You are on page 1of 5

PENATALAKSANAAN DIARE

No. Dokumen : 001/SOP/B/P2P-Diare/VI/2015

Tanggal Terbit : 01 Juni 2015

SOP No. Revisi :-


Tgl. Mulai berlaku : 01 Juni 2015
Halaman : 1/5
UPT PUSKESMAS dr. Bartolomius Silvanus L
TANJUNG PALAS UTARA NIP. 19830811 201101 1 003

Pengertian  Diare adalah penyakit di saat tinja atau feces berubah menjadi lembek atau cair yang
biasa terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam , diare adalah penyebab paling umum
kematian Balita
 Penanganan pasien dengan keluhan Diare non spesifik adalah tata laksana penanganan
pasien dengan keluhan B.A.B encer, lebih sering dari biasanya (lebih dari 3 kali dalam
24 jam) dan tidak disertai dengan darah dan lendir
Tujuan  Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare
Kebijakan 1. SK Kepala UPT. Pimping No. 001/440/SK/A/IV/2015
Tentang Penetapan Jenis Pelayanan
2. SK Kepala UPT. Pimping No. 001/440/SK/A/IV/2015
Tentang Pengendalian Dokumen dan Rekam Medik
3. SK Kepala UPT. Pimping No. 001/440/SK/A/IV/2015
Tentang Data dan Informasi
4. SK Kepala UPT. Pimping No. 001/440/SK/A/IV/2015
Tentang Medkom menanggapi keluhan
5. SK Kepala UPT. Pimping No. 001/440/SK/A/IV/2015
Tentang pengelolaan dan Pelaksanaan Program
6. SK Kepala UPT. Pimping No. 001/440/SK/A/IV/2015
Tentang monitoring Pengelolaan dan Pelaksanaan Program
7. Undang – Undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
8. PP No.40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
9. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1501/Mentri/Per/X/2010 tentang jenis Penyakit
menular tertentu yang dapat menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
10. Undang-Undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular serta PP No. 40 tahun
1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
Referensi  Buku pedoman penyelidikan dan penanggulangan kejadian luar biasa penyakit menular
dan keracunan pangan ( pedoman epidemiologi penyakit ) edisi revisi tahun 2011 katalog
Terbitan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2011.
Prosedur A. Kreteria Struktur
a. Ruangan tindakan yang bersih
b. Tempat tidur dan alat-alta periksa
c. Kartu status pasien dan buku register tindakan
d. Petugas minimal 1 orang
B. Kreteria Proses
a. Petugas berada di ruang tindakan pukul 7.30
b. Petugas menyiapkan peralatan yang di perlukan
c. Petugas memanggil pasien dan meminta kartu status
d. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
PENATALAKSANAAN DIARE
No. Dokumen : 001/SOP/B/P2P-Diare/VI/2015
UPT PUSKESMAS Tanggal Terbit : 01 Juni 2015
TANJUNG PALAS UTARA No. Revisi :-
Halaman : 2/5

e. Petugas menentukan diagnosa klasifikasi diare dan menjelaskan kepada ibu


pasien tentang tanda-tanda bahaya akibat dehiddrasi serta mewajibkan pasien
kontrol dalam 3 hari.
f. Pasien lama ( kontrol dalam 3 hari ) dilihat perkembangan untuk terapi
selanjutnya.
g. Hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnosa ditulis di kartu status dan buku
register tindakan.
C. Kreteria Hasil
a. Angka kesakitan dan angka kematian karena diare dapat menurun.
D. Rencana terapi A ( Penangan diare di Rumah )
Jelaskan pada keluarga tentang 3 aturan perawatan di rumah :
a. Beri Cairan Tambahan ( sebanyak anak mau )
1. Jelaskan kepada ibu :
- Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
- Jika anak memperoleh Asi Eklusif, berikan oralit atau air matang
sebagai tambahan.
- Jika anak tidak memperoleh Asi Eklusif, berikan 1 atau lebih cairan
berikut : oralit, larutan gula garam, cairan makanan ( kuah sayur, air
tajim ) atau matang.
2. Anak harus di beri larutan oralit di rumah jika :
- Anak telah diobati dengan rencana B atau C dalam kunjungan ini.
- Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.
3. Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit beri ibu 6 bungkus oralit
( 200 Ml ) untuk di gunakan di rumah.
4. Tunjukan kepada ibu berapa banyak cairan termasuk oral yang harus di
berikan sebagai tambahan bagi kebutuhan cairannya sehari-hari.
- Sampai umur 1 tahun : 50 – 60 ml setiap kali berak.
- Umur 1 – 5 tahun : 100 – 200 ml setiap kali berak.
5. Katakan kepada ibu :
- Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari magkuk/cangkir /
gelas.
- Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan
lebih lambat.
- Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti.
b. Lanjutkan pemberian makanan
c. Jelaskan kapan harus kembali.
E. Rencana Terapi B ( penangan dehidrasi ringan/sedang dengan oralit )
Berikan oralit di klinik sesuai dianjurkan selama periode 3 jam
a. Tentukan jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama.
Umur Sampai 4 bln 4 – 12 12 – 24 bln 2 – 5 th
bln
Berat < 6 kg 6 - < 10 10- <12 kg 12 – 19 kg
Badan kg
Dalam 200 - 400 400 - 700 - 900 900- 1400
ml 700
PENATALAKSANAAN DIARE
No. Dokumen : 001/SOP/B/P2P-Diare/VI/2015
UPT PUSKESMAS Tanggal Terbit : 01 Juni 2015
TANJUNG PALAS UTARA No. Revisi :-
Halaman : 2/5

1. Jumlah oralit yang diperlukan ( dalam Jumlah ) dapat di hitung denga cara
BB ( dalam Kg ) x 75
2. Pemberian oralit menggunakan Umur hanya bila BB anak tidak diketahui
3. Jika anak menginginkan oralit lebih banyak dari pedoman di atas, berikan
4. Untuk anak umur kurang dari 6 bulan yang tidak menetek, berikan juga
100-200 ml air matang selama periode ini.
b. Tunjukan kepada ibu cara memberikan larutan oralit
1. Minumkan sedikit-sedikit tapi sering
2. Jika anak muntah tunggu 10 menit, kemudian lanjutkan kembali dengan
lebih lambat.
3. Lanjutkan asi selama anak mau.
c. Setelah 3 jam
1. Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasi
2. Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.
3. Mulailah memberi makan pada anak ini ketika masih di klinik.
d. Jika ibu memaksa pulang sebelum pengobatan selesai :
1. Tunjukan cara menyiapkan cairan oralit di rumah
2. Tunjukan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk
menyelesaikan 3 jam pengobatan.
3. Beri bungkus oralit yang cukup untuk dehidrasi, juga beri 6 bungkus sesuai
yang dianjurkan dalam rencana terapi A.
4. Jelaskan 3 aturan perawatan di rumah.
F. Pelayanan Tindak lanjut Diare
a. Disentri
1. Sesudah 2 hari ( periksa anak untuk diare ) Tanyakan :
- Apakah beraknya berkurang ?
- Apakah jumlah dalam tinja berkurang ?
- Apakah nafsu makan anak membaik ?
2. Tindakan
- Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi
- Jika frekuensi berak , jumlah dalam darah dalam tinja atau nafsu makan
tetap memburuk :
- Gantilah dengan Antibiotik oral pilihan kedua untuk shigella. Berikan
untuk 5 hari, anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari.
3. Pengecualian jika anak :
- Berumur < 12 bulan atau
- Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama atau
- Menderita campak dalam 3 bulan terakhir.
b. Diare Persisten
1. Tanyakan :
- Apakah Diare sudah berhenti ?
- Berapa kali anak mengeluarkan tinja lembek dalam sehari ?
2. Tindakan
- Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lenkap pada anak.
Berikan pengobatan yang diperlukan, selanjutnya rujuk.
- Jika diare sudah berhenti, katakan pada ibu untuk menerapkan anjuran
PENATALAKSANAAN DIARE
No. Dokumen : 001/SOP/B/P2P-Diare/VI/2015
UPT PUSKESMAS Tanggal Terbit : 01 Juni 2015
TANJUNG PALAS UTARA No. Revisi :-
Halaman : 2/5

pemberian makanan yang sesuai dengan umur anak.

ANAMNESA

PEMERIKSAAN FISIK

KLASIFIKASI DIARE

DEHIDRASI BERAT Lakukan Rencana Terapi C


Terdapat 2/> tanda berikut:
Jika ada kolera di daerah tersebut,
DERAJAT Letargis/tidak sadar Mata cekung
beri Antibiotik untuk kolera.
Tidak bisa minum/malas minum
DEHIDRA
SI Cubitanperut kembalinya sangat lambat.
Bila ada klasifikasi berat lain :

Diagram Alir  Rujuk SEGERA

( Minta ibu terus memberi


DEHIDRASI RINGAN/SEDANG
oralit selama dalam perjalanan
Terdapat 2/> tanda berikut:
ke RS)
Gelisah, rewel/ mudah marah
Mata cekung ,Haus, minum dengan lahap  Anak tetap
Lakukan diberi ASI
Rencana Terapi B
Cubitan perut kembalinya lambat Kunjungan ulang setelah 3 hari bila
tidak ada perbaikan.

LIHAT! RENCANA TERAPI A,B,C

TANPA DEHIDRASI Lakukan Rencana Terapi A


Tidak cukup tanda-tanda untuk
Kunjungan ulang setelah 3 hari bila
diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat
tidak ada perbaikan.
atau ringan/sedang.

DIARE PERSISTEN Atasi dehidrasi sebelum dirujuk,kec


DIARE > 14 Hr BERAT bila klasifikasi berat langsung rujuk
ke RS
(Ada dehidrasi)

DIARE PERSISTEN Nasihati ibu cara pemberian makan anak dg


(Tanpa dehidrasi) diare persisten. Kunjungan ulang setelah 3 hr.

DIARE DGN DARAH


DISENTRI Beri AB sesuai untuk Shigela, selama 5 hr.

DALAM TINJA Kunjungan ulang setelah 2 hr

Pada kunjungan ulang DIARE PERSISTEN dan DISENTRI, gunakan petunjuk


PELAYANAN TINDAK LANJUT DIARE!
PENATALAKSANAAN DIARE
No. Dokumen : 001/SOP/B/P2P-Diare/VI/2015
UPT PUSKESMAS Tanggal Terbit : 01 Juni 2015
TANJUNG PALAS UTARA No. Revisi :-
Halaman : 2/5

Unit Terkaid  Program P2P


 Program Kesehatan Lingkungan
 Program Promosi Kesehatan
 Unit IGD
Retribusi  Rawat jalan
 Rawat inap

Rekaman histori perubahan

NO Yang dirubah Isi Perubahan Tgl mulai di berlakukan

You might also like