You are on page 1of 16

Vaksin adalah senyawa antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif dan

meningkatkan imunitas tubuh terhadap suatu penyakit. Proses penyuntikan vaksin kedalam
tubuh di sebut vaksinasi. Vaksin ditemukan oleh Edward Jenner pada tahun 1796. Vaksin terbuat
dari virus yag telah dimatikan atau dilemahkan dengan menggunakan bahan-bahan tambahan
lainnya seperti formalaldehid, thymerosal dan lainnya. Vaksin dapat juga berupa organisme mati
atau hasil-hasil pemurniannya seperti dalam bentuk protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.
Vaksin yang paling terkenal adalah vaksin cacar, polio, dll. Saat ini telah tersedia sekitar 23 jenis
vaksin, dan masih banyak vaksin baru lain yang sedang dalam proses penelitian dan
pengembangan, seperti misalnya vaksin HIV AIDs, vaksin demam berdarah dengue, vaksin
malaria, vaksin TBC baru.

Jenis-jenis vaksin

Jenis-jenis vaksin di bedakan kedalam beberapa macam kategori, diantaranya:

1. Vaksin berdasarkan tujuannya, contohnya: vaksin wisata, vaksin wanita hamil, dll

2. Vaksin berdasarkan proses pembuatanya terbagi 2, yaitu vaksin hidup dan vaksin mati.

3. Vaksin berdasarkan subjek yang di vaksinasi misalnya vaksin balita dan anak-anak, vaksin
orang dewasa dan vaksin untuk para manula.

4. Vaksin berdasarkan jenis antigennya, terbagi 2, yaitu vaksin virus dan vaksin bakteri

5. Vaksin masa depan, yaitu vaksin yang saat ini masih dalam tahap penelitian, percobaan dan
pengembangan seperti vaksin HIV, vaksin malaria, vaksin demam berdarah, dll.

- See more at: http://ipdia.blogspot.com/2013/09/vaksin.html#sthash.GnR5fSzR.dpuf

pengertian vaksin

Vaksin (dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika diberikan kepada manusia,
akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap cacar), adalah bahan antigenik yang digunakan
untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau
mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar".

Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menimbulkan
penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein,
peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau
hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin.
Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
Daftar isi

1 Menumbuhkan kekebalan

2 Pemberantasan penyakit

3 Cacar

4 Lihat pula

5 Pranala keluar

Menumbuhkan kekebalan

Sistem kekebalan mengenali partikel vaksin sebagai agen asing, menghancurkannya, dan
"mengingat"-nya. Ketika di kemudian hari agen yang virulen menginfeksi tubuh, sistem
kekebalan telah siap:

Menetralkan bahannya sebelum bisa memasuki sel; dan

Mengenali dan menghancurkan sel yang telah terinfeksi sebelum agen ini dapat berbiak

Jika tetap sakit, maka sakitnya akan jauh lebih ringan

Vaksin yang dilemahkan digunakan untuk melawan tuberkulosis, rabies, dan cacar; agen yang
telah mati digunakan untuk mengatasi kolera dan tifus; toksoid digunakan untuk melawan difteri
dan tetanus.

Meskipun vaksin sejauh ini tidak virulen sebagaimana agen "sebenarnya", bisa menimbulkan
efek samping yang merugikan, dan harus diperkuat dengan vaksinasi ulang beberapa tiap tahun.
Suatu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan vaksinasi DNA. DNA yang menyandi suatu
bagian virus atau bakteri yang dapat dikenali oleh sistem kekebalan dimasukkan dan
diekspresikan dalam sel manusia/hewan. Sel-sel ini selanjutnya menghasilkan toksoid agen
penginfeksi, tanpa pengaruh berbahaya lainnya. Pada tahun 2003, vaksinasi DNA masih dalam
percobaan, namun menunjukkan hasil yang menjanjikan.

Pemberantasan penyakit

Berbagai penyakit seperti polio telah dapat dikendalikan di negara-negara maju dan juga
Indonesia melalui penggunaan vaksin secara massal (rubella dilaporkan telah musnah dari AS).
Cacar nanah telah berhasil dieradikasi/dimusnahkan dari seluruh dunia, makanya tidak ada lagi
vaksinasi cacar nanah (harap bedakan dengan cacar air).

Sepanjang mayoritas masyarakat telah diimunisasi, penyakit infeksi akan sulit mewabah.
Pengaruh ini disebut herd immunity. Beberapa kalangan, terutama yang melakukan praktik
pengobatan alternatif, menolak untuk mengimunisasi dirinya atau keluarganya, berdasarkan
keyakinan bahwa efek samping vaksin merugikan mereka. Para pendukung vaksinasi rutin
menjawab dengan mengatakan bahwa efek samping vaksin yang telah berizin, jika ada, jauh
lebih kecil dibandingkan dengan akibat infeksi penyakit, atau sangat jarang, dan beranggapan
bahwa hitungan untung/rugi haruslah berdasarkan keuntungan terhadap kemanusiaan secara
keseluruhan, bukan hanya keuntungan pribadi yang diimunisasi. Resiko utama rubella, misalnya,
adalah terhadap janin wanita hamil, tapi risiko ini dapat secara efektif dikurangi dengan
imunisasi anak-anak agar tidak menular kepada wanita hamil.

Manfaat Vaksin dan Vaksinasi bagi Bayi Anak

Orang Dewasa dan Usia Lanjut

Vaksin dan tindakan Vaksinasi diakui sebagai suatu penemuan dan terobosan terbesar bidang
kesehatan dari umat manusia pada abad ke 20 ini selain telah tersedianya air yang bersih dan
aman untuk dipergunakan dan diminum oleh hampir semua bagian dunia.

Lebih dari 3 juta nyawa telah diselamatkan setiap tahun diseluruh dunia oleh vaksin, namun
diseluruh dunia masih terdapat sekitar 3 juta kematian pertahun akibat penyakit infeksi yang
sebenarnya bisa dicegah dengan vaksin.

Sejak zaman dulu di China dan Mesir kuno, telah ditemukan catatan sejarah otentik tentang
tindakan mereka dalam menghadapi dan mensiasati wabah penyakit cacar hingga abad 19
ditemukannya vaksin cacar oleh Edward Jenner, seorang dokter didesa Inggris dan vaksin rabies
oleh Louis Pasteur, seorang farmasis dari Prancis, maka sudah sangat banyak bukti dan fakta
yang memperlihatkan kepada kita dan dunia, manfaat dan kegunaan vaksin dan efek tindakan
vaksinasi untuk mencegah penyakit menular infeksi, bahkan dengan vaksin dan tindakan
vaksinasi yang tepat, maka kini dunia telah bebas dari penyakit cacar air, dan bebas penyakit
polio dibeberapa bagian dunia ini. Banyak bayi anak orang dewasa dan usia lanjut yang telah
diselamatkan oleh vaksin yang diberikan untuk mencagah penyakit infeksi yang bisa dicegah
dengan vaksin dan vaksinasi.

Sampai saat ini, telah terdapat sebanyak 23 jenis vaksin yang dapat kita pergunakan untuk
mencegah penyakit infeksi. Penyakit infeksi ini telah banyak menyebabkan kesakitan, cacad fisik
dan mental bahkan kematian bagi mereka yang terjangkit, dan menghambat pembangunan
negara karena telah menguras sumber daya manusia dan anggaran belanja negara yang tidak
ssedikit jumlahnya.

Sebut saja beberapa diantaranya, misalnya tetanus bagi ibu yang baru melahirkan dan bayi
mereka (tetanus post partum dan tetanus neonatorum), polio myelitis, difteri, meningitis dan
encephalitis (radang selaput otak dan otak), pneumonia, cacar, campak, kanker leher rahim,
demam tiphus, cholera, influenza, rabies yang angak kematiannya 100% bagi mereka yang
terinfeksi, dan masih banyak contoh yang tidak akan habis kita sebutkan.

Berikut ini akan kita paparkan dengan lebih rinci tentang manfaat vaksin dan vaksinasi bagi bayi
anak orang dewasa dan usia lanjut:

Tetanus

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO, maka angka kematian akibat penyakit tetanus di
negara berkembang adalah 134 kali lebih tinggi di negara berkembang dibandingkkan dengan
negara maju.

Juga hingga saat ini masalah infeksi tetanus bagi bayi baru lahir tetap menjadi masalah
kesehatan yang serius, di tahun 2005 angka kematian bayi akibat tetanus neonatorum adalah
sebanyak 35 / 1000 kelahiran hidup dan sekitar 60% bayi itu meninggal dalam usia 0 – 7 hari
pertama kehidupannya. (Data Universitas Sumatra Utara, Medan)

Menurut data dari DepKes Indonesia: Jumlah kasus tetanus neonatorum di Indonesia pada
tahun 2003 sebanyak 175 kasus dengan angka kematian (CFR) 56% (Profil Kesehatan Indonesia
2003, Depkes)

Penyakit ini disebabkan oleh spora kuman tetanus Clostridium tetani yang terdapat ditanah atau
alat yang tidak bersih, misalnya persalinan yang ditolong dengan alat yang tidak steril, sehingga
terjadi infeksi tali pusat bayi atau luka jalan lahir ibu dengan spora kuman Clostridium tetani.
Kemudian kuman ini akan mengeluarkan racun eksotoksin yang bersifat neurotoksin,
menyebabkan sakit tetanus dan kematian bayi dan ibu bila tidak mendapatkan pertolongan yang
tepat. Kejadian infeksi dan penyakit tetanus pada ibu yang segera habis melahirkan disebut
tetanus post partum, sedangkan bayi yang baru lahir dan menderita penyakit tetanus disebut
tetanus neonatorum

Tetanus Neonatorum (Source: Google Image)

Dengan penerangan tentang bahaya penyakit tetanus dan pemberian vaksin anti tetanus bagi
calon ibu, penyuluhan proses pertolongan kelahiran yang baik dan steril untuk para dukun paraji
dan bidan, maka angka kejadian dan angka kematian bayi dan ibu akibat tetanus semakin hari
semakin rendah.

Difteri

Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah. Rendahnya kasus difteri
sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Di Indonesia selama tahun 2004 frekuensi KLB
difteri terjadi 34 kali dengan jumlah kasus sebanyak 106 dan CFR 9,4% (Profil Kesehatan
Indonesia 2004, Depkes)

Namun baru-baru ini, pada akhir tahun 2011, telah terjadi kejadian luar biasa penyakit difteri di
Jawa Timur, dengan korban meninggal dan sejumlah bayi dan anak yang terpaksa harus dirawat
intensif dirumah sakit akibat penyakit difteri ini.
Selama ini dengan program vaksinasi bayi yang rutin, maka angka kejadian penyakit difetri telah
dapat ditekan hingga angka yang paling rendah, meskipun hingga saat ini belum ada satu
negarapun didunia yang berhasil bebas dari penyakit difteri. Dengan demikian, maka peran
vaksin dan vaksinasi difteri adalah mutlak dan sangat nyata dalam mengendaliakn dan
mengontrol angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit difteri ini.

Campak

Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Secara nasional selama tahun 2004 frekuensi KLB campak menempati urutan kedua setelah
DBD. KLB Campak 2004 terjadi sebanyak 97 kali dengan jumlah kasus sebanyak 2.818 dan 44
kematian atau CFR 1,56% (Profil Kesehatan Indonesia 2004, Depkes).

Penyakit ini disebabkan oleh virus, kejadian komplikasi dan angka kematian meninggi pada anak
berusia < 5 tahun dan dewasa berusia > 20 tahun. Komplikasi serius berupa radang paru
/pneumonia 1-6%, ensefalitis/radang otak 1 per 1000-2000 penderita campak dan radang otak
lain yang lebih serius yaitu subacute sclerosing panencephalitis 1 berbanding 100.000 kasus
campak. Pada wanita hamil, campak dapat menyebabkan keguguran janin dan lahir prematur.

Anak yang mengalami komplikasi radang otak karena virus campak seperti diatas dapat
mengalami gangguan mental dan fungsi gerak, yang akan terjadi sekitar 7 tahun kemudian pasca
infeksi campak, namun gejalah awalnya seperti kejang dan perubahan sifat anak sudah mulai
terjadi sewaktu anak berusia 2 tahun. Anak lelaki adalah lebih sering mengalami ini daripada
anak perempuan dengan perbandingan 2:1 hingga 4:1.

Penyakit inipun dengan mudah bisa dicegah dengan pemberian vaksin sewaktu bayi berusia
diatas 9 bulan, dan vaksinasi wanita hamil atau calon ibu untuk mencegah infeksi menular ke
janin daam kandungan.

Polio
Sejak tahun 1988, dengan pemberian vaksinasi polio yang intensif, maka telah berhasil
mengendalikan penyebaran virus polio didunia, dan berhasil menurunkan angka kesakitan polio
sebanyak 99%, yang merupakan suatu pencapaian yang luar biasa bagi umat manusia.

Dan dengan berhasilnya program vaksin dan vaksinasi polio, maka diperkirakan sekitar 5 juta
orang berhasil diselamatkan dari penyakit lumpuh akibat infeksi virus polio (WHO: Data tahun
1988)

Pada tahun 2007, negara Kerajaan Saudia Arabia telah dinyatakan bebas penyakit polio myelitis,
sehingga saat ini bagi para pengunjung dan jemaah haji diwajibkan untuk mendapatkan vaksinasi
polio sebelum memasuki wilayah negara tersebut.

Namun hingga tahun 2012 ini masih ada sekitar 4 negara yang dinyatakn sebagai negara
endemik penyakit polio, yaitu negara Afganistan, Pakistan, Nigeria dan India. Bagi pengunjung
atau wisatawan yang rentan terhadap penyakit polio, maka untuk berkunjung ke negara tersebut
diatas harus melindungi dirinya terlebih dahulu dengan vaksinasi polio.

Anak Sakit Polio

Rahabilitasi Anak Polio (Source: Google Image)

Peristiwa kejadian luar biasa di desa Cidahu Sukabumi Indonesia pada tahun 2005, adalah akibat
jemaah haji Indonesia yang pulang setelah ibadah selesai dan menyebarkan virus polio kepada
anak kecil penduduk desa yang tidak kebal terhadap penyakit ini. Setelah diteliti asal usul
virusnya adalah berasal dari Nigeria.

Rabies

Penyakit ini umum kita kenal dengan nama penyakit anjing gila, penamaan yang tepat, karena
memang penyakit yang sebenarnya adalah suatu penyakit zoonosis namun bisa juga menular
pada manusia, caranya dengan gigitan maupun jilatan pada bagian tubuh manusia yang luka
atau lecet, oleh anjing juga binatang lain, misalnya monyet, kucing ataupun kelelawar yang
terinfeksi dengan virus rabies
Angka kematian penyakit rabies adalah 100% sejak tanda atau gejalah penyakit rabies ini timbul/
terlihat.

Virus rabies berbetuk lonjong seperti peluru, sehingga oleh kalangan ahli disebut “the bullet that
never missed!” atau “peluru yang tidak pernah meleset“

Diseluruh dunia dilaporkan secara resmi angka kematian akibat penyakit rabies adalah 55.000
pertahun, dan terbanyak berasal dari Asia dan Afrika.

Di Indonesia, khususnya di provinsi Bali yang sampai tahun 2009 tidak dikenal sebagai daerah
endemis penyakit rabies, namun sejak tahun 2009, tiba-tiba terjadi kejadian luar biasa penyakit
rabies dengan angka kematian yang cukup tinggi, sehingga menghebohkan baik bagi Indonesia
sendiri juga bagi dunia luar, terutama dikalangan turis asing, meskipun telah dilakukan berbagai
usaha dari Pemda Bali juga Kanwil DepKes, baik dengan pemusnahan anjing sakit dan anjing liar,
hingga vaksinasi bagi hewan anjing dan bagi penderita yang tergigit, namun masalahnya masih
berlangsung hingga saat ini.

Daerah lain di Indonesia yang juga dikenal secara tradisionil endemik penyakit rabies sejak
dahulu adalah pulau Flores dan Sumatra Barat, karena kebiasaan memelihara anjing untuk
berburu.

Pengobatan dan pencegahan penyakit rabies :

Hanya ada satu-satunya cara untuk mencegah penyakit rabies, yaitu dengan vaksinasi
rabies,sebelum orang tersebut tergigit oleh anjing atau binatang lain yang telah terinfeksi
dengan virus rabies.

Sedangkan bagi mereka yang telah tergigit dengan anjing rabies atau binatang yang diduga keras
sedang sakir rabies, maka bagi mereka hanya bisa tertolong bila segera diberikan serum anti
rabies dan segera disusul dengan pemberian vaksin rabies. Hanya dengan cara demikian maka
nyawa mereka bisa tertolong dari kematian akibat virus rabies.
Cara pemberian vaksin dan serum anti rabies, yang dikenal dengan pre exposure rabies
vaccination dan post exposure treatment ini akan kita bahas pada kesempatan yang lain.

Penyakit Demam Kuning atau Yellow Fever

Yellow fever adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus, dan ditularkan oleh jenis nyamuk
Aedea aegypti, yang juga menularkan penyakit demam berdarah dengue/DBD.

Penyakit bukan endemis di daerah Asia juga Indonesia, tapi untuk daerah Afrika dan Amerika
Latin, penyakit ini cukup sering dijumpai, sehingga bagi wisatawan yang akan berkunjung
kenegara tersebut, maka mereka wajib diberikan vaksinasi Yellow Fever ini.

Diseluruh dunia jumlah angka kejadian penyakit Yellow Fever ini diperkirakan sebanyak 200.000
kasus dengan angka kematian yang lumayan tinggi yaitu 30.000 kematian pertahunnya.

Vaksin Yellow Fever diketahui sangat ampuh mencegah penularan penyakit ini.

Meningococcal meningitis

Penyakit infeksi selaput otak ini disebabkan oleh kuman Neisseria meningitis, yang terdiri dari 4
jenis serotipe kuman yaitu tipe A, C. Y dan W 135, yang paling sering menimbulkan penyakit
infeksi selaput otak ini.

Penyakit ini juga terkenal endemik di daerah Sub Afrika, sehingga dikenal daerah tersebut
sebagai Meningitis Belt, dan Amerika Latin. Namun pada tahun 2005 telah ditemukan beberapa
kasus yang disebabkan oleh serotipe W 135 diantara jemah haji di Arab Saudi, sehingga sejak itu
mulai diperlakukan vaksinasi wajib menigitis ini bagi para calon jemaah haji.

Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen menetap dengan segala jenis
gangguan fungsi otak yang sangat hebat. Angka kematian juga cukup tinggi, yaitu sekitar 50%
bagi kassus yang tidak mendapat pengobatan dan perawaatan yang memadai.

Penyakit ini sering terjadi pada anak dibawah usia lima tahun juga pada dewasa muda antara
usia 15 – 18 tahun, atau sering terjadi diankara anak sekolah dan mahasiswa dan tentara yang
tinggal dalam asrama sekolah dan barak militer.

Maka tindakan terbaik adalah mencegahnya dengan vaksinasi anak asrama atau bagi wisatawan
sebelum berkunjung ke daerah tersebut.

Hib Meningitis

Penyakit infeksi selaput otak oleh kuman Haemophilus influenza type B, yang paling banyak
terjadi pada bayi sejak usia 0 – hingga 2 tahun pertama dan mulai berkurang hingga mereka
berusia 2 – 5 tahun pertama.

Sama seperti akibat mingitis karena meningococus, efek dan kerusakan yang terjadi pada otak
dan fungsi otak karena kuman Hib ini.

Penyakit ini banyak ditemukan di Asia juga Eropa dan Amerika dan Indonesia, sehingga
pencegahan dengan vaksin sejak bayi berusia mulai 2 bulan sangt dianjurkan.

Sejak vaksin Hib conjugate diperkenalkan, maka angka kesakitan dan cacat fisik karena kuman
Hib ini menjadi turun hingga 99%, manjadi kira-kira 1 kasus per 100.000 anak yang berusia < 5
tahun.

Influenza

Penyakit ini terjadi sepanjang waktu didaerah Asia Pasifik, dan terjadi terutama pada musim
dingin didaerah empat musim, diperkitrakan sekitar 600 juta penderita penyakit influenza setiap
tahun, dan sekitar 3 juta kasus berat dengan komplikasi penyakit yang telah ada pada orang
tersebut, misalny pada orang tua dengan penyakit jantung dan paru, asma, penyakit diabetik dan
penyakit metabolisme lain, penyakit ginjal dan hati, atau tekanan darah tinggi dan stroke, juga
pada bayi dibawah usia 2 tahun dan pada wanita hamil.

Pada wanita hamil, maka penyakit influenza dapat menybabkan terjadinya gugur janin yang
dikandung (aborsi), atau bayi lahir dengan berat badan rendah, sehingga mempengaruhi
harapan hidup bayi tersebut saat dilahirkan. Dalam penelitian vaksin influenza terakhir pada
wanita hamil, terbukti vaksin influenza cukup aman bagi ibu dan janin yang dikandung dan dapat
menghindari kasus keguguran janin akibat komplikasi penyakit influenza ketika hamil.

Angka kematian karena penyakit influenza dan komplikasinya diperkirakan sekitar 250.000
hingga 500.000 kejadian setiap tahun diseluruh dunia.

Dengan vaksinasi rutin setiap tahun, maka kita dapat mencegah dan menghindari penyakit
influenza dengan segala konsekuensinya bagi diri kita sendiri, bagi orang sekitar kita dalam
rumah, juga bagi lingkungan kerja dan lingkungan aktifitas kita. (lihat Vaksin Bagi Wanita Hamil,
dan Vaksin Influenza 2012- 2013 di www.selukbelukvaksin.com)

Hepatitis B

Siapa diantara pembaca yang tidak tahu atau penah mendenar tentang ‘kehebatan’ penyakit ini?

Pernah mendengar penyakit sirhosis hati dan penyakit kanker hati? Nah kedua penyakit yang
angka kematiannya adalah hampir 100% ini disebabkan oleh virus yang menyebabkan penyakit
Hepatitis B ini.

Daerah Asia Pasifik, Afrika terkenal sebagai daerah endemik penyakit ini, termasuk Indonesia
kita. dan ketahuilah bahwa penyakit Hepatitis B itu jauh lebih mudah menular daripada penyakit
AIDs atau HIV yang sangat ditakuti itu.

Penularan penyakit Hepatitis B ini melalui darah dan cairan tubuh seperti cairan sperma dan
vagina, jadi sangat mudah menular via hubungan kelamin yang tidak aman., melalui transfusi
darah, transpalntasi organ juga dari ibu yang menderita atau telah terinfeksi virus Hepatitis B ke
bayi yang dilahirkan melalui vagina. Namun tidak bisa menular melalui kontak badan seperti
berjabatan tangan, berpelukan. Hanya katanya melalui ciuman yang sangat intensif (French kiss)
maka virus Hepatitis B masih bisa ditularkan kepada teman berciumannya.

Untuk mengatasinya adalah dengan pemberian vaksinasi bagi yang belum kebal atau yang ingin
berkunjung ke daerah endemik penyakit ini, atau untuk anggota keluarga yang ada menderita
penyakit ini, maka bagi anggota keluarga lain yang masih negatif segera diberikan vaksinasi anti
Hepatitis B ini.

Bagi bayi yang baru dilahirkan, juga segera diberikan vaksin ini. Namun jika bayi dilahirkan oleh
ibu yang positif menderita atau terinfeksi virus Hepatitis B, maka tidak cukup hanya diberikan
vaksin hepatitis B saja, masih harus ditambahkan serum imunoglobulin yang merupakan
antibody terhadap virus Hepatitis B pada bayi tersebut selain diberikan juga vaksin anti Hepatitis
B ini.

Bila pemberian vaksin Hepatitis B sejak usia dini seperti program vaksinasi yang sekarang
dijalankan dibanyak negara, termasuk Indonesia, maka diharapkan dalam masa datang, kita tidak
akan menemukan banyak kasus penyakit sirhosis hati atau kanker hati karena komplikasi
penyakit Hepatitis B ini pada kelompok orang berusia dewasa dan usia lanjut.

Dengue /demam berdarah dengue

Siapa yang tidak kenal dan takut terkena penyakit ini ? Sampai saat ini sedang dikembangkan
vaksin baru untuk melawan penyakit ini, sehingga nanti bila kita diberikan vaksin ini, maka kita
sudah bisa kebal terhadap infeksi virus dengue dan terhindar dari penyakit DBD yang selalu
terjadi sepanjang tahun, terutama saat musim hujan tiba.

Demikian sekelumit data dan fakta berupa angka angka tentang berapa banyak nyawa yang bisa
diselamatkan dari renggutan penyakit infeksi yang bisa dicegah dengan pemberian vaksin yang
tepat, berapa banyak bayi cacat atau yang akan lahir dengan cacat fisik dan mental yang bisa
dicegah dan dihindarkan dengan tindakan sederhana saja, yaitu vaksinasi.
Seperti diawal bahasan kita, bahwa vaksin dan vaksinasi itu adalah terobosan luar biasa anak
manusia dalam bidang kesehatan dan kesejahteraan manusia, sehingga anak anak yang lahir
akan sehat, baik fisik juga mental, sejahtera sosial dan ekonomi, karena mampu dan bisa
berkembang tumbuh dengan sehat tanpa penyakit, pada gilirannya akan membentuk bangsa
yang kuat dan tangguh, dengan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan sejahtera.

Rasanya benar diluar jangkauan pemikiran dan logika yang sehat bila hingga saat ini masih ada
yang beranggapan bahwa vaksin dan vaksinasi itu berbahaya, tidak membolehkan bayi dan
anaknya divaksin agar terlindung dari penyakit, padahl dengan berbuat seperti itu, mereka telah
dengan sengaja memaparkan bayi dan anaknya dengan resiko penyakit, cacat dan bahkan
kematian yang tidak perlu.

Dalam Konvensi Hak Anak dan Undang Undang Perlindungan Anak, tercantum bahwa
pemeliharan kesehatan anak adalah hak asasi anak yang harus dan mutlak dihormati orang tua.

Tidak heran diluar sana, banyak negara yang akan menindak dan menghukum, tanpa ragu-ragu
sedikitpun, orang tua yang dengan sengaja menelantarkan anak mereka dalam bidang
kesehatan, salah satunya adalah bila menolak dengan alasan yang tidak jelas, untuk memberikan
vaksinasi bagi bayi dan anak mereka.

Semua tindakan medis tentu ada segi positif dan segi negatifnya, namun dalam tangan dokter
yang ahli terlatih, dalam fasilitas yang baik dan lengkap, dengan obat dan vaksin yang baik,
semua resiko negatif akan dikecilkan bahkan berusaha untuk dihilangkan.

Lindungilah Bayi Anak dan diri kita sendiri juga Orang Tua kita dengan vaksin yang tepat sesuai
dengan kondisi dan situasi kita.

Kalau ragu tentang vaksin apa yang tepat untuk anggota keluarga kita, jangan segan
berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapat informasi yang tepat benar dan bertanggung
jawab.
Saya kutip sepotong kalimat dibawah ini :

“A world in which no one suffers or dies from a vaccine preventable disease” yang artinya ”
Sebuah dunia dimana tidak ada seorangpun yang menderita atau meninggal karena penyakit
yang bisa dicegah dengan Vaksin“

vaksinasi

MANFAAT serta syrat Vaksinasi DAN ALAT dan bahan yaNG digunakan saat melakukan vaksinasi

A. Manfaat atau kegunaan vaksinasi

1. Untuk memberi kekebalan pada ayam,

2. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap penyakit tertentu,

3. Untuk mengurangi kemungkinan serangan penyakit tertentu,

4. Untuk mencegah terjangkitnya suatu penyakit sesuai dengan vaksin yang diberikan,

5. Untuk meningkatkan kesehtan ternak ayam.

B. Keuntungan Pemberian Vaksin

1. Peternak dapat menekan biaya karena melakukan vaksinasi/pencegahan penyakit lebih


murah dan mudah dari pada mengobati penyakit.

2. Kesehatan ternak / ayam akan lebih meningkat

3. Tenaga kerja menjadi lebih efisien / irit

C. Alat dan Bahan yang Diperlukan

1. Ayam (Termasuk semua jenis unggas)

2. Vaksin

3. Pelarut vaksin
4. Aquades

5. Alat suntik / spuit

6. Kanul / jarum suntik

7. Kompor untuk seterilisasi peralatan

8. Panci aluminium komplit dengan tutupnya

9. Kapas

10. Termos es.

D. Syarat Melakukan Vaksinasi

1. Harus mempunyai niat dan keinginan / kemauan

2. Harus teliti dan mau bekerja

3. Suka pada ternak ayam

4. Harus mau mencoba apa bila terjadi kegagalan

5. Harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam bidang peternakan dan


kesehatan ternak, khususnya ternak ayam

6. Harus dekat dengan toko unggas / poultry shop

7. harus tersedian alat dan bahan yang diperlukan.

MACAM-MACAM JENIS VAKSIN DAN KEGUNAANYA

Berikut macam-macam vaksin dan juga kegunaannya :

1. Vaksin Hepatitis A Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit hepatitis A.

2. Vaksin Hepatitis B Vaksin ini berguna untuk mrncegah penyakit Hepatitis B.

3. Vaksin Polio Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit polio yang menyebabkan
kelumpuhan.

4. Vaksin Campak Vaksin ini berguna untuk mencegah penyakit campak.

5. Vaksin PCV ( Pneumococcal Conjugate Vaccine ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari
penyakit Invasive Pneumococcal Disease ( IPD )

6. Vaksin Hibvaksin Vaksin ini berguna untuk melindungi dari serangan meningitis,pneumonia,
dan epiglotitis.

7. Vaksin MMR ( Mumps, Measles, Rubella ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari campak,
gondongan, dan rubella ( campak Jerman).

8. Vaksin Influenza Vaksin ini berguna untuk melindungi dari kemungkinan flu berat ( Virus
Influenza ).

9. Vaksin Varicella Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit cacar air.

10. Vaksin HPV ( Human Papilloma Virus ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari virus Human
Papilloma ( penyebab kanker serviks ).

11. Vaksin BCG ( Bacillus Calmette Guerin ) Vaksin ini berguna untuk mencegah penyakit TBC.

12. Vaksin DPT ( Difteri, Pertusis, Tetanus ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari Difteri
( infeksi tenggorokan dan saluran pernafasan yang fatal ) , Pertusis ( batuk rejan) dan Tetanus .

13. Vaksin Tifoid Vaksin jni berguna untuk melindugi dari penyakit tifus. Itulah beberapa jenis
vaksin, semoga bermanfaat bagi kalian J

You might also like