You are on page 1of 19

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGELOLAAN DAN ANALISIS DATA


(GPW 0110 )

ACARA II
PEMAHAMAN TENTANG IMPORT FILE DAN PORTAL SETUP

Disusun oleh :
Nama : Ahmed Diaz Ravan
NIM : 16/397524/GE/08403
Hari : Kamis
Jam : 07.00 – 09.00
Asisten : 1. Fahma Nur Utami
2. Husna Zaiti Aqmar

LABORATORIUM KEWILAYAHAN
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
Acara II
Pemahaman tentang Import File dan Portal Setup

I. Tujuan
- Melakukan proses import file
- Menampilkan data dengan portal setup

II. Alat dan Bahan


- Laptop/ seperangkat komputer
- Software File Maker
- Database kabupaten/kota di Provinsi Bali
- Database Provinsi Bali

III. Tinjauan Pustaka


Sistem basis data merupakan semua bentuk komponen data yang terdapat pada suatu
sistem, dimana komponen-komponen utama penyusun sistem basis data yang ada meliputi
perangkat keras, sistem operasi, basis data, sistem pengelola basis data (DBMS), dan tentu
saja si pemakai. Basis data juga dapat diartikan sebagai sekumpulan data yang yang
terintegrasi antar satu sama lain, dimana setiap user nantinya diberi wewenang untuk dapat
mengakses data-data tersebut.
Pembentukan tabel dan kategori atau kolom yang dikandungnya merupakan tahap
pertama dari pembuatan desain data yang ada tentunya. Database yang sangat sederhana
dapat berisikan satu tabel saja. Tetapi kebanyakan database tentu saja membutuhkan lebih
dari satu tabel, yang masing-masing diantaranya berisikan informasi yang berkaitan antar
satu sama lain terhadap sistem database secara keseluruhan.
Adapun beberapa pengertian yang biasa dipakai dalam pembuatan basis data, antara
lain:
- Characters : bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun
karakter-karakter khusus yang membentuk suatu item data/field.
- Field : merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukan suatu item data.
- Record : menggambarkan suatu unit data individu tertentu.
- File : terdiri dari record-record yang menggambarkan suatu kesatuan data yang sejenis.
Basis data merupakam sekumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer
secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk
mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data
(database management system, DBMS) (Paslah, 2015). Adapun salah satu perangkat lunak
yang dapat digunakan dalam menciptakan dan mengembangkan database dengan mudah
adalah FileMaker.
FileMaker merupakan sebuah sistem manajemen database yang membantu
pengaturan penyimpanan sejumlah besar informasi database. Hal itu dikarenakan
FileMaker memberikan fasilitas seperti charting, pelaporan secara real time, fungsi
pencarian lanjutan yang cepat, dan alat bantu penciptaan cepat dan mudah dari database
untuk pribadi dan kolektif (Guntara, 2014). File maker dalam tampilannya memiliki 4
tampilan presentasi tampilan, antara lain:
1. Find Mode digunakan untuk mencari data yang memenuhi persyaratan pencariaan.
Pencarian ini dapat diberlakukan untuk berbagai tipe field, misalnya bisa untuk number,
bisa untuk text, date dan time dengan menggunakan operasi matematik maupun
logika.
2. Layout Mode digunakan untuk merancang/mendesign tata letak Form beserta fungsi-
fungsi button, value list dan relasi antar file. Selain itu juga dapat digunakan
merancang format laporan yang diperlukan.
3. Preview Mode digunakan untuk menampilkan data sesuai dengan format laporan atau
tabel yang akan dicetak. Mode tampilan dapat dipilih melalui pilihan Menu View. Jika
pemilihan mode dilakukan dengan menggunakan pop-up menu di sudut kiri bawah,
klik pop-up menu yang bersangkutan kemudian arahkan pointer untuk menggeser
sorotan pada pilihan yang dikehendaki
4. Default mode pada saat membuka file yang sudah dibuat adalah Browse mode,
sedangkan default mode pada saat membuat file baru adalah Layout mode.

Untuk sebuah system database sendiri seharusnya bekerja sesuai dengan karakter
operasional organisasi/ perusahaan masing-masing, bukan perusahaan yang harus
menyesuaikan dengan cara kerja database tersebut. Itulah mengapa diperlukannya sebuah
struktur database yang bisa di-customize sesuai dengan keperluannya. Penggabungan
database dapat dilakukan melalui menu Import File dan/atau Portal Setup dalam software
File Maker.
Import File sendiri merupakan sebuah kegiatan mengambil file dari luar aplikasi
(format berbeda) untuk diintegrasikan dengan aplikasi yang sedang digunakan. Sedangkan
Portal Setup merupakan suatu tools yang digunakan untuk merancang format tampilan yang
diinginkan dengan membuat format layout baru.
IV. Langkah Kerja
Proses Import File
1. Buka file database salah satu kabupaten/kota di Bali
2. Membuat duplikat dari database tersebut. Klik File -> Save a Copy As

3. Simpan pada penyimpanan yang diinginkan. File duplikat ini akan menjadi file
basis.
4. Tutup database kabupaten/kota, lalu buka database hasil copy-an (duplikat) tadi.

5. Masukkan database kabupaten/kota lain (selain kabupaten/kota yang menjadi


basisnya tadi)

6. Edit Field-nya (samakan sisi kanan dan kiri)


7. Klik Import hingga muncul Jendela Import Summary yang menandakan bahwa
proses import berhasil

8. Ulangi langkah 5 hingga 7 pada satu per satu database kabupaten/kota hingga
semua kabupaten/kota terinput
9. Printscreen untuk menjadi Hasil Praktikum

Menampilkan data dengan portal setup


1. Buka database Provinsi Bali, lalu tampilkan dengan Layout Mode

2. Perbesar bagian Body dengan cara merariknya ke arah bawah


3. Buat layout baru, dengan klik toolbar Layouts -> New Layout/Report

4. Klik save hingga muncul jendela New Layout/Report. Kemudian pilih Standard
Form dan klik Next

5. Pilih field yang ingin dimasukkan, lalu klik Next


6. Pilih Theme sesuai selera, lalu klik Finish

7. Klik tombol tampilan portal di sisi kiri layer

8. Drag di body tepat di bagian bawah Logo, akan muncul jendela Portal Setup
9. Pada jendela Portal Setup pilih Manage Database. Klik Ok hingga muncul Jendela
Manage Database for..

10. Klik tombol pojok kiri bawah hingga muncul Jendela Specify Table

11. Pilih Add File Maker Data Source


12. Pilih file database hasil import file yang berisi gabungan data kabupaten/kota.
Klik Open

13. Klik Ok

14. Pilih tombol ke-dua dari kiri untuk menggabungkan database provinsi dan
kabupaten/kota
15. Pilih database provinsi di sisi kiri dan database kabupaten di sisi kanan. Kemudian
klik (aktifkan) Field Kabupaten di keduanya, lalu klik Add dan Ok.

16. Klik Ok

17. Aktifkan Vertical Scroll Bar dan atur number of row-nya sesuai kebutuhan. Klik
Ok.

18. Pilih field yang ingin ditampilkan pada portal


19. Beri nama untuk setiap field yang ditampilkan dengan tombol text

20. Printscreen pada berbagai mode dan view untuk memperoleh Hasil Praktikum

V. Hasil Praktikum
- Printscreen Data Hasil Import File dengan View as Table (terlampir).
- Printscreen Data Hasil Import File dengan Menggunakan Fungsi Pencarian (Find
Mode) minimal 2 symbol (terlampir).
- Printscreen Hasil Portal Setup Provinsi Bali dengan 4 Mode Tampilan (terlampir).
- Printscreen Hasil Portal Setup Provinsi Bali dengan 3 View pada Browse Mode
(terlampir).

VI. Pembahasan
Penggabungan database dapat dilakukan pada beberapa database yang memiliki
struktur basisdata yang sama ke dalam satu database saja, sehingga database yang ada dapat
menjadi lebih ringkas dan efisien. Penggabungan database pada file maker dapat dilakukan
melalui menu Import File, dimana pada menu import file ini berfungsi untuk
menggabungkan data-data yang memiliki kesamaan informasi yang saling berkaitan.
Pada praktikum kali ini, hal yang dilakukan berupa penggabungan database seluruh
kabupaten/kota di Provinsi Bali, menggunakan hasil duplikat dari salah satu database
kabupaten/kota-nya sebagai database pusatnya, yang kemudian kabupaten/kota lainnya
yang ada tersebut diinput ke dalam database pusat yang ada. Masing-masing database
kabupaten/kota terdiri atas data (field) kecamatan, luas wilayah, penduduk laki- laki,
penduduk perempuan, serta jumlahnya, ada juga beberapa field tambahan seperti sex ratio
dan kepadatan penduduk. Proses import tidak dapat dilakukan apaila file yang digabungkan
memiliki susunan struktur basis data yang berbeda. Proses import file database
kabupaten/kota ke database pusat harus dilakukan satu per satu, tidak bisa sekaligus semua
secara bersamaan, sehingga cukup sulit jika terdapat banyak file database yang harus
digabungkan.
Penggabungan file database menggunakan Import File akan memudahkan dalam
proses pembacaan data. Sehingga data kabupaten/kota di Provinsi Bali dapat dibaca
keseluruhannya secara bersamaan. Tentu saja hal ini akan memudahkan pembacanya dalam
menganalisis gambaran wilayah secara umumnya. Pembacaan data gabungan
kabupaten/kota secara keseluruhan dengan File Maker akan lebih mudah dilakukan pada
Browse Mode tampilan View as Tabel, karena pada tampilan ini pembaca tidak perlu
scrolling terlalu banyak, mengingat keseluruhan data ditampilkan secara ringkas dalam
bentuk tabel.
Penggabungan database provinsi dan database gabungan kabupaten/kota dengan
fungsi portal setup, dimana file database provinsi digunakan sebagai database pusatnya.
Data (field) kabupaten pada database provinsi dan database gabungan kabupaten/kota
menjadi penghubung antara keduanya. Jika field uang ada dalam tiap database tersebut atau
field serupa tidak ada, database-database yang ada akan sulit untuk diintegrasikan, sehingga
perlu dibuatnya suatu field yang dapat menghubungkan keduanya, yang mana field tersebut
dapat berupa kode, nomor, atau lainnya.
Hal ini berbeda dengan Import File yang menggabungkan beberapa database yang
setara dan memiliki sususan struktur yang sama seperti database-database kabupaten/kota
se-Provinsi Bali, Portal Setup lebih cendrung terlihat sebagai pintu gerbang yang menjadi
bagian pembuka data Provinsiyang ada dan kemudiam mengarahkan penggunanya menuju
data-data yang lebih rinci yakni data di setiap kabupaten/kota. Adapun hasil dari portal
setup ini terlihat seperti sebuah beranda. Seperti situs portal yang menjadi pintu gerbang ke
berbagai laman.
Database gabungan dengan tampilan Browse Mode dengan View as Table adalah
tampilan yang paling tepat dalam menampilkan data secara keseluruhan, sehingga data yang
ada dapat ditampilkan secara lebih ringkas dan efisien, sedangkan dalam database hasil
Portal Setup, tampilan View as Table cenderung dianggap tidak tepat dikarenakan pada
portal setup tidak memerlukan tampilan data secara keseluruhan. Ditambah lagi
dikarenakan setiap record kabupaten yang ada pun hanya dapat menampilkan satu record
kecamatan saja. Itulah mengapa database yang telah dibuat portal setup ini lebih seperti
pembuka saja. Maka dari itu, perlunya pengubahan tampilan ke mode View as List atau
View as Form untuk menampilkan data rinci kecamatan di setiap kabupaten/kota yang ada
pada Portal Setup yang ada, dimana dalam tampilan View as List ini data yang ditampilkan
akan menjadi lebih ringkas dikarenakan penggunannya hanya perlu melakukan scrolling
untuk melihat langsung data yang diinginkan, tidak seperti View as Form yang
menggunakan tombol next/previous untuk berpindah tampilan ke kabupaten/kota lain.
Terakhir adalah Find Mode, find mode pada database hasil Import maupun hasil
Portal Setup lebih mudah digunakan melalui tampilan View as Table. Sementara Layout
Mode pada database gabungan (hasil Import File) tidak digunakan, mengingat database ini
akan dihubungkan dengan database provinsi melalui Portal Setup. Layout Mode pada
proses pembuatan portal setup merupakan mode yang pertama kali digunakan, mengingat
mode ini digunakan untuk mendesain tampilan database. Setelah desain selesai, database
provinsi dan gabungan kabupaten yang adapun diintegrasikan. Pengintegrasian data
kabupaten/kota di suatu provinsi yang ada ini lah yang berfungsi untuk membantu
penganalisisan yang dilakukan sebagai langkah pengembangan di wilayah tersebut.
VII. Kesimpulan
- Proses import file dapat dilakukan untuk menggabungkan beberapa database yang
memiliki susunan struktur basis data yang sama, seperti beberapa file database
kabupaten/kota di Provinsi Bali.
- Pembuatan Portal Setup dilakukan untuk mengintegrasikan suatu database
terhadap database yang lain melalui field yang sama, seperti database Provinsi Bali
yang diintegrasikan dengan database kabupaten/kota-nya melalui field kabupaten.
VIII. Daftar Pustaka
Guntara, Ilham. 2014. Sekilas Tentang Piranti Lunak Pengelola File/Data "FileMaker Pro
7". [online]. (http://www.guntara.com/2014/01/sekilas-tentang-piranti-lunak-
pengelola.html, diakses pada 9 Maret 2018)
Kafri, Arsas. 2017. Penjelasan Sistem Basis Data secara Lengkap. [online].
(https://arsaskafri.com/sistem-basis-data/, diakses pada 9 Maret 2018)
Paslah, Asroni. 2015. Basis Data. [online].
(https://www.kompasiana.com/asronyfaslah/basis-data_55009a5ca33311ef6f5119a7,
diakses pada 9 Maret 2018)
LAMPIRAN
1. Printscreen Hasil Import File dengan View as Table

2. Printscreen Hasil Import File dengan Menggunakan Fungsi Pencarian (Find Mode)
minimal 2 symbol
3. Printscreen Hasil Portal Setup Provinsi Bali dengan 4 Mode Tampilan

Browse Mode

Find Mode
Layout Mode

Preview Mode
4. Printscreen Hasil Portal Setup Provinsi Bali dengan 3 View pada Browse Mode

View As Form

View As List

View As Table

You might also like