You are on page 1of 8

ANALISA JURNAL TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN KOMPRES

KAYU MANIS TERHADAP PENURUNAN NYERI PENDERITA


ARTHRITIS GOUT DI PANTI WREDHA
DHARMA BHAKTI PAJANG
SURAKARTA

Disusun Oleh :

1. NUR CHASANAH J 230170077


2. AHMAD UMAR SENOAJI J 230170044
3. ELVIRA DEWI SASMITA J 230170075
4. EKO IRMAWAN J 230170107
5. PUTRI HARDIYANTI J 230170074
6. AISYAH MUSLIMATUN M J 230170066
7. SEPSI HERFIANA J 230170084
8. FERIKA PUTRI R J 230170109

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
RIVIEW JURNAL

Judul Jurnal PENGARUH PENGGUNAAN KOMPRES KAYU


MANIS (Cinnamomum
Burmani) TERHADAP PENURUNAN NYERI
PENDERITA ARTHITIS
GOUT
Penulis Sri Margowati , Sigit Priyanto
Dipublikasikan 2017

A. Latar Belakang
1. Latar Belakang Pemilihan Jurnal
Asam urat merupakan penyakit radang sendi akibat penumpukan
purin yang berlebih. Asam urat terbentuk akibat sisa metabolism protein
makanan yang mengandung purin berlebihan. Tumpukan asam urat yang
sering terjadi yaitu di sekitar sendi yang membentuk garam urat
(monosodium urate ). Penumpukan kristal monosodium urat merupakan
penyebab yang mengakibatkan kerusakan local pada daerah persendian
sehingga dapat menimbulkan nyeri. Konsumsi makanan yang mengandung
kayu manis mampu menurunkan kadar asam urat pada pasien dengan
keluhan asam urat. Ketersedian kayu manis di lingkungan masyarakat
setempat mudah didapat. Selain itu tidak asing dan berlimpah dilingkungan
masyarakat.
Metode nonfarmakologi untuk mengendalikan nyeri dengan terapi
modalitas fisik. Kompres hangat merupakan terapi modalitas fisik dalam
bentuk stimulasi kuteneus. Stimulasi ini dapat meredakan nyeri sementara
secara efektif. Teknik stimulasi ini mendistraksi penderita dan
memfokuskan perhatian pada stimulus taktil, jauh dari sensasi yang
menyakitkan sehingga mengurangi persepsi nyeri yang dirasakan oleh
penderita gout athtritis.
2. Latar Belakang Penelitian Dalam Jurnal
Salah satu keluhan klien yang paling banyak dalam menderita
penyakit adalah asam urat atau nyeri sendi. Nyeri merupakan fenomena
yang komplek secara mekanisme pertahanan tubuh manusia yang dapat
mengindikasikan bahwa tubuh seorang mengalami masalah. Nyeri
merupakan sebagai suatu sensorik subjektif dan pengalaman emosional
yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan actual dan
potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi
kerusakan.
Kayu manis telah digunakan karena terbukti ampuh untuk
mengobati nyeri karena asam urat. Pemanfaatan bahan herbal untuk
pengobatan dilakukan dengan berbagai cara seperti dikonsumsi langsung,
diseduh, dibuat ekstrak dan sebagainya. Efek farmakologis yang dimiliki
kayu manis diantaranya sebagai peluruh kentuk, peluruh keringat,
antirematik, penambah nafsu makan, dan penghilang rasa sakit atau
analgesic.
B. Tujuan
Tujuan dari jurnal ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh pemakaian
kompres kayu manis terhadap penurunan skala nyeri pada sendi-sendi yang
menderita gout athtritis.
C. Metode
1. Rancangan Penelitian
Pre – Eksperiment dengan menggunakan rancangan One Grup Pra
– Post Tes Design
2. Sampel dalam Penelitian
56 sampel penderita Gout athtritis dengan skala ringan – sedang
yang dibagi dalam kelompok intervensi (28 sampel diberi kompres kayu
manis) dan kelompok kontrol (28 sampel tanpa dibei kompres kayu manis).

3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Ngluwar
Kabupaten Magelang.pada tahun 2016
4. Kriteria Sampel
a. Inklusi
Klien yang menderita gout arthritis, klien dengan umur >60 th, klien
dapat berkomunikasi,
b. Eksklusi
Konsumsi makanan
5. Pelaksanaan
a. Pengumpulan data
Terdapat dua kleompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok
kontrol. Pada kelompok intervensi, kayu manis disiapkan sebanyak 20
gram lalu dilarutkan dengan air hangat secukupnya hingga menjadi
pasta kemudian di kompreskan menggunakan handuk kecil pada bagian
tubuh yang terasa nyeri lalu di tunggu sampai 15-20 menit.
Pada kelompok kontrol tidak dilakukan perlakuan, responden
disarankan untuk istirahat .
b. Analisa Data
Intensitas nyeri di ukur menggunakan penilaian skala nyeri dengan
indikasi klien dapat berkomunikasi diantaranya Numerical Rating Scale
(NRS). Skala ini terbagi menjadi 4 rentang yaitu skala 0 (tidak nyeri),
skala 1,2,3 (yeri ringan), skala 4,5,6 (nyeri sedang), skala 7,8,9,10 (skala
berat).
Uji pre-post test design, sebelumnya dilakukan kompres hangat
kayu manis (pre-test), skala nyeri lansia diukur. Kemudian dilakukan
kompres hangat kayu manis selama 20 menit. Setelah itu diukur kembali
(post-test) skala nyeri pasien, kemudian dibandingkan antara nyeri pre-
test dengan post-test.
Uji normalitas menggunakan uji Mann-Whitney dengan α = 0.05.
dilakukan pengukuran berulang untuk mengetahui kecendrungan
perubahan. Nilai P <0,05 dianggap signifikan dalam semua analisis.
Analisis data dilakukan di perangkat lunak SPSS versi 20.
D. Hasil
Hasil ukur dari keberhasilan terapi kompres hangat kayu terapi dapat dilihat
dari selisih pengukuran nyeri pada kelompok kontrol pada hari pertama 0,52
dan kedua 0,52 , dan kelompok intervensi pada hari pertma 1,36 dan hari kedua
1,29 yang artinya pada kelompok intervensi terdapat perubahan pada hasil
selisih pengukuran nyeri sebelum dilakukan intervesi dan sesudah dilakukan
intervensi sebanyak 0,07 dan pada kelompok kontrol tidak mengalami
perubahan.
E. Pembahasan
Penderita arthritis gout yang paling banyak adalah kelompok usia lansia
yang disebabkan oleh perempuan yang mengalami menopause tidak dapat
mengontrol pembuangan asam urat karena produksi hormon estrogen didalam
tubuhnya mengalami penurunan (Soeroso, 2011).
Sehingga pada wanita yang mengalami menopause dapat dilihat tanda
gejala arthritis gout yang muncul seperti terjadinya reaksi inflamasi yang
diakibatkan dari adanya sel darahputih yang menyerap kristal yang dianggp
benda asing sehingga respon sendi terhadap kejadiantersebut adalah nyeri dan
kulit menjadi sangat sensitif (Damayanti, 2012).
Dalam penelitian ini responden yang digunakan adalah responden dengan
nyeri sedang dan nyeri ringan, hal ini dikarenakan pada nyeri sedang dan nyeri
ringan dapat ditangani dengan terapi komplementer. Keluhan nyeri yang
dirasakan oleh responden dapat dideteksi setelah menanyakan kepada penderita
kemudian mengukur kadar asam urat dalam darah denga menggunakan alat
ukur asam urat. Dari hasil pengukuran yang menunjukan hasil ukur asam urat
dalam darah yang tinggi baru akan diberikan terapi kompres hangat kayu manis
pada aerah yang mengalami nyeri. Sehingga dalam respon nyeri dari setiap
individu akan memunyai indikator yang berbeda dengan intensitas dan
ketidaknyamanan yang berbeda (Potter&Perry, 2005).
Kayu manis (cinnamomum Burmannii) mengandung antiinflamasi alami
yang diakibatkan dari peradangan sendi, selain itu kayu manis juga
mengandung sinmaldehid yang dapat menghambat peradangan dan dapat yang
mengatasi nyeri berjenis arthritis, saat kandungan sinmaldehid diduga mampu
menghambat lipoxyegenase. Lipoxyegenase merupakan mediator dalam tubuh
yang mengubah asam free arachidionic acid menjadi leukotrienes yang
mengakibatkan penurunan dampak inflamasi. Kemudian kandungan lain dari
kayu manis adalah minyak atsiri yang terdapat pada kulit kayu manis yang
berisi eugenol, eugenol memiliki efek pedas dan panas sehingga ketika
dikompreskan akan membuka pori-pori kulit. Selanjutnya gabungan dari kayu
manis dan efek hangat pada pengompresan akan melancarkan aliran darah
kemudian akan menurunkan ketegangan otot sehingga nyeri asam urat dapat
berkurang.
Dalam teori gate control menerangkan bahwa stimulasi kulit akan
mengaktifkan serabut saraf sensori A- beta yang lebihbesar dan lebih cepat
sehingga dengan pemberian kompres akan menurunkan transmisi nyeri melalui
serabut C delta dn A berdiameter kecil (Potter&Perry, 2005).
Pemanfaatan kayu manis dalam proses pengobatan arthritis merupakan
salah satu pilihan diluar pengobatan farmakologis hal ini didukung dari
penelitian yang dilakukan oleh (Rafita 2015) menjelaskan bahwa dalam kayu
manis terdapat senyawa antioksidan yang dapat berfungsi sebagai penghambat
proses oksidasi. Proses oksidasi dalam tubuh akan lebih cepat terjadi jika
seorang terlalu sering mengkonsumsi obat-obatan, obat-obatan yang masuk ke
dala tubuh akan menginduksi secara tidak langsung Reactive oxygen species
(ROS) yang selanjutnya akan menyebabkan disfungsi mitokondria yang seperti
dampak dari konsumsi paracetamol. Overdosis paracetamol akan
mengakibatkan GSH dalam sel hati menurun yang akan mengakibatkan
kerentanan sel-sel hati yang akan mengakibatkan cedera yang emungkinkan
NAPQI berikatan secara kovalen pada molekulsel yang menyebabkan disfungsi
berbagai sistem enzim (Goodman dan Gilma, 2008). NAPQI adalah senyawa
yang bersifat toksik yang lama-kelamaan akan memperburuk keadaan organ
terutama hepar, sehingga dapat memperburuk keadaan arthritis yang diderita
sehingga disarankan untuk menggunakan pengobatan dengan kayu manis.

F. Aplikasi
Terapi non-farmakologis yang dapat diaplikasikan di Panti Wredha Dharma
Bhakti Pajang Surakarta dengan bentuk kompres hangat kayu manis. Dengan
menyiapkan air hangat dalam baskom dan bubuk kayu manis. Selanjutnya ramu
kayu manis yang dilarutkan dalam air secukupnya kemudian dibalurkan pada
daerah yang terasa nyeri dan dibiarkan selama 15-20 menit kemudian dibilas dan
dikeringkan dengan handuk.

G. Kesimpulan dan Saran


Perlakuan terapi komplemeter kompres hangat kayu manis dapat dilakukan di
Panti Wreda Dharma Bhakti Pajang Surakarta dikarenakan bahan yang diperlukan
mudah dan murah serta dapat dilakukan setiap terasa nyeri. Sehingga klien yang
memiliki keluhan arthritis dapat mengurangi ketergantungan terhadap obat yang
bersifat farmakologis.

DAFTAR PUSTAKA
Amalia. 2013. Penyakit Asam Urat Pada Lansia. Salemba Medika. Jakarta
Margowati, Sri., Priyanto S. 2016. Pengaruh Penggunaan Kompres Kayu Manis
Terhadap Penurunan Nyeri Penderita Arthritis Gout. UAD. Yogyakarta 2017
Putri FW. 2014. Kayu Manis Sebagai Alternatif Pilihan pengobatan non
Farmakologis Penyakit Rematik Pada Lansia.
RespiratoryPoltekesmajapahit.ac.id/index.php/PUB-
KEP/article/viewFILE/522/435
Potter AP, Perry AG. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses,
dan Praktik (Fundamental of Nursing: Consept, Process and Practice). eds.
Ester, M, Yulianti D, & Parulian I, vol. 2, edk 4. Jakarta. EGC
Rafita ID. 2015. Pengaruh Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum burmanii)
Terhadap Gambaran Histopatologi dan Kadar SGOT SGPT Hepar Tikus yang
Diinduksi Paracetamol. Unnes. Semarang

You might also like