Professional Documents
Culture Documents
Penyusun
1
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2
PUISI LAMA……….................................................................................................... 3
Pengertian ........................................................................................................................ 3
Ciri-ciri........................................................................................................................... 3
Klasifikasi ......................................................................................................................... 4
PUISI BARU…………........................................................................................................ 8
Pengertian…… ................................................................................................................. 8
Ciri-ciri.......................................................................................................................... 8
Jenis-jenis Puisi Baru………..................................................................................... 9
14
KUMPULAN PUISI……............................................................................................
Puisi Pahlawan ................................................................................................................ 14
Puisi Guru................................................................................................................... 20
Puisi Berantai……………………………………………...................................................... 26
Puisi Ibu…………………………………………………………………………........................ 35
2
PUISI LAMA
A. PENGERTIAN PUISI LAMA
Secara bahasa, kata “Puisi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari
kata “Poite s” yang artinya pembangun, pembuat atau pembentuk. Secara
umum, Puisi adalah sebuah karya sastra berupa seni tertulis yang merupakan
bentuk ungkapan perasaan penulisnya melalui bahasa yang terikat dengan
irama, mantra, rima dan penyusunan lirik serta bait. Puisi merupakan karya
sastra yang mementingkan bunyi, struktur dan makna yang ingin
disampaikan. Jadi dapat dikatakan bahwa puisi mewujudkan penggunaan
bahasa sebagai sebuah seni yang memiliki kualitas estetika (keindahan).
Puisi Lama adalah salah satu karya sastra berupa puisi yang masih
terikat dengan aturan – aturan baku tertentu dalam pembuatannya. Aturan –
Aturan itu sendiri berhubungan dengan kata, baris, bait, rima dan irama
dalam puisi tersebut.
3
C. KLASIFIKASI
1. Pantun
Pantun merupakan salah satu karya sastra jenis puisi lama yang
sangat luas dan dikenal dalam bahasa-bahasa nusantara yang terdiri dari
sampiran dan isi. Istilah kata “Pantun” berasal dari bahasa Jawa kuno, yakni
“tuntun” yang artinya menyusun atau mengatur. Pada dasarnya, pantun
merupakan bentuk karya sastra yang terikat aturan-aturan persajakan serta
memiliki rima dan irama yang indah. Selain itu, pantun juga memiliki arti
dan makna yang penting. Awalnya, pantun hanya berupa sebuah ungkapan
secara lisan. Namun seiring perkembangan zaman, pantun sudah disajikan
dalam bentuk tertulis.
Pantun merupakan puisi lama yang bersajak a-b-a-b dimana tiap baris
terdiri dari 8 – 12 suku kata, tiap baitnya terdiri dari 4 baris, 2 baris utama
merupakan sampiran, 2 baris lagi merupakan isi.
Contoh pantun adalah :
Burung pipit jarang bersua
Bahkan sampai dia mati
Jangan pernah melawan orang tua
Mereka itu harus dihormati
4
2. Mantra
Mantra adalah jenis puisi lama berupa bunyi, suku kata, kata atau
kumpulan kata yang dipercaya mampu menciptakan perubahan spiritual.
Penggunaan mantra dapat bervariasi tergantung filsafat dan kebudayaan dari
tempat penggunaan mantra. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Mantra didefinisikan sebagai susunan kata berunsur puisi (rima dan irama)
yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contoh mantra adalah :
Gelang-gelang si gali-gali
Malukut kepala padi
Air susu keruh asalmu jadi
Aku sapa tidak berbunyi
Contoh mantra di atas dipercaya mempunyai kekuatan sebagai obat sakit
perut.
3. Karmina
Karmina atau yang juga sering disebut dengan “pantun kilat”adalah
salah satu puisi lama yang memiliki ciri seperti pantun, tetapi hanya terdiri
dari 2 baris dalam satu baitnya dan bersajak a-a. Karmina biasanya
digunakan untuk mengungkapkan perasaan secara langsung. Baris pertama
pada karmina merupakan sampiran dan baris kedua berupa isi, setiap baris
terdiri dari 8 – 12 suku kata dan 4 – 8 kata.
Contoh karmina :
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci
5
4. Seloka
Seloka adalah salah satu jenis puisi lama yang digunakan untuk
menyampaikan sindiran, ejekan, atau sendagurau dalam bentuk pepatah.
Biasanya seloka terdiri atas 2 baris panjang yang dibuat menjadi bentuk 4
baris, umumnya setiap baris terdiri dari 18 suku kata (2x9). Jika terdiri lebih
dari 1 bait, maka terdapat hubungan antara isi dalam setiap baitnya. Contoh
Seloka :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
5. Talibun
Talibun adalah jenis puisi lama seperti pantun yang memiliki jumlah
baris lebih dari 4 (6, 8, 10, ...-20). Talibun juga memiliki sampiran dan isi,
setengah dari satu bait talibun merupakan sampiran dan setengahnya lagi
adalah isi. Setiap barisnya terdiri dari 8 – 12 suku kata. Talibun memeiliki
sajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya sesuai dengan jumlah
baris dari talibun tersebut.
Contoh talibun :
Untuk apa memakai sandal
Jalan sebentar kaki memar
Sakitnya itu menimbulkan luka
Untuk apa mencari orang terkenal
6
6. Syair
Syair adalah jenis puisi lama yang tiap bairnya terdiri atas empat
baris dan memiliki akhir bunyi yang sama untuk masing-masing baris
tersebut. Syair dapat digunakan untuk menyamaikan hal-hal yang
berkaitan dengan segala hal. Syair hanya memiliki isi dan tidak memiliki
sampiran, pola rimanya adalah a-a-a-a.
Contoh Syair :
Wahai ananda dengarlah pesan
Pakai olehmu sifat anak jantan
Bertanggung jawab dalam perbuatan
Beban dipikul pantang dielakkan
7. Gurindam
Gurindam adalah jenis puisi lama yang terdiri dari dua bait
dengan tiap baitnya terdiri dari 2 baris kalimat dengan sajak a-a. Jumlah
suku kata dalam sebuah gurindam biasanya 10-14 suku kata dalam satu
baris. Gurindam membahas tentang hubungan sebab akibat, biasanya
baris pertama merupakan sebab dan baris kedua merupakan akibat.
Contoh gurindam :
Barang siapa tidak memiliki agama
Pastilah sesat hidupnya di dunia
Agar hidupmu tidak sesat dunia dan akhirat
Maka cepatlah engkau bertaubat
7
PUISI BARU
A. PENGERTIAN PUISI BARU
Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat dengan aturan-
aturan baku tertentu dalam pembuatan atau pembacaannya. Artinya
puisi baru merupakan jenis puisi yang bebas, tidak terikat dengan aturan
terkait jumlah suku kata, jumlah kata, jumlah baris, rima (sajak)
ataupun jumlah bait dalam pembuatannya. Berdasarkan
perkembangannya, terdapat dua jenis puisi, yaitu Puisi Baru dan Puisi
Lama, nah puisi baru ini merupakan puisi bebas, sedangkan puisi lama
adalah puisi yang terikat dengan aturan-aturan tertentu seperti yang
telah dijelaskan di halaman sebelumnya.
8
C. JENIS-JENIS PUISI BARU
1. Berdasarkan Bentuk
Jenis-jenis puisi berdasarkan bentuknya dibagi menjadi :
a. Distikon, jenis puisi yang tiap baitnya terdiri dari 2 baris.
b. Terzina, jenis puisi baru yang tiap baitnya terdiri dari 3 baris.
c. Kuatrain, jenis puisi baru yang tiap baitnya terdiri dari 4 baris.
d. Kuint, jenis puisi baru yang tiap baitnya terdiri dari 5 baris.
e. Sektet, jenis puisi baru yang tiap baitnya terdiri dari 6 baris.
f. Septime, jenis puisi baru yang tiap baitnya terdiri dari 7 baris.
g. Oktaf, jenis puisi baru yang tiap baitnya terdiri dari 8 baris.
h. Soneta, jenis puisi baru yang terdiri dari 14 baris dibagi menjadi dua
bentuk. 8 Baris pertama membentuk dua bait dengan masing-masing
4 baris tiap baitnya, sedangkan 6 baris selanjutnya membentuk dua
bait dengan masing-masing 3 baris tiap baitnya.
2. Berdasarkan Isi
Berdasarkan isinya, puisi baru dapat dibagi menjadi beberapa jenis
seperti berikut ini.
A. Balada
Balada adalah puisi baru yang berisi kisah/cerita tentang sesuatu
(sesuatu, seseorang).
Puisi yang tergolong jenis ini perhatikan puisi yang berjudul “ Balada
Matinya Aeorang Pemberontak”. karya Sapardi Djoko Damono
9
B. Himne
Himne adalah puisi baru yang berisi pujaan terhadap Tuhan, tanah air,
atau pahlawan. Perhatikan kutipan puisi berikut ini!
Bahkan batu-batu yang keras dan bisu
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati
(Saini S.K)
C. Ode
Ode adalah puisi baru yang berisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)
10
D. Epigram
Epigram adalah puisi baru yang berisi tentang tuntunan atau ajaran hidup.
Contoh:
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.
(Iqbal)
E. Romans
Romans adalah puisi baru yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
Contoh:
DIRIMU DI HIDUPKU
Terima kasih…
karna kau telah hadir untukku,
ku harap ini akan selamanya
Terima kasih…
karna kau telah ada dalam hidupku
11
ku harap ini akan abadi,
ku harap kau rasa apa yang ku rasa
(Heni Oktafiani)
F. Elegi
Elegi adalah puisi baru yang berisi luapan kesedihan.
Contoh:
12
G. Satire
Satire adalah puisi baru yang berisi sindiran atau kritik.
Contoh:
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidad penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian.
(Rendra)
13
KUMPULAN PUISI
A. PUISI PAHLAWAN
14
Kerinduan Pertiwi
15
MAAFKAN KAMI, PAHLAWANKU
16
BAMBU RUNCING
17
UNTUKMU PAHLAWAN INDONESIAKU
Demi negri…
Engkau korbankan waktumu..
Demi bangsa…
Rela kau taruhkan nyawamu..
Maut menghadang di depan..
Kau bilang itu hiburan..
Hari-hari mu di warnai..
Pembunuhan dan pembantaian..
Dan dihiasi Bunga-bunga api..
Mengalir sungai darah di sekitarmu..
18
UNTUK PAHLAWAN NEGRIKU
Untuk negriku…
Hancur lebing tulang belulang..
Berlumur darah sekujur tubuh..
Bermandi keringat penyejuk hati…
Demi darahmu…
Demi tulangmu…
Aku perjuangkan negriku..
Ini Indonesiaku…
19
B. PUISI GURU
20
TERIMAKASIH GURU
Kaulah pembimbingku……
Kaulah pengajarku……
Kaulah pendidikku……
Guru……
Itulah julukanmu……
Yang tak pernah bosan dalam……
Mengajar dan membimbingku…
Guru……
Tanpa dirimu aku akan hancur……
Tanpa dirimu aku akan sengsara……
Tanpa dirimu aku akan sesat……
Guru……
Terima kasih……
Atas segala jasa-jasamu……
21
GURU MAAFKANLAH
Namun..
22
HAKIKAT BELAJAR
Ya..
Kita juga belajar keramah tamahan dari semut..
Yang selalu mengucapkan salam damai saat jumpa sahabatnya.
Serta kegotong royongan mereka dalam bekerja..
Kita juga belajar dari persaudaraan kekal..
Wahai jiwa..
Betapa dunia ini selalu berkembang dan terbentang jadi guru..
Bagai Nabi Daud yang bernyanyi bersama angin dan burung-burung..
Bersama bukit lembah dan gunung-gunung…
Hatiku pun ingin selalu bernyanyi..
Mendengarkan lagu-lagu rohani puja-puji Illahi…
23
LIRIK UNTUK GURU
24
Guruku Nomor Satu
25
C. PUISI BERANTAI
PERJUANGAN, PERCINTAAN, DAN KEMERDEKAAN
Format :
*Tema Puisi A : Perjuangan.
*Tema Puisi B : Percintaan.
*Tema Puisi C : Kemerdekaan.
A
Seuntai sajak perjuangan buat generasiku…..
B
Seuntai sajak ASMARA buat kekasihku….
C
Seuntai sajak KEHIDUPAN TERNAK AYAMKU…
A
Pada pertengahan agustus 45,
Kami bangkit merebut Kemerdekaan….
Kami siramkan DARAH PERJUANGAN
Tapi aku masih BERBARING diatas…
B
Kekasihku…
Aku tak meyangka engkau begitu tega melakukan itu…
Kau putuskan cintaku uang suci
Ingin rasanya aku melumat kembali…….
C
Pantat ayamku….
Kini tampak membesar…
Sebentar lagi telur akan keluar lewat…
26
A
Celah – celah benteng perjuangan…
Akan ku hancurkan penjajah…
Aku muak , aku benci kekerasan
Dan ingin rasanya kubunuh…
C
Ayamku ………
B
Kau sia siakan cintaku….Dulu kala cinta kita bersemi….
Kau merengkuh dalam dekapanku….
Dan kini………..
A
Hanya tinggal setetes darah…
Tapi aku masih berdiri kokoh…
Kutantang seribu penjajah…
Dengan sebilah pedang pedang dikananku…
Seujung keris dikiriku….
Aku hancurkan ……………
B
Surat cinta yang kau kirim dulu….
Kini masih tersimpan dibuku diary…
Kubiarkan semua kenangan…
Tapi aku tak mampu mengeluarkan………….
C
Telur –telur ayamku…
Yang besar – besar
Sebentar lagi menetas……..Dan aku akan bayak mempunyai….
A
27
Mayat –mayat yang terbujur kaku…
Dengan penuh luka didada…
Kalau maut mengancamku Aku takan berpaling dari……….
B
Matamu…
Yang besar bagai bola bekel…
Tapi kini hanya tinggal…………
C
Bulu ayamku…
Tumbuh satu persatu Kini kulihat membesar…
Oh …..betapa bahagia hatiku…
Ayamku …………
A
Kubunuh kau … kau penghianat….
Aku pimpin laskar perjuangan Takan gentar oleh seribu…….
B
Bayangan cintamu yang biru…
Dan kini kau berpaling dari………
C
Kotoran ayamku…
Yang menyebarkan aroma jingga….
Aku peternak ayam setiap hari kujual ayamku di…….
A
Medan perang …
Darah membasahi bumi pertiwi…
Tempat Pahlawan membela negerinya….
Demi kemerdekaan ……..
28
B
Cintaku Pada seorang yang bergayut dihatiku…
Tapi kandas ditengah jalan…
Hingga terbayang …………..
C
Tai ayamku…
Keras seperti…….
A
Dada ku Kau tusuk..
Walau maut akan …..
B
Mencari cintaku….
Dulu begitu pasrah dalam rengkuhanku
Kau hanya mendekap…..
C
Ayamku …..Begitu besar jasamu padaku…
Kau merubah hidupku dari kemiskinan menjadi…
A
Keberingasan….Dalam membunuh musuh…
Aku berteriak lantang dengan menggenggam ………
B
Sepucuk surat cinta…
Kini hanya kenangan…
Aku tak mudah melupakan kala kita sama-sama………..
C
Bertelur Ayamku kini bertelur lagi
Kuperhatikan telurmu keluar dari…….
A
29
Moncong senapan musuh…
Dan kulihat panser musuh….
Yang mulai mengeluarkan …………..
B
Janji tuk sehidup semati… Bulan bintang menjadi saksi cinta kita…
Kasih kala ku menatap mu….
Daku teringat…
C
Pantat ayamku….
Akankah kau mengeluarkan……
A
Aku… Berdiri diantara erangan dan rintihan…
Kudengar diantara….
B
Kidung asmara…
Gamelan cinta bertalu talu…
Diantara dua hati menyatu..
Kasih.., kau hanya memberikan sebagian ….
C
Telur-telurmu…
Satu demi satu dan….
A
Meledak ……
Dorrrrrrrrrrrrrr!!!!!!!!!!!!!!!!
Tapi aku masih berdiri menantang Kugenggam bambu runcing
bertahta merah putih….
Aku bermandikan darah perjuangan….
Namun aku tak menyangka…
30
B
Kau jual murah cintamu…
Lalu kau berpaling dariku Kau anggap hina diriku…
Walau diriku tak mapu…..
C
Beranak lagi…
Sudah sekian lama telurmu menetas lagi…
Ayamku aku harap kau………….
A
Kenang kenanglah kami …..Yang tinggal tulang diperut bumi…
Kami berbaring diantara…..
B
Cinta dan dusta…
Berbaur jadi Satu..
Kurelakan kau pergi dariku…
Dan aku hanya berkata…..
C
Ayamku…
Bertelur lagi buatku…
Semakin bayak telurmu…
Hatiku semakin senang…
Karena hanya engkau yang mampu…….
A
Membunuh musuh musuhku Sambil memegang ujung tombak…
Aku berteriak……
B
Sayang………
31
Biar kau baca puisi puisiku…
Sekalipun cinta kita telah……..
C
Kujual dipasar… Dan kini tinggal ayamku yang masih kecil…
Bermain dengan lucunya….
Betapa senang hatiku melihat…..
A
Darah yang berceceran…
Kubiarkan merah putih menjulang, diangkasa…
Pertanda perjuangan mencapai puncak…..
B
Asmaraku…
Dulu tumbuh bersemi..
Kini layu ditrpa panas cintamu
Kasih…, kudo’akan kamu…..
C
Dimakan ayam…Hinga kini tumbuh membesar dan menjadi…..
A
Pahlawan, dalam berjuang demi bangsanya…
Sungguh besar jasamu…ooooohh………
B
Kekasihku Biar aku sendiri menatap masa depan untuk…
C
Bertelur sebanyak mungkin…
Hingga kau banyak mempunyai….
A
Pejuang kemerdekaan tanah air kita….
Dan aku harus berhasil jadi salah satu orang yang….
32
B
Berhasil dalam bercinta…
Tapi kau selalu menghindar bila kutatap wajahmu….
Dan kau selalu….
C
Menyodorkan pantatmu…
Yang siap bertelur….
Kau sibuk mencari tempat untuk …………..
A
Membunuh musuh…
Aku pertaruhkan nyawaku….
Karena aku pahlawan…..
B
Yang menderita karena …
Cinta Kasih ….,sebagai tanda perpisahan
Ingin rasanya…
Aku memandangmu dalam dalam,
dan……………
C
Kukeluarkan telur telurmu …
Aku sangat bahagia walau hanya sekejap melihatnya…
Ingin rasanya telur itu…………….
A
Kutusuk dengan sebilah pedang…
Sambil aku berteriak ………………
B
Cintaku kandas ditengah jalan…. Hingga akhirnya…………
33
C
Dierami oleh induknya…
Ooooooooohhhh ….,ayamku….seandainya……..
B
CINTA DITOLAK DUKUN
BERTINDAK………..
A
TIDAAAAAAAKKKK………..TIIIIIIDAKKKKKK
Itu Tidak Mungkin… . Biar kau pergi bersama yang lain Aku akan
BERKATA
A,B dan C :
MERDEKA………………!!!!!!!!!!!!
34
D. PUISI IBU
Dosaku Ibu
35
Terimakasih Atas Cinta Kasihmu Ibu
Ibu …
Kebahagiaan dan keberhasilan tidak akan pernah aku dapatkan..
Jika tidak atas bimbingan dan nasehat yang terus engkau taruhkan..
Kesuksesan yang kini teraih tak lain hanyalah dari doa-doa yang engkau
panjatkan.
Perhatianmu selalu bersama cinta dan kasih mengalir lembut…
Kesejukan embun pagi tertandingi dengan ketulusamu..
Aku tidak tau apa jadinya jika engkau menuntut itu semua..
Mungkin aku hanya diam membisu dan tidak tau bagaimana membalasnya..
Kasih sayangnya tidak akan pernah terbeli oleh siapapun..
Hadirnya tidak akan pernah terganti oleh sosok permaisuri sekalipun..
36
Maafkan Aku Ibu
37
Ulang Tahun Ibu
Bunda..
Engkau pecahkan kegalauan yang selalu membuatku jatuh..
Engkau bagai penopang raga yang mulai runtuh..
Engkau memberi semua yang kami butuhkan..
Tapi kami, ketika engkau butuhpun kami belum menyadari..Bunda..
Kau buang waktumu tanpa lelah untuk kami..
Kau buat kasih sayang itu menjadi kebiasaan yang sering kami lupakan..
Engkau memberi tanpa kami meminta..
Engkau guyurkan siraman kasih yang tiada tandingannya..
Bunda..
Andai perasaan ini sepeka hatimu.,.setegas kasihmu..
Semampu dan selalu ada untuk kami anakmu..
Kan kurubah segala yang menajadi kesalmu..
Kan ku coba merengkuh rasa yang sering kau berikan kepadaku..
Trimakasih Bunda..
Terimakasih telah menjagaku hingga dewasa..
Memberikanku seluruh cinta tanpa putus asa..
Dengan cintamu, aku merasakan kekuatan yang sungguh luar biasa..
Terimakasih ibu..
Engkau telah membesarkan dan membersamaiku..
Dalam suka dan duka kita hadapi bersama..
Kebersamaan ini indah bagai bunga tumbuh di musim semi..
Memberi pemandangan sejukkan hati para insani..
39
DAFTAR PUSTAKA
40