Professional Documents
Culture Documents
Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti lebih dalam besarnya radiasi pengion
dan radiasi non-pengion yang diterima penduduk yang tinggal di sekitar antena
GSM/DCS. Dengan memahami mekanisme gangguan dan berapa besarnya dosis yang
diterima tubuh manusia, maka dapat dianalisis efek gangguan yang akan diterima oleh
jaringan tubuh manusia berdasarkan standar kesehatan yang ada.
Hasil penelitian ini secara ilmiah juga akan memberikan informasi dan teori yang
penting untuk mengetahui seberapa besar gelombang elektromagnetik yang diterima
oleh jaringan tubuh dan seberapa besar hal itu mempengaruhi kesehatan manusia yang
bertempat tinggal di sekitar daerah medan elektromagnetik. Hal-hal seperti ini penting
dilakukan penelitian dan pengukuran agar tidak menimbulkan kecemasan pada
masyarakat yang pada gilirannya akan memunculkan penentangan-penentangan
pengembangan teknologi seluler.
Diharapkan dengan mensosialisakan hasil penelitian ini akan memberi
penyelesaian yang bersifat saling memuaskan bagi pihak-pihak yang pro maupun kontra
menyikapi kehadiran BTS di lingkungan mereka. Demikian juga bagi investor dalam hal
ini PT. Telekomunikasi Selular dapat dengan leluasa membuat rencana pengembangan
dan pembangunan infrastruktur baru yang berwawasan lingkungan hidup.
II. STUDI PUSTAKA
Perkembangan teknologi seluler akan selalu diiringi dengan perkembangan
stasiun pemancar seluler sesuai dengan semakin meningkatnya masyarakat pengguna
telepon seluler. Semakin banyak pengguna telepon seluler maka akan semakin banyak
pula jumlah stasiun pemancarnya (BTS) untuk memenuhi permintaan daerah jangkauan
yang semakin luas.
Tidak seperti stasiun transmisi berdaya besar seperti televisi atau radio, stasiun
pemancar seluler tergolong berdaya sangat rendah yakni sekitar 20 hingga 100 watt.
Daerah kerja frekuensinya juga berada pada range sekitar 3KHz hingga 300GHz seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1. Hal ini secara teoritis menunjukkan bahwa teknologi
seluler masih menggunakan frekuensi non-pengion (tidak berbahaya). Sebagai catatan,
batasan radiasi pengion (yang bisa membahayakan kesehatan) mulai dari cahaya tampak.
Dengan demikian, penggunaan ultraviolet, Sinar-X, Sinar Roentgen, Sinar Gamma
adalah teknologi yang menggunakan frekuensi pengion sehingga penggunaannya harus
diawasi secara ketat dan dipergunakan secara
bijaksana2).
PLN PENERANGAN RADIOTERAPI
RADIO BTS
h CAHAYA ROENTGEN
a
d MATAHARI
n HANDPHONE
e
r
t
a
mama
ahya kampT
g
n e
a
s v
i a
w
a
s
n or
Gnar
e
u c
k i
Si
R M
Ca
F
Non-Ionizing radiation Ionizing radiation
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Khz Mhz Ghz
Frekuensi
Gambar 1. Spektrum frekuensi gelombang elktromagnetik non-pengion dan pengion
Pada teknologi selular, penempatan stasiun pemancarnya tergantung dari
permintaan akan kebutuhan sinyal pada suatu daerah tertentu. Tujuan utama yang ingin
dicapai pada penentuan lokasi penempatan stasiun pemancar adalah pemancar itu
memiliki daerah jangkauan yang optimal tanpa gangguan dari stasiun pemancar lain
dan tidak mengganggu lingkungan sekitarnya. Jarak jangkauan terkecil yang bisa
dijangkau pemancar adalah sekitar 0,01 km² pada daerah padat seperti di tengah kota
dan jarak jangkauan terjauh 100 km² pada daerah terbuka. Pada saat pengguna
telepon seluler bergerak dari satu titik ke titik lain maka sistem akan memilih stasiun
pemancar yang paling baik untuk mempertahankan sinyal komunikasinya.
Menurut AEE (Assessment of the Enviromental Effects) efek stasiun pemancar
terhadap lingkungan termasuk didalamnya adalah :
Efek kesehatan dan keselamatan
Efek visual
Efek terhadap lingkungan tempat tinggal
Gangguan terhadap penerimaan sinyal radio dan televisi
Faktor-faktor yang mempengaruhi paparan radiasi adalah :
7
Jarak : semakin jauh jarak dari sumber radiasi maka akan semakin
berkurang kekuatan radiasi dan tingkat paparannya.
Kekuatan transmitter : semakin kuat transmiternya maka akan semakin
tinggi paparannya.
Arah dari antena : menambah jumlah antena yang mengarah pada satu
daerah tertentu akan meningkatkan kekuatan transmisi dan
meningkatkan paparan.
Ketinggian antena dari tanah : semakin tinggi antena akan semakin jauh
jangkauannya dan semakin kecil paparannya.
Tekstur permukaan tanah : semakin bervariasi maka akan mengurangi
paparan.
Batas paparan radiasi yang biasa dikenal umum ada dua bentuk yaitu specific
absorption rate (SAR) dan atau densitas daya gelombang permukaan (plane wave power
density) 1).
1. Perkembangan dunia komunikasi seluler saat ini sangat maju dan manfaatnya
sangat dirasakan oleh masyarakat banyak. Dibangunnya BTS-BTS di berbagai
daerah menimbulkan rasa cemas penduduk di sekitar BTS akibat banyaknya
rumor yang berkembang bahwa radiasi gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan antena GSM/DCS dapat membahayakan kesehatan manusia
terutama penduduk di sekitar BTS.
2. Telah dilakukan penyusunan teori dan pengukuran radiasi pada area sekitar
antena BTS untuk mengkonfirmasi ada tidaknya bahaya radiasi bagi
penduduk sekitar. Pada penelitian ini menggunakan 3 (tiga) jenis
sensor/detektor, yakni: Detektor Geiger Muller, Single Surface Detektor, dan
Radio Frekuensi Detektor.
3. Dari hasil pengukuran dan perhitungan diperoleh konfirmasi yang menunjukkan
bahwa tidak terjadinya radiasi pengion akibat dari aktifitas antena GSM/DCS di
sekitar BTS. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pancaran radiasi
elektromagnetik yang diterima secara rata-rata di bawah
1. Shepherd, C. 2003, “Cellular Phones & Human Health” Aldes Briefing Paper
2. World Health Organisation (WHO) fact sheets on Electromagnetic Fields and
Public Health. http://www.who.int/peh-emf/publications/facts-
press/fact_english.htm
3. Jordan, C, Edward and Balman, G, Keith. 1968, “Elec tromagnetic Waves and
Radiation Systems” Prentice-Hall, Inc, Engliwood Cl ieffs, New Jersey.
4. William H Hayt, JK. 1981, “Engineering Electromagne tics”, McGraw-Hill,
ISBN 0-07-027395-2
5. Ma, T. P. and Dressendorfer, P. V., 1989, “Ionizing Radiation Effects in MOS
Devices and Circuits”, John Wiley and Sons, Ins., N ew York.
6. Knoll, F, Glennn. 1979, “Radiation Detection and Me asurement”, John Wiley
& Sons, New York Chichester Brisbane Toronto.
7. Rubinstein. 1981, “ Simulation and The Monte Carlo Method”, John Wiley &
Sons, New York Chichester Brisbane Toronto.
8. Chang, C.Y. and Sze, S.M. 1996, “ULSI Technology”, McGraw-Hill
International Editions.
9. Webster, G, John. 1978, “Medical Instrumentasion : Application and Design”
Houghton Mifflin Company, Boston
10. Sunarno, 1995, “Studies on Soft Error on Memory ICs Induced by Fusion
Neutrons”, Dissertation, Osaka University.
11. Sunarno, 1996, “Derau Pada IC Memori Akibat radiasi Neutron Hasil reaksi
Fusi”, Media Teknik, UGM, Nov. No. ISSN 0216-3012, 80-83.