Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dari Pajak Penjualan
atas Barang Mewah (PPnBM) dengan memperhatikan Dasar Pengenaan Pajak, pengaruhnya terhadap masyarakat, dan dampaknya terhadap perekonomian di Indonesia. Di samping Pajak Penghasilan (PPh), yang sudah pasti dikenakan pada setiap perusahaan yang menjalankan kegiatan di Indonesia dalam keadaan tertentu, para Wajib Pajak, juga dapat dikenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Undang-undang yang mengatur tentang PPN dan PPnBM ini adalah UU No.11 Tahun 1994 yang lebih dikenal dengan sebutan UU PPN 1995. Pajak sebagai bagian dari sumber penerimaan negara yang mendominasi penerimaan Negara yang digunakan untuk kemakmuran rakyat. Salah satu jenis pajak yang memiliki andil dan peranan terhadap penerimaan pajak Negara di Indonesia adalah Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang memiliki tarif yang relatif tinggi. Selain dengan banyaknya objek pajak dan menetapkan tarif pajak yang relatif tinggi, hal tersebut tidak luput dari faktor internal dimana adanya kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi penerimaan perpajakan salah satunya efektivitas penerimaan pajak itu sendiri. PPnBM dikenakan pada Barang Mewah dalam daerah Pabean yang dilakukan pengusaha dalam kegiatan usahanya dan saat Impor. Dasar pengenaan pajak digunakan untuk menghitung pajak terutang. Penerapan dilakukan sekali saat penyerahan oleh Produsen BKP atau saat Impor BKP yang tergolong mewah. Penerimaan PPnBM juga dianggarkan meningkat dari sasaran APBN 2004. Efektivitas penerimaan pajak digunakan untuk menunjukan suatu keberhasilan suatu usaha atau kegiatan dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efektivitas pemungutan pajak, terutama PPnBM sudah terlaksana di Indonesia meskipun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Langkah yang sebaiknya diambil oleh Dirjen Pajak adalah pembentukan tim kerja yang bertanggung jawab terhadap pengumpulan dan penganalisisan data pendukung transaksi keuangan. Kesadaran yang tinggi dari Wajib Pajak juga berpengaruh besar terhadap perwujudan efektivitas pemungutan PPnBM.