Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Pendahuluan
H. Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
dan hasil proses pembelajaran. Penilaian proses dilakuakan melalui
observasi langsung dari proses diskusi kelompok, kinerja presentasi dan
laporan percobaan secara tertulis. Sedangkan penilaian hasil proses
pembelajaran dilakukan melalui hasil latihan soal tertulis dan
pengamatan sikap siswa dalam mengerjakan soal latihan.
2. Aspek dan Instrumen
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan
fokus utama pada aktivitas dalam perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
kelompok kerjanya.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan
dengan fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual
presentasi, dan isi presentasi
Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian
dengan fokus utama pada kualitas visual, sistematika sajian data,
kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen tes berupa lembar evaluasi pembelajaran.
3. Contoh instrumen (terlampir)
Catatan :
---------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Lampiran
LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI
DAN KINERJA PRESENTASI
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
BAHAN AJAR
A. Hakikat Fisika
Fisika mempelajari gejala – gejala alam, seperti gerak, kalor, cahaya,
bunyi, listik, dan magnet. Semua gejala tersebut adalah bentuk dari energi.
Oleh karena itu, dapat kita katakan fisika adalah ilmu yang terutama
mempelajari hubungan antara materi dan energi.
Perubahan global menempatkan fisika sebagai salah satu ilmu
pengetahuan yang merupakan tulang punggung teknologi, terutama
teknologi manufaktur dan teknologi modern. Fisika diawali dengaan
mengamati alam. Tetapi, hanya duduk dikursi dan menyaksikan gejala alam
tidaklah cukup. Pengamatan gejala alam harus disertai dengan data
kuantitatif yang diperoleh dari hasil pengukuran. Lord Kelvin, seorang
fisikawan berkata “bila kita dapat mengukur apa yang sedang kita bicarakan
dan menyatakannya dengan angka – angka berarti kita mengetahui apa yang
sedang kita bicarakan itu”.
B. Pengukuran
1. Alat Ukur Besaran Pokok
a. Panjang ( Mistar, Jangka Sorong & Mikrometer Sekrup)
b. Massa ( Neraca )
c. Waktu ( Stopwatch, Arloji)
d. Kuat Arus Listrik ( Amperemeter ).
e. Jumlah Zat ( Pengukuran Tdk Langsung)
f. Intensitas Cahaya ( Lightmeter )
2. Alat Ukur Besaran Turunan
a. Speedometer : mengukur kelajuan
b. Dinamometer : mengukur besarnya gaya.
c. Higrometer : mengukur kelembaban udara.
d. Ohm meter : mengukur tahanan ( hambatan ) listrik.
e. Volt meter : mengukur tegangan listrik.
f. AVOmeter : mengukur kuat arus, tegangan dan hambatan
listrik.
g. Barometer : mengukur tekanan udara luar.
h. Hidrometer : mengukur berat jenis larutan.
i. Manometer : mengukur tekanan udara tertutup.
j. Kalorimeter : mengukur besarnya kalor jenis zat.
3. Alat ukur panjang dan ketelitiannya
Panjang satuan SI nya adalah meter (m). Satu meter didefinisikan
sebagai jarak yang ditempuh cahaya dalam vakum selama sekon. Besaran
panjang dapat diukur dengan menggunakan mistar, jangka sorong,
mikrometer skrup, dan alat ukur panjang lainnya.
a. Mistar
Mistar merupakan alat untuk mengukur panjang suatu benda. Skala
terkecil mistar adalah 1 mm dan ketelitiannya sama dengan setengah
dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Hasil
c. Mikrometer Skrup
Mikrometer Skrup adalah alat ukur panjang yang dapat
dipergunakan untuk mengukur ketebalan plat, misalnya plat baja.
Mikrometer sekrup lebih teliti dibandingkan jangka sorong.
Ketelitiannya mm = 0,01 mm.
Skala utama = 1,50 mm
2. Satuan
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk
mengukur. Jenis-jenis satuan yaitu:
a. Satuan Baku
Satuan baku adalah satuan yang telah diakui dan disepakati
pemakaiannya secara internasional tau disebut dengan satuan
internasional (SI).
Contoh: meter, kilogram, dan detik.
Sistem satuan internasional dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sistem MKS (Meter Kilogram Sekon)
2. Sistem CGS (Centimeter Gram Second)
PENGUKURAN
A. TUJUAN :
Mengetahui panjang, luas dan volume dari benda dengan penulisan yang benar
sesuai ketentuan angka penting dengan menggunakan alat ukur yang berbeda
dan serta melaporkan hasil pengukuran tunggal dan berulang.
2. Jangka Sorong
Jangka Sorong adalah alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk
mengukur diameter sebuah bola, dalam dan diameter luar dari sebuah
pipa, dengan batas ukur maksimum ± 15 cm. Jangka Sorong memiliki
ketelitian mm = 0,1 mm = 0,01 cm.
Perhatikan gambar benda yang sedang diukur diameternya!
Hasil Pengukurannya adalah
3. Mikrometer Skrup
Mikrometer Skrup adalah alat ukur panjang yang dapat
dipergunakan untuk mengukur ketebalan plat, misalnya plat baja.
Mikrometer sekrup lebih teliti dibandingkan jangka sorong.
Ketelitiannya mm = 0,01 mm.
E. HASIL PENGAMATAN
PENGUKURAN TUNGGAL
1. Balok
Alat ukur Panjang Lebar Tinggi Luas
Balok balok balok balok
(cm) (cm) (cm) (cm2)
Mistar ( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Jangka
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Sorong
Mikrometer
( + ) ( + ) ( + ) ( + )
Skrup
2. Kelereng
Alat ukur Diameter Luas
Kelereng Kelereng
(cm) (cm2)
Mistar ( + ) ( + )
Jangka
( + ) ( + )
Sorong
Mikrometer
( + ) ( + )
Skrup
3. Karton
2. Kelereng
3. Karton
Alat ukur Panjang Lebar Luas
Balok balok balok
(cm) (cm) (cm2)
( + ) ( + )
Mistar ( + ) ( + ) ( + )
( + ) ( + )
( + ) ( + )
Jangka
( + ) ( + ) ( + )
Sorong
( + ) ( + )
( + ) ( + )
Mikrometer
( + ) ( + ) ( + )
Skrup
( + ) ( + )
Lampiran
LEMBAR EVALUASI
LEMBAR EVALUASI
LEMBAR EVALUASI
1. Seorang siswa mengukur diameter kelereng pada 5 sisi yang berbeda dari
kelereng dengan menggunakan mikrometer sekrup. Hasil bacaan berturut–
turut adalah
11,38 mm ; 11,28 mm ; 11,32 mm ; 11,42 mm ; 11,30 mm
Laporkan hasil pengukuran siswa tersebut