You are on page 1of 78

Allah akan meninggikan

orang-orang yang beriman di


antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

PEMBAHASAN SOAL UJIAN BLOK RESPIRASI

ARTHRON

PD FK UNS 2015

1. Apakah obat sesak nafas golongan β-2 adrenergik kerja lama yang diindikasikan
untuk terapi pemeliharaan dan nocturnal asthma?
A. Salbutamol
B. Terbutalin
C. Salmeterol
D. Theobromine
E. Ipratropium bromide

Pada nocturnal asma perlu diberikan obat yang memiliki durasi kerja lama, hal
ini dikarenakan nocturnal asma sering terjadi saat malam hari di mana kondisi
pasien dan orang di sekitar kurang siaga terhadap serangan asma yang mungkin
terjadi. Sehingga terapi β2 adrenergik yang dapat digunakan adalah salmeterol,
salmeterol bersifat sebagai terapi pemeliharaan yang mencegah serangan asma
pada malam hari dengan mekanisme slow release depot.
(Slide dr. Ratih Dewi Yudhani)
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

2. Seorang perempuan berusia 45 tahun datang ke klinik dokter umum dengan


keluhan batuk disertai dahak. Batuk berdahak dirasakan sejak 1 minggu yang
lalu. Dahak kental, warna putih kekuningan. Dokter memberikan terapi
bromheksin. Bagaimana mekanisme kerja obat tersebut?
A. Menaikkan viscositas mucus
B. Merangsang pengeluaran secret kelenjar saluran nafas
C. Merangsang terjadinya batuk
D. Memutus ikatan disulfide pada mucus
E. Menekan rangsang batuk di otak

Bromheksin masuk ke dalam jenis obat batuk mukolitik, di mana jenis obat
batuk nekerja dengan menurunkan viskositas dari mukus di saluran napas
sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan. Namun pada opsi tidak tercantum
“berfungsi menurunkan viskositas mukus”, ada opsi memutuskan ikatan
disulfide pada mukus namun fungsi tersebut merupakan fungsi dari obat asetil
sistein.
(Slide dr. Ratih Puspita F.)
3. apakah bagian di saluran pernafasan yang paling peka terhadp rangsang batuk?
A. Nasopharyng
B. Epiglotis
C. Carina
D. Bronchus
E. Bronchiolus
Cukup jelas
4. seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan kondisi
sesak nafas sejak 5 hari semakin memberat sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Sebelumnya, pasien tersebut memiliki riwayat satu minggu yang lalu berpergian di
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

daerah yang mengalami wabah penyakit serupa. Pada pemeriksaan didapatkan suhu
tubuh 39℃, pemeriksaan fisik paru didapatkan suara ronki basah kasar di kedua lapang
paru. Pemeriksaan radiologis thoraks kesan menyokong gambaran pneumonia atipik.
Apakah interleukin yang paling berperan terkait gejala klinis tersebut?
A. 4
B. 11
C. 17
D. 30
E. 35

5. seorang pasien didiagnosis menderita tumor mediastinum berurukuran kecil yang


terletak setinggii angulus sternalis. Struktur apakah yang terletak setinggi bangunan
tersebut?
A. Permulaan dari aorta ascendens
B. Pertengahan arcus aorta
C. Persendian costa III dengan sternum
D. Bifurcatio trachealis
E. Tepi atas mediastinum superior
Cukup jelas
6. pada daerah posterior cincin trachea ditutupi membran yang mengandung otot polos.
Apakah otot polos yang dimaksud?
A. M. Scalenus
B. M. Subcostalis
C. M. Trachealis
D. M. Intercostalis internus
E. M. Sternocleidomastoideus
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Cukup jelas
(Slide dr. Nanang)
7. seorang laki-laki berusia 30 tahun telah dilakukan pemeriksaan spirometri oleh
peneliti didapatkan hasil volume tidal 500 ml dan respiratory rate 12 kali/menit pada
saat istirahat. Kemudian pasien melakukan olahraga lari sejauh 2 km. Setelah olahraga,
volume tidal meningkat menjadi 1500 ml, RR meningkat menjadi 35 kali/menit. Jika
ruang rugi sistem pernapasan 150 ml, berapa nilai ventilasi alveolar pria tersebut saat
berolahraga?
A. 52.500 ml/menit
B. 47.250 ml/menit
C. 52.350 ml/menit
D. 18.000 ml/menit
E. 17.500 ml/menit
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Jadi cara menghitungnya adalah: (VT – dead space) x RR


= (1500-150) x 35
= 47.250 mL/menit
(Slide dr. Sinu)
8. seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas
berat. Sesak nafas dirasakan sejak satu minggu yang lalu, namun memberat sejak dua
hari yang lalu. Pasien mempunyai riwayat PPOK sejak usia 40 tahun. Pada hasil
pemeriksaan kimia darah didapatkan hasil PaO2 45 mmHg. Kemudian dokter tidak
memberikan terapi oksigen yang terlalu banyak. Apa alasan tindakan dokter tersebut?
A. Rangsang kimia bagi ventilasi terutama adalah PaO2 yang rendah
B. Rangsang kimia bagi ventilasi terutama adalah PaCO2 yang rendah
C. Rangsang kimia bagi ventilasi terutama adalah PaO2 yang tinggi
D. Rangsang kimia bagi ventilasi terutama adalah PaCO2 yang rendah
E. Rangsang kimia bagi ventilasi terutama adalah PaO2 yang rendah dan Pa
CO2 yang tinggi
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Pada penderita PPOK memiliki kadar Pa O2 yang rendah, dan kemoreseptor perifer
untuk kadar Pa O2 yang rendah tetap ada meskipun kemoreseptor sentral telah
mengalami adaptasi. Sehingga Pa O2 yang rendah merupakan rangsang utama dalam
ventilasi pasien, apabila diberikan O2 dalam jumlah terlalu banyak maka akan
menyebabkan kemoreseptor sentral yang telah teradaptasi dan kemoreseptor perifer
dengan kondisi rendah O2 akan mengalami lonjakan Pa O2 dan menurunkan frekuensi
napas bahkan dapat berujung henti napas.
(Slid dr. Sinu)
9. seorang laki-laki usia 38 tahun datang ke dokter dengan keluhan batuk selama 1
bulan dan berat badan menurun sebanyak 4.5 kg dalam 1 bulan terakhir. Pada
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan. Foto rontgen dada menunjukkan infiltrat di
lobus atas paru kanan. Salah satu dari 3 sampel sputum ditemukan BTA positif. Dokter
memulai terapi dengan Isoniazid, Rifampicin, ethambutol dan pyrazinamid. Manakah
dari berikut ini yang harus ditambahkan pada terapi untuk mencegah toksisitas
neurologis pada pasien tersebut?
A. Asam folat
B. Asam nikotinat
C. Vitamin B6 (pyridoxine)
D. Vitamin B12 (cyanocobalamin)
E. Vitamin C
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Peripheral neurotoxicity (13,14): This adverse effect is dose related and is uncommon (less
than 0.2%) at conventional doses (15--17). The risk is increased in persons with other
conditions that may be associated with neuropathy such as nutritional deficiency, diabetes,
HIV infection, renal failure, and alcoholism, as well as for pregnant and breastfeeding women.
Pyridoxine supplementation (25 mg/day) is recommended for patients with these conditions
to help prevent this neuropathy (18)

Dari sumber di atas dapat disimpulkan bahwa suplementasi yang untuk mencegah
toksisitas neurologi adalah piridoksin atau vitamin B6.
(CDC-Treatment of Tuberculosis)
10. seseorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan demam
tinggi dan batukberdahak kekuningan sejak tiga hari yang lalu. Pasien juga mengeluh
kaku di leher dan muncul bercak-bercak kemerahan di kedua tungkai. Dokter
melakukan pemeriksaan pungsi lumbal dan didapatkan hasil bakteri gram positif.
Apakah patogen yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Neisseria meningitidis
B. Haemophilus influenzae
C. Streptococcus pneumoniae
D. Pseudomonas aeruginosa
E. Escherichia coli

Gejala dan tanda pada vignette merujuk ke arah meningitis, dan sudah ada
pneumonia pada pasien sebelumnya sehingga curiga ke arah pneumococcal
meningitis yang disebabkan oleh bakteri gram positif Streptococcus pneumoniae
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

(Meningitis-Medscape)
11. seorang laki-laki berusia 33 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk
berdahak dengan sputum berwarna hijau yang disertai sesak nafas dan demam sejak dua
minggu yang lalu. Pasien adalah orang dengan HIV-AIDS sejak usia 30 tahun. Pada
pemeriksaan fisik paru didapatkan suara ronkhi di kedua basal paru. pada pemeriksaan
rontgen thorax tampak infiltrat yang difus di daerah hilus paru kanan dan kiri. Apa
patogen yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. Pneumocystic jiroveci
B. Legionella longbeachae
C. Klebsiella pneumoniae
D. Staphylococcus pneumoniae
E. Mycoplasma pneumoniae

Pasien merupakan orang dengan HIV-AIDS sehingga dapat dipastikan mengalami


imunodefisiensi. Ketika terjadi imunodefisiensi maka akan banyak infeksi oportunistik
yang terjadi pada pasien, pada kasus ini infeksi terjadi pada paru dan infeksi
oportunistik yang palin umum adalah infeksi dari Pneumocystis jiroveci.
(Medscape-Pneumonia in Immunocompromised Patients)
12. gambar sel epitel yang melapisi permukaan mukosa trakea. Apakah sel otot yang
melapisi permukaan trakea?
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Jawabannya adalah muskulus trakhealis, cukup jelas.


(Slide dr. Tri Agusti Sholikhah)
13. sistem respirasi secara histologis dibagi menjadi bagian konduksi dan respirasi.
Apakah bagian paling distal sistem respirasi yang merupakan bagian konduksi?
A. Bronkus tersier
B. Bronkiolus
C. Bronkiolus terminalis
D. Bronkiolus respiratorius
E. Duktus alveolaris
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Awal dari bagian respirasi saluran napas adalah bronkiolus respiratorius sehingga
bagian distal dari bagian konduksi saluran napas adalah bronkiolus terminalis.

(Slide dr. Tri Agusti Sholikhah)


14. Pertukaran gas di dalam pulmo terjadi pada suatu membran yang membatasi antara
udara alveoli dengan kapiler darah. Apakah struktur yang menyusun membran tersebut?
A. Sel Alveoli tipe I
B. Sel septal
C. Sel makrofag
D. Sel fibroblas
E. Sel darah
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Cukup jelas.
(Slide dr. Tri Agusti Sholikhah)
15. seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak nafas sejak
2 bulan yang lalu. Berdasarkan anamnesis pasien adalah perokok pasif selamalebih dari
20 tahum. Ada riwayat alergi terhadap makanan laut, bekerja sebagai penjaga warung
kaki lima, sering menderita infeksi pernafasan berulang, ada riwayat diabetes melitus,
dan pada riwayat keluarga diketahui ibunya meninggal karna kanker rahim. Apakah
faktor resiko pencetus kanker pada pasien ini?
A. Riwayat alergi
B. Perokok pasif, usia>40 tahun
C. Infeksi nafas berulang
D. Riwayat ibu pasien menderita kanker rahim
E. Riwayat diabetes melitus
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Yang ditanyakan dalam soal adalah faktor resiko kanker, terutama kanker paru. Pada
kuliah dr Ana Rima SpP(K) dijelaskan bahwa faktor resiko kanker paru adalah sebagai
berikut:
Merokok merupakan 85% atau faktor resiko terbesar dari Ca Paru, perokok atau second
hand smoke juga merupakan faktor resiko. Sedangkan faktor resiko yang lainnya yaitu:
paparan radon, paparan radiasi, riwayat Ca Paru sebelumnya, paparan karsinogen yang
lain dan faktor genetic. Bila dihubungkan dengan soal, pasien mengeluh sesak nafas
sejak 2 bulan yang lalu didukung dengan hasil anamnesis dimana pasien menjadi
perokok pasif selama 20 tahun, maka diagnosis dapat mengarah ke Ca Paru maka
jawabannya adalah B, perokok pasif dan usia >40 tahun. Opsi lain:

A. Riwayat alergi: tidak berhubungan dengan faktor resiko kanker. Lebih


berhubungan dengan faktor resiko asma
B. Perokok pasif apalagi sampai 20 tahun merupakan faktor resiko pencetus kanker
paru. Usia pasien yang lebih dari 40 tahun merupakan faktor resiko Ca.
Cancer.gov menyebutkan bahwa usia median terdiagnosanya Ca Paru adalah 70
tahun berdasar studi epidemiologi. Kebanyakan atau lebih banyak jenis kanker
juga mulai terdeteksi pada usia lanjut, namun beberapa juga pada usia muda.
C. Infeksi saluran nafas berulang: tidak berhubungan
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

D. Riwayat ibu pasien menderita kanker rahim: mungkin merupakan faktor


predisposisi pasien, pasien rentan menderita kanker namun tidak langsung dapat
mencetuskan timbulnya Ca Paru, jadi kurang spesifik.
E. Riwayat DM: tidak berhubungan

16. seorang laki-laki berusia 68 tahun datang ke klinik paru rawat jalan di RS dengan
keluhan nyeri dada kanan sejak satu bulan yang lalu. Pasien merupakan perokok aktif
yang menghabiskan 2 bungkus per hari. Sesak nafas dirasakan memberat terutama saat
beraktifitas. Pada pemeriksaan fisik paru didapatkan perkusi redup di lapang paru
kanan, sedangkan kiri normal. Suara vesikulerparu kanan menurun. Pada foto thoraks
ditemukan massa berbatas tegas di lapang paru kanan. Dokter merencanakan
pemeriksaan penunjang definitif untuk menegakkan diagnosis pasti pada pasien.
Apakah pemeriksaan yang paling tepat untuk menegakkan diagnosis pada kasus
tersebut?
A. CT scan thoraks dengan kontras
B. Histopatologi
C. Tumor marker
D. Spirometri
E. Analisis gas darah
Bila diringkas, data yang diperoleh dari pasien: usia 68 tahun, nyeri dada kanan sejak
satu bulan yang lalu, sesak napas, perokok aktif, suara vesikuler menurun dan perkusi
redup di bagian paru kanan menandakan kemungkinan adanya massa pada paru kanan
sedangkan paru kiri normal, dipertegas dengan laporan adanya massa berbatas tegas
pada paru kanan saat dilakukan foto thoraks. Yang ditanyakan adalah pemeriksaan jenis
apa yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosa pasti pada pasien?
Karena sudah dikonfirmasi
adanya massa pada paru pasien,
maka diagnosa mengarah pada
neoplasma paru. Pemeriksaan
apa saja yang dapat dilakukan?

- Foto thoraks PALateral


Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

- CT Scan thoraks + kontras meliputi juga abdomen bagian atas


- Bronkoskopi untuk melihat massa apakah sampai ke bronkus
- Pemeriksaan sitologi trans thoracic neddle aspiration
- Pemeriksaan sitologi cairan pleura melalui teknik WSD (water sealed drainage)
- Pemeriksaan histopatologi core biopsy CT guided

- Pemeriksaan histologi biopsi pleura


Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Kanker paru ada beberapa jenis: yang paling ganas, small cell carcinoma. Jenis lainnya,
karsinoid adalah yang paling jinak dan non small cell carcinoma memiliki prognosis
yang lebih baik dari small cell, ada beberapa jenis yaitu: squamous cell ca, large cell ca,
adeno ca. Apabila seseorang terdiagnosa Ca paru seperti pada skenario, maka jenis sel
kankernya harus diketahui, karena jenis sel nya akan menentukan terapi dan prognosis
pasien. Untuk mengetahui jenis sel kanker dapat dilakukan pemeriksaan histopatologi.
Opsi:

A. CT scan thoraks dengan kontras: dapat digunakan untuk membantu diagnosa,


mengetahui letak massa pada paru namun tidak untuk menegakkan diagnosa
B. Histopatologi: merupakan gold standard pemeriksaan untuk menegakkan
diagnosa semua jenis neoplasma. Khususnya dalam kasus ini sangat diperlukan
untuk mengetahui jenis sel kanker paru sehingga dapat menenttukan terapi dan
prognosis pasien
C. Tumor marker: dapat digunakan untuk diagnosa namun bukan gold standard,
menentukan asal dari sel kanker apakah dari jaringan mesenkim atau yang
lainnya. Marker yang digunakan seperti vimentin dan sitokeratin. (cek ppt dr
Brian, diagnosa dan terapi neoplasma, blok neoplasma)
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

D. Spirometri: bisa mengetahui VEF, VCR/ menentukan sesak napas pasien apakah
restriksi atau obstruksi. Namun tidak spesifik untuk Ca paru dan tidak dapat
digunakan sebagai penegak diagnosa.
E. Analisa gas darah: tidak dapat digunakan sebagai penegak diagnosa Ca Paru

17. seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan sesak
nafas sejak dua bulan yang lalu. Sesak dirasakan semakin memberat dengan berjalan
jauh. Pasien juga mengeluh berat badan menurun dalam waktu bulan terakhir sekitar 10
kg. Pasien memiliki riwayat perokok aktif yang menghabiskan 1 bungkus per hari sejak
usia 18 tahun. Pada pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik
paru didapatkan suara redup di paru kanan dan suara dasar vesikuler menurun di seluruh
lapang paru kanan. Terdapat pembesaran limfonodus di daerah axilla dekstra.
Pemeriksaan foto thoraks didapatkan opasitas di lapang paru kanan yang homogen
dansudut costophrenicus sulit dievaluasi. Pada hasil biopsi paru didapatkan hasil
adenocarcinoma paru. berapakah derajat keganasan paru pada kasus tersebut?
A. I
B. II
C. IIIA
D. IIIB
E. IV
Yang ditanyakan dalam soal adalah derajat keganasan paru, dapat dilihat melalui TNM.
Klasifikasi derajat keganasan ini berbeda pada setiap Ca, pada Ca Paru:
STADIUM TNM
Karsinoma tersembunyi Tx, NO, MO
Stadium 0 Tis, N0, M0
Stadium IA T1, N0, M0
Keteranga
Stadium IB T2, N0, M0
n:
Stadium II A T1, N1, M0
STATUS
Stadium II B T2, N1, M0/ T3, N0, M0
TUMOR
Stadium III A T3, N1, M0/ T1-T3, N2, M0
PRIMER
Stadium III B T berapapun, N3, M0/ T4, N berapapun, M0
(T)
Stadium IV T berapapun, N berapapun, M1
T0: tidak
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

terbukti adanya tumor primer


Tx: kanker yang tersembunyi, terlihat pada sitologi dan tidak terlihat pada radiologi dan
bronkoskopi
Tis: karsinoma in situ
T1: tumor berdiameter ≤ 3 cm dikelilingi paru atau pleura visceral yang normal
T2: tumor berdiameter >3 cm atau ukuran berapapun yang sudah menyerang pleura
visceral atau menyebabkan atelektasis yang meluas ke hilus, harus berjarak > 2 cm dari
carina
T3: tumor ukuran berapa saja yang meluas ke dinding dada, diafragma, pleura
mediastinalis dan pericardium parietal atau tumor di bronkus utama yang terletak 2 cm
dari distal carina, tanpa mengenai jantung, pembuluh darah besar, trakea, esophagus
atau korpus vertebrae
T4: tumor ukuran berapa saja yang meluas ke mediastinum, jantung, pembuluh darah
besar, trakea, esophagus, korpus vertebrae, rongga pleura/ pericardium yang disertai
efusi pleura/pericardium, satelit nodul ipsilateral pada lobus yang sama pada tumor
primer
KETERLIBATAN LIMFONODUS REGIONAL (N)
N0: tidak dapat terlihat metastasis pada kelenjar getah bening regional
N1: metastasis pada peribronkial dan/ kelenjar hilus ipsilateral
N2: metastasis pada mediastinal ipsilateral atau kelenjar getah bening subkarina
N3:metastasis pada mediastinal atau kelenjar getah bening skalenus atau supraklavikula
ipsilateral atau kontralateral
METASTASIS (M)
M0: tidak diketahui adanya metastasis jauh
M1: metastasis jauh terdapat pada tempat tertentu misalnya otak
Jika dihubungkan dengan skenario, keterangan yang dapat diamati sebagai penentu
derajat keganasan:

 Suara redup di paru kanan: menandakan adanya massa


Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

 Suara vesikuler menurun di seluruh lapang paru kanan: kemungkinan


menunjukkan efusi pleura yang luas
 Pembesaran limfonodus axilla dekstra: N1
 Opasitas lapang paru kanan yang homogen: radiopaque kemungkinan
menunjukkan efusi pleura yang luas
 Sudut costophrenicus sulit dievaluasi: kemungkinan sudah mengenai pleura,
menyebabkan efusi pleura ditambah keterangan-keterangan T diatas maka
kemunkinan T nya T2 atau T3
 Metastasis: 0

Dapat disimpulkan, derajat TNM pasien: maka ca paru nya termasuk stadium: N1,
T2/T3, M0 = Stadium III A. (masih bingung, III A atau IV)

Jawaban: C tolong dikoreksi :’)


18. seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan sesak
nafas sejak 2 bulan yang lalu. Sesak dirasakan memberat dengan berjalan jauh. Pasien
juga mengeluh berat badan menurun dalam waktu bulan terakhir sekitar 10 kg. Pasien
memiliki riwayat perokok aktif yang menghabiskan 1 bungkus per hari sejak usia 18
tahun. Pada pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan fisik paru
didapatkan suara redup di paru kanan dan suara dasar vesikuler menurun di seluruh
lapang paru kanan. Terdapat pembesaran limfonodus di daerah axilla dexstra.
Pemeriksaan foto thoraks didapatkan opasitas di lapang paru kanan yang homogen dan
sudut costophrenicus sulit dievaluasi. Pada hasil biopsi paru didapatkan hasil
adenocarcinoma paru. Apakah tatalaksana yang paling tepat pada kasus tersebut?
A. Lobectomy
B. Kemoterapi
C. Radioterapi
D. Best supportive care
E. Cryosurgery
Tatalaksana dari kasus no 17 diatas adalah:
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

untuk Stadium III A terapi yang tepat:


-kemo/radio neoadjuvant
-operasi bila memang operable dilanjutkan dengan radiasi
-radiasi
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Opsi:
A. lobectomy: untuk stadium I dan II yang operable
B. kemoterapi: mungkin untuk stadium III A, dan semua stadium
C. radioterapi: biasanya setelah dilakukan operasi
D. best supportive care: untuk stadium III B dan IV
E. cryosurgery: untuk tumor endobronkial

19. apakah gambaran radiologis rontgen dan CT-Scan thoraks yang khas pada diagnosis
TB?

A. Avaskuler perihiller
B. Cavitas
C. Hipokalsifikasi jaringan
D. Hipodens jaringan hilus
E. Centro lobular
Opsi:

A. Avasculair perihiler: merupakan gambaran foto rontgen pada pneumothorax

B. Cavitas: dapat terlihat pada CT scan maupun foto rontgen pasien TBC
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

C. Hipokalsifikasi jaringan

D. Hipodense jaringan hilus: pada foto rontgen tumor mediastinum

E. Centrolobulair: merupakan gambaran CT scan pada TBC postprimer parenkimal,


disebut tree in bud

Baca PPT dr Widiastuti, “radiologi thoraks”

20. apakah ciri dari gambaran radiologis pneumothorax?


A. Opasitas meningkat pada daerah luka
B. Vaskularisasi meningkat pada daerah luka
C. Tak tampak gambaran pendorongan organ sekitar kearah kontralateral
lesi
D. Tampak parenkim paru pada daerah luka
E. Area lesi tampak radioluscent.
Gambaran radiologis dari pneumothorax: Radiolusen (tampak hitam), midline shifting
dan avasculair perihiller. Midline shifting adalah gambaran deviasi trakea dimana
trakea akan membengkok ke arah paru dengan tekanan yang lebih rendah. Artinya
apabila salah satu sisi paru mengalami peningkatan misalnya akibat adanya udara dalam
paru, maka paru akan membengkok ke arah kontralateranya yang tekanannya lebih
rendah akibat pendesakan.

Opsi:

A. Opasitas meningkat pada daerah luka: ada massa/ efusi


B. Vaskularisasi meningkat pada daerah luka
C. Tak tampak gambaran pendorongan organ kontralateral lesi
D. Tampak parenkim paru pada daerah luka
E. Area lesi tampak radiolusen: udara berlebih menimbulkan gambaran yang
radiolusen
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

21. Apakah alasan esensial dan logis untuk melakukan pemeriksaan CT scan toraks
pada kelainan sistem respirasi bila tidak dapat dilihat dari foto rontgen thorax?
a. Evaluasi apakah ada kelainan di mediastinum dan atau paru
b. Adanya efusi pleura
c. Untuk mengetahui adanya cavitas TB
d. Dapat membedakan edema paru dengan pneumonia
e. Diagnosis pneumothorax

Alasan esensial dan logis melakukan CT scan thoraks pada kelainan system respirasi
bila tidak dapat dilihat pada foto rontgen thorax?
Opsi:

A. evaluasi kelainan di mediastinum dan atau paru: kelainan pada mediastinum


tidak dapat tampak pada foto thoraks sedangkan CT scan bisa
B. adanya efusi pleura: menggunakan foto thoraks sudah tampak
C. mengetahui adanya cavitas TB: cavitas sudah tampak menggunakan foto X-ray
saja
D. dapat membedakan edema paru dengan pneumonia: pneumonia diagnosanya
menggunakan foto thorax bukan CT scan
E. diagnosis pneumothorax: menggunakan foto thoraks sudah tampak, akan terlihat
infiltrat pada lesi

22. Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan
sesak napas hebat yang tiba-tiba. Sesak napas disertai nyeri dada terutama saat batuk
atau menarik napas. Tanda vital didapatkantekanan darah 140/90 mmHg, nadi 110
kali/menit, frekuensi napas 33 kali/menit, suhu 36o celcius, saturasi oksigen 91%
dengan oksigen ruang. Dua jam sebelumnya pasien jatuh dari pohon kelapa.
Pemeriksaan fisik apa yang daoat ditemukan pada pasien di atas?
a. Inspeksi tertinggal, fremitus raba meningkat
b. Perkusi hipersonor, auskultasi vesikuler menurun
c. Fremitus meningkat, auskultasi vesikuler melemah
d. Perkusi hipersonor, auskultasi vesikuler meningkat
e. Inspeksi tertinggal, auskultasi meningkat
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Pasien sesak napas hebat disertai nyeri dada dengan riwayat jatuh dari pohon kelapa dua
jam yang lalu, kemungkinan pasien mengalami pneumothorax yang terutama
ditsebabkan oleh trauma. Nyeri dada diakibatkan trauma itu sendiri, sedangkan sesak
napas terjadi karena pleura kehilangan tekanan negatifnya sehingga mengganggu proses
pertukaran udara dari luar. Hasil pemeriksaan fisik yang mungkin pada pasien
pneumothorax:

 Inspeksi: dada cembung pada bagian yang sakit, napas tertinggal


 Palpasi: fremitus turun sampai menghilang
 Perkusi: hipersonor
 Auskultasi: suara napas vesikuler melemah sampai hilang
 Takikardi, takipneu, sesak napas, cemas, nyeri dada

Opsi:

A. Inspeksi tertinggal, fremitus meningkat: seharusnya fremitus menurun pada


pneumothorax
B. Perkusi hipersonor, auskultasi vesikuler menurun: BENAR
C. Fremitus meningkat, auskultasi vesikuler melemah: seharusnya fremitus
menurun pada pneumothorax
D. Perkusi hipersonor, auskultasi vesikuler meningkat: seharusnya auskultasi
vesikuler menurun pada pneumothorax
E. Inspeksi tertinggal, auskultasi meningkat: seharusnya auskultasi vesikuler
menurun pada pneumothorax

23. Seorang laki-laki 60 tahun dirawat di ICU dengan keluhan penurunan kesadaran dan
pada perawatan dibantu dengan alat bantuan nafas ventilator selama tiga hari. Pada
hari ke-empat perawatan padapemeriksaan didapatkan hasil suhu: 39o celcius dan
leukosit 20.000 mg/dl. Pasien masih mengalami gangguan pernapasan. Pemeriksaan
fisik paru auskultasi didapatkan suara napas rhonki diffuse di kedua lapang paru.
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Terdapat produksi dahak dari jalan napas dengan bantuan suction. Apakah diagnosis
yang paling tepat pada pasien ini?
a. Pneumonia komunitas
b. Pneumonia nosokomial
c. Pneumonia atipikal
d. Pneumonia aspirasi
e. Pneumonia imunodepresi

Gambar diatas merupakan tanda dan gejala dari pneumonia, yang ditemukan sama
dalam skenario soal yaitu: demam, sesak napas, dahak, terutama ronki diffuse. Leukosit
yang meningkat menandakan penyakit pasien disebabkan infeksi.
Bila hasil foto thoraks
pasien terdapat infiltrate
baru/ progresif maka pasien
dapat didiagnosa pneumonia
komuniti. Karena memiliki
3 gejala dari beberapa gejala
disamping, yaitu: suhu
tubuh ≥ 38°C, terdengar
suara napas ronkhi dan
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

leukositnya ≥ 10.000.

Opsi:

A. Pneumonia komuniti: sesuai dengan tanda dan gejala diatas


B. Pneumonia nosokomial: biasanya ada riwayat rawat inap lama dan penggunaan
ventilator jangka panjang > 48 jam setelah intubasi endotrakeal.
Menurut CDC-Atlanta, diagnosa pneumonia nosocomial:
1. Onset >48 jam setelah dirawat di rumah sakit
2. Dx dapat ditegakkan setelah dilakukan foto thoraks terdapat infiltrat
baru/progresif dan ditambah 2 dari kriteria berikut:
 Dirawat di ruang intensif
 Gagal napas yang memerlukan alat bantu napas atau membutuhkan
O2 > 35% untuk mempertahankan saturasi O2 > 90%
 Perubahan radiologis progresif
 Terdapat bukti-bukti ada sepsis berat yang ditandai hipotensi atau
disfungsi organ
C. Pneumonia atipikal: suatu jenis pneumonia yang disebabkan oleh Chlamydia
pneumonia, Mycoplasma pneumonia, Legionella sp. Biasanya menyebabkan
gejala sistemik seperi nyeri kepala dan mialgia
D. Pneumonia aspirasi: adalah infeksi paru yang disebabkan oleh terhirupnya
bahan-bahan kimia ke dalam saluran pernafasan

Pneumonia imunodepresi: biasanya ada riwayat imunodepresi missal pada penderita


HIV/AIDS

24. Seorang laki-laki berusia 70 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan
sesak napas. Sesak memberat sejak 6 hari yang lalu. Sudah seminggu ini batuk dan
dahak kuning kental. Batuk dan sesak dirasakan sejak 8 tahun yang lalu, satu tahun
ini dirasa memberat. Pasien merupakan perokok sejak 25 tahun yang lalu. Pada
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

pemeriksaan keadaan umum didapatkan pasien gelisah dan sesak napas.


Pemeriksaan fisik paru didapatkan auskultasi suara napas melemah di paru bawah,
dan ditemukan ronkhi serta wheezing diffuse di kedua lapang paru. Apakah
pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menilai risiko komplikasi pada kasus
di atas?
a. Analisis gas darah
b. Bronkoskopi
c. Torakoskopi
d. Spirometri
e. Biopsi

Dahak kuning kental, batuk dan sesak sejak 8 tahun yang lalu, ada riwayat perokok,
ronki, wheezing diffuse kedua lapang paru kemungkinan pasien menderita PPOK.
Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk memeriksa kemungkinan komplikasi
PPOK adalah analisa gas darah. Analisa gas darah adalah pemeriksaan beberapa gas
yang terlarut dalam darah arteri, bertujuan untuk mengetahui keseimbangan asam basa,
kadar oksigen, karbon dioksida dsb. Biasanya diambil dari A. radialis, A. Brachialis
atau A. Femoralis. Karena pasien PPOK mengalami obstruksi pada saluran nafas, maka
kemungkinan ada gangguan keseimbangan pada komponen gas-gas darah yang dapat
menimbulkan asidosis atau alkalosis.
Opsi:

A. Analisa gas darah


B. Bronkoskopi: melihat bronkus, bias digunakan pada Ca paru yang menyebar ke
bronkus
C. Torakoskopi: adalah pemeriksaan dengan fungsi diagnostic maupun terapeutik
dengan metode: dokter membuat sayatan kecil diantara costae, kemudian celah
yang telah dibuat akan dimasuki endoskopi yaitu tabung tipis dengan kamera
dipandu menuju daerah rongga dada sehingga dokter dapat melakukan analisa,
biopsy atau pengobatan.
D. Spirometri: untuk mengetahui VEF, VCR, menentukan penyakit paru obstruksi
atau restriksi
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Biopsi: untuk menilai sitology neoplasma pada sistem respirasi

25. Seorang wanita, berusia 25 tahun, G1P0A0, usia kehamilan 20 minggu, datang ke
poliklinik dengan keluhan sesak napas berat. Riwayat alergi keluarga (+).
Pemeriksaan vital sign, tensi: 130/80 mmHg, nadi: 92 X/menit, frekuensi napas: 30
X/menit, suhu: 36,6o C. pada pemeriksaan fisik didapatkan wheezing pada kedua
lapang paru. Apakah farmakoterapi yang paling tepat digunakan pada pasien
tersebut?
a. Inhalasi salbutamol
b. Inhalasi salmeterol
c. Inhalasi fermoterol
d. Inhalasi terbutaline
e. Inhalasi budesonide

Simpulan dari skenario soal: Seorang wanita yang sedang hamil mengalami eksaserbasi
asma akut, tanda khas asma: riwayat alergi keluarga (+) dan adanya suara wheezing
pada seluruh lapang paru. Farmakoterapi yang paling tepat? Untuk kasus kekambuhan
pada ibu hamil maka
dibutuhkan obat sesak napas
yang kerjanya cepat langsung
bekerja menyebabkan
bronkodilatasi dan aman bagi
hamil.
Ada 5 jenis obat asma, dan
yang sering digunakan untuk
serangan asma akut adalah
bronkodilator β2
Sympatometic agonis selektif. β2 ini ada 2 golongan, yang kerjanya cepat yaitu SABA
dan lambat yaitu LABA. SABA digunakan saat terjadi serangan asma akut sedangkan
LABA untuk profilaksis serangan asma dan pemeliharaan. Ada 3 contoh golongan
SABA: salbutamol, terbutalin dan albuterol. Satu-satunya yang aman untuk ibu hamil
adalah terbutalin.
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

opsi:

A. Salbutamol, termasuk SABA namun tidak aman bagi ibu hamil


B. Salmeterol, termasuk LABA sehingga tidak untuk menangani serangan asma
secara cepat. Lipid Solubility nya tinggi sehingga durasi aksi nya bisa lebih dari
12 jam = Slow Release Depot, digunakan untuk pemeliharaan asma jangka
panjang dan untuk asma nocturnal
C. Farmoterol, sama dengan salmeterol namun onsetnya lebih cepat
D. Terbutalin merupakan SABA yang aman bagi ibu hamil
E. Budesonide termasuk golongan kortikosteroid yang diberikan secara inhalasi
dan dikombinasikan dengan agonis β2, merupakan pilihan pertama pengobatan
asma kronis. Budesonide memiliki elfek samping dysphonia.

26. Seorang perempuan berusia 30 tahun, hampir setiap hari mengalami gejala sesak
napas dan mengi. Serangan mengganggu aktivitas dan tidur. Mengalami sesak napas
malam hari lebih dari 2 kali dalam waktu 1 bulan. Pemeriksaan faal paru, APE 60-
80 %. Bagaimanakah kombinasi pilihan terapi yang paling tepat untuk asma
kategori di atas?
a. Kortikosteroid inhalasi dosis rendah + leukotrien modifier
b. Kortikosteroid inhalasi dosis rendah + stabilisator sel mast
c. Kortikosteroid inhalasi dosis tinggi + β2 agonis kerja panjang
d. Kortikosteroid inhalasi dosis rendah sampai sedang + stabilisator sel mast
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

e. Kortikosteroid inhalasi dosis rendah sampai sedang + β2 agonis kerja


panjang

Yang pertama harus dilakukan adalah menentukan derajat asma dari penderita,
kemudian menggolongkannya sesuai kriteria table diatas. Dalam soal pasien menderita
asma dengan karakteristik:

 Sehingga mengganggu aktivitas dan tidur


 Mengalami sesak napas malam hari lebih dari 2 kali dalam waktu 1 bulan
 APE 60-80%

Dapat disimpulkan pasien mengalami asma dengan derajat persisten sedang jika dilihat
dari APE dan jumlah gejala malamnya.
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Berdasar tabel diatas, terapi yang tepat untuk pasien dengan asma persisten sedang
adalah: kortikosteroid inhalasi dosis rendah sampai sedang + long acting β2 agonis
LABA.
Opsi:

A. kortikosteroid inhalasi dosis rendah + leukotriene modifier : untuk profilaksis


asma persisten ringan
B. kortikosteroid inhalasi dosis rendah + stabilisator sel mast: untuk profilaksis
asma persisten ringan
C. kortikosteroid inhalasi dosis tinggi + β2 agonis kerja panjang: untuk profilaksis
asma persisten berat
D. kortikosteroid inhalasi dosis rendah sampai sedang + stabilisator sel mast:
kortikosteroid inhalasi dosis rendah sampai sedang digunakan untuk profilaksis
asma persisten sedang dikombinasikan dengan LABA. Sedangkan stabilisator
sel mast digunakan untuk profilaksis asma persisten ringan dikombinasikan
dengan kortikosteroid inhalasi dosis rendah
E. kortikosteroid inhalasi dosis rendah sampai sedang + β2 agonis kerja panjang
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

27. Seorang laki-laki berusia 39 tahun datang dengan keluhan batuk produktif selama 2
hari disertaidemam tinggi. Pasien mengalami penurunan nafsu makan sejak 2 hari
terakhir ini tanpa disertai penurunan berat badan. Pada pemeriksaan fisik auskultasi
paru didapatkan suara bronkial dan suara tambahan ronki basah kasar (+) pada
lapang paru kanan. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan angka leukosit
19.000 dan Hb14,8 gr%. Foto thoraks tampak infiltrat di lobus superior kanan.
Apakah diagnosis kerja yang paling mungkin pada pasien tersebut?
a. PPOK eksaserbasi akut
b. Tuberkulosis paru
c. Bronkitis akut
d. Pneumonia
e. Abses paru

Gejala dan tanda yang khas pada pasien:


- suara bronkial dan suara ronki + pada lobus kanan
- infiltrate di lobus superior kanan
-batuk produktif disertai demam tinggi
-leukosit > 10.000
Merupakan gejala dan tanda yang khas pada pneumonia, lihat pembahasan no 23
Opsi:

A. PPOK eksaserbasi akut


B. TBC Paru
C. Bronkitis akut
D. Pneumonia: kemungkinan pneumonia lobaris karena infiltrate terdapat di lobus
paru kanan superior
E. Abses paru

28. Apakah regimen OAT yang tepat pada pasien TB dengan kasus pengobatan ulang,
lama pengobatannya adalah 8 bulan?
a. 3 HREZES/5 HRE
b. 2 HREZES/6 HRE
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

c. 1 HREZES/2 HRZE/5 HRE


d. 2 HRZES/1 HRZE/5 HRE
e. 2 HRZES/2 HRZE/4 HRE

Regimen yang diberikan pada pasien yang mengulang pengobatan TB adalah OAT
kategori 2 berupa 2HRZES/1HRZE/5HRE. Maksudnya: FDC atau OAT KDT berupa
HRZE ditambah streptomisin injeksi diberikan selama 2 bulan, kemudian 1 bulan
berikutnya hanya FDC HRZE lalu 5 bulan berikutnya FDC HRE.

Jawaban: D jawaban yang lain hanya mengecoh.

29. Seorang perempuan berusia 21 tahun datang ke dokter untuk kontrol rutin sakit
asma. Penyakit tersebut sudah diderita selama 5 tahun terakhir. Saat ini
didapatkan gejala klinis: keluhan sesak hampir dirasakan tiap hari, gejala malam
3 X/minggu , hasil pemeriksaan VEP1 dan APE 70% prediksi. Apakah
klasifikasi asma pada kasus di atas?
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

a. Asma intermitten
b. Asma persisten ringan
c. Asma persisten sedang
d. Asma persisten berat
e. Asma persisten sangat berat

https://www.med.umich.edu/1info/FHP/practiceguides/asthma/EPR-
3_pocket_guide.pdf

30. Apakah obat sesak napas golongan metilxantin yang paling efektif karena
bekerja selektif pada otot polos bronkus?
a. Caffeine
b. Theofilin
c. Theobromine
d. Terbutaline
e. Fluticasone
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Pada PPT tersebut menunjukkan theophylline secara langsung merelaksasi


otot polos. Ditambah
a. Caffein itu metilxantin tapi dia paling berpengaruh pada CNS
c. Theobromin
d. Terbutaline sama untuk Broncodilator tapi bukan dari golongan
Metilxantines.
e. Fluticasone juga bukan Metilxantin tapi ia dari corticosteroid.

31. Apakah obat sesak napas yang mekanisme kerjanya menghambat degranulasi sel
mast dan sering digunakan sebagai terapi asma pada anak?
a. Zilueton
b. Terbutaline
c. Kromolin
d. Budesonide
e. Ipratropium bromide
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Pada PPT tersebut sayang.


Di berikan relative aman terhadap children karena dia memiliki efek
protektif, absorbsinya rendah dan terlokalisasi sehingga memilki
efeksamping yang rendah.

32. Apakah golongan obat sesak napas yang salah satu mekanisme kerjanya dengan
mengikat reseptorspesifik di jaringan untuk memicu ekspresi anexin (inhibitor
asam arakhidonat) sehingga menghambat sintesis leukotrien?
a. Stabiliser sel mast
b. Leukotrien modifier
c. Bronkodilator
d. Kortikosteroid
e. Antibodi anti Ig-E
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Seringkali disebut sebagai controller yaitu untuk stabilisasi gejala asma


jangka panjang dengan efek anti inflamasinya.

33. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang diantar keluarganya ke UGD


Rumah Sakit dengan keluahan sesak napas yang disertai mengi yang berat.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 130/80mmHg, frekuensi nadi
92 X/menit, laju pernapasan 32 X/ menit, suhu tubuh 36,5o C. pada pemeriksaan
fisik didapatkan wheezing pada kedua lapang paru. Apakah golongan obat sesak
napas lini pertama untuk kasus di atas?
a. Inhalasi metilxantin
b. Inhalasi short acting β2 agonist
c. Inhalasi long acting β2 agonist
d. Inhalasi short acting muscarinic antagonist
e. Inhalasi long acting muscarinic antagonist
Pembahasan
- sesak napas yang disertai mengi yang berat, pernapasan 32 X/ menit, wheezing pada
kedua lapang paru  asma akut
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

34. Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke klinik umum dengan keluhan
batuk disertai dahak. Batuk berdahak dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
mendapatkan obat batuk yang fungsinya menambah sekret saluran napas
sehingga mempermudah pengeluaran dahak. Apakah obat yang dimaksud?
Berarti mencari obat yang bersifat ekspektorans
a. Bromheksin
b. Ambroksol
c. Dekstromethorpan
d. Kodein
e. Acetyl sistein
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

35. Seorang perempaun berusia 40 tahun datang ke klinik umum dengan keluhan
batuk . batuk tidak berdahak dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Apakah obat
batuk yang tepat diberikan pada pasien tersebut?
a. Bromheksin
b. Acetyl sistein
c. Gliseril guaiakolat
d. Kodein
e. Noscapine
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Sebenarnya Kodein dan Noscapin sama bersifat penekan rangsang batuk


dengan menekan rangsang batuk di pusat batuk. Kodein bersifat adiktif . dan
noscapine bersifat non adiktif sehingga relative lebih aman dan juga tidak
mengakibatkan depresi pernafasan dan obstipasi. Efek samping nya jarang.

36. Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan
kesulitan bernapas disertai batuk. Batuk mula-mula tidak produktif selama 3-4
hari, kemudian berubah menjadi produktif dengan dahak kehijauan disertai
panas tinggi. Pasien tersebut memiliki riwayat kontak dengan bangaki unggas
yang mati mendadak. Pada pemeriksaan didapatkan suhu 39o C, ronkhi, dan
wheezing. Apakah sitokin aktivator sel dendritik pada kasus tersebut?
a. Interleukin 35
b. Thymic stromal lymphopoietin
c. APRIL (α proliferation-inducing ligand)
d. Granulocyte-macrophage colony-stimulating factor
e. RANTES (Regulated on Activation, Normal T Cell Expressed and Secreted)

RANTES merupakan kemokin yang berperan dalam infeksi virus dan memiliki
banyak peranan sebagai aktivator baik sel imun maupun sel non imun. Pada infeksi
di saluran napas, DC (Denditic Cell) merupakan salah satu sel imun yang
dipengaruhi oleh RANTES. Pengaruhnya berupa migrasi DC dari saluran napas ke
limfonodus terdekat.

(A Role for the Chemokine RANTES in Regulating CD8 T Cell Responses during
Chronic Viral Infection-Journal PLOS 2011)
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

37. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke Unit Gawat Darurat RS dengan
keluhan mendadak sesak napas sejak 30 menit yang lalu. Sebelumnya pasien
mengalami batuk pilek karena tertular temannya di kantor. Pasien sering sesak
napas ketika malam hari atau terkena hawa terlalu dingin. Pasien maupun
keluarganya memiliki riwayat alergi makanan laut dan sering bersin ketika pagi
hari. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,2o C, laju pernapasan 32 X/menit.
Pemeriksaan auskultasi didapatkan suara wheezing ekspiratori. Apakah
interleukin yang sekresinya diinduksi langsung oleh infeksi patogen kasus
tersebut?
a. 5
b. 13
c. 17
d. 21
e. 33

38. Seorang anak berusia 2 tahun diantar orang tuanya ke klinik dokter umum
dengan keluhan batuk seperti menggonggong, dirasakan mendadak sejak satu
jam sebelumnya. Pasien juga mengeluh pilek sejak 2 hari yang lalu. Pada
pemeriksaan tanda vital pasien dalam batas normal. Pada pemeriksaan inspeksi
paru didapatkan “inspiratory stridor”. Apakah etiologi yang paling sesuai untuk
pasien tersebut?
a. Hanta virus
b. Adeno virus
c. Influenza virus
d. Parainfluenza virus
e. Respiratory syncytial virus
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Dari gejala dan tanda mengindikasikan ke arah croup disease


(laringotrakeobronkitis). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus parainfluenza
dan sangat sering terjadi pada usia anak-anak.
(Croup-Medscape)
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

39. Di komunitas Asia banyak ditemukan virus influenza avian strain H3N2 dan
virus influenza manusia strain H1N1. Tiba-tiba banyak manusia yang menderita
sindroma influenza dan dari pasien tersebut didapatkan virus influenza strain
H1N2. Apakah yang mendasari fenomena tersebut?
a. Quasispecies
b. Antigenic shift
c. Kerusakan vaksin influenza seasonal
d. Kegagalan pengendalian populasi ayam
e. Polimorfisme reseptor alpha 2-6 sialic acid

Perubahan antigen dapat terjadi melalui dua cara yaitu antigenic drift dan antigenic
shift. Antigenic drift merupakan perubahan gen minor yang terjadi berangsur-angsur
selama replikasi virus sehingga mengakibatkan perubahan akumulatif pada antigen
virus, sedangkan antigenic shift merupakan perubahan gen major yang menyebabkan
perubahan dari hemagglutinin atau kombinasi hemagglutinin (H) dan neuroaminidase
(N) sehingga sangat berbeda dari subtipe virus yang ada. Virus influenza B hanya dapat
mengalami antigenic drift sedangkan virus influenza A dapat mengalami baik antigenic
drift maupun antigenic shift.
Dalam vignette, virus merupakan jenis virus influenza A. Sehingga memungkinkan
terjadinya antigenic shift, kombinasi dari H dan N dapat terjadi ketika suatu organisme
baik hewan ataupun manusia menderita dua subtipe virus, pada vignette yaitu H3N2 dan
H1N1. Pada kondisi ini sangat memungkinkan kombinasi dari kedua komponen virus
menjadi H3N1 atau H1N1. Sehingga akan muncul subtipe baru pada virus.
(How the Flu Virus Can Change: “Drift” and “Shift”-CDC)
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

40. Seorang mahasiswa kedokteran sedang belajarmendengarkan suara paru pada


probandus. Dia mau memeriksa lobus inferior kanan. Di daerah manakah
sebaiknya dia mendengarkan suara paru tersebut?
a. SIC II thorax dextra
b. SIC IV thorax dextra
c. SIC VI thorax dextra
d. SIC II thorax sinistra
e. SIC II thorax sinistra

41. seorang anak usia 4 tahun diantar orang tuanya ke IGD diduga menelan kelereng
atau gundu. Anak tidak mengeluh nyeri tapi sering batuk. Di daerah manakah suara
nafas terdengar kemungkinan menurun pada pemeriksaan fisik pasien tersebut?
A. Lobus inferior pulmo dexter
B. Lobus inferior pulmo sinister
C. Lobus medius pulmo dexter
D. Lobus superior pulmo sinister
E. Lobus superior pulmo dexter
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

42. manakah yang termasuk zona konduksi dari sistem respirasi?


A. Bronchiolus respiratorius
B. Ductus alveolaris
C. Saccus alveolaris
D. Bronchiolus terminalis
E. Alveoli
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

43. Dokter spesialis paru melakukan bronchoscopy pada seorang pasien dengan
diagnosis tumor paru. Saat melakukan bronchoscopy dokter melihat percabangan
trakea. Secara skeletopis setinggi apakah bangunan tersebut?
A. VC VII
B. VTh. III
C. VTh. V
D. VTh. VII
E. VTh. IX

(Slide Kuliah dr Nanang)

44. seorang laki-laki berusia 33 tahun didiagnosis oleh dokter IGD RS dengan penyakit
pneumothoraks. Pasien direncanakan untuk dilakukan aspirasi dengan jarum. Untuk
menghindari cedera di daerah manakah jarum dapat dimasukkan?
A. Di atas margo costa superior
B. Menembus costa
C. Di bawah margo costa inferior
D. Diantara M.intercostalis eksternus et internus
E. Melalui M.transversus thoracis
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Aspirasi jarum perlu dilakukan di atas margo costa superior, karena apabila dilakukan pada
margo costa inferior memiliki risiko yang tinggi mengenai A./V./N. Intercostalis yang dapat
menyebabkan perdarahan dan gangguan persarafan pada dinding thoraks. Selain itu
menembus costae juga sulit dilakukan. Sehingga jawaban A
(Slide dr. Nanang)

45. apakah tempat masuk dan keluarnya nervi, vasa darah, dan bronchus dari pulmo?
A. Incisura cardiaca
B. Apex pulmonis
C. Hilus pulmonis
D. Basis pulmonis
E. Pleura visceralis

Sudah cukup jelas, sementara struktur yg menempati hilus pulmonis adalah radix
pulmonis.

(Slide dr. Nanang)


Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

46. seorang laki-laki berusia 40 tahun sedang mendaki puncak everest. Pada ketinggian
3200 meter mengeluh sesak nafas dan frekuensi nafas meningkat. Pada kondisi seperti
itu, apakah rangsangan utama terhadap kemoreseptor sistem respirasi pada orang
tersebut?
A. Perangsangan kemoreseptor perifer akibat penurunan PaO2
B. Perangsangan kemoreseptor central akibat penurunan PaO2
C. Perangsangan kemoreseptor perifer akibat penurunan pH
D. Perangsangan kemoreseptor central akibat penurunan pH
E. Perangsangan kemoreseptor perifer akibat peningkatan PaCO2

Pada kondisi normal rangsang utama ventilasi adalah Pa CO2 baik di sentral maupun
perifer, namun ketika Pa O2 turun di bawah 60 mmHg seperti saat di ketinggian di atas
3000 mdpl maka perubahan Pa O2 akan menjadi rangsang utama pada kemoreseptor
perifer di badan karotikus dan aortikus.
(Slide dr. Sinu)

47. seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas.
Sesak nafas dirasakan sejak satu minggu dan memberat sejak dua hari yang lalu. Pasien
juga mengeluh batuk berdahak sejak lebih dari 3 bulan yang lalu. Saturasi O2 70%.
Dokter mendiagnosis pasien dengan bronkitis kronis. Apakah tipe hipoksia pada pasien
tersebut?
A. Hipoksia anemik
B. Hipoksia histotoksik
C. Hipoksia iskemik
D. Hipoksia hipoksik
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

E. Hipoksia kronik

Dalam vignette disertakan saturasi O2 yang rendah yaitu 70% yang menggambarkan
kondisi hipoksia. Pasien didiagnosis bronkitis kronis yang termasuk dalam klasifikasi
penyakit paru obstruktif dengan manifestasi khas penyempitan saluran napas, karena
penyempitan ini akan menyebabkan hipoventilasi alveolar, rasio ventilasi-perfusi
abnormal.

(Slide dr. Sinu)

48. seorang laki-laki berusia 19 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas
semakin memberat. Sebelumnya pasien tersebut mengalami luka tusuk pisau pada dada
depan kanan. Pada pemeriksaan inspeksi didapatkan jejas luka tusuk di SIC V dextra
dengan ukuran 3 cm. Pada pemeriksaan palpasi, hemithoraks kanan tertinggal.
Pemeriksaan auskultasi didapatkan suara nafas menurun di hemithoraks kanan. Apa
patofisiologi yang mendasari sesak nafas pada kasus ters ebut?
A. Tekanan di rongga thoraks semakin negatif
B. Cavum pleura kehilangan tekanan negatif
C. Terjadi obstruksi saluran nafas oleh gumpalan darah
D. Terjadi bronkokontriksi
E. Tekanan alveolar meningkat
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Pada rongga pleura normal, rongga pleura memiliki tekanan negatif sehingga dapat
mempertahankan paru untuk tetap melekat pada dinding dada. Apabila ada udara yang masuk
ke dalam cavum pleura maka tekanan negatif akan hilang sehingga mengakibatkan paru
kolaps. Kolapsnya paru menyebabkan proses ventilasi udara terganggu sehingga timbul rasa
sesak saat bernapas, selain itu ukuran paru yang mengecil mengakibatkan suara napas
terdengar menurun pada sisi yang mengalami kolaps.

(Slide dr Sinu)

49. seorang laki-laki melakukan olahraga lari. Di dalam tubuhnya terjadi beberapa
perubahan yang menyebabkan afinitas ikatan hemoglobin terhadap O2 menurun
sehingga Hb semakin mudah melepas O2 menurun sehingga Hb semakin mudah
melepas O2. Apakah perubahan fisiologi pernafasan yang terjadi pada orang tersebut?
A. Penurunan suhu
B. Penurunan PCO2
C. Penurunan pH
D. Penurunan konsentrasi 2-3 DGP
E. Peningkatan kadar PO2
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Saat berolahraga tubuh akan menggunakan banyak energi dan tentunya menghasilkan zat
buangan yang banyak pula. Dalam proses menghasilkan energi, manusia menggunakan O2
sebagai agen pengoksidasi sehingga saat olahraga tentu P O2 akan menurun sehingga lebih
banyak O2 yang berdifusi ke darah/ sel. Kemudian hasil dari metabolisme salah satunya adalah
CO2, CO2 dalam darah ditransport sebagian besar dalam bentuk ion bikarbonat. Semakin
banyak ion bikarbonat yang terbentuk maka pH darah akan semakin asam atau turun karena
ion H+ yang dilepaskan, turunnya pH menyebabkan afinitas Hb terhadap O2 menurun sehingga
lebih banyak O2 yang dilepaskan. Saat metabolisme sedang aktif-aktifnya, produksi 2-3 DPG
juga meningkat dengan efek yang kurang lebih sama dengan efek penurunan pH. Hasil
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

samping dari metabolisme adalah panas, sehingga suhu juga akan meningkat ketika sedang
berolahraga, yang kemudian juga meningkatkan pelepasan O2.

(Slide dr. Sinu dan Slide Keseimbangan Asam Basa)

50. berapa tekanan intra alveolar pada akhir inspirasi?


A. 0 mmHg
B. 1 mmHg
C. 2 mmHg
D. 3 mmHg
E. 4 mmHg

Pada awal inspirasi tekanan intra alveolar sekitar 0 cmH2O dan terus menurun sampai
angka -1 cmH2O, tekanan negatif alveolus ini memungkinkan udara dari luar mengalir ke
dalam alveolus. Ketika di akhir inspirasi tekanan intra alveolar kembali naik menjadi 0
cmH2O. Pada awal ekspirasi terjadi kebalikan dari awal inspirasi dimana tekanan intra
alveolar akan naik menjadi +1 cmH20 sehingga udara akan mengalir ke luar meninggalkan
alveolus.
(Note: ini angka konversinya)
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

(Fisiologi Guyton & Hall edisi 12 & 13)

51. apakah rangsangan utama terhadap kemoreseptor perifer dalam pengaturan ventilasi
pada kondisi normal individu yang hidup di dataran rendah?
A. Peningkatan PCO2
B. Penurunan saturasi O2
C. Penurunan PO2
D. Penurunan suhu
E. Penurunan konsentrasi 2-3 DGP
Lihat pembahasan no. 46
52. seorang laki-laki berusia 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk
berdahak berwarna kehijauan teradang bercampur darah sejak 1 minggu yang lalu.
Pasien juga mengeluh sesak nafas yang memberat ketika batuk. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan suhu tubuh 38℃, takipnea, dan takikardi. Pada pemeriksaan auskultasi paru
terdengar suara ronki kasar di basal paru kiri. Apa patogen yang paling mungkin pada
kasus di atas?
A. Staphylococcus aureus
B. Streptococcus pneumoniae
C. Haemophilus influenzae
D. Caxiella burnetti
E. Moraxella catharralis
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Dalam vignette disebutkan bahwa pasien batuk produktif warna hijau kadang disertai darah,
takipnea, takikardi dan suhu tubuh 38oC sehingga curiga ada infeksi bakteri. Pada auskultasi
juga ditemukan suara ronkhi kasar yang merupakan tanda pneumonia stadium resolusi.
Sehingga diagnosis pneumonia bakterial, karena disebutkan karakteristik dahak yaitu
berwarna hijau sesuai sumber di atas maka kemungkinan penyebabnya adalah bakteri
Haemophilus influenza.

(Pneumonia Bacterial, Medscape; Pneumonia nosokomial, PDPI)

53. pada suatu sediaan histologi jaringan pulmo tampak struktur berlumen dengan
mukosa yang melipat-lipat. Di bawah mukosa terdapat lapisan otot polos yang
prominen, namun kelenjar dan kartilago tidak ditemukan. Struktur apakah tersebut?
A. Bronchus
B. Bronchiolus
C. Bronchiolus terminalis
D. Bronchiolus respiratorius
E. Duktus alveolaris
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Cukup jelas
(Slide dr. Tri Agusti Sholikhah)

54. seorang ibu melahirkan bayi dengan kondisi kurang bulan, namun bayi tersebut
mengalami kesulitan bernafas. Dokter menduga hal tersebut dikarenakan kurangnya
produksi surfaktan pada jaringan pulmo bayi sehingga paru bayi sulit mengembang.
Sel apakah yang berperan menyebabkan kesulitan bernafas pada bayi tersebut?
A. Sel epitel alveoli
B. Sel septal
C. Dust cell
D. Endotelia cell
E. Fibroblas
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Cukup jelas.
(Slide dr. Tri Agusti Sholikhah)
55. pada suatu sediaan histologi jaringan pulmo tampak struktur berlumen dengan
mukosa dilapisi epitel kuboid bersilia. Pada dinding mukosa terdapat beberapa alveoli
tunggal. Di bawah mukosa tampak jaringan pengikat elastik dan otot polos. Struktur
apakah struktur tersebut?
A. Bronchus
B. Bronchiolus
C. Bronchiolus terminalis
D. Bronchiolus respiratorius
E. Duktus alveolaris

Apabila sudah ada alveolus tunggal maka masuk ke dalam bronkiolus respiratorius.
(Slide dr. Tri Agusti Sholikhah)
56. pada kasus gagal jantung kongestif, pembuluh darah pada pulmo mengalami
kongesti sehingga beberapa eritrosit masuk ke dalam alveoli. Eritrosit tersebut
selanjutnya akan difagosit oleh suatu sel yang terdapat pada septum interalveolaris. Sel
apakah tersebut?
A. Tipe 1 alveolar cell
B. Tipe II alveolar cell
C. Endotelial cell
D. Heart failure cell
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

E. Dust cell

Pada alveolus terdapat makrofag alveoler atau sering disebut dengan dust cell.
Pada kasus gagal jantung kongestif, dust cell akan memfagosit eritrosit
sehingga kemudian pada kasus gagal jantung, dust cell disebut heart failure
cell.

(Slide dr. Tri Agusti Sholikhah)

57. asap rokok menyebabkan kerusakan sel-sel pada jaringan pulmo. Pada kondisi
tersebut, suatu sel yang ikut menyusun dinding alveoli akan meningkatkan aktivitas
mitosisnya untuk menggantikan sel yang rusak tersebut. Sel apakah tersebut?
A. Tipe 1 alveolar cell
B. Tipe II alveolar cell
C. Endotelial cell
D. Heart failure cell
E. Dust cell
Jawab : B
Pembahasan :
Sel tipe 2 terutama berfungsi untuk sintesis dan produksi epitel alveoli. Sel tipe 2
berperan untuk repair karena kemampuannya berproliferasi, dan berperan pada kultur
sel karena mempunyai protein spesifik yang mampu berdiferensiasi menjadi sel tipe 1
dan sel tipe 2 atau menggantikan sel yang rusak. Protein tersebut diproduksi oleh sel
tipe 2, baik secara in vivo maupun
in vitro,yaitu laminin, fi bronectin, entactin, tenascin, dan kolagen tipe IV.
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Sumber : ppt Sistem Respirasi dr Tri

58. seorang perempuan usia 65 tahun datang ke klinik paru rawat jalan dengan keluhan
sesak nafas. Sesak nafas dirasakan memberat sejak 1 bulan ini. Selain itu pasien juga
mengeluh batuk darah, demam dan keringat malam hari. Pemeriksaan fisik ditemukan
wajah, leher dan lengan kanan pasien membengkak. Manakah yang termasuk gejala
intratorasik ekstrapulmoner pada kasus ini?
A. Sindroma vena kava superior
B. Batuk darah
C. Demam, keringat malam
D. Sindroma kartagener’
E. Sindroma paraneoplastik
Jawab : A
Pembahasan :
Gambaran klinik kanker paru dapat dibagi atas :
1. Gejala intrapulmoner
Disebabkan gejala lokal tumor di paru → gangguan pada pergerakan silia serta ulserasi
bronkus → memudahkan terjadi radang berulang dan timbul keluhan batuk .
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

2. Gejala intratorasik ekstrapulmoner


Timbul bila terjadi penyebaran tumor ke mediastinum yang akan menekan/ merusak
struktur-struktur didalamnya berakibat :
- Paralisis diafragma ( menekan nervus phrenikus).
- Paralise korda vokalis (menekan nervus recurrens).
- Sindrom horner ( menekan saraf simpatik).
- Disfagia (menekan esofagus).
- Sindroma vena kava superior (menekan vena kava superior). Yang dapat
menyebabkan timbulnya gejala seperti pembengkakan pada wajah, leher, dan
lengan kanan yang membengkak akibat adanya penekanan tumor pada Great
superior vein yang menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh yang di
vaskularisasi olehnya
3. Gejala ekstratorasik non metastase
Gejala tumor bermanifestasi ke neuromuskuler, endokrin metabolik, jaringan ikat dan
tulang, serta vaskuler dan hematologik.
4. Gejala ekstratorasik metastasis
Gejala yang ditimbulkan karena metastasis kanker ke organ-organ lain terutama
otak, hati dan tulang, dan supra renal
Sumber : ppt onkologi paru 2015 slide 8-11 dokter Ana Rima SpP
59. seorang laki-laki usia 60 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan sesak nafas dan
nyeri dada kanan. Pemeriksaan fisik perkusi paru didapatkan suara redup di apex paru
kanan dan kiri, auskultasi suara vesikuler menurun. Foto thoraks tampak gambaran
massa tidak tegas di kedua apex paru dan sudut costhoprenicus kanan tumpul sedangkan
kiri lancip. Pada pemeriksaan biosi yang dilakukan di paru di temukan hasil kanker paru
jenis large cell carcinoma. Apakah organ yang mengalami metastasis pada kasus di
atas?
A. Pleura
B. Liver
C. Tulang
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

D. Mediastinum
E. Limfonodi
Jawab : C
Pembahasan :
Pada kaknker paru, kemungkinan metastasis adalah ke otak, tulang, liver, dn kelenjar
suprarenalis. Pada kasus diatas terdapat destruksi V. L. III.
Sumber : Kuliah Onkologi Paru – Dr. Ana Rima, Sp. P

60. Seorang laki-laki berusia 41 tahun datang ke puskesamas dengan keluhan batuk
produktif selama 4 hari disertai demam tinggi. Pasien mengalami penurunan nafsu
makan sejak 2 hari terakhirini tanpa disertai penurunan berat badan. Pada pemeriksaan
fisik auskultasi paru didapatkan suara bronkial dan suara ronki basah kasar (+)
pada lapang paru kiri. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan angka lekosit
19.000 dan HB 14,8 gr%. Foto toraks tampak infiltrat di lobus superior kiri. Apakah
diagnosis kerja yang paling mungkin pada pasien tersebut ?
A. Bronkitis akut
B. Pneumonia atipikal
C. Pneumonia lobaris
D. Abses Paru
E. Bronkiektasis
Jawab : C
Pembahasan :
Berdarsarkan hasil anamnesis pada skenario disoal Foto toraksnya menunjukkan
terjadinya infiltrat di lobus superior kiri. Foto toraks merupakan pemeriksaan penunjang
yang sangat penting. Foto toraks saja tidak dapat secara khas menentukan penyebab
pneumonia, hanya merupakan petunjuk ke arah diagnosis etiologi. Gambaran
konsolidasi dengan “air bronchogram” (pneumonia lobaris), tersering disebabkan oleh
Streptococcus pneumoniae. Gambaran radiologis pada pneumonia yang disebabkan
kuman klebsiela sering menunjukkan konsolidasi yang terjadi pada lobus atas kanan,
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

kadang-kadang dapat mengenai beberapa lobus. Gambaran lainnya dapat berupa bercak-
bercak dan kaviti. Kelainan radiologis lain yang khas yaitu penebalan (“bulging”) fisura
interlobar. Pneumonia yang disebabkan kuman pseudomonas sering memperlihatkan
infiltrat bilateral atau gambaran bronkopneumonia.
Sumber :
http://www.klikpdpi.com/konsensus/Xsip/konsensus-pneumonia/pneumonia.htm

61. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan
batuk purulen sejak lima hari. Pasien juga mengeluh demam tinggi semenjak tiga hari
yang lalu. Dari anamnesis diketahui, pasien tidak mendapat terapi antibiotik apapun
dalam 3 bulan terakhir. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, dokter
mendiagnosis pasien dengan pneumonia komunitas atau CAP. Dokter merencanakan
terapi rawat jalan. Obat apakah yang paling tepat diberikan pada pasien diatas?
A. Ceftriaxone
B. Cefotaxime
C. Cefixime
D. Claritomycin
E. Gentamicin
Jawab : menurutku A (mohon koreksi kembali)
Pembahasan :
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Sumber : ipd Pneumonia

62. Seseorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke puskesmas datang dengan keluhan
batuk berdahak putih encer sejak lima hari yang lalu. Pasien juga mengeluh demam
sumer-sumer sejak 7 hari yang lalu. Pasien merasakan nyeri otot dan nyeri kepala.
Pemeriksaan fisik ditemukan tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan paru
didapatkan ronkhi basah kasar di kedua lapang paru. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan leukosit 9000 dan BTA -/-/-. Apakah diagnosis yang paling memungkinkan
pada kasus diatas?
A. Pneumonia atipikal
B. Pneumonia tipikal
C. Bronkiektasis
D. Bronkitis kronis
E. Emfisema paru
Jawab : A
Pembahasan :
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Diagnosis pneumonia atipik


A. Gejalanya adalah tanda infeksi saluran napas yaitu demam, batuk nonproduktif
dan gejala sistemik berupa nyeri kepala dan mialgia. Gejala klinis pada tabel di
bawah ini dapat membantu menegakkan diagnosis pneumonia atipik.
B. Pada pemeriksaan fisis terdapat ronki basah tersebar, konsolidasi jarang terjadi.
C. Gambaran radiologis infiltrat interstitial.
D. Labolatorium menunjukkan leukositosis ringan, pewarnaan Gram, biarkan dahak
atau darah tidak ditemukan bakteri.
E. Laboratorium untuk menemukan bakteri atipik.
 Isolasi biarkan sensitivitinya sangat rendah
 Deteksi antigen enzyme immunoassays (EIA)
 Polymerase Chain Reaction (PCR)
 Uji serologi
 Cold agglutinin
 Uji fiksasi komplemen merupakan standar untuk diagnosis
M.pneumoniae
 Micro immunofluorescence (MIF). Standard serologi untuk
C.pneumoniae
 Antigen dari urin untuk Legionella
untuk membantu secara klinis gambaran perbedaan gejala klinis atipik dan tipik dapat
dilihat pada tabel 2, walaupun tidak selalu dijumpai gejala-gejala tersebut.
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Sumber :
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf

63. Seorang laki-laki berusia 25 tahun datang ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan
batuk berdahak sejak satu bulan yang lalu. Sejak 2 minggu sebelumnya pasien
mengeluh batuk berdahak. Pasien juga mengeluh demam dan penurunan nafsu makan.
Saat ini, hasil pemeriksaan sputum BTA didapatkan hasil (+/+/-). Pasien memiliki
riwayat minum OAT selama 2 bulan tetapi dihentikan sendiri pada enam bulan
yang lalu. Apakah diagnosis yang tepat pada pasien tersebut?
A. TB paru dengan BTA (+) lesi luas dengan batuk darah
B. TB paru dengan BTA (+) kasus putus berobat (default)
A. TB paru dengan BTA (+) kasus relaps
A. TB paru dengan BTA (+) kasus baru
A. TB paru dengan BTA (+) kasus gagal pengobatan
Jawab : B
Pembahasan :
Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya dibagi menjadibeberapa tipe
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

pasien, yaitu:
1) Kasus baru
Adalah pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah
menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu).
2) Kasus kambuh (Relaps) Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah
mendapatpengobatan tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh ataupengobatan
lengkap, didiagnosis kembali dengan BTA positif (apusanatau kultur).
3) Kasus setelah putus berobat (Default) Adalah pasien yang telah berobat dan
putus berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA positif.
4) Kasus setelah gagal (Failure) Adalah pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya
tetap positif ataukembali menjadi positif pada bulan kelima atau lebih
selamapengobatan.
5) Kasus Pindahan (Transfer In) Adalah pasien yang dipindahkan dari UPK yang
memiliki register TBlain untuk melanjutkan pengobatannya.
6) Kasus lain Adalah semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan
diatas.Dalamkelompok ini termasuk Kasus Kronik, yaitu pasien dengan
hasilpemeriksaan masih BTA positif setelah selesai pengobatan ulangan.
Sumber : buku field lab

64. seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk
berdahak sejak 3 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluh demam dan penurunan nafsu
makan. Hasil pemeriksaan sputum BTA didapatkan hasil (+/+/-). Pada pemeriksaan
rontgen thoraks didapatkan infiltrat di apex paru kanan dan kiri. Apakah regimen obat
yang harus diberikan pada pasien diatas?
A. 2 RHZES/ 1 RHZE/ 5 RHE
B. 2 RHZE/ 4 RH
C. 2 RHZES/ 5 RHE
D. 2 RHZ/ 5 RHE
E. 2 RHZES/ 6 RHE
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Jawab : B
Pembahasan :
Dari skenario disoal tersebut pasien merupakan kasus baru TBC paru dengan BTA
positif
Indikasi Regimen
Kategori 1 2HRZE / 4H3R3
 Kasus baru TBC paru
dengan BTA positif
 TBC paru dengan
BTA negative dan
foto thorax positif
 TBC ekstra paru berat

Kategori 2 Kasus kambuh, gagal, dan 2HRZE + S /


default 5H3R3E3
OAT sisipan BTA masih positif pada akhir HRZE
fase intensif
Sumber : buku field lab

65. seorang perempuan berusia 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan utama batuk
berdahak bercampur darah +/- 2 sendok dalam 1 hari ini. 2 tahun lalu pernah
mendapat pengobatan anti TB selama 6 bulan dan dinyatakan sembuh. Saat ini
didapatkan penurunan berat badan dan BTA didapatkan hasil (+/+/-). Pada rontgen
thoraks tampak cavitas di apex paru kiri. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus
diatas?
A. Bekas TB paru dengan hemoptisis masif
B. Bekas TB paru dengan infeksi sekunder
C. TB Paru kasus relaps
D. TB Paru kasus gagal berobat
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

E. TB Paru kasus putus berobat


Jawab : B
Pembahasan :
Tuberkulosis pasca primer (tuberkulosis sekunder). Kuman yang dormant pada
tuberkulosis primer akan muncul bertahun-tahun. Tuberkulosis sekunder terjadi karna
imunitas yang menurun seperti malnutrisi, diabetes, AIDS, dsb. Tuberkulosis pasca
primer ini dimulai dengan sarang dini yang berlokasi di regio atas paru (bagian apikal-
posterior lobus superior atau inferior).
Sumber : ipd (tuberkulosis paru)

66. Seorang perempuan berusia 55 tahun, berat badan 50 kg, datang ke puskesmas
dengan keluhan batuk berdahak lebih dari 3 minggu, berkeringat jika malam hari, dan
nafsu makan menurun. Pada pemeriksaan sputum BTA positif. Pasien mengatakan
pernah sakit serupa dan diberi OAT selama 4 bulan, tapi tidak melanjutkan
minum obat karena pindah keluar kota. Pada saat ini, didapatkan hasil BTA (+/+/+).
Apakah terapi yang tepat untuk pasien ini?
A. 2 HRZE / 4H3R3
B. 3 HRZE / 4H3R3
C. 2 HRZES / HRZE/ 5H3R
D. 2 HRZES / HRZE/ 5H3R3E3
E. 3 HRZES / HRZE/ 5H3R3E3
Jawab : D
Pembahasan : seperti pada nomor 64

67. Pada gambar radiologi untuk foto polos pemeriksaan dibawah ini (foto thorax
normal). Bagaimana kriteria foto thorax tersebut dikatakan layak baca?
A. Tak tampak trachea
B. Foto tulang cenderung hipodens
C. Sternoklavikularis dengan prosesus spinosus antara kiri dan kanan simetris
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

D. Densitas foto tinggi


E. Terdapat perpotongan costae dan diafragma pada costae IV
Jawab : C
Pembahasan :
1. Ada identitas pasien dan marker
- ada marker R atau L
- nomer film
- nama penderita, umur, jenis kelamin
- tanggal pemotretan
- RS/klinik termpat foto dibuat
2. Jenis foto: Foto Toraks umumnya adalah PA.
3. Inspirasi cukup: Tampak iga posterior sampai iga 10 dan anterior tampak
sampai iga ke 6
4. Simetrisitas foto: Jarak antara art.
5. Sternoklavikularis dengan prosesus siponus antara kiri kanan sama
6. Densitas foto: Diskus intervertebralis terlihat 5 buah dari superior.
7. Tidak ada overlapping dengan skapula.
Sumber : ppt Toraks Radiologi slide 10 dr Widiastuti

68. Apakah kriteria inspirasi cukup pada foto thorax?


A. ukuran jantung dan mediastinum membesar
B. corakan bronkovaskular meningkat
C. tidak tampak gambaran kalsifikasi atau infiltrat dilapang paru
D. akan tampak diafragma setinggi rawan costa VI didepan atau setinggi Vth X
dibagian belakang
E. Trachea ditengah
Jawab : D
Sumber : ppt Toraks Radiologi slide 9 dr Widiastuti
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

69. Seorang laki-laki berusia 55 tahun datang ke klinik paru rawat jalan dengan keluhan
sesak napas. Pasien mengeluh sesak napas setiap terkena udara dingin atau terkena
debu. Pemeriksaan fisik paru ditemukan wheezing di kedua lapang paru. Apakah
patogenesis yang paling mungkin pada kasus tersebut?
A. riwayat merokok
B. Obstruksi kronik dan menetap
C. Obstruksi episodik
D. VEP1 menetap dengan bronkodilator
E. VEP1 menurun dengan bronkodilator
Jawab : C
Pembahasan :
Dari skenario pada soal tersebut pasien diperkirakan mengarah ke asma yang mana
obstruksi episodik termasuk dalam ciri-ciri asma. Berikut adalah perbedaan PPOK dan
ASMA :

Sumber : ppt Penyakit Paru Obstruktif Kronik 2015 Prof. Suradi

70. seorang laki-laki berusia 72 tahun merupakan pasien rutin poli paru dengan
diagnosis PPOK. Pasien sudah mendapatkan terapi inhalasi selama 6 bulan terakhir.
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Pasien memiliki tinggi badan 170cm dengan berat badan 45kg. Apakah terapi nutrisi
yang tepat pada pasien PPOK?
A. Rendah lemak
B. Rendah protein
C. Rendah gula
D. Rendah karbohidrat
E. Rendah serat
Jawab : D
Pembahasan :

Sumber : ppt Penyakit Paru Obstruktif Kronik 2015 Prof. Suradi

71. seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke UGD dengan sesak napas hebat tiba-
tiba dan memberat, pasien baru saja latihan tinjudan dipukul dadanya, tidak batuk dan
tidak batuk darah. Pemeriksaan fisik suara napas paru kanan, tidak terdengar dengan
auskultasi dada pasien nyeri. Apakah diagnosis yang tepat pada kasus diatas?
A. kontusio thorax non spesifik
B. Pneumothorax terbuka
C. Pneumothorax tertutup
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

D. Pneumothorax ventil
E. fraktur costae
Pembahasan
- sesak napas hebat tiba-tiba dan memberat  Onset sangat cepat
- pasien baru saja latihan tinjudan dipukul dadanya 
- suara napas paru kanan, tidak terdengar  kemungkinan paru kanan kolaps
Ppt dr yusuf subagyo – kegawatdaruratan paru

72. seorang laki-laki 65 tahun diantar keluarganya ke UGD karena sesak. Terdapat
riwayat batuk dan nyeri dada kiri terutama bila menarik napas dalam. Pemeriksaan fisik
didapatkan takipneu. Gerak dada kiri tertinggal. Pada auskultasi suara vesikuler paru
menurun. Pada perkusi redup di hemithorax sinistra. Pada foto rontgen thorax gambaran
opaasitas homogen diparu kiri. Dokter lalu melakukan pungsi percobaan di SIC 5 linea
axillaris anterior kiri dan didapatkan pus. Apa kemungkinan diagnosis kasus ini?
A. Empiema paru kiri
B. Pneumothorax paru kiri
C. Hematothorax paru kiri
D. TB paru Lesi Luas
E. Abses paru kiri
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Pembahasan
- Gerak dada kiri tertinggal, suara vesikuler paru menurun, perkusi redup  berisi
cairan
- Pada foto rontgen thorax gambaran opaasitas homogen diparu kiri  Cairan tidak
berada dalam suatu cavitas (bukan abses)
- pungsi percobaan di SIC 5 linea axillaris anterior kiri dan didapatkan pus  empiema

73. seorang laki-laki 65 tahun diantar keluarganya ke UGD karena sesak napas.
Terdapat riwayat batuk lama dan batuk disertai darah. Pemeriksaan fisik didapatkan
takipneu. Gerak dada kiri tertinggal. Pada auskultasi paru kiri menurun. Pada perkusi
hipersonor di hemithorax sinistra. Pada foto rotgen thorax gambaran hiperlusen
avaskuler pada thorax sinistra. Dokter jaga lalu melakukan WSD. Apakah tujuan
tindakan WSD ini?
A. mengeluarkan udara dari rongga dada ke atmosfer
B. mengeluarkan udara dari rongga pleura ke atmosfer
C. mengeluarkan udara dari rongga mediastinum ke rongga pleura
D. mengeluarkan cairan dari rongga pleura ke atmosfer
E. mengeluarkan darah dari pericardium ke atmosfer
Pembahasan
- auskultasi paru kiri menurun, perkusi hipersonor, gambaran hiperlusen avaskuler 
berisi udara

http://www.rch.org.au/rchcpg/hospital_clinical_guideline_index/chest_drain_manageme
nt/
Chest drains also known as under water sealed drains (UWSD) are inserted to
allow draining of the pleural spaces of air, blood or fluid, allowing expansion of the
lungs and restoration of negative pressure in the thoracic cavity.
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

74. seorang laki-laki berusia 66 tahun datang kepoliklinik dengan keluhan sesak napas
sejak 3 hari terakhir disertai demam dan frekuensi batuk bertambah banyak dengan
dahak kental hijau. Pasien sering mengeluh hal serupa sejak 6 tahun terakhir. Pasien
adalah perokok aktif. Apakah diagnosis yang paling tepat pada kasus diatas?
A. PPOK eksaserbasi akut
B. Asma akut mengancam jiwa
C. Pneumonia aspirasi
D. Bronkopneumonia
E. Tb paru kasus kronik
Pembahasan
-Perokok aktif
-Dahak kental hijau
-Sejak 6 Tahun

Sumber : PDPI.
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di
saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK
terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya.
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

75. seorang laki-laki berusia 67 tahun datang ke klinik paru dengan keluhan sesak
napas. Napas berbunyi mengi disertai batuk berdahak. Pasien memiliki riwayat sesak
sejak 5 tahun yang lalu. Pasien juga memiliki riwayat merokok dengan indeks brinkman
kategori berat . sehari-hari pasien bekerja sebagai buruh bangunan. Pemeriksaan fisik
ditemukan wheezing dan ronkhi di kedua lapang paru. Apa patogenesis dari diagnosis
kasus tersebut?
A. inflamasi kronik dan progresif, hambatan aliran udara reversibel
B. inflamasi kronik, serangan episodik, hambatan aliran udara reversibel
C. inflamasi kronik dan progresif, hambatan aliran udara irreversibel
D. inflamasi kronik, serangan episodik, hambatan aliran udara reversibel sebagian
E. inflamasi kronik, serangan episodik, berespon baik dengan bronkodilator
Pembahasan
-mengi, batuk berdahak, 5 tahun lalu, merokok, wheezing  mengarah ke ppok
-Riwayat merokok dengan indeks brinkman berat  semakin mengarah ke ppok, karena
indeks brinkman dipakai dalam menentukan jumlah batang rokok yang di konsumsi
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Sumber : PDPI
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di
saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK
terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya.

76. seorang laki-laki berusia 34 tahun kontrol ke klinik paru dengan keluhan sesak
napas. Saat ini pasien sedang menjalani pengobatan anti TB fase intensif. Sebelumnya
pasien memiliki riwayat pungsi evakuasi cairan pleura kanan(+), total cairan yang
keluar 1800cc. Pemeriksaan fisik ada ketertinggalan gerak paru kanan. Dokter
melakukan tes fungsi paru dengan hasil restriksi ringan. Apa makna kelainan restriksi
pada kasus ini?
a. terjadi penularan kuman lewat saluran napas
b. terjadi komplikasi sepsis
c. terjadi gangguan percabangan bronkus kanan
d. terjadi hambatan aliran udara
e. terjadi gangguan pengembangan paru kanan

Pembahasan
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

Terapi TB Intensif  menderita TB, TB menyerang paru dengan menghancurkan


alveoli. Luas permukaan difusi menurun udara menurun.
Pungsi evakuasi cairan pleura kanan(+) 1800cc  pleura kanan berisi cairan sehingga
pengembangan paru terganggu

77. Seseorang perempuan berusia 38 tahun datang ke IGD karena sesak napas berbunyi
ngik ngik. Dalam 3 bulan terakhir sesak dirasakan hampir tiap hari tetapi membaik
dengan minum obat pelega. Pasien juga merasa gatal-gatal bila makan udang. Apakah
pemeriksaan yang tepat untuk mengetahui reversibilitas obstruksi jalan napas pada
pasien tersebut?
a. pemeriksaan LED
b. spirometri
c. analisis gas darah
d. foto thorax pa
e. Arus puncak ekspirasi
menentukan reversibilitas obstruksi jalan nafas berarti mencari tahu apakah asma atau
ppok
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

78. seseorang laki-laki berusia 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan utama sesak
napas tiba-tiba setelah jatuh dari pohon dengan ketinggian 5 meter. Saat datang ke IGD
pasien tampak gelisah. Pada pemeriksaan fisik paru didapatkan pergerakan dada kiri
pasien tertinggal dan auskultasi suara vesikuler thorax kiri menurun. Pada foto rontgen
thorax PA tampak pleural line dan daerah avaskuler. Apakah kelainan fungsi paru yang
paling memungkinkan kasus diatas?
a. restriksi
b. obstruksi
c. restriksi dan obstruksi
d. difusi
e. perfusi
Pembahasan
- pergerakan dada kiri pasien tertinggal dan auskultasi suara vesikuler thorax kiri
menurun  kemungkinan terjadi kolaps
-pleural line
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

-paru kolaps  terjadi retriksi

79. seorang laki-laki berusia 37 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan sesak
napas tiba-tiba disertai nyeri dada kanan. Pada pemeriksaan fisik dada kanan tampak
cembung, perkusi dada kanan hipersonor, suara dasar paru kanan menurun. Apakah
tindakan yang harus dilakukan dokter untuk mengatasi kegawatdaruratan tersebut?
a. inhalasi bronkodilator
b. pemasangan WSD
c. resusitasi jantung paru
d. pemasangan infus
e. injeksi antibiotik
Pembahasan
- sesak napas tiba-tiba disertai nyeri dada kanan, dada kanan tampak cembung, perkusi
dada kanan hipersonor, suara dasar paru kanan menurun  kemungkinan
pneumothoraks
Ppt dr yusuf subagyo

80. seorang laki-laki berusia 29 tahun diantar keluarganya ke IGD RS dengan keluhan
batuk darah yang tak kunjung berhenti sejak 6 jam sebelum ke IGD. Setiap kali batuk
Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat

(Q.s. al-Mujadalah : 11)

darah, volume darah yang dikeluarkan sebanyak kurang lebih 100cc. Pasien juga
mengeluh sesak napas dan nyeri dada kanan. Apakah kondisi yang sering menyebabkan
kasus diatas?
a. asma
b. efusi pleura
c. emphysema
d. bronkiektasis
e. penebalan pleura
ppt dr yusuf s- kegawatdaruratan paru

You might also like