Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Sayur dan buah termasuk produk hortikultura yang secara umum mempunyai
sifat mudah rusak (perishable), hal ini erat hubungannya dengan karakteristik kimia
yaitu kandungan air yang tinggi, karakteristik fisik berupa laju respirasi yang tinggi
Ditinjau dari kandungan zat gizinya, buah dan sayuran merupakan sumber
vitamin, terutama vitamin A dan C, disamping itu juga sebagai sumber mineral dan
sumber serat kasar, terutama pada sayuran. Kandungan protein dan lemaknya relative
rendah kecuali buah alpukat.
Tiap buah dan sayur mempunyai sifat fisik yang berbeda. Perbedaan tingkat
kematangan juga menyebabkan perbedaan tingkat kematangan juga menyebabkan
perbedaan sifat fisik. Sifat fisikbuah dan sayur sangat penting dalam sortasi dan
pengkelasan mutu.
Tujuan
Bahan Alat
Buah Pisau,
Mangga Baskom,
Apel Micrometer
Jeruk Piring plastic
Salak Timbangan
Pir Blender werring
Belimbing Gelas ukur 250 ml
Pisang matang Gelas piala 250 ml
Alpukat Kertas saring
Buah naga Refraktometer
Nanas Biuret
Erlenmeyer 250 ml
Sayur Wadah tertutup toples/plastic.
Wortel
kembang kol
kubis
Kacang Panjang
Manisa
Tomat
Buncis
selada
bayam
Timun
Reagen
Air destilata
NaOH 0,1 N
Indikator PP
Karbit
Cara kerja
1. Pengamatan fisik
Sifat fisik yang diamati antara lain warna, aroma, rasa, bentuk, berat atau
kekerasan diamati secara subjektif, sedangkan berat ditetapkan secara objektif
menggunakan timbangan.
a. Warna
Amati warna, aroma dan penampakan umum semua bahan yang disediakan.
Khusus untuk buah, lakukan pencicipan untuk mengetahui rasa. Catat semua
kesan hasil pengamatan dan pencicipan termasuk juga adanya cacat atau
penyimpangan
b. Bentuk
Gambarkan semua bahan yang tersedia, beri ketetangan gambar, dan untuk
buah potong buah gambar penampang melintangnya.
c. Berat
Timbang semua berat bahan yang disediakan, timbang berat masing-masing
buah/sayuran
d. Ukuran
Ukur panjang, lebar dan tinggi/tebal masing-masing buah dan sayur dengan
jangka sorong/micrometer.
e. Kekerasan
Lakukan pengamatan kekerasan bahan secara subjektif dengan cara memijit.
Ukur kekerasan secara objektif dengan menggunakan pnetrometer.
Pengukuran dilakukan sebanyak 5x pada titik yang berbeda. Angka dirata-
rata. Satuan mm/10 detik dengan satuan berat beban gram.
Praktikum
Ilmu Pangan dasar
“Kacang & serealia”
PENDAHULUAN
Jenis biji-bijian yang mengandung lemak relatif tinggi seperti jagung kacang-
kacangan termasuk famili Leguminosa atau disebut juga polongan (berbunga kupu-
kupu). Berbagai macam kacang-kacangan telah banyak dikenal, seperti kacang kedelai
(Glycine max), kacang tanah (Arachis hypogaea), kacang hijau (Phaseolus radiatus), kara
pedang (Canavalia sp), kacang bogor (Voandzela subterranea), kacang jogo atau
kacang merah (Phaseolus vulgaris) dan kacang lentil (lens esculenta). (Syarief, rizal dan
I. Aniez. 1988).
Kacang-kacangan adalah bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan kerja, pengantian jaringan dan
mengatur proses-proses di dalam tubuh, untuk menghasilkan sebagian besar sumber
energi. Kacang-kacangan termasuk famili Leguminosa atau disebut juga polongan
(berbunga kupu-kupu. Kacang-kacangan merupakan sumber utama protein nabati dan
mempunyai peran yang sangat penting dalam sistem metabolisme tubuh
Serealia yaitu biji-bijan dari famili rumput-rumputan (gramine) yang kaya dengan
karbohidrat sehingga merupakan makanan pokok manusia, campuran makanan ternak,
dan bahan baku industri yang menggunakan sumber karbohidrat.( Syarief, rizal dan I.
Aniez. 1988). Serealia merupakan bahan makanan yang berasal dari golongan
tanaman padi-padian yang ditanam untuk diambil biji/bulirnya. Jenis serealia yang
umum dijumpai di Indonesia adalah beras merah, beras putih, jagung, dan gandum.
Sedangkan di negara lain ada jenis oat, barley, rye, dan millet. Kandungan gizi dalam
serealia sangat bervariasi, tergantung pada jenisnya. Salah satu serealia yang dikenal
memiliki nilai ekonomi paling tinggi yaitu gandum.
TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu:
Cara Kerja
PRAKTIKUM 4
Ilmu Pangan dasar
“Umbi-Umbian”
Pendahuluan
Jenis umbi dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ukuran, warna atau sifat-sifat
organoleptiknya. Demikian juga mutunya ditentukan oleh tingkat kesegaran dan
adanya tanda-tanda perubahan atau kerusakan. Penyimpangan dilakukan secara
sederhana yaitu pada suhu kamar dalam keadaan terbuka atau dibekukan. Beberapa
jenis umbi sering digunakan sebagai lumbung hidup yaitu dibiarkan dalam tanah
sampai pada saat dibutuhkan barulah di ambil. Ubi jalar dapat disimpan dalam
timbunan pasir.
Tujuan
Bahan Alat
Singkong Pisau,
Kentang Baskom,
Talas Talenan
Ubi jalar Panci
Bentul Sendok
Kompor
Produk olahan Piring plastic
Gaplek Gelas beker
Gatot Timbangan
Tiwul dll
Tepung Singkong
Tepung Tapioka
Cara Kerja
air dan di ukur berapa volume kenaikan air (ml). Ukur panjang dan diameter
bahan dan timbang berat bahan. Amati bentuk umbi kemudian gambar
secara subjektif terhadap besar ubi, bentuk, warna kulit, tanda keruskan
(memar, luka, berjamur dll). Semakin banyak tanda kerusakan, semakin kecil
bagian yang dapat dimakan. Hitung berat yang dapat dimakan terhadap
amati perbedaannya.