You are on page 1of 26

KDK

A. Sejarah Keperawatan
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan menentukan
mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi
tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang unik terhadap
bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan
advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kepada bentuk pelayanan professional
yang sesuai dengan standart dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan
yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.
lanjut
Keperawatan sebagai suatu pekerjaan sudah ada sejak manusia ada di bumi ini, keperawatan terus
berkembang sesuai dengan kemajuan peradaban teknologi dan kebudayaan. Konsep keperawatan
dari abad ke abad terus berkembang, berikut adalah perkembangan keperawatan di dunia :
1. Mother Instink
Pekerjaan keperawatan sudah ada sejak manusia diciptakan, keperawatan ada sebagai suatu naluri
(instink). Setiap manusia pada tahap ini menggunakan akal pikirannya untuk menjaga kesehatan,
menggurangi stimulus kurang menyengkan, merawat anak, menyusui anak dan perilaku masih
banyak perilaku lainnya.
2. Animisme
Manusia pada tahap ini memiliki keyakinan bahwa keadaan sakit adalah disebabkan oleh
arwah/roh halus yang ada pada manusia yang telah meninggal atau pada manusia yang hidup atau
pada alam ( batu besar, pohon, gunung, sungai, api, dll). Untuk mengupayakan penyembuhan atau
perawatan bagi manusia yang sakit maka roh jahat harus di usir, para dukun mengupayakan
proses penyembuhan dengan berusaha mencari pengetahuan tentang roh dari sesuatu yang
mempengaruhi kesehatan orang yang sakit. Setelah dirasa mendapatkan kemampuan, para dukun
berupaya mengusir roh dengan menggunakan mantra-mantra atau obat-obatan yang berasal dari
alam.
3. Keperawatan penyakit akibat kemarahan para dewa
Pada tahap ini manusia sudah memiliki kepercayaan tentang adanya dewa-dewa, manusia yang
sakit disebabkan oleh kemarahan dewa. Untuk membantu penyembuhan orang yang sakit
dilakukan pemujaan kepada para dewa di tempat pemujaan (kuil), dengan demikian dapat
dikatakan bahwa kuil adalah tempat pelayanan kesehatan.
4. Ketabiban
Mulai berkembang kemungkinan sejak ± 14 abad SM, pada masa ini telah dikenal teknik
pembidaian, hygiene umum, anatomi manusia.
5. Diakones dan Philantrop
Berkembang sejak ± 400 SM, para diakones memberikan pelayanan perawatan yang diberikan
dari rumah ke rumah, tugas mereka adalah membantu pendeta memberikan pelayanan kepada
masyarakat dan pada masa ini merupakan cikal bakal berkembangnya ilmu keperawatan
kesehatan masyarakat. Philantop adalah kelompok yang mengasingkan diri dari keramaian dunia,
dimana mereka merupakan tenaga inti yang memberikan pelayanan di pusat pelayanan kesehatan
(RS) pada masa itu.
6. Perkembangan ilmu kedokteran Islam
Pada tahun 632 Masehi, Agama Islam melalui Nabi Muhamad SAW dan para pengikutnya
menyebarkan agama Islam keseluruh pelosok dunia. Selain menyebarkan ajaran agama beliau
juga menyebarkan ilmu pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan pengobatan terhadap
penyakit (kedokteran).
7. Perawat terdidik ( 600 – 1583 )
Pada masa ini pendidikan keperawatan mulai muncul, dimana program itu menghasilkan perawat-
perawat terdidik. Pendidikan keperawatan diawali di Hotel Dien dan Lion Prancis yang kemudian
berkembang menjadi rumah sakit terbesar disana. Pada awalnya perawat terdidik diseleksi dari
para pengikut agama dimana tenaga mereka diperbantukan dalam kegiatan perawatan paska
terjadinya perang salib. Tokoh perawat yang terkenal pada saat (1182 – 1226) itu adalah St
Fransiscas dari Asisi Italia.
8. Perawat Profesional (abad 18 – 19)
Perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat sejak abad ini termasuk ilmu kedokteran dan
keperawatan. Florence Nightingale (1820-1910) adalah tokoh yang berjasa dalam pengembangan
ilmu keperawatan, beliau mendirikan sekolah keperawatan moderen pada tahun 1960 di RS St.
Thomas di London.

Melihat perkembangan keperawatan di dunia dengan kemajuannya dari tahap yang paling klasik
sampai dengan terciptanya tenaga keperawatan yang professional dan diakui oleh dunia
internasional tentu dapat dijadikan cerminan bagi perkembangan keperawatan di Indonesia.
Mengikuti perkembangan keperawatan di dunia, keperawatan di Indonesia juga terus
berkembang, adapun perkembangannya adalah sebagai berikut :
1. Seperti halnya perkembangan keperawatan di dunia, di Indonesia pada awalnya pelayanan
perawatan masih didasarkan pada naluri, kemudian berkembang menjadi aliran animisme, dan
orang bijak beragama.
2. Penjaga orang sakit (POS/zieken oppasser)
Sejak masuknya Vereenigge oost Indische Compagine di Indonesia mulai didirikan rumah sakit,
Binnen Hospital adalah RS pertama yang didirikan tahun 1799, tenaga kesehatan yang melayani
adalah para dokter bedah, tenaga perawat diambil dari putra pertiwi. Pekerjaan perawat pada saat
itu bukan pekerjaan dermawan atau intelektual, melainkan pekerjaan yang hanya pantas
dilakukan oleh prajurit yang bertugas pada kompeni. Tugas perawat pada saat itu adalah memasak
dan membersihkan bagsal (domestik work), mengontol pasien, menjaga pasien agar tidak
lari/pasien gangguan kejiwaan.
3. Model keperawatan Vokasional (abad 19)
Berkembangnya pendidikan keperawatan non formal, pendidikan diberikan melalui pelatihan-
pelatihan model vokasional dan dipadukan dengan latihan kerja.
4. Model keperawatan kuratif (1920)
Pelayanan pengobatan menyeluruh bagi masyarakat dilakukan oleh perawat seperti
imunisasi/vaksinasi, dan pengobatan penyakit seksual.
5. Keperawatan semi profesional
Tuntutan kebutuhan akan pelayanan kesehatan (keperawatan) yang bermutu oleh masyarakat,
menjadikan tenaga keperawatan dipacu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
dibidang keperawatan. Pendidikan-pendidikan dasar keperawatan dengan sistem magang selama
4 tahun bagi lulusan sekolah dasar mulai bermunculan.
6. Keperawatan preventif
Pemerintahan belana menganggap perlunya hygiene dan sanitasi serta penyuluhan dalam upaya
pencegahan dan pengendalian wabah, pemerintah juga menyadari bahwa tindakan kuratif hanya
berdampak minimal bagi masyarakat dan hanya ditujukan bagi mereka yang sakit. Pada tahun
1937 didirikan sekolah mantri higene di Purwokerto, pendidikan ini terfokus pada pelayanan
kesehatan lingkungan dan bukan merupakan pengobatan.
7. Menuju keperawatan profesional
sejak Indonesia merdeka (1945) perkembangan keperawatan mulai nyata dengan berdirinya
sekolah pengatur rawat (SPR) dan sekolah bidan di RS besar yang bertujuan untuk menunjang
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pendidikan itu diberuntukan bagi mereka lulusan SLTP
ditambah pendidikan selama 3 tahun, disamping itu juga didirikan sekolah bagi guru perawat dan
bidan untuk menjadi guru di SPR. Perkembangan keperawatan semakin nyata dengan
didirikannya organisasi Persatuan Perawat Nasional Indonesia tahun 1974.
8. Keperawatan profesional
Melalui lokakarya nasional keprawatan dengan kerjasama antara Depdikbud RI, Depkes RI dan
DPP PPNI, ditetapkan definisi, tugas, fungsi dan kompetensi tenaga perawat professional di
Indonesia. Diilhami dari hasil lokakarya itu maka didirikanlah akademi keperawatan, kemudian
disusul pendirian PSIK FK-UI (1985) dan kemudian didirikan pula program paska sarjana (1999).

B. Pengertian Keperawatan
Pada lokakarya nasional 1983 telah disepakati pengertian keperawatan sebagai berikut,
keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio psiko sosio spiritual
yang komprehensif yang ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sakit maupun
sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
Florence Nightingale (1895) mendefinisikan keperawatan sebagai berikut, keperawatan adalah
menempatkan pasien alam kondisi paling baik bagi alam dan isinya untuk bertindak.
Calilista Roy (1976) mendefinisikan keperawatan merupakan definisi ilmiah yang berorientasi
kepada praktik keperawatan yang memiliki sekumpulan pengetahuan untuk memberikan
pelayanan kepada klien.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keperawatan adalah upaya pemberian
pelayanan/asuhan yang bersifat humanistic dan professional, holistic berdasarkan ilmu dan kiat,
standart pelayanan dengan berpegang teguh kepada kode etik yang melandasi perawat
professional secara mandiri atau memalui upaya kolaborasi.

C. Definisi Perawat
Definisi perawat menurut UU RI. No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, perawat adalah mereka
yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu
yang dimiliki diperoleh melalui pendidikan keperawatan.
Tyalor C Lillis C Lemone (1989) mendefinisikan perawat adalah seseorang yang berperan dalam
merawat atau memelihara, membantu dengan melindungi seseorang karena sakit, luka dan proses
penuaan.
Definisi perawat menurut ICN (international council of nursing) tahun 1965, perawat adalah
seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan keperawatan yang memenuhi syarat serta
berwenang di negeri bersangkutan untuk memberikan pelayanan keperawatan yan bertanggung
jawab untuk meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan penderita sakit.

D. Tren Keperawatan
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun
2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional keluar dan masuk
ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan
masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang
maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat
khususnya aspek kesehatan baik yang berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan,
disamping meningkatnya angka kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi,
kurang gizi, dan kurangnya pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam
keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang
berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu
berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan
yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi
bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standart global internasional
dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional,
kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan
yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di Indonesia masih belum
menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan masih rendahnya peran perawat
professional, diantaranya :
1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985 pendidikan S1
keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat pada tahun 1869.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan., ( standart, bentuk praktik keperawatan, lisensi )
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan akan berdampak
negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan kesehatan “ sehat untuk
semua pada tahun 2010 “, maka solusi yang harus ditempuh adalah :
1. Pengembangan pendidikan keperawatan.
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan
professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan
keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan pendidikan keperawatan yang
menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini
masih terus ditata dalam hal SDM pengajar, lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang
pendidikan.
2. Memantapkan system pelayanan perawatan professional
Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi
praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan professional dalam
memberikan asuhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan
konsumen/klien.
3. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi dan
mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya.
Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat guna menciptakan suatu
organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan
kualitas kinerja dan harapan akan masa depan yang lebih baik serta meningkat.

Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik secara mandiri
ataupun melalui jalan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sangat penting dalam terwujudnya
pelayanan keperawatan professional. Nilai professional yang melandasi praktik keperawatan
dapat di kelompokkan dalam :
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri dari
a. Body of Knowledge
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
2. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan kode etik
keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989) pelayanan professional terhadap masyarakat
memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik.
Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :
a. Beneficience
selalu mengupayakan keputusan dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang terbaik dan tidak
merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair
Tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, social budaya, keadaan ekonomi dan
sebagainya, tetapi memprlakukan klien sebagai individu yang memerlukan bantuan dengan
keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity
Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu), selalu berusaha menepati
janji, memberikan harapan yang memadahi, komitmen moral serta memperhatikan kebutuhan
spiritual klien.
3. Otonomi, kendali dan tanggung gugat
Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan tindakan secara mandiri. Hak
otonomi merujuk kepada pengendalian kehidupan diri sendiri yang berarti bahwa perawat
memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi melibatkan kemandirian, kesedian mengambil
resiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat terhadap tindakannya sendiribegitupula sebagai
pengatur dan penentu diri sendiri.
Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap sesuatu atau seseorang. Bagi
profesi keperawatan, harus ada kewenangan untuk mengendalikan praktik, menetapkan peran,
fungsi dan tanggung jawab anggota profesi.
Tanggung gugat berarti perawat bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang dilakukannya
terhadap klien.

Kebutuhan Dasar Manusia

Kebutuhan Dasar Menusia menurut Susunan Tubuh Manusia


Tubuh kita, berdasarkan susunan wujud fisiknya, dapat dibagi menjadi 5 bagian. Bila kita
urutkan dari bawah ke atas maka urutannya adalah ke-5 bagian tersebut adalah: kaki, alat
kelamin, perut, dada dan kepala.
Dilihat dari segi kedokteran atau pun secara biologis, mungkin pembagian tersebut di atas
kurang tepat sesuai dengan masing-masing fungsi biologisnya, tetapi penulis mengajukan
pemikiran baru tentang 5 kebutuhan dasar manusia berdasarkan pembagian struktur tubuh
menjadi 5 bagian tersebut, yang penulis artikan sebagai kebutuhan keamanan, seks,
ekonomi, rohani dan inovasi, sehingga menjadi lebih mudah dipahami.
Bukan hanya dari sisi kita sebagai manusia saja, dari sisi hubungan antarpersonal dalam
masyarakat sosial, organisasi profit non-profit, bahkan hingga institusi negara pun, dalam
pemenuhan ke-5 KDM ini, masing-masing fungsi sebagai pribadi, organisasi, perusahaan
bahkan negara dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, dapat dipahami dengan
lebih mudah.
Masing-masing kebutuhan yang disebutkan sebelumnya, sebagaimana dalam teori psikologi
humanistiknya Maslow, 5 kebutuhan dasar tersebut pun harus dipenuhi secara linear, seperti
anak-anak tangga dalam susunan piramid, yang harus dinaiki step-by-step.
Tetapi ada perbedaan mendasar dalam teori Maslow dengan paradigma baru yang penulis
sampaikan, yaitu bahwa 5 KDM dalam paradigma baru ini, semua berpusat pada kebutuhan
nomor 3, yaitu kebutuhan ekonomi. Kebutuhan ekonomi ini harus dipenuhi terlebih dahulu
(walau tidak harus sepenuhnya), sebelum kebutuhan-kebutuhan lainnya, karena kebutuhan
ekonomi adalah seperti bensin dalam mobil. Tanpa bensin, mobil tidak akan dapat bergerak.
Demikian pula, manusia tanpa makanan dan minuman, tak mungkin bisa memenuhi
kebutuhan-kebutuhan lainnya.
1. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs), yaitu kebutuhan akan perlindungan keselamatan
terhadap bahaya atau kekerasan, setelah kebutuhan ekonomi, relatif (tidak harus sepenuhnya)
terpenuhi.
2. Kebutuhan Seks (Sex Needs), yaitu kebutuhan pelampiasan dorongan seksual, bagi mereka
yang sudah matang fungsi biologisnya. Kesalahan mendasar & fatal Sigmund Freud (1856-
1939) adalah menfokuskan pembahasan psikologinya bahwa semua KDM manusia bersala
dari kebutuhan seks ini. Tak dapat kita salahkan pandangan Freud tersebut, bila kita dapat
memahami keadaan sosial masyarakat di jamannya, yang sangat tabu membicarakan masalah
seks. Pandangan Freud adalah pemberontakannya kepada masyarakat di jamannya.
3. Kebutuhan Ekonomi (Economical Needs) timbul sejak seorang manusia lahir hingga
meninggalnya. Tanpa pemenuhan kebutuhan primer untuk fisik jasmani ini, seorang manusia
tak mungkin bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya. Kebutuhan ini harus
dipenuhi, sebelum kebutuhan-kebutuhan lainnya. Kebutuhan makanan dan minuman adalah
kebutuhan dasar, yang menjadi pusat kebutuhan fisik manusia.
4. Kebutuhan Rohani (Spritual Needs), yaitu kebutuhan akan penghargaan untuk
penghormatan diri, status, perhatian hingga penerimaan orang lain, yang muncul bila ketiga
kebutuhan sebelumnya telah dapat terpenuhi. Juga kebutuhan akan afiliasi, persahabatan serta
memberi dan menerima kasih sayang/dihargai dengan/dari/oleh orang lain dalam kehidupan
sosial masyarakat. Walaupun menurut Maslow kebutuhan sosial & prestise ini jarang dapat
dipuaskan, menurut penulis kebutuhan ke-4 inilah pokok permasalahan kemanusiaan
bermula, kepercayaan kepada kekuatan Dzat yang lebih segala-galanya dari pada dirinya,
tujuan hidup sebenarnya berada, dan obyek pendidikan yang seharusnya dilakukan. Dalam
sejarah para Nabi dan orang-orang besar, walaupun kebutuhan-kebutuhan lainnya
tidak/belum terpenuhi, tetapi kebutuhan rohaninya telah terpenuhi, sehingga mereka tetap
dapat terus bertahan hidup untuk mendidik masyarakat kaumnya, bahkan ditulis dengan tinta
emas dalam sejarah manusia. Jadi, selain kebutuhan jasmani manusia yang berpusat di perut,
kebutuhan ruhani manusia berpusat di hati, di rongga dada.
5. Kebutuhan Inovasi (Innovation Needs) merupakan kebutuhan terakhir apabila keempat
kebutuhan lainnya di atas telah terpenuhi, yang dapat mendorong perilaku seseorang untuk
dapat mempertinggi kemampuan kerja dengan mengoptimalkan fungsi akal untuk ber-
inovasi, salah satu kelebihan yang diberikan Pencipta khusus untuk manusia. Yang penulis
maksud dengan kebutuhan inovasi adalah kebutuhan optimalisasi fungsi akal untuk berpikir,
meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan baru untuk lebih memudahkan dirinya
dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Jadi R&D iptek yang penuh
inovasi iptek, tak akan dapat berjalan optimal, bila ke-4 kebutuhan lainnya sang manusia tak
terpenuhi terlebih dahulu.
Dalam perjalanan sejarah, kebutuhan ke-3 dan ke-4 sering ter-reduksi (tersatukan) menjadi 1
tingkat kebutuhan saja, kebutuhan ekonomi saja atau kebutuhan rohani saja, yang menjadikan
kehidupan manusia terpolarisasikan menjadi grup sekuler yang sepenuhnya mencari
kebahagiaan palsu di dunia saja, atau grup zuhud dengan menjadi ahli tasawuf, kependetaan,
kebiarawatian yang anti-dunia, dan hanya mengejar kebahagiaan di akherat saja. Yang terbaik
adalah grup yang tidak menafikan salah satunya, tetapi mereka yang dapat menyeimbangkan
ke-2 kebutuhan tersebut, antara kebutuhan perut (ekonomi, jasmani) dan kebutuhan hati
(ruhani).

Selanjutnya beberapa macam kebutuhan dasar manusia menurut Knowles yang dapat dijadikan
konsep dasar untuk pengembangan program pembelajaran pendidikan non formal, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan fisik. Kebutuhan ini adalah kebutuhan yang paling mudah dilihat. Dalam
hubungan dengan pendidikan, maka kebutuhan itu meliputi kebutuhan untuk melihat,
mendengar, beristirahat. Jika tulisan terlalu kecil, suara terlalu pelan, jika kursi terlalu
keras cenderung orang tidak terlalu merasa senang, sehingga tidak dapat
mengkonsentrasikan dirinya kepada proses pembelajaran. Kebutuhan fisik merupakan
sumber motivasi pada sebagian tindakan manusia.
2. Kebutuhan bertumbuh. Menurut para ahli psikologi dan psikiatri kebutuhan untuk
pertumbuhan dan berkembang merupakan kebutuhan yang paling dasar dan universal.
Hal ini terlihat pada anak-anak adanya dorongan untuk belajar berbicara, merangkak,
berjalan dan tumbuh dengan berbagai cara. Para remaja dan pemuda merasakan adanya
kebutuhan untuk melepaskan diri dari pengawasan orang tua. Gejala ini tidak hanya
terbatas pada masyarakat bebas seperti di negara-negara maju, tetapi di dalam masyarakat
primitive sekalipun gejala ini dapat ditemukan. Tidak dapat disangkal bahwa pada anak-
anak terdapat dorongan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang.
3. Kebutuhan akan keselamatan; kebutuhan akan keselamatan mencakup keselamatan fisik
dan psikologik seperti perlindungan atas ancaman harga diri. Kebutuhan ini mendorong
manusia untuk bersikap hati-hati dan waspada dalam suatu situasi asing. Kebutuhan ini
menyebabkan kita biasanya lebih merasa aman bekerja secara sistematik di dalam
lingkungan yang teratur. Setiap orang ingin mengetahhui dimana dan bagaimana
mendapatkan sesuatu, apa yang akan terjadi selanjutnya, kemana ia akan pergi. Ia lebih
cenderung bekerja menurut cara lama dari pada cara baru sekalipun mungkin lebih baik
hanya karena ia merasa lebih aman bekerja dengan cara yang lama itu. Karena itu
kebutuhan akan keselamatan perlu diketahui di dalam belajar sehingga dapat
memanfaatkannya untuk kepentingan belajar. Di satu pihak ia dapat menjadi pendorong
yang kuat atau dilain pihak ia dapat menjadi penghambat dalam belajar.
4. Kebutuhan akan pengalaman baru; sementara manusia mencari keselamatan, mereka juga
menciptakan ketegangan dalam bentuk petualangan yang mengasyikkan dan penuh
risiko. Orang cenderung menjadi bosan dengan yang rutin, terlalu monoton. Orang
membutuhkan pengalaman-pengalaman baru, mencari teman baru, dan ide baru.
Kebutuhan ini sangat penting untuk mendorong proses pembelajaran yang berhasil.
5. Kebutuhan untuk dikasihi; semua orang ingin disukai, meskipun cara yang ditempuh
untuk mencapainya kadang-kadang menunjukkan dorongan yang bertentangan. Ini
sesungguhnya adalah kebutuhan social, kebutuhan sesorang untuk berbuat sesuatu untuk
menyenangkan orang lain sekalipun dengan harus dengan pengorbanan diri sendiri, yang
menyebabkan ia mencari orang lain untuk bertukar minat pengalaman, kesenangan dan
kesusahan. Jika ia merasa tidak disukai yaitu kebutuhannya tidak terpuaskan, mungkin ia
mereaksi salah satu dari dua ujung yang ekstrim apakah dengan menarik diri atau secara
agresif menunjukan permusuhan atau mungkin juga ia mengambil jalan tengah dengan
bertingkah pura-pura setuju.
6. Kebutuhan untuk dikenal; setiap manusia merasa perlu untuk dihargai, dipuji dan
dihormati oleh orang lain. Keinginan ini mendorong orang untuk berusaha
memperoleh kedudukan di dalam kelompok social lembaga dan masyarakatnya.
Kebutuhan ini menyebabkan mereka mencari status dan perhatian. Orang yang
tidak berhasil memenuhi kebutuhan ini mungkin menderita simtom penarikan diri
atau sekali menampilkan diri, mencoba menarik perhatian orang lain. Kadang-
kadang sulit bagi seseorang untuk menerima kebutuhan pribadi yang mendalam
ini sebagai sesuatu yang normal atau alamiah, karena simtom-simtom perilakunya
yang begitu menyakitkan bahkan sampai merusak. Tetapi setiap orang yang ingin
menolong orang lain belajar harus menerima kebutuhan-kebutuhan personalitas
yang terdapat secara alamiah di dalam diri setiap orang sebagai sumber kekuatan
motivasi yang luar biasa untuk belajar. Kebutuhan Dasar Manusia Menurut
Abraham Maslow
Abraham Maslow membagi kebutuhan dasar manusia ke dalam lima tingkat
berikut:
1. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan paling dasar, antara lain
pemenuhan oksigen dan pertukaran gas, kebutuhan cairan (minuman), nutrisi
(makanan), eliminasi, istirahat dan tidur, aktivitas, keseimbangan suhu tubuh, dan
seksual.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan dibagi menjadi perlindungan fisik dan
perlindungan psikologis.
a. Perlindungan fisik meliputi perlindungan atas ancaman terhadap tubuh atau
hidup seperti penyakit, kecelakaan, bahaya dari lingkungan dan sebagainya.
b. Perlindungan psikologis, yaitu perlindungan atas ancaman dari pengalaman
yang baru dan asing. Misalnya, kekhawatiran yang dialami seseorang ketika
masuk sekolah pertama kali, karena merasa terancam oleh keharusan untuk
berinteraksi dengan orang lain dan sebagainya
3. Kebutuhan rasa cinta, yaitu kebutuhan untuk memiliki dan dimiliki, antara lain
memberi dan menerima kasih sayang, kehangatan, persahabatan, mendapat
tempat dalam keluarga, kelompok sosial, dan sebagainya.
4. Kebutuhan akan harga diri maupun perasaan dihargai oleh orang lain.
Kebutuhan ini terkait, dengan keinginan untuk mendapatkan kekuatan, meraih
prestasi, rasa percaya diri dan kemerdekaan diri. Selain itu, orang juga
memerlukan pengakuan dari orang lain.
5. Kebutuhan aktualiasasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dalam hierarki
Maslow, berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain/lingkungan serta
mencapai potensi diri sepenuhnya.

JENIS-JENIS ZAT GIZI

Zat gizi dapat digolongkan menjadi enam golongan yaitu Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin,
Mineral dan Air. Serat merupakan zat non gizi tapi sangat bermanfaat bagi tubuh

II. FUNGSI ZAT-ZAT GIZI

Makanan yang dikonsumsi pertama-tama berfungsi sebagai sumber energi. Zat makanan yang
dapat digunakan untuk energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Energi yang terkandung
dalam zat gizi dapat diukur menggunakan alat Bomb Calorimeter disebut energi pembakaran.
Karbohidrat dapat dihidrolisis menjadi glukosa yang merupakan energi utama bagi tubuh. Protein
dan lemak juga dapat memproduksi glukosa melalui proses glukoneogenesis.
Protein mempunyai fungsi utama sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan, pembentukan
senyawa esensial, regulasi keseimbangan air, mempertahankan netralitas tubuh, pembentukan
antibodi dan transport zat gizi. Bila kekurangan karbohidarat dan lemak dapat juga sebagai
sumber energi. Lemak berperan sebagai sumber energi, memberikan rasa kenyang yang lebih
lama, sebagai pembawa vitamin A,D,E,K dan dalam bahan makanan lemak akan meningkatkan
rasa enak dan juga menstimulir mengalirnya cairan pencernaan.
Vitamin B dan C merupakan vitamin larut dalam air, vitamin B1 (vitamin semangat) berperan
dalam metabolisme karbohidrat untuk pembentukan energi (sebagai koenzim), kekurangan
vitamin B1 akan menyebabkan penyakit beri-beri, kurang nafsu makan, cepat merasa lelah,
kerusakan pembuluh darah dan sel saraf. Vitamin B2 berperan dalam metabolisme karbohidrat,
asam amino dan asam lemak. Kekurangan vitamin B2 dapat menimbulkan rasa lelah,
ketidakmampuan untuk bekerja dan perubahan bibir pada dan perubahan bibir pada bagian yang
kulitnya keras. Kekurangan vitamin B2 yang berlanjut dapat menurunkan ketajaman penglihatan
dan mata lebih cepat merasa lelah. Kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan
timbulnya anemia (kekurangan darah), kerena kedua macam vitamin tersebut tersangkut dalam
proses sintesis sel-sel darah merah. Sebagaian anemia gizi pada wanita hamil disebabkan kerena
kekurangan asam folat.
Vitamin C berperan dalam pembentukan substansi antarsel berbagai macam jaringan, serta
meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan aktifitas “pagositas” sel-sel darah putih, dan
meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus kecil serta transportasi zat besi dari darah
(transferring)kedalam sumsum tulang (ferritin),hati dan limpa.
Vitamin A berguna untuk pertumbuhan, proses penglihatan, reproduksi dan pemeliharaan sel-sel
epitel. Selain vitamin A dari bahan pangan hewani, tubuh dapat juga menggunakan provitamin A
(karoten) dari bahan pangan nabati yang terlebih dahulu akan diubah dalam tubuh menjadi
vitamin A. Karoten yang berasal dari sayuran dan buah-buahan diperkirakan sepertiganya dapat
diserap oleh usus,dan setengah dari jumlah yang diserap tersebut dapat dikonvrsikan di dalam
tubuh menjadi vitamin A.
Vitamin D berperan dalam penyerapan dan metabolisme kalsium (Ca) dan fosfor (P), serta dalam
pembentukan tulang dan gigi. Tubuh manusia mampu membuat vitamin D dari 7-
dehidrokolesterol yang terdapat pada kulit dengan bantuan matahari (sinar ultraviolet).
Kekurangan vitamin D dapat berakibat terganggunya proses pembentukan tulang dan penyakit
yang ditimbulkannya dikenal dengan sebutan rakhitis.
Vitamin E berperan sebagai antioksida untuk berbagai senyawa yang larut dalam lamak, misalnya
vitamin A dan asam lemak tidak jenuh.
Kerusakan saluran darah dan perubahan permeabilitas saluran kapilere pada kasus kekurangan
vitamin E, mungkin berhubungan dengan peranannya sebagai antioksidan .Pada hewan
betina,defisiensi vitamin E dapat menyebabkan terjadinya keguguran. Kenyataan ini telah
diinterprestasikan secara salah, bahwa vitamin E berkasiat untuk menyuburkan atau kekurangan
vitamin E dapat menyebabkan terjadinya sterilitas.
Vitamin K berperan dalam sistem pembekuan darah, oleh kerena itu kekurangan vitamin K dapat
menyebabkan darah sulit untuk menggumpal. Sebagaian dari vitamin K yang diperlukan tubuh,
dihasilkan oleh mikroflora (bakteri) yang terdapat dalam usus.
5. Mineral
Kalsium tidak hanya berperan pada pembentukan tulang dan gigi,tetapi juga mempunyai fungsi
penting pada berbagai proses fisiologis dan biokimia didalam tubuh, seperti pada pembentukan
darah, membantu regulasi aktifitas otot-otot kerangka,jantung dan jaringan-jaringan lain, trasmisi
impul-impul syaraf,memelihara dan meningkatkan fungsi membrane sel, mengaktifkan reaksi
enzim dan sekresi hormon, kekurangan atau ketidaksempurnaan metabolisme kalsium dapat
menyebabkan penyakit osteoporosis ,osteomalacea,ricketsia atau rachitis. Pengeluaran (ekskresi)
kalsium dalam urin dipengaruhi oleh tingkat konsumsi protein, yaitu makin banyak protein yang
dikonsumsi makin banyak kalsium yang dikeluarkan melalui urin. Selain sebagai komponen
pembentukan tulang bersama-sama dengan kalsium,fospor terdapat pada hampir semua elemen
penting seperti DNA (deoxyribo nucleicacid), RNA (ribo nucleic acid) yang merupakan senyawa
utama dalam sel sebagai penentu genetika. Oksidasi karbohidrat dalam membentuk ATP juga
memerlukan fosfor, demikian juga dengan fosfolipid yang merupakan komponen membran sel
pembentukan fosfor.
Magnesium berperan dalam berbagai reaksi enzimiatis, antara lain enzim – enzim yang berkaitan
dengan metabolisme glukosa secara anaerobic, siklus krebs, oksidasi asam lemak, hidrolis
pirofosfat dan aktivasi asam lemak ( reaksi antara asam lemak dengan koenzim A ) Kekurangan
magnesium pada hewan percobaan menyebabkan perubahan pada syaraf otot, pertumbuhan
terhambat dan klasifikasi ginjal ( menumpuknya kalsium pada ginjal )
Mineral natrium, kalium dan khlor terdapat hampir diseluruh cairan dan jaringan lunak tubuh.
Mineral natrium dan khlor terdapat cairan diluar sel, sedangkan kalium merupakan elektrolit
utama cairan didalam sel. Mineral – mineral ini sangat penting dalam mengatur tekanan osmotic,
keseimbangan asam basa dan memegang peranan penting dalam metabolisme air.
Percobaan pada tikus memperlihatkan bahwa defesiensi mineral natrium mempunyai pengaruh
negative terhadap nafsu makan, peningkatan berat badan, penyimpanan energi dan sentesis lemak
ataupun protein konsumsi NaCl yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan tubuh karena
akan meningkatkan tekanan darah . Konsumsi garam yang berlebihan menyebabkan
meningkatnya retensi air didalam tubuh yang dapat menyebabkan terjadinya edema. Pada
manusia defisiensi kalium dapat menyebabakan kelemahan dan parlisis otot.
Zat besi merupakan komponen hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen didarah ke sel -
sel yang membutuhkannya untuk metabolisme glucose, lemak dan protein menjadi energi ( ATP ).
Besi juga merupakan bagian mioglobin yaitu molekul yang mirip hemoglobin yang terdapat disel
- sel otot, yang juga berfungsi mengangkut oksigen. Mioglobin yang berkaitan dengan oksigen
inilah yang membuat daging menjadi berwarna merah. Disamping sebagai komponen hemoglobin
dan mioglobin, besi juga merupakan komponen dari enzim oksidasi xanthine oksidase, suksinat
dehidrogenase, katalase dan peroksidasi.
Kekurangan zat besi menyebabkan kadar hemoglobin didalam darah lebih rendah dari normalnya,
keadaan ini disebut anemia, 99 % dari anemi disebabkan oleh kekurangan zat besi selain itu juga
menurunkan kekebalan tubuh sehingga sangat peke terhadap serangan bibit penyakit.
Cu merupakan bagian dari beberapa enzim, yaitu cytochrom oxsidase, monoamine oxidase,
tyrosinase dan superoxide dismutase. Cu juga terlibat dalam metabolisme energi perkembangan
tulang, perkembangan jaringan konektif, perkembangan system saraf pusat dan pembentukan
tulang, perkembangan jaringan konektif, perkembangan system saraf pusat dan pembentukan
darah. Pda manusia defisiensi Cu jarang terjadi.
Seng ( Zn ) merupakan bagian dari sekitar 100 metalloenzim, katalis dalam memulai aksi enzim.
Seng juga terlibat dalam sintesis protein dan asam nuleat.
Gejala kekurangan seng ditandai dengan menurunnya pertumbuhan dan perkembangan organ
seksual ( hypogonadism), tidak berkembangnya indera perasa ( hypoglusia) dan indera
penciuman ( hyposmia ) penyembuhan luka yang lambat anorexia dan anemia besi.
Fungsi fisiologis selenium berhubungan dengan fungsi vitamin E, memelihara struktur dan fungsi
otot, antioksidan, antikarsinogen, dan juga merupakan bagian dari beberapa enzim.
Mangan ( Mn ) merupakan antifator beberapa system enzim yang terlibat dalam metabolisme
protein, metabolisme energi dan pembentukan mukopolisakarida.
Iodium merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat relative sedikit,
tetapi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu untuk pembentukan hormone tiroid
( tiroksin dan trio dotironin ). Hormon ini sangat penting untuk pertumbuhan normal, kekurangan
iodium dimanifestasikan dengan membesarnya kelenjar gondok. Defesiensi yang berlanjut dapat
menyebabkan kekerdilan dan keterbelakangan mental.
6. Air
Air merupakan suatu zat gizi yang sangat penting, namun peranannya berbeda dengan peranan zat
- zat gizi yang lain. Air tidak dicerna terlebih dahulu sebelum diabsorpsidari usus halus. Air tidak
mensuplai energi untuk pertumbuhan untuk pemeliharaan atau untuk kerja fisik tubuh, tetapi
sebagai zat yang mempunyai sifat - sifat kimia dan fisika yang unik, maka air merupakan suatu
media untuk terjadinya reaksi - reaksi kimia dalam tubuh. Selain itu juga berperan dalam reaksi -
reaksi biologis dan memegang peranan penting dalam mengatur temperature tubuh, merupakan
alat transportasi sebagai komponen utama darah, air akan mengangkut berbagai nutrient
kejaringan - jaringan dan membawa senyawa - senyawa metabolic beracun ke ginjal untuk
dibuang keluar tubuh. Air berfungsi sebagai pelumas komponen utama air mata, saliva dan
mukus.

Beberapa Pengertian / Istilah Dalam Gizi

1. Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
2. Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan.
3. Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi.
4. Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
5. Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/
ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila
dimasukkan ke dalam tubuh.
6. Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
7. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-
zat gizi.

Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yg berarti “makanan”. Ilmu gizi bisa berkaitan
dengan makanan dan tubuh manusia.
Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :

1. Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi,
membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam
tubuh).
2. Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang
karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas
kerja.

Sejarah Perkembangan Ilmu Gizi

Berdiri tahun 1926, oleh Mary Swartz Rose saat dikukuhkan sebagai profesor ilmu gizi di
Universitas Columbia, New York, AS. Pada zaman purba, makanan penting untuk kelangsungan
hidup. Sedangkan pada zaman Yunani, tahun 400 SM ada teori Hipocrates yang menyatakan
bahwa makanan sebagai panas yang dibutuhkan manusia, artinya manusia butuh makan.

Ruang Lingkup Ilmu Gizi

Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pascapanen
(penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara
pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit).
Ilmu gizi berkaitan dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia,
faal, biologi molekular dan kedokteran.
Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi individu, keluarga dan
masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga.
Perkembangan gizi klinis :

 Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien.


 Pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan defisiensi zat besi.
 Pemeriksaan antropometris dan tindak lanjut terahdap gangguannya.
 Pemeriksaan radiologi dan tes laboratorium dengan status nutrisi pasien.
 Suplementasi oral, enteral dan parenteral.
 Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan.
 Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan
kontaminan).

Pengelompokan Zat Gizi Menurut Kebutuhan


Terbagi dalam dua golongan besar yaitu makronutrien dan mikronutrien.

Mikronutrien

Golongan mikronutrien terdiri dari :

1. Karbohidrat – Glukosa; serat.


2. Lemak/ lipida – Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
3. Protein – Asam-asam amino; leusin; isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin;
histidin; nitrogen nonesensial.
4. Mineral – Kalsium; fosfor; natrium; kalium; sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium;
seng; mangan; tembaga; kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron;
vanadium, molibden.
5. Vitamin – Vitamin A (retinol); vitamin D (kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin
K; tiamin; riboflavin; niaclin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam
pantotenat; vitamin C.
6. Air

Fungsi Zat Gizi

1. Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan
organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk
melakukan kegiatan/aktivitas.
2. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral dan
air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang rusak.
3. Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin. Protein
bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya
memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang
bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan
vitamin sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta
banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairan pencernaan,
jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-
lain proses tubuh.

Ilmu Gizi

Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan
yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.

Zat Gizi Makro


1. Tiga kelompok utama karbohidrat adalah monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Tiga
macam monosakarida yang merupakan pembentuk disakarida adalah glukosa, fruktosa, dan
galaktosa. Tiga macam disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa. Sedangkan polisakarida
yang umum adalah pati, dekstrin, glikogen, serta polisakarida struktural (sering disebut serat
tanaman).

2. Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energi, bahan pembentuk berbagai senyawa tubuh,
bahan pembentuk asam amino esensial, metabolisme normal lemak, menghemat protein,
meningkatkan pertumbuhan bakteri usus, mempertahankan gerak usus, meningkatkan konsumsi
protein, mineral, dan vitamin B.

3. Lipid dapat dibagi ke dalam dua kelas, yaitu (a) lipid yang terdapat dalam pangan tubuh; (b)
lipid struktural atau kompleks yang dihasilkan dalam tubuh untuk membentuk membran, untuk
mentranspor lemak atau untuk mensintesis hormon-hormon atau katalis lipid.

4. Berdasarkan bentuknya lemak digolongkan ke dalam lemak padat (misal mentega dan lemak
hewan) dan lemak cair atau minyak (misal minyak sawit dan minyak kelapa). Sedangkan
berdasarkan penampakan, lemak digolongkan ke dalam lemak kentara (misal mentega dan lemak
pada daging sapi) dan lemak tak kentara (misal lemak pada telur, lemak pada avokat, dan lemak
susu).
5. Klasifikasi asam lemak menurut panjang rantai karbon adalah asam lemak rantai pendek (4-6
atom karbon), asam lemak rantai sedang (8-12 atom karbon), dan asam lemak rantai panjang
(lebih dari 12 atom karbon). Asam lemak rantai panjang diklasifikasikan menurut derajat
kejenuhannya, yaitu asam lemak jenuh, asam lemak tidak jenuh tunggal, dan asam lemak tidak
jenuh poli.

6. Fungsi lemak dalam menu adalah sumber energi padat; menghemat protein dan thiamin;
membuat rasa kenyang lebih lama; membuat rasa makanan tambah enak; memberikan zat gizi
lain yang dibutuhkan tubuh. Sedangkan fungsi lemak tubuh adalah sebagai simpanan lemak,
sumber asam lemak esensial, precursor dari prostaglandin, dan senyawa-senyawa tubuh lainnya.

7. Protein dibentuk dari unit-unit pembentuknya yang disebut asam amino.

8. Dua golongan asam amino adalah asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam-
asam amino esensial adalah isoleusin, leusin, lysin, methionin, fenilalanin, threonin, triptofan,
valin, dan histidin.

9. Protein dapat diklasifikasikan menurut mutunya (kelengkapan asam aminonya) ke dalam


protein lengkap dan protein tidak lengkap.

10. Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan, membentuk senyawa-
senyawa esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, mempertahankan kenetralan (asam-basa)
tubuh, membentuk antibodi, dan mentranspor zat gizi.

Zat Gizi Mikro dan Air

1. Ada dua golongan vitamin, yaitu vitamin larut lemak dan vitamin larut air. Vitamin yang larut
lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan vitamin yang larut air adalah thiamin,
riboflavin, niacin, piridoksin, asam pantothenat, asam folat, biotin, vitamin B12, choline, inositol,
dan vitamin C.

2. Kedua golongan vitamin tersebut mempunyai sifat umum sendiri-sendiri. Fungsi umum
vitamin adalah sebagai bagian dari enzim atau koenzim, mempertahankan fungsi berbagai
jaringan, membantu proses pertumbuhan dan pembentukan sel-sel baru, serta membantu
pembuatan senyawa dalam tubuh.

3. Ada beberapa senyawa yang berhubungan dengan vitamin, yaitu antivitamin, yang kerjanya
dapat merusak struktur vitamin, dan antagonis vitamin, yang kerjanya dapat berkompetisi dengan
vitamin.

4. Mineral esensial diklasifikasikan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Termasuk
mineral makro adalah kalsium, fosfor, kalium, sulfur, natrium, khlor, dan magnesium. Sedangkan
yang termasuk mineral mikro adalah besi, seng, selenium, mangan, tembaga, iodium,
molybdenum, cobalt, chromium, silikon, vanadium, nikel, arsen, dan fluor.

5. Fungsi umum mineral adalah mempertahankan keseimbangan asam-basa, sebagai katalis bagi
reaksi-reaksi biologis, sebagai komponen esensial senyawa tubuh, mempertahankan
keseimbangan air tubuh, mentransmisi impuls syaraf; mengatur kontraksi otot, serta untuk
pertumbuhan jaringan tubuh.
air dan elektrolit

1. Air merupakan komponen kimia utama dalam tubuh. Ada tiga komponen air tubuh, yaitu air
intraseluler pada membran sel, air intravaskuler, dan air interseluler atau ekstravaskuler pada
dinding kapiler. Dua komponen air yang terakhir disebut juga cairan ekstraseluler.

2. Fungsi air bagi tubuh adalah berikut ini.

a. Pelarut zat gizi.


b. Fasilitator pertumbuhan.
c. Sebagai katalis reaksi biologis.
d. Sebagai pelumas.
e. Sebagai pengatur suhu tubuh.
f. Sebagai sumber mineral bagi tubuh.

3. Ada tiga sumber air bagi tubuh, yaitu air yang berasal dari minuman, air yang terdapat dalam
makanan yang kita makan, serta air yang berasal dari hasil metabolisme di dalam tubuh.
Kebutuhan air tubuh berasal dari ketiga sumber air tersebut.

4. Keseimbangan air tubuh dapat dicapai melalui dua cara, yaitu sebagai berikut.

a. Mengontrol asupan cairan dengan adanya rasa haus.


b. Mengontrol kehilangan cairan melalui ginjal.

5. Natrium merupakan ion positif yang dominan dalam cairan ekstraseluler. Volume cairan
ekstraseluler diatur keseimbangannya melalui mekanisme homeostasis.

6. Fungsi natrium bagi tubuh adalah sebagai berikut.

a. Membantu mempertahankan keseimbangan air, asam dan basa dalam cairan ekstraseluler.
b. Sebagai bahan penyusun dari cairan (getah) pankreas, empedu, dan keringat.
c. Peranan penting dalam kontraksi otot dan fungsi syaraf.
d. Memainkan peranan khusus dalam penyerapan karbohidrat.

7. Gejala defisiensi natrium adalah kelesuan, mual, muntah, lekas marah, pusing, kehilangan
nafsu makan, penurunan pertumbuhan, kehilangan berat badan karena kehilangan cairan tubuh,
berkurangnya produksi susu pada ibu yang menyusui, diare, kram otot. Kadar natrium dalam
darah yang turun di bawah normal disebut hiponatremia.

8. Kalium dalam makanan dan dalam tubuh ditemukan dalam bentuk ion K+, baik dalam larutan
ataupun dalam bentuk garam.

9. Fungsi kalium bagi tubuh adalah sebagai berikut.

a. Merupakan bagian integral dan esensial tiap sel dan dibutuhkan untuk pertumbuhan sel.
b. Dalam sel kalium membantu banyak reaksi biokimia seperti pelepasan energi dari makanan,
sintesis glikogen dan protein.
c. Mengatur tekanan osmotik dalam sel dan mengontrol distribusi air antara cairan intraseluler
dan ekstraseluler.
d. Menjaga keseimbangan asam-basa.
e. Penting dalam transmisi impuls syaraf.
f. Ikut dalam pelepasan insulin dari pankreas.
g. Bersama magnesium (Mg2+) penting dalam relaksasi otot yang merupakan lawan dari
stimulasi otot oleh Ca2+.
h. Rasio 1:1 antara Na/K dapat menjaga efek asupan natrium yang tinggi.

10. Gejala defisiensi kalium adalah pusing, muntah, diare, lemah otot, lemah otot pernapasan,
kembung, serta denyut jantung cepat dan tidak beraturan.

11. Kalium ditemukan banyak dalam makanan, terutama pada buah-buahan dan sayuran. Kalium
banyak terdapat dalam bayam, pisang, jamur, brokoli, susu, daging, tomat, jeruk, kol, dan
asparagus.

12. Ion Cl merupakan anion yang paling banyak terdapat dalam cairan ektraseluler. Di dalam
tubuh terdapat sekitar 0,15 persen ( 1,9 gram per kg berat badan). Cairan cerebrospinal dan
lambung mengandung Cl lebih banyak. Otot dan syaraf kandungannya rendah.

13. Fungsi khlorida bagi tubuh adalah sebagai berikut.

a. Memainkan peranan penting dalam regulasi tekanan osmotik, keseimbangan air, dan
keseimbangan asam-basa.

b. Dibutuhkan untuk produksi asam HCl di lambung; asam ini penting untuk penyerapan vitamin
B12 dan Fe, untuk mengaktifkan enzim yang memecah pati (karbohidrat), serta untuk menekan
pertumbuhan mikroorganisme yang masuk lambung bersama-sama dengan makanan dan
minuman.

14. Gejala defisiensi Cl adalah lesu, lemah, kehilangan nafsu makan (anoreksia), kram
otot, bernafas pelan, kejang, dan gagal tumbuh pada anak-anak.

15. Ion Cl banyak terdapat dalam garam (NaCl), substitusi garam kalium khlorida (KCl),
dan makanan yang diproses (karena penambahan garam NaCl). Selain itu, khlorida juga
terdapat dalam pangan hewani, yaitu daging, hati, telur,
Mekanika kuantum adalah cabang dasar fisika yang menggantikan mekanika klasik pada tataran
atom dan subatom. Ilmu ini memberikan kerangka matematika untuk berbagai cabang fisika dan
kimia, termasuk fisika atom, fisika molekular, kimia komputasi, kimia kuantum, fisika partikel,
dan fisika nuklir. Mekanika kuantum adalah bagian dari teori medan kuantum dan fisika
kuantum umumnya, yang, bersama relativitas umum, merupakan salah satu pilar fisika modern.
Dasar dari mekanika kuantum adalah bahwa energi itu tidak kontinyu, tapi diskrit -- berupa
'paket' atau 'kuanta'. Konsep ini cukup revolusioner, karena bertentangan dengan fisika klasik
yang berasumsi bahwa energi itu berkesinambungan.

Mekanika kuantum sangat berguna untuk menjelaskan perilaku atom dan partikel subatomik
seperti proton, neutron dan elektron yang tidak mematuhi hukum-hukum fisika klasik. Atom
biasanya digambarkan sebagai sebuah sistem di mana elektron (yang bermuatan listrik negatif)
beredar seputar nukleus atom (yang bermuatan listrik positif). Menurut mekanika kuantum, ketika
sebuah elektron berpindah dari tingkat energi yang lebih tinggi (misalnya dari n=2 atau kulit atom
ke-2 ) ke tingkat energi yang lebih rendah (misalnya n=1 atau kulit atom tingkat ke-1), energi
berupa sebuah partikel cahaya yang disebut foton, dilepaskan. Energi yang dilepaskan dapat
dirumuskan sbb:

keterangan:

adalah energi (J)


adalah tetapan Planck, (Js), dan
adalah frekuensi dari cahaya (Hz)

Dalam spektrometer massa, telah dibuktikan bahwa garis-garis spektrum dari atom yang di-
ionisasi tidak kontinyu, hanya pada frekuensi/panjang gelombang tertentu garis-garis
spektrum dapat dilihat. Ini adalah salah satu bukti dari teori mekanika kuantum.
BIOLOGI SEL (STRUKTUR DAN FUNGSI SEL)

Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah
kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup

Teori-teori tentang sel

- Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil
pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula)
- Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang
berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
- Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi
dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”
- Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi
Protoplasma
- Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838
menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan.
Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang
diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk
hidup.
- Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada
protoplasma yaitu inti (nucleus)
- Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan
fungsional makhluk hidup
- Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya
(omnis celulla ex celulla)

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti

a. sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti tersebar dalam sitoplasma
(sel yang memiliki satu system membran. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan
alga biru
b. sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh satu system
membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup
kecuali bakteri dan alga biru

Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik. Akan tetapi, sel
prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak. Sel prokariotik
dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut :

Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan
nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya

a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid


b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid

Bagian-bagian Sel

- Bagian hidup(komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan dan
struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola

mari kita bahas masing-masing bagian satu per satu

a Dinding sel

Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat
yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat
liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan di dalam sel.
Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak berkayu.

Dinding sel terdiri dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam
karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.

b. Membran Plasma

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel
membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel
yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel.
Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu
sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel.

Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson
pada tahun 1972. Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk
fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran.
Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat
dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas
bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen
penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan
kolesterol.

Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah.
Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan
molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul
polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme
khusus agar dapat masuk ke dalam sel.

Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas
membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk
molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif
untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

Transpor pasif

Transpor pasif merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya. Transpor
pasif ini bersifat spontan. Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan contoh dari transpor
pasif. Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan entropi atau ketidakteraturan
sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak. Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler
yang mengkonsumsi O2 masuk. Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif
yang arah perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari hipotonis ke
hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam transpor pasif karena zat terlarut
berpindah menurut gradien konsentrasinya.

Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air dan glukosa. Transpor pasif air
dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif glukosa terfasilitasi transporter. Ion polar berdifusi
dengan bantuan protein transpor.

Transpor aktif

Transpor aktif merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan
dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel protein dan
carrier protein, serta ionophore.

Yang termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light driven pumps.
Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah, yaitu simporter dan antiporter.
Simporter ialah suatu protein yang mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan
antiporter mentransfer kedua substrat dengan arah berlawanan. ATP driven pump merupakan
suatu siklus transpor Na+/K+ ATPase. Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri.
Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada Bakteriorhodopsin.

c. Mitokondria

Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi
merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi
berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi
sel.

Mitokondria banyak terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan
memerlukan banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk
mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips dengan diameter 0,5
µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri dari empat bagian utama, yaitu
membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam
membran [Cooper, 2000].

Membran luar terdiri dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung
protein porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil
yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai membran
luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung enzim yang terlibat dalam
biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani
β-oksidasi menghasilkan Asetil KoA.

Membran dalam yang kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan
80% protein. Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini
meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam matriks, disebut
krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas permukaan membran dalam sehingga
meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi ATP. Membran dalam mengandung protein
yang terlibat dalam reaksi fosforilasi oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada
matriks mitokondria, serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari
matriks melewati membran dalam.

Ruang antar membran yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs, reaksi oksidasi
asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks mitokondria juga terdapat
materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria (mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat
inorganik serta ion-ion seperti magnesium, kalsium dan kalium

d. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang
berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom ditemukan
pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya,
organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase,
fosfolipase, fosfatase, ataupun sulfatase. Semua enzim tersebut aktif pada pH 5. Fungsi utama
lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi.

- Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan,
yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali
(dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi
tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6.
Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk
lisosom.
- Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel
yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi
organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik
dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada
sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

- Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti
bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau
mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim
hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

e. Badan Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang
dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak
dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan
memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan
Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.

Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang
bernama Camillo Golgi.

beberapa fungsi badan golgi antara lain :

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung
kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma.
Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
7. Untuk membentuk lisosom

f. Retikulum Endoplasma

RETIKULUM ENDOPLASMA (RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan
eukariotik.

Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini
disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum
Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum
endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata
endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang
berarti “jaringan”).

Ada tiga jenis retikulum endoplasma:


RE kasar Di permukaan RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom. Ribosom ini
berperan dalam sintesis protein. Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis
protein. RE halus Berbeda dari RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di
permukaannya. RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid,
metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat
melekatnya reseptor pada protein membran sel. RE sarkoplasmik RE sarkoplasmik adalah jenis
khusus dari RE halus. RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik. Yang
membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan proteinnya. RE halus mensintesis
molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion kalsium. RE sarkoplasmik
berperan dalam pemicuan kontraksi otot.

g. Nukleus

Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang
membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam
kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk
menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen.
Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,
memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat
terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen
harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri

h. Plastida

Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel tumbuhan. ada tiga macam
plastida, yaitu :
- leukoplast : plastida yang berbentuk amilum(tepung)
- kloroplast : plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk
fotosintesis), xantofil, dan karoten
- kromoplast : plastida yang banyak mengandung karoten

i. Sentriol (sentrosom)

Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika
pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang
sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap
duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.

Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana
sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S,
yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase
G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir
ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan
mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel.

j. Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini
adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan pada semua sel
tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler
tingkat rendah.

fungsi vakuola adalah :


1. memelihara tekanan osmotik sel
2. penyimpanan hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan sirkulasi zat dalam sel

Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan

1. Sel Hewan :
* tidak memiliki dinding sel
* tidak memiliki butir plastida
* bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang keadaannya tidak kaku
* jumlah mitokondria relatif banyak
* vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
* sentrosom dan sentriol tampak jelas

2. Sel Tumbuhan
* memiliki dinding sel
* memiliki butir plastida
* bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari cellulosa
* jumlah mitokondria relatif sedikit karena fungsinya dibantu oleh butir plastida
* vakuola sedikit tapi ukurannya besar
* sentrosom dan sentriolnya tidak jelas

Andrologi merupakan disiplin ilmu baru yang khusus meneliti struktur dan fungsi sistem
reproduksi laki-laki, juga ilmu kedokteran yang memadukan ilmu dasar dan praktek klinis, dan
beberapa disiplin ilmu saling infiltrasi. Penelitian andrologi termasuk penyakit alat vital pria,
gangguan fungsi seksual pria, klimakterik pria, kesuburan pria serta pengaturannya, kemandulan
pria, penyakit kelamin serta penyakit yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi pria. Andrologi
berasal dari bahasa Yunani?andros. Ilmuan Ginekologi Jerman, Profesor Harald Siebker pada
tahun 1951 menggunakan kata itu, menekankan pentingnya penelitian atas fungsi reproduksi pria
dan penyakit terkait. Dibandingkan dengan sejarah perkembangan ilmu kebidanan atau
ginekologi yang telah berlangsung selama 100 tahun lebih, andrologi merupakan disiplin ilmu
yang tergolong masih muda, namun tingkat kejangkitan dan kompelsitas penyakit pria sedikitpun
tidak kalah dibanding penyakit wanita. Justru karena penelitian yang sistematis dan praktek klinik
dalam jangka panjang, pencegahan dan pengobatan sebagian besar penyakit wanita sudah
cenderung baku; akan tetapi banyak penyakit pria belum mengundang perhatian cukup dari
dokter dan penderita, maupun masyarakat. Perhimpunan Andrologi Asosiasi Kedokteran
Tiongkok didirikan pada tahun 1995. Dewasa ini, sejumlah rumah sakit di Tiongkok telah
mendirikan poliklinik pria untuk secara sistematis mempelajari pencegahan dan pengobatan
penyakit pria. Yang dimaksud dengan kesehatan pria ialah kondisi kesehatan pria dengan
kesehatan reproduksi sebagai dasar, mencakup kondisi psikologis, fisiologis, kejiwaan dan sosial
pria. Selama beberapa tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) serta pemerintah berbagai
negara mulai menaruh perhatian pada kesehatan pria. Tanggal 16 Agustus tahun 2000, rapat kerja
nasional pertama mengenai sosialisasi dan pendidikan kesehatan pria diadakan di Kota Dalian,
Tiongkok timur laut. Komisi Keluarga Berencana Nasional Tiongkok dalam rapat tersebut
memutuskan untuk menjadikan tanggal 28 Oktober setiap tahun sebagai Hari Kesehatan Pria
Nasional untuk mengadakan penerangan dan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pria di
seluruh negeri dan memperdalam sosialisasi dan pendidikan tentang keluarga berencana.
Selanjutnya marilah kita bahas perbedaan antara poliklinik andrologi dan poliklinik penyakit
kelamin. Klinik andrologi di mata banyak kaum pria identik dengan klinik yang ditabukan.
Menyamakan penyakit laki-laki dengan penyakit kelamin membuat banyak orang salah
menganggap klinik andrologi sebagai klinik penyakit kelamin. Para pakar menunjukkan,
kurangnya pengetahuan terhadap andrologi membuat banyak orang menolak klinik andrologi,
yang berarti telah menutup pintu menuju kesehatan. Hasil suatu penyelidikan menunjukkan,
mayoritas mutlak pria menganggap klinik andrologi sebagai klinik penyakit kelamin; mengenai
andrologi, banyak orang salah menganggapnya sebagai disiplin ilmu yang mempelajari penyakit
kelamin pria. Pakar mengatakan, manusia pada awal tahun 1677 telah menemukan adanya
sperma, sedang ovum ditemukan hampir satu abad lebih lambat, namun ilmu kebidanan 100
tahun yang lalu telah menjadi disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Dibandingkan dengan
ginekologi, andrologi baru mengundang perhatian umum pada masa akhir-akhir ini. Maka,
tidaklah heran kalau masyarakat merasa asing terhadap andrologi. Pakar berpendapat, andrologi
adalah disiplin ilmu yang sistematis, mencakup fisiologi seksual dan penyakit fisiologi seksual;
reproduksi dan keluarga berencana; serta penyakit sistem reproduksi pria. Umumnya, penyakit
pria termasuk gangguan ireksi pria, gangguan ejakulsi, kemandulan pria, penyakit alat vital pria,
penyakit kelamin pria dan lain sebagainya. Penyakit kelamin yang lazim adalah penyakit menular
seksual pria, yang hanya merupakan satu cabang dari penyakit laki-laki. Penyakit kelamin
umumnya adalah infeksi sistem reproduksi karena hubungan seksual yang tidak layak atau
penularan seksual, yang sering dijumpai adalah kencing nanah, sifilis dan condyloma tajam.

Nadi

Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri yang berdasarkan systol
dan gystole dari jantung.

Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:

1. Bayi baru lahir :140 kali per meni


2. Umur di bawah umur 1 bulan : 110 kali per menit
3. Umur 1 - 6 bulan :130 kali per menit
4. Umur 6 - 12 bulan :115 kali per menit
5. Umur 1 - 2 tahun :110 kali per menit
6. Umur 2 - 6 tahun :105 kali per menit
7. Umur 6 - 10 tahun : 95 kali per menit
8. Umur 10 - 14 tahun : 85 kali per menit
9. Umur 14 - 18 tahun : 82 kali per menit
10. Umur di atas 18 tahun : 60 - 100 kali per menit
11. Usia Lanjut : 60 -70 kali per menit

You might also like