You are on page 1of 7

BAB V

METODOLOGI

5.1 Bahan dan Alat yang Digunakan

5.1.1 Bahan yang digunakan :

Substrat yang dignakan dalam penelitian adalah limbah cangkang

rajungan yang diperoleh dari pasar Tambak Sari, Semarang. Inokulum

yang digunakan untuk fermentasi limbah cangkang rajungan yaitu

Lactobacillus acidopilus dan Saccharomyces cerevisiae. Bahan lain yang

digunakan adalah aquadest, tauge, agar-agar, sukrosa, NaCl, NaOH,

Indikator pp, formalin 40%, kalium oksalat.

5.1.2 Alat yang digunakan :

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah autoclave,

pengduk, kaca arloji, buret, corong, kertas saring, neraca digital, tabung

kaca, gelas beaker, gelas ukur, bunsen, cawan petri, kertas pH, pipet

tetes, labu takar, inkubator.

5.2 Variabel Percobaan

5.2.1 Variabel Tetap

Tabel 2. Variabel Tetap


No. Bahan Jumlah

1. Cangkang Rajungan 15 Gram

2. Aquades 150 mL

3. Lactobacillus acidopilus 3%

4. Saccharomyces cerevisiae 2%

23
24

5.2.2. Variabel Bebas

Tabel 3. Variabel Bebas


Lama Fermentasi
Sampel
Lactobacillus acidopilus Saccharomyces cerevisiae

1 1 Hari 5 Hari

2 2 Hari 4 Hari

3 3 Hari 3 Hari

4 4 Hari 2 Hari

5 5 Hari 1 Hari

5.3 Cara Kerja

5.3.1 Pembuatan Sampel

1. Sterilisasi 100 gram limbah cangkang rajungan di dalam

autoclave selama 15 menit dengan suhu 121C dan tekanan

1 atm.

2. Tiriskan lalu hitung kandungan bahan kering substrat.

3. Masukan masing-masing 20 gram limbah cangkang rajungan

ke dalam 5 tabung kaca dan tambahkan aquades 200 mL

4. Diinokulasi dengan Lactobacillus acidopilus 3% (dari jumlah

bahan kering) kemudian aduk hingga homogen lalu tutup

tabung kaca sehingga kondisi menjadi anaerob.

5. Inkubasi sampel di dalam rak fermentor dengan lamanya hari

sesuai dengan veriabel Lactobacillus acidopilus.

6. Setelah waktu yang telah ditetapkan selesai lalu ukur pH dan

hitung jumlah koloni mikroba dengan metode TPC (Total Plate

Count)
25

7. Selanjutnya limbah cangkang ajungan diinokulasikan lagi

dengan Saccharomyces cerevisiae 2 % (dari jumlah bahan

kering) lalu aduk hingga homogen.

8. Inkubasi kembali sampel di dalam inkubator dengan lamanya

hari sesuai dengan veriabel Saccharomyces cerevisiae.

9. Setelah waktu yang telah ditetapkan selesai lalu ukur pH dan

hitung jumlah koloni mikroba dengan metode TPC (Total Plate

Count)

10. Sterilkan produk fermentasi dengan autoclave selama 15

menit pada suhu 121C dengan tekanan 1 atm.

11. Analisis kandungan protein

5.3.2 Penghitungan Jumlah Mikroba dengan metode Total Plate Count

1. Masak tauge 25 gram didalam 500 mL aquadest

2. Saring filtrat rebusan dan masukkan kedalam gelas beaker

sebanyak 150 mL

3. Timbang agar-agar dan gula sebanyak 5 gram

4. Panaskan filtrat diatas hot plate lalu masukkan agar-agar dan

gula

5. Tambahkan CaSO4 0,1 gram

6. Setelah mendidih angkat gelas baeker dan ukur pH, jika pH >5

tambahkan HCL

7. Tuangkan larutan kedalam cawan petri

8. Panaskan jarum ose hingga berpijar

9. Ambil sampel mikroba yang akan di uji

10. Pindahkan kedalam cawan petri


26

11. Tutup cawan petri dan lapisi dengan kertas

12. Masukan cawan petri kedalam incubator selama dua hari dan

amati perkembangannya

13. Hitung jumlah bakteri yang ada :

Populasi Bakteri

5.3.3 Analisis Kandungan Protein dengan Metode Formol

5.3.3.1 Cara Pembuatan Sampel

1. Timbang 10 gram cangkang rajungan yang sudah halus di

neraca digital.

2. Masukan kedalam gelas beaker, tambahkan aquades 15

mL.

3. Kemudian diencerkan menjadi 100 mL di dalam labu takar.

4. Saring larutan dengan kertas saring, filtrat merupakan

larutan protein.

5.3.3.2 Uji Sampel

1. Ukur 10 mL larutan sampel (larutan protein) dan masukkan

kedalam erlenmeyer.

2. Tambahkan 0,4 mL larutan K-oksalat jenuh (1:3) dan

3 tetes indikator pp 1%. Gojog lalu diamkan 2 menit

3. Titrasi larutan sampel dengan larutan NaOH 0,1 N sampai

berwarna merah jambu (titrasi pertama), catat volume

NaOH yang digunakan.

4. Setelah warna tercapai, tambahkan 2 mL larutan

formaldehide 40% dan titrasi kembali dengan larutan

NaOH 0,1 N sampai berwana merah jambu (pink). setelah


27

warna tercpai catat banyaknya larutan NaOH 0,1 N yang

digunakan pada titrasi kedua.

5.3.3.3 Titrasi Blanko

1. Ukur 20 mL aquadest, masukkan kedalam erlenmeyer.

2. Tambahkan 0,4 mL larutan K-oksalat jenuh dan 3 tetes

indikator pp 1%. Gojog lalu diamkan 2 menit

3. Titrasi larutan sampel tersebut dengan larutan NaOH 0,1 N

sampai berwarna merah jambu (titrasi pertama), catat

banyaknya larutan NaOH 0,1 N yang digunakan untuk

titrasi (titrasi pertama).

4. Setelah warna tercapai,ditambahkan 2 ml larutan

formaldehide 40% dan dititrasi kembali dengan larutan

NaOH 0,1 N sampai berwana merah jambu (pink). Catat

banyaknya larutan NaOH 0,1 N yang digunakan untuk

titrasi (titrasi kedua).

5.3.3.4 Rumus Perhitungan

1. Kandungan protein

Kandungan Protein = A x N NaOH x 14,008 x fk x 100%

B x 10

Keterangan:

N NaOH = Normalitas NaOH

14,008 = Masa atom nitrogen

A =Titrasi formol (titrasi sampel-titrasi blanko)

B = Berat sampel (g)

Fk = Faktor konversi (6,25)


28

Bahan Baku

(Limbah Cangkang Rajungan)

Sterilisasi

Lactobacillus
acidopilus,
dilanjutkan dengan Fermentasi
Saccharomyces
cerevisiae Perhitungan
J umlah Mikroba
Metode TPC

Analisa Kandungan
Protein

Gambar 3. Alur Proses Analisis Limbah Cangkang Rajungan


23

You might also like