Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada makalah ini akan membahas mengenai struktur dari placenta. Placenta
merupakan organ yang menghubungkan janin dengan dinding rahim yang menjadi
jalan perantara bagi pernafasan, pemberian makanan dan pertukaran zat buangan
antara janin dan darah ibu. Placenta terletak di depan atau di belakang dinding uterus,
agak keatas kearah fundus uteri, dikarenakan alasan fisiologis, permukaan bagian atas
corpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplementasi. Placenta
tubuh saat janin berusia kurang lebih satu minggu pertama.
Terbentuknya placenta diawali dengan perkembangan sel trofoblast dihari ke
delapan sampai sembilan sesudah pembuahan. Sel ini membelah, menjadi berlapis-
lapis dan membentuk rongga yang banyak di lapisan sinsitiotrofoblast.
Plasenta berbentuk mirip gumpalan hati mentah dengan diameter 15-20 cm
dan tebal ± 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram, terdiri dari 200 lebih pembuluh dan vena
halus.
B. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Biasanya plasenta akan terbentuk secara sempurna setelah kehamilan memasuki usia
16 minggu. Pembentukan plasenta dimulai dari perkembangan trofoblas pada hari ke 8-9
setelah pembuahan. Sel membelah sehingga sel yang tadinya hanya selapis menjadi berlapis-
lapis dan membentuk rongga yang banyak pada lapisan sinsitiotrofoblas (sinsitium). Stadium
pembuluh darah dinding rahim rusak sehingga sinsitium tadi bisa dialiri oleh darah dari ibu
dengan perbaikan otomatis pembuluh darah karena masuknya organ baru. Stadium ini disebut
stadium sirkulasi utero-plasenta (rahim ke plasenta) atau sistem feto-maternal (janin ke ibu).
Selanjutnya trofoblas menghasilkan lagi sekelompok sel yang akan membentuk jaringan
jaringan penyambung antara lapisan dalam sitotrofoblas dengan sel selaput heuser. Bagian
yang melekat dengan sitotrofoblas menjadi selaput korion (chorionic plate) sedangkan bagian
yang melekat dengan sel selaput heuser menjadi pelindung yolk sac (kantung kuning telur).
Lalu pada akhir minggu ketiga kehamilan, mesoderm yang terbentuk dari sitotrofoblas
tersebut menjai sel darah dan pembuluh darah kapiler. Dari waktu ke waktu, rongga korion
semakin luas, sehingga jaringan embrional semakin terpisah dari sitotrofoblas/selaput korion,
hanya dihubungkan oleh sedikit jaringan mesoderm yang menjadi tangkai penghubung
(connecting stalk). Nah connecting stalk inilah yang nantinya akan berkembang menjadi tali
pusar.
Akhirnya setelah pembuluh darah dari trofoblas menembus rahim, trofoblas akan menjadi
plasenta dewasa, terbentuklah sirkulasi yang sempurna melalui pembuluh darah tali pusar.
Meskipun saling berhubungan, darah ibu dan darah janin tetap tidak bisa bercampur, sistem
ini disebut sistem hemochorial (tetap terpisah oleh dinding pembuluh darah janin dan lapisan
korion).
Plasenta memiliki empat fungsi :
Berfungsi mengirimkan gizi dan oksigen dari darah ibu pada janin.
Membawa karbondioksida dan sisa-sisa pembuangan janin kembali ke darah ibu.
Membentuk penahanan untuk infeksi dan obat-obatan tertentu. Tapi virus rubella dan aspirin
dosis tinggi dapat menembus pertahanan plasenta. Antibodi dari darah ibu
juga dapat menembus plasenta dan memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu
sesaat setelah persalinan.
Mengeluarkan hormon, terutama human chorionic gonadotrophin (HCG), progesteron dan
oestrogen