You are on page 1of 5

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan ke-3

MENGUKUR RESPIRASI TUMBUHAN


Wilda Nur Farida1, Rizal Maulana Hasby2, Nurrosyidah Pratami Harun3.
Kelompok 2
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

ABSTRAK : Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi
dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel hewan dan manusia.
Adapun tujuan dari praktikum Mengukur Respirasi Tumbuhan adalah untuk mengukur RQ dan
jumlah CO2 yang di bebaskan selama respirasi dengan respirometer. Metode yang di lakukan adalah
menyiapkan perangkat respirometer yang akan di gunakan kemudian memasukan aquadest ke dalam
pipa respirometer, setelah itu menyiapkan 10 gram kecambah ke dalam respirometer dan memutar
sumbat sampai kedua lubang berhadapan, mengatur air pada skala 20 dengan menaik turunkan pipa,
kemudian mengolesi sumbat dengan vaselin setelah itu putarlah sumbat hingga udara di dalam tabung
respirometer terpisah dari udara luar, membiarkan selama 30-60 menit. Memperhatikan perubahan
permukaan air dalam pipa berskala, jika permukaan air menjadi naik berarti nilainya negatif dan jika
permukaan air turun berarti nilainya positif. Kemudian melakukan kegiatan yang sama dengan
menggunakan KOH 10% dan menghitung RQ masing-masing kecambah yang di gunakan. Hasil dari
praktikum yang telah di lakukan bahwa pada percobaan respirasi tumbuhan di dapatkan nilai RQ
sebesar 5,045 dan jumlah CO2 yang di lepaskan sebanyak 0,5.

KATA KUNCI : Aquadest, Kecambah, KOH, Respirasi, Respirometer.


I. PENDAHULUAN glukosa oleh oksigen kan menghasilkan
Respirasi adalah proses penguraian energi karena semua bagian tumbuhan
bahan makanan yang menghasilkan energi. tersusun atas jaringan dan jaringan
Respirasi dilakukan oleh semua penyusun tersusun atas sel, maka respirasi terjadi
tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel pada sel (Campbell, 2002).
hewan dan manusia. Respirasi dilakukan Proses tumbuh merupakan salah satu
baik pada siang maupun malam aktivitas fisiologi. Pada proses
hari. Sebagaimana kita ketahui dalam pertumbuhan ini banyak dipengaruhi
semua aktivitas makhluk hidup berbagai faktor lingkungannya salah
memerlukan energi begitu juga dengan satunya seperti suhu udara. Proses
tumbuhan. Respirasi terjadi pada seluruh pertumbuhan memiliki keterkaitan fungsi
bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan dengan aktivitas fisiologi lain yang
tingkat tinggi respirasi terjadi baik pada merupakan satu kesatuan fungsi. Aktivitas
akar, batang maupun daun dan secara fisiologi yang terkait dengan proses
kimia pada respirasi aerobik pada tumbuh ini antara lain meliputi respirasi,
karbohidrat (glukosa) adalah kebalikan transpirasi, absorbsi, transportasi bahan,
fotosintesis. Pada respirasi pembakaran fotosintesa, dan proses biosintesa lainnya.
Semua sel hidup melakukan respirasi bertindak sebagai substrat respirasi.
secara terus-menerus untuk mencukupi (Salisbury & Ross, 1995).
kebutuhan energinya. Pada umumnya
Respirasi merupakan proses
respirasi merupakan proses oksidasi
katabolisme atau penguraian senyawa
substrat glukosa, berlangsung dalam
organik menjadi senyawa anorganik.
rangkaian proses pemecahan (katabolisme)
Respirasi sebagai proses oksidasi bahan
yang melibatkan sistem enzim pada
organik yang terjadi didalam sel dan
glikolisis (jalur EMP) dan daur
berlangsung secara aerobik maupun
Trikarboksilat (daur krebs). Respirasi
anaerobik. Dalam respirasi aerob
membutuhkan O2 dan menghasilkan zat
diperlukan oksigen dan dihasilkan
sisa metabolisme berupa uap air (H2O),
karbondioksida serta energi. Sedangkan
karbondioksida (CO2), dan panas sebagai
dalam respirasi anaerob dimana oksigen
entropi (energi panas yang tidak
tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan
termanfaatkan). Bila respirasi berjalan
senyawa selain karbondiokasida, seperti
sempurna, dari pembakaran substrat
alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan
(karbohidrat, lipida, atau protein) akan
sedikit energi. (Krusdianto. Dkk, 2007).
menghasilkan rasio CO2/O2 tertentu
disebut “Respiratory quotient” [RQ]. Proses respirasi diawali dengan
Respirasi dengan substrat lipida akan adanya penangkapan O2 dari lingkungan.
diperoleh RQ<1, dan RQ=1 untuk substrat Proses transport gas-gas dalam tumbuhan
glukosa. (Suyitno, 2014). secara keseluruhan berlangsung secara
difusi. Oksigen yang digunakan dalam
Semua sel aktif terus menerus
respirasi masuk ke dalam setiap sel
melakukan respirasi, sering menyerap O2
tumbuhan dengan jalan difusi melalui
dan melepaskan CO2 dalam volume yang
ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan
sama. Namun seperti kita ketahui, respirasi
membran sel. Demikian juga halnya
lebih dari sekadar pertukaran gas secara
dengan CO2 yang dihasilkan respirasi akan
sederhana. Proses keseluruhan merupakan
berdifusi ke luar sel dan masuk ke dalam
reaksi oksidasi-reduksi, yaitu senyawa
ruang antar sel. Hal ini dikarenakan
dioksidasi menjadi CO2 dan O2 yang
membran plasma dan protoplasma sel
diserap direduksi menjadi H2O. Pati,
tumbuhan sangat permeabel bagi kedua
fruktan, sukrosa, atau gula yang lainnya,
gas tersebut. Setelah mengambil O2 dari
lemak, asam organik, bahkan protein dapat
udara, O2 kemudian digunakan dalam
proses respirasi dengan beberapa tahapan,
diantaranya yaitu glikolisis, dekarboksilasi yang akan di gunakan kemudian
oksidatif, siklus krebs, dan transpor memasukan aquadest ke dalam pipa
electron (Lakitan. B, 2001). respirometer, setelah itu menyiapkan 10
gram kecambah ke dalam respirometer dan
Adapun tujuan dari praktikum
memutar sumbat sampai kedua lubang
Mengukur Respirasi Tumbuhan adalah
berhadapan, mengatur air pada skala 20
untuk mengukur RQ dan jumlah CO2 yang
dengan menaik turunkan pipa, kemudian
di bebaskan selama respirasi dengan
mengolesi sumbat dengan vaselin setelah
respirometer.
itu putarlah sumbat hingga udara di dalam
II. METODE tabung respirometer terpisah dari udara
2.1 Alat dan Bahan luar, membiarkan selama 30-60 menit.
Memperhatikan perubahan permukaan air
Alat yang di gunakan pada praktikum
dalam pipa berskala, jika permukaan air
kali ini adalah respirometer ganong, statif
menjadi naik berarti nilainya negatif dan
dan klemnya, corong gelas. Bahan yang di
jika permukaan air turun berarti nilainya
gunakan pada praktikum kali ini adalah
positif. Kemudian melakukan kegiatan
kecambah kacang hijau, larutan KOH
yang sama dengan menggunakan KOH
10%, vaselin, aquadest dan kapas.
10% dan menghitung RQ masing-masing
2.2 Prosedur Kerja kecambah yang di gunakan.

Langkah pertama yang di lakukan


adalah menyiapkan perangkat respirometer
III. HASIL PENGAMATAN

NO Medium Waktu Skala Awal Sakala Akhir Selisih


1. Aquadest 30 menit 80,5 ml 79 ml 1,5 ml
2. KOH 10% 30 menit 81 ml 81 ml 0 ml
Keterangan : O2II = KOH 10 % = 1,5 – 1
O2I = Aquadest = 0,5
Perhitungan : Mol O2 = O2 yang di konsumsi/ 22,4
O2 yang di konsumsi = O2II + O2I = 2,5/22,4
= 1 + 1,5 = 0,111
= 2,5 Mol CO2 = Co2 yang di lepas/ 22,4
CO2 yang di lepas = O2I - O2II = 0,5/22,4
= 0,022 celah yang terbuka dari alat atau selang
RQ = mol CO2 yang di lepas / Mol O2 respirasi di karenakan pemberian vaselin
yang di konsumsi yang tidak tepat, karena adanya gelembung
= 0,111/ 0,022 yang terdapat dalam selang saat percobaan
= 5,045 ataupun kekeliruan pengamat saat melihat

Pada praktikum yang telah di skala awal.

lakukan mengenai respirasi tumbuhan Fungsi KOH adalah untuk


yang telah kami lakukan menggunakan mengikat karbondioksida yang di
dua medium percobaan ada perbedaan keluarkan, dengan ini maka KOH yang di
hasil sebagaimana yang tertera pada tabel gunakan dalam percobaan respirasi akan
di atas. Pada percobaan dengan medium bertambah di karenakan adanya senyawa
aquadest, volume aquadest menurun karbondioksida yang di ikat. Percobaan
(positif). Perbedaan skala menggunakan menggunakan KOH ini berfungsi untuk
medium aquadest/air dan medium KOH, membuktikan adanya proses respirasi yaitu
pada medium aquadest skala menurun dan di keluarkannya karbondioksida oleh
di artikan positif. Pada medium aquadest tumbuhan.
menurun di karenakan oksigen yang
Fungsi air/H2O adalah untuk
terlarut dalam air/aquadest di hirup atau di
sumber oksigen yang di hirup atau di
pakai oleh tumbuhan, hal ini yang
butuhkan oleh tumbuhan, dengan ini maka
menyebabkan volume aquadest menjadi
air / aquadest yang di gunakan dalam
berkurang.
percobaan respirasi akan menurun karena
Pada percobaan kedua dengan adanya pengambilan atau penghirupan
menggunakan medium KOH, volume oksigen yang terlarut dalam air oleh
KOH tetap. Hal ini tidak sesuai dengan tumbuhan. Percobaan mengguanakan air /
ketentuan teori yang telah di tetapkan aquadest ini berfungsi untuk membuktikan
bahwa larutan KOH akan bertambah adanya proses respirasi yaitu pengambilan
(negatif) saat di gunakan untuk percobaan oksigen oleh tumbuhan.
respirasi tumbuhan di karenakan adanya
Pada percobaan respirasi tumbuhan
karbondioksida yang di keluarkan oleh
menggunakan kecambah karena kecambah
tumbuhan dan di ikat oleh KOH (Suyitni.
yang masih muda akan terus tumbuh
Ai, 2014). namun percobaan yang telah di
sehingga kebutuhan oksigen tinggi dan
lakukan tidak sesui, hal ini dapat di
kecepatan respirasi juga tinggi yang dapat
sebabkan oleh beberapa faktor seperti ada
membantu mempercepat percobaan. Salisbury, Frank and Ross, Cleon. 1995.
Kecambah adalah suatu jenis tumbuhan Fisiologi Tumbuhan Jilid 2.
(sporofit) muda yang masih sangat baru Bandung: Penerbit ITB.
saja berkembang dari tahap embrionik di
Suyitno. 2007. Petunjuk Praktikum
dalam biji. Tahap-tahap perkembangannya
Fisiologi Tumbuhan Dasar.
disebut perkecambahan dan merupakan
Yogyakarta: FMIPA UNY.
satu tahap kritis dalam kehidupan
tumbuhan. Kecambah juga melakukan Suyitno, Ai. 2014. Petunjuk praktikum
pernapasan untuk mendapatkan energi Fisiologi Tumbuhan dasar.
yang dilakukan dengan melibatkan gas Yogyakarta: FMIPAUNY.
oksigen (O2) sebagai bahan yang
diserap/diperlukan dan menghasilkan gas
karbondioksida (CO2), air (H2O) dan
sejumlah energi.
IV. KESIMPULAN

Pada praktikum yang telah di


lakukan dapat di simpulkan bahwa pada
percobaan respirasi tumbuhan di dapatkan
nilai RQ sebesar 5,045 dan jumlah CO2
yang di lepaskan sebanyak 0,5.

V. DAFTAR PUSTAKA

Campbell dan Reece. 2002. Biologi Edisi


Kelima Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Krisdianto, dkk. 2005. Penuntun


Praktikum Biologi Umum.
Banjarbaru: FMIPA
UniversitasLambung Mangkurat.

Lakitan, B. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi


Tumbuhan. PT. Grafindo Persada.
Jakarta.

You might also like