ANATARA BATUAN BEKU DAN GEOFISIKA

Geofisika adalah cabang ilmu yang mempelajari bumi dibawah permukaan dengan melibatkan
pengukuran di permukaan bumi menggunakan metode-metode dan pengukuran fisika. Ilmu geofisika
dapat diterapkan dengan baik apabila geofisikawan terlebih dahulu mempelajari dasar-dasar ilmu
kebumian yang utamnya adalah penyusun bumi itu sendiri. Secara umum bumi disusun oleh tiga batuan
yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Batuan beku terbentuk akibat pembekuan
magma baik di bawah permukaan bumi maupun diatas permukaan bumi. Batuan sedimen terbentuk akibat
hasil rombakan batuan yang telah ada sebelumya, hasil aktivitas kimia maupun organisme, dan juga hasil
pengendapan hasil penguapan yang kemudian mengalami pembatuan. Batuan metamorf adalah batuan
beku, batuan sedime, maupun batuan metamorf yang mengalami metamorfisme dan terjadi perubahan
bentuk baik dari struktur, komposisi, ataupun tekstur mineralnya yang menghasilkan batuan baru dengan
perubahan suhu dan tekanan tertentu.
Untuk mengetahui apa saja yang ada di dalam permukaan bumi khususnya tentang batuan,
didalam geofisika terdapat beberapa metode yang bisa digunakan. Metode-metode tersebut antara lain
metode seismik (seismik pantul dan seismik bias), metode resistivity, metode elektromagnetik, dan
metode ground probing radar.
1. Metode seismik
Pembuatan getaran yang disalurkan pada permukaan bumi dan menangkap respon yang
diberikan baik berupa pantulan maupun pembiasan gelombang getaran.
a) Metode seismik pantul

b) Metode seismik bias

2. Metode resistivity
Pengaliran arus listri ke dalam tanah sehingga didapatkan beda potensial untuk mengukur beda
nilai tahan jenis batuan.
3. Metode elektromagnetik
Pembuatan medan electromagnet di permukaan bumi untuk pengukuran kuat medan yang
nantinya aka nada anomaly apabila terdapat benda metal dibawah bumi
4. Metode ground probing radar
Pemberian gelombang radar pada bumi agar mendapatkan pantulan yang berisi informasi
dibawah permukaan dari hasil pemancara radiasi.