You are on page 1of 10

PROMOSI KESEHATAN

Satuan acara penyuluhan (sap)


MEReNCANakan KEBUTUHAN BELAJAR
USIA REMAJA

Disusun oleh :
ELKARISNA NOVIA LAMBA’
Po.71.4.201.15.1.012
Tingkat ii-a

Politeknik kesehatan kemenkes makassar


Prodi d-iv keperawatan
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEBUTUHAN ANAK USIA REMAJA

Pokok bahasan : Pentingnya Pendidikan Seks Dini Untuk Usia Remaja


Hari, tanggal :
Waktu : 30 menit
Tempat : SMA Nurkarya Tidung Makassar
Sasaran : Para siswa SMA Nurkarya Tidung Makassar

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan pendidikan seks dini di remaja desa gedang rw 03 porong sidoarjo
dapat mengethui tentang bahaya seks.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penyuluhan para remaja dapat:
a. Mengetahui tentang bahaya seks bebas
b. Mendemonstrasikan pentingnya bahaya seks bebas

III. Materi Pembelajaran


a. Latar Belakang
b. Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
e. Pengertian Pendidikan Seks
f. Bahaya Seks Bebas
g. Menghindari Seks Bebas
h. Faktor Penyebab Seks Bebas

IV. Metode Pembelajaran


a. Demonstrasi
b. Diskusi
V. Kegiatan

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Mempersiapkan peserta, -
Pendahuluan 5 menit alat, tempat dan pemateri
oleh tim
Pembukaan acara oleh Mengikuti pembukaan
moderator dengan antusias
Penyampaian materi oleh Peserta mengikuti sesi
penyaji: penyampaian materi
a. Pentingnya menjaga dengan antusias
lingkungan
Pelaksanaan 10 menit
b. Resiko dari lingkungan
yang kotor
c. Penyakit yang ditimbulkan
dari lingkungan yang kotor
Peserta memperhatikan
10 menit Sesi Dskusii demonstrator dengan
antusias
Penutup 5 menit Penutup -

VI. Media
1. Materi SAP

VIII. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan media dan tempat
b. Pengorganisasian dilakukan 1 hari sebelumnya
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya
b. Peserta antusias terhadap penjelasan tentang pentignya pendidikan seks dini
c. Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu mengerti dan memahami :
a. Tentang Pentingnya Pendidikan Seks
b. Bahaya Seks Bebas
c. Menghindari Seks Bebas
d. Faktor Penyebab Seks Bebas
MATERI SAP
PENTINGNYA PENDIDIKAN SEKS DINI UNTUK REMAJA

1 Pendidikan Seks
Pendidikan Seks terdiri dari dua segi:
Pertama, pengetahuan secara biologis yang termasuk dalam pengetahuan alat-alat
reproduksi perempuan dan laki-laki, proses reproduksi yaitu kehamilan dan kelahiran,
serta pengetahuan dan pemahaman cara penularan PMS dan HIV/AIDS.
Kedua, pengetahuan dengan pendekatan sosial/psikologis yang membahas soal seks,
perkembangan diri, soal kontrasepsi, mengenal perilaku seksual beresiko dan hak-hak
manusia untuk keselamatan kita serta keputusan untuk melakukan hubungan seks.
Menurut World Health Organisation (Organisasi Kesehatan Dunia), Pendidikan Seks
seharusnya tidak terbatas sampai pengetahuan biologis, tetapi berperan untuk melindungi
kesehatan dan keamanan masyarakat lewat pendidikan. Pendidikan seks yang benar harus
memasukkan unsur-unsur hak asasi manusia sehingga akan merupakan pendidikan akhlak
dan moral juga. Oleh karena itu Pendidikan Seks sering didampingi ajaran agama, iman
dan norma-norma yang ditentukan masyarakat. Materi yang masuk kurikulum atau diajar
di sekolah tentu saja dipengaruhi oleh norma-norma masyarakat, dan mencerminkan apa
yang masyarakat inginkan untuk mengajar anak-anaknya. Kebanyakan penduduk
Indonesia beragama Islam, lalu Kristen, Katolik, dan Hindu-Buda dan norma-norma yang
sesuai dengan agama tersebut memang berada di sistem sekolah, di ajaran maupun sikap-
sikapnya.
Saat ini, kekurangan informasi yang benar tentang masalah seks akan memperkuatkan
kemungkinan remaja percaya salah paham yang diambil dari media massa dan teman
sebaya. Akibatnya, kaum remaja masuk ke kaum beresiko melakukan perilaku berbahaya
untuk kesehatannya. Dengan 87.5% remaja perkotaan SMP dan 66.0% remaja perkotaan
SMA.
Ternyata di satu pihak, ruang sekolah merupakan satu segi masyarakat yang mampu
bertindak memberikan Pendidikan Seks kepada kaum remaja Indonesia dan ruang sekolah
merupakan suatu lingkungan yang memperkenalkan kaum remaja kepada masalah dan
‘bahayanya’ seks, dengan begitu ruang sekolah mampu melindungi kaum remaja dari
resiko ini dengan informasi. Fakta-fakta ini memperkuatkan kebutuhan remaja untuk
menerima Pendidikan Seks yang mengajar informasi yang benar tentang seks.
2. Bahaya Seks Bebas
Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh pengaruh teknologi yang semakin modern
dan bisa juga disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor intern yang berasal dari dalam
diri sendiri dan faktor ekstern yang bisa berasal dari pengaruh lingkungan. Bahaya-bahaya
seks bebas dikalangan remaja antara lain adalah:
1. Beberapa penyakit yang siap mendatangi seperti, herpes, HIV Aids, Raja singa, dan
penyakit lainnya. Penyakit ini tentu sudah diketahui sangat membahayakan dan sampai
sekarang masih belum ada obatnya.
2. Hamil di luar pernikahan akan menimbulkan permasalahan baru, apabila anda masih
kuliah atau sekolah tentu saja orang tua anda akan sangat kesal kepada anda. Dan anda
pun takut untuk jujur kepada orang tua anda dan pasangan anda, akhirnya anda
memutuskan untuk melakukan dosa baru yaitu aborsi ataupun bunuh diri.
3. Apabila anda menikah di usia muda, permasalahan yang belum siap anda hadapi akan
datang, seperti masalah keuangan, masalah kebiasaan, masalah anak.
4. Nama baik keluarga akan tercoreng oleh sikap anda. Keluarga anda akan menghadapi
masalah yang anda buat apabila anda mendapatkan efek buruk dari seks bebas ini.
5. Apabila anda hamil dan pasangan anda tidak mau bertanggung jawab, apa yang akan
anda lakukan?. Akan banyak pikiran buruk yang akan mengganggu anda. Seperti ingin
bunuh diri, berpikir tidak rasional yang mengakibatkan gangguan mental atau gila.
3. Menghindari Seks Bebas
Anak yang kurang diperhatikan orang tua maka tidak menutup kemungkinan si anak
akan mencari kesenangan di luar rumah sesuai dengan keinginan mereka sendiri dan di
tambah lagi dengan adanya pengaruh dari teman sebaya yang biasa melakukan seks bebas
maka tidak menutup kemungkinan anak mengikuti gaya hidup teman tersebut jika tidak
mau disebut gak gaul. Ada beberapa solusi untuk menghindari seks bebas, di antaranya:
Pertama, membuat regulasi yang dapat melindungi anak-anak remaja dari tontonan
yang tidak mendidik. Perlu dibuat aturan perfilman yang memihak kepada pembinaan
moral bangsa. Oleh karena itu Rancangan Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi
(RUU APP) harus segera disahkan.
Kedua, orangtua sebagai penanggung jawab utama terhadap kemuliaan perilaku anak,
harus menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dalam keluarganya. Kondisi
rumah tangga harus dibenahi sedemikian rupa supaya anak betah dan kerasan di rumah.
Ketiga, kembali kepada orang tua harus mengembangkan komunikasi dengan anak
yang bersifat suportif. Komunikasi ini ditandai lima kualitas; openness, empathy,
supportiveness, positivenes, dan equality.
Keempat, orang tua harus menunjukkan penghargaan secara terbuka dan hindari
kritik. Jika terpaksa, kritik itu harus disampaikan tanpa mempermalukan anak dan harus
ditunjang dengan argumentasi yang masuk akal.
Kelima, orang tua haruslah melatih anak-anak untuk mengekspresikan dirinya.
Orangtua harus membiasakan diri bernegosiasi dengan anak-anaknya tentang perilaku dari
kedua belah pihak.
Keenam, ketahuilah bahwa walaupun saran-saran di sini berkenaan dengan
pengembangan harga diri, semuanya mempunyai kaitan erat dengan pengembangan
intelektual. Proses belajar biasa efektif dalam lingkungan yang mengembangkan harga
diri. Intinya, hanya apabila harga diri anak-anak dihargai, potensi intelektual dan
kemandirian mereka dapat dikembangkan.
Keteladanan orangtua juga merupakan faktor penting dalam menyelamatkan moral
anak. Orangtua yang gagal memberikan teladan yang baik kepada anaknya, umumnya
akan menjumpai anaknya dalam kemerosotan moral dalam berperilaku.
Seks bebas yang terjadi di kalangan remaja sudah sangat meresahkan kita semua.
Prilaku seks bebas itu dapat dicegah melalui keluarga,sehendaknya orang tua lebih
memperhatikan anak-anaknya apalagi anak yang baru beranjak dewasa dan memberi
pengertian pada anak tentang apa itu seks dan akibatnya jika seks itu dilakukan. Seks
bebas itu juga dapat dicegah melalui keinginan diri sendiri, remaja harus lebih memikirkan
akibat sebelum berbuat paling tidak remaja lebih meningkatkan lagi iman dan lebih
meningkatkan keimanan pada tuhan. Pemerintah juga sangat berperan dalam usaha
penanggulangan seks bebas dikalangan remaja seperti mengadakan penyuluhan di sekolah
dan membuat UU khusus bagi anak-anak yang melakukan pelanggaran akan berpikir lagi
sebelun berbuat pelanggaran.
4. Faktor Penyebab Seks Bebas
Kenakalan remaja belakangan ini sering kita lihat di kota-kota sangat memprihatinkan
sekali, semuanya ini bukan hanya disebabkan oleh faktor remaja itu sendiri tetapi ada lagi
faktor lain yang mendasarinya. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang
melakukan sex bebas yaitu:
1. Orang tua
Kurangnya bimbingan dan pengawasan orang tua sudah pasti akan membuat anak
menjadi liar, orang tua yang terlalu percaya kepada anak tanpa mengetahui aktivitas
yang dilakukan oleh anak-anaknya merupakan tindakan yang salah yang berakibat fatal
bagi si anak sendiri. Bahkan bukan tidak mungkin sebenarnya orang tua sendiri yang
menjerumuskan anaknya, sebagai contoh misalnya, orang tua merasa malu kalau
anaknya yang sudah SMA ataupun sudah remaja belum punya pacar, pasti akan
ditanya, akhirnya si anak cari pacar, awalnya mungkin biasa saja, ke tokok buku, atau
sesekali ke cafe. Lalu pelan-pelan naik pangkat pegang tangan, lalu naik pangkat lagi,
dan meningkat ke lainnya. Orang tua yang terlalu otoriter juga tidak baik bagi
perkembangan psikologi anak, ketika ia mendapatkan sekali kebebasan ia lupa
segalanya.
2. Lingkungan/teman
Sekuat apapun kita mempertahankan diri kalau lingkungan dan orang-orang
terdekat kita tidak mendukung kita, bukan tidak mungkin kita yang akhirnya terikut
dengan mereka. Contohnya seorang pecandu narkoba awalnya cuma ikut-ikutan dengan
teman-temannya dan sekedar iseng, begitu juga dengan sex bebas.
3. Uang
Di zaman sekarang ini uang adalah segala-galanya, tolok ukur seseorang ada pada
uang, kehormatan, harga diri semua diukur dengan uang. Makanya orang-orang yang
kebutuhannya tidak terpenuhi mencari penghasilan tambahan dengan cara seperti itu,
dengan iming-iming uang semua menjadi tidak berarti. Apa yang harampun dihalalkan.
4. Iman yang lemah
Seseorang yang tidak punya iman dihatinya sudah pasti dia tidak tahan dengan
godaan duniawi yang memang berat, sekecil apapun godaan itu apalagi godaan berat.
5. Ketagihan
Sex sama seperti orang makan, kebutuhan mutlak setiap orang. Tetapi kalau dia
tidak dikelola dengan benar akibatnya bisa gawat. Sekali saja mencoba pasti akan mau
lagi, dan mau lagi, sama seperti kecanduan.
Berbagai perilaku seksual pada remaja yang belum saatnya untuk melakukan
hubungan seksual secara wajar antara lain dikenal sebagai :
1. Masturbasi atau onani yaitu suatu kebiasaan buruk berupa manipulasi terhadap alat
genital dalam rangka menyalurkan hasrat seksual untuk pemenuhan kenikmatan
yang seringkali menimbulkan goncangan pribadi dan emosi.
2. Berpacaran dengan berbagai perilaku seksual yang ringan seperti sentuhan, pegangan
tangan sampai pada ciuman dan sentuhan-sentuhan seks yang pada dasarnya adalah
keinginan untuk menikmati dan memuaskan dorongan seksual.
3. Berbagai kegiatan yang mengarah pada pemuasan dorongan seksual yang pada
dasarnya menunjukan tidak berhasilnya seseorang dalam mengendalikannya atau
kegagalan untuk mengalihkan dorongan tersebut ke kegiatan lain yang sebenarnya
masih dapat dikerjakan.
5. Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dimana seseorang berpindah dari kanak-kanak
menjadi dewasa, dalam masa ini berbagai perubahan jasmaniah, rohaniah, dan sosial
terjadi dengan jelas. Perubahan itu biasanya disertai oleh bernacam-macam problema yang
timbul karena tidak dipersiapakannya jiwa remaja untuk menghadapi perubahan tersebut
ditambah lagi dengan tidak dimengertinya orang tua, guru dan masyarakat tentang ciri
pertumbuhan remaja itu sendiri dan oleh sebab itu timbul berbagai problema remaja dan
bila problema itu tidak terselesaikan maka akan muncul kenakalan remaja. Oleh sebab itu
sangat dibutuhkan perhatian orang tua dan masyarakat dalam menghadapi problema
remaja agar tidak menjurus pada kenakalan remaja. Pemerintah seharusnya lebih
memperhatikan remaja yaitu dengan memberi kemudahan bagi remaja dalam pendidikan
seperti memudahkan administrasi keuangan sekolah bagi anak yang tidak mampu
sehingga keuangan sekolah akan sedikit terbantu dan remaja tidak terjerumus pada
kejahatan.
DAFTAR PUSTAKA

http://amaliandini.wordpress.com/2010/07/02/for-you-and-for-me/
Andriezens.2008.Upaya Penanggulan Perilaku Seks dikalangan Remaja.Web.
http://www.mahk0ta’s.com
http://biologytamansiswa.blogspot.com/2011/02/seminar-pendidikan-seks-remaja-di-
kab.html
http://www.samaggi-phala.or.id/naskah-dhamma/pendidikan-seks-untuk-remaja/

You might also like