You are on page 1of 2

TUGAS PATHWAY STROKE Naomy Octavinna/260110150059

Dapat disebabkan karena trombus maupun emboli serebral. Stroke tombolitik terjadi karena oklusi
aliran darah akibat artrosklerosis berat, sedangkan stroke embolik berkembang karena adanya
oklusi embolus yang terbentuk di luar otak. Sumber embolus yang menyebabkan penyakit ini
termasuk jantung sebelah infark miokardium / fibrasi atrium, arteri karotis, komunis / aorta. Kedua
hal tersebut menyebabkan sumbatan aliran darah dan oksigen serebral yang kemudian berlanjut
pada kematian jaringan serebral. Infark biasa terjadi pada hemisfer kiri, kanan & batang otak.

Terdapat beberapa fokus intervensi CVA:

 Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan interupsi aliran darah, gangguan
oklusif, hemoragi, vasospasme serebral, edema serebral.
 Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan fungsi neurologis.
 Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan efek kerusakan pada hemisfer bahasa
atau wicara (kiri atau kanan)
 Kurang perawatan diri berhubungan dengan gangguan mobilitas fisik dan gangguan proses
kognitif.
 Gangguan harga diri berhubungan dengan biofisik, psikososial, perseptual kognitif
 Perubahan persepsi sensori berhubugnan dengan stres psikologis (penyempitan lapang
perseptual yang disebabkan oleh ansietas)
 Resiko tinggi terhadap cidera yang berhubungan dengan defisit lapang pandang motorik
atau persepsi.
 Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan pengobatan berhubungan dengan kurang
informasi, keterbatasan kognitif, kurang mengingat, tidak mengenal sumber dan informasi.

Stroke hemisfer kiri:

 -Disfagia: kesulitan menelan


 -Afasia: gangguan komunikasi verbal
 -Kelainan mengontrol sisi kanan tubuh
 -Mudah frustasi, misalnya menganggap diri rendah
Stroke hemisfer kanan:

 Kelemahan mengontrol sisi kiri tubuh


 Gangguan dalam merasakan dengan tepat dan menginterpretasi diri/lingkungan

Infark batang otak, menyebabkan kelemahan pada beberapa nervus / saraf, misalnya:

 Nerv I: daya penciuman menurun


 Nerv II: Penurunan daya pengelihatan
 Nerv III, IV dan VI: penurunan lapang pandang -> reflek cahaya menurun -> perubahan
ukuran pupil ->bola mata tak dapat mengikuti perintah
 Nerv VII: menutup kelopak mata, fungsi lidah sebagai alat pengecap berkurang
 Nerv VIII: pendengaran dan keseimbangan tubuh menurun
 Nerv V, IX, X, XI: disfagia
 Nerv XII: Reflek mengunyah menurun, obstruksi jalan nafas sehingga sistem respirasi
tidak dapat berjalan lancar

You might also like