You are on page 1of 35

KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA)

Mata Pelajaran : FISIKA

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 DEPOK


Kelas / Semester : X / 1
Nama Guru : Mochamad Rizalul Fikri
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMAN 1 DEPOK


Matapelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Pengukuran dan Besaran
Alokasi Waktu : 3 x 3 Jam Pelajaran

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan pengetahuan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran tuhan yang
menciptakannya
2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu , objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun , hati-hati, bertanggungjawab, terbuka, kritis,
kreatif, inovatif dan peduli lingkungan)
2.2 Menghargai kerja individu dan kelmpok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan .
3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan,
ketelitian, dan aturan angka penting)
Indikator :
1. Menjelaskan hakikat Fisika.
2. Menuliskan macam – macam alat ukur dalam bentuk tabel.
3. Menjelaskan aspek – aspek pengukuran.
4. Menjelaskan cara menggunakan alat ukur, cara membaca skala
dan cara menentukan ketelitian atau ketidakpastian alat ukur.
5. Menjelaskan pengertian angka penting.
6. Menyebutkan aturan – aturan angka penting
7. Menghitung operasi – operasi dalam angka penting.
8. Mencatat hasil pengukuran tunggal dan berulang menggunakan
angka penting.
9. Menjelaskan besaran, satuan dan dimensi.
10. Menuliskan besaran pokok dan besaran turunan beserta
satuannya dalam bentuk tabel.
11. Menentukan dimensi dari suatu besaran
4.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat untuk suatu penyelidikan ilmiah
Indikator:
1. Melakukan pengukuran tunggal dan berulang menggunakan
mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup
2. Menyajikan laporan sederhana dari hasil percobaan pengukuran
tunggal dan berulang pada alat ukur mistar, jangka sorong dan
mikrometer sekrup.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan hakikat Fisika.
2. Siswa mampu menuliskan alat – alat ukur dalam bentuk tabel.
3. Siswa mampu menjelaskan aspek – aspek pengukuran.
4. Siswa mampu menjelaskan cara menggunakan alat ukur, cara
membaca skala dan cara menentukan ketelitian atau
ketidakpastian alat ukur.
5. Siswa mampu menjelaskan pengertian angka penting.
6. Siswa mampu menyebutkan aturan – aturan angka penting
7. Siswa mampu menghitung operasi – operasi dalam angka
penting.
8. Siswa mampu melakukan pengukuran tunggal dan berulang
menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
9. Siswa mampu mencatat hasil pengukuran tunggal dan berulang
menggunakan angka penting.
10. Siswa mampu menyajikan laporan sederhana dari hasil
percobaan pengukuran tunggal dan berulang pada alat ukur
mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup
11. Siswa mampu menjelaskan besaran, satuan dan dimensi.
12. Siswa mampu menuliskan besaran pokok dan besaran turunan
beserta satuannya dalam bentuk tabel.
13. Siswa mampu menentukan dimensi dari suatu besaran
D. Materi Pembelajaran
1. Pengukuran
2. Besaran dan satuan
E. Metode Pembelajaran
1. Eksperimen
2. Diskusi kelompok
3. Presentasi
4. Tanya jawab
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : LCD, Laptop
2. Alat/Bahan : Mistar, Jangka sorong dan Mikrometer sekrup
3. Sumber Belajar :
1. Buku Fisika kelas X karangan Marthen Kanginan kurikulum 2013
2. Buku Seribupena Fisika Kelas X Karangan Marthen Kanginan.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1) Mengkondisikan kelas dan siswa sebelum memulai
pelajaran
2) Mendata kehadiran siswa 20 menit
3) Apersepsi
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
5) Siswa diminta menjelaskan menjelaskan hakikat
Fisika.
6) Siswa diminta menyebutkan macam – macam alat
ukur dalam kehidupan sehari.
7) Siswa diminta menjelaskan aspek – aspek pengukuran
8) Siswa diminta menjelaskan pengertian angka penting
9) Siswa diminta menyebutkan aturan – aturan angka
penting
10) Guru membagi siswa dalam kelompok kecil untuk
berdiskusi
11) Siswa bersama kelompoknya mengerjakan lembar 100 menit
kerja siswa (LKS) yang diberikan oleh guru
12) Siswa bersama kelompoknya berdiskusi mengenai
cara menggunakan alat ukur, cara membaca skala,
cara menentukan ketelitian atau ketidakpastian alat
ukur serta melaporkan hasil pengukuran tunggal dan
berulang.
13) Perwakilan dari kelompok menyampaikan hasil
diskusinya di depan kelas.
14) Guru meluruskan miskonsepsi yang terjadi
15) Siswa bersama guru menyimpulkan percobaan yang
disampaikan dan memberikan penghargaan kepada
kelompok terbaik
Penutup

16) Siswa bersama guru menyimpulkan materi


pembelajaran
17) Siswa mengerjakan lembar evaluasi materi
pembelajaran
18) Guru merefleksi materi pembelajaran
15 menit
19) Siswa diberikan tindak lanjut berupa pekerjaan
rumah.
20) Guru menginformasikan materi pertemuan
selanjutnya
21) Siswa menyimak nasihat dari guru
Pertemuan Kedua :
Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

1) Mengkondisikan kelas dan siswa sebelum memulai


pelajaran
20 menit
2) Mendata kehadiran siswa
3) Apersepsi
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti

5) Siswa diminta menjelaskan cara melaporkan hasil


pengukuran tunggal dan berulang menggunakan
angka penting.
6) Siswa berkumpul kembali dengan kelompoknya
berdasarkan pertemuan sebelumnya untuk berdikusi
membuat laporan data tunggal dan berulang dari data
pada pertemuan sebelumnya
7) Siswa bersama kelompoknya mengerjakan lembar
100 menit
kerja siswa (LKS) yang diberikan oleh guru
8) Siswa bersama kelompoknya berdiskusi untuk
membuat laporan pengukuran tunggal dan berulang
9) Siswa bersama kelompoknya menyajikan laporan
sederhana dari hasil diskusi pengukuran tunggal dan
berulang
10) Perwakilan dari kelompok menyampaikan hasil
diskusinya di depan kelas.
11) Guru meluruskan miskonsepsi yang terjadi
12) Siswa bersama guru menyimpulkan percobaan yang
disampaikan dan memberikan penghargaan kepada
kelompok terbaik
Penutup

13) Siswa bersama guru menyimpulkan materi


pembelajaran
14) Siswa mengerjakan lembar evaluasi materi
pembelajaran
15) Guru merefleksi materi pembelajaran
16) Siswa diberikan tindak lanjut berupa penugasan
membuat rangkuman materi mengenai besaran dan
satuan
17) Guru menginformasikan materi pertemuan
15 menit
selanjutnya
18) Siswa menyimak nasihat dari guru
Pertemuan Ketiga :
Rincian Kegiatan Waktu

Pendahuluan

1) Mengkondisikan kelas dan siswa sebelum memulai


pelajaran
20 menit
2) Mendata kehadiran siswa
3) Apersepsi
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti

5) Siswa diminta menjelaskan besaran, satuan dan


dimensi.
6) Siswa berkumpul kembali dengan kelompoknya
berdasarkan pertemuan sebelumnya untuk melakukan
diskusi.
7) Siswa bersama kelompoknya mengerjakan lembar
kerja siswa (LKS) yang diberikan oleh guru
8) Siswa bersama kelompoknya melakukan diskusi
100 menit
mengenai besaran, satuan dan dimensi
9) Siswa bersama kelompoknya menyajikan laporan
sederhana dari hasil diskusi
10) Perwakilan dari kelompok menyampaikan hasil
diskusinya di depan kelas.
11) Guru meluruskan miskonsepsi yang terjadi
12) Siswa bersama guru menyimpulkan diskusi yang
disampaikan dan memberikan penghargaan kepada
kelompok terbaik
Penutup

13) Siswa bersama guru menyimpulkan materi


pembelajaran
14) Siswa mengerjakan lembar evaluasi materi
pembelajaran
15) Guru merefleksi materi pembelajaran
16) Siswa diberikan tindak lanjut berupa penugasan
membuat rangkuman materi mengenai besaran
vektor, menyatakan suatu vektor dan melukis
penjumlahan atau selisih vektor
17) Guru menginformasikan materi pertemuan
selanjutnya
18) Siswa menyimak nasihat dari guru
15 menit

Catatan : selama proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan


penilaian sikap dengan di pandu instrumen lembar penilaian sikap kepada
beberapa siswa.

H. Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
dan hasil proses pembelajaran. Penilaian proses dilakuakan melalui
observasi langsung dari proses diskusi kelompok, kinerja presentasi dan
laporan percobaan secara tertulis. Sedangkan penilaian hasil proses
pembelajaran dilakukan melalui hasil latihan soal tertulis dan
pengamatan sikap siswa dalam mengerjakan soal latihan.
2. Aspek dan Instrumen
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan
fokus utama pada aktivitas dalam perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
kelompok kerjanya.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan
dengan fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual
presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian
dengan fokus utama pada kualitas visual, sistematika sajian data,
kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes berupa lembar evaluasi pembelajaran.
3. Contoh instrumen (terlampir)

Depok, Agustus 2014

Mengetahui Guru Pamong Guru Mata Pelajaran Fisika

Dra. Hj.Umi Wahyuni Mochamad Rizalul Fikri

Catatan :

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------------------------------------
Lampiran
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
DAN KINERJA PRESENTASI

Sekolah : SMAN 1 DEPOK


Mata pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Pengukuran dan Besaran

Observasi Kinerja Presentasi Jml Nilai


No Nama Siswa
Akt Dis Krja pres Vis Isi Skor
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.
14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

Keterangan pengisian skor :


1. Kurang
2. Cukup tinggi
3. Tinggi
4. Sangat tinggi
Lampiran

BAHAN AJAR

Sekolah : SMAN 1 DEPOK


Matapelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Pengukuran dan Besaran

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan pengetahuan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.2 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran tuhan yang
menciptakannya
2.3 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu , objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun , hati-hati, bertanggungjawab, terbuka, kritis,
kreatif, inovatif dan peduli lingkungan)
2.4 Menghargai kerja individu dan kelmpok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan .
3.2 Memahami hakikat fisika dan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan,
ketelitian, dan aturan angka penting)
Indikator :
1. Menjelaskan hakikat Fisika.
2. Menuliskan macam – macam alat ukur dalam bentuk tabel.
3. Menjelaskan aspek – aspek pengukuran.
4. Menjelaskan cara menggunakan alat ukur, cara membaca skala
dan cara menentukan ketelitian atau ketidakpastian alat ukur.
5. Menjelaskan pengertian angka penting.
6. Menyebutkan aturan – aturan angka penting
7. Menghitung operasi – operasi dalam angka penting.
8. Mencatat hasil pengukuran tunggal dan berulang menggunakan
angka penting.
9. Menjelaskan besaran, satuan dan dimensi.
10. Menuliskan besaran pokok dan besaran turunan beserta
satuannya dalam bentuk tabel.
11. Menentukan dimensi dari suatu besaran
4.2 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisis dengan menggunakan
peralatan dan teknik yang tepat untuk suatu penyelidikan ilmiah
Indikator:
1. Melakukan pengukuran tunggal dan berulang menggunakan
mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup
2. Menyajikan laporan sederhana dari hasil percobaan pengukuran
tunggal dan berulang pada alat ukur mistar, jangka sorong dan
mikrometer sekrup.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan hakikat Fisika.
2. Siswa mampu menuliskan alat – alat ukur dalam bentuk tabel.
3. Siswa mampu menjelaskan aspek – aspek pengukuran.
4. Siswa mampu menjelaskan cara menggunakan alat ukur, cara
membaca skala dan cara menentukan ketelitian atau
ketidakpastian alat ukur.
5. Siswa mampu menjelaskan pengertian angka penting.
6. Siswa mampu menyebutkan aturan – aturan angka penting
7. Siswa mampu menghitung operasi – operasi dalam angka
penting.
8. Siswa mampu mencatat hasil pengukuran tunggal dan berulang
menggunakan angka penting.
9. Siswa mampu melakukan pengukuran tunggal dan berulang
menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
10. Siswa mampu menyajikan laporan sederhana dari hasil
percobaan pengukuran tunggal dan berulang pada alat ukur
mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup
11. Siswa mampu menjelaskan besaran, satuan dan dimensi.
12. Siswa mampu menuliskan besaran pokok dan besaran turunan
beserta satuannya dalam bentuk tabel.
13. Siswa mampu menentukan dimensi dari suatu besaran
Materi Ajar

A. Hakikat Fisika
Fisika mempelajari gejala – gejala alam, seperti gerak, kalor, cahaya,
bunyi, listik, dan magnet. Semua gejala tersebut adalah bentuk dari energi.
Oleh karena itu, dapat kita katakan fisika adalah ilmu yang terutama
mempelajari hubungan antara materi dan energi.
Perubahan global menempatkan fisika sebagai salah satu ilmu
pengetahuan yang merupakan tulang punggung teknologi, terutama
teknologi manufaktur dan teknologi modern. Fisika diawali dengaan
mengamati alam. Tetapi, hanya duduk dikursi dan menyaksikan gejala alam
tidaklah cukup. Pengamatan gejala alam harus disertai dengan data
kuantitatif yang diperoleh dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang
fisikawan berkata “bila kita dapat mengukur apa yang sedang kita bicarakan
dan menyatakannya dengan angka – angka berarti kita mengetahui apa yang
sedang kita bicarakan itu”.
B. Pengukuran
1. Alat Ukur Besaran Pokok
a. Panjang ( Mistar, Jangka Sorong & Mikrometer Sekrup)
b. Massa ( Neraca )
c. Waktu ( Stopwatch, Arloji)
d. Kuat Arus Listrik ( Amperemeter ).
e. Jumlah Zat ( Pengukuran Tdk Langsung)
f. Intensitas Cahaya ( Lightmeter )
2. Alat Ukur Besaran Turunan
a. Speedometer : mengukur kelajuan
b. Dinamometer : mengukur besarnya gaya.
c. Higrometer : mengukur kelembaban udara.
d. Ohm meter : mengukur tahanan ( hambatan ) listrik.
e. Volt meter : mengukur tegangan listrik.
f. AVOmeter : mengukur kuat arus, tegangan dan hambatan
listrik.
g. Barometer : mengukur tekanan udara luar.
h. Hidrometer : mengukur berat jenis larutan.
i. Manometer : mengukur tekanan udara tertutup.
j. Kalorimeter : mengukur besarnya kalor jenis zat.
3. Alat ukur panjang dan ketelitiannya
Panjang satuan SI nya adalah meter (m). Satu meter didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama sekon. Besaran
panjang dapat diukur dengan menggunakan mistar, jangka sorong,
mikrometer skrup, dan alat ukur panjang lainnya.
a. Mistar
Mistar merupakan alat untuk mengukur panjang suatu benda. Skala
terkecil mistar adalah 1 mm dan ketelitiannya sama dengan setengah
dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.

Hasil

Pengukurannya adalah 6,3 + 0,05 = 6,35 cm


b. Jangka Sorong
Jangka Sorong adalah alat ukur panjang yang dapat dipergunakan
untuk mengukur diameter sebuah bola, dalam dan diameter luar dari
sebuah pipa, dengan batas ukur maksimum ± 15 cm. Jangka Sorong
memiliki ketelitian mm = 0,1 mm = 0,01 cm.
Perhatikan gambar benda yang sedang diukur diameternya!

Hasil Pengukurannya adalah

skala utama + (skala nonius x 0,1 mm)

2,4 cm + (6 x 0,01 cm) = 2,4 cm + 0,06 cm = 2,46 cm

c. Mikrometer Skrup
Mikrometer Skrup adalah alat ukur panjang yang dapat
dipergunakan untuk mengukur ketebalan plat, misalnya plat baja.
Mikrometer sekrup lebih teliti dibandingkan jangka sorong.
Ketelitiannya mm = 0,01 mm.
Skala utama = 1,50 mm

Skala putar/nonius = 0,21 mm

Hasil pengukuran = 1,50 + 0,21 = 1,71 mm

4. Alat ukur Massa dan ketelitiannya


Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu
benda. Satuan SI-nya adalah kilogram (kg). Massa berbeda dengan berat.
Berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik bumi
pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N).
Besaran massa dapat diukur dengan menggunakan neraca. Neraca terdiri
atas:

a. Neraca Pasar atau timbangan


b. Neraca elektronik atau digita
c. Neraca sama lengan
d. Neraca Ohaus
5. Alat ukur waktu dan ketelitiannya
Waktu 1 sekon didefinisikan sebagai selang waktu dari 9 192 631 770
osilasi dari radiasi yang dihasilkan dalam atom cesium-133. Waktu
satuan SI-nya adalah sekon (s).
6. Ketidakpastian pada pengukuran
Ada 3 macam kesalahan, yaitu :
a. Kesalahan umum/keteledoran, kesalahan disebabkan si
pengamat antara lain kurang terampil dengan alat yang dipakai

b. Kesalahan Acak, kesalahan disebabkan fluktuasi-fluktuasi halus


diantaranya gerak molekul udara, fluktuasis tegangan PLN,
getaran, dll. Kesalahan acak menghasilkan simpangan yang tidak
dapat diprediksi terhadap nilai benarnya (xo) sehinga peluangnya
diatas atau dibawah nilai benar. Kesalahan acak tidak dapat
dihilangkan tetapi dapat dikurangi dengan mengambil nilai rata-
rata hasil pengukuran.
c. Kesalahan Sistematis, kesalahan oleh kalibrasi alat, kesalahan
titik nol, kesalahan komponen dan kesalahan arah
pandang/paralaks. Kesalahan sistematis yang besar menyebabkan
pengukuran tidak akurat.
7. Angka penting
Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut ANGKA
PENTING, terdiri atas angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang
ditaksir ( Angka taksiran ). Hasil pengukuran dalam fisika tidak pernah
eksak, selalu terjadi kesalahan pada waktu mengukurnya. Kesalahan ini
dapat diperkecil dengan menggunakan alat ukur yang lebih teliti.

1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh :


14,256 ( 5 angka penting ).
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol
adalah angka penting. Contoh : 7000,2003 ( 9 angka penting ).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka
penting.Contoh : 70000, ( 5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka
penting.Contoh : 23,50000 ( 7 angka penting ).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak
penting.Contoh : 3500000 ( 2 angka penting ).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama
adalah angka tidak penting.Contoh : 0,0000352 ( 3 angka
penting)

Ketentuan – Ketentuan Pada Operasi Angka Penting :

1. Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-


angka penting hanya boleh terdapat SATU ANGKA
TAKSIRAN saja.
2. Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama
banyaknya dengan angka penting yang paling sedikit.
3. Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka
kurang dari 5 dihilangkan.
C. Besaran, satuan dan dimensi
1. Besaran Fisika
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka serta memiliki satuan.
Berdasarkan jenis satuannya, besaran di kelompokkan menjadi dua,
yaitu:
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan
lebih dahulu dan tidak tersusun atas besaran lain. Tujuh besaran
pokok dan satuannya berdasarkan sistem satuan internasional (SI)
sebagaimana yang tertera pada tabel berikut:
Besaran Pokok Satuan SI
Massa kilogram (kg)
Panjang meter (m)
Waktu sekon (s)
Kuat Arus ampere (A)
Suhu kelvin (K)
Intensitas Cahaya candela (Cd)
Jumlah Zat mole (mol)

Sistem satuan internasional (SI) artinya sistem satuan


yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, yang berlaku
secara internasional.
b. Besaran Turunan
Besaran turunan merupakan kombinasi dari satuan-satuan besaran
pokok. Contoh besaran turunan adalah luas suatu daerah persegi
panjang. Luas sama dengan panjang dikali lebar, dimana panjang
dan lebar keduanya merupakan satuan panjang. Perhatikan tabel
besaran turunan, satuan dan dimensi di bawah ini.
Tabel Besaran Turunan dan Satuannya
Besaran Turunan Satuan SI
Gaya (F) kg.m.s-2
Massa Jenis (p) kg.m-3
Usaha (W) kg.m2.s-2
Tekanan (P) kg.m-1.s-2
Percepatan m.s-2
Luas (A) m2
Kecepatan (v) m.s-1
Volume (V) m3

2. Satuan
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk
mengukur. Jenis-jenis satuan yaitu:
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati
pemakaiannya secara internasional tau disebut dengan satuan
internasional (SI).
Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)

Tabel Satuan Baku

Besaran Pokok Satuan MKS Satuan CGS


Massa kilogram (kg) gram (g)
Panjang meter (m) centimeter (cm)
Waktu sekon (s) sekon (s)
Kuat Arus ampere (A) statampere (statA)
Suhu kelvin (K) kelvin (K)
Intensitas Cahaya candela (Cd) candela (Cd)
Jumlah Zat kilomole (mol) Mol

b. Satuan Tidak Baku


Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui secara
internasional dan hanya digunkan pada
Contoh: depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata dan langkah.
Lampiran

LEMBAR KERJA SISWA

Sekolah : SMAN 1 Depok


Matapelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Pengukuran

PENGUKURAN

A. TUJUAN :
Mengetahui panjang, luas dan volume dari benda dengan penulisan yang benar
sesuai ketentuan angka penting dengan menggunakan alat ukur yang berbeda
dan serta melaporkan hasil pengukuran tunggal dan berulang.

B. ALAT DAN BAHAN


- Mistar
- Jangka sorong
- Mikrometer skrup
- Balok
- Kelereng
- karton
C. RINGKASAN TEORI
Panjang satuan SI nya adalah meter (m). Satu meter didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama sekon. Besaran
panjang dapat diukur dengan menggunakan mistar, jangka sorong, mikrometer
skrup, dan alat ukur panjang lainnya.
1. Mistar
Mistar merupakan alat untuk mengukur panjang suatu benda. Skala
terkecil mistar adalah 1 mm dan ketelitiannya sama dengan setengah
dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.

Hasil Pengukurannya adalah 6,3 + 0,05 = 6,35 cm

2. Jangka Sorong
Jangka Sorong adalah alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk
mengukur diameter sebuah bola, dalam dan diameter luar dari sebuah
pipa, dengan batas ukur maksimum ± 15 cm. Jangka Sorong memiliki
ketelitian mm = 0,1 mm = 0,01 cm.
Perhatikan gambar benda yang sedang diukur diameternya!
Hasil Pengukurannya adalah

skala utama + (skala nonius x 0,1 mm)

2,4 cm + (6 x 0,01 cm) = 2,4 cm + 0,06 cm = 2,46 cm

3. Mikrometer Skrup
Mikrometer Skrup adalah alat ukur panjang yang dapat
dipergunakan untuk mengukur ketebalan plat, misalnya plat baja.
Mikrometer sekrup lebih teliti dibandingkan jangka sorong.
Ketelitiannya mm = 0,01 mm.

Skala utama = 1,50 mm

Skala putar/nonius = 0,21 mm

Hasil pengukuran = 1,50 + 0,21 = 1,71 mm


D. CARA KERJA
1. Mengukur panjang benda dari tiap-tiap alat ukur
2. Mencatat hasil pengukuran
3. Membandingkan hasil pengukuran dari tiap-tiap alat ukur

E. HASIL PENGAMATAN
PENGUKURAN TUNGGAL
1. Balok
Alat ukur Panjang Lebar Tinggi Luas
Balok balok balok balok
(cm) (cm) (cm) (cm2)
Mistar ( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Jangka
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Sorong
Mikrometer
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Skrup

2. Kelereng
Alat ukur Diameter Luas
Kelereng Kelereng
(cm) (cm2)
Mistar ( + ) ( + )
Jangka
( + ) ( + )
Sorong
Mikrometer
( + ) ( + )
Skrup

3. Karton

Alat ukur Panjang Lebar Tinggi Luas


Katon Karton Karton Karton
(cm) (cm) (cm) (cm2)
Mistar ( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Jangka
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Sorong
Mikrometer
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Skrup
PENGUKURAN BERULANG
1. Balok
Alat ukur Panjang Lebar Tinggi Volume
Balok balok balok balok
(cm) (cm) (cm) (cm2)
( + ) ( + ) ( + )
Mistar ( + ) ( + ) ( + ) ( + )
( + ) ( + ) ( + )
( + ) ( + ) ( + )
Jangka
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Sorong
( + ) ( + ) ( + )
( + ) ( + ) ( + )
Mikrometer
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Skrup
( + ) ( + ) ( + )

2. Kelereng

Alat ukur Diameter Luas


Kelereng Kelereng
(cm) (cm2)
( + )
Mistar ( + ) ( + )
( + )
( + )
Jangka
( + ) ( + )
Sorong
( + )
( + )
Mikrometer
( + ) ( + )
Skrup
( + )

3. Karton
Alat ukur Panjang Lebar Luas
Balok balok balok
(cm) (cm) (cm2)
( + ) ( + )
Mistar ( + ) ( + ) ( + )
( + ) ( + )
( + ) ( + )
Jangka
( + ) ( + ) ( + )
Sorong
( + ) ( + )
( + ) ( + )
Mikrometer
( + ) ( + ) ( + )
Skrup
( + ) ( + )
Lampiran

LEMBAR KERJA SISWA

Sekolah : SMAN 1 Depok


Matapelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Besaran dan Satuan

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar bersama teman sekelompok anda !


1. Tuliskanlah besaran pokok dan besaran turunan lengkap dengan simbol
satuannya dalam bentuk tabel
2. Tuliskan 20 besaran turunan lengkap dengan simbol dan satuannya dalam
bentuk tabel
3. Berikan satu peistiwa konkrit mengenai pentingnya sebuah satuan
4. Tuliskan lambang dimensi dari besaran pokok
5. Buktikan bahwa :
a. Dimensi kecepatan adalah [L][T]-1
b. Dimensi gaya adalah [MLT-2]
c. Dimensi usaha adalah [M][L]2[T]-2
Lampiran

LEMBAR EVALUASI

Sekolah : SMAN 1 Depok


Matapelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Pengukuran

Jawablah pertanyaan berikut dengan teliti dan benar


1. Apakah hakikat Fisika menurut anda ?
2. Tuliskanlah alat – alat ukur dalam kehidupan sehari beserta fungsinya ?
3. Apakah aspek – aspek yang harus ada dalam melakukan pengukuran.
4. Berapakan hasil pengukuran jangka sorong dari gambar berikut

5. Jelaskan pengertian angka penting ?


6. Sebutkan aturan – aturan angka penting ?
7. Berapakah banyaknya angka penting dari :
a. 1,300 x 103 g
b. 600
8. Berapakah hasil dari : (gunakan aturan angka penting)
e. (2,74 x 104 g) + (5,950 x 103g)
f. 0,6283 cm x 2,2 cm
g. (4,554 x 105 kg) : (3,00 x 102 m3)
Lampiran

LEMBAR EVALUASI

Sekolah : SMAN 1 Depok


Matapelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Pengukuran

Jawablah pertanyaan berikut dengan teliti dan benar !


Suatu pengukuran arus sebanyak 6 kali menghasilkan pembacaan 12,8 mA ; 12,2
mA ; 12,5 mA ; 13,1 mA ; 12,9 mA dan 12,4 mA. Laporkan hasil pengukuran
tesebut lengkap dengan ketidakpastiannya
Lampiran

LEMBAR EVALUASI

Sekolah : SMAN 1 Depok


Matapelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Besaran dan Satuan

Jawablah pertanyaan berikut dengan teliti dan benar !


1. Apakah yang dimaksud dengan Besaran pokok, besaran turunan, satuan
dan dimensi ?
2. Tuliskan dimensi dari
a. Tekanan
b. Luas
c. Massa jenis
Lampiran

PEKERJAAN RUMAH (PR)

Sekolah : SMAN 1 Depok


Matapelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/I
Materi Pokok : Pengukuran

1. Seorang siswa mengukur diameter kelereng pada 5 sisi yang berbeda dari
kelereng dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil bacaan berturut–
turut adalah
11,38 mm ; 11,28 mm ; 11,32 mm ; 11,42 mm ; 11,30 mm
Laporkan hasil pengukuran siswa tersebut

2. Selesaikan operasi – operasi matematika berikut kemudian tentukanlah


banyaknya angka penting dari hasil operasi – operasi tersebut
a. 112,6 m + 8,005 m + 12,48 m
b. 78,05 cm2 – 32,046 cm2
c. 0,1682 m x 8,2 m
d. 94,5 J : 1,2 s
7,500 𝑥 103 𝑘𝑔
e. 5,0 𝑥 101 𝑚 𝑥 5,0 𝑚 𝑥 4 𝑚

You might also like