl- + 12H+

6
KODE: 243

 Reaksi ionisasi air: 12H+ + 12OH-  12H2O


 Reaksi suasana basa: 6Cl2 + 12OH-  2ClO3- + 10Cl- + 6H2O
8. Reaksi suasana basanya adalah:
 6Cl2 + 12OH-  2ClO3- + 10Cl- + 6H2O
 Terlihat bahwa jika mol gas klor (Cl2) 1 mol dibandingkan dengan mol ClO3-
didapatkan perbandingannya 2/6 atau 1/3
 JAWABAN: B
38.

 MATERI: ELEKTROKIMIA
 Perhatikan dan baca soalnya baik-baik! “Sel elektrolisis”! So, dalam singkatannya,
elektrolisis memiliki singkatan KNAP (Katode negatif, anode positif) dalam jenis
kutubnya. Tetapi, baik sel eletkrolisis maupun sel volta, singkatan KARAOS (Katode
reduksi, anode oksidasi) sangat dan selalu berlaku. Di soal ini, arus 10 mA da
konsentrasi 0,1 M tidak diperlukan, hanya menipu, dan malah memikirkan kita ke
hukum Faraday. Ya, gak?
 So, yang ditanya spesi yang terbentuk pertama kali di katode!? Sudah pasti pada
singkatan KARAOS yang dipakai ; katode sebagai reduksi. Reduksi sendiri memiliki
potensial sel (E º) positif. Artinya, jawabannya hanya unsur tembaga.
 JAWABAN: C

7
KODE: 243

39.

 MATERI: LAJU REAKSI


 Untuk mendapatkan laju pengurangan gas oksigen, cukup perbandingan koefisien
saja. Kenapa? Begini, laju reaksi sendiri artinya adalah konsentrasi suatu zat
terhadap waktu:
 Laju reaksi = ± [suatu zat] / waktu (detik)
 Artinya, laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi suatu zat, namun
berbanding terbalik dengan waktu. Maksudnya, apabila konsentrasi zat besar,
lajunya juga besar.
 Konsentrasi juga diketahui dari jumlah mol per volume. So, konsentrasi berbanding
lurus dengan jumlah mol. Dan, jumlah mol setara dengan koefisien reaksi. Karena
laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi, artinya berbanding lurus juga
dengan koefisien reaksi.
 Laju reaksi = konsentrasi = jumlah mol = koefisien reaksi
 Karena reaksi pada soal sudah setara, jadi perbandingan koefisien seluruh reaksi
adalah 1:1
 CH4 + Br2  CH3Br + HBr
4 M/s 4 M/s
 JAWABAN: E
40.

 MATERI: KESETIMBANGAN KIMIA

8
KODE: 243

 Untuk soal kesetimbangan kali ini memakai tekanan, bukan konsentrasi! Tekanan
awal 1 atm pada soal bisa kita langsung masukkan ke reaksi pada soal. Dan, pada
label “B” di bawah ini misalkan saja tekanannya x (terserah, mau 2x, 3x, dsb) pada
gas flour.
 2F2 + O2 ⇆ 2F2O
M 1 atm 1 atm -
B x atm ½ x atm x atm
S 1-x atm 1-0,5x atm x atm
 Dikatakan dalam soal bahwa tekanan total gas saat setimbang (label S pada reaksi
di atas) adalah 1,75 atm. Jadi:
 Tekanan total = tekanan F2 + tekanan O2 + tekanan F2O
1,75 atm = 1-x + 1-0,5x + x
x = 0,25 atm
 Jadi, tekanan parsial setiap zat pada keadaan setimbang adalah:
 P F2 = 1-x atm = 1-0,25 = 0,5 atm
 P O2 = 1-0,5x atm = 0,75 atm
 P F2O = x atm = 0,25 atm
 So, Kp reaksi adalah:
Kp = (P F2O)2 , = 1,333
(P F2)2 (P O2)
 JAWABAN: E
41.

 MATERI: SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


 Di dalam soal ada 2 buah larutan, yaitu larutan X (propanol) dan larutan Y (garam
CuCl2 dan NaBr). Jangan bingung berapa nilai Kf-nya, nanti juga dicoret kok. Nah,
pertama mencari penurutan titik beku larutan X.
 ΔTfx = Kf x molalitas
= Kf x 0,1 mol x 1000
250 g air
= 0,4Kf
 Kedua, cari penurunan titik beku larutan Y. Ingat, bahwa kata kunci di soal pada
larutan Y adalah “terdisosiasi sempurna dalam air”, artinya derajat ionisasi (α)
adalah 1.
 Faktor van hoff (i) CuCl2

9
KODE: 243

= 1 + (n-1)α
= 1 + (3-1)1
=3
 Faktor van hoff (i) NaBr
= 1 + (n-1)α
= 1 + (2-1)1
=2
 ΔTfy = ΔTf CuCl2 + ΔTf NaBr
= (Kf x molalitas CuCl2) + (Kf x molalitas NaBr)
= (Kf x 0,02 mol x 1000) + (Kf x 0,05 mol x 1000)
500 g air 500 g air
= 0,12Kf + 0,2Kf
= 0,32Kf
 Bandingkan ΔTfx dan ΔTfy
ΔTfx = 0,4Kf = 5
ΔTfy 0,32Kf 4
 JAWABAN: D
42.

 MATERI: LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)


 Cari terlebih dahulu mol HCOOH dan NaOH:
 mol HCOOH = 0,15 L x 0,1 M = 0,015 mol
 mol NaOH = 0,1 L x 0,1 M = 0,01 mol
 Reaksikan dan hitung pH-nya!
 HCOOH + NaOH  HCOONa + H2O
M 0,015 mol 0,01 mol - -
B -0,01 mol -0,01 mol +0,01 mol +0,01
S 0,005 mol - 0,01 mol 0,01 mol
 [H ] = Ka x mol HF
+

mol NaF
-4
= 2 x10 x 0,005 mol
0,01 mol
-4
= 10

pH = 4
 JAWABAN: B

10
KODE: 243

43.

 MATERI: ASAM-BASA
 Dalam asam-basa Bronsted-Lowry, dikenal istilah asam-basa konjugasi.
 Asam konjugasi = bertambah jumlah atom H dari senyawa semula (bersifat
asam ; namun senyawa semula bersifat basa)
 Basa konjuasi = berkurang jumlah atom H dari senyawa semula (bersifat basa ;
namun senyawa semula bersifat asam)
 Dalam asam-basa Lewis, pengertiannya adalah:
 Asam Lewis = penerima pasangan elektron bebas (PEB) dan tidak punya PEB
 Basa Lewis = pendonor pasangan elektron bebas (PEB) dan memiliki PEB
 JAWABAN: A
44.

 MATERI: KIMIA HIDROKARBON


 Isomer geometri cis-trans dimiliki oleh alkena dan alkuna, namun dalam soal hanya
terdapat gambar hidrokarbon siklik (rantai tertutup rangkap). Banyak yang mengira
keempat senyawa tersebut adalah benzena, tapi tidak ada satu pun senyawa benzena,
melainkan beberapa senyawa sikloalkana.
 Senyawa sikloalkana ditunjukkan oleh nomor 1, 3, dan 4; dan semuanya mirip karena
garis lurus pada gambar hanya menunjukkan atom H pada senyawanya atau bisa saja
atom unsur-unsur lain.
 Namun, pada senyawa nomor 2 adalah sejenis sikloalkena monosiklik, termasuk
alisiklik (senyawa alifatik + siklik). (ini dipelajari di tingkat kuliah).
 JAWABAN: E

11
KODE: 243

45.

 MATERI: SENYAWA TURUNAN ALKANA


 Obsein pada soal bisa dijelaskan sebagai berikut.
 Reaksi hidrolisis = reaksi suatu zat kimia yang pasti sebelah reaktan “hanya”
melibatkan air (H2O)
 Reaksi adisi = reaksi pemutusan ikatan rangkap, artinya ikatan rangkap dua
menjadi ikatan tunggal; atau dengan istilah: “dari kaya ke miskin.”
 Reaksi kondensasi = reaksi penggabungan dua senyawa dengan cara
menguapkan atau dipanaskan, menghasilkan zat yang lebih besar
 Reaksi eliminasi = reaksi penambahan ikatan rangkap, artinya ikatan tunggal
menjadi ikatan rangkap dua; atau dengan istilah: “dari miskin ke kaya.”
 Reaksi substitusi = reaksi pada dua senyawa, yang salah satu senyawa berpindah
posisi menghasilkan dua zat yang baru juga.
 Reaksi pada soal adalah eliminasi, perhatikan gambar berikut!

 JAWABAN: D

#SBMPTN2016
12

You might also like