You are on page 1of 10

KINERJA PEMERINTAH KELURAHAN DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN

PUBLIK
(Suatu Studi di Kelurahan Tingkulu Kota Manado)

KOSARINA D. I. P. SUMARSONO
Abstract: the role of the Government is indeed changing in accordance with the demands of a
growing community and dynamics. Although the role of the Government
is experiencing many changes in the Government's task is to give shortmaids the best to the
community. The purpose of this study is: to know how the performance of the Government in
improving public services in kelurahan Tingkulu Sub Wanea Manado
The type of research used in this research is qualitative research. qualitative research is the kind
of research that producesinventions that cannot be reached (obtained) by
using statistical procedures or other ways of quantifying (the measurement). Sampling in this
research that became an informant and is determined based on Purposive Samplingtechnique,
namely the determination of the sample by consideration or particular criteria, so the number
of informants thatthere are as many as 10 people.
The results showed Tingkulu village government performance in improving public services is still less
well seen from theperformance indicators used are: (1) productivity, Accountability (2), (3) the quality
of service, Responsiveness (4), (5)corporate responsibility.

Keywords: performance, public services

PENDAHULUAN yang ditandai dengan banyaknya


penyimpangan dalam layanan publik
Undang-Undang Dasar 1945 tersebut.
mengamanatkan kepada negara untuk Peran utama pemerintah terhadap
memenuhi kebutuhan dasar setiap warga rakyatnya adalah memberikan pelayanan
negara demi kesejahteraan, efektivitas suatu dalam rangka memenuhi kebutuhan yang
sistem pemerintahan sangat ditentukan oleh diinginkan oleh masyarakat. Peranan
baik buruknya penyelenggaraan pelayanan pemerintah memang mengalami perubahan
publik. Rendahnya kualitas pelayanan sesuai dengan tuntutan dan dinamika
publik yang terjadi akhir-akhir ini masyarakat yang berkembang. Walaupun
merupakan salah satu sorotan yang peran pemerintah mengalami banyak
diarahkan pada pemerintah dalam perubahan namun pada pokoknya tugas
memberikan pelayanan kepada masyarakat. pemerintah adalah memberikan pelayan
Perbaikan dalam pelayanan publik yang yang terbaik kepada masyarakat.
diupayakan oleh pemerintah merupakan Dalam buku Pengembangan Kinerja
harapan masyarakat, namun dalam Pelayanan Publik Surjadi (2009)
perjalanannya ternyata tidak mengalami mengatakan bahwa kondisi obyektif
perubahan yang signifikan. Berbagai menunjukan bahwa penyelenggaraan
tanggapan masyarakat justru cenderung pelayanan publik masih dihadapkan pada
menunjukkan bahwa berbagai bentuk sistem pemerintahan yang belum efektif dan
pelayanan publik mengalami kemunduran efesien serta kualitas sumber daya manusia
aparatur yang belum memadai. Hal ini ataupun kepentingan politik dan tidak
terlihat dari masih banyaknya keluhan dan jarang dijadikan komoditi yang layak
pengaduan dari masyarakat baik secara jual. Rumitnya pelayanan berkaitan
langsung maupun melalui media massa, dengan perilaku atau kinerja pegawai
seperti: prosedur yang berbelit-belit, tidak pemerintah dalam menjalankan
ada kepastian jangka waktu penyelesaian, perannya sebagai pelayan abdi
biaya yang harus dikeluarkan, persyaratan masyarakat, khususnya yang
yang tidak transparan, sikap petugas yang menyangkut masalah pelayanan
kurang responsif, dan lain-lain; sehingga kepada masyarakat.
menimbulkan citra yang kurang baik 2. Masih ada pegawai yang memberikan
terhadap pemerintah. Seperti kebanyakan pelayanan masih dirasakan berbelit-
terjadi, bahwa tingkat kemudahan layanan belit oleh sebagian masyarakat diluar
khususnya bagi masyarakat menengah pembuatan Kartu Tanda Penduduk dan
kebawah, masih sangat rendah. tentang surat izin tinggal sementara .
Dalam era otonomi sekarang ini, Hal ini salah satunya disebabkan oleh
organisasi/instansi pemerintah di daerah kekurangsigapan pegawai dalam
terutama kelurahan yang berhubungan merespon kebutuhan masyarakat
langsung dengan pelayanan masyarakat pemohon (konsumen) yang kurang
dituntut memiliki komitmen yang tinggi mengetahui tahapan-tahapan proses
untuk menjalankan salah satu fungsinya pelayanan. Adapun yang dimaksud
yang sangat penting yaitu urusan atau berbelit-belit menurut pendapat
fungsi pelayan masyarakat. Fungsi masyarakat adalah banyaknya
pelayanan kepada masyarakat harus persyaratan yang harus dipenuhi dan
mendapat perhatian dari para pegawai tidak bisa dilaksanakan dalam waktu
kelurahan mengingat mereka adalah abdi yang bersamaan.
masyarakat dan dituntut bisa memberikan 3. Dalam memberikan pelayanan kepada
pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. masyarakat, masih ada pegawai yang
Dengan demikian, kelurahan diharapkan memanfaatkan kelemahan pengguna
mampu mendayagunakan sumber saya layanan dengan meminta pungutan di
manusia serta seluruh potensi yang ada luar ketentuan yang berlaku dengan
dengan pendekatan demokratisasi, alasan untuk mempercepat proses
pemberdayaan masyarakat, serta pelayanan pelayanan, belum lagi masih ditambah
umum. dengan dengan petugas yang kurang
Berdasarkan hasil observasi, masih ramah. Hal itu akan memunculkan
ditemukan rendahnya pelayanan publik sikap, anggapan dan penilaian terhadap
yang diberikan oleh pegawai kelurahan pemerintahan. Misalnya kesan bahwa
Tingkulu Kecamatan Wanea Kota Manado. pelayanan publik merupakan proses
Hal tersebut terlihat dari indikasi sebagai yang berbelit-belit dan mempersulit
berikut : urusan. Adapun penyebab yang sangat
1. Masyarakat merasa kurang puas dan mendasar adalah kurangnya
kecewa terhadap pelayanan yang pengawasan dari pimpinan terhadap
dirasakan berkaitan prosedur birokrasi kinerja bahawannya, ataupun kurang
yang rumit yang menyebabkan adanya rasa tanggungjawab dari
lambannya pelayanan masyarakat pegawai tersebut dalam memberikan
tersebut. Pelayanan yang semestinya pelayanan kepada masyarakat.
memudahkan masyarakat sering Dari hasil observasi di atas penulis
ditunggangi kepentingan pribadi menduga hal tersebut terjadi karena :
1. Masih ada pegawai yang bekerja tanpa Data yang dikumpulkan dalam
memperhatikan prosedur tetap ataupun penelitian ini adalah data primer dan data
hanya menyelesaikan pekerjaan karena sekunder :
keterpaksaan dari pimpinan karena 1. Data primer, ialah data yang
tidak adanya dukungan ataupun diperoleh melalui wawancara
perhatian dari Lurah sebagai pimpinan secara langsung
organisasi. Adapun dampak yang dengan para sumber data atau
dirasakan oleh organisasi adalah informan penelitian, yang
terlambatnya pelayanan yang diberikan berkenaan dengan Kinerja
terhadap masyarakat ataupun target pemerintah Kelurahan dalam
pekerjaan tidak akan tercapai sesuai meningkatkan pelayanan publik di
dengan jadwal yang ditentukan. kelurahan Tingkulu kecamatan
2. Masih adanya ketidak konsistenan Wanea Kota Manado.
antara sistem dan prosedur pelayanan 2. Data sekunder, data yang diperoleh
dengan kenyataan dalam memberikan dari dokumen-dokumen tertulis
pelayanan kepada masyarakat sesuai yang berkaitan dengan Kinerja
aturan pelayanan, sehingga kesan yang Pemerintah Kelurahan dalam
selama ini berkembang di masyarakat meningkatkan pelayanan publik di
identik dengan biaya mahal dan waktu kelurahan Tingkulu kecamatan
yang lama. Wanea Kota Manado. Data
sekunder ini berfungsi sebagai
METODOLOGI PENELITIAN pendukung data primer.
A. Jenis Penelitian D. Informan
Jenis penelitian yang digunakan Informan yaitu pemberi informasi
dalam penelitian ini adalah penelitian tentang data yang diinginkan peneliti
kualitatif. Menurut Strauss dan Corbin berkaitan dengan penelitian yang sedang
(dalam Sujarweni, 2014:6), yang dimaksud dilaksanakannya. Dalam kaitannya dengan
dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian ini, yang menjadi informan
penelitian yang menghasilkan penemuan- diambil dan ditentukan berdasarakan
penemuan yang tidak dapat dicapai Purposive Sampling, yaitu teknik penentuan
(diperoleh) dengan menggunakan prosedur- sampel dengan pertimbangan atau kriteria-
prosedur statistik atau cara-cara lain dari kriteria tertentu, Sehingga jumlah informan
kuantifikasi (pengukuran). yang ada sebanyak 10 orang.
B. Fokus Penelitian
Sebagaimana telah disebutkan pada E. Instrumen dan Teknik
bagian pendahuluan di atas bahwa tujuan Pengumpulan Data
penelitian ini adalah untuk mengetahui Dalam penelitian kualitatif, yang
kinerja pegawai dalam meningkatkan menjadi instrumen atau alat penelitian
pelayanan administrasi. Untuk mengetahui adalah peneliti itu sendiri. Sedangkan
bagaimana kinerja pegawai tersebut, maka sumber data utama dalam penelitian
digunakanlah konsep Indikator kinerja yang kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan;
dikemukakan oleh Dwiyanto (dalam selebihnya ialah data tambahan seperti
Pasolong, 2008), yaitu : (1) Produktivitas, dokumen dan lain-lain. Menurut Sugiyono
(2) Akuntabilitas, (3) kualitas layanan, (4) (2010, 223), dalam penelitian kualitatif
Responsivitas, (5) Responsibiltas. menggunakan teknik pengumpulan data
C. Jenis Data yaitu : Observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data berdasarkan kesimpulan sementara
Menurut Mudjiarahardjo (dalam yang telah diverifikasi.
Sujarweni, 2014:34), analisis data adalah
sebuah kegiatan untuk untuk mengatur, PEMBAHASAN
mengurutkan, mengelompokkan, memberi Sebagaimana telah dijelaskan
kode atau tanda, mengkategorikannya sebelumnya bahwa tujuan penelitian ini
sehingga diperoleh suatu temuan adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja
berdasarkan fokus atau masalah yang ingin pemerintah dalam meningkatkan pelayanan
dijawab. Adapun langkah-langkah dalam publik di kelurahan Tingkulu Kecamatan
analisis data menurut Miles dan Huberman Wanea Kota Manado. Kinerja pemerintah
(dalam sugiyono, 2010:247-253) sebagai dalam meningkatkan pelayanan publik
berikut: adalah hasil kerja atau pencapaian kerja
1. Reduksi data (data reduction) dari pegawai dalam melakukan pelayanan
Dalam penelitian kualitatif reduksi administrasi yang prima sehingga dapat
data berarti merangkum, memilih dilihat apakah pelayanan tersebut
hal-hal yang pokok, memfokuskan mengalami peningkatan atau tidak.
pada hal-hal yang penting, dicari Maka untuk menjawab tujuan
tema dan polanya. penelitian tersebut telah dilakukan proses
2. Penyajian data (data display) wawancara terhadap beberapa informan.
Setelah data direduksi, maka Data atau informasi yang diperoleh dari
langkah selanjutnya adalah wawancara tersebut dianalisis
mendisplaykan data. Dalam menggunakan metode analisis deskriptif
penelitian kualitatif, penyajian data kualitatif dengan prosedur yang telah
bisa dilakukan dalam bentuk uraian disebutkan dalam metodologi penelitian.
singkat, bagan, hubungan antar Hasil analisis data wawancara dikemukakan
kategori, flowchart dan sejenisnya. sebagai berikut.
Yang paling sering digunakan untuk 1. Produktivitas
menyajikan data dalam penelitian Produktivitas pada umumnya
kualitatif adalah dengan teks yang dipahami sebagai rasio antara input dengan
bersifat naratif. output. Konsep produktivitas dirasa terlalu
3. Penyimpulan dan verifikasi sempit dan kemudian General Acounting
(conclusion drawing and Office (GAO) mencoba mengembangkan
verification) satu ukuran produktivitas yang lebih luas
Langkah ke tiga dalam analisis data dengan memasukkan seberapa besar
kualitatif adalah penarikan pelayanan publik itu memilki hasil yang
kesimpulan dan verifikasi. Data diharapkan salah satu indikator kinerja
yang suda direduksi dan disajikan yang penting (Dwiyanto 2002).
secara sistematis akan disimpulkan Berdasarkan konsep tersebut maka
sementara. Kesimpulan awal yang dalam penelitian ini produktivitas terbagi
dikemukakan masih bersifat menjadi dua aspek yaitu: efektivitas,
sementara, tetapi pada tahap-tahap apakah kebijakan/program/kegiatan yang
selanjutnya akan semakin tegas dan ditetapkan sehubungan dengan tugas fungsi
memiliki dasar yang kuat. dan wewenang dari aparat pemerintah
Kesimpulan sementara tersebut kelurahan dalam menyelenggarakan
perlu diverifikasi. Kemudian pelayanan publik sudah berjalan dengan
kesimpulan akhir diperoleh baik dan benar sesuai dengan rencana yang
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan
efisiensi, dilihat dari rasio atau masih kurang baik, karena terkadang tidak
perbandingan antara hasil tepat waktu. Kami sebagai masyarakat
kebijakan/program/kegiatan yang dicapai sering menunggu hingga banyak waktu
dengan besar anggaran/dana yang yang terbuang percuma.” (Informan no. 2
digunakan atau perbandingan antara hasil M.S)
kebijakan/program/kegiatan yang dicapai Pernyataan Informan no. 1 dan 2
dengan sumber daya manusia atau tenaga tersebut menunjukkan bahwa
yang digunakan. kebijakan/program/kegiatan yang dilakukan
Dalam rangka tugas fungsi dan pemerintah kelurahan Tingkulu belum
wewenang tersebut setiap bagian di kantor maksimal disebabkan sering terjadi
kelurahan Tingkulu menetapkan program penundaan waktu penyelenggaraan
dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pemberian pelayanan karena disesuaikan
setiap tahun anggaran. Menurut hasil dengan situasi dan kondisi yang terjadi.
wawancara dengan informan bahwa sehingga dapat disimpulkan bahwa
program dan kegiatan yang ditetapkan produktivitas pelayanan pemerintah
setiap seksi dapat dilaksanakan walaupun kelurahan Tingkulu masih kurang baik.
terkadang tidak sesuai jadwal yang telah 2. Akuntabilitas
ditetapkan karena ada beberapa kendala Akuntabilitas menunjukkan apakah
yang dihadapi. Berikut dikemukakan hasil aktivitas pelayanan publik yang diberikan
wawancara dengan informan : sesuai dengan kepentingan masyarakat
“Setiap kelurahan mempunyai dengan norma-norma dan etika yang
program dan kegiatan sesuai dengan bidang berkembang di masyarakat. Akuntabilitas
fungsi tugas dan wewenang masing-masing pelayanan menggambarkan
untuk mendukung penyelenggaraan pertanggungjawaban penyelenggaraan
pelayanan publik. Dalam hal ini, kami pelayanan kepada pengguna jasa dalam hal
sebagai aparat pemerintah kelurahan ini adalah masyarakat kelurahan Tingkulu.
sedapat mungkin melaksanakan program Berdasarkan konsep tersebut maka
atau kegiatan yang telah ditetapkan sesuai dalam penelitian ini akuntabilitas untuk
dengan jadwal yang telah ditetapkan, melihat seberapa besar
walaupun mungkin ada beberapa kendala pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
yang dihadapi namun kami tetap berusaha fungsi dan kinerja dari pemerintah
memberikan yang terbaik bagi masyarakat kelurahan Tingkulu dalam meningkatkan
di Kelurahan Tingkulu. Kendala-kendala pelayanan publik apakah sudah sesuai
yang dihadapi disebabkan oleh sarana dan dengan kehendak publik. Menurut hasil
prasarana yang kurang memadai serta wawancara dengan informan bahwa
anggaran yang minim sehingga hasil yang akuntabilitas pelaksanaan pelayanan publik
didapat kurang maksimal.” (Informan no.1 selama ini masih kurang baik. Berikut hasil
M.W) wawancara dengan informan :
“Dalam rangka pelayanan publik “Sesuai dengan ketentuan
yang dilakukan oleh pemerintah kelurahan perundang-undangan yang berlaku bahwa
Tingkulu, ada beberapa yang berhasil pemerintah kelurahan bertanggungjawab
dilakukan dengan baik adapula yang kurang kepada masyarakat dalam memberikan
berhasil. Sebagai warga masyarakat yang pelayanan publik. Hingga saat ini
merasakan langsung pemerintah kelurahan terus meningkatkan
kebijakan/program/kegiatan yang akuntabilitas agar masyarakat lebih puas
dilaksanakan pemerintah kelurahan dan percaya dengan pemerintah kelurahan.
Tingkulu secara keseluruhan kami menilai Dari yang saya lihat, belum semua
masyarakat puas dengan akuntabilitas layanan secara umum masih kurang baik
pelayanan yang kami berikan. Nah inilah hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
yang menjadi tantangan kami sebagai seperti yang dinyatakan oleh informan
aparat pemerintah kelurahan agar kedepan sebagai berikut :
bisa memaksimalkan akuntabilitas “Sebagai pemberi pelayanan kami
pelayanan sehingga semua warga telah memberikan pelayanan yang sebaik-
masyarakat puas dengan kinerja yang kami baiknya kepada masyarakat yang
berikan.” (Informan no. 3) melakukan pengurusan di kantor kelurahan.
“Setiap program atau kebijakan Apa yang dibutuhkan masyarakat kami
pelayanan publik yang dilakukan oleh berikan dengan cermat, akurat dan
aparat pemerintah kelurahan Tingkulu akuntabel. Kami juga memberikan
masih kurang baik, pelayanannya masih pelayanan secara terbuka kepada semua
kurang terbuka atau transparansinya kurang pihak yang melakukan pengurusan,
baik. Dalam mengurus berkas di kelurahan sehingga apa yang menjadi kendala dapat
pelayanan yang diberikan berbelit-belit, ada kami atasi bersama antara pemerintah
saja berkas yang kurang. Kami sebagai dengan masyarakat. Pelayanan yang kami
masyarakat kurang paham dengan berikan tidak pandang bulu, semua
persyaratan yang harus dipenuhi dalam masyarakat sama dimata kami. Konsep
pengurusan berkas karena aparat keadilan menjadi prioritas kami agar semua
pemerintah kurang memberikan informasi. masyarakat dapat merasakan pelayanan
Nanti ketika ada yang diurus baru mereka yang kami berikan. Namun demikian ada
akan memberikan informasi, itupun masih beberapa laporan dari masyarakat yang
kurang jelas sehingga kami harus bolak- kurang puas dengan pelayanan yang kami
balik melengkapi persyaratan berkas berikan seperti adanya aparat yang masih
tersebut.” (Informan no.4) kurang paham dengan alur pengurusan
Pernyataan informan nomor 3 dan 4 surat-menyurat, hal ini terjadi karena
tersebut diatas menunjukkan bahwa masih beberapa aparat memang masih baru dan
kurangnya akuntabilitas pelayanan yang masih menyesuaikan dengan lingkungan
diberikan pemerintah kelurahan Tingkulu kerja yang ada kelurahan Tingkulu.”
dikarenakan kurangnya informasi yang (Informan no. 5)
diberikan aparat pemerintah kelurahan “Pemberian pelayanan publik yang
kepada masyarakat. diberikan oleh aparat pemerintah kelurahan
3. Kualitas Layanan masih belum sepenuhnya terbuka dan
Kualitas layanan merupakan faktor memadai. Sebagian aparat sudah
penting dalam menjelaskan kinerja memberikan pelayanan dengan baik namun
organisasi pelayanan publik. Banyak sebagian lagi masih kurang cermat serta
pandangan negatif yang terbentuk kurang komunikatif. Ketika kita mengurus
mengenai organisasi publik karena berkas di kantor kelurahan ada aparat yang
ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas memberikan informasi yang simpang siur,
pelayanan yang diberikan. Kotler (1994) Beberapa aparat juga sering berbeda
dalam (H Surjadi 2009) mengartikan pendapat mengenai proses pengurusan
kepuasan pelanggan adalah tingkat tersebut. Ada aparat pemerintah kelurahan
perasaan seseorang setelah membandingkan yang dalam pengurusan berkas yang kami
kinerja yang ia rasakan dibandingkan masukkan memproses berkas tersebut agak
dengan harapan. lama, nanti diberikan uang pelicin baru
Hasil wawancara dalam penelitian berkasnya akan cepat diproses. Saya tidak
ini menunjukkan bahwa tingkat kualitas berani memberikan nama, takut akan
menjadi masalah suatu hari nanti.” dibutuhkan masyarakat. Sebagai
(Informan no. 6) masyarakat kami cukup puas dengan
4. Responsivitas program-proogram tersebut karena memang
Responsivitas merupakan program tersebut sangat membantu kami.
kemampuan untuk mengenal kebutuhan Dalam pelaksanaannya terkadang ada
masyarakat, menyusun agenda dan prioritas kendala yang dihadapi seperti kurangnya
pelayanan serta mengembangkan program- fasilitas-fasilitas penunjang yang ada
program sesuai dengan kebutuhan dan sehingga pelayanan yang diberikan sedikit
aspirasi masyarakat. Secara singkat terlambat, namun masih bisa diatasi
responsivitas merupakan daya tanggap bersama. Intinya kami cukup puas dengan
pemberi layanan kepada keinginan dan pelayanan yang diberikan aparat
harapan masyarakat sebagai penerima pemerintah kelurahan Tingkulu.” (Informan
layanan. Dalam pelayanan publik, no.8)
responsivitas sangat dibutuhkan karena hal Dari hasil wawancara dengan
tersebut merupakan salah satu bukti dari informan nomor 7 dan 8 tersebut diatas,
kemampuan pemberi layanan untuk dapat diketahui bahwa tingkat responsivitas
mengenali kebutuhan masyarakat. pelayanan publik aparat pemerintah
Hasil wawancara menunjukkan kelurahan Tingkulu sudah cukup baik.
bahwa tingkat responsivitas dalam Masyarakat sudah cukup puas dengan
pelaksanaan tugas fungsi dan wewenang rosponsivitas aparat pemerintah kelurahan
aparat pemerintah kelurahan Tingkulu dalam memberikan pelayanan publik
sudah cukup baik. Berikut hasil wawancara kepada masyarakat.
dengan informan : 5. Responsibilitas
“Pemerintah Kelurahan wajib Responsibilitas menjelaskan
merespon semua kebutuhan masyarakat apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-
yang diberikan. Selama ini kami selalu prinsip administrasi yang benar dengan
merespon kebutuhan masyarakat dengan kebijakan birokrasi, baik yang eksplisit
program-program yang dibutuhkan maupun implisit (Lenvine dalam Dwiyanto
masyarakat sesuai dengan kondisi yang ada. 2002). Oleh sebab itu responsibilitas bisa
Dan jika ada peningkatan volume pekerjaan dalam suatu ketika berbenturan dengan
dalam pelayanan kepada masyarakat, kami responsivitas. Responsibilitas dapat dilihat
sebagai aparat pemerintah kelurahan terus dari bagaimana respon masyarakat terhadap
berusaha yang terbaik untuk memenuhi sebuah pelayanan yang diberikan atau
kebutuhan-kebutuhan masyarakat tersebut. dilakukan aparat pemerintah kelurahan.
Meskipun dalam penyelenggaraannya ada Dari hasil wawancara menunjukkan
kendala yang kami dapati namun selama ini bahwa tingkat responsibilitas aparat
kami mampu mengatasinya dengan baik. pemerintah kelurahan dalam pelaksanaan
Kendala yang sering dihadapi bersifat pelayanan publik di kantor kelurahan
teknis seperti kekurangan sarana dan Tingkulu masih kurang baik. Hal ini
prasarana namun itu tidak menjadi dikarenakan faktor sumberdaya manusia
halangan bagi kami untuk terus berusaha yang masih kurang kompeten atau masih
memberikan pelayanan yang terbaik bagi belum memadai. Berikut hasil wawancara
masyarakat kelurahan Tingkulu.” (Informan dengan informan sebagai berikut :
no. 7) “Secara umum sejauh ini
“Selama ini pemerintah kelurahan penyelenggaraan pelayanan publik masih
telah melaksanakan program-program yang belum sesuai dengan keinginan masyarakat,
masih ada keluhan-keluhan dari masyarakat dilihat apakah pelayanan tersebut
tentang proses itu berlangsung seperti mengalami peningkatan atau tidak. Dalam
kurangnya informasi yang didapat warga penelitian ini kinerja pemerintah kelurahan
ataupun aparat yang belum mengetahui dalam meningkatkan pelayanan publik di
dengan pasti bagaimana prinsip-prinsip kantor kelurahan Tingkulu Kota Manado
administrasi di kantor kelurahan. Saya diukur dari indikator yaitu Produktivitas,
melihat hal ini terjadi karena pelaksanaan Akuntabilitas, Kualitas Layanan,
pelayanan publik masih membutuhkan Responsivitas, dan Responsibilitas.
petugas yang berkompeten atau SDM dari Berdasarkan hasil penelitian
petugas pemberi layanan masih kurang dengan menggunakan 5 indikator yang
mampu. Jika SDM dari petugas pemberi telah dibahas sebelumnya, maka dapat
layanan sudah memadai maka ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut :
penyelenggaraan pelayanan akan berjalan 1. Diukur dengan indikator
sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi Produktivitas,
yang benar. Walaupun kendala dari petugas kebijakan/program/kegiatan yang
pemberi layanan masih ada, tapi masih bisa dilakukan pemerintah kelurahan
diatasi sehingga proses pelayanan masih Tingkulu belum maksimal
dapat berjalan.” (Informan no. 9) disebabkan sering terjadi
Dari hasil wawancara diatas dapat penundaan waktu penyelenggaraan
diketahui bahwa responsibilitas pelayanan pemberian pelayanan karena
publik dikantor kelurahan Tingkulu masih disesuaikan dengan situasi dan
kurang baik dikarenakan faktor SDM yang kondisi yang terjadi. sehingga dapat
masih belum memadai serta adanya aparat disimpulkan bahwa produktivitas
yang terlambat datang atau keluar kantor pelayanan pemerintah kelurahan
pada jam kerja sehingga waktu yang Tingkulu masih kurang baik.
digunakan untuk mengurus berkas menjadi 2. Diukur dengan indikator
lebih lama. Akuntabilitas, menunjukkan bahwa
Dari keseluruhan hasil penelitian masih kurangnya akuntabilitas
diatas dapat memberikan kesimpulan pelayanan yang diberikan
bahwa kinerja pemerintah kelurahan pemerintah kelurahan Tingkulu
Tingkulu dalam meningkatkan pelayanan dikarenakan kurangnya informasi
publik masih kurang baik dilihat dari yang diberikan aparat pemerintah
indikator kinerja yang dipakai yaitu : (1) kelurahan kepada masyarakat.
Produktivitas, (2) Akuntabilitas, (3) kualitas 3. Diukur dengan indikator Kualitas
layanan, (4) Responsivitas, (5) Layanan, Masih kurangnya kualitas
Responsibilitas. Dari 5 indikator kinerja layanan disebabkan oleh adanya
yang digunakan, 4 indikator menunjukkan aparat kelurahan yang masih baru
kinerja yang kurang baik dan 1 indikator dan masih menyesuaikan dengan
yang menunjukkan kinerja cukup baik. lingkungan kerja yang ada
kelurahan Tingkulu serta ada pula
KESIMPULAN DAN SARAN aparat yang dalam pengurusan
A. Kesimpulan berkas sengaja memperlambat
Kinerja pemerintah dalam prosesnya agar diberikan imbalan
meningkatkan pelayanan publik adalah atau uang pelicin untuk
hasil kerja atau pencapaian kerja dari mempercepat pengurusan berkas
pegawai dalam melakukan pelayanan sehingga hanya kalangan
administrasi yang prima sehingga dapat masyarakat menengah keatas yang
pengurusan berkasnya lebih cepat kinerja aparat pemerintah dapat meningkat.
dibandingkan masyarakat Adapun saran yang dapat diberikan yaitu :
menengah kebawah. 1. Pengadaan sarana dan prasarana
4. Diukur dengan indikator serta fasilitas pendukung yang
Responsivitas, pelayanan publik diperlukan dalam penyelenggaraan
aparat pemerintah kelurahan pelayanan publik.
Tingkulu sudah cukup baik. 2. Dalam memberikan pelayanan
Masyarakat sudah cukup puas hendaknya lebih transparan lagi
dengan responsivitas aparat dan menjalin komunikasi yang baik
pemerintah kelurahan dalam dengan masyarakat.
memberikan pelayanan publik 3. Meningkatkan kualitas SDM dari
kepada masyarakat. aparat pemerintah kelurahan
5. Diukur dengan indikator melalui pendidikan dan pelatihan.
Responsibilitas, pelayanan publik 4. Meningkatkan disiplin waktu kerja
dikantor kelurahan Tingkulu masih aparat pemerintah kelurahan.
kurang baik dikarenakan faktor
SDM yang masih belum memadai DAFTAR PUSTAKA
serta adanya aparat yang terlambat Dwiyanto Agus, 2002, Reformasi Birokrasi
datang atau keluar kantor pada jam Publik di Indonesia, Yogyakarta:
kerja sehingga waktu yang Gajah Mada University Press
digunakan untuk mengurus berkas
menjadi lebih lama. Pasolong, Harbani, 2008, Kepemimpinan
6. Secara Keseluruhan, Dilihat dari Birokrasi, Makasar : Alfabeta.
indikator kinerja yang dipakai
untuk mengukur kinerja pemerintah Pasolong, Harbani, 2008, Teori
kelurahan yaitu : Produktivitas, Administrasi Publik, Makasar :
Akuntabilitas, Kualitas Layanan, Alfabeta.
Responsivitas, dan Responsibilitas.
Dari 5 indikator kinerja yang Pasolong, Harbani, 2012, Metode
digunakan, 4 indikator Penelitian Administrasi Publik,
menunjukkan kinerja yang kurang Makasar :.
baik dan 1 indikator yang
menunjukkan kinerja cukup baik. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya
Jadi dapat disimpulkan bahwa Manusia dan Produktivitas Kerja.
kinerja pemerintah kelurahan Bandung : Mandar Maju.
Tingkulu dalam meningkatkan
pelayanan publik masih kurang Sugiyono, 2010 Metode Penelitian
baik. kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
B. Saran Penerbit Alfabeta.
Berdasarkan hasil penelitian ini
yakni kinerja pemerintah kelurahan dalam Supranto, J. (2001). Statistik Teori dan
meningkatkan pelayanan publik di Aplikasi. Cetakan kedua. Jakarta:
kelurahan Tingkulu Kota Manado masih Erlangga
kurang baik. Maka dari itu diperlukan
upaya-upaya untuk dapat memperbaiki atau Surjadi. H, 2009, Pengembangan Kinerja
meningkatkan pelayanan publik sehingga Pelayanan Publik, PT. Refika
Aditama Bandung
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman
Sumber Lain : Umum Penyususnan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pemerintah
tentang Pelayanan Publik (Pasal 5 ayat 1,
Pasal 5 ayat 4, Pasal 5 ayat 7) Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor
Keputusan Menteri Pendayagunaan 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman
Aparatur Negara Nomor Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik

You might also like