Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Sruweng, Kebumen
Diagnosis Pre : Antepartum hemoragik suspek plasenta previa
Operasi totalis pada sekunderigravida preterm BDP
Tindakan Operasi : Sectio Caesaria
Tanggal Operasi : 19 April 2018
Dokter Bedah : dr. Levi Sp.OG
Dokter Anestesi : dr. Mada Sp.An
2. Anamnesa
a. Keluhan Utama
Pasien tampak lemah, pasien tampak menahan nyeri, pasien tamak
pucat, akral dingin,
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dengan G2P1A0 akan dilakukan operasi SC
emergensipadakehamilan yang kedua. Pasien mulai perdarahan pada
malam hari tanggal 18 april 2018 dan dibawa ke RS Sruweng lalu
sekitar jam 12 siang dibawa ke RSUD Dr. Soedirma Kebumen.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien melahirkan anak pertama dengan SC karena
desporposi kepala panggul
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai
riwayat penyakit hipertensi, asmadan DM
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran Umum dan Tanda Vital
Kesadaran : Apatis Berat Badan : 60 kg
GCS : E3.V3.M4 Tinggi : 156 cm
Badan
Tekanan Darah : 80/40 mmHg Respirasi : 20 x/mnt
Nadi : 121 x/mnt
b. Status Generalis
1) Kepala : Mesocephal,tidak ada hematoma
2) Mata : Konjungtivaanemiss-/-, sclera ikterik -/-, pupil isokor 3/3,
reaksi +/+
3) Hidung : Patensi +/+, simetris,deviasi (-), secret (-),
nafascupinghidung (-)
4) Mulut : Malampati 1, bukamulut 3cm, sianosis (-), gigigoyang(-),
gigiadatidakadayang tanggal.
5) Telinga : Pendegaranbaik, secret (-)
6) Leher : Jvptidakmeningkat, gerakleherbebas, trakeaditengah
7) Thoraks : bentuk normal, tidaktampakbenjolanatau tumor.
8) Ekstremitas
a) Atas : Tidak ada kelemahan otot atau kontraktur dan kekuatan
kanan sama dengan kiri, tangan kiri terpasang cairan infus RL
40 tpm ditangan kanan
b) Bawah : tak ada kelemahan otot, edema (+)
9) Genetalia : terpasang kateter, urine bag, urine ± 200 cc warna
kuning jernih.
c. Psikologis
Pasien tampak tenang dan lemah
d. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium tanggal 18 April 2018
e. Diagnosis Anestesi
Perempuan 29tahun, diagnosamedisG2,P1,A0 AHA 1 dengan PPT
(Placenta Prevail Totalis) direncanakandilakukanSectio Caesarea
status fisik ASA IIdirencanakangeneral anestesidenganteknikintubasi
ETT.Saran : loading cairanlaluberitanfusidarah
4. Penatalaksanaan anestesi
Penatalaksanaan anestesi di mulai dari memasang alat pelindung diri
(APD), alat monitor, finger Sensor, memberitahu pasien akan di bius,
menganjurkan pasien untuk berdoa, memulai persiapan dengan
menyuntikkan obat premedikasi, menyuntikan obat induksi, pengakhiran
anestesi dan oksigenasi sampai dengan perawatan di recovery room.
Pasien dipindahkan di meja operasi dilakukan pemasangan monitor
pulse oxymetri, tekanan darah,saturasi oksigen ,hasil pengukuran monitor :
TD: 80/40 mmHg, N: 121x/mnt; SpO2: 99%; RR :20x/mnt, pernapasan
spontan.
a. Pemberian obat premedikasi
Pasien dilakukan pemberian obat premedikasi pukul 16.00 yaitu
dycinone 250 mg, atrakurium 25 mg. Setelah pemberian obat
premedikasi dilakukan observasi tanda-tanda vital: TD: 83/844 mmHg,
N :118x/mnt; SpO2: 99%; RR : 18x/mnt, pernapasan spontan
b. Melakukan induksi
Induksi dengan obat Ketamin 60 mg pada pukul 16.00 WIB. TD: 86/51
mmHg, N : 111 x/mnt; SpO2: 99 %; RR : 18x/mnt, dilakukan pre
oksigenasi 100%, dilakukan pengecekan rangsang bulu mata kemudian
memasang ETT serta disambungkan ke mesin anestesi dengan
O23liter/menit, N2O 3liter/menit dan agen Sevoflurance 2 vol % dnan
memasang OPA.
c. Pasien mulai dilakukan insisi pukul 16.05 WIB yang sebelumnya
dilakukan time out.
d. Pasien selesai operasi dilakukan sign out.
e. Pukul 17.00 WIB pasien dipindahkan ke recovery room.
C. Manitanance
1. O2 : 3lt/mnt,N2O 3lt/menitdan sevoflurance2%
2. Balance cairan:
a. Maintenance (M) :
4*10 = 40
2*10 = 20
1*40 = 40
Jadi maintenance = 40+20+40 = 100 cc/jam
b. PenggantiPuasa (PP) = 8 jam x 100 = 800 cc
c. Stress operasi (SO) = 6 x 60 = 360 cc (operasisedang)
d. Kebutuhan Cairan : Jam 1 : M + 1/2PP + SO = 860 cc
A. Analisis Data
No Tgl/Jam Data Masalah Etiologi
Pre Anestesi Syok
1 1/04/2018 S:- hipoolemik Perdarahan
13.50 O:
a. Pasien tampak lemas
b. Akral teraba dingin
c. Pasien tampak pucat
d. TD : 80/40 mmHg;
e. N : 121 x/mnt;
f. SpO2 : 98%;
g. RR : 20 x/mnt
B. Saran
1. Pasien dengan syok hipovolemik pre anestesi sebaiknya diberikan cairan
terlebih dahulu sebelum dilakukan anestesi untuk mencegah terjadinya
komplikasi syok hipovolemik. Jika perlu dilakukan transfusi untuk
meningkatkan keadaan umum pasien.
2. Pasien yang beresiko aspirasi pada durante operasi sebaiknya diberikan
posisi yang dapat mengurangi terjadinya aspirasi dan memantau tanda-
tanda aspirasi dengan baik.
3. Pasien yang mengalami hipotermi post operasi seharusnya diberikan
penghangat atau selimut yang tebal untuk mencegah terjadinya
hipotermi.