You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,

akan menimbulkan berbagai bahan buangan yang bersifat infeksius

ataupun non infeksius baik dalam bentuk gas, cair, dan padat. Bahan buangan

tersebut timbul dari kegiatan tiap unit seperti ruang perawatan, ruang poliklinik,

laboratorium, tempat cuci linen, dapur, kamar mandi , dan kamar mayat . Air

limbah rumah sakit memiliki potensi yang berbahaya bagi kesehatan karena

kemungkinan mengandung mikroorganisme patogen atau bahan kimia beracun

berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit infeksi dan tersebar ke lingkungan

(Said, 1999).

Mikroorganisme pathogen dalam air limbah rumah sakit tersebut bisa

menimbulkan risiko terjadinya penularan penyakit baik secara langsung maupun

tidak langsung kepada karyawan, pengunjung dan masyarakat di sekitar rumah

sakit. Disamping itu kuman dalam air limbah rumah sakit yang dibuang ke

lingkungan akan terbawa oleh aliran permukaan sehingga berpotensi untuk

menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan. Menurut Peraturan Menteri

Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu

Air Limbah, bahwa untuk Limbah dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, parameter

Total Coliform tidak boleh melebihi 5000 MPN/100ml. Dengan demikian, air

limbah rumah sakit harus dikelola dengan baik

1
2

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik

Indonesia Nomor KEP-58/MENLH/12/1995 tentang baku mutu limbah cair bagi

kegiatan rumah sakit diwajibkan menyediakan sarana pengolahan limbah cair

maupun limbah padat agar seluruh limbah yang dibuang ke saluran umum

memenuhi baku mutu limbah yang ditetapkan sesuai peraturan yang berlaku

(Sumiyati, 2007).

Pengolahan limbah cair di RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi dilakukan untuk

menurunkan tingkat pencemaran baik secara fisika, kimia maupun mikrobiologis.

Khusus untuk pengolahan secara mikrobiologis, bakteri Coliform digunakan

sebagai indikator parameternya. Secara klinis Coliform dapat menyebabkan

beberapa penyakit, baik yang disebabkan oleh antigennya ataupun toksin yang

dihasilkan, antara lain adalah demam, leucopenia, hipoglikemi, syok,dan

kerusakan perfusi pada organ (Jawetz, 2007). Pengolahan limbah cair di RSUD

Al-Mulk Kota secara mikrobiologis belum berjalan dengan baik sehingga perlu

dilakukan desinfeksi terhadap limbah cair tersebut dengan menggunakan metode

Klorinasi .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan data yang telah diuraikan pada latar belakang diatas dapat

dirumuskan suatu permasalahan, yaitu “Berapa Dosis Optimum Kaporit pada

Proses Klorinasi terhadap Penurunan Bakteri Coliform pada Limbah Cair di

RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi ??”


3

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui Dosis Optimum Kaporit dalam Proses Klorinasi terhadap

Penurunan Bakteri Coliform pada Limbah Cair di RSUD Al-Mulk Kota

Sukabumi .

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui Gambaran Pengolahan Limbah Cair di RSUD Al-Mulk Kota

Sukabumi.

b. Mengetahui dosis optimum penggunaan kaporit pada proses Klorinasi

dalam menurunkan Bakteri Coliform pada Limbah Cair di RSUD Al-Mulk

Kota Sukabumi .

c. Mengetahui kadar klor bebas (Cl2) yang terlarut setelah metode klorinasi

Coliform pada Limbah Cair di RSUD Al-Mulk Kota Sukabumi .

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritik

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran Ilmu

Kesehatan Masyarakat dalam pemilihan metode pengolahan limbah cair di

rumah sakit.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi STIKES Jendral Achmad Yani Cimahi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta

manfaat khususnya untuk menambah referensi Pemilihan Metode yang

Tepat untuk Pengolahan Limbah Cair di Rumah Sakit.


4

b. Bagi RSUD Al- Mulk Kota Sukabumi

Sebagai sumbangan pemikiran dan sebagai bahan evaluasi

Perbaikan Kualitas Pengolahan Limbah Cair di RSUD Al – Mulk Kota

Sukabumi.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai media pembelajaran dalam mengaplikasikan teori dengan

praktek di lapangan serta untuk mendapatkan informasi yang jelas

mengenai metode yang tepat dalam pengolahan limbah cair di rumah sakt,

sehingga dapat menambah pengalaman dan wawasan dan selanjutnya

memberikan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

You might also like