You are on page 1of 1

Abstrak

Permasalahan yang timbul pada sistem pertanian sangatlah kompleks pada saat ini.
Sistem pertanian yang dapat dijadikan acuan sekarang ini adalah Agroekosistem.
Agroekosistem dapat dikatakan suatu kesatuan yang menyeluruh antara unsur lingkungan
hidup yang saling mempengaruh yang berkaitan penuh dengan pertanian secara menyeluruh
atau luas. Tentunya pengelolaan pertanian menggunakan agroekosistem membutuhkan
perencanaan. Dalam melakukan analisis lahan agroekosistem, pengamatan dilakukan di
Agrotechno Park, Jatikerto, Malang. Pengamatan dilakukan pada lahan monokultur pepaya,
lahan monokultur jeruk, agroforestry dengan tutupan lahan sengon dan kopi serta
agroforestry sengon dan rumput gajah. Pengambilan data meliputi 3 aspek, diantaranya aspek
budidaya tanaman, kondisi tanah, dan hama penyakit tanaman. Pengambilan data aspek
budidaya tanaman meliputi wawancara dengan narasumber untuk data analisis 4 prinsip
agroekosistem, dan pengamatan suhu, kelembaban relatif, intensitas matahari, dan suhu
tanah. Pengambilan data untuk mendukung analisis tingkat kualitas agroekosistem diperlukan
data sampel tanah. Pengujian sampel tanah yang dilakukan meliputi pengukuran pH tanah,
pengukuran berat basah dan berat kering seresah maupun understory, berat isi tanah, serta
berat jenis tanah. Sedangkan, data pendukung lain adalah pengamatan hama dan penyakit.
Tingkat serangan penyakit diketahui menggunakan metode skoring dan pengamatan hama
dilakukan dengan menangkap dengan tangan maupun dengan alat bantu sweepnet. Pada
aspek budidaya, analisis keberhasilan agroekosistem menggunakan pendekatan 4 prinsip
agroekosiste yaitu Produktivitas, Stabilitas, Keberlanjutan, dan Kemerataan. Hasil yang
diperoleh dari lahan monokultur pepaya, belum mencapai hasil sesuai prinsip.
Ketidakberhasilan dapat dibuktikan dengan tingkat kemerataan masih rendah yang diperoleh
petani. Pada lahan monokultur jeruk, menunjukkan kesesuaian syarat tumbuhnya. Pada lahan
agroforestry sengon dan rumput gajah maupun agroforestry sengon dan kopi produksinya
mampu memberikan hasil yang lebih bagi petani. Dapat ditarik kesimpulan, penerapan
agroekosistem di Agrotecno Park Jatikerto perlu pengelolaan yang lebih baik lagi agar dalam
masing-masing aspek dapat memenuhi kriteria yang telah tertuang pada prinsip
agroekosistem.
Kata kunci: Agroekosistem, agroforestry, Prinsip agroekosistem

You might also like