You are on page 1of 11

Diatermy

 Gelombang elektromagnetik
 Meningkatkan suhu jaringan
 Meningkatkan sirkulasi
 Mengurangi Nyeri

Tens
 Stimulasi Elektris
 Menurunkan ketegangan otot
 Mengurangi Nyeri

Ultrasound
 Gelombang Suara
 Meningkatkan fleksibilitas jaringan
 Mengurangi Nyeri

Traksi
 Tarikan mekanik
 Menguranggi penjepitan

faradik
 Stimulasi Elektris
 Meningkatkan kekuatan otot
audiotron

 Stimulasi Elektris dan suction


 Menguranggi nyeri

Infra red

 Meningkatkan suhu jaringan


 Meningkatkan sirkulasi
 Mengurangi Nyeri

Nebulizer

 Merubah obat pernapasan menjadi uap


 Melegakan saluran napas
 Mempermudah pengeluaran dahak

Parafin

 Meningkatkan suhu jaringan


 Meningkatkan sirkulasi
 Mengurangi Nyeri

Tapping
 Reedukasi otot
 Meningkatkan performa otot
 Mengurangi Nyeri
 Mencegah cidera
Manual Therapy MLDV

 Mempercepat regenerasi sel


Meningkatkan daya tahan
 Relaksasi
 Mengurangi nyeri

Theuropatic exercise

Konsep latihan dengan tujuan yang spesifik

Sekolah fisioterapi di jakarta

1. Politeknik kesehatan jakarta III (Jalan Arteri JORR Jatiwarna kec. Pondok Melati,
Bekasi, 17415.
Tel. 021 84978693 Fax. 021 84978696)

2. Prodi DIII FK UI

3. Akademi fisoterapi UKI ( jln. Mayjen sutuyo cawang)

4. Akademi fisioterapi UPN (jln. Rs. Fatmawati Pondok labu)

5. Stikes Binawan (jln. Kalibata raya cililitan jakarta timur)

6. Fakultas fisioterapi univ. Esa unggul ( jln. Terusan arjuna tol kebun jeruk jakarta)
Alat-alat Fisioterapi
1. Short Wave Diathermi (SWD)

SWD adalah Suatu alat terapi yang menggunakan pemanasan yang pada jaringan dengan merubah
energi elektromagnet menjadi energi panas.
Dalam beberapa dekade terakhir atau lebih, banyak profesional medis telah menemukan bahwa ada
beberapa cara untuk membantu pasien mereka dalam penyembuhan tanpa menggunakan atau
dengan membatasi penggunaan obat penghilang rasa sakit yang digunakan dalam jangka panjang.
Hal-hal seperti terapi pijat, stimulator neuromuskuler, dan terapi ultrasound telah merevolusi cara
komunitas medis dalam membantu penyembuhan pasien. Jenis teknologi lain yang telah
menunjukkan nilai riil dalam bidang klinis adalah diatermi gelombang pendek. Metode ini berfungsi
untuk mengendalikan rasa sakit dan meningkatkan aliran darah ke daerah-daerah otot yang rusak
dengan tindakan panas yang sampai ke dalam jaringan (deep heat). Dalam hubungannya dengan
obat-obatan berbasis non terapi, diatermi gelombang pendek dapat membantu sejumlah besar
pasien dengan berbagai tingkat cedera serta berbagai jenis cedera. Melihat lebih dekat pada
praktek kita berharap bahwa diatermi gelombang pendek ini bisa dimasukkan sebagai bagian dari
teknologi medis.

2. TENS 21(Transcutaneous Electrical Nerve Stimulator 21)

TENS merupakan sebuah teknik penghilang nyeri (analgesik) yang sederhana dan non-invasive, yang
telah digunakan secara luas di dunia medis oleh ahli fisioterapi, perawat, atau bidan. (Johnson,
1997
; Pope, Mockett and Wright,1995; Reeve, Menon and Corabian, 1996; Robertson and Spurritt, 1998)
TENS biasanya juga digunakan untuk meringankan berbagai jenis nyeri, seperti nyeri paska
persalinan, nyeri paska operasi, nyeri punggung, nyeri akibat artritis, nyeri neuropatik, nyeri
menstruasi, nyeri kepala, dan migrain. (Hansson, 1999).
TENS merupakan teknik penghilang nyeri yang non-invasive ,tidak menyebabkan adiksi, dan hampir
tanpa efek samping yang bermakna.
Penggunaan alat terapi TENS saat ini pada umumnya tidak praktis, karena diperlukan keterampilan
dan pengetahuan khusus untuk menyesuaikan program yang ada pada alat terapi TENS dengan
keluhan dan jenis terapi yang diinginkan. Akibatnya alat terapi TENS lebih banyak digunakan di
klinik rehabilitasi medik dan fisioterapi.

3. LAMPU TERAPI KESEHATAN INFRAPHILL/ INFRARED " BEURER"

LAMPU TERAPI KESEHATAN INFRAPHILL/ INFRARED " BEURER" adalah Lampu kesehatan untuk
menghilangkan pegal-pegal setelah seharian anda bekerja, membantu melancarkan peredaran
darah yang tersumbat sekaligus cocok pula untuk terapi pengobatan bagi penderita stroke,
reumatik dan merupakan salah satu alat psiotherapy di rumah sakit dan tempat-tempat terapi
pengobatan.

4. Ultrasound

Mesin ultrasound adalah modalitas fisioterapi yang pemanfaatannyadengan menggunakan


gelombang suara berfrekuensi tinggi atau rendah.Gelombang suara ini dasalurkan di sekitar jaringan
dan pembuluh darah,gelombang suara tersebut menembus ke otot sehingga otot menjadi hangatdan
otot relaks, oleh karena itu gelombang ultrasound ini digunakanuntuk perawatan otot yang
mengalami ketegangan dan kekakuan. Efek daripemanasan ini juga berpengaruh pada pelebaran
pembuluh darah danmeningkatkan sirkulasi darah sehingga membantu prose
penyembuhan.Fisioterapis juga dapat mengatur frekuensi dari gelombang ultrasoundsehingga bisa
dimanfaatkan untuk mengurangi peradangan
5. Electrical Stimulasi

Electrical stimulasi menggunakan arus listrik yang


menyebabkan satu atau kelompok otot tertentu berkontraksi. Dengan meletakkan elektrodapada
beberapa daerah dikulit tertentu fisioterapi dapat mempengaruhiserabut otot untuk berkontraksi.
Kontraksi otot dengan menggunakanelectrical stimulasi ini dapat meningkatkan kekuatan otot.
Fisioterapidapat merubah susunan arus untuk arus yang kuat atau arus lemah
dalammenggontraksikan otot. Selama proses penguatan otot, terjadilahkontraksi otot yang
meningkatkan asupan darah ke daerah yang diberikanarus sehingga meningkatkan proses
penyembuhan.

6. Traksi

Traksi adalah tahanan yang dipakai dengan berat atau alat lain untuk menangani
kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot. Tujuan dari traksi adalah untuk
menangani fraktur, dislokasim atau spasme otot dalam usaha untuk memperbaiki
deformitas dan mmpercepat penyembuhan. Ada dua tipe utama dari traksi : traksi
skeletal dan traksi kulit, dimana didalamnya terdapat sejumlah penanganan.

Prinsip Traksi adalah menarik tahanan yang diaplikasikan pada bagian tubuh,
tungkai, pelvis atau tulang belakang dan menarik tahanan yang diaplikasikan pada
arah yang berlawanan yang disebut dengan countertraksi. Tahanan dalam traksi
didasari pada hokum ketiga (Footner, 1992 and Dave, 1995). Traksi dapat dicapai
melalui tangan sebagai traksi manual, penggunaan talim splint, dan berat
sebagaimana pada traksi kulit serta melalui pin, wire, dan tongs yang dimasukkan
kedalam tulang sebagai traksi skeletal (Taylor, 1987 and Osmond, 1999).
Traksi dapat dilakukan melalui kulit atau tulang. Kulit hanya mampu menanggung
beban traksi sekitar 5 kg pada dewasa. Jika dibutuhkan lebih dari ini maka
diperlukan traksi melalui tulang. Traksi tulang sebaiknya dihindari pada anak-anak
karena growth plate dapat dengan mudah rusak akibat pin tulang.
Indikasi traksi kulit diantaranya adalah untuk anak-anak yang memerlukan reduksi
tertutup, traksi sementara sebelum operasi, traksi yang memerlukan beban 5 kg.
Akibat traksi kulit yang kelebihan beban di antaranya adalah nekrosis kulit,
obstruksi vaskuler, oedem distal, serta peroneal nerve palsy pada traksi tungkai.

Traksi tulang dilakukan pada dewasa yang memerlukan beban > 5 kg, terdapat
kerusakan kulit, atau untuk penggunaan jangka waktu lama. Kontratraksi
diperlukan untuk melawan gaya traksi, yaitu misalnya dengan memposisikan
tungkai lebih tinggi pada traksi yang dilakukan di tungkai.

Apa itu Terapi Parafin Bath?

Parafin Bath merupakan salah satu modalitas terapi yang menggunakan metode panas
dan lembab, yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan, merelaksasikan
jaringan lunak tubuh dan mengurangi nyeri pada otot.

Terapi ini menggunakan lilin parafin yang telah dikenal dan dimanfaatkan selama
berabad-abad dimulai sejak Kekaisaran Romawi. Komponen alami lilin parafin berasal
dari minyak mineral mentah yang dihasilkan melalui proses penyulingan atau
pemisahan lilin dari minyak mineral mentah tsb. Proses pemurniannya melalui proses
perebusan, pendinginan dan penyaringan menjadi zat lilin-minyak berat dan finishing
sebagai lilin parafin. Lilin tsb tidak berwarna, tidak berasa dan kadang diberi wewangian
aromaterapi, tergantung dari tujuan terapi yang hendak diharapkan. Hasil uji
laboratorium, lilin parafin ini cukup aman untuk penggunaan eksternal dan higienis.

Bagaimana Prinsip Kerja Terapi Parafin Bath?

Pada bagian-bagian tubuh yang nyeri atau cedera, akan disiram atau dicelupkan pada
suatu wadah yang berisi lilin parafin yang dilelehkan menggunakan suhu tertentu.

Efek panas yang diperoleh dari lilin yang mencair akan menenangkan (merelaksasikan)
jaringan lunak yang diterapi, membuka pori-pori dan meningkatkan aliran darah dan
sirkulasi tubuh. Hal ini baik untuk mengurangi rasa sakit/nyeri, kekakuan otot dan sendi
karena mampu menghapus kelebihan cairan di jaringan lunak sekitar. Selain itu, sifat
lilin itu sendiri mampu melembabkan kulit/tubuh sehingga memberikan efek peremajaan
kulit dan kulit nampak halus dan lembut.

Apa Indikasi Terapi Parafin Bath?

Saat ini penggunaan parafin bath sebagai modalitas terapi sudah sangat umum dan
banyak digunakan di pusat-pusat rehabilitasi medik dan fisioterapi, terapi pijat, industri
spa. Terapi lilin parafin juga digunakan sebagai pengobatan pada cedera olahraga.

Sesuai dengan tujuannya untuk mengurangi rasa sakit/nyeri pada otot dan sendi,
menenangkan dan mempercepat proses penyembuhan, maka terapi menggunakan lilin
parafin dilakukan pada beberapa kondisi sbb :
• Radang sendi
• Kelainan kulit seperti eksim
• Fibromyalgia
• Fibrositis
• Peradangan otot dan sendi lainnya
• Kejang otot
• Terlalu banyak bekerja atau kelelahan
• Kaku sendi
• Tendonitis
• Tennis Elbow
• Dll

http://ccs.infospace.com/ClickHandler.ashx

Sementara industri spa yang berkaitan dengan perawatan tubuh/kecantikan lebih


menekankan pada tujuan untuk melembabkan kulit dan membantu peremajaan kulit
serta untuk mengatasi beberapa penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis.

Namun pengobatan menggunakan lilin parafin ini tidak direkomendasikan untuk


penderita :
• Hipertensi (tekanan darah tinggi)
• Diabetes Mellitus (kencing manis)
• Varises (kelainan pembuluh darah vena superficial/paling luar)

Apa Efek Samping Penggunaan Terapi Parafin Bath?

Jarang terjadi efek samping yang membahayakan selama penggunaannya sesuai


dengan aturan dan cara yang direkomendasikan.
Efek samping terjadi apabila proses pemanasan lilin tersebut dilakukan pada suhu yang
terlalu tinggi, sehingga dapat timbul luka bakar pada area yang direndam.
Bagaimana Prosedur Terapi Parafin Bath?

Proses pengobatan menggunakan lilin paraffin sangat mudah dan tidak membutuhkan
waktu yang lama. Pada pusat rehabilitasi medik dan spa, umumnya pengobatan dengan
metode ini menggunakan alat khusus yang berguna sebagai wadah dan pemanas,
sehingga lilin dapat berada dalam kondisi cair/meleleh. Kadang dilakukan penambahan
minyak esesnsial aromaterapi sesuai dengan kebutuhan.

http://ccs.infospace.com/ClickHandler.ashx

Lilin parafin yang awalnya beku berbentuk balok, biasanya diletakkan dalam wadah
tertutup yang dilengkapi dengan elemen pemanas yang akan melelehkan lilin parafin
tersebut dan mempertahankan suhunya agar cukup nyaman dan tidak terlalu panas
saat digunakan yaitu antara sekitar 120-135 derajat Fahrenheit.
http://ccs.infospace.com/ClickHandler.ashx

Sebelum melakukan terapi, semua bagian tubuh yang hendak direndam dalam lilin
parafin harus bersih dari kotoran dan perhiasan apapun yang menempel pada kulit
(gelang, cincin, dll). Dianjurkan untuk mencuci bersih dan mengeringkan daerah yang
akan diterapi sebelum sesi pengobatan.

Bagian tubuh yang akan diterapi, dibiarkan terbenam beberapa saat dalam wadah yang
berisi lilin parafin yang meleleh pada suhu tertentu dan kemudian angkat daerah
tersebut dari wadah, dan biarkan sisa lilin membeku membentuk lapisan di permukaan
daerah yang diterapi tsb. Proses pencelupan daerah yang sakit dilakukan beberapa
kali.
http://ccs.infospace.com/ClickHandler.ashx

Sensasi hangat akan memberikan manfaat memperlancar aliran darah dan sirkulasi,
mengurangi sakit dan pembengkakan daerah yang nyeri sekaligus memberikan
kelembaban pada kulit sekitar.

Setelah sekitar 20 menit dan mengeras, lilin akan dikelupas dan daerah tersebut siap
untuk dilakukan pemijatan, peregangan, latihan atau ti dakan terapi tambahan
selanjutnya.

Exercises Therapy dengan alat-alat penunjang, seperti: Parallel Bar, Tangga, Walker, Kruk,
Gym Ball, Pulley , Static Bicycle, shoulder weel, shoulder gearder, matras, mirror, treadmill,
media untuk ADL( ambulasi tangan),

You might also like