Professional Documents
Culture Documents
KARYA ILMIAH
JULIA WANSISKA
072409051
JULIA WANSISKA
072409051
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Kimia FMIPA USU
Ketua, Dosen Pembimbing,
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
JULIA WANSISKA
072409051
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. Karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
” PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU (H- FAKTOR) TERHADAP
KEMATANGAN CHIP DI UNIT DIGESTER TOBA PULP LESTERI.
PORSEA” dalam waktu yang telah ditetapkan. Tidak lupa penulis panjatkan shalawat
beriring salam kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah
membimbing kita menuju hidayah Allah Swt. serta menjadi tauladan dalam
kehidupan.
Selesainya tugas akhir ini juga tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Teristimewa buat kedua orang tua tercinta ayahanda Rudi Subur dan
ibunda Sumaryanti yang telah mendukung penulis baik dalam doa, materi
dan semangat yang tiada henti hingga penulis dapat menyelesaikan
pendidikan di Kimia Industri.
2. Bapak DR. Thamrin, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu dan memberi bimbingan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Ibu DR. Rumondang Bulan, MS selaku ketua Departemen Kimia yang
telah membantu selesainya karya ilmiah ini.
4. Kepada seluruh dosen, staff dan karyawan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam khususnya Departemen Kimia.
5. Bapak Suhunan Sirait, Bapak Sujadi Mulyanto serta seluruh staff di bagian
fiber line PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yang telah memberi arahan selama
penulis melakukan praktek kerja lapangan.
6. Buat mas Eko Rusadi dan adikku Budi Praditrio, terima kasih buat doa
dan dukungan kalian.
7. Buat sahabat-sahabatku teristimewa, Ratri Karmilaningtyas, Indah Lestari
Rahman, dan Sari Wulan. Terima kasih atas bantuan dan dukungan
doanya. Semoga kita semua mendapatkan kesuksesan yang kita harapkan.
8. Teman-teman seperjuangan KIN ’07 yang sama-sama berjuang
menyelesaikan pendidikan di Kimia Industri. Terima kasih atas
kerjasamanya selama masa perkuliahan.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini, oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima segala saran dan kritik
yang bersifat membangun demi penyempurnaan tugas akhir ini.
( JULIA WANSISKA )
Pada pembuatan pulp dengan proses kraft digunakan cairan pemasak NaOH dan Na2S
yang disebut lindi putih, proses ini terjadi di unit digester. Pada unit ini, diharapkan
menghasilkan pulp dengan kualitas tinggi. Dan kematangan chip terdistribusi secara
merata. Kematangan chip sangat tergantung pada viskositas dan bilangan kappa.
Untuk menghasilkan pulp yang baik diharuskan viskositasnya 11-12 Cp, dan kadar
lignin yang rendah antara 12-13. Untuk mendapatkan viskositas dan bilangan kappa
yang ditargetkan, maka dilakukan pengontrolan terhadap temperatur dan waktu (H-
faktor) pada proses pemasakan. Jika temperatur tinggi dan waktu pemasakan lama,
maka akan mengurangi kualitas dari pulp, karena serat selulosa dan hemiselulosa
banyak yang rusak, sehingga dari hasil pengamatan diperoleh bahwa viskositas dan
bilangan kappa berbanding terbalik dengan H-faktor.
ABSTRACT
In making pulp with craft process NaOH and Na2S called as white liquor are used.
This process runs in the digester unit. In this unit, it is expected to producing pulp with
high quality. And chip ripeness is distributed well. This chip ripeness really depens on
viscosity and kappa number. To produce good pulp viscosity 11-12 Cp is needed, and
also low lignin content range 12-13. To obtain viscosity and kappa number targeted,
control to temperature and time (H-factor) in cooking process. If the temperature is
high and time of cooking is long, it can reduce the quality of pulp, because many
cellulose and hemicelluloses fiber are broken, so the result is viscosity and kappa
number refers to the H-factor.
Halaman
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR GRAFIK x
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan
3
1.3 Tujuan 4
1.4 Manfaat 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Kayu 5
2.1.1 Pengertian Kayu 5
2.1.2 Sifat-Sifat Kayu 6
2.1.2.1 Sifat Fisik Kayu 6
2.1.2.2 Sifat Mekanik Kayu 8
2.1.2.3 Sifat Kimia Kayu 9
2.1.3 Komponen Kimia Kayu 10
2.2 Metode Pembuatan Pulp 16
2.2.1 Pembuatan Pulp Secara Mekanik 16
2.2.2 Pembuatan Pulp Secara Semi Kimia 16
2.2.3 Pembuatan Pulp Secara Kimia 17
2.2.3.1 Proses Soda 17
2.2.3.2 Proses Sulfit 18
2.2.3.3 Proses Sulfat (Kraft) 18
2.3 Pengawasan Pada Saat Pemasakan 19
2.3.1 Waktu dan Temperatur 19
2.3.2 Jumlah Alkali yang Dimasukkan 20
2.3.3 Perbandingan Liquor dengan Kayu 21
2.4 Proses Pemasakan di Unit Digester 21
2.4.1 Chip Filing 21
2.4.2 Liquor Filing 21
2.4.3 Kraft Ramping 22
2.4.4 Kraft Cooking 22
2.4.5 Kraft Relief 24
2.4.6 Blowing 24
Halaman
Tabel 1 Komposisis Unsur Kayu 10
Tabel 2 Komposisi Kimia Antara Hard Woods dan Soft Woods 11
Tabel 3 Hubungan H-Faktor Terhadap Kappa Number dan Viskositas 28
Halaman
Gambar 1. Bentuk Umum Lignin 14
Halaman
Grafik 1. Hubungan H-Faktor terhadap Viskositas 32
Grafik 2. Hubungan H-Faktor terhadap Kappa Number 33