You are on page 1of 3

PENGADAAN OBAT DAN SISTEM YANG DIPAKAI DI DINAS

KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN PROV. DAERAH


ISTIMEWA YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN

II. TUJUAN

III. KOMPONEN YANG DIAMATI


Beberapa komponen yang diamati, yaitu:
1. Sistem pengadaan yang digunakan
2. Apakah ada tim untuk pengadaan
3. Bagaimana pengadaan obat program
4. Periode pengadaan
5. Kendala atau hambatan dalam pengadaan

IV. HASIL PENGAMATAN


Sistem pengadaan yang digunakan di UPT Pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan ( POAK )
menggunakan sistem e-catalog dan tender. Obat obat yang diadakan dengan e-catalog
adalah obat obat esensial yang biasa dibutuhkan untuk puskesmas. Obat obat yanng tidak
tersedia di e-catalog diadakan melalui lelang atau tender dengan pembelian > 200 juta.
Untuk pengadaan melalui sistem tender, biasanya langsung dikirim ke ULP ( Unit Layanan
Pengadaan ) di Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.
Dalam hal pengadaan e-catalog terdapat pejabat yang bertanggung jawab sebanyak satu
orang. Untuk UPT Pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan pejabat pengadaan yang ditunjuk
untuk tahun 2017 adalah ibu Lis Anjaswati, Amd. Far.
Untuk obat obat program seperti TB, Malaria, HIV/AIDS dan Vaksin pengadaannya
langsung ke Provinsi dengan menyerahkan laporan permintaan sesuai sasaran program
tahun tersebut. Sedangkan untuk alat kontrasepsi pengadaannya melalui BKKBN sesuai
dengan sasaran program, selanjutnya obat obat, vaksin, dan alkon tersebut didistribusikan
ke Puskesmas sesuai kebutuhan.
Pengadaan menggunakan sistem tender biasanya dilakukan sekali dalam setahun,
sedangkan untuk pengadaan melalui sistem e-catalog pengadaannya bisa sewaktu waktu
sesuai kebutuhan dengan masa tunggu/lead time sebanyak 30-90 hari.

V. HASIL PERMASALAHAN/KENDALA YANG DIHADAPI


1. Tidak semua obat yang dibutuhkan ada dalam e-catalog
2. Pengiriman barang sering terlambat
3. Jumlah no. batch dan expite date lebih dari 3 macam
4. Terkadang pengiriman barang menggunakan sarana angkutan yang tidak layak
5. Terlalu banyak pesanan sehingga ditengah jalan sering ditolak pabrik atau dicancel.

VI. REKOMENDASI (UNTUK KAB.LOMBOK TIMUR)


1. Pengelolaan obat lebih efisien dan terkendali lagi.
2. Pengadaan dan pengelolaan obat hanya satu pintu termasuk untuk vaksin dan alat
kontrasepsi.
3. Sistem pengadaan dan perencanaannya lebih maksimal lagi sehingga tidak terjadi
kekosongan obat ditengah atau akhir tahun.
4. Harus memiliki pejabat pengadaan yang terstruktur dan kompeten.

VII. KESIMPULAN
sistem pengadaan di UPT Pengelolaan Obat dan Alat Kesehatan ( POAK ) Sleman
menggunakan e-catalog dan tender/lelang. UPT POAK memiliki satu pejabat pengadaan
yang bisa berubah setiap tahun. Sistem pengadaan dan pengelolaan obat serta alat
kesehatan di UPT POAK Sleman sudah menggunakan sistem satu pintu sehingga semua
obat dan alat kesehatan terkoordinir dengan baik dan terpusat di UPT Pengelolaan Obat
dan Alat Kesehatan.
LAPORAN PENGADAAN OBAT DAN SISTEM YANG
DIPAKAI DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN
SLEMAN PROV. DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Disusun oleh:

TIM STUDI BANDING TATA KELOLA OBAT KE PUSKESMAS


DANUREJAN 1

ANGGOTA :
1. PENGELOLA OBAT TERARA
2. LINA
3. PENGELOLA OBAT MASBAGIK
4. PENGELOLA OBAT AIKMEL
5. KASI P2P
6. PP TB SELONG
7. PP HIV/AIDS SAKRA
8. FA LOTIM
9. PP HIV/AIDS TERARA

You might also like