You are on page 1of 1

LAPORAN PRATIKUM MIKOLOGI KE- 4

Pemeriksaan Fungi Usapan Bulu tikus Got


Yunani Sri A.H.
P1337434116087
Reguler B
A. Identifikasi fungi usapan bulu tikus yang telah ditanam pada media PDA

3
2

1. Hifa bersepta
Warna koloni : putih bercak kehitaman, kuning 2. Sporangium
Koloni Aspergilus Sp. pada media PDA 3. sporangiospora

B. Taksonomi Fungi Aspergilus Sp.


Kingdom : Myceteae
Divisi : Amastigomycota
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Euroticeae
Genus : Aspergillus

C. Pembahasan
Aspergillus merupakan jamur yang mampu hidup pada medium dengan derajat
keasaman dan kandungan gula yang tinggi. Jamur ini dapat menyebabkan pembusukan pada buah-buahan
atau sayuran. Aspergillus ada yang bersifat parasit, ada pula yang besifat
saprofit. Aspergillus yang bersifat parasit menyebabkan penyakit Aspergillosis pada unggas
karena mengeluarkan racun aflatoksin (Karmana, 2007).
Aspergillus sp sering ditemukan pada bahan pakan yang disimpan di dalam gudang
dengan kelembaban tinggi. Aspergillus sp dianggap patogen karena dapat menyebabkan suatu
penyakit saluran pernafasan, radang granulomatosis pada selaput lendir, mata, telinga, kulit,
meningen, bronchus dan paru-paru (handajani dan purwoko, 2008).
Aspergillosis merupakan penyakit sistem pernapasan yang disebabkan oleh infeksi
jamur dari genus Aspergillus. Penyakit ini sering menyerang ayam, kalkun, burung liar dan
burung dalam sangkar (Fadilah, 2011Aspergillus merupakan salah salah satu kapang yang berasal dari class
Ascomycota, dapat dikenali dengan adanya struktur konidia yang berbentuk oval, semi bulat, atau bulat.
Konidia melekat pada fialid dan fialid melekat pada bagian ujung konidiofor yang mengalami
pembengkakan atau disebut vesikel (Hafsari dan Isma, 2013).
Menurut Pramono (1987) Aspergillus sp dapat tumbuh dalam medium yang mengandung karbohidrat
seperti Sabouraud’s Dextrosa Agar (SDA) yang telah di tambah antibiotika, koloni akan tumbuh dalam
waktu 2-7 hari. Pertumbuhan Aspergillus sp. Dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur,
cahaya, air, oksigen dan karbohidrat.
Pada praktikum digunakan sampel usapan bulu tikus got lalu ditanam pada media PDA ( Potato
Dextrosa Agar ) lalu diinkubasi pada kondisi lembab selama 7 hari. Setelah 7 hari, hasil biakan yang telah
tumbuh diambil dengan ose lurus lalu diletakkan pada objk glass dan diamati dibawah mikroskop. Dari
hasil pengamatan didapatkan Sporangium berbntuk seperti payung, hifanya brsepta dan sporangiospora.
Jamur ini mirip dengan Rhizopus yang membedakan adalah pada akar semunya. Pada jamur yang teramati
tidak ditemukan rhizoid. Sehingga jamur ini di identifikasi sebagai Aspergilus sp.
D. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum disimpulkan bahwa jamur yang didapat pada apusan bulutikusgot adalah Aspergilus
Sp.
E. Daftar Pustaka
Hastiono, S. 1986. Hubungan antara tingginya populasi Aspergillus sp Patogenik pada pakan dan bahan-
bahan lainnya dengan tingkat kejadian Aspergillosis pada unggas.
Penyakit Hewan.18 (31): 49-53.
Tyasningsih, W. 2010. Potensi pakan sebagai sumber pencemaran Aspergillus Spp. Penyebab
Aspergillosis pada unggas. Vetenaria medika. 3(1): 31-34.
Hayani, N. 2017 . Isolasi Aspergilus Sp. Pada Paru-Paru Ayam Kampung. Aceh : Universitas Syiah
Kuala.

You might also like