You are on page 1of 3
Punggung |, KOLUMNA VERTEBRALIS A. Struktur umum 1. Vertebra. Kolumna vertebralis terdiri atas 33 tulang (vertebra), dibagi menjadi daerah servikal, torakal, lumbal, sakral dan koksigeal. Tampilan vertebra berbeda berdasarkan daerahnya. 2. Diskus intervertebral. Ada 23-24 diskus intervertebral. a. Lokasi. Diskus membentuk 0!ia/tros's vofisls) di antara korpus vertebra. (1), Didaerah servikal, antara os oksipital dan atlas tidak dijumpai diskus, begitu juga antara atlas dan aksis. (2). Sisa diskus terdapat di dalam os sakrum dan os koksiks. b. Struktur. Bentuk diskus bervariasi, sangat erat hubungannya dengan korpus vertebra terkait, dn membatasi jumlah gerak antar vertebra yang berdekatan. 3. Ikat intervertebral. Kolumna vertebralis diperkuat oleh ikat yang melintas di antara korpus vertebra, arkus vertebra, prosesus transversus dan prosesus spinosus. B. Lengkung tulang belakang 1. Hampir seluruh lengkung normal lebih karena bentuk diskus intervertebral daripada korpus vertebra (libat Gambar 19-1). a. Lengkung sakral (Gal sampai koksiks) cekung ke arah anterior. (1) Lengkung ini merupakan karakteristik bentuk janin dan hewan tinghat rendah. ; (2) Lengkung ini dianggap sebagai lengkung dasar. b. Lengkung lumbal (T15-L5) cekung ke arah posterior. (1) Lengkung ini mulai tampak pada usia antara usia 12 sampai 18 bulan. Bab 19.» Punggung b. Persendian (1) Amfiartrosis, Hampi semua korpus vertebra bersend dengan korpus Yang di sebelah atas dan di sebelah bawahs i diskus i s melalui vertebral ya membentuk simisis, aw (2) Diartrosis. Prosesus artikularis superior dan inferior kebanyakan vertebra bersendi dengan vertebra yang berdekatan di sebelah atas dan di sebelah bawahnya, melalui sendi sinovial, 2, Arkus vertebra (neural) membentuk bagian posterior vertebra. a. Pedikel muncul dari korpus vertebra ke arah posterolateral dan membentule tonjolan kaki arkus vertebra. ‘Lavina disangga oleh pedikel dan bergabung di gars tengah untuk membentuk atap arkus vertebra, 3, Tonjol vertebra sj i ada tempat penyatuan lamina- ‘a, Prosesus spinosus muneul dari arkus vertebra p 2 nya. Prosesus spinosus berperan sebagai pengungkit uncle vemPat lekat otot vertebral dan ikat. eamwar 19-1. Koumnavetabrais. Aspe ator an eral ung blakang mergoambaran Po tan utara arara vert enam deer Rae daxarsake dan atl sealed so, we ombal gan serial arpak pada Pa ine Quick ‘Review (ANATOM! KLINIK mencolok pada wanita daripada pria dan Jebih it cenderung le! jlan yang, lebih besar daripada dacrah cut sebut aacte a ketidakstabil menghadirkan potensi hainnya : (3) Lengkung ini menunjukan adaprasi wtam c. Lengkung torakal (T2-T12) cekung ke arah anterior. (1) Lengkung ini merupakan karakteristik fetus dan hewan tingkat rendah, (2) Lenglung ini dianggap sebagai Jengkung dasar. ; 4. Lengkung servikal (6e2-T2) cekung ke arah posterior. / (1) Lengkung ini mulai tampak antara akbir masa intrauterin dan usia 3-4 bulan setelah kelahiran, (2) Lengkcung ini menunjukkan adaptasi terhadap postur kuadripedal. 2. Lengkung abnormal a. Kifosis (*bungkuk") adalah suatu lengkung torakal berlebihan yang biasanya diakibatkan cacat bawaan, erosi patologis, atau kehancuran akibat trauma pada satu atau lebih korpus vertebra. b. Lordosis (“kayang”) adalah lengkung yang lebih besar daripada lengkung lumbal normal. Paling umum, hal ini disebabkan karena kompresi bagian posterior diskus intervertebral segmen lumbal; sebagai kompensasinya terjadi pergeseran pusat gravitasi ke arah depan, seperti keadaan yang menyertai masa akhir keha- milan atau obesitas. ©. Skoliosis adalah suatu lengkung lateral. Sebab skoliosis meliputi_kelainan Kongenital, erosi patologik, dan kelemahan atau paralisis otot vertebral uni- lateral. Yang paling umum adalah idiopatik (tanpa sebab yang jelas). Biasanya ada sebuah lengkung kompensasi pada arah yang berlawanan, di daerah lain pada tulang belakang, menyertai skoliosis ini, (1) Saat skoliosis bertambah, terdapat rotasi yang bersamaan ke arah sisi yang cembung. Secara progresif deformitas ini mengganggu mekanik respirasi (2) Koreksi pembedahan skoliosis dapat dipertanggungjawabkan, terutama pada akhir masa remaja dan yang pastisebelum usia 30 tahun, a terhadap postur tegak. C. Struktur khas vertebra (hat Gambar 19-3) 1. Korpus membentuk bagian penyangga utama vertebra, a. Struktur-Kira kira korpus berbentuk silinder, Sebagai adaptasiterhadap postut tegak, masing-masing korpus yang berikutnya harus menyangga proporsi mast Korpusnya sendiri yang semakin besar, karena itu ke arah sakrum korpus meningkat besarnya, irae a

You might also like