You are on page 1of 10

IMPLEMENTASI TRIPLE HELIX DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN

INDUSTRI KREATIF DI KOTA MALANG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN


DAYA SAING UNTUK MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Muhammad Fakhrul Izzati
Wilopo
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Еmail: fahrul.izzati@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to know the application of Triple Helix in the growth of the creative industries and also
find out how the Triple Helix formula efforts increased competitiveness to face the AEC in Malang. This
important research is done because of the side view of the implementation of the stakeholders (Triple Helix)
in the face AEC through the actors involved in the network. This
is exploratory research with qualitative approach where data collection is done through type of research is
in-depth interviews. This is done in order to obtain data and information that comes from the speaker more
in depth about the implementation of the Triple Helix in encouraging the growth of the creative industries in
the city of Malang. Then the methods used in the study is a method of analysis of social networks in
which this method is used to know the relationships between the actors, the closeness between the actors, and
the intermediary between the actors in the network implementation of the Triple Helix in encouraging the
growth of the creative industries in the city of Malang. Research conducted in the city of Malang and
taking a Triple Helix to be speaker in the research.

Keywords: Triple Helix, Creative Industries, Competitiveness, Asean Economic Community (MEA),
Analysis Of Social Networks (Social Network Analysis)

АBSTRАK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Triple Helix dalam pertumbuhan industri kreatif dan juga
mengetahui bagaimana Triple Helix merumuskan upaya peningkatan daya saing untuk menghadapi MEA di
Kota Malang. Penelitian ini penting dilakukan karena melihat sisi dari implementasi yang dilakukan dari
pemangku kepentingan (Triple Helix) dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asean melalui aktor yang
terlibat di dalam jaringan tersebut. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksploratori dengan pendekatan
kualitatif dimana pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth Interview). Hal ini
dilakukan agar mendapatkan data dan informasi yang berasal dari narasumber lebih mendalam perihal
implementasi Triple Helix dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif di Kota Malang. Kemudian metode
yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis jaringan sosial yang dimana metode ini digunakan
untuk mengetahui hubungan antar aktor, kedekatan antar aktor, dan perantara antar aktor di dalam jaringan
implementasi Triple Helix dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif di Kota Malang. Penelitian
dilakukan di Kota Malang dan mengambil Triple Helix menjadi narasumber di dalam penelitian.

Kаtа Kunci: Triple Helix, Industri Kreatif, Daya Saing, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Analisis
Jaringan Sosial (Social Network Analysis)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| 59


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDАHULUАN Filipina (57), Brunei Darussalam (58), Vietnam
(60), dan Kamboja (89). Namun, Indonesia berada
Ekonomi berkembang dengan pesat seiring
di bawah Singapura (2), Malaysia (25), dan
dengan pengaruhnya di berbagai sendi kehidupan
Thailand (34). Peringkat daya saing dari WEF
masyarakat. Interkoneksi antar manusia dan
tersebut menunjukkan jika posisi Indonesia berada
lingkungan global telah merubah karakter
di 4 besar negara di ASEAN. Tentunya ini menjadi
masyarakat, gaya hidup, dan perilaku masyarakat.
peluang bagi perusahaan-perusahaan maupun
Dalam dunia bisnis, pasar menjadi semakin terbuka
industi-industri yang ada di Indonesia.
dan luas dengan tingkat kompetisi yang tinggi. Di
tahun awal tahun 2016 kemarin, Indonesia telah Tabel 2 Perbandingan Peringakat Daya Saing
memasuki memasuki era ekonomi baru di kawasan Global Indonesia Tahun 2016- 2017 dan 2015-2016
Asia Tenggara yaitu dengan diberlakukannya
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). MEA adalah
bentuk integrasi ekonomi negara-negara anggota
Asean menjadi satu pasar tunggal dan basis
produksi. Salah satu dampak pelaksanaan MEA
adalah adanya kebebasan dalam arus barang, jasa,
modal, investasi dan tenaga kerja terampil ke
negara-negara anggota ASEAN. Adanya
kebebasan tersebut, tentunya dapat menjadi
peluang serta ancaman bagi Indonesia.
Tabel 1 Peringakat Daya Saing Global Indonesia
Tahun 2015-2016

Sumber: Laporan tahunan World Economic Forum


(WEF) 2016-2017
Salah satu industri yang saat ini berkembang
di negara Indonesia adalah industri kreatif. Definisi
industri kreatif yang saat ini banyak digunakan
oleh pihak yang berkecimpung dalam industri
kreatif, adalah definisi berdasarkan UK DCMS
Task Force (1998), yang dimana industri kreatif
merupakan industri yang mempunyai keaslian dari
kreatifitas individual, ketrampilan dan bakat, yang
memiliki potensi untuk menciptakan kesehjateraan
dan peciptaan lapangan pekerjaan melalui generasi
dan eksploitasi kekayaan intlektual dan konten.
Departemen Perdagangan Republik
Indonesia menyusun sebuah rancangan
pengembangan industri kreatif mencakup 15
Sumber: Laporan tahunan World Economic Forum subsektor, yaitu: periklanan, arsitektur, pasar
(WEF) 2015-2016 barang seni, kerajinan, desain, fesyen, musik,
permainan interaktif, seni pertunjukan, penerbitan
Dalam laporan tahunan World Economic dan percetakan, layanan komputer dan peranti
Forum (WEF)1, peringkat daya saing global lunak, radio dan televisi, riset dan pengembangan,
Indonesia tahun 2015 – 2016 adalah 37 dari 140 film, video, dan fotografi, serta kuliner. Dalam
negara yang disurvei. Pada tahun 2016 – 2017 perkembangannya, ada penambahan beberapa
peringkat Indonesia adalah 41 dari 138 negara, sektor industri sebagai inkubator industri kreatif,
dengan demikian terjadinya penurunan peringkat. yaitu agrobisnis, dan otomotif yang dimana
Di tingkat ASEAN, peringkat Indonesia tahun industri kecil dan menengah banyak mendominasi
2016 – 2017 lebih baik dibanding peringkat

1
World Economic Forum. Global Competitiveness Report competitiveness-report-2016-2017-1. Diakses pada 21
2015-2016. https://www.weforum.org/reports/the-global- Februari 2017.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| 60


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
dan menggerakkan industri kreatif dalam memetakan siapa aktor yang berperan aktif atau
pelaksanaannya (Murniati, 2009). tidak dalam mendorong pertumbuhan industri
Hasil data statistik ekonomi kreatif 2016 kreatif di suatu kota agar bisa menilai suatu kinerja
menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2010- di dalam proses itu. Metode yang bisa digunakan
2015, besaran PDB ekonomi kreatif naik dari adalah metode social network analysis (SNA).
525,96 triliun menjadi 852,24 triliun (meningkat SNA adalah satu alat untuk memetakan hubungan
rata-rata 10,14% per tahun). Sedangkan tiga negara pengetahuan penting antara individu (Pryke, 2004).
tujuan ekspor komoditi ekonomi kreatif terbesar SNA merupakan pendekatan yang digunakan
pada tahun 2015 adalah Amerika Serikat 31,72% untuk penelitian social seperti melacak arus
kemudian Jepang 6,74%, dan Taiwan 4,99%. informasi vertikal dan lateral, mengidentifikasi
Untuk sektor tenaga kerja ekonomi kreatif 2010- sumber-sumber dan tujuan untuk mencari batasan
2015 mengalami pertumbuhan sebesar 2,15%, atas resourses (Wellman, 1997), SNA
dimana jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif pada dikembangkan untuk memahami hubungan-
tahun 2015 sebanyak 15,9 juta orang.2 Selain itu, hubungan (ties/edge) dari aktor-aktor
dimulainya era pasar bebas juga membuat peluang (nodes/points) yang ada dalam sebuah sistem
dalam industri kreatif menjadi semakin luas. dengan 2 fokus, yaitu aktor-aktor dan hubungan
Disinilah campur tangan pemerintah, antar aktor dalam konteks sosial tertentu.
kepedulian pemerintah daerah, dan apresiasi
masyarakat terutama terhadap kelima pilar utama KАJIАN PUSTАKА
model pengembangan industri dan ekonomi Triple Helix
kreatif, yakni: 1) industry; 2) technology; 3) Konsep Triple Helix merupakan interaksi
resources; 4) institution; dan 5) financial antara universitas, industri dan pemerintah yang
intermediary (Mauled, 2010) akan lebih dikembangkan pada tahun 1990-an oleh Etzkowitz
menstimulasi munculnya talenta-talenta baru di & Leydesdorff. Konsep ini sering digunakan
daerah. Pihak yang dianggap mampu memberikan sebagai kerangka normatif antara peneliti untuk
bantuan untuk pengembangan industri kreatif yaitu pemahaman interaksi antara aktor kunci dalam
kolaborasi antara intellectuals, government dan inovasi sebuah sistem. Selain itu juga menjadi
business atau yang biasa di sebut dengan konsep strategi umum yang digunakan pemerintah dalam
Triple Helix. Kolaborasi dari tiga aktor Triple Helix mengembangkan inovasi suatu kebijakan. Salah
ini dianggap mampu meningkatkan kreativitas, ide satu klaim utama dari tesis Triple Helix adalah
dan skill (Etzkowitz, 2008). Selain itu, bahwa antara akademisi, industri dan pemerintah
pengelolaannya secara komprehensif, terintegrasi, menyediakan kondisi yang optimal untuk inovasi
dan profesional akan mendorong dan mempercepat (Etzkowitz dan Leydesdorff 2000).
pertumbuhan ekonomi kreatif di tiap-tiap daerah.
Salah satu kota yang sedang merintis menjadi kota
kreatif adalah Kota Malang.
Malang merupakan kota yang memiliki
potensi dalam menjalankan industri kreatif setelah
menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan
Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) pada
30 Maret 2016 kemarin.3 Potensi itu muncul karena
Malang dinilai sebagai kota sentra produksi,
distribusi, dan perdagangan. Hal tersebut bisa Gambar 1 Konsep Triple Helix
dilihat dari letak geografisnya. Malang terletak di Sumber: Etzkowitz dan Leydesdorff (1998, 2000)
tengah-tengah Provinsi Jawa Timur yang dimana
menjadi sentra distibusi. Kemudian menurut Wishnu dalam APEC
Kemudian, untuk menjadi sebuah kota CEO Summit 2013 Indonesia,4 korelasi antara
kreatif, tentu diperlukan suatu metode yang bisa peran universitas, bisnis dan pemerintah dalam

2 3
Badan Pusat Statistik. Launching Publikasi Ekonomi ICCC. Potensi Kota Malang dalam Industri Kreatif.
Kreatif. https://www.bps.go.id/KegiatanLain/view/id/171. http://malangkota.go.id/2016/04/05/walikota-malang-
Diakses pada 18 Maret 2017. terima-piala-bergilir-iccc-2016/. Diakses pada 3 Maret 2017.
4
APEC CEO Summit 2013 Indonesia. 2013. Kuliah Umum
ABAC di UNAIR.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| 61


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
peningkatan pertumbuhan ekonomi memiliki 3) Kumpulan aktivitas ekonomi berbasiskan
hubungan ketiga aktor integral dalam konteks pengetahuan dengan dimensi pengembangan
public-private-partnership terjadi dalam sebuah dan keterhubungan lintas sektoral pada level
konsep Triple Helix, yang dikenal dengan istilah ekonomi mikro dan makro secara keseluruhan.
ABG atau Academic, Business & Government. Kemudian Departemen Perdagangan
Dalam konsep Academic, Business & Government, Republik Indonesia5 juga menjelaskan manfaat
industri berperan sebagai rumah produksi, dari adanya industri kreatif sebagai berikut:
sementara pemerintah adalah sumber hubungan 1) Memberikan kontribusi ekonomi yang
kontraktual yang memastikan interaksi dan signifikan.
pertukaran yang stabil, dan universitas sebagai 2) Menciptakan iklim bisnis yang positif.
sumber pengetahuan dan teknologi baru. Sinergi 3) Membangun citra dan identitas bangsa.
dari ketiga sektor ini merupakan prinsip generatif 4) Berbasis kepada sumber daya yang terbarukan.
dalam membangun ekonomi yang berbasis 5) Menciptakan inovasi dan kreativitas yang
pengetahuan, yang memungkinkan tercapainya merupakan keunggulan kompetitif suatu
integrasi ekonomi yang lebih erat. bangsa.
Industri Kreatif 6) Memberikan dampak sosial yang positif.
Definisi Industri Kreatif yang saat ini banyak
Daya Saing
digunakan oleh pihak yang berkecimpung dalam
industri kreatif, adalah definisi berdasarkan UK Teori daya saing yang sering digunakan
DCMS Task Force (1998) yang dimana industri adalah teori dari Muhardi (2007), yang dimana
kreatif merupakan industri yang mempunyai daya saing operasi merupakan fungsi operasi yang
keaslian dari kreatifitas individual, keterampilan tidak saja berorientasi ke dalam (internal) tetapi
dan bakat, yang memiliki potensi untuk juga keluar (eksternal), yakni merespon pasar
menciptakan kesehjatraan dan peciptaan lapangan sasaran usahanya dengan proaktif. Dengan begitu,
pekerjaan melalui generasi dan eksploitasi perusahaan yang tidak mempunyai daya saing tentu
kekayaan intlektual dan konten. Industri kreatif akan ditinggalkan oleh pasar.
merupakan bagian atau subsistem dari ekonomi Hal tersebut terjadi karena tidak memiliki
kreatif. daya saing berarti tidak memiliki keunggulan, dan
a. Manfaat Industri Kreatif tidak unggul berarti tidak ada alasan bagi suatu
Sebelumnya dikatakan bahwa industri kreatif perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar
merupakan bagian atau subsistem dari ekonomi persaingan untuk jangka panjang. Daya saing
kreatif. Studi Ekonomi Kreatif terbaru yang berhubungan dengan bagaimana efektivitas suatu
dilakukan United Nations Conference on Trade organisasi di pasar persaingan, dibandingkan
and Development (UNCTAD) pada tahun 2010 dengan organisasi lainnya yang menawarkan
mendefinisikan Ekonomi Kreatif sebagai sebuah produk atau jasa-jasa yang sama atau sejenis.
konsep yang berkembang berdasarkan aset kreatif Perusahaan-perusahaan yang mampu
yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas
ekonomi dan pembangunan. Dengan penjabaran baik adalah perusahaan yang efektif dalam arti
lebih lanjut sebagai berikut: akan mampu bersaing.
1) Mendorong peningkatan pendapatan, Dimensi daya saing suatu perusahaan
penciptaan pekerjaan, dan pendapatan ekspor sebagaimana dikemukakan oleh Muhardi (2007)
sekaligus mempromosikan kepedulian sosial, dengan mengutip Ward et al. (1998) adalah terdiri
keragaman budaya, dan pengembangan dari biaya (cost), kualitas (quality), waktu
manusia. penyampaian (delivery), dan fleksibilitas
2) Menyertakan aspek sosial, budaya, dan (flexibility). Keempat dimensi tersebut lebih lanjut
ekonomi dalam pengembangan teknologi, Hak diterangkan oleh Muhardi (2007) lengkap dengan
Kekayaan Intelektual, dan pariwisata. indikatornya sebagai berikut:
1) Biaya

http://www.apec2013ceosummit.com/press/kuliah-umum- 5
Departemen Perdagangan Republik Indonesia.
abac-di-unair-konsep-abg-academic-business-government- Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025.
prinsip-generatif-untuk-pembangunan-ekonomi-yang- http://dgi.or.id/wp-content/uploads/2015/05/hasil-
berbasis-pengetahuan.html. Diakses pada 6 Mei 2017. konvensi-pengembangan-ekonomi-kreatif1.pdf.
Diakses pada 6 Mei 2017.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| 62


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
2) Kualitas HАSIL DАN PЕMBАHАSАN
3) Waktu penyampaian Peran Triple Helix dalam pertumbuhan industri
4) Fleksibilitas kreatif di Kota Malang
Peran Pemerintah Kota Malang
MЕTODE PЕNЕLITIАN Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa
Pеnеlitiаn ini mеrupаkаn pеnеlitiаn peran pemerintah dalam mendorong pertumbuhan
ekploratori dеngаn pеndеkаtаn kuаlitаtif. Adapun industri kreatif di Kota Malang adalah sebagai
fokus penelitian sebagai berikut: regulator dan juga fasilitator. Kemudian jika dilihat
1) Implementasi yang di lakukan oleh Triple Helix dari nilai atau angka degree, Komite Ekonomi
(akademisi, bisnis, dan pemerintah) dalam Kreatif Kota Malang yang merupakan bentukan
mendorong industri kreatif di Kota Malang. dari pemeritah memiliki nilai tertinggi yaitu
2) Hubungan akademisi, bisnis, dan pemerintah dengan nilai 41 dimana terdapat nilai 21 dari out
dalam mendorong industri kreatif di Kota degree dan nilai 20 dari in degree. Hal ini
Malang. menunjukkan jika peran pemerintah sangat sentral
3) Aktor yang dipengaruh dan aktor yang karena memiliki nilai keterhubungan yang tinggi.
mempengaruhi dalam pertumbuhan industri Lalu dari hasil degree tersebut jika dilihat melalui
kreatif di Kota Malang. data pertumbuhan yang ada seperti data Rencana
4) Aktor yang dekat dengan aktor lainnya di dalam Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota
jaringan pertumbuhan industri kreatif di Kota Kreatif, akan di ketahui apakah peran pemerintah
Malang. sudah cukup atau belum. Hal-hal yang perlu
5) Aktor yang menjadi perantara di dalam jaringan diperhatikan dalam RPJM seperti:
pertumbuhan industri kreatif di Kota Malang. a. Data pertumbuhan ekonomi Kota Malang.
6) Temuan gap antara teori dan praktik pada b. Pengembangan dan pemerataan pembangunan
jaringan pertumbuhan industri kreatif di Kota daerah.
Malang. c. Mendorong percepatan pembangunan pusat-
pusat pertumbuhan ekonomi dengan menggali
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kota potensi dan keunggulan daerah.
Malang. Alasan peneliti memilih lokasi penelitian Pada point pertama diketahui jika
di Kota Malang dikarenakan Malang merupakan pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada laporan
kota yang memiliki potensi dalam menjalankan kinerja tahun 2015 adalah sebesar 7,92%.6
industri kreatif setelah menjadi tuan rumah dalam Kemudian persentase capaian sektor industri
penyelenggaraan Indonesia Creative Cities terhadap total PDRB atas target sebesar 67,16%.
Conference (ICCC) pada 30 Maret 2016 kemarin. Data tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi
Potensi itu muncul karena Malang dinilai sebagai yang baik dan meningkat. Pada point ke dua
kota sentra produksi, distribusi, dan perdagangan. diketahui jika jumlah industri yang ada di Kota
Malang pada tahun 2015 adalah sebanyak 103.7
Tеknik Pеngumpulаn Dаtа Kemudian di tahun 2016 jumlah industri
Tеknik pеngumpulаn dаtа yаng digunаkаn meningkat menjadi 138.8 Hal ini menunjukkan jika
olеh pеnеliti аntаrа lаin: Wawancara Mendalam, terjadi peningkatan jumlah industri dan juga
Pedoman Wawancara, Studi Dokumentasi pengembangan pembangunan. Pada point ke tiga
wawancara, dan dokumentasi. Dalam penelitian dimana dalam mendorong percepatan
ini, metode analisis data yang dipakai adalah social pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
network analysis (SNA). dengan menggali potensi dan keunggulan daerah,
Kota Malang telah memiliki potensi dan
keunggulan dimana sub sektor aplikasi dan games
yang dipilih setelah dilakukan uji petik oleh
pemerintah dan stakeholder lainnya.

6
Laporan Kinerja Tahunan 2015. Data pertumbuhan content/uploads/2017/06/Kota-Malang-Dalam-Angka-
Kota Malang. http://dinkes.malangkota.go.id/wp- 2016.pdf. Diakses pada 10 Oktober 2017.
8
content/uploads/sites/104/2015/05/LAKIP-2014.pdf. Kota Malang Dalam Angka 2016. Jumlah Industri Kota
Diakses pada 10 Oktober 2017. Malang. http://disnaker.malangkota.go.id/wp-
7
Kota Malang Dalam Angka 2015. Jumlah Industri content/uploads/sites/19/2017/06/Kota-Malang-Dalam-
Kota Malang. http://malangkota.go.id/wp- Angka-2015.pdf. Diakses pada 10 Oktober 2017.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| 63


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Dengan demikian peran pemerintah Kota investor dan peran sebagai mentor. Kemudian jika
Malang sudah cukup baik pada pelaksanaannya. dilihat dari nilai atau angka degree, peran dari
Kemudian yang perlu dilakukan selanjutnya adalah bisnis juga cukup sentral sama seperti dari peran
peningkatan kinerja dari pemerintah sendiri untuk pemerintah. Malang Creative Fusion (MCF) yang
terus mendorong pertumbuhan industri kreatif merupakan perwakilan dari bisnis menempati
Kota Malang agar mampu berdaya saing tinggi. peringkat ke 2 dengan nilai 41 dimana terdapat
nilai 20 dari out degree dan nilai 21 dari in degree.
Peran Akademisi Kota Malang Hal ini menunjukkan jika peran dari bisnis
Dari hasil penelitian diketahui peran cukup sentral dan juga berpengaruh besar di dalam
akademisi dalam mendorong pertumbuhan industri jaringan. Kemudian dengan adanya data
kreatif di Kota Malang adalah dengan melakukan peningkatan jumlah industri yang ada di Kota
pengabdian kepada masyarakat dan juga Malang yang telah di jelaskan sebelumnya,
melakukan penelitian. Kemudian jika dilihat dari menunjukkan jika peran dari bisnis sudah berjalan
nilai atau angka degree, peran dari akademisi tidak dengan baik dalam mendorong pertumbuhan
begitu sentral jika dibandingkan dengan industri kreatif di Kota Malang. Kemudian yang
stakeholders lainnya. Brawijaya yang merupakan perlu dilakukan selanjutnya adalah peningkatan
perwakilan dari akademisi menempati peringkat ke kinerja dari pelaku bisnis sendiri untuk terus
5 dengan nilai 8 dimana terdapat nilai 4 dari out mendorong pertumbuhan industri kreatif Kota
degree dan nilai 4 dari in degree. Hal ini Malang agar mampu berdaya saing tinggi.
menunjukkan jika peran akademisi masi belum
cukup karena memiliki nilai keterhubungan yang Upaya Triple Helix dalam merumuskan
sedikit. peningkatan daya saing untuk menghadapi
Akademisi dan stakeholder lainnya seperti MEA di Kota Malang
pemerintah dan bisnis dalam Triple Helix pada Peran Pemerintah Kota Malang
prinsipnya harus berjalan bersama untuk bisa Hasil dari penelitian dapat disimpulkan jika
mencapai tujuan yang di inginkan. Namun dalam pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian lebih
hal ini, akademisi Kota Malang dalam mendorong fokus menjadi fasilitator kepada industri-industri
pertumbuhan industri kreatif masih belum cukup di kreatif yang ada di Kota Malang dengan kegiatan
tandai dengan perannya yang masih sedikit. Hasil pelatihan, magang, maupun sosialisasi standar.
data dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kemudian jika dilihat dari nilai atau angka degree,
(RPJM) Kota Kreatif yang telah di jelaskan Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang yang
sebelumnya menunjukkan jika peran pemerintah merupakan bentukan dari pemeritah memiliki nilai
sudah cukup baik. Hal ini tentu berhubungan tertinggi yaitu dengan nilai 41 dimana terdapat
dengan akademisi dimana mereka juga ikut dalam nilai 21 dari out degree dan nilai 20 dari in degree.
perumusan kebijakan yang akan di ambil. Hal ini menunjukkan jika peran pemerintah sangat
Kemudian jika di tarik kesimpulan dari data yang sentral karena memiliki nilai keterhubungan yang
ada, dengan peran yang minim dari akademisi, tinggi dengan aktor-aktor lainnya di dalam jaringan
ternyata sudah bisa mendapatkan hasil yang baik. pertumbuhan industri kreatif Kota Malang.
Lalu jika peran dari akademisi bisa maksimal, tentu Kemudian dengan memperhatikan infografis
hasil yang akan di dapatkan tentu akan lebih dari data statistik dan hasil survei ekonomi kreatif tahun
sebelumnya. Oleh karena itu, sangat diperlukan 2016, terlihat bahwa ekonomi kreatif mampu
peningkatan peran dari akademisi dalam memberikan kontribusi secara signifikan terhadap
mendorong pertumbuhan industri kreatif di Kota pertumbuhan ekonomi nasional. Pada tahun 2015,
Malang. Kemudian yang perlu dilakukan sektor ini menyumbangkan 852 triliun rupiah
selanjutnya adalah melibatkan aktor-aktor terhadap PDB nasional (7,38%), menyerap 15,9
akademisi lainnya. juta tenaga kerja (13,90%), dan nilai ekspor US$
Peran Bisnis Kota Malang 19,4 miliar (12,88%). Data juga menunjukkan
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa peningkatan kontribusi ekonomi kreatif yang
peran bisnis dalam mendorong pertumbuhan signifikan terhadap perekonomian nasional dari
industri kreatif di Kota Malang adalah menjadi tahun 2010-2015 yaitu sebesar 10,14% per tahun.9

9
Data Statistik dan Hasil Survei Ekonomi Kreatif Kerjasama http://www.bekraf.go.id/downloadable/pdf_file/170475-
Badan Ekonomi Kreatif dan Badan Pusat Statistik. data-statistik-dan-hasil-survei-ekonomi-kreatif.pdf. Diakses
Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2015. pada 10 Oktober 2017.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| 64


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Hal ini membuktikan bahwa ekonomi kreatif di Kota Malang sangat penting. Selain ikut serta
memiliki potensi untuk berkembang dan daya saing dalam pengambil keputusan kebijakan yang akan
di masa mendatang. di jalankan, peran individu dalam menjalankan
Lalu terdapat roadmap industri kreatif usaha atau bisnisnya dalam memajukan industri
berbasis digital di Jawa Timur hasil dari seminar kreatif sekitarnya juga merupakan peranan penting
nasional IENACO 2017 yang dimana berfokus dalam merumuskan peningkatan daya saing
pada produk (1) Game, (2) Animasi, (3) Robotika industri kreatif untuk menghadapi MEA di Kota
dan (4) Drone, yang merupakan bagian dari sub Malang. Kemudian jika dilihat dari nilai atau angka
sektor industri kreatif digital.10. Kemudian degree, peran dari bisnis juga cukup sentral sama
roadmap industri kreatif berbasis digital di Jawa seperti dari peran pemerintah. Malang Creative
Timur tersebut secara tidak langsung Fusion (MCF) yang merupakan perwakilan dari
menguntungkan Kota Malang dimana potensi dan bisnis menempati peringkat ke 2 dengan nilai 41
keunggulan sub sektor industri kreatif Kota Malang dimana terdapat nilai 20 dari out degree dan nilai
yang dipilih setelah dilakukan uji petik oleh 21 dari in degree. Hal ini menunjukkan jika peran
pemerintah dan stakeholder lainnya adalah aplikasi dari bisnis cukup sentral dan juga berpengaruh
dan games. Hal ini tentu menjadi kesempatan bagi besar dalam merumuskan peningkatan daya saing
Kota Malang untuk terus meningkatkan industri untuk menghadapi MEA di Kota Malang.
kreatif khusunya aplikasi dan games agar bisa Kemudian yang perlu dilakukan selanjutnya adalah
bersaing dengan kota-kota kreatif lainnya dan juga peningkatan kinerja dari pelaku bisnis sendiri
bisa berdaya saing untuk menghadapi MEA. untuk terus mendorong pertumbuhan industri
kreatif Kota Malang agar mampu berdaya saing
Peran Akademisi Kota Malang tinggi.
Hasil dari penelitian dapat disimpulkan jika
akademisi dalam hal ini Bapak BS yang tergabung Peta social network dari Triple Helix dan aktor
dalam Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang, yang memiliki peran dan pengaruh pada
melakukan penelitian untuk memberikan masukan pertumbuhan industri kreatif di Kota Malang
tentang model kebijakan pengembangan industri Degree Network
kreatif dan instrumen yang dibutuhkan melalui Aktor atau nodes yang memiliki nilai degree
road map yang sedang di buat. Road map itu tertinggi diantaranya; (1) Komite Ekonomi Kreatif
sendiri merupakan salah satu strategi atau cara dari Kota Malang dengan 41 hubungan dengan nodes
Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang dalam lainnya, (2) Malang Creative Fusion (MCF)
merumuskan peningkatan daya saing industri dengan 41 hubungan dengan nodes lainnya, dan (3)
kreatif untuk menghadapi MEA di Kota Malang. Focus Group Discussion (FGD) dengan 11
Kemudian jika dilihat dari nilai atau angka hubungan dengan nodes lainnya, hal ini
degree, peran dari akademisi tidak begitu sentral menggambarkan bahwa ketiga aktor atau nodes
jika dibandingkan dengan stakeholder lainnya. tersebut merupakan aktor atau nodes yang paling
Brawijaya yang merupakan perwakilan dari sentral. Lalu dari degree network terdapat hasil
akademisi menempati peringkat ke 5 dengan nilai perhitungan dari in degree dan out degree. Malang
8 dimana terdapat nilai 4 dari out degree dan nilai Creative Fusion (MCF) disebut sebagai aktor atau
4 dari in degree. Hal ini menunjukkan jika peran node yang penting karena memiliki nilai in degree
akademisi masi belum cukup karena memiliki nilai tertinggi dengan nilai 21. Hal ini menggambarkan
keterhubungan yang sedikit. Diharapkan bahwa banyak aktor atau nodes yang berada dalam
kedepannya peran akademisi dalam menerima jaringan tersebut berusaha membuat hubungan
informasi ataupun pemberi informasi bisa lebih dengan Malang Creative Fusion (MCF).
besar lagi dari sebelumnya. Kemudian Komite Ekonomi Kreatif Kota
Malang disebut sebagai aktor atau node yang
Peran Bisnis Kota Malang penting karena memiliki nilai out degree tertinggi
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan jika dengan nilai 21. Hal ini menggambarkan bahwa
peran dari bisnis dalam merumuskan peningkatan aktor atau nodes tersebut merupakan aktor atau
daya saing industri kreatif untuk menghadapi MEA nodes yang berpengaruh/mempengaruhi di dalam

10 617/8666/IENACO%2520048.pdf. Diakses pada 10 Oktober


Seminar Nasional IENACO - 2017. Roadmap Industri
Kreatif Berbasis Digital di Jawa 2017.
Timur.https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| 65


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
jarigan karena memiliki kemampuan untuk bahwa ketiga aktor atau nodes tersebut merupakan
meberikan dan menyebarkan informasi. Kemudian aktor atau nodes yang memiliki kapasitas besar
hasil tadi menunjukkan sebuah gap yang dimana dalam memfasilitasi interaksi antar aktor-aktor
seharusnya Triple Helix antara akademisi, industri yang terhubung. Hal ini menunjukkan aktor atau
dan pemerintah menyediakan kondisi yang optimal nodes dengan nilai betweeness yang tinggi,
untuk inovasi (Etzkowitz dan Leydesdorff 2000). tergantung pada sejauh mana aktor atau nodes
Namun apa yang terjadi di lapangan tidak tersebut diperlukan sebagai link atau penghubung
demikian. Nilai perhitungan dari degree dalam rantai jaringan yang mefasilitasi penyebaran
menunjukkan jika peran akademisi itu rendah jika informasi dalam jaringan.
di bandingkan dengan pemerintah maupun bisnis. Dengan demikian, aktor atau nodes seperti
Hal ini tentu membuat kondisi di dalam jaringan Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang, Malang
pertumbuhan industri kreatif di Kota Malang Creative Fusion (MCF) dan Program Pemerintah
menjadi tidak maksimal. Dengan demikian hal ini merupakan aktor atau nodes yang diperlukan
perlu menjadi perhatian lebih karena peran sebagai link atau penghubung dalam rantai jaringan
akademisi tidak masuk tiga besar dalam yang mefasilitasi penyebaran informasi dalam
perhitungan degree. Dengan kata lain, jaringan jaringan implementasi Triple Helix dalam
pertumbuham industri kreatif di Kota Malang tidak mendorong pertumbuhan industri kreatif di Kota
bisa lagi disebut dengan nama Triple Helix, namun Malang.
hanya Double Helix.
KЕSIMPULАN DАN SАRАN
Closeness Centrality Kеsimpulаn
Aktor atau nodes yang memiliki nilai 1. Peran pemerintah dalam mendorong
closeness centrality tertinggi diantaranya; (1) pertumbuhan industri kreatif di Kota Malang
Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang dengan nilai memiliki peran sebagai regulator dan juga
0.63768116, (2) Malang Creative Fusion (MCF) fasilitator. Sedangkan dalam upaya
dengan nilai 0.57894737, dan (3) Brawijya dengan merumuskan pengikatan daya saing terhadap
nilai 0.48888889, hal ini menggambarkan bahwa MEA di Kota Malang, peran pemerintah lebih
ketiga aktor atau nodes tersebut merupakan aktor fokus menjadi fasilitator.
atau nodes yang memiliki jarak berdekatan antara 2. Peran akademisi dalam mendorong
satu aktor terhadap aktor yang lainnya dalam suatu pertumbuhan industri kreatif di Kota Malang
jaringan. Hal ini menunjukkan semakin mudah adalah dengan pengabdian dan juga
bagi aktor atau nodes tersebut untuk menyebarkan melakukan penelitian. Kemudian dalam upaya
informasi dalam sebuah jaringan pertumbuhan merumuskan pengikatan daya saing terhadap
industri kreatif di Kota Malang. MEA di Kota Malang, peran akademisi adalah
Hal ini tentu menarik sebab pada perhitungan dengan melakukan penelitian.
degree sebelumnya, peran akademisi tidak begitu 3. Peran dari bisnis dalam mendorong
tampak. Namun pada perhitungan closeness pertumbuhan industri kreatif di Kota Malang
centrality, peran akademisi yang di wakilkan oleh adalah menjadi investor. Sedangkan dalam
Brawijaya bisa berada di urutan ke tiga di dalam upaya merumuskan pengikatan daya saing
jaringan implementasi Triple Helix dalam terhadap MEA di Kota Malang, terdapat peran
mendorong pertumbuhan industri kreatif di Kota penting individu (pebisnis) dalam
Malang. Artinya kedekatan dari Triple Helix menjalankan usaha atau bisnisnya untuk
seperti pemerintah, akademisi dan bisnis di dalam memajukan industri kreatif sekitarnya seperti
jaringan tersebut sudah merata di tandai dengan memiliki IP atau intelektual properti di dalam
masuknya ketiga stakeholder tersebut kedalam tiga bisnis yang dijalankan.
besar perhitungan closeness centrality. 4. Pada perhitungan degree network diketahui
bahwa aktor penting yang ada di dalam
Betweeness Centrality jaringan implementasi Triple Helix dalam
Aktor atau nodes yang memiliki nilai mendorong pertumbuhan industri kreatif di
betweeness centrality tertinggi diantaranya; (1) Kota Malang diantaranya; (1) Komite
Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang dengan nilai Ekonomi Kreatif Kota Malang, (2) Malang
0.63696391, (2) Malang Creative Fusion dengan Creative Fusion (MCF), dan (3) Focus Group
nilai 0.59462524, dan (3) Program Pemerintah Discussion (FGD).
dengan nilai 0.12747911, hal ini menggambarkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| 66


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
5. Adanya gap pada jaringan implementasi Triple aktor-aktor akademisi lainnya. Diharapkan
Helix dalam mendorong pertumbuhan industri peran akademisi terus di tingkatkan dengan
kreatif di Kota Malang yang dimana peran dari melakukan penelitian yang bisa membawa
akademisi tidak terlihat pada perhitungan kemajuan industri kreatif khususnya di Kota
degree network. Kondisi ideal peran dari Malang.
Triple Helix adalah ketika ketiganya mampu 3. Peran bisnis juga sudah sangat baik.
menjalankan perannya dengan maksimal. Kemudian, setelah melihat jumlah degree,
Dengan kata lain, jaringan pertumbuham peran bisnis Kota Malang sudah cukup baik
industri kreatif di Kota Malang tidak bisa lagi pada pelaksanaannya. Diharapkan peran dari
disebut dengan nama Triple Helix, namun bisnis bisa terus di tingkatkan agar membuat
hanya Double Helix. iklim usaha di Kota Malang menjadi lebih baik
6. Pada perhitungan closeness centrality dan meningkatkan industri kreatif yang ada.
diketahui bahwa aktor penting di dalam 4. Dalam perhitungan degree network diketahui
jaringan implementasi Triple Helix dalam bahwa aktor pentingnya adalah Komite
mendorong pertumbuhan industri kreatif di Ekonomi Kreatif Kota Malang dan Malang
Kota Malang diantaranya; (1) Komite Creative Fusion (MCF) yang dimana
Ekonomi Kreatif Kota Malang, (2) Malang keduanya mewakili dari pemerintah dan
Creative Fusion (MCF), dan (3) Brawijya. Hal bisnis. Sedangkan aktor yang mewakili
ini menunjukkan jika peran Triple Helix sudah akademisi tidak berada di dalam urutan 3 besar
baik karena berada di dalam tiga besar dalam perhitungan degree network tersebut.
perhitungan closeness centrality di dalam Hal ini menunjukkan jika aktor dari akademisi
jaringan tersebut. Peran pemerintah diwakili masi kurang sentral di dalam jaringan.
oleh komite, kemudian peran bisnis diwakili Diharapkan terdapat aktor yang mewakili
oleh MCF, dan peran akademisi diwakili oleh akademisi untuk bisa berada di posisi sentral
Brawijaya. seperti kedua stakeholder lainnya.
7. Pada perhitungan betweeness centrality 5. Adanya gap yang dimana peran dari akademisi
diketahui bahwa aktor penting di dalam tidak terlihat pada perhitungan degree
jaringan implementasi Triple Helix dalam network. Kondisi ideal peran dari Triple Helix
mendorong pertumbuhan industri kreatif di adalah ketika ketiganya mampu menjalankan
Kota Malang diantaranya; (1) Komite perannya dengan maksimal. Diharapkan
Ekonomi Kreatif Kota Malang, (2) Malang kedepannya akademisi bisa masuk ke dalam
Creative Fusion, dan (3) Program Pemerintah. tiga besar dalam perhitungan tersebut. Jika
Hal ini tidak cukup baik ditandai dengan tidak yang diperlukan adalah komunikasi atau
masuknya Triple Helix dalam tiga besar hubungan dalam bentuk kelembagaan, maka
perhitungan betweeness centrality. itulah yang diperlukan akademisi saat ini dan
kedepannya.
Sаrаn 6. Dalam perhitungan closeness centrality
1. Peran pemerintah sudah berjalan sangat baik. diketahui bahwa aktor pentingnya adalah
Kemudian, setelah melihat jumlah degree dan ketiga aktor yang mewakili dari Triple Helix
data pertumbuhan RPJM yang ada, peran itu sendiri. Diharapkan ketiga aktor yang
pemerintah Kota Malang sudah cukup baik mewakili Triple Helix ini dapat melakukan
pada pelaksanaannya. Diharapkan dapat tugasnya dengan baik agar ekosistem yang
meningkatkan kinerjanya agar peran terbagun dalam jaringan terus berkembang
pemerintah lebih baik dari sebelumnya pesat dan lebih baik lagi.
khusunya dalam memajukan industri kreatif di 7. Dalam perhitungan betweeness centrality
Kota Malang. diketahui bahwa aktor pentingnya adalah
2. Peran akademisi sudah baik ditandai dengan Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang dan
keikutsertaan pihak akademisi dalam Malang Creative Fusion (MCF) yang dimana
merumuskan kebijakan dengan penelitian keduanya mewakili dari pemerintah dan
yang dilakukan. Namun dalam perhitungan bisnis. Di sini Program Pemerintah hadir
degree menunjukkan jika peran akademisi menjadi aktor penting selanjutnya. Sedangkan
masi belum cukup karena memiliki nilai aktor yang mewakili akademisi tidak berada di
keterhubungan yang sedikit. Kemudian yang dalam urutan 3 besar dalam perhitungan
perlu dilakukan selanjutnya adalah melibatkan betweeness centrality. Hal ini menunjukkan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| 67


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
jika aktor dari akademisi tidak menjadi aktor kuliah-umum-abac-di-unair-konsep-abg-
atau node yang memiliki kapasitas besar dalam academic-business-government-prinsip-
memfasilitasi interaksi antar aktor-aktor yang generatif-untuk-pembangunan-ekonomi-
terhubung di dalam jaringan. Diharapkan yang-berbasis-pengetahuan.html. Diakses
terdapat aktor yang mewakili akademisi untuk pada 6 Mei 2017.
bisa berada di posisi tersebut seperti kedua Badan Pusat Statistik. 2016. Launching Publikasi
stakeholder lainnya. Ekonomi Kreatif.
https://www.bps.go.id/KegiatanLain/view/id
DАFTАR PUSTАKА /171. Diakses pada 18 Maret 2017.
Etzkowitz, H. 2008. The Triple Helix: University Data Statistik dan Hasil Survei Ekonomi Kreatif
Industry Government Innovation in Action. Kerjasama Badan Ekonomi Kreatif dan
Routledge. New York. Badan Pusat Statistik. Pertumbuhan
Etzkowitz, H., & Leydesdorff, L. 1995. The Triple Ekonomi Nasional 2015.
Helix - University Industry Government http://www.bekraf.go.id/downloadable/pdf_
Relations: A Laboratory for Knowledge- file/170475-data-statistik-dan-hasil-survei-
Based Economic Development. EASST ekonomi-kreatif.pdf. Diakses pada 10
Review 14, 14-19. Oktober 2017.
Etzkowitz, H., & Leydesdorff, L. 2000. The ICCC. Potensi Kota Malang dalam Industri Kreatif.
Dynamics of Innovation: From National http://malangkota.go.id/2016/04/05/walikota
Systems and '‘Mode 2'’ to a Triple Helix of -malang-terima-piala-bergilir-iccc-2016/.
University-Industry-Government Relations. Diakses pada 3 Maret 2017.
Research Policy, 29(2), 109-123. Kota Malang Dalam Angka 2015. Jumlah Industri
Moelyono, Mauled. 2010. Menggerakkan Ekonomi Kota Malang. http://malangkota.go.id/wp-
Kreatif Antara Tuntutan dan Kebutuhan. content/uploads/2017/06/Kota-Malang-
Edisi I. Cetakan I. Jakarta: Rajawali Pers. Dalam-Angka-2016.pdf. Diakses pada 10
Muhardi. 2007. Strategi Operasi Untuk Oktober 2017.
Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Garaha Kota Malang Dalam Angka 2016. Jumlah Industri
Pustaka. Kota Malang.
Murniati, D.E. 2009. Peran Perguruan Tinggi http://disnaker.malangkota.go.id/wp-
Dalam Triple Helix Sebagai Upaya content/uploads/sites/19/2017/06/Kota-
Pengembangan Industri Kreatif. Seminar Malang-Dalam-Angka-2015.pdf. Diakses
Nasional Peran Pendidikan Kejuruan Dalam pada 10 Oktober 2017.
Pengembangan Industri Kreatif. Jurusan Laporan Kinerja Tahunan 2015. Data pertumbuhan
PTBB FT UNY. Kota Malang.
Pryke, S. 2004. Analysing construction project http://dinkes.malangkota.go.id/wp-
coalitions: exploring the application of content/uploads/sites/104/2015/05/LAKIP-
social network analysis. In Construction 2014.pdf. Diakses pada 10 Oktober 2017.
Management and Economics, Vol. 22, No. 8. Seminar Nasional IENACO - 2017. Roadmap
London: Routledge. Industri Kreatif Berbasis Digital di Jawa
Sanawiri Brilliyanes, Wilopo. 2017. Regional Timur.
Innovation System In Rural Areas and The https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/h
Role Of SMES As Countermeasure For andle/11617/8666/IENACO%2520048.pdf.
Poverty: A Case In East Java, Indonesia. Diakses pada 10 Oktober 2017.
Department of Business, Faculty of World Economic Forum. Global Competitiveness
Administrative Science, University of Report 2015-2016.
Brawijaya, Indonesia. https://www.weforum.org/reports/the-
Wellman, B. 1997. An electronic group is virtually global-competitiveness-report-2016-2017-1.
a social network. In S. Kiesler (Ed.), Culture Diakses pada 21 Februari 2017.
of the Internet, Mahwah, NJ: Lawrence
Erlbaum.
Internet
APEC CEO Summit 2013 Indonesia. 2013. Kuliah
Umum ABAC di UNAIR.
http://www.apec2013ceosummit.com/press/

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 55 No. 1 Februari 2018| 68


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like