Professional Documents
Culture Documents
Pengertian Diare adalah penyakit di saat tinja atau feces berubah menjadi lembek atau cair yang
biasa terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam , diare adalah penyebab paling umum
kematian Balita
Penanganan pasien dengan keluhan Diare non spesifik adalah tata laksana penanganan
pasien dengan keluhan B.A.B encer, lebih sering dari biasanya (lebih dari 3 kali dalam
24 jam) dan tidak disertai dengan darah dan lendir
Tujuan Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare
Kebijakan 1. SK Kepala UPT. Pimping No. 001/440/SK/A/IV/2015
Tentang Penetapan Jenis Pelayanan
2. SK Kepala UPT. Pimping No. 001/440/SK/A/IV/2015
Tentang Pengendalian Dokumen dan Rekam Medik
3. SK Kepala UPT. Pimping No. 001/440/SK/A/IV/2015
Tentang Data dan Informasi
4. SK Kepala UPT. Pimping No. 001/440/SK/A/IV/2015
Tentang Medkom menanggapi keluhan
5. SK Kepala UPT. Pimping No. 001/440/SK/A/IV/2015
Tentang pengelolaan dan Pelaksanaan Program
6. SK Kepala UPT. Pimping No. 001/440/SK/A/IV/2015
Tentang monitoring Pengelolaan dan Pelaksanaan Program
7. Undang – Undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
8. PP No.40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
9. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 1501/Mentri/Per/X/2010 tentang jenis Penyakit
menular tertentu yang dapat menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan.
10. Undang-Undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular serta PP No. 40 tahun
1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
Referensi Buku pedoman penyelidikan dan penanggulangan kejadian luar biasa penyakit menular
dan keracunan pangan ( pedoman epidemiologi penyakit ) edisi revisi tahun 2011 katalog
Terbitan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2011.
Prosedur A. Kreteria Struktur
a. Ruangan tindakan yang bersih
b. Tempat tidur dan alat-alta periksa
c. Kartu status pasien dan buku register tindakan
d. Petugas minimal 1 orang
B. Kreteria Proses
a. Petugas berada di ruang tindakan pukul 7.30
b. Petugas menyiapkan peralatan yang di perlukan
c. Petugas memanggil pasien dan meminta kartu status
d. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
PENATALAKSANAAN DIARE
No. Dokumen : 001/SOP/B/P2P-Diare/VI/2015
UPT PUSKESMAS Tanggal Terbit : 01 Juni 2015
TANJUNG PALAS UTARA No. Revisi :-
Halaman : 2/5
1. Jumlah oralit yang diperlukan ( dalam Jumlah ) dapat di hitung denga cara
BB ( dalam Kg ) x 75
2. Pemberian oralit menggunakan Umur hanya bila BB anak tidak diketahui
3. Jika anak menginginkan oralit lebih banyak dari pedoman di atas, berikan
4. Untuk anak umur kurang dari 6 bulan yang tidak menetek, berikan juga
100-200 ml air matang selama periode ini.
b. Tunjukan kepada ibu cara memberikan larutan oralit
1. Minumkan sedikit-sedikit tapi sering
2. Jika anak muntah tunggu 10 menit, kemudian lanjutkan kembali dengan
lebih lambat.
3. Lanjutkan asi selama anak mau.
c. Setelah 3 jam
1. Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasi
2. Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.
3. Mulailah memberi makan pada anak ini ketika masih di klinik.
d. Jika ibu memaksa pulang sebelum pengobatan selesai :
1. Tunjukan cara menyiapkan cairan oralit di rumah
2. Tunjukan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk
menyelesaikan 3 jam pengobatan.
3. Beri bungkus oralit yang cukup untuk dehidrasi, juga beri 6 bungkus sesuai
yang dianjurkan dalam rencana terapi A.
4. Jelaskan 3 aturan perawatan di rumah.
F. Pelayanan Tindak lanjut Diare
a. Disentri
1. Sesudah 2 hari ( periksa anak untuk diare ) Tanyakan :
- Apakah beraknya berkurang ?
- Apakah jumlah dalam tinja berkurang ?
- Apakah nafsu makan anak membaik ?
2. Tindakan
- Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi
- Jika frekuensi berak , jumlah dalam darah dalam tinja atau nafsu makan
tetap memburuk :
- Gantilah dengan Antibiotik oral pilihan kedua untuk shigella. Berikan
untuk 5 hari, anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari.
3. Pengecualian jika anak :
- Berumur < 12 bulan atau
- Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama atau
- Menderita campak dalam 3 bulan terakhir.
b. Diare Persisten
1. Tanyakan :
- Apakah Diare sudah berhenti ?
- Berapa kali anak mengeluarkan tinja lembek dalam sehari ?
2. Tindakan
- Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lenkap pada anak.
Berikan pengobatan yang diperlukan, selanjutnya rujuk.
- Jika diare sudah berhenti, katakan pada ibu untuk menerapkan anjuran
PENATALAKSANAAN DIARE
No. Dokumen : 001/SOP/B/P2P-Diare/VI/2015
UPT PUSKESMAS Tanggal Terbit : 01 Juni 2015
TANJUNG PALAS UTARA No. Revisi :-
Halaman : 2/5
ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
KLASIFIKASI DIARE